2. AGENDA
I. PENDAHULUAN
II. EVALUASI TAHUN 2015
III. PROGRAM PENGUATAN
PELAYANAN PRIMER
IV. KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN
KOMITMEN PELAYANAN
V. HARAPAN
2
3. AGENDA
I. PENDAHULUAN
II. EVALUASI TAHUN 2015
III. PROGRAM PENGUATAN
PELAYANAN PRIMER
IV. KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN
KOMITMEN PELAYANAN
V. HARAPAN
3
4. Input Proses Output Outcome
Peran BPJS Kesehatan dalam
Sistem Pelayanan Kesehatan
Meningkatkan
Derajat Kesehatan
Masyarakat
Indonesia
Pelayanan
Kesehatan Yang
Berkualitas dan
Terjangkau
⁻ Pendidikan Tenaga
Kesehatan
⁻ Ketersediaan Tenaga
Kesehatan
⁻ Ketersediaan Fasilitas
Kesehatan
⁻ Regulasi terkait standardisasi
Nakes, Faskes, Pelayanan
Kesehatan, Remunerasi
Nakes, Obat
⁻ Pelayanan
⁻ Pembiayaan
Pelayanan Kesehatan
⁻ Monitoring Evaluasi
Pelayanan
Kesehatan
⁻ Kemkes
⁻ Kemendiknas
⁻ Pemerintah Daerah
⁻ Organisasi Profesi
⁻ Faskes
⁻ Kemkes
⁻ Lembaga
Pembiayaan
⁻ Lembaga Konsumen
BPJS KESEHATAN
Membeli/Membayar
4
Seluruh Stakeholder dan penduduk
Indonesia
KENDALI MUTU KENDALI BIAYA
UU 36 tahun 2009, UU 24 tahun 2011
5. 5
PEMANGKU KEPENTINGAN PELAKSANAAN JKN
(UU No 40/2004 tentang SJSN & UU No. 24/2011 tentang BPJS)
PESERTA
BPJS KESEHATAN FASKES
REGULATOR
Menentukan paket benefit
Menentukan besaran
iuran
Mengembangkan Sistem
Pelayanan, sistem
pembayaran dan sistem
kendali mutu biaya
Menentukan pola dan
besaran tarif
Menentukan
peserta PBI
1. Mendaftarkan diri dan membayar iuran
2. Mengikuti prosedur pelayanan
3. Menyampaikan keluhan
• Memberi pelayanan sesuai
ketentuan
• Mendapatkan pembayaran
• Menyelesaikan keluhan di faskes
FRAUD
KEPUASAN
STAKEHOLDER
ADVERSE
SELECTION
TINGKAT UTILISASI
S
U
S
T
A
I
N
A
B
I
L
I
T
A
S
K
M
K
B
6. Pelayanan Tersier
Pelayanan Sekunder
Pelayanan Primer
PENGUATAN PELAYANAN PRIMER
Non Spesialistik
Promotif, Preventif, Kuratif
Rehabilitatif
Spesialistik
Sub Spesialistik
6
6
Tantangan Penguatan
Pelayanan Primer :
• Sebaran Faskes dan
tenaga kesehatan belum
merata
• Standardisasi FKTP belum
sama di seluruh Indonesia
• Kemampuan Dokter
menjalankan Permenkes
No 5/ 2014 berbeda di
tiap daerah
PERAN DINKES/ASOSIASI FASKES/ORGANISASI PROFESI DALAM
PENGUATAN PELAYANAN PRIMER
Permenkes No.001 tahun 2012, Per BPJS No. 1 tahun 2014
SUSTAINABILITAS JKN
GATEKEEPER
STRENGTHENING PRIMARY CARE IS OUR CONCERN
7. AGENDA
I. PENDAHULUAN
II. EVALUASI TAHUN 2015
III. PROGRAM PENGUATAN
PELAYANAN PRIMER
IV. KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN
KOMITMEN PELAYANAN
V. HARAPAN
7
8. 8
PEMBAYARAN BIAYA MANFAAT
S.D Desember 2015
56,9 T
105,6% dari
pendapatan iuran
146 Juta
Kunjungan ke Faskes
BALANCING HEALTH CARE QUALITY AND COST
CONTAINMENT ???
