SlideShare a Scribd company logo
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM MENINGKATKAN MUTU
DAN STANDAR PELAYANAN RS
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
UPAYA PENINGKATAN AKSES DAN
MUTU PADA SUPPLY SIDE YANG
BERKELANJUTAN
Paradigma
Sehat
Penguatan
Yankes
TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN
Kuratif-
rehabilitatif
Promotif-
preventif
AKSES PEL KESEHATAN YANG BERMUTU
PEMBIAYAAN
KOMPETENSI FASKES
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BEBAN PENYAKIT
Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990 - 2015
Masalah Kesehatan di Indonesia
• Tahun 1990: PENYAKIT INFEKSI (ISPA, TB, Diare) menjadi penyebab kematian dan kesakitan
• Sejak Tahun 2010: PENYAKIT TIDAK MENULAR (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes) menjadi penyebab
terbesar kematian dan kecacatan
Sumber: Double Burden of Disease & WHO NCD Country Profiles (2014)
Keterangan: Pengukuran Beban Penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
PROGRAM INDONESIA SEHAT
P E N D E K A T A N K E L U A R G A
di Indonesia telah terdata dan dilakukan intervensi
awal oleh tim PIS-PK s/d Tahun 2018
22Juta
Keluarga
PIS-PK telah dilaksanakan sejak tahun 2016 pada 9 Provinsi di 64
Kabupaten/Kota pada 470 Puskesmas Prioritas. Pada Tahun 2017 dilaksanakan
pada 34 Provinsi di 514 Kabupaten/Kota pada 2.926 Puskesmas.
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Germas dicanangkan pada tahun 2016 dan disosialisasikan di 100 Kabupaten/Kota
, kemudian pada Tahun 2017 di 180 Kabupaten/Kota.
Komitmen Daerah dalam implementasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat Tahun 2018
220
Kab/Kota
UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF MELALUI PIS-PK DAN GERMAS
Kesenjangan kemampuan pelayanan wilayah barat dan wilayah timur
Jumlah Penduduk Indonesia Timur (17 Provinsi): 50.163.351
61
335
1103
586
144 10
67
298
175
67
Sumber: RS Online, Juli 2018
KESENJANGAN KEMAMPUAN LAYANAN
FASILITAS RADIOTERAPI DI INDONESIA
Sumber: Perhimpunan Onkologi Radiasi (PORI) Tahun 2018 tersebar di 16 Provinsi
44 Center
(49 LINAC, 16 Cobalt, 1 Tomo)66 Unit
SUMUT:
1 Center
1 Linac RIAU:
1 Center
1 LinacSUMBAR:
1 Center
1 Linac
1 Cobalt SUMSEL:
1 Center
1 Cobalt
LAMPUNG:
1 Center
1 Linac
DKI
JAKARTA:
10 Center
16 Linac
1 Tomo
JABAR:
3 Center
3 Linac
1 Cobalt
JATENG:
8 Center
8 Linac
8 Cobalt
YOGYAKARTA:
2 Center
4 Linac
JATIM:
5 Center
6 Linac
3 Cobalt
BALI:
1 Center
1 Cobalt
KALSEL:
1 Center
NTB:
1 Center
1 Linac
SULSEL:
2 Center
2 Linac
SULUT:
1 Center
1 Cobalt
KALTIM:
1 Center
1 Linac
RPJMN I
2005 -2009
Bangkes diarahkan
untuk meningkatkan
akses dan mutu yankes
Akses masyarakat
thp yankes yang
berkualitas telah
lebih berkembang
dan meningkat
Akses masyarakat
terhadap yankes
yang berkualitas
telah mulai mantap
Kes masyarakat thp yankes yang
berkualitas telah menjangkau dan
merata di seluruh wilayah
Indonesia
VISI:
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN
RPJMN II
2010-2014
RPJMN III
2015 -2019
RPJMN IV
2020 -2025
KURATIF-
REHABILITATIF
PROMOTIF - PREVENTIF
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN AKSES LAYANAN KESEHATAN
PENGUATAN FASKES
• Pemenuhan sarana, prasana, alat kesehatan,
dan kebutuhan obat (farmasi)  kompetensi
• Tata kelola dan kepemimpinan
• Mutu  Akreditasi
PENINGKATAN SUMBER
DAYA KESEHATAN
• Meningkatkan Kompetensi klinis
dan Kompetensi manajerial
• WKDS
• Insentif  remunerasi
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Optimalisasi penggunaan
Teknologi Informasi
untuk memperluas dan
mempermudah akses
baik masyarakat maupun
internal RS  layanan
berbasis IT
KOMPETENSI
FASKES
Sarana
PELAYANAN
KESEHATAN
Prasarana
Alat Kesehatan
Farmasi
Sumber Daya
Kesehatan
Sistem Pelayanan
dan sistem rujukan
Mutu melalui
akreditasi RS
KOMPETENSI
MANAJERIAL
KEPEMIMPINAN
KLINIS
KEMAMPUAN
TEKNIS MEDIS
DISTRIBUSI
AKSES DAN MUTU
KOMPETENSI
INTERPROFESIONAL
KOMPETENSI
PROFESIONAL (KLINIS)
KOMPETENSI FASKES
Tahun Capaian
1988 Implementasi Gugus Kendali Mutu
1989 Pengembangan Quality Assurance oleh PERSI
1994 Implementasi Total Quality Management (TQM)
1995 Akreditasi Rumah Sakit oleh KARS, dimulai dari 5 layanan, 12 layanan and 16 layanan
2004 Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk fasilitas kesehatan
2005 Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh PERSI dan Kementerian Kesehatan
2007 Uji kompetensi dokter dan dokter gigi
2007
Jakarta Declaration on Patients for Patient Safety in Countries of the South-East Asia
Region
2008 Permenkes tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal) RS
2009
Permenkes tentang Rumah Sakit Kelas Dunia dan JCI ditetapkan sebagai lembaga
independen yang melakukan akreditasi RS internasional di Indonesia.
2012 Akreditasi Laboratorium Kesehatan oleh KALK
2012
Permenkes tentang akreditasi RS dan dimulainya implementasi akreditasi RS dengan
KARS versi 2012 (diadaptasi dari JCI edisi 4)
