Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi MONEV RNS.pptx
1. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
2023
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Primer dan
Rujukan Non Spesialistik
2. Setiap desa akan
memiliki minimal 2
tenaga Kesehatan:
1 bidan dan 1
perawat
Transformasi Layanan Primer
Transformasi struktur hinggakeleveldesa dan dusun untuk menjangkau masyarakat
PUSKESMAS
PUSTU
MASY
ARAKA
T
DINKES
RSUDKAB
Kecamatan (666)
972 Puskesmas
Desa/Kel (8496)
Pustu : 26. 886
Kab/ Kota (514)
Dusun/RW
Posyandu: 298.266
POSY
ANDU
UKS
KLINIKSWASTA
PRAKTIKMANDIRI
1 bidan 1 perawat
RSSWASTA
3. +270 juta penduduk Indonesia
mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Primer berkualitas
100%wila yah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
+300 ribu unit penyedia
pelayanan Kesehatan Primer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan Primer
Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
Mendekatkan layanan kesehatan melalui
jejaring hingga tingkat desa dan dusun,
termasuk untuk memperkuat promosi dan
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS)melalui pemantaua n dengan dashboard
situasi kesehatan per desa
3
4. 4
INTEGRATED QUALITY OF CARE (IQ-CARE)
Mendukung Transformasi Layanan Primer
Transformasi layanan primer dilakukan di semua FKTP dengan Puskesmas sebagai
penanggungjawab wilayah
dan Monev
KONSEP
IKPPersentase Puskesmas
yang melakukan Kolaborasi dengan
FKTP lain dalam mendukung
pelaksanaan program prioritas*
Penguatan Kemampuan Pelayanan
FKTP (kemampuan klinis) melalui
penyusunan standar pelayanan di
FKTP yaitu PPK Dokter di FKTP yg
dilengkapi dg clinical pathway
Redistribusi kepesertaan JKN ke FKTP
lain, dan sumber pendanaan lain
Pendataan Fasyankes meliputi Klinik baik
pratama dan klinik utama, Praktik Mandiri
Dokter dan Dokter gigi, dan FKTP lainnya
Klinik
mandiri
▪ Jumlah
praktik
melebihi
dan
dokter
jumlah
Puskesmas, dibutuhkan
penguatan FKTP lain
selain Puskesmas
dalam
Care
Primary
salah
health
satunya
melalui pelibatan dalam
Program Nasional
▪ Penguatan fungsi FKTP
dalam Referal system
melalui
(rujukan)
peningkatan
kemampuan pelayanan
klinis Tenaga Kesehatan
di FKTP
peningkatan
untuk
mutu
Pelayanan kesehatan
04
1. Komitmen
2. Jejaring pelayanan
3. Care Pathway
Implementasi
5. KOMPETENSI/ KEMAMPUAN
FKTP
SARANA PRASARANA
SUMBER DAYA
MANUSIA
ALAT
KESEHATAN
FARMASI
NSPK (Standar
Pelayanan)
PELAYANAN
KESEHATAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KOMPREHENSIF
DAN
BERKUALITAS
KOMPETENSI
PROFESIONAL/KLINIS
KOMPETENSI
MANAGERIAL
KOMPETENSI
INTERPROFESIONAL
KOMPETENSI SOSIAL
KULTURAL
KEPIMPINAN KLINIS KEMAMPUAN TEKNISMEDIS
KEMAMPUAN TEKNIS PROMOSI DAN
PREVENSI
PENGUATAN KEMAMPUAN PELAYANAN DI FKTP
PPK dokter di FKTP
Care/Clinical pathway
Peningkatan kapasitas
SDM di FKTP
6. Isu Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer dalam JKN
PELAYANAN JKN
DI FKTP
Masih tingginya
rujukan dr FKTP
ke FKRTL
Distribusi
Peserta di FKTP
Keragamanan
Kompetensi
Faskes
Tarif kapitasi
dan non
kapitasi masih
kurang
memadai
Implementasi
PKBK blm
optimal
Sarana
prasarana dan
alkes belum
sesuai standar
7. STANDAR
PELAYANAN UU PRAKTIK KEDOKTERAN
UU TENAGA KESEHATAN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Mengatur tentang standar pelayanan kedokteran
Mengatur perlindungan hukum
melaksanakan tugas sesuai dengan
sepanjang
standar
pelayanan dan standar prosedur operasional
Mengatur tentang kode etik, standar profesi, hak
pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan,
dan standar prosedur operasional.
