SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN
GERIATRI DI RUMAH SAKIT
Jakarta, 20-22 Maret 2024
Oleh
PIC Sistem Rujukan Terintegrasi
DIREKTORAT TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN
PEMBAHASAN
❑ KONSEP & KEBIJAKAN RUJUKAN BERBASIS
kOMPETENSI
❑ PEMANFAATAN SISTEM RUJUKAN
TERINTEGRASI (SISRUTE PADA KASUS
GERIATRI DI RS)
❑ LANDASAN HUKUM & REGULASI SISTEM
RUJUKAN TERINTEGRASI DAN PEMANFAATAN
TELEMEDISIN UNTUK GERIATRI
❑ PENUTUP
Visi
Sejalan denganvisi Presiden untuk mewujudkan
masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki
pengendalianpenyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan& pengendalian
obat dan makanan
Kategori
program
utama
Enabler
mendasar
Hasilsistem
kesehatan
Edukasi
penduduk
Pencegahan
primer
Mis.,
Vaksinasi dan
Imunisasi
Pencegahan
sekunder
Mis.,
pemeriksaan
penyakit kronis
Meningkatkan
akses dan
kualitas
layanan
sekunder &
tersier
Transformasi sistem
pembiayaan
kesehatan
Menjamin transparansidan efektivitas
pendanaan untuk sistem, dan akses yang
adil bagi setiap segmen populasi
Transformasi SDM
Kesehatan
Mempercepat ketersediaan, kualitas dan
distribusi SDM bidang kesehatan
lintas sistem kesehatan
Transformasi teknologi
kesehatan
Mempercepat adopsi teknologi dan solusi
kesehatan digital, meningkatkan pengambilan
keputusan berdasarkan data
Transformasi layanan primer 2 Transformasi
layanan
rujukan
3 Transformasi sistem
ketahanan kesehatan
4
1,86 T
5 6
a
Meningkatkan
Ketahanan
sektor
farmasi &
alat
kesehatan
b
Memperkuat
ketahanan
tanggap
darurat
1
a b
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan
primer
3
Transformasi Layanan Rujukan
TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN NASIONAL 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
MUTU AKSES
AKREDITASI
CENTER OF EXCELLENCE
ONE STOP SERVICE
SISTER HOSPITAL
DIGITALISASI LAYANAN
RUJUKAN
STRATIFIKASI &
JEJARING PENGAMPUAN
LAYANAN PRIORITAS
ACADEMIC HEALTH
SYSTEM
SISTEM RUJUKAN
TERINTEGRASI BERBASIS
KOMPETENSI
PENANGANAN
KEDARURATAN PRA
HOSPITAL - 119
• SERVICE OUTCOME
• CLINICAL OUTCOME
SPA & OBAT
1. LEADERSHIP
2. PATIENT CENTERED
CARE
1. Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan di RS
2. Persentase RS yang berkelas internasional
3. Persentase kunjungan pasien dari luar negeri ke RS di
Indonesia (Medical Tourisme)
4. Jumlah SDM Kesehatan yang kompeten yang diakui oleh luar
negeri
5. Jumlah RS Umum Pusat fully mandiri secara finansial
6. Pengembangan digitalisasi layanan RS
1. Penurunan angka kesakitan
2. Penurunan angka kematian
3. Peningkatan kesembuhan
4. Penurunan angka rehospitalisasi utk penyakit
kronis
5. Penurunan perburukan penyakit
6. Penurunan komplikasi
Service outcome : Clinical outcome :
TRANSFORMASI
LAYANAN
RUJUKAN
TRANSFORMASI
LAYANAN
RUJUKAN
▪ Antrian Pasien BPJS di Pelayanan Rawat
Jalan RS
Tidak Dipublikasikannya informasi secara real time:
1. Jadwal Praktek Dokter
2. Jadwal Buka Poliklinik di RS
3. Kuota Pasien
▪ Penolakan Pasien di RS
▪ Lambatnya pelayanan awal IGD
1. Kamar Rawat Inap Penuh
2. Ketersediaan Alat Kesehatan di RS
PERMASALAHAN PENYEBAB
PERMASALAHAN SISTEM RUJUKAN SAAT INI
▪ Kelas RS/Faskes tidak menggambarkan
kompetensi yang sebenarnya
1. Tidak ada informasi Jenis Pelayanan yang ada
2. Tidak ada pembatasan maksimal pelayanan kesehatan pada masing -
masing klasifikasi rumah
▪ Sebaran Distribusi Tenaga Medis & Tenaga
Kes lain Tidak Merata Ketersediaan Jumlah dan jenis SDM terbatas
▪ Proses Rujukan yang lama
Kurangnya komunikasi antara fasyankes perujuk dan penerima rujukan
Pemanfaatan teknologi informasi sistem rujukan di fasyankes belum optimal
• Belum terintegrasi/terbridging dengan P-care/HAFIS BPJS dan sistem informasi
rujukan lainnya
PP 47/2021 (Penyelenggaraan bidang perumahsakitan): Penetapan kelas RS tidak lagi
didasarkan kompetensi tetapi berdasarkan jumlah tempat tidur
Peningkatan kematian, keterlambatan diagnosis, tindakan dan terapi akibat proses
rujukan yang Panjang
• 46% Kematian Ibu hamil karena Keterlambatan Merujuk di 11 RS yang diteliti3)
• Kasus kematian ibu tahun 2016-2018 di RSCM: 77% merupakan kasus rujukan4)
Tingginya rujukan dari FKTP ke RS kelas C dengan sistem rujukan berjenjang (Data
Rujukan Pasien BPJS dari FKTP ke FKRTL 2019 – 2022); Kelas A: 65 RS; Kelas B: 441
RS; Kelas C: 1610 RS; Kelas D : 854 RS
Peningkatan pembiayaan JKN 2015 - 2019: 107% (52,1 T - 108,5
T)1) dibarengi peningkatan rasio rujukan 2017-2018: 12.56%
menjadi 16,60%2)
PERLUNYA PENATAAN SISTEM RUJUKAN NASIONAL
PERUBAHAN
❑ Regulasi yang ada belum
menjawab kebutuhan
penyakit pasien & belum
berbasis kompetensi Faskes
❑ Maldistrubusi dr.Sp & Sub-
Sp. Di Faskes tidak sesuai
Kelas
❑ Rujukan Online dengan
pembatasan Geografis
❑ Hampir 50% RS Kelas A & B
Menurun jumlah pasien,
menumpuk di RS Kls C & D
❑ Tidak ada penataan Faskes
dengan Kompetensi
Penanggan Penyakit
➢ Penataan Sistem Rujukan berbasis
Kompetensi dengan
pengembangannya dalam Aplikasi
SISRUTE
➢ Penataan distribusi dr.Sp. & Sub.Sp.
Sesuai kelas RS dan Penataan kelas
RS berdasarkan Kompetensi Faskes
➢ Tersedianya fasilitas Kesehatan sesuai
kompetensi khususnya 9 penyakit
prioritas di daerah-daerah.
➢ Adanya Aturan Baru Penganti PMK
001/2012
✓ Revisi PMK No.001/2012
✓ Pengembangan Aplikasi
dalam SISRUTE
Pengembangan Sistem Rujukan Nasional Berbasis Kompetensi
Melalui INOVASI SISTEM RUJUKAN ONLINE
(Sistem Informasi Rujukan Pelayanan Kesehatan Terintegrasi)
Kondisi Saat ini
Kondisi yang diharapkan
SK Dirjen Yankes Nomor:
IIK.02.02/I/0020/2020
Grand Disain Pedoman Sistem
Rujukan Terintegrasi
Optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan
mutu pelayanan Kesehatan, menggunakan
pendekatan Continum of care dan intervensi
berbasis rirsiko Kesehatan
PERUBAHAN SISTEM RUJUKAN DARI BERJENJANG
BERDASARKAN KELAS RS MENJADI BERBASIS KOMPETENSI
RUMAH SAKIT UMUM
KELAS D
RUMAH SAKIT UMUM
/ KHUSUS KELAS C
RUMAH SAKIT UMUM
/ KHUSUS KELAS B
RUMAH SAKIT UMUM
/ KHUSUS KELAS A
FKTP
K
O
M
P
E
T
E
N
S
I
FASKES
Jenis tenaga
Kesehatan→Sisnakes
(SISDMK)
Bangunan, prasarana
dan Peralatan→
ASPAK
Sediaan obat dan
BMHP →ASPAK
Jenis Pelayanan
Kesehatan →RS Online
Sistem
Rujukan
Berbasis
Kompetensi
Faskes
J
E
N
J
A
N
G
R
U
J
U
K
A
N
Sistem Informasi Rujukan
Terintegrasi (Sisrute)