2014 Implementasi JKN
2015
Permenkes tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
2016
Pembentukan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan di Kementerian
Kesehatan
2017
KARS diakui oleh ISQUA sebagai badan akreditasi internasional dan diluncurkannya
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1
2017 Tahap Awal Penyusunan NQPS Indonesia
Pencapaian
Penting
Dalam Upaya
Peningkatan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
• Berbagai pengukuran mutu telah dilakukan oleh
berbagai institusi,
• SPM-RS , Indikator Mutu RS
(Kemenkes),
• Indeks Kepuasan Masyarakat di
fasyankes (KeMen PAN),
• Indeks Kualitas Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan KBK (BPJS)
• IKI, IKT (Dirjen Yankes pada RS
Vertikal)
• Akreditasi RS dengan indikator
mutu area klinis, manajemen dan
keselamatan pasien (KARS),
• Indikator keselamatan pasien
(KNKP RS), dll
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
MUTU NASIONAL
Kurang atau tanpa koordinasi antar satu pengukuran
dengan pengukuran yang lain
Dimensi Mutu Pelayanan
Kesehatan
Sumber: Handbook For National
Quality Policy and Strategy; WHO
2017
DIMENSI
MUTU
YANG
DIUKUR
Effectiveness
Efficiency
Equity
Accersibl
e
Patient
Centerednes
s
Safety
INTEGRATED
QUALITY
KEBIJAKAN DAN STRATEGI MUTU NASIONAL
(DEFINISI, DIMENSI, INDIKATOR, AKREDITASI)
STRATEGI NASIONAL MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Referensi : WHO Handbook
The Eight Elements of the National Quality Policy & Strategy Process
Defining and aligning
with national health
goals and priorities
Developing local
Definition of
Quality
Stakeholder
mapping and
engagement
Situational analysis to
determine the state of
quality and guide the policy
?
Selection of
improvement
methodsand
interventions
Development and
Clarification of
Governance and
Organizational
Structures for Quality
Selection of Quality
Indicators and core
measures
Development of Health
Management Information
Systems and data
systems
Pasal 3
(1) Setiap Rumah Sakit wajib terakreditasi.
(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diselenggarakan secara berkala
paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun.
(3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh Rumah Sakit
paling lama setelah beroperasi 2 (dua)
tahun sejak memperoleh izin operasional
untuk pertama kali.
Pasal 4
(1) Akreditasi dilaksanakan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi
yang berasal dari dalam atau luar negeri.
(2) Lembaga independen penyelenggara
Akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.
(3) Lembaga independen penyelenggara
Akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus telah terakreditasi oleh
lembaga International Society for
Quality in Health Care (ISQua).
Permenkes 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi RS
AKREDITASI RUMAH SAKIT
UU No. 44/2009 : Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS wajib
terakreditasi secara berkala 3 tahun sekali
JKN: Permenkes 71/2013  99/2015,
• FKTP kerjasama dengan BPJS harus terakreditasi 2021
• Rumah sakit kerjasama dengan BPJS harus terakreditasi  2019
REGULASI AKREDITASI FASYANKES
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
AKREDITASI
LABKES
AKREDITASI
FKTP
• UU No. 44/2009: Dalam
Peningkatan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit wajib Akreditasi
3 tahun sekali terakreditasi
berkala.
• Permenkes 34 tahun 2017
tentang akreditasi RS
• KMK 364/ 2003 tentang
Laboratorium Kesehatan
• PMK Nomor
411/Menkes/PER/III/2012 pasal 6.b
tentang Laboratorium Klinik
mempunyai kewajiban untuk
mengikuti akreditasi laboratorium
• KMK 298/2008 tentang Pedoman
Akrditasi Laboratorium Kesehatan
• Diselenggarakan oleh Komite
Akreditasi Laboratorium Kesehatan
(KALK) setiap 5 (lima) tahun.
 PMK No 46 tahun 2015
Pasal 1, ayat 1: Akreditasi
Puskesmas, Klinik
Pratama,Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi
 Diselenggarakan oleh
Komite Akreditasi FKTP
Paripurna
43%
Utama
8%
Madya
5%
Dasa
r
Perdana
42%
Status Akreditasi RS
1.607 RS Terakreditasi
dari 2.831 RS di Indonesia
Paripurna 688
Utama 124
Madya 82
Dasar 38
Perdana 675
Data : Web KARS 24 Oktober 2018
95%
3% 2%
RS KELAS A
Paripurna
Utama
Madya
Dasar
Perdana 87%
6%
4%
3%
0%
RS KELAS B
Paripurna
Utama
Madya
Dasar
Perdana
37%
9%
5%3%
46%
RS KELAS C
Paripurna
Utama
Madya
Dasar
Perdana
10%
5%
7%
2%
76%
RS KELAS D
Paripurna
Utama
Madya
Dasar
Perdana
CAPAIAN MUTU RUMAH SAKIT MELALUI AKREDITASI
RS
Kelas A, B
RS Kelas C dan D
FKTP
Klinik Utama
KAPITASI
INA CBGsPNPK, CP DAN PPK
Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh dokter sub
spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas A dan B)
Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh dokter
spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas C dan
D, Klinik Utama)
Pelayanan Kesehatan Dasar
oleh Faskes Tingkat pertama
(Puskesmas, RS Kelas D