Mengatur mengenai manfaat jaminan kesehatan
berupa pelayanan kesehatan perorangan dan
manfaat medis yang diberikan sesuai dengan
indikasi dan standar pelayanan (kendali mutu dan
kendali biaya)
Standar Pelayanan = Panduan Pratik Klinik untuk FKTP
PMK No.
1438/Menkes/Per/IX/2010
Tentang Standar Pelayanan
Standar Pelayanan
terdiri atas PNPK dan
SPO
SPO terdiri atas PPK,
clinical pathway,
algoritma, protocol,
prosedur dan standing
order
KMK No. HK.
02.02/MENKES/1186/2022
tentang PPK BAGI DOKTER
DI FKTP dan
KMK No 1936 th 2022 ttg
revisi KMK no 1186/2022
8. PPK Disusun berdasarkan Standar kompetensi dokter yang di tetapkan oleh KKI.
Standar kompetensi dokter berisi tingkat kemampuan lulusan dokter terhadap
penyakit yang telah ditetapkan
STANDAR KOMPETENSI
DOKTER
STANDAR KOMPETENSI
DOKTER
TK1. mengenali dan menjelaskan
TK2. mendiagnosisdan merujuk
TK3. mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
o TK3A. Bukan gawat darurat
o TK3B. gawat darurat
TK4. mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
o TK4A. Kompetensi sesuai lulusan
o TK4B. Kompetensi diperoleh melalui CPD
Agar memudahkan FKTP menyusun SPO disusunlah standar pelayanan berupa
PPK dokter di FKTP
. Disusun oleh pakar dengan melibatkan organisasi profesi
dan disahkan oleh Menteri, yang berorientasi kepada kendali mutu dan
kendali biaya
1. Daftar penyakit yang dijumpai di layanan tingkat pertama dengan tingkat
kemampuan dokter 4A, 3B, 3A, dan 2 yg terpilih
2. Daftar ketrampilan klinis untuk tata laksana penyakit dengan tingkat
kemampuan 4A
Penyusunan PPK Bagi Dokter di FKTP
DASAR PENYUSUNAN SPO DI
FKTP
DASAR PENYUSUNAN SPO DI
FKTP
TINGKATKEMAMPUAN
DOKTER
TINGKATKEMAMPUAN
DOKTER
RUANG LINGKUP PPK
RUANG LINGKUP PPK
9. 9
TUJUAN PPK DOKTER DI FKTP
Menegakkan diagnosis penyakit
Melakukan penatalaksanan penyakit dengan tepat
Melakukan penatalaksanaan awal sebelum dilakukan
rujukan
Melakukan rujukan dengan tepat untuk penatalaksanaan
penyakit selanjutnya di FKRTL
Memberikan acuan bagi dokter dalam:
10. Standar Pelayanan Kedokteran di FKTP
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
1 2 3A 3B 4A
TOTAL : 736 70 261 164 97 144
10
PPK DOKTER DI FKTP
Terdapat 187 Diagnosis Penyakitdalam PPK
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
2 3A 3B 4A
TOTAL : 187 4 23 36 124
SKDI (2012)
Merupakan standar minimal kompetensi lulusan
PPK juga mengatur rujukan pada kasus penyakit dengan
tingkat kemampuan 4A masih dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan ”TACC”
PERKONSIL NO. 11 TAHUN 2012 KMK NO. HK.02.02/MENKES/514/2015
1 2
12. 12
KMK NO. HK.01.07/MENKES/1186/2022
Terdapat kendala tidak ditanggungnya kasus
rujukan kasus gizi buruk tanpa penyakit penyerta
oleh BPJS karena tidak diatur dalam KMK 514 tahun
2015
Adanya perubahan kebijakan/regulasi baru terkait
Gizi seperti:
Perpres No. 72/2021,
Permenkes Nomor2 T
ahun 2020
Permenkes Nomor29 T
ahun 2019
beberapa pedoman/juknis bidang gizi
LATAR BELAKANG
Merevisi tata laksana MEP, menambah 2 Klasifikasi: Failure to
Thrive dan stunting
SUBSTANSI PERUBAHAN
3 KMK NO. HK.01.07/MENKES/1936/2022
4
Beberapa ketentuan dalam Lampiran KMK
Nomor HK.01.07/MENKES/1186/2022
diubah dan ditambah