Kebututuhan & Indikasi
Medis Pasien
Daya Tampung TT →
SIRANAP
INTEGRASI SISTEM
DARI 4 APLIKASI
Konsep PMK
001/2012
8
Klasifikasi Rumah Sakit berbasis
kompetensi
KELAS A
KELAS D
KELAS B
KELAS C
EKSISTING
KEDEPAN
KLASIFIKASI RS
RS Umum
Kelas A paling sedikit 250
Kelas B paling sedikit 200
Kelas C paling sedikit 100
Kelas D paling sedikit 50
RS Khusus
Kelas A paling sedikit 100
Kelas B paling sedikit 75
Kelas C paling sedikit 25
Rumah
Sakit
KETERANGAN
• Kompetensi didasarkan pada kemampuan tertinggi yang
dimiliki rumah sakit di masing-masing jenis pelayanan,
Rumah sakit akan memiliki kemampuan yang berbeda-
beda untuk tiap layanan yang diberikan.
• Pembayaran berdasarkan kemampuan layanan.
• Sarana
Prasarana
• Alat
Kesehatan
SDM
Spesialis
Subspesialis
Perlu Tindak Lanjut
Sesuai dengan Perubahan
diagnosis dan Severity Level
Penyakit Pasien
Puskesmas
RS Kemampuan Layanan Multi
Sub Spesialis
RS Kemampuan Layanan Sub
Spesialis
RS Kemampuan Layanan
Spesialis
Sistem Rujukan Berbasis Kompetensi
✓ Sistem Pembiyaan di Rumah
Sakit?
✓ Bagaimana Kesiapan RS
berkemampuan Spesialis &
Sub Spesialis Geriatri?
Sesuai dengan Perubahan
diagnosis dan Severity Level
Penyakit Pasien
Tingkat Kompetensi
1. Pelayanan spesialistik hingga tuntas
(operasi usus buntu tanpa perforasi)
2. Pelayanan subspesialistik hingga
tuntas (Usus buntu dengan perforasi
→ laparotomi)
3. Pelayanan multisubspesialistik hingga
tuntas (usus buntu dengan perforasi,
komplikasi TB usus dll)
Kompetensi SDM hal yang utama
Termasuk Ketersediaan Sarpras/Alat
kesehatan
TERUTAMA PADA KASUS-KASUS KEGAWATDARURATAN (TERMASUK KONDISI KEGAWATDARURATAN KASUS LANSIA)
PERMASALAHAN RUJUKAN LANJUTAN
Tidak ada informasi lengkap kompetensi faskes tempat tujuan rujukan
Tidak ada kepastian fasyankes yang siap menerima rujukan
Pasien/keluarga pasien sendiri mencari informasi faskes tujuan rujukan
Pasien ditolak ketika sudah sampai di Faskes penerima rujukan
Pasien yang di rujuk dikembalikan karena tidak sesuai indikasi medis
(tidak ditanggung BPJS)
Informasi data pasien rujukan yang tidak akurat/lengkap
Ketidaksiapan dan Keterlambatan dalam penanganan pasien di faskes
penerima rujukan
Belum optimal pemanfaatan teknologi informasi pada proses rujukan
Sistem Rujukan Terintegrasi
(SISRUTE)
“SISRUTE” adalah pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik
vertical, horizontal dan Rujuk Balik, dimana
seluruh proses rujukan dilakukan secara
terintegrasi.
“Aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi)”
Merupakan Sistem Informasi Rujukan Antar Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dengan Menggunakan
Teknologi Informasi Bersifat Online yang Dapat
Menghubungkan Data Pasien dari Tingkat Layanan
Lebih Rendah Ke Tingkat Layanan Lebih Tinggi Atau
Sebaliknya Serta Sederajat (Horizontal Maupun
Vertikal) Maupun Rujukan Balik
✓ Terwujudnya percepatan pelayanan rujukan di
RS
✓ Mempermudah proses administarsi rujukan
dengan pemanfaatan teknologi informasi
✓ Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi
sebagai acuan untuk pelaksanaan rujukan di
RS Secara Nasional
✓ Tersediannya Data Nasional Rujukan
APLIKASI SISTEM INFORMASI RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE)
Perhatian:
Pakai WA; Cepat, Mudah, Tetapi TIDAK ADA JAMINAN KEAMANAN DATA, TIDAK BISA DISIMPAN.
Aplikasi Sisrute: Cepat, mudah, Gratis, Data Tersimpan, Keamanan menjadi Tanggung Jawab
Pemerintah (ada di Pusdatin)
ALUR RUJUKAN APLIKASI SISTEM RUJUKAN ONLINE TERINTEGRASI (SISRUTE)
SISRUTE (PRINSIP KIRIM DATA DAHULU BARU KIRIM FISIK PASIENNYA)
Fasyankes Perujuk Mengirim Data Melalaui Aplikasi Sisrute
(Kasus Gawatdarurat/Rawat Inap,R.Jalan,Geriatri, Maternal,Neonatal)
Mengisi informasi Kondisi
Klinis Pasien di SISRUTE :
• Profil/data pasien
• Keadaan Umum dan Vital sign
• Pemeriksaan penunjang yang
telah dilakukan
• Tindakan medis yang dilakukan
• Diagnosa Kerja
• Jenis Layanan dibutuhkan
• Dokter Spesialis dibutuhkan
• Saran prasarana / ruangan
perawatan yang dibutuhkan
• Peralatan/Alat Kesehatan utk
pemeriksaanyg dibutuhkan
Muncul di SISRUTE Rumah
Sakit sesuai kemampuan
(Kompetensi dan Daya
Tampung) terhadap
kebutuhan klinis pasien
https://sisrute.kemkes.go.id/
Kriteria List Faskes (existing):
• Sesuai Kompetensi Faskes
dengan kelas minimal dulu (RS
Kelas D/C) dan akan terbuka
rujukan ke Kelas B/A bila tidak
tersedia kompetensi/dya
tampung kelas D/C
• Sesuai Leveling penyakit yang
dibutuhkan pasien
• (1155 diagnosis level
penyakit yg sdh disusun OP)
• Jarak dan Waktu Tempuh
terdekat
Fasyankes perujuk
memilih Rumah Sakit
di SISRUTE sesuai
kebutuhan medis
SISRUTE
Pemilihan Faskes :
• Fasyankes Perujuk
diarahkan memlih RS
Kompeten dahulu apabila
RS tersebut dengan waktu
dan jarak tempuh terdekat
dan masih tersedia daya
tampung.
• Apabila RS kelas C dan D
tidak tersedia maka dapat
dilakukan rujukan langsung
ke RS kelas A dan B
(existing) kedepan sesuai
klasifikasi RS Berdasarkan
Kompetensi
RS Penerima Rujukan
• Merespon permintaan
rujukan di Sisrute
• Menyampaikan
jawaban di SISRUTE
bisa atau tidak
menerima pasien
sesuai kompetensi
faskes
Menyiapkan fasilitas
layanan kesehatan di RS
sesuai kebutuhan klinis
pasien dan SDM dalam
melayani kebutuhan medis
pasien, sebelum pasien tiba
Memastikan pasien stabil dan layak rujuk
FKTP FKRTL
Sistem Artificial Intelegent
SISRUTE – MEMASTIKAN PASIEN DAPAT MENDAPATKAN TEMPAT/RUANGAN SERTA FASKES PENERIMA RUJUKAN SESUAI KONDISI KEBUTUHAN MEDIS PASIEN
CLASS A
CLASS B
CLASS C
CLASS D
FKTP
RS PRATAMA
COMPETENCY LEVEL CONFIGURATION SISRUTE
C/madya dan D/dasar
Kemampuan pelayanan
spesialistik
(tingkat kompetensi 1-2)
B/utama
Kemampuan pelayanan
subspesialistik
(tingkat kompetensi 3)
A/paripurna
Kemampuan pelayanan
multisubspesialistik
(tingkat kompetensi 4)
SDM RS
Sarana Prasarana Alat Kesehatan
Kompetensi Layanan
PNPK & PPK
14
Sudah Masuk dalam Aplikasi Sistem Informasi
Rujukan Terintegrasi
Pasien Geriatri membutuhkan
pelayanan khusus Geriatri
(kemampuan geriatric)
Rujukan di dalam Rumah Sakit
Rujukan Vertikal, Horisontal dan
Rujuk Balik adalah rujukan antar
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1
2
3
PMK NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI
DI RUMAH SAKIT
Geriatri adalah cabang disiplin ilmu