Pratama)
Arah perubahan
 Perijinan rumahsakit
 Jenis dan jumlah SDM
 Kewenangan SDM
 Sarana, Prasarana dan Alat kesehatan
 Proporsi tempat tidur
 Ijin khusus penyelenggaraan
 Kewenangan Faskes
 Reviu kelas rumah sakit
 Pendelegasian
• Revisi Permenkes No.56 Tahun 2014
Klasifikasi dan perijinan RS
PENATAAN RUJUKAN BERJENJANG • Revisi Permenkes 75 tentang Puskesmas
• Revisi permenkes 001 th 2012 tentang rujukan
• Revisi permenkes 2052 th 2011 tentang ijin praktek
ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN FASKES
PATIENT SAFETY
EFFECTIVE
EFFICIENT
PATIENT SATISFACTION
DPJP
PASIEN
KELUARGA
APOTEKER
NUTRISIONIS
DIETISIEN
TEKNISI MEDIS
LAINNYA
TERAPIS FISIK
PSIKOLOGI
KLINIS
PERAWAT/
BIDAN
Sumber: dr. Nico Lumenta (KARS)
Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
PPA
Tugas Mandiri
Tugas Kolaboratif
Tugas Delegatif
PROSES PELAYANAN  KOLABORASI INTERDISIPLIN
Source: Rathert, Cheryl. Marry D. Wyrwich, Suzanne Austin Boren. Patient-Centered Care and
Outcomes: A Systematic Review of the Literature. Medical Care Research and Review. 2012; 351-379
Reduced length of stay
Lower cost per case
Decreased adverse events
Higher employee retention rates
Reduced operating costs decreased
malpractice claims
Increase market share
Hospital that provide patient-centered care
reap a number of financial benefits, including:
PATIENT-CENTERED CARE AND OUTCOMES
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT
0.00%
3.00%
6.00%
9.00%
12.00%
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
NOP
DES
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
NOP
DES
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015
Penundaan Operasi Elektif
Capaian Target
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015
Realisasi Target
Ketepatan Jam Visite dokter Spesialis
Definisi
operasional
Operasi elektif adalah waktu yang diperlukan
pasien sejak dijadwalkan operasi sampai
dengan dilakukannya operasi elektif.
Jika tidak dilakukan sesuai jadwal maka
disebut terjadi penundaan.
Numerator Jumlah pasien yang mengalami penundaan
operasi elektif.
Denominator Jumlah tindakan operasi elektif.
Definisi
operasional
Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter
spesialis setiap hari kerja sesuai dengan
ketentuan waktu kepada setiap pasien yang
menjadi tanggung jawabnya, yang dilakukan
antara jam 08.00 sampai dengan 14.00.
Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00
sampai dengan 14.00 yang disurvei.
Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis
yang disurvei.
PEMANTAUAN MUTU
KEWAJIBAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
(Permenkes No. 34 tahun 2017 Akreditasi RS)
Mendukung, Memotivasi, Mendorong dan
Memperlancar Proses Akreditasi
Memberikan Dukungan Pembiayaan Akreditasi
Rumah Sakit
Melakukan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit
• Standar fasilitas medik
• Standar fas non medik
• Standar SDM
• Tarif
• MUTU (Akreditasi)
• dll
• PNPK
• PPK
• CP
Input OutputProses
EFISIENSI COST
EFFECTIVENESS
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN
HTA
• Pelaporan insiden KP
• Kecepatan mengatasi
komplain,
• Penundaan operasi elektif
• Infeksi luka operasi
• Kepuasan pasien
• dll
MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN
Perpres No.82 Tahun 2018
Pasal 92-95
Peserta
BPJS
Kesehatan
Faskes /
pemberi
Pelayanan
Kesehatan
Penyedia Obat
dan Alat
Kesehatan
Regulator /
Pemangku
Kepentingan
Lainnya
Pasal 92 ayat (2) secara spesifik menyatakan
“kecurangan (fraud) termasuk
penyalahgunaan pelayanan kesehatan yang
disebabkan karena perilaku pemberi
pelayanan kesehatan”
Penguatan di Fasilitas Kesehatan
dan Organisasi Profesi
Pelaku Fraud
Tim Bersama (KPK – Kemenkes – BPJS Kes)
sebagai pelaksana Pencegahan, Deteksi
dan Penyelesaian
Revisi Permenkes no. 36 tahun 2016
tentang Pencegahan Fraud dalam JKN
PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM JKN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
TEKNIS MEDIS
TEKNIS
PERUMAHSAKITAN
(INTERNAL RS)
(EKSTERNAL)
NON-TEKNIS PERUMAHSAKITAN
UU RI No.44 Tahun 2009 tentang RS (Pasal 55)
KEMENTERIAN
KESEHATAN
(TENAGA
PENGAWAS)
DEWAN
PENGAWAS
RUMAH SAKIT
BADAN
PENGAWAS
RUMAH SAKIT
TATA KELOLA
KLINIK YANG BAIK
TATA KELOLA
ORGANISASI
YANG BAIK
Mutu pelayanan
Kepuasan
pasien
•Inovatif
•Cost efektif
•Produktif
TATA KELOLA YANG BAIK SEBAGAI KEBUTUHAN FASKES
1.Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang bermutu adalah
tugas bersama semua pihak
2.Akreditasi Faskes merupakan salah satu upaya untuk
membangun tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang
baik agar terbentuk budaya mutu dan keselamatan pasien
3.Perlu adanya regulasi strategi dan kebijakan mutu nasional
sehingga pembangunan budaya mutu akan dapat dilakukan
secara komprehensif
PENUTUP
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan
www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes@ditjenyankes

