SlideShare a Scribd company logo
EVALUASI KLINIS
DAN LABORATORIUM
PADA PENDERITA
GINJAL DG
PENYAKIT GINJAL
NOVA
FUNGSI GINJAL
• video
GINJAL=HOMEOSTASIS TUBUH
• APA FUNGSINYA....?
• Keseimbangan air dan elektrolit
• Keseimbangan asam basa
• Eksresi zat sampah
• Proses filtrasi darah: glumerulus
• Reabsorbsi air dan zat berguna
• Sekresi zat yang tdk diperlukan
• Memproduksi sel darah merah
LFG
• BERAPA YANG AKAN DIFILTRASIKAN...?
125-150 mL darah/mt akan difiltrasi oleh
glumerulus
LFGGFR
Pemeriksaan GFR penting untuk pemantauan
faal ginjal
GFR
• Jumlah cairan yg difiltrasi ke dlm kapsul
bowman dlm satuan waktu
• Setara dg total kcptn penyaringan dr nefron yg
berfungsi
RATA2
• 125 m/L= 180 L/hari
• Total volume plasma 3 L
• Ginjal memfiltrasi darah 60 x/hari
• 2,5 kali perjam1 x filtrasi=24 menit
• APA MANFAAT PENNETUAN GFR...?
Evaluasi fg gnjl:
• Deteksi gg gnjl
• keparahan
Dx, prognosis,
pengobatan
• Jmlh obat yg
dieksresikan gnjl
• Ev.Transpaltasi gnjl
MANFAAT PENENTUAN GFR
MAKNA GFR
LFG SEHAT:≥90 mL/mnt/1,72 m2
Lansia&bayi:60-89 mL/mnt/1,73 m2
GFR<60 mL/mnt/1,73 m2 (3 bln atau
>)GGK
Selama 3 bulan/>60-89
mL/mnt/1,73 m2thp awal gg ginjal
PENANDA LFG
EXOGENOUS
INULINE
CLEARANCE
LOHEXOL
ENDOGENOUS
UREUM, Cr,
Cr klirenns
Cystatin C
BERSIHAN UREUM=UREA
CLEARENCE
UREUM
UREUM
KETERBATASAN
• Filtrasi (+)
• Reabsorbsi sebagian
• Sekresi (-)
• 60-75%
• ASUPAN PROTEIN
MAKANAN
• SEPSIS, PERDARAHN
SAL CERNA
BERSIHAN KREATININ
• Filtrasi dan sekrasi (+)
• Reabsorbsi (-)KREATININ
• Dlm darah lebih stabil
• Pengaruh makanan&katabolisme (-)
Kadar
kreatinin
• Dipengaruhi massa otot
keterbatasan
KREATININ
• Kreatinin merupakan produk penguraian keratinapat dalam
hampir semua otot rangka
KREATININ
• Yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin
phosphate, CP)
• suatu senyawa penyimpan energi
• Kreatin disintesis di hati
NILAI
• DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl.
• Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6
tahun): 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl.
KREATININ
Sedikit
peningkatan kadar
BUN dapat
menandakan
terjadinya
hipovolemia
(kekurangan
volume cairan);
kadar kreatinin
sebesar 2,5 mg/dl
dapat menjadi
indikasi kerusakan
ginjal
Penurunan kadar
kreatinin dapat
dijumpai pada :
distrofi otot (tahap
akhir), myasthenia
PENINGKATAN KADAR
KREATININ
• diet tinggi protein
GGA&GGK, nekrosis
tubular akut,
glomerulonefritis,
nefropati diabetik,
pielonefritis,lupus nefritis,
kanker (usus, kandung
kemih, testis, uterus,
prostat), leukemia
• hipertensi esensial, dehidrasi,
penurunan aliran darah ke
ginjal (syok berkepanjangan,
gagal jantung kongestif)
eklampsia, pre-eklampsia
GGK
• PROGRESIF
• MENAHUN
• IRREVERSIBEL
APERSEPSI DULU YA...
• Menurut anda pemeriksaan yang
dibutuhkan untuk ps ggk apa saja ?
• Mengapa demikian ?jelaskan!
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium.
• Pemeriksaan pencitraan.
• Pemeriksaan histopatologi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM:Gambaran lab
ggk meliputi:
1. Sesuai penyakit yang mendasari
2. Penurunan fungsi ginjal berupa
peningkatan kadar natrium dan
creatinin serum serta penurunan LFG
3. Kalium penurunan Hb,
hipokalsemia, asidosis metabolik,
hiperfosfatemia
4. Kelainan urinalisis:proteinuria,
hematuria
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• pemeriksaan urin (air kemih) dan