kedokteran yang mempelajari aspek
kesehatan dan kedokteran pada warga Lanjut
Usia termasuk pelayanan kesehatan berupa
promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan,
dan rehabilitasi.
Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia
dengan multi penyakit dan/atau gangguan
akibat penurunan fungsi organ, psikologi,
sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara
terpadu.
PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN
GERIATRI DI RUMAH SAKIT
4
Pada Aplikasi SISRUTE Sudah
tersedia diagnosis kasus-Kasus
Geritri sesuai dengan Standar
Diagnosis ICD 10.
RS KOMPETEN
(A,B,C,D)
Cth: RS B SANTOSA
TIDAK ADA DALAM
LIST RUJUKAN
Back office
Kriteria Rujukan
berdasar kompetensi
• Hipertensi sekunder
• Hipertensi maligna
• Diastolik > 90 mmHg dengan 3 obat HT
• Aritmia
• Retinopati
• Gagal gantung Fc II
• Hamil
• TIA
• Penurunna kesadaran
• Komplikasi
• Sistolik > 140 dalam terapi kombinasi
• Infeksi tak teratasi
• DMT2
SDM
✓ SpPD
✓ NEPROLOGIST
✓ UROLOGIST
✓ ANESTESIOLOGIS
✓ RADIOLOGIS
TUJUAN FASYANKES
Kriteria
rujukan
DIAGNOSIS
ARTIFISIAL INTELEGENT
Lansia dengan HIPERTENSI Obat
✓ CAPTOPRIL
✓ AMLODIPIN
✓ FUROSEMID
✓ DLL
SPA
✓ RADIOLOGI
✓ R. OPERASI
✓ USG
✓ PENUNJANG
✓ DLL
Tidak Memenuhi
Kriteria Rujukan
Berdasar Faskes
Diagnosa
• Kriteria
Rujukan
Kebutuhan
• SDM
• Alkes
• Jenis
Pelayanan
• dll
Strata
• List Faskes Logic Algoritma Sederhana
Proses Rujukan (yang dibangun
dalam sistem Informasi Sisrute)
Kriteria Rujukan
berdasar kompetensi
Rekapitulasi Pengguna Sisrute Berdasarkan Kelompok Faskes
17
Jumlah Akun Pengguna sebanyak 91.146 dari 15.450 Faskes pengguna
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000
Total Pengguna
RSU
RSIA
Klinik
PKM
RSK - Kusta
RSGM
Public Savety Center (PSC)
Dinas Kota/Kab
Dinas Propinsi
15450
2508
320
3361
8487
4
30
220
428
34
Rekap Pengguna Sisrute Berdasarkan Kelompok Faskes (1 Jan-31 Des 2023)
Rekapitulasi Nasional Penggunaan Sisrute di RS & Puskesmas
18
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Total PKM PKM Teregistrasi PKM Pemanfaatan
10416
8463
4888
Rekap Puskesmas Yang Teregistrasi-Pemanfaatan Sisrute (1 Jan - 31 Des 2023)
2300
2400
2500
2600
2700
2800
2900
3000
3100
3200
RS Total Registrasi Pemanfaatan
3154
2839
2648
Rekap jumlah RS teregistrasi & pemanfaatan sisrute
(1 jan- 31 des 2023)
<=5 Menit
153.573 (30%)
>5 - 1 Jam
143.040 (28%)
>1 - 6 Jam
79.531 (15%)
>6 Jam
140.186 (27%)
DATA RESPON TIME SISRUTE INDONESIA
Data Sisrute 31 Des 2023
Regulasi Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Harus berubah
19
Saat ini yang menjadi Dasar Sistem Rujukan
TAHUN REGULASI TENTANG MENGATUR
1972 KMK No.032/Birhub/1972 Referral Sistem
Sistem Rujukan berupa pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap
suatu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal
2009 UU No.44/2009 Rumah Sakit
Setiap Rumah Sakit mempunyai
kewajiban merujuk pasien yang
memerlukan pelayanan di luar
kemampuan pelayanan rumah sakit
2012 PMK No.01/2012 Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Sistem Rujukan pelayanan Kesehatan,
dilaksanakan secara berjenjang, sesuai
kebutuhan medis dimulai dari pelayanan
kesehatan tingkat pertama
2018 PERPRES No.82/2018 Jaminan Kesehatan
FKTP wajib merujuk ke FKRTL sesuai
dengan kasus dan kompetensi Fasilitas
Kesehatan serta sistem rujukan
2021 PP No.47/2021 Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
Kewajiban rumah sakit melaksanakan
sistem rujukan
2023 RPMK
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan
Fasyankes mempertimbangkan
kesesuaian kebutuhan medis Pasien
dengan kemampuan pelayanan dalam
melakukan rujukan
Keterangan
UU PP PERPRES Permenkes (PMK) Kepmenkes (KMK) Regulasi yang akan direvisi
UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 & Rancangan Turunannya
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
Tentang Kesehatan Terkait Sistem Rujukan
Perseorangan
UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 & Rancangan Turunannya
Perubahan pada RPMK (1/2)
21
RPMK akan menggantikan PMK No.01/2012 tentang Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
POIN PERUBAHAN PMK No.01/2012 RPMK
Pelaksanaan rujukan Berjenjang
1. Pelayanan kesehatan perseorangan terdiri atas pelayanan kesehatan primer; dan pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan.
2. Rujukan pelayanan kesehatan perseorangan dilakukan dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Perujuk ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Penerima Rujukan dengan Pelimpahan tugas dan tanggung jawab.
3. Pelayanan kesehatan rujukan perseorangan dilakukan berdasarkan kebutuhan medis Pasien dan kemampuan
pelayanan pada setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan mempertimbangkan aksesibilitas fasyankes
perujuk dan penerima rujukan.
Kompetensi fasilitas
pelayanan kesehatan
Berdasarkan klasifikasi
rumah sakit (Kelas A, B, C,
D)
1. Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan medis Pasien dengan
kemampuan pelayanan dalam menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan.
2. Kemampuan pelayanan terdiri atas: kompetensi dan daya tampung Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Kompetensi Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan kemampuan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar terhadap penyakit dengan tingkat kompleksitas tertentu yang
didasarkan pada ketersediaan:
a. jenis pelayanan kesehatan;
b. jenis Tenaga Kesehatan;
c. bangunan dan prasarana; dan
d. peralatan kesehatan.
Daya tampung fasilitas
pelayanan kesehatan
(konsultasi rawat jalan)
Belum diatur Kapasitas RS yang tersedia dan kapasitas pelayanan rawat jalan dan rawat inap
Sistem rujukan terintegrasi
secara online
Belum diatur
1. Sistem rujukan pelayanan kesehatan perseorangan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang
terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional.
2. Teknologi informasi dan komunikasi memuat data dan informasi mutakhir mengenai kemampuan pelayanan disetiap
fasyankes yang tergabung dalam sistem rujukan terintegrasi secara online yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Pusat
3. Fasyankes wajib memberikan data yang dibutuhkan dalam rangka mendukung penyelenggaraan sistem rujukan