More Related Content

What's hot

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasJoni Iswanto
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Ulfah Hanum
 
1. PPI .pdf
1. PPI .pdf1. PPI .pdf
1. PPI .pdf
muslihudin7
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
SuMarni41
 
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kanaidi ken
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
Dokter Tekno
 
BAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdfBAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdf
DedeRusmana5
 
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapSpo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Irawati90
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docx
KentutGede
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
indra178180
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
dr.Ade Adra
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
MuhammadFaizSatriaWi
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
Cut Fathani
 
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Wahyu Sukana
 
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinikPeraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinikUlfah Hanum
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
Zakiah dr
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
Amirullah Latarissa
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
MelisaEkawati
 
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iiiDaftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Addy Citoz
 

What's hot (20)

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
1. PPI .pdf
1. PPI .pdf1. PPI .pdf
1. PPI .pdf
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
 
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
BAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdfBAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdf
 
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapSpo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docx
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
 
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
 
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinikPeraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
 
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iiiDaftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
Daftar sk dan sop bab i sampai dengan bab iii
 

Similar to Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS

1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
ssuser2528d4
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
RiaKenangasari
 
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
ovaldokurniawan
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
andariretnowati1
 
Kebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptxKebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptx
Lusiana Putri
 
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdfSTRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
alexhendrawijaya1
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
ErniChan1
 
Sistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokSistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depok
Zakiah dr
 
01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx
01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx
01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx
GekSintaManuaba
 
draf_renstra_dinkes_edit_1.pptx
draf_renstra_dinkes_edit_1.pptxdraf_renstra_dinkes_edit_1.pptx
draf_renstra_dinkes_edit_1.pptx
AdePutri63
 
Kebijakan akreditasi puskesmas
Kebijakan akreditasi puskesmasKebijakan akreditasi puskesmas
Kebijakan akreditasi puskesmas
Taufikkamba
 
Kebijakan Akreditasi FKTP
Kebijakan Akreditasi FKTPKebijakan Akreditasi FKTP
Kebijakan Akreditasi FKTP
Taufikkamba
 
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdfAceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
ArmandoBimo
 
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdfStandar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
SatrioPanindito
 
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
MYusufFikri
 
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHCStrategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
ditjenyankes
 
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.pptPERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
komnakes
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Yabniel Lit Jingga
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
dhytapuriningtyas
 

Similar to Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS (20)

1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
 
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
 
Kebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptxKebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptx
 
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdfSTRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
 
Sistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokSistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depok
 
01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx
01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx
01 Kebijakan Akreditasi FKTP edit 2016 ,,kadis.pptx
 
draf_renstra_dinkes_edit_1.pptx
draf_renstra_dinkes_edit_1.pptxdraf_renstra_dinkes_edit_1.pptx
draf_renstra_dinkes_edit_1.pptx
 
Kebijakan akreditasi puskesmas
Kebijakan akreditasi puskesmasKebijakan akreditasi puskesmas
Kebijakan akreditasi puskesmas
 
Kebijakan Akreditasi FKTP
Kebijakan Akreditasi FKTPKebijakan Akreditasi FKTP
Kebijakan Akreditasi FKTP
 
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdfAceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
 
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdfStandar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
 
Paparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandungPaparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandung
 
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
 
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHCStrategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
 
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.pptPERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
443410236-Revisi-Standar-Akreditasi-PKM-5-BAB-ppt.ppt
 

More from ditjenyankes

Pengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RS
Pengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RSPengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RS
Pengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RS
ditjenyankes
 
Membangun Budaya Inovasi - Pelayanan Kesehatan
Membangun Budaya Inovasi - Pelayanan KesehatanMembangun Budaya Inovasi - Pelayanan Kesehatan
Membangun Budaya Inovasi - Pelayanan Kesehatan
ditjenyankes
 
Kebijakan Sistem Informasi Rumah Sakit
Kebijakan Sistem Informasi Rumah SakitKebijakan Sistem Informasi Rumah Sakit
Kebijakan Sistem Informasi Rumah Sakit
ditjenyankes
 
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health CoverageUpaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
ditjenyankes
 
Integrasi SIMRS GOS - SIRSAK
Integrasi SIMRS GOS - SIRSAKIntegrasi SIMRS GOS - SIRSAK
Integrasi SIMRS GOS - SIRSAK
ditjenyankes
 
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsPeran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
ditjenyankes
 
PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0
PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0
PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0
ditjenyankes
 
Optimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi Pimpinan
Optimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi PimpinanOptimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi Pimpinan
Optimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi Pimpinan
ditjenyankes
 
Merancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris Dewas
Merancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris DewasMerancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris Dewas
Merancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris Dewas
ditjenyankes
 
Membuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva A
Membuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva AMembuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva A
Membuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva A
ditjenyankes
 

More from ditjenyankes (10)

Pengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RS
Pengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RSPengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RS
Pengelolaan Keuangan di Era Industri 4.0 - Dewan Pengawas RS
 
Membangun Budaya Inovasi - Pelayanan Kesehatan
Membangun Budaya Inovasi - Pelayanan KesehatanMembangun Budaya Inovasi - Pelayanan Kesehatan
Membangun Budaya Inovasi - Pelayanan Kesehatan
 
Kebijakan Sistem Informasi Rumah Sakit
Kebijakan Sistem Informasi Rumah SakitKebijakan Sistem Informasi Rumah Sakit
Kebijakan Sistem Informasi Rumah Sakit
 
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health CoverageUpaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
 
Integrasi SIMRS GOS - SIRSAK
Integrasi SIMRS GOS - SIRSAKIntegrasi SIMRS GOS - SIRSAK
Integrasi SIMRS GOS - SIRSAK
 
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGsPeran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
Peran Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam mencapai tujuan SDGs
 
PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0
PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0
PERAN SDM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA INDUSTRI 4.0
 
Optimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi Pimpinan
Optimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi PimpinanOptimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi Pimpinan
Optimalisasi Penggunaan Powerpoint dalam Penyiapan Bahan Presentasi Pimpinan
 
Merancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris Dewas
Merancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris DewasMerancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris Dewas
Merancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris Dewas
 
Membuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva A
Membuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva AMembuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva A
Membuat Slide Presentasi Efektif dan Informatif - Lydia Okva A
 

Recently uploaded

342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 

Recently uploaded (7)