13. 13
KMK NO. HK.01.07/MENKES/1936/2022
Tentang Perubahan Atas KMK No.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Beberapa ketentuan dalam Lampiran KMK
Nomor HK.01.07/MENKES/1186/2022
diubah dan ditambah
PPK (Lampiran 1)
• Perubahan : 15
• Penambahan : 5
PKK (Lampiran 2)
• Perubahan : 5
• Penambahan : 5
1. Judul penyakit disertai Kode I
CD X dan
ICPC
2. Level Kompetensi
3. Masalah Kesehatan
4. Hasil anamnesis
5. Hasil Pemeriksaan Fisikdan Pemeriksaan
Penunjang
6. Hasil Diagnosis dan Diagnosis banding
7. Rencana Penatalaksanaan komprehensif
8. Komplikasi
9. Konseling dan edukasi
1
0
. T
atalaksana rujuk balik
11. Peralatan
12. Prognosis
13. Deteksi dini
14. Referensi
KMK No. 1186/2022 perlu diselaraskan dengan pelaksanaan
program nasional bidang kesehatan
Adanya penambahan penyakit dan keterampilan yang perlu
diberikan acuan dan belum diakomodir dalam KMK No. 1186/2022
LATAR BELAKANG
Identifikasi kesesuaian berdasarkan masukan lintas program dan
hasil monitoring dan evaluasi acuan pada KMK 1186/2022 yang
tidak mengalami perubahan masih berlaku
Pembahasan melibatkan Lintas program dan Organisasi Profesi
terkait
Proses Revisi
Perubahan sistematika penulisan (outline)
Penambahan pemeriksaan dalam rangka deteksi dini/skrining
Kriteria Rujukan berdasarkan TACC pada penyakit dengan
kompetensi 4A yg harus dirujuk
Tatalaksana Rujuk Balik untuk kasus-kasus tertentu
Perubahan dalam tatalaksana penyakit termasuk obat-obatan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
Penambahan penyakit lain yang dapat didiagnosis dan
tatalaksana awal di FKTP terutama untuk penyakit yang masuk
program prioritas
Penambahan penyakit dan keterampilan yang belum ada dalam
KMK 1186/2022 namun perlu diagnosis dan penatalaksanaan awal
di FKTP
SUBSTANSI PERUBAHAN
Sistematika Penulisan
14. Revisi Penyakit pada PPK bagi Dokter di FKTP
Lampiran 1 pada KMK Nomor 1936/2022
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
2 3A 3B 4A
Total : 185 3 22 36 124
• perubahan : 15
• penambahan : 5
Perubahan Isi Penambahan Jenis Penyakit
1. Penyakit Tuberkulosis
2. TB dengan HIV
3. Lepra
4. HIV/AIDS Tanpa Komplikasi
5. Infark Miokard
6. Gagal Jantung Akut dan Kronik
7. Hipertensi Esensial
8. Stroke
9. Gangguan Somatoform
10. Demensia
11. Insomnia
12. Gangguan Campuran Anxietas dan
Depresi
13. PPOK
14. DM Tipe 2
15. Kehamilan Normal
1. Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19)
2. Gangguan Depresi Ringan-Sedang
3. Gangguan Skizofrenia
Tanpa Penyulit
4. Frambusia
5. Gangguan Ginjal Diabetik Ringan
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
2 3A 3B 4A
Total : 190 3 24 36 127
KMK NO. HK.01.07/MENKES/1186/2022
KMK NO. HK.01.07/MENKES/1936/2022
PKK juga mengatur rujukan pada kasus penyakit
dengan tingkat kemampuan 4A masih dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan “TACC’
15. 6. Gagal Jantung Akut dan Kronik 11. Insomnia
Penambahan penjelasan tentang tatalaksana rujuk balik
dan deteksi dini
Perubahan judul menjadi Gangguan
Tidur Non Organik
Tingkat kemampuan dokter dari 4A
menjadi 3A
Perubahan mulai dari masalah Kesehatan
hingga referensi
7. Hipertensi Esensial
Membedakan Hipertensi pada dewasa dan anak