terintegrasi secara online,melalui pengisian pada system informasi milik fasyankes dan system informasi Kesehatan
Nasional
4. Sistem rujukan terintegrasi secara online harus memiliki kemampuan interoperabilitas dengan sistem informasi
rujukan lainnya yang sudah dikembangkan.
Perubahan pada RPMK (2/2)
22
RPMK akan menggantikan PMK No.01/2012 tentang Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
POIN PERUBAHAN PMK No.01/2012 RPMK
Kriteria rujukan dan rujuk balik Belum diatur
1. Rujukan pelayanan kesehatan perseorangan dilakukan berdasarkan kriteria yang
terdiri dari kriteria rujukan dan kriteria rujuk balik
2. Kriteria rujukan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, yaitu meliputi
keadaan pada Pasien yang membutuhkan upaya diagnostik, dan/atau terapi/tindakan
yang tidak dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Perujuk.
3. Kriteria Rujuk Balik meliputi keadaan pada Pasien yang telah selesai ditangani di
fasyankes Penerima Rujukan dan masih membutuhkan perawatan lanjutan di
fasyankes Perujuk atau di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama
Jejaring Pelayanan Kesehatan
Rujukan Belum Diatur
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
rujukan tingkat lanjutan dapat membentuk jejaring pelayanan kesehatan.
2. Jejaring pelayanan kesehatan dibentuk untuk melengkapi pelayanan kesehatan
yang tidak dimiliki oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam rangka penegakan
diagnosis dan tatalaksana Pasien, dengan memperhatikan akses dan prinsip mutu
pelayanan kesehatan.
Monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan sistem rujukan
pelayanan kesehatan perorangan
Belum diatur
Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan rujukan, kinerja sistem rujukan pelayanan
kesehatan dan response time (waktu tanggap) rujukan online di tampilkan pada
dashboard SISRUTE
Sanksi Belum diatur
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang melakukan pelanggaran terhadap penyelenggaraan
sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan dikenakan sanksi administratif berupa:
1. teguran tertulis;
2. rekomendasi pencabutan status akreditasi; dan/atau
3. rekomendasi penundaan pembayaran klaim BPJS.
Regulasi Rujukan Perorangan (Kondisi Kedaruratan)
“Dalam keadaan darurat, fasilitas
pelayanan kesehatan,
baik pemerintah maupun swasta
dilarang menolak
pasien dan/atau meminta uang muka”
▪ UU 17/2023 tentang Kesehatan
▪ UU 44/2009 tentang Rumah Sakit
▪ Peraturan Menteri Kesehatan No. 47 Tahun 2018
tentang Pelayanan Kegawatdaruratan
▪ Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 882
tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan
Evakuasi Medik
▪ Peraturan Menteri Kesehatan No 001 Tahun
2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan (Proses Revisi)
● Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 79 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah
Sakit
Pasal 174 ayat 1 & 2 UU 17 Th. 2023
“Setiap Rumah Sakit mempunyai
kewajiban merujuk
pasien yang memerlukan
pelayanan di luar
kemampuan pelayanan rumah sakit”
Pasal 42 ayat 2 UU 44 th 2009
Pemanfaatan Telekesehatan & Telemedisin dalam Rujukan
Konsultasi Jarak jauh pada Geriatri
Sedang disusun RPP dan Permenkes tentang Telekesehatan
Telemedisin Penganti PMK No.20 Tahun 2019
MODEL PELAYANAN KESEHATAN KONSULTASI JARAK JAUH (Indonesia)
1. Telekonsultasi
2. Tele-monitoring
3. Tele-coaching
4. Konsultasi diet/gizi
5. Screening, Home care,
6. Konsultasi PHBS, rumah sehat, dst
Butuh Konsultasi
(Non Klinis atau Klinis)
Upaya Kesehatan
memanfaatkan TIK/Digital
NONKLINIS & KLINIS
(Telekesehatan)
(Upaya Promotif,Preventif, Kuratif, Rehabilitatif)
Cth; Mobile JKN, Telekesehatan Startup
KLINIS
(Telemedisin)
FKTP FKRTL
Sehatpedia
Halodok
Alodokter
JKN Mobile
Good Doctor
Klikdokter
Surat Izin – STR √
Rekam Medis (RME)√
KOMEN
Whatsapp
Medis & Nakes
Pelayanan berbasis fasyankes
Penguatan FKTP-FKTL dalam Pemanfaatan Sistem Rujukan Online Terintegrasi Pada Prafasyankes
• Respon permintaan rujukan di
Sisrute
• Menyiapkan fasilitas kesehatan
sesuai kebutuhan klinis pasien
• Memastikan ketersediaan SDM
dalam melayani
• Menyiapkan fasilitas pendukung
lainnya
RS Penerima Rujukan
Informasi Kondisi Klinis Pasien :
profil, vital sign, Keadaan Umum,
tindakan medis, pemeriksaan
penunjang dan Obat-obatan
Memilih RS sesuai kebutuhan medis
pasien
Fasyankes Perujuk
• Berbasis Tehnologi Informasi
• Informasi Identitas pasien
• Resume Medis Pasien
• Level Kompetensi Fasyankes
• Sumber daya Fasyankes (SPA
dan SDM)
• Administrasi data rujukan
https://sisrute.kemkes.go.id/
FKTP/FKRTL
PUSKESMAS/RS
(Level 1 & 2)
FKRTL/RUMAH SAKIT
Sesuai Kompetensi RS
(Level 3,4,5)
Komunikasi dengan
Puskesmas/RS Penerima Rujukan
SISRUTE
PRAFASYANKES
Komunikasi Alternatif (Telepon, WA dll)
SISRUTE SISRUTE
Masyarakat
(Panic Button)
Call
Center
PENGUATAN KOMPETENSI FKTP-FKTL UNTUK RUJUK BALIK
Puskesmas
Klinik
144 Jenis Penyakit
Sesuai PMK No….Th
PSC-119
Mampu
Tidak Mampu
Rujuk
Peningkatan Kompetensi FKTP
(SDM,SARPRAS,OBAT)
Pasien
Rujuk Balik
Rujuk Balik
Program
Rujuk Balik
Non Program
FKTP
FKTL
FKTL
Peningkatan Kompetensi FKTL
(SDM,SARPRAS,OBAT)
PSC 1119 Atau Pelayanan Pra fasyankes lainnya membantu
dan menfasilitasi kensitas antara FKTP & FKTL
Dampak Perubahan Sistem Rujukan Online Berbasis Kompetensi Fasyankes
Pada Kasus Geriatri
Mendekatkan
Akses Pelayanan Kesehatan
Peningkatan Mutu Layanan
Menghilangkan
Jenjang Pelayanan Kesehatan
Menurunkan Pembiayaan
Menghilangkan
Penumpukan Pasien
(Distribusi Pasien Merata)
Menghilangkan/Mengurangi
Kontak langsung pada Pasien dg
penyakit menular
(Kurangi Kontak Pasien)
PENUTUP
✓ Berbagai upaya telah dilakukan untuk mempermudah sistem rujukan tetapi aplikasi tetap memperhatikan keamanan data
✓ Komitmen bersama dalam mengimplementasikan sistem rujukan online secara terintegrasi untuk menjamin pasien dapat
terlayani dengan baik sesuai dengan kebutuhan medis pasien
Meningkatkan Pelayanan Pada
Kondisi Kegawatdaruratan
(Penanganan cepat,tepat & Akurat)
Terima kasih
https://www.kemkes.go.id/
https://www.facebook.com/KementerianKesehatanRI/
@KemenkesRI
@kemenkes_ri
Kementerian Kesehatan RI
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta
Selatan