Sumber : Laporan Manajemen Desember 2015
19,969
1,847
2,815
FKTP
FKRTL
Faskes Penunjang
FASILITAS KESEHATAN KERJASAMA
24.631
100,617,378
39,813,424
6,311,146
- 50,000,000 100,000,000 150,000,000
1
RITL RJTL RJTP
Utilisasi Pelayanan
240
56.2
21
22.33
1
3.59
0 50 100 150 200 250 300
Kondisi
Ideal
Kondisi
Saat ini
Rate Per Tingkat Pelayanan
RITL RJTL RJTP
9. 9
PEMBAYARAN BIAYA MANFAAT PRIMER
s.d Desember 2015
• 73,6% biaya kapitasi diterima oleh
Puskesmas
• Jumlah kasus yang dirujuk ke Rumah
Sakit sebanyak 11,9 juta
• Diagnosa terbanyak yang dirujuk ke
Rumah Sakit : Hipertensi Essensial,
Asthma unspecified, Impacted
Cerumen, Bronchitis (Non Spesialistik
1,54 Juta kasus)
20,2%
RATE
RASIO
RUJUKAN
UC
43,67
15,5%
118.320
UR
10. Pembayaran Kapitasi Per Jenis FKTP
Sumber : laporan manual Divre
DPP 830,020,981,527 7.99%
KLINIK POLRI 119,698,124,348 1.15%
KLINIK PRATAMA 1,495,019,618,430 14.39%
KLINIK TNI 174,470,658,906 1.68%
PRAKTIK GIGI PERORANGAN 123,738,789,388 1.19%
PUSKESMAS 7,645,771,030,084 73.59%
RS DPRATAMA 1,024,620,000 0.01%
10,389,743,822,683 100.00%
Total sd Des 2015 %
JENISFKTP
KINERJA FKTP SUDAH OPTIMAL ??
Kapitasi terbesar diterima oleh Puskesmas dan Klinik
Pratama
P-CARE
RUJUKAN
NS
PROLANIS
KONTAK
RATE
PROMPREV
11. KINERJA FKTP TAHUN 2015
11
www.bpjs-kesehatan.go.id
KINERJA FKTP OPTIMAL
Hanya,
92% FKTP memanfaatkan
Pcare secara optimal
4.108 (21%) FKTP
mengelola klub PROLANIS
Peserta Terdaftar vs Rasio Rujukan
2015
48% FKTP dengan jumlah
peserta terdaftar > 10.000
dan Rasio Rujukan > 15%
NORMA KAPITASI &
KAPITASI BERBASIS
KOMITMEN PELAYANAN
Rate RJTP 43,67 per Mil
Under reported???