Pemeriksaan fisik, penunjang, diagnosis, terapi, dan kriteria
rujukan
Penambahan penjelasan tentang tatalaksana rujuk balik
dan deteksi dini
12. Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
Perubahan dari masalah Kesehatan hingga
referensi
8. Stroke 13. PPOK
Klasifikasi Stroke
Pengenalan gejala stroke bagi masyarakat awam
SeGeRa Ke RS dan penambahan deteksi dini stroke
Penjelasan penanganan Stroke
Perbaikan tatalaksana dan kriteria rujukan
Dilengkapi dengan rujuk balik dan deteksi
dini/skrining PPOK
9. Gangguan Somatoform
Tingkat kemampuan dokter dari 4A menjadi 2
Anamnesis hingga prognosis pasien
Perubahan mulai dari masalah Kesehatan hingga referensi
14. Diabetes Melitus Tipe 2
Perbaikan tatalaksana dan kriteria rujukan
Dilengkapi dengan tata laksana rujuk
balik dan deteksi dini penyakit dan
deteksi komplikasi
10. Demensia 15. Kehamilan Normal
Tingkat kemampuan dokter dari 4A menjadi 2
Anamnesis hingga prognosis pasien
Perubahan mulai dari masalah Kesehatan hingga referensi
Penambahan tentang pemeriksaan K1 –
K6 dan USG
Perubahan masalah kesehatan, faktor risiko,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
medikamentosa, hingga referensi
1. Tuberkulosis (TB)
Klasifikasi Tuberkulosis (TB)
Panduan Obat sudah memakai dosis harian
Nomenklatur OAT masih menggunakan kategori
2. TB dengan HIV
ODHIV lama atau baru akan dilakukan skrining status
TB
Prinsip pengobatan pasien
Perubahan Isi dalam Revisi PPK bagi Dokter di FKTP
3. Lepra
Dilengkapi dengan penulisan kelainan fisik pada rekam
medis
Perbedaan reaksi tipe 1 dan 2 dibedakan menjadi
ringan dan berat
5. Infark Miokard
Klasifikasi Infark Miokard diberikan penjelasan secara
terperinci
Penambahan penjelasan tentang tatalaksana rujuk
balik dan deteksi dini
4. HIV/AIDS Tanpa Komplikasi
Penekanan informasi akurat sebelum dilakukan tes HIV
Perbaikan pengobatan pasien (lini pertama)
16. 180 Keterampilan Klinis 185 Keterampilan Klinis
5 Perubahan Isi Keterampilan
Nama Keterampilan Perubahan
1 Pemeriksaan Tekanan Darah Dibedakan teknik pemeriksaan
tekanan darah pada dewasa dan
anak
2 Asuhan Persalinan Normal Penambahan penjelasan dilakukan
oleh tim paling sedikit sebanyak 2
orang nakes
3 Penilaian Post Partum Penambahanan pelayanan
kesehatan masa sesudah melahirkan
bagi ibu paling sedikit 4 kali
4 Konseling Anemia Defisiensi
Besi dan HIV, serta
Konseling dan Skrining
Talasemia
Penambahan skrining Talasemia
5 Tatalaksana Berat
Badan Lahir Rendah
(BBLR)
Perbaikan pada tatalaksana saat
lahir dan Langkah awal
resusitasi
5 Penambahan Jenis Keterampilan
Nama
Keterampila
n
Penambahan
1 Skrining PPOK • Tingkat keterampilan: 4A
• Metode deteksi dini PPOK di FKTP
dilakukan dengan menggunakan
instrumen kuesioner (kuesioner PUMA)
2 Skrining Kanker Paru • Tingkat keterampilan: 4A
• deteksi dini kanker paru yang
dilakukan terbatas pada orang
berisiko
3 Skrining
Kanker
Kolorektal
• Tingkat keterampilan: 4A
• deteksi dini kanker kolorektal yang
dilakukan terbatas pada orang
berisiko
4 Pelayanan Neonatal
Esensial
• Tingkat keterampilan: 4A
• deteksi sedini mungkin kelainan pada bayi
5 Skrining
Hipotiroid
Kongenital
• Tingkat keterampilan: 4A