More Related Content

Similar to Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf

Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
SmksAlMuhadjirinBeka
 
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
jokosusanto58
 
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
iwan ridwan
 
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdfJuknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
erpan9
 
Kebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptx
Kebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptxKebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptx
Kebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptx
SriAmaliya1
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
Joni Iswanto
 
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptxImplementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
ipung24
 

Similar to Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf (20)

Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
 
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
 
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
Dir PKP - Kebijakan Pemerintah ttg Penyelenggaraan RME di Fasyankes Primer da...
 
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
#2 Paparan Kebijakan Sisrute 7-8 April 2022.pdf
 
Kebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data KesehatanKebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data Kesehatan
 
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
624552050-Digitalisasi-Pelayanan-Kesehatan-Di-FKTP-Era-5-0.pptx
 
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn &amp; bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdfJuknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
 
pptx
pptxpptx
pptx
 
Kebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptx
Kebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptxKebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptx
Kebijakan RME Jawa Timur agt 23 (1).pptx
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
 
MDGs
MDGsMDGs
MDGs
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptxImplementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
 
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHCStrategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
Strategi Kementerian Kesehatan dalam Menghadapi UHC
 
Kebijakan akreditasi puskesmas
Kebijakan akreditasi puskesmasKebijakan akreditasi puskesmas
Kebijakan akreditasi puskesmas
 
Kebijakan Akreditasi FKTP
Kebijakan Akreditasi FKTPKebijakan Akreditasi FKTP
Kebijakan Akreditasi FKTP
 
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan Puskesmas Baru.pptx
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan  Puskesmas Baru.pptxpemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan  Puskesmas Baru.pptx
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan Puskesmas Baru.pptx
 