342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 

Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS

  • 1. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN STANDAR PELAYANAN RS Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • 2. UPAYA PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PADA SUPPLY SIDE YANG BERKELANJUTAN Paradigma Sehat Penguatan Yankes TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN Kuratif- rehabilitatif Promotif- preventif AKSES PEL KESEHATAN YANG BERMUTU PEMBIAYAAN KOMPETENSI FASKES STANDAR PELAYANAN MINIMAL BEBAN PENYAKIT
  • 3. Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990 - 2015 Masalah Kesehatan di Indonesia • Tahun 1990: PENYAKIT INFEKSI (ISPA, TB, Diare) menjadi penyebab kematian dan kesakitan • Sejak Tahun 2010: PENYAKIT TIDAK MENULAR (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes) menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan Sumber: Double Burden of Disease & WHO NCD Country Profiles (2014) Keterangan: Pengukuran Beban Penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur TRANSISI EPIDEMIOLOGI
  • 4. PROGRAM INDONESIA SEHAT P E N D E K A T A N K E L U A R G A di Indonesia telah terdata dan dilakukan intervensi awal oleh tim PIS-PK s/d Tahun 2018 22Juta Keluarga PIS-PK telah dilaksanakan sejak tahun 2016 pada 9 Provinsi di 64 Kabupaten/Kota pada 470 Puskesmas Prioritas. Pada Tahun 2017 dilaksanakan pada 34 Provinsi di 514 Kabupaten/Kota pada 2.926 Puskesmas. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Germas dicanangkan pada tahun 2016 dan disosialisasikan di 100 Kabupaten/Kota , kemudian pada Tahun 2017 di 180 Kabupaten/Kota. Komitmen Daerah dalam implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Tahun 2018 220 Kab/Kota UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF MELALUI PIS-PK DAN GERMAS
  • 5. Kesenjangan kemampuan pelayanan wilayah barat dan wilayah timur Jumlah Penduduk Indonesia Timur (17 Provinsi): 50.163.351 61 335 1103 586 144 10 67 298 175 67 Sumber: RS Online, Juli 2018 KESENJANGAN KEMAMPUAN LAYANAN
  • 6. FASILITAS RADIOTERAPI DI INDONESIA Sumber: Perhimpunan Onkologi Radiasi (PORI) Tahun 2018 tersebar di 16 Provinsi 44 Center (49 LINAC, 16 Cobalt, 1 Tomo)66 Unit SUMUT: 1 Center 1 Linac RIAU: 1 Center 1 LinacSUMBAR: 1 Center 1 Linac 1 Cobalt SUMSEL: 1 Center 1 Cobalt LAMPUNG: 1 Center 1 Linac DKI JAKARTA: 10 Center 16 Linac 1 Tomo JABAR: 3 Center 3 Linac 1 Cobalt JATENG: 8 Center 8 Linac 8 Cobalt YOGYAKARTA: 2 Center 4 Linac JATIM: 5 Center 6 Linac 3 Cobalt BALI: 1 Center 1 Cobalt KALSEL: 1 Center NTB: 1 Center 1 Linac SULSEL: 2 Center 2 Linac SULUT: 1 Center 1 Cobalt KALTIM: 1 Center 1 Linac
  • 7. RPJMN I 2005 -2009 Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia VISI: MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019 RPJMN IV 2020 -2025 KURATIF- REHABILITATIF PROMOTIF - PREVENTIF ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
  • 8. UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN AKSES LAYANAN KESEHATAN PENGUATAN FASKES • Pemenuhan sarana, prasana, alat kesehatan, dan kebutuhan obat (farmasi)  kompetensi • Tata kelola dan kepemimpinan • Mutu  Akreditasi PENINGKATAN SUMBER DAYA KESEHATAN • Meningkatkan Kompetensi klinis dan Kompetensi manajerial • WKDS • Insentif  remunerasi PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Optimalisasi penggunaan Teknologi Informasi untuk memperluas dan mempermudah akses baik masyarakat maupun internal RS  layanan berbasis IT
  • 9. KOMPETENSI FASKES Sarana PELAYANAN KESEHATAN Prasarana Alat Kesehatan Farmasi Sumber Daya Kesehatan Sistem Pelayanan dan sistem rujukan Mutu melalui akreditasi RS KOMPETENSI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN KLINIS KEMAMPUAN TEKNIS MEDIS DISTRIBUSI AKSES DAN MUTU KOMPETENSI INTERPROFESIONAL KOMPETENSI PROFESIONAL (KLINIS) KOMPETENSI FASKES
  • 10. Tahun Capaian 1988 Implementasi Gugus Kendali Mutu 1989 Pengembangan Quality Assurance oleh PERSI 1994 Implementasi Total Quality Management (TQM) 1995 Akreditasi Rumah Sakit oleh KARS, dimulai dari 5 layanan, 12 layanan and 16 layanan 2004 Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk fasilitas kesehatan 2005 Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh PERSI dan Kementerian Kesehatan 2007 Uji kompetensi dokter dan dokter gigi 2007 Jakarta Declaration on Patients for Patient Safety in Countries of the South-East Asia Region 2008 Permenkes tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal) RS 2009 Permenkes tentang Rumah Sakit Kelas Dunia dan JCI ditetapkan sebagai lembaga independen yang melakukan akreditasi RS internasional di Indonesia. 2012 Akreditasi Laboratorium Kesehatan oleh KALK 2012 Permenkes tentang akreditasi RS dan dimulainya implementasi akreditasi RS dengan KARS versi 2012 (diadaptasi dari JCI edisi 4) 2014 Implementasi JKN 2015 Permenkes tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi 2016 Pembentukan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan di Kementerian Kesehatan 2017 KARS diakui oleh ISQUA sebagai badan akreditasi internasional dan diluncurkannya Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 2017 Tahap Awal Penyusunan NQPS Indonesia Pencapaian Penting Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
  • 11. • Berbagai pengukuran mutu telah dilakukan oleh berbagai institusi, • SPM-RS , Indikator Mutu RS (Kemenkes), • Indeks Kepuasan Masyarakat di fasyankes (KeMen PAN), • Indeks Kualitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan KBK (BPJS) • IKI, IKT (Dirjen Yankes pada RS Vertikal) • Akreditasi RS dengan indikator mutu area klinis, manajemen dan keselamatan pasien (KARS), • Indikator keselamatan pasien (KNKP RS), dll KEBIJAKAN DAN STRATEGI MUTU NASIONAL Kurang atau tanpa koordinasi antar satu pengukuran dengan pengukuran yang lain Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan Sumber: Handbook For National Quality Policy and Strategy; WHO 2017 DIMENSI MUTU YANG DIUKUR Effectiveness Efficiency Equity Accersibl e Patient Centerednes s Safety INTEGRATED QUALITY KEBIJAKAN DAN STRATEGI MUTU NASIONAL (DEFINISI, DIMENSI, INDIKATOR, AKREDITASI)
  • 12. STRATEGI NASIONAL MUTU PELAYANAN KESEHATAN Referensi : WHO Handbook The Eight Elements of the National Quality Policy & Strategy Process Defining and aligning with national health goals and priorities Developing local Definition of Quality Stakeholder mapping and engagement Situational analysis to determine the state of quality and guide the policy ? Selection of improvement methodsand interventions Development and Clarification of Governance and Organizational Structures for Quality Selection of Quality Indicators and core measures Development of Health Management Information Systems and data systems