FOKUS INTERVENSI
>10.000
10.000
5.000
0
10 15 20 25
Jumlah
Peserta
Rasio Rujukan (%)
18% 48%
22% 12%
12. 25 Diagnosa Utama Terbanyak RJTL
Sumber : hasil olahan data Grup OTI
No Diagnosa Primer Kasus
1 Follow-up exam after other treatment for other conditions 7,704,332
2 Other physical therapy 864,724
3 Extracorporeal dialysis 754,917
4 Follow-up exam after unspec treatment for other conditions 482,939
5 Follow-up examination after surgery for other conditions 394,825
6 Essential (primary) hypertension 290,627
7 Issue of repeat prescription 259,971
8 Attention to surgical dressings and sutures 239,740
9 Dyspepsia 227,294
10 Presence of intraocular lens 210,324
11 Other specified surgical follow-up care 190,452
12 Personal history of diseases of the circulatory system 176,771
13 Care involving use of rehabilitation procedure, unspecified 174,178
14 Follow-up exam after other treatment for malignant neoplasm 166,503
15 Myopia 164,369
16 Supervision of normal pregnancy, unspecified 161,355
17 Dependence on renal dialysis 159,255
18 Observation for other suspected diseases and conditions 153,255
19 End-stage renal disease 149,185
20 Asthma, unspecified 147,633
21 Presbyopia 145,820
22 Radiotherapy session 144,342
23 Necrosis of pulp 143,889
24 Surgical follow-up care, unspecified 137,416
25 Follow-up examination after psychotherapy 132,074
Grand Total 13,776,190
Kasus KNS
954 ribu
Kasus dengan diagnosa
Rujuk balik berkunjung
ke RS 2,3 Juta
Kasus
979 ribu
kasus dirujuk
langsung ke RS
Type A dari FKTP
Jumlah peserta yang
mengikuti PRB sd Minggu 4
Sept 2015 316 ribu
BANYAK KASUS YANG DAPAT
DISELESAIKAN DI FKTP
UPAYA TINDAK LANJUT :
1. kendali Angka Rujukan Non
Spesialistik
2. Optimalkan Program Rujuk Balik
3. Pelaksanaan Sistem Rujukan
Berjenjang
Diagnosa Utama Terbanyak RJTL
Tahun 2015
12
13. MAPPING KEMAMPUAN 144 DIAGNOSA DI FKTP
13
144 101-143 76-100 51-75 ≤50
Kota 4.747 677 2.394 338 32 364 482 460
14% 50% 7% 1% 8% 10% 10%
Kabupaten 13.981 1.326 6.310 1.139 148 1.016 817 3.225
9% 45% 8% 1% 7% 6% 23%
Wilayah
Jumlah
Faskes
(tanpa drg)
Diagnosa Mampu Tuntas di FKTP Belum
menentukan
Dalam
progress
10%
45%
8%
1%
7%
6%
23%
Wilayah Kabupaten
144
101-143
76-100
51-75
≤50
Belum sepakat
Sudah sepakat, Tidak ada
jumlah Diagnosa
14%
50%
7%
1%
8%
10%
10%
Wilayah Kota
144
101-143
76-100
51-75
≤50
Belum sepakat
Sudah sepakat, Tidak ada
jumlah Diagnosa
14. AGENDA
I. PENDAHULUAN
II. EVALUASI TAHUN 2015
III. PROGRAM PENGUATAN
PELAYANAN PRIMER
IV. KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN
KOMITMEN PELAYANAN
V. HARAPAN
14
15. Program Peningkatan Pelayanan Primer
Mutu
Medik
Mutu Layanan
Non Medik
Mutu
Dokumen
KUALITAS
1. Indikator Kinerja FKTP
2. Pelaksanaan Promprev & Prolanis
3. Optimalisasi fungsi utama
pelayanan primer oleh FKTP
FKTP ROLE MODEL
1. Puskesmas
2. DPP
3. Klinik
4. Faskes TNI
5. Faskes POLRI
FUNGSI INDIKATOR PENILAIAN
Kontak
Pertama
1. Angka kontak komunikasi (Rate kontak
komunikasi RJTP)
2. Rasio peserta berkunjung ke FKTP lain (RPBFL)
Kontinuitas 1. Angka perpindahan peserta ke faskes lain (APPFL)
2. Ratio ketersediaan family folder dalam bentuk
tersedianya data riwayat pengobatan peserta