pemeriksaan darah.
• Pemeriksaan air kemih sering disebut
juga dengan ‘urinalisis’, artinya
analisis urin (air kemih)cukup murah,
namun penting adanya masalah pada
ginjal serta saluran
kemihpengumpulan sampel urin
selama 24 jam.
Pemeriksaan darah :
• Pemeriksaan darah rutin, seperti:
pemeriksaan kadar hemoglobin dapat
mendeteksi adanya anemia,
pemeriksaan jumlah eritrosit (sel darah
merah), leukosit (sel darah putih),
trombosit,
• pemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin, sangat penting dapat
dijadikan prediktor adanya penurunan
fungsi ginjal. Kreatinin adalah suatu
substansi yang secara alamiah
diproduksi oleh tubuh dan mengalami
filtrasi di ginjal. Bila ada gangguan
fungsi filtrasi ginjal (LFG menurun),
maka kadar kreatinin darah akan
meningkat.
• pemeriksaan berbagai elektrolit
(natrium, kalium, kalsium klorida, dan
bikarbonat): untuk mendeteksi adanya
kadar natrium tinggi (hipernatremi),
kadar kalium tinggi (hiperkalemia), dan
kadar kalsium rendah (hipokalsemia),
• pemeriksaan kadar fosfat: untuk
mendeteksi adanya kadar fosfat tinggi,
• pemeriksaan kadar vitamin D,
• pemeriksaan kadar asam urat.
PEMERIKSAAN PENCITRAAN
• Pemeriksaan pencitraan adalah
pemeriksaan yang dapat
memperlihatkan citra (gambar)
anatomis/struktural dari organ ginjal
dan saluran ureter serta berbagai
organ yang berada di sekitarnya,
misalnya:
• Foto rontgen
• Ultrasonografi
• CT Scan
• MRI (Magnetic Resonance Imaging)
• Pemeriksaan pencitraan nuklir,
dilakukan untuk menilai fungsi ginjal
(LFG)
DIAGNOSIS PENDERITA DG
UREMIA
• Ensefalopati uremiktidak sadar,
kejang-kejang
• Ensefalopati: istilah untuk
menggambarkan fungsi dan struktur
otak yg abnormal
• Ensefalo: otak, pathy: gangguan
• Secara kimiafungsi mental berubah
• keracunan jr otak
• penatalaksanaan: antikonvulsan,
suplemen gizi
• JANGAN TERLAMBAT HD
• Nocturiab/d kegagalan pemekatan
dari urine
• Sesak napasasidosis metabolik, ggl
jtng kongestif dan anemia
• AS.MET:PH <7,2penurunan gunjal
untuk mengeluarkan H+ dan hasil akhir
metabolisme
• Sulit makan, muntah, mual-mual dan
diarekeluhan umumdpt berakibat
uremia berat
SEDIMEN URIN
• BILA DITEMUKAN SDM > 3 BUAH / LBP
(LAPANGAN PANDANG BESAR)
ABNORMAL
• Kelainan bentuk eritrosit perdarahan
pd glumerulus
• Lekosit urineISK piuria dg kultur
bakteri yg negatif menunjukkan :
prostatitis, uretritis kronik, TBc ginjal,
batu ginjal
EVALUASI FUNGSI GINJAL SECARA
BIOKIMIA
• BUNBLOOD UREA NITROGEN (7-18
mg/dl atau 2,5 – 6,4 mmol/L
• BUNuntuk mengetahui GFR secara kasar
(urea scr bebas disaring dlm glumerulus
dan 50% diasorbsi ulang)
• HAL YG DAPAT MENINGKATKAN BUN:
1. Diit tinggi protein
2. Katabolisme protein akibat pendarahan
KST, trauma/kerusakan jr, luka
bakar&pemakaian tetraciclin
Hal yg dapat menurunkan
konsentrasi BUN
• Diet rendah protein
• Penyakit hati
• kekurusan
• SERUM KREATININBATAS NILAI
TERTINGGI 1,2-1,5 mg/dl atau 106-133
µmol/L.
• Menggambarkan keadaan GFR,
kenaikan 1,0-2,0 mg/dl sudah dapat
menggambarkan penurunan GFR
sebanyak 50%
• Peningkatan kreatinin obat2an
cimetidin k/ menghambat sekresi
tubular ginjal
• Peningkatan 0,3 mg/dl --.prognosis
penting
KLIRENS KREATININ, ESTIMASI
GFR
1). GFR di hitung menggunakan rumus
(Cock croff)
• GFR: (laki-laki): (140-umur)x BB
Serum kreatinin x 72
GFR (WANITA): hasil pada pria