Recently uploaded

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 

Recently uploaded (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 

Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf

  • 1. KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT Jakarta, 20-22 Maret 2024 Oleh PIC Sistem Rujukan Terintegrasi DIREKTORAT TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN
  • 2. PEMBAHASAN ❑ KONSEP & KEBIJAKAN RUJUKAN BERBASIS kOMPETENSI ❑ PEMANFAATAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE PADA KASUS GERIATRI DI RS) ❑ LANDASAN HUKUM & REGULASI SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI DAN PEMANFAATAN TELEMEDISIN UNTUK GERIATRI ❑ PENUTUP
  • 3. Visi Sejalan denganvisi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Mempercepat perbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalianpenyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan& pengendalian obat dan makanan Kategori program utama Enabler mendasar Hasilsistem kesehatan Edukasi penduduk Pencegahan primer Mis., Vaksinasi dan Imunisasi Pencegahan sekunder Mis., pemeriksaan penyakit kronis Meningkatkan akses dan kualitas layanan sekunder & tersier Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Menjamin transparansidan efektivitas pendanaan untuk sistem, dan akses yang adil bagi setiap segmen populasi Transformasi SDM Kesehatan Mempercepat ketersediaan, kualitas dan distribusi SDM bidang kesehatan lintas sistem kesehatan Transformasi teknologi kesehatan Mempercepat adopsi teknologi dan solusi kesehatan digital, meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan rujukan 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 1,86 T 5 6 a Meningkatkan Ketahanan sektor farmasi & alat kesehatan b Memperkuat ketahanan tanggap darurat 1 a b Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer 3 Transformasi Layanan Rujukan TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN NASIONAL 2021-2024 5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
  • 4. MUTU AKSES AKREDITASI CENTER OF EXCELLENCE ONE STOP SERVICE SISTER HOSPITAL DIGITALISASI LAYANAN RUJUKAN STRATIFIKASI & JEJARING PENGAMPUAN LAYANAN PRIORITAS ACADEMIC HEALTH SYSTEM SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI BERBASIS KOMPETENSI PENANGANAN KEDARURATAN PRA HOSPITAL - 119 • SERVICE OUTCOME • CLINICAL OUTCOME SPA & OBAT 1. LEADERSHIP 2. PATIENT CENTERED CARE 1. Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan di RS 2. Persentase RS yang berkelas internasional 3. Persentase kunjungan pasien dari luar negeri ke RS di Indonesia (Medical Tourisme) 4. Jumlah SDM Kesehatan yang kompeten yang diakui oleh luar negeri 5. Jumlah RS Umum Pusat fully mandiri secara finansial 6. Pengembangan digitalisasi layanan RS 1. Penurunan angka kesakitan 2. Penurunan angka kematian 3. Peningkatan kesembuhan 4. Penurunan angka rehospitalisasi utk penyakit kronis 5. Penurunan perburukan penyakit 6. Penurunan komplikasi Service outcome : Clinical outcome : TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN
  • 5. ▪ Antrian Pasien BPJS di Pelayanan Rawat Jalan RS Tidak Dipublikasikannya informasi secara real time: 1. Jadwal Praktek Dokter 2. Jadwal Buka Poliklinik di RS 3. Kuota Pasien ▪ Penolakan Pasien di RS ▪ Lambatnya pelayanan awal IGD 1. Kamar Rawat Inap Penuh 2. Ketersediaan Alat Kesehatan di RS PERMASALAHAN PENYEBAB PERMASALAHAN SISTEM RUJUKAN SAAT INI ▪ Kelas RS/Faskes tidak menggambarkan kompetensi yang sebenarnya 1. Tidak ada informasi Jenis Pelayanan yang ada 2. Tidak ada pembatasan maksimal pelayanan kesehatan pada masing - masing klasifikasi rumah ▪ Sebaran Distribusi Tenaga Medis & Tenaga Kes lain Tidak Merata Ketersediaan Jumlah dan jenis SDM terbatas ▪ Proses Rujukan yang lama Kurangnya komunikasi antara fasyankes perujuk dan penerima rujukan Pemanfaatan teknologi informasi sistem rujukan di fasyankes belum optimal • Belum terintegrasi/terbridging dengan P-care/HAFIS BPJS dan sistem informasi rujukan lainnya PP 47/2021 (Penyelenggaraan bidang perumahsakitan): Penetapan kelas RS tidak lagi didasarkan kompetensi tetapi berdasarkan jumlah tempat tidur Peningkatan kematian, keterlambatan diagnosis, tindakan dan terapi akibat proses rujukan yang Panjang • 46% Kematian Ibu hamil karena Keterlambatan Merujuk di 11 RS yang diteliti3) • Kasus kematian ibu tahun 2016-2018 di RSCM: 77% merupakan kasus rujukan4) Tingginya rujukan dari FKTP ke RS kelas C dengan sistem rujukan berjenjang (Data Rujukan Pasien BPJS dari FKTP ke FKRTL 2019 – 2022); Kelas A: 65 RS; Kelas B: 441 RS; Kelas C: 1610 RS; Kelas D : 854 RS Peningkatan pembiayaan JKN 2015 - 2019: 107% (52,1 T - 108,5 T)1) dibarengi peningkatan rasio rujukan 2017-2018: 12.56% menjadi 16,60%2)
  • 6. PERLUNYA PENATAAN SISTEM RUJUKAN NASIONAL PERUBAHAN ❑ Regulasi yang ada belum menjawab kebutuhan penyakit pasien & belum berbasis kompetensi Faskes ❑ Maldistrubusi dr.Sp & Sub- Sp. Di Faskes tidak sesuai Kelas ❑ Rujukan Online dengan pembatasan Geografis ❑ Hampir 50% RS Kelas A & B Menurun jumlah pasien, menumpuk di RS Kls C & D ❑ Tidak ada penataan Faskes dengan Kompetensi Penanggan Penyakit ➢ Penataan Sistem Rujukan berbasis Kompetensi dengan pengembangannya dalam Aplikasi SISRUTE ➢ Penataan distribusi dr.Sp. & Sub.Sp. Sesuai kelas RS dan Penataan kelas RS berdasarkan Kompetensi Faskes ➢ Tersedianya fasilitas Kesehatan sesuai kompetensi khususnya 9 penyakit prioritas di daerah-daerah. ➢ Adanya Aturan Baru Penganti PMK 001/2012 ✓ Revisi PMK No.001/2012 ✓ Pengembangan Aplikasi dalam SISRUTE Pengembangan Sistem Rujukan Nasional Berbasis Kompetensi Melalui INOVASI SISTEM RUJUKAN ONLINE (Sistem Informasi Rujukan Pelayanan Kesehatan Terintegrasi) Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapkan SK Dirjen Yankes Nomor: IIK.02.02/I/0020/2020 Grand Disain Pedoman Sistem Rujukan Terintegrasi Optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan Kesehatan, menggunakan pendekatan Continum of care dan intervensi berbasis rirsiko Kesehatan
  • 7. PERUBAHAN SISTEM RUJUKAN DARI BERJENJANG BERDASARKAN KELAS RS MENJADI BERBASIS KOMPETENSI RUMAH SAKIT UMUM KELAS D RUMAH SAKIT UMUM / KHUSUS KELAS C RUMAH SAKIT UMUM / KHUSUS KELAS B RUMAH SAKIT UMUM / KHUSUS KELAS A FKTP K O M P E T E N S I FASKES Jenis tenaga Kesehatan→Sisnakes (SISDMK) Bangunan, prasarana dan Peralatan→ ASPAK Sediaan obat dan BMHP →ASPAK Jenis Pelayanan Kesehatan →RS Online Sistem Rujukan Berbasis Kompetensi Faskes J E N J A N G R U J U K A N Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (Sisrute) Kebututuhan & Indikasi Medis Pasien Daya Tampung TT → SIRANAP INTEGRASI SISTEM DARI 4 APLIKASI Konsep PMK 001/2012
  • 8. 8 Klasifikasi Rumah Sakit berbasis kompetensi KELAS A KELAS D KELAS B KELAS C EKSISTING KEDEPAN KLASIFIKASI RS RS Umum Kelas A paling sedikit 250 Kelas B paling sedikit 200 Kelas C paling sedikit 100 Kelas D paling sedikit 50 RS Khusus Kelas A paling sedikit 100 Kelas B paling sedikit 75 Kelas C paling sedikit 25 Rumah Sakit KETERANGAN • Kompetensi didasarkan pada kemampuan tertinggi yang dimiliki rumah sakit di masing-masing jenis pelayanan, Rumah sakit akan memiliki kemampuan yang berbeda- beda untuk tiap layanan yang diberikan. • Pembayaran berdasarkan kemampuan layanan. • Sarana Prasarana • Alat Kesehatan SDM Spesialis Subspesialis
  • 9. Perlu Tindak Lanjut Sesuai dengan Perubahan diagnosis dan Severity Level Penyakit Pasien Puskesmas RS Kemampuan Layanan Multi Sub Spesialis RS Kemampuan Layanan Sub Spesialis RS Kemampuan Layanan Spesialis Sistem Rujukan Berbasis Kompetensi ✓ Sistem Pembiyaan di Rumah Sakit? ✓ Bagaimana Kesiapan RS berkemampuan Spesialis & Sub Spesialis Geriatri? Sesuai dengan Perubahan diagnosis dan Severity Level Penyakit Pasien Tingkat Kompetensi 1. Pelayanan spesialistik hingga tuntas (operasi usus buntu tanpa perforasi) 2. Pelayanan subspesialistik hingga tuntas (Usus buntu dengan perforasi → laparotomi) 3. Pelayanan multisubspesialistik hingga tuntas (usus buntu dengan perforasi, komplikasi TB usus dll) Kompetensi SDM hal yang utama Termasuk Ketersediaan Sarpras/Alat kesehatan