dalam P-Care (Rasio Family Folder)
3. Rasio jumlah peserta PROLANIS yang rutin
berkunjung ke FKTP (RPPB)
Koordinasi 1. Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik (RRNS) dari
FKTP ke Faskes Tingkat Lanjutan
2. Tingkat keaktifan dalam forum komunikasi antar
FKTP (TKFKTP)
Komprehensifit
as
1. Frequensi Edukasi FKTP pada kegiatan kelompok
RISTI per tahun (Frekuensi Edukasi)
2. Angka kesakitan peserta terdaftar di FKTP (AKPT)
KUANTITAS
PERLUASAN KERJASAMA
FKTP
PEMERATAAN DISTRIBUSI
PESERTA TERDAFTAR
Rasio dokter:peserta ideal = 1:5.000
MUTU
15
Tim Kendali Mutu Kendali Biaya
16. AGENDA
I. PENDAHULUAN
II. EVALUASI TAHUN 2015
III. PROGRAM PENGUATAN
PELAYANAN PRIMER
IV. KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN
KOMITMEN PELAYANAN
V. HARAPAN
16
17. KBK
KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN
Rekomendasi
KPK
Latar
Belakang
Regulasi
Hasil
Evaluasi
Pelayanan
I. REKOMENDASI KPK
Kemenkes dan BPJS Kesehatan melakukan
Monitoring dan Evaluasi serta menciptakan
lingkungan pengendalian yang handal untuk
efektivitas dana kapitasi
II. REGULASI
1. Pasal 24 ayat (3) UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional
2. Pasal 42 ayat (2) dan (3), Pasal 43A Perpres Nomor 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan juncto Perpres
Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
3. Pasal 4 Permenkes Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan JKN
4. Pasal 16 Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
III. HASIL EVALUASI PELAYANAN
Monitoring dan evaluasi Kinerja Puskesmas belum optimal.
Perlu peningkatan mutu pelayanan khususnya pelayanan
primer yang akan berdampak pada efektivitas pembiayaan
JKN
18. PENENTU BESARAN TARIF KAPITASI
18
PMK NO 59 TAHUN 2014 PASAL 4 AYAT (1)
Besaran Tarif Kapitasi ditentukan berdasarkan
seleksi dan kredensial yang dilakukan oleh
BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan dengan
mempertimbangkan:
a. Sumber Daya Manusia,
b. kelengkapan sarana dan prasarana,
c. lingkup pelayanan, dan
d. komitmen pelayanan
Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan
1. Penyesuaian besaran tarif kapitasi berdasarkan
pemenuhan komitmen pelayanan yang telah diberikan
pada pasien yang dilakukan secara berkala per triwulan
dengan indikator yang disepakati
2. Indikator komitmen pelayanan: angka kontak, rasio
rujukan non spesialistik, rasio peserta Prolanis
berkunjung ke FKTP
3. Kesepakatan standar indikator Bersama Dinkes &
Asosiasi Faskes
4. Penilaian pemenuhan komitmen oleh Tim Penilai (Dinkes
dan Tim KMKB)
Norma Penetapan Besaran Kapitasi
Permenkes Nomor 12 Tahun 2016
PMK NO 99 Tahun 2015
Pasal 9
(1) Dalam menetapkan pilihan Fasilitas Kesehatan,
BPJS Kesehatan melakukan seleksi dan
kredensialing dengan menggunakan kriteria teknis
yang meliputi:
a. sumber daya manusia;
b. kelengkapan sarana dan prasarana;
c. lingkup pelayanan; dan
d. komitmen pelayanan.
(2) Kriteria teknis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) digunakan untuk penetapan kerja sama dengan
BPJS Kesehatan, jenis dan luasnya pelayanan,
besaran kapitasi, dan jumlah Peserta yang bisa
dilayani.
(2a) Seleksi dan kredensialing sebagaimana
dimaksud..............