• deteksi dini hipotiroid kongenital pada bayi
baru lahir
Revisi Daftar Keterampilan Klinis pada PPK Dokter di FKTP
Lampiran 2 pada KMKNomor 1936/2022
PKK (Lampiran 2)
• Perubahan : 5
• Penambahan : 5
17. Bisa diakses melalui link:
https://link.kemkes.go.id/bahanPPK
17
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
FKTP berdasarkan
KMK 1186/2022 dan KMK 1936/2022
18. PENGENDALIAN BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN JKN
PENGENDALIAN RUJUKAN KASUS NON
SPESIALSITIK OLEH FKTP
PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS KINERJA PELAYANAN
(KBK)
MELIPUTI 3 INDIKATOR
PENILAIAN
RASIO RUJUKAN RAWAT JALAN NON SPESIALISTIK (RNS)
MERUPAKAN SALAH SATU INDIKATOR PENILAIAN KBK
TARGET RRNS: < 2 %
19. STANDAR KOMPETENSI
DOKTER INDONESIA (SKDI)
KEPMENKES 1186/2022 dan
1936/2022 TENTANG PPK BAGI
DOKTER DI FKTP
DAFTAR PENYAKIT NON SPESIALISTIK KOMPETENSI DOKTER DI FKTP
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI FKTP
RASIO RUJUKAN NON SPESIALISTIK
KUALITAS PELAYANAN DI FKTP
PENURUNAN RASIO RUJUKAN KE FKRTL MENUNJUKKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN FKTP DALAM
PENANGANAN KASUS MEDIS YANG MENJADI KOMPETENSI FKTP
20. Rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan adalah :
Jumlah rujukan kasus yang termasuk dalam SKDI (tahun 2012) level 4A di rawat
jalan yang dirujuk, dibandingkan dengan total kasus rujukan di rawat jalan, x 100%
di akhir tahun berjalan
Persentase Puskesmas dengan RNS < 2% adalah :Jumlah Puskesmas yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK (Pemenuhan Kapitasi Berbasis Kinerja)
dengan rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan ≤ 2% dibandingkan dengan jumlah
semua Puskesmas yg bekerjasama dengan BPJS pada akhir tahun berjalan dikali 100%
Definisi
Operasional
40%
50%
60%
80%
100%
2020
2021
2022
2023
2024
Target
CAKUPAN PUSKESMAS DENGAN RASIO RUJUKAN NON SPESALISTIK
KURANG DARI 2 %
21.
22.
23.
24.
25.
26. MAN
• Kompetensi SDM
• Pasien dan keluarga
MONEY
• Jasa Pelayanan
• Kapitasi kurang
MATERIAL
• Sarana prasarana
• Alkes /pem penunjang
• Obat-obatan
METHODE • Standar Pelayanan
• Regulasi
• Pembinaan,pengawasan
ISSUE RUJUKAN DARI FKTP KE FKRTL
27. PENUTUP
Peran FKTP dalam penyelenggaraaan pelayanan kesehatan adalah sebagai gate keeper dan
penapis rujukan, sehingga sangat penting kompetensi FKTP dalam melakukan
penatalaksanaan kasus di FKTP dan menentukan rujukan.
Kompetensi FKTP bergantung dengan ketersdiaan sumber daya di FKTP, termasuk SDM,
sarana, prasarana, alat dan obat.
Persentase FKTP (Puskesmas) dengan rasio rujukan nonspesialitik ≤ 2 % merupakan salah
satu indikator yang menunjukkan kualitas pelayanan di FKTP.
Yang terpenting adalah bagaimana dokter di FKTP mampu mengelola kasus yang datang ke
FKTP, dan melakukan penapisan rujukan sehingga rujukan ke FKRTL semakin berkurang
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalam pemenuhan
sumber daya di FKTP baik sarana, prasarana, alkes dan obat-obatan termasuk dalam
penguatan kompetensi SDM baik dokter maupun tenaga kesehatan lain.
Organisasi Profesi berperan dalam melakukan pembinaan teknis medis dan bersama2
dengan Dinkes Prov/kab/kota melakukan monitoring dan evaluasi