  • 10. TERUTAMA PADA KASUS-KASUS KEGAWATDARURATAN (TERMASUK KONDISI KEGAWATDARURATAN KASUS LANSIA) PERMASALAHAN RUJUKAN LANJUTAN Tidak ada informasi lengkap kompetensi faskes tempat tujuan rujukan Tidak ada kepastian fasyankes yang siap menerima rujukan Pasien/keluarga pasien sendiri mencari informasi faskes tujuan rujukan Pasien ditolak ketika sudah sampai di Faskes penerima rujukan Pasien yang di rujuk dikembalikan karena tidak sesuai indikasi medis (tidak ditanggung BPJS) Informasi data pasien rujukan yang tidak akurat/lengkap Ketidaksiapan dan Keterlambatan dalam penanganan pasien di faskes penerima rujukan Belum optimal pemanfaatan teknologi informasi pada proses rujukan
  • 11. Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) “SISRUTE” adalah pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertical, horizontal dan Rujuk Balik, dimana seluruh proses rujukan dilakukan secara terintegrasi. “Aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi)” Merupakan Sistem Informasi Rujukan Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Menggunakan Teknologi Informasi Bersifat Online yang Dapat Menghubungkan Data Pasien dari Tingkat Layanan Lebih Rendah Ke Tingkat Layanan Lebih Tinggi Atau Sebaliknya Serta Sederajat (Horizontal Maupun Vertikal) Maupun Rujukan Balik ✓ Terwujudnya percepatan pelayanan rujukan di RS ✓ Mempermudah proses administarsi rujukan dengan pemanfaatan teknologi informasi ✓ Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi sebagai acuan untuk pelaksanaan rujukan di RS Secara Nasional ✓ Tersediannya Data Nasional Rujukan APLIKASI SISTEM INFORMASI RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE) Perhatian: Pakai WA; Cepat, Mudah, Tetapi TIDAK ADA JAMINAN KEAMANAN DATA, TIDAK BISA DISIMPAN. Aplikasi Sisrute: Cepat, mudah, Gratis, Data Tersimpan, Keamanan menjadi Tanggung Jawab Pemerintah (ada di Pusdatin)
  • 12. ALUR RUJUKAN APLIKASI SISTEM RUJUKAN ONLINE TERINTEGRASI (SISRUTE) SISRUTE (PRINSIP KIRIM DATA DAHULU BARU KIRIM FISIK PASIENNYA) Fasyankes Perujuk Mengirim Data Melalaui Aplikasi Sisrute (Kasus Gawatdarurat/Rawat Inap,R.Jalan,Geriatri, Maternal,Neonatal) Mengisi informasi Kondisi Klinis Pasien di SISRUTE : • Profil/data pasien • Keadaan Umum dan Vital sign • Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan • Tindakan medis yang dilakukan • Diagnosa Kerja • Jenis Layanan dibutuhkan • Dokter Spesialis dibutuhkan • Saran prasarana / ruangan perawatan yang dibutuhkan • Peralatan/Alat Kesehatan utk pemeriksaanyg dibutuhkan Muncul di SISRUTE Rumah Sakit sesuai kemampuan (Kompetensi dan Daya Tampung) terhadap kebutuhan klinis pasien https://sisrute.kemkes.go.id/ Kriteria List Faskes (existing): • Sesuai Kompetensi Faskes dengan kelas minimal dulu (RS Kelas D/C) dan akan terbuka rujukan ke Kelas B/A bila tidak tersedia kompetensi/dya tampung kelas D/C • Sesuai Leveling penyakit yang dibutuhkan pasien • (1155 diagnosis level penyakit yg sdh disusun OP) • Jarak dan Waktu Tempuh terdekat Fasyankes perujuk memilih Rumah Sakit di SISRUTE sesuai kebutuhan medis SISRUTE Pemilihan Faskes : • Fasyankes Perujuk diarahkan memlih RS Kompeten dahulu apabila RS tersebut dengan waktu dan jarak tempuh terdekat dan masih tersedia daya tampung. • Apabila RS kelas C dan D tidak tersedia maka dapat dilakukan rujukan langsung ke RS kelas A dan B (existing) kedepan sesuai klasifikasi RS Berdasarkan Kompetensi RS Penerima Rujukan • Merespon permintaan rujukan di Sisrute • Menyampaikan jawaban di SISRUTE bisa atau tidak menerima pasien sesuai kompetensi faskes Menyiapkan fasilitas layanan kesehatan di RS sesuai kebutuhan klinis pasien dan SDM dalam melayani kebutuhan medis pasien, sebelum pasien tiba Memastikan pasien stabil dan layak rujuk FKTP FKRTL Sistem Artificial Intelegent SISRUTE – MEMASTIKAN PASIEN DAPAT MENDAPATKAN TEMPAT/RUANGAN SERTA FASKES PENERIMA RUJUKAN SESUAI KONDISI KEBUTUHAN MEDIS PASIEN
  • 13. CLASS A CLASS B CLASS C CLASS D FKTP RS PRATAMA COMPETENCY LEVEL CONFIGURATION SISRUTE C/madya dan D/dasar Kemampuan pelayanan spesialistik (tingkat kompetensi 1-2) B/utama Kemampuan pelayanan subspesialistik (tingkat kompetensi 3) A/paripurna Kemampuan pelayanan multisubspesialistik (tingkat kompetensi 4) SDM RS Sarana Prasarana Alat Kesehatan Kompetensi Layanan PNPK & PPK
  • 14. 14 Sudah Masuk dalam Aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi
  • 15. Pasien Geriatri membutuhkan pelayanan khusus Geriatri (kemampuan geriatric) Rujukan di dalam Rumah Sakit Rujukan Vertikal, Horisontal dan Rujuk Balik adalah rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1 2 3 PMK NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT Geriatri adalah cabang disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari aspek kesehatan dan kedokteran pada warga Lanjut Usia termasuk pelayanan kesehatan berupa promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi. Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu. PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT 4 Pada Aplikasi SISRUTE Sudah tersedia diagnosis kasus-Kasus Geritri sesuai dengan Standar Diagnosis ICD 10.
  • 16. RS KOMPETEN (A,B,C,D) Cth: RS B SANTOSA TIDAK ADA DALAM LIST RUJUKAN Back office Kriteria Rujukan berdasar kompetensi • Hipertensi sekunder • Hipertensi maligna • Diastolik > 90 mmHg dengan 3 obat HT • Aritmia • Retinopati • Gagal gantung Fc II • Hamil • TIA • Penurunna kesadaran • Komplikasi • Sistolik > 140 dalam terapi kombinasi • Infeksi tak teratasi • DMT2 SDM ✓ SpPD ✓ NEPROLOGIST ✓ UROLOGIST ✓ ANESTESIOLOGIS ✓ RADIOLOGIS TUJUAN FASYANKES Kriteria rujukan DIAGNOSIS ARTIFISIAL INTELEGENT Lansia dengan HIPERTENSI Obat ✓ CAPTOPRIL ✓ AMLODIPIN ✓ FUROSEMID ✓ DLL SPA ✓ RADIOLOGI ✓ R. OPERASI ✓ USG ✓ PENUNJANG ✓ DLL Tidak Memenuhi Kriteria Rujukan Berdasar Faskes Diagnosa • Kriteria Rujukan Kebutuhan • SDM • Alkes • Jenis Pelayanan • dll Strata • List Faskes Logic Algoritma Sederhana Proses Rujukan (yang dibangun dalam sistem Informasi Sisrute) Kriteria Rujukan berdasar kompetensi
  • 17. Rekapitulasi Pengguna Sisrute Berdasarkan Kelompok Faskes 17 Jumlah Akun Pengguna sebanyak 91.146 dari 15.450 Faskes pengguna 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Total Pengguna RSU RSIA Klinik PKM RSK - Kusta RSGM Public Savety Center (PSC) Dinas Kota/Kab Dinas Propinsi 15450 2508 320 3361 8487 4 30 220 428 34 Rekap Pengguna Sisrute Berdasarkan Kelompok Faskes (1 Jan-31 Des 2023)
  • 18. Rekapitulasi Nasional Penggunaan Sisrute di RS & Puskesmas 18 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 Total PKM PKM Teregistrasi PKM Pemanfaatan 10416 8463 4888 Rekap Puskesmas Yang Teregistrasi-Pemanfaatan Sisrute (1 Jan - 31 Des 2023) 2300 2400 2500 2600 2700 2800 2900 3000 3100 3200 RS Total Registrasi Pemanfaatan 3154 2839 2648 Rekap jumlah RS teregistrasi & pemanfaatan sisrute (1 jan- 31 des 2023) <=5 Menit 153.573 (30%) >5 - 1 Jam 143.040 (28%) >1 - 6 Jam 79.531 (15%) >6 Jam 140.186 (27%) DATA RESPON TIME SISRUTE INDONESIA Data Sisrute 31 Des 2023
  • 19. Regulasi Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Harus berubah 19 Saat ini yang menjadi Dasar Sistem Rujukan TAHUN REGULASI TENTANG MENGATUR 1972 KMK No.032/Birhub/1972 Referral Sistem Sistem Rujukan berupa pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal 2009 UU No.44/2009 Rumah Sakit Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban merujuk pasien yang memerlukan pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit 2012 PMK No.01/2012 Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan Sistem Rujukan pelayanan Kesehatan, dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama 2018 PERPRES No.82/2018 Jaminan Kesehatan FKTP wajib merujuk ke FKRTL sesuai dengan kasus dan kompetensi Fasilitas Kesehatan serta sistem rujukan 2021 PP No.47/2021 Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan Kewajiban rumah sakit melaksanakan sistem rujukan 2023 RPMK Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan Fasyankes mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan medis Pasien dengan kemampuan pelayanan dalam melakukan rujukan Keterangan UU PP PERPRES Permenkes (PMK) Kepmenkes (KMK) Regulasi yang akan direvisi
  • 20. UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 & Rancangan Turunannya Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Tentang Kesehatan Terkait Sistem Rujukan Perseorangan UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 & Rancangan Turunannya