19. 19
1. Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015
ttg Norma Penetapan Besaran Tarif Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan pada FKTP
2. Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015
ttg Perubahan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Norma
Penetapan Besaran Tarif Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan
Komitmen Pelayanan pada FKTP
3. SEB Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan Nomor
HK.03.03/IV/053/2016 dan Nomor 1 Tahun 2016 ttg Pelaksanaan dan
Pemantauan Penerapan Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen
Pelayanan pada FKTP
4. Perjanjian Kerja Sama BPJS Kesehatan Kantor Cabang dan FKTP atau Dinas
Kesehatan
REGULASI KAPITASI BERBASIS
PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN
20. 20
Penerapan Kapitasi Berbasis
Komitmen Pelayanan
KAPITASI BERBASIS
PEMENUHAN
KOMITMEN PELAYANAN
Dukungan dan Sinergi semua pihak dalam pembangunan
sistem pelayanan kesehatan yang bermutu
Kementerian Kesehatan
& Kementerian lain
terkait
Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
Asosiasi FKTP
Dinas Kesehatan
Provinsi
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Peserta
Pemerintah Daerah Tim Kendali Mutu
Kendali Biaya
BPJS Kesehatan
21. 21
Tahapan Pelaksanaan
Persiapan
• Pembentukan
Tim Monitoring
dan Evaluasi,
Tim Penilai
• Sosialiasi kpd
stakeholder
• Kesepakatan dg
Adinkes dan
Dinkes
• Addendum PKS
Pelaksanaan
• Monitoring &
evaluasi
• Penilaian
• Kesepakatan
hasil Penilaian
• Penyesuaian
Kapitasi
Tindaklanjut
• Pembinaan
• Usulan upaya
tindaklanjut
peningkatan
pelayanan
Uji coba tahun 2014 -2015
divre II
22. Indikator Komitmen Pelayanan
Angka kontak
merupakan indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan
pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta berdasarkan
jumlah peserta JKN (per nomor identitas peserta) yang mendapatkan
pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di dalam gedung maupun
di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
peserta dalam satu bulan.
Dalam rangka meningkatkan dan memudahkan akses pelayanan luar
gedung, tenaga FKTP harus memiliki data peserta yang terdaftar di
FKTP untuk melakukan perencanaan pelayanan luar gedung.
Memberikan data peserta terdaftar kepada FKTP
sebagai referensi menghubungi peserta terdaftar
23. Indikator Komitmen Pelayanan
Jumlah peserta terdaftar
adalah jumlah peserta JKN
yang terdaftar di suatu FKTP
per bulan berdasarkan
pilihan peserta atau
berdasarkan mapping yang
dilakukan bagi peserta.
Tempat kontak:
1.FKTP
2.Jaringan pelayanan
Puskesmas
3.Jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
4.Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat
(UKBM), seperti
Posyandu, Posbindu,
Poskesdes, Posyandu
Lansia, dll.
5.Tempat kontak lainnya
yang disepakati
Kontak adalah apabila terjadi salah satu atau lebih
kontak dengan kondisi:
Jenis Pelayanan:
1.Kunjungan Sakit
2.Kunjungan sehat
a. Imunisasi
b.Edukasi
(perorangan/kelompok)
c. KIA, KB
d.Home visit
e. Senam sehat
3.Bentuk kontak lain yang
dapat diukur dan telah
disepakati antara Dinas
Kesehatan Kabupaten/
Kota dan BPJS Kesehatan
(kunjungan sakit maupun
sehat)
25. Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS)
merupakan indikator untuk mengetahui kualitas pelayanan di FKTP
sehingga sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dan
kompetensi FKTP.
Jumlah rujukan rawat jalan kasus nonspesialistik adalah jumlah Peserta
yang dirujuk dengan diagnosa yang termasuk dalam jenis penyakit yang
menjadi kompetensi dokter di FKTP sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan atau berdasarkan kesepakatan antara BPJS
Kesehatan, FKTP, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Organisasi
Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan FKTP dan
progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus pasien
dan/atau kedaruratan medis, serta dituangkan secara tertulis dalam
perjanjian kerjasama.