x 0,85
• Penentuan GFR yang lebih baik :
Klirens kreatinin = urin kreatinin (mg/dl) x volume urine
(ml/24 jam
serum kreatinin (mg/dl) x 1,440
Normal (20-50 tahun)
Laki-laki : 97-137 ml/men/1,73 m2 atau 0,93-
1,32 ml/see/m2 zu
Wanita : 88-128 ml/men/1,73 m2 atau 0,85 –
1,23 mel/see/m2 zu mm
• Sampel Urine Laki-laki : 1.000-2.000
mg/24 jam; Sampel Urine Perempuan :
800-1.800 mg/24 jam; Sampel Urin
pagi pertama Laki-laki : 39-259 mg/dL;
Sampel Urin pagi Perempuan : 28-217
mg/dL
• GAGAL GINJAL TERMINAL  KLIREN
CREATININ , 5 ml/menit (,15%)
• KONSENTRASI UREA DIHITUNG MELALUI
NITROGEN UREM DARAH (BUN):
• BUN (mg/dL)=urea x (% N dalam urea
:100) 0,24
Faktor yang Dapat
Mempengaruhi Hasil
Laboratorium
Obat tertentu (lihat pengaruh obat) yang dapat
meningkatkan kadar kreatinin serum.
Konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat
mempengaruhi temuan laboratorium.
Kehamilan
Aktivitas fisik yang berlebihan
PEMERIKSAAN LAB UNTUK
HIPERTENSIGGK
• Pemeriks darah
lengkap
• Gula darah puasa
• Bun
• Cretainin
• Kalium (3,5-5,5
Meq/L)
• Asam urat
• Urinalisis
• EKG
• Ureum : 15 – 40
(mg/dl)
• Kreatinin : 0.5 – 1.5
(mg/dl) 
Laki-laki dewasa : 0,7-
1,2 mg/dL; Perempuan
dewasa : 0,5-0,9 mg/dL
• Asam urat : 3.4 – 7.0
(mg/dl)
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
• RENOGRAM
INDIKASI: mendeteksi
obstruksi, hipertensi
renovaslkuler,
mengevaluasi
kerusakan ginjal
Risiko efek samping
yang mungkin terjadi
diantaranya adalah
rasa gatal, demam
dan mual.
Pemeriksaan renogram dilakukan dengan
menyuntikkan radio farmaka yang
didistribusikan melalui darah menuju
target yaitu ginjal, setelah dilakukan
penyusuran nuklir, baru akan terlihat
gangguan pada organ tubuh tersebut
• USG
• INDIKASI:
• Menentukan besar
ginjal, skrining
besar hidronefrosis,
masa ginjal,
hematoma/abses
renal, polikistik
(pemeriks biopsi),
trombosis v renalis
• IVP (intravenous
pielography)
Indikasi: menetukan
besar ginjal, infeksi
rekurens, batu
injal/sa.kemih, obs
sal kemih, penyebab
hematuri
BIOPSI GINJAL:
Indikasi: ARF, NS,
• LAIN-LAIN: MRI,
ARTERIPERATI/VERO
PERATI
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan histopatologi adalah
pemeriksaan yang dilakukan untuk
menganalisa jaringan ginjal dengan cara
melihatnya dari mikroskop.
• Biopsi ginjal
• Jaringan ginjal
diambil dengan cara
biopsi, yaitu dengan
bantuan teknik
pencitraan
(misalnya: USG/CT-
Scan) dokter dapat
menusukkan jarum
biopsi ke organ
ginjal, kemudian
• Pemeriksaan
histopatologikerus
akan ‘mikroskopis’
yang terjadi di
struktur ginjal,
misalnya dari
mikroskop tampak
radang kronik pada
nefron.
KESIMPULAN
• APA YANG BISA ANDA SIMPULKAN DARI
TEMA KALI INI....?
• JELASKAN DARI 2 MAHASISWA SAJA
JURNAL
• KLP LFG:
• UMUR, JK, KREATININ SERUM
• BUNMNGKT (PTNJUK LFG)
• GGKLFG MENURUN, KREATININ
SERUM, UREUM MENINGKAT
• HDUREUM KREATINI
MENURUNMEMBUANG SISA MET
• PATOKAN HDUREUM >= 20 MG/DL,
KREATININ >= 8 MG/DL, KALIUM >= 7
MEQ/dl
• SERUM KREATININ DG HB PD GGK
• Hub terbalikCr hsl met otot. Cr utk
menentukan fs gnjl. Eritropoetin<
penekanan eritropoetinSDM umur
lbh pendekas.met SDM)
ASUPAN PROTEIN DG KADAR
UREUM Cr
• NABATI&HEWANI
1). NABATI&HEWANI DG
UREUM&KREATININTDK ADA
HUBPENINGKATAN UREUM BISA
KARENA HAL LAIN(PRERENAL, RENAL,
POSTRENAL)GGKPENGARUH HD
2). 4,5% NABATI, 2,7% HEWANI
3). < PROTEINPENURUNAN
IMUNINFEKSI
• HD???