  • 13. Pasal 3 (1) Setiap Rumah Sakit wajib terakreditasi. (2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun. (3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Rumah Sakit paling lama setelah beroperasi 2 (dua) tahun sejak memperoleh izin operasional untuk pertama kali. Pasal 4 (1) Akreditasi dilaksanakan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang berasal dari dalam atau luar negeri. (2) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. (3) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus telah terakreditasi oleh lembaga International Society for Quality in Health Care (ISQua). Permenkes 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi RS AKREDITASI RUMAH SAKIT UU No. 44/2009 : Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS wajib terakreditasi secara berkala 3 tahun sekali
  • 14. JKN: Permenkes 71/2013  99/2015, • FKTP kerjasama dengan BPJS harus terakreditasi 2021 • Rumah sakit kerjasama dengan BPJS harus terakreditasi  2019 REGULASI AKREDITASI FASYANKES AKREDITASI RUMAH SAKIT AKREDITASI LABKES AKREDITASI FKTP • UU No. 44/2009: Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit wajib Akreditasi 3 tahun sekali terakreditasi berkala. • Permenkes 34 tahun 2017 tentang akreditasi RS • KMK 364/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan • PMK Nomor 411/Menkes/PER/III/2012 pasal 6.b tentang Laboratorium Klinik mempunyai kewajiban untuk mengikuti akreditasi laboratorium • KMK 298/2008 tentang Pedoman Akrditasi Laboratorium Kesehatan • Diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) setiap 5 (lima) tahun.  PMK No 46 tahun 2015 Pasal 1, ayat 1: Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi  Diselenggarakan oleh Komite Akreditasi FKTP
  • 15. Paripurna 43% Utama 8% Madya 5% Dasa r Perdana 42% Status Akreditasi RS 1.607 RS Terakreditasi dari 2.831 RS di Indonesia Paripurna 688 Utama 124 Madya 82 Dasar 38 Perdana 675 Data : Web KARS 24 Oktober 2018 95% 3% 2% RS KELAS A Paripurna Utama Madya Dasar Perdana 87% 6% 4% 3% 0% RS KELAS B Paripurna Utama Madya Dasar Perdana 37% 9% 5%3% 46% RS KELAS C Paripurna Utama Madya Dasar Perdana 10% 5% 7% 2% 76% RS KELAS D Paripurna Utama Madya Dasar Perdana CAPAIAN MUTU RUMAH SAKIT MELALUI AKREDITASI
  • 16. RS Kelas A, B RS Kelas C dan D FKTP Klinik Utama KAPITASI INA CBGsPNPK, CP DAN PPK Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh dokter sub spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas A dan B) Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh dokter spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas C dan D, Klinik Utama) Pelayanan Kesehatan Dasar oleh Faskes Tingkat pertama (Puskesmas, RS Kelas D Pratama) Arah perubahan  Perijinan rumahsakit  Jenis dan jumlah SDM  Kewenangan SDM  Sarana, Prasarana dan Alat kesehatan  Proporsi tempat tidur  Ijin khusus penyelenggaraan  Kewenangan Faskes  Reviu kelas rumah sakit  Pendelegasian • Revisi Permenkes No.56 Tahun 2014 Klasifikasi dan perijinan RS PENATAAN RUJUKAN BERJENJANG • Revisi Permenkes 75 tentang Puskesmas • Revisi permenkes 001 th 2012 tentang rujukan • Revisi permenkes 2052 th 2011 tentang ijin praktek ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN FASKES
  • 17. PATIENT SAFETY EFFECTIVE EFFICIENT PATIENT SATISFACTION DPJP PASIEN KELUARGA APOTEKER NUTRISIONIS DIETISIEN TEKNISI MEDIS LAINNYA TERAPIS FISIK PSIKOLOGI KLINIS PERAWAT/ BIDAN Sumber: dr. Nico Lumenta (KARS) Profesional Pemberi Asuhan (PPA) PPA Tugas Mandiri Tugas Kolaboratif Tugas Delegatif PROSES PELAYANAN  KOLABORASI INTERDISIPLIN
  • 18. Source: Rathert, Cheryl. Marry D. Wyrwich, Suzanne Austin Boren. Patient-Centered Care and Outcomes: A Systematic Review of the Literature. Medical Care Research and Review. 2012; 351-379 Reduced length of stay Lower cost per case Decreased adverse events Higher employee retention rates Reduced operating costs decreased malpractice claims Increase market share Hospital that provide patient-centered care reap a number of financial benefits, including: PATIENT-CENTERED CARE AND OUTCOMES
  • 20. 0.00% 3.00% 6.00% 9.00% 12.00% JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 Penundaan Operasi Elektif Capaian Target 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 Realisasi Target Ketepatan Jam Visite dokter Spesialis Definisi operasional Operasi elektif adalah waktu yang diperlukan pasien sejak dijadwalkan operasi sampai dengan dilakukannya operasi elektif. Jika tidak dilakukan sesuai jadwal maka disebut terjadi penundaan. Numerator Jumlah pasien yang mengalami penundaan operasi elektif. Denominator Jumlah tindakan operasi elektif. Definisi operasional Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggung jawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00. Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 yang disurvei. Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvei. PEMANTAUAN MUTU
  • 21. KEWAJIBAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH (Permenkes No. 34 tahun 2017 Akreditasi RS) Mendukung, Memotivasi, Mendorong dan Memperlancar Proses Akreditasi Memberikan Dukungan Pembiayaan Akreditasi Rumah Sakit Melakukan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit
  • 22. • Standar fasilitas medik • Standar fas non medik • Standar SDM • Tarif • MUTU (Akreditasi) • dll • PNPK • PPK • CP Input OutputProses EFISIENSI COST EFFECTIVENESS INDIKATOR MUTU PELAYANAN HTA • Pelaporan insiden KP • Kecepatan mengatasi komplain, • Penundaan operasi elektif • Infeksi luka operasi • Kepuasan pasien • dll MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN
  • 23. Perpres No.82 Tahun 2018 Pasal 92-95 Peserta BPJS Kesehatan Faskes / pemberi Pelayanan Kesehatan Penyedia Obat dan Alat Kesehatan Regulator / Pemangku Kepentingan Lainnya Pasal 92 ayat (2) secara spesifik menyatakan “kecurangan (fraud) termasuk penyalahgunaan pelayanan kesehatan yang disebabkan karena perilaku pemberi pelayanan kesehatan” Penguatan di Fasilitas Kesehatan dan Organisasi Profesi Pelaku Fraud Tim Bersama (KPK – Kemenkes – BPJS Kes) sebagai pelaksana Pencegahan, Deteksi dan Penyelesaian Revisi Permenkes no. 36 tahun 2016 tentang Pencegahan Fraud dalam JKN PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM JKN
  • 24. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS MEDIS TEKNIS PERUMAHSAKITAN (INTERNAL RS) (EKSTERNAL) NON-TEKNIS PERUMAHSAKITAN UU RI No.44 Tahun 2009 tentang RS (Pasal 55) KEMENTERIAN KESEHATAN (TENAGA PENGAWAS) DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT
  • 25. TATA KELOLA KLINIK YANG BAIK TATA KELOLA ORGANISASI YANG BAIK Mutu pelayanan Kepuasan pasien •Inovatif •Cost efektif •Produktif TATA KELOLA YANG BAIK SEBAGAI KEBUTUHAN FASKES
  • 26. 1.Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang bermutu adalah tugas bersama semua pihak 2.Akreditasi Faskes merupakan salah satu upaya untuk membangun tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang baik agar terbentuk budaya mutu dan keselamatan pasien 3.Perlu adanya regulasi strategi dan kebijakan mutu nasional sehingga pembangunan budaya mutu akan dapat dilakukan secara komprehensif PENUTUP
  • 27. TERIMA KASIH Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes@ditjenyankes