Indikator Komitmen Pelayanan
26. Indikator Komitmen Pelayanan
144 Diagnosa dalam kompetensi 4A
Kesepakatan:
a. Diagnosa yang tuntas ditangani FKTP
b. Kriteria TACC
Peer review
Dasar perhitungan kasus non spesialistik
Task to do:
1. Flagging kasus yang telah
disepakati tuntas di FKTP
2. Pasien dengan kriteria TACC
dapat tetap dirujuk dengan
memberikan keterangan
total jumlah peserta yang dirujuk
ke FKRTL oleh FKTP
27. OPTIMALISASI KEGIATAN PEER REVIEW
Peer review intensif per masing-masing FKTP
Kesepakatan
per FKTP
Kesepakatan
per FKTP
Kesepakatan
per FKTP
Kesepakatan
per FKTP
M A P P I N G
Pengelompokan Faskes
berdasarkan Diagnosa Non
Spesialistik Yang dapat tuntas di
FKTP, yaitu:
A. 144 diagnose
B. < 144 diagnose
C. < 100 diagnose
D. < 50 diagnosa
Kendala/Permasalahan diagnosa
tidak tuntas di FKTP:
1. Kompetensi tenaga kesehatan
2. Kelengkapan sarana prasarana
Mendorong FKTP/pemerintah
melengkapi sarana prasarana &
meningkatkan kompetensi nakes
29. Rasio Peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis) Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)
merupakan indikator untuk mengetahui kesinambungan
pelayanan penyakit kronis yang disepakati oleh BPJS
Kesehatan dan FKTP terhadap peserta Prolanis.
Jumlah Peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP adalah
jumlah peserta JKN yang terdaftar dalam Prolanis (per
nomor identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan di FKTP per bulan, baik di dalam gedung maupun
di luar gedung, tanpa memperhitungkan frekuensi
kedatangan peserta dalam satu bulan.
Indikator Komitmen Pelayanan
30. Indikator Komitmen Pelayanan
Aktifitas Prolanis, yang meliputi
kegiatan :
1.Edukasi Klub
2.Konsultasi Medis
3.Pemantauan Kesehatan melalui
pemeriksaan penunjang
4.Senam Prolanis
5.Home Visit
6.Pelayanan Obat secara rutin (obat
PRB)
Dalam hal peserta Prolanis dirujuk ke FKRTL dengan alasan kontrol ulang rutin, kondisi
tidak stabil atau kekosongan obat PRB, tetap dihitung sebagai kunjungan peserta Prolanis
Jenis penyakit kronis yang termasuk dalam
Program Pengelolaan Penyakit Kronis
adalah:
1.Diabetes Melitus;
2.Hipertensi; atau
3.diagnosa lain dalam Program Rujuk Balik
(Jantung, Asma, PPOK, epilepsi, stroke,
schizophrenia, dan SLE) yang kemudian
dinyatakan termasuk dalam Program
Pengelolaan Penyakit Kronis
Berdasarkan kesepakatan antara Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, FKTP dan BPJS Kesehatan
KEGIATAN PROMPREV +
31. PRINTSCREEN LUPIS (ENTRY CLUB DAN PESERTA PROLANIS)
PCARE KUNJUNGAN KELOMPOK DAN SAKIT
Aplikasi Lupis (user KC) Aplikasi PCARE (user FKTP)
Aplikasi PCARE (user FKTP)
Yang digunakan adalah peserta yang
terdaftar sebagai peserta Prolanis
32. Pelaksanaan Sistem Pembayaran
Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan
START
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-7
DST
Besaran kapitasi sesuai
Norma Kapitasi Hasil
Kredensialing/
Rekredensialing
FKTP
entri PCare
Evaluasi kinerja
Bulan-1
FKTP
entri PCare
Evaluasi kinerja
Bulan-2
1. Evaluasi kinerja