  • 21. Perubahan pada RPMK (1/2) 21 RPMK akan menggantikan PMK No.01/2012 tentang Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan POIN PERUBAHAN PMK No.01/2012 RPMK Pelaksanaan rujukan Berjenjang 1. Pelayanan kesehatan perseorangan terdiri atas pelayanan kesehatan primer; dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan. 2. Rujukan pelayanan kesehatan perseorangan dilakukan dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Perujuk ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penerima Rujukan dengan Pelimpahan tugas dan tanggung jawab. 3. Pelayanan kesehatan rujukan perseorangan dilakukan berdasarkan kebutuhan medis Pasien dan kemampuan pelayanan pada setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan mempertimbangkan aksesibilitas fasyankes perujuk dan penerima rujukan. Kompetensi fasilitas pelayanan kesehatan Berdasarkan klasifikasi rumah sakit (Kelas A, B, C, D) 1. Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan medis Pasien dengan kemampuan pelayanan dalam menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan. 2. Kemampuan pelayanan terdiri atas: kompetensi dan daya tampung Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 3. Kompetensi Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan kemampuan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar terhadap penyakit dengan tingkat kompleksitas tertentu yang didasarkan pada ketersediaan: a. jenis pelayanan kesehatan; b. jenis Tenaga Kesehatan; c. bangunan dan prasarana; dan d. peralatan kesehatan. Daya tampung fasilitas pelayanan kesehatan (konsultasi rawat jalan) Belum diatur Kapasitas RS yang tersedia dan kapasitas pelayanan rawat jalan dan rawat inap Sistem rujukan terintegrasi secara online Belum diatur 1. Sistem rujukan pelayanan kesehatan perseorangan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional. 2. Teknologi informasi dan komunikasi memuat data dan informasi mutakhir mengenai kemampuan pelayanan disetiap fasyankes yang tergabung dalam sistem rujukan terintegrasi secara online yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat 3. Fasyankes wajib memberikan data yang dibutuhkan dalam rangka mendukung penyelenggaraan sistem rujukan terintegrasi secara online,melalui pengisian pada system informasi milik fasyankes dan system informasi Kesehatan Nasional 4. Sistem rujukan terintegrasi secara online harus memiliki kemampuan interoperabilitas dengan sistem informasi rujukan lainnya yang sudah dikembangkan.
  • 22. Perubahan pada RPMK (2/2) 22 RPMK akan menggantikan PMK No.01/2012 tentang Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan POIN PERUBAHAN PMK No.01/2012 RPMK Kriteria rujukan dan rujuk balik Belum diatur 1. Rujukan pelayanan kesehatan perseorangan dilakukan berdasarkan kriteria yang terdiri dari kriteria rujukan dan kriteria rujuk balik 2. Kriteria rujukan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, yaitu meliputi keadaan pada Pasien yang membutuhkan upaya diagnostik, dan/atau terapi/tindakan yang tidak dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Perujuk. 3. Kriteria Rujuk Balik meliputi keadaan pada Pasien yang telah selesai ditangani di fasyankes Penerima Rujukan dan masih membutuhkan perawatan lanjutan di fasyankes Perujuk atau di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama Jejaring Pelayanan Kesehatan Rujukan Belum Diatur 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan rujukan tingkat lanjutan dapat membentuk jejaring pelayanan kesehatan. 2. Jejaring pelayanan kesehatan dibentuk untuk melengkapi pelayanan kesehatan yang tidak dimiliki oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam rangka penegakan diagnosis dan tatalaksana Pasien, dengan memperhatikan akses dan prinsip mutu pelayanan kesehatan. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan Belum diatur Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan rujukan, kinerja sistem rujukan pelayanan kesehatan dan response time (waktu tanggap) rujukan online di tampilkan pada dashboard SISRUTE Sanksi Belum diatur Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang melakukan pelanggaran terhadap penyelenggaraan sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan dikenakan sanksi administratif berupa: 1. teguran tertulis; 2. rekomendasi pencabutan status akreditasi; dan/atau 3. rekomendasi penundaan pembayaran klaim BPJS.
  • 23. Regulasi Rujukan Perorangan (Kondisi Kedaruratan) “Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka” ▪ UU 17/2023 tentang Kesehatan ▪ UU 44/2009 tentang Rumah Sakit ▪ Peraturan Menteri Kesehatan No. 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan ▪ Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 882 tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan Evakuasi Medik ▪ Peraturan Menteri Kesehatan No 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Proses Revisi) ● Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Pasal 174 ayat 1 & 2 UU 17 Th. 2023 “Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban merujuk pasien yang memerlukan pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit” Pasal 42 ayat 2 UU 44 th 2009
  • 24. Pemanfaatan Telekesehatan & Telemedisin dalam Rujukan Konsultasi Jarak jauh pada Geriatri Sedang disusun RPP dan Permenkes tentang Telekesehatan Telemedisin Penganti PMK No.20 Tahun 2019
  • 25. MODEL PELAYANAN KESEHATAN KONSULTASI JARAK JAUH (Indonesia) 1. Telekonsultasi 2. Tele-monitoring 3. Tele-coaching 4. Konsultasi diet/gizi 5. Screening, Home care, 6. Konsultasi PHBS, rumah sehat, dst Butuh Konsultasi (Non Klinis atau Klinis) Upaya Kesehatan memanfaatkan TIK/Digital NONKLINIS & KLINIS (Telekesehatan) (Upaya Promotif,Preventif, Kuratif, Rehabilitatif) Cth; Mobile JKN, Telekesehatan Startup KLINIS (Telemedisin) FKTP FKRTL Sehatpedia Halodok Alodokter JKN Mobile Good Doctor Klikdokter Surat Izin – STR √ Rekam Medis (RME)√ KOMEN Whatsapp Medis & Nakes Pelayanan berbasis fasyankes
  • 26. Penguatan FKTP-FKTL dalam Pemanfaatan Sistem Rujukan Online Terintegrasi Pada Prafasyankes • Respon permintaan rujukan di Sisrute • Menyiapkan fasilitas kesehatan sesuai kebutuhan klinis pasien • Memastikan ketersediaan SDM dalam melayani • Menyiapkan fasilitas pendukung lainnya RS Penerima Rujukan Informasi Kondisi Klinis Pasien : profil, vital sign, Keadaan Umum, tindakan medis, pemeriksaan penunjang dan Obat-obatan Memilih RS sesuai kebutuhan medis pasien Fasyankes Perujuk • Berbasis Tehnologi Informasi • Informasi Identitas pasien • Resume Medis Pasien • Level Kompetensi Fasyankes • Sumber daya Fasyankes (SPA dan SDM) • Administrasi data rujukan https://sisrute.kemkes.go.id/ FKTP/FKRTL PUSKESMAS/RS (Level 1 & 2) FKRTL/RUMAH SAKIT Sesuai Kompetensi RS (Level 3,4,5) Komunikasi dengan Puskesmas/RS Penerima Rujukan SISRUTE PRAFASYANKES Komunikasi Alternatif (Telepon, WA dll) SISRUTE SISRUTE Masyarakat (Panic Button) Call Center
  • 27. PENGUATAN KOMPETENSI FKTP-FKTL UNTUK RUJUK BALIK Puskesmas Klinik 144 Jenis Penyakit Sesuai PMK No….Th PSC-119 Mampu Tidak Mampu Rujuk Peningkatan Kompetensi FKTP (SDM,SARPRAS,OBAT) Pasien Rujuk Balik Rujuk Balik Program Rujuk Balik Non Program FKTP FKTL FKTL Peningkatan Kompetensi FKTL (SDM,SARPRAS,OBAT) PSC 1119 Atau Pelayanan Pra fasyankes lainnya membantu dan menfasilitasi kensitas antara FKTP & FKTL
  • 28. Dampak Perubahan Sistem Rujukan Online Berbasis Kompetensi Fasyankes Pada Kasus Geriatri Mendekatkan Akses Pelayanan Kesehatan Peningkatan Mutu Layanan Menghilangkan Jenjang Pelayanan Kesehatan Menurunkan Pembiayaan Menghilangkan Penumpukan Pasien (Distribusi Pasien Merata) Menghilangkan/Mengurangi Kontak langsung pada Pasien dg penyakit menular (Kurangi Kontak Pasien) PENUTUP ✓ Berbagai upaya telah dilakukan untuk mempermudah sistem rujukan tetapi aplikasi tetap memperhatikan keamanan data ✓ Komitmen bersama dalam mengimplementasikan sistem rujukan online secara terintegrasi untuk menjamin pasien dapat terlayani dengan baik sesuai dengan kebutuhan medis pasien Meningkatkan Pelayanan Pada Kondisi Kegawatdaruratan (Penanganan cepat,tepat & Akurat)