Editor's Notes

  1. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dimana didalamnya dapat ditemukan berbagai kelompok usia. maka Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara terbaik Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan akses pelayanan kesehatan di wilayahnya. Karena dengan pendekatan keluarga ini Puskesmas tidak hanya dapat memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang sakit saja tetapi untuk dapat menjangkau masyarakat yang sehat maupun beresiko sakit agar hak dasar kesehatan terpenuhi. Target sasaran pada keluarga ini terdiri dari berbagai jenis kelompok usia dan status kesehatan. sehingga untuk pelayanan yang diberikan harus merupakan integrasi program-program kesehatan baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat secara berkesinambungan dan berdasarkan analisa data dan informasi akurat dari profil kesehatan keluarga. Diharapkan dengan tercapainya keluarga – keluarga sehat maka akan tercipta Indonesia Sehat Untuk mewujudkan Program Indonesia Sehat tersebut. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
  2. Angka Prevalensi Penyakit katastrofik Kanker termasuk tertinggi di Indonesia Sebaran pelayanan kanker radiasi masih belum merata, sehingga perlu distribusi pelayanan kanker di seluruh tanah air melalui center center radiotherapi, terutama RS Rujukkan. 50-60% penderita kanker memerlukan therapi radiotherapi Secara rasio ketersediaan pelayanan radiotherapi masih kurang, sehingga menyebabkan waktu antrian panjang sampai 3 bulan. Fasilitas radioterapi di Indonesia : dari 34 provinsi di Indonesia, baru 16 provinsi yang memiliki fasilitas radioterapi yang meliputi : 44 center, 66 alat radioterapi (49 Linacs, 16 Cobalt, 1 Tomo)
  3. Kompetensi profesional: Penampilan tingkah laku dari kumpulan terintegrasi pengetahuan, ketrampilandan sikap dalambentuk karya profesi “kesehatan. Kompetensi interprofesional: Penampilan tingkah laku dam bentuk kumpulan terintegrasi dari pengetahuan, ketrampilandan sikap untuk > Bekerja bersama lintas profesi,dengan tenaga kes lain Dengan pasien dan keluarga, populasi dan komunitas Untuk meningkatkan hasil pelayanan
  4. Klas A Paripurna 40 Utama 1 Madya 1 Dasar 0 Perdana 0 B Paripurna 279 Utama 19 Madya 12 Dasar 9 Perdana 1 C Paripurna 301 Utama 75 Madya 42 Dasar 21 Perdana 370 D Paripurna 36 Utama 16 Madya 23 Dasar 6 Perdana 263
  5. Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan memiliki kewajiban memberikan aman dan non-diskriminasi dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi pasien. Selain itu, rumah sakit juga memiliki fungsi sosial sebagai amanat dari UU nomor 44 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit, dimana dalam memberikan pelayanan kesehatan, RS tetap pro-kepada masyarakat miskin dan tidak mampu tanpa ada perbedaan dalam pemberian pelayanan.
  6. Kecurangan dalam JKN dapat dilakukan oleh peserta, BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan pemberi pelayanan, penyedia obat dan alat kesehatan, serta regulator dan pemangku kepentingan lainnya. Penerapan pengendalian kecurangan/ fraud dalam JKN diatur dalam Perpres No. 82 Tahun 2018 Pasal 92-95 yang mengamanatkan bahwa sistem pencegahan dan penanganan kecurangan dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan komprehensif. Untuk melaksanakan amanat tersebut, maka saat ini telah dibentuk tim bersama yang terdiri dari KPK, Kemenkes dan BPJS Kesehatan sebagai pelaksana pencegahan, deteksi dan penyelesaian kasus kecurangan dalam JKN. Disamping itu, saat ini sedang dilaksanakan proses revisi Permenkes no. 36 tahun 2016 tentang Pencegahan Fraud dalam JKN sebagai pedoman pelaksanaan bagi tim bersama.
  7. Pada kesempatan ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada segenap pengurus dan jajaran BPRS Indonesia yang telah melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit di penjuru negeri ini guna mendukung suksesnya pembangunan kesehatan di Indonesia. Harapan saya, BPRSI dapat terus berkarya sebagai satu-satunya Badan Pengawas Rumah Sakit di Indonesia dalam mensukseskan program pemerintah bidang kesehatan dalam pengembangan Sistem Kesehatan Nasional. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, acara “WORKSHOP Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia” saya buka secara resmi. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan berkahNya kepada kita semua.   Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, sekali lagi saya mengucapkan selamat dan sukses, semoga pelaksanaan Workshop ini berjalan dengan lancar dan senantiasa diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.    Terima kasih. Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.   Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan   dr. Bambang Wibowo, SpOG