Bulan-3
2. Penyesuaian
kapitasi berdasar
komitmen bulan 3
FKTP
entri PCare FKTP entri PCare
EVALUASI KAPITASI AWAL
KESEPAKATAN KAPITASI
BERDASAR KOMITMEN
LAYANAN
32
1. Evaluasi kinerja
Bulan-6
2. Penyesuaian
kapitasi berdasar
komitmen bulan 6
Bulan 4,5,6
1. Penilaian indikator komitmen dilakukan setiap bulan
2. Konsekuensi penyesuaian pembayaran kapitasi dilaksanakan mulai
bulan keempat sejak FKTP menerapkan sistem Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan dan akan disesuaikan kembali
setiap 3 (tiga) bulan
33. ZONA AMAN
(100%)
Terpenuhi 3 indikator Zona AMAN
Kapitasi 100% dari norma kapitasi yang ditetapkan
90%
Terpenuhi 2 indikator Zona AMAN
Kapitasi 90% dari norma kapitasi yang ditetapkan
80%
Terpenuhi 1 indikator Zona AMAN
Kapitasi 80% dari norma kapitasi yang ditetapkan
75%
Tidak Terpenuhi 3 indikator Zona AMAN
Kapitasi 75% dari norma kapitasi yang ditetapkan
ZONA PRESTASI
PRATAMA
Terpenuhi 2 indikator Zona PRESTASI
Kapitasi 110% dari norma kapitasi yang ditetapkan
ZONA PRESTASI
MADYA
Terpenuhi 3 indikator Zona PRESTASI
Kapitasi 115% dari norma kapitasi yang ditetapkan
ZONA PRESTASI
UTAMA
Notes:
• Jika penyesuaian besaran tarif kapitasi lebih rendah/maksimal dari standar tarif kapitasi
minimal/maksimal sesuai Permenkes 59 tahun 2014 maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar
tarif kapitasi minimal/maksimal.
• Apabila pencapaian kapitasi sudah maksimal dan selama 6 bulan berturut indikator komitmen
layanan BAIK, maka dapat diberi reward dalam bentuk peningkatan kompetensi
Pencapaian Indikator Komitmen Layanan
Terpenuhi 1 indikator Zona PRESTASI
Kapitasi 105% dari norma kapitasi yang ditetapkan
33
REWARD &
KONSEKUENSI
34. PELAKSANAAN KBK
34
33 PROPINSI TELAH TTD PKS
(960 PKM)
7 PROPINSI PELAKSANAAN
DI TH 2015
(110 PKM)
26 PROPINSI PELAKSANAAN
DI TH 2016
(850)
6 PROPINSI PENYESUAIAN NK
TAHAP 1 DI BULAN KE-4
(90 PKM)
1 PROPINSI PENYESUAIAN NK
TAHAP 1 DI BULAN KE-6
(20 PKM)
PROP. SUMATERA BARAT, RIAU, KEPULAUAN RIAU,
BANGKA BELITUNG, JAMBI, PAPUA DAN BENGKULU
PROP. SUMATERA BARAT, RIAU, KEPULAUAN
RIAU, BANGKA BELITUNG, JAMBI, PAPUA
PROP. BENGKULU
3 PROPINSI TELAH SP
PENYESUAIAN TAHAP 2
(39 PKM)
PROP. KEPULAUAN RIAU,
JAMBI, PAPUA
37. HARAPAN
Dukungan terhadap Program Jaminan Kesehatan
melalui :
Terbangunnya “trust” antara badan penyelenggara dengan
fasilitas kesehatan
Terwujudnya fasilitas kesehatan yang terstandar dan
berkualitas.
Menjaga Komunikasi dan Kemitraan yang baik dengan semua
stakeholder untuk mewujudkan jaminan kesehatan yang
bermutu dan berkesinambungan.
38. 38
Perlu dukungan dan komitmen yang tinggi
dari seluruh FKTP untuk menjadikan
pelayanan primer berkualitas, sehingga
menjadi fasilitas kesehatan yang dipercaya
dan memberikan pelayanan terbaik bagi
peserta BPJS Kesehatan.
KOMITMEN KUALITAS
KOMPETENSI
39. Terima kasih
Kartu Indonesia Sehat
Dengan Gotong royong, Semua Tertolong
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
(Akun Resmi)
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan bpjskesehatan
39