More Related Content

What's hot

Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
Andika August
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Taofik Rusdiana
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
Hasanuddin University
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
Encepal Cere
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosisDwi Ramdhini
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
PRAMITHA GALUH
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
hersu12345
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
homeworkping4
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
SofiaNofianti
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Rukmana Suharta
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukJoni Iswanto
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Dessycis
 

What's hot (20)

Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
Glikogenolisis
GlikogenolisisGlikogenolisis
Glikogenolisis
 
Tkik4
Tkik4Tkik4
Tkik4
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Bun
BunBun
Bun
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 

Similar to Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf

Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptxResume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
SyifaZatalini
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Fransiska Oktafiani
 
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxPENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
KFDBengkulu
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
UDAYANA UNIVERSITY
 
Diabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptxDiabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptx
Luckybeautystore
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Christian Paomey
 
askep-crf.ppt
askep-crf.pptaskep-crf.ppt
askep-crf.ppt
icurscb
 
Ckd
CkdCkd
Ckd
rh_ayu
 
PPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptxPPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptx
savitrigemini
 
Askep gga
Askep ggaAskep gga
Askep gga
Julianti Mursidi
 
Asuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.ppt
Asuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.pptAsuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.ppt
Asuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.ppt
IrfanNersMaulana
 
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
askep GAGAL GINJAL KRONIK.pptaskep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
Muhamadyunus54
 
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
HanungFirman
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
YuDha SetiaBudi
 
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptxPemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
RyanAdinataBagaskara
 
Interpretasi data laboratorium 4
Interpretasi data laboratorium 4Interpretasi data laboratorium 4
Interpretasi data laboratorium 4
Apriyandasari Cocobear
 
Ggk
GgkGgk

Similar to Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf (20)

Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptxResume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxPENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
 
Diabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptxDiabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptx
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
 
askep-crf.ppt
askep-crf.pptaskep-crf.ppt
askep-crf.ppt
 
Ckd
CkdCkd
Ckd
 
Ckd2
Ckd2Ckd2
Ckd2
 
PPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptxPPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptx
 
Askep gga
Askep ggaAskep gga
Askep gga
 
Dr anik
Dr anikDr anik
Dr anik
 
Asuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.ppt
Asuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.pptAsuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.ppt
Asuhan keperawatan pada pasien GGA_GGK.ppt
 
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
askep GAGAL GINJAL KRONIK.pptaskep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
 
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
 
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptxPemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
 
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNAArdat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
 
Interpretasi data laboratorium 4
Interpretasi data laboratorium 4Interpretasi data laboratorium 4
Interpretasi data laboratorium 4
 
Ggk
GgkGgk
Ggk
 

More from Yabniel Lit Jingga

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Yabniel Lit Jingga
 
Cover
CoverCover
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
Yabniel Lit Jingga
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
Yabniel Lit Jingga
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Yabniel Lit Jingga
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
Yabniel Lit Jingga
 

More from Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf

  • 1. EVALUASI KLINIS DAN LABORATORIUM PADA PENDERITA GINJAL DG PENYAKIT GINJAL NOVA
  • 2.
  • 5. • Keseimbangan air dan elektrolit • Keseimbangan asam basa • Eksresi zat sampah • Proses filtrasi darah: glumerulus • Reabsorbsi air dan zat berguna • Sekresi zat yang tdk diperlukan • Memproduksi sel darah merah
  • 6. LFG • BERAPA YANG AKAN DIFILTRASIKAN...?
  • 7. 125-150 mL darah/mt akan difiltrasi oleh glumerulus LFGGFR Pemeriksaan GFR penting untuk pemantauan faal ginjal
  • 8. GFR • Jumlah cairan yg difiltrasi ke dlm kapsul bowman dlm satuan waktu • Setara dg total kcptn penyaringan dr nefron yg berfungsi RATA2 • 125 m/L= 180 L/hari • Total volume plasma 3 L • Ginjal memfiltrasi darah 60 x/hari • 2,5 kali perjam1 x filtrasi=24 menit
  • 9. • APA MANFAAT PENNETUAN GFR...?
  • 10. Evaluasi fg gnjl: • Deteksi gg gnjl • keparahan Dx, prognosis, pengobatan • Jmlh obat yg dieksresikan gnjl • Ev.Transpaltasi gnjl MANFAAT PENENTUAN GFR
  • 11. MAKNA GFR LFG SEHAT:≥90 mL/mnt/1,72 m2 Lansia&bayi:60-89 mL/mnt/1,73 m2 GFR<60 mL/mnt/1,73 m2 (3 bln atau >)GGK Selama 3 bulan/>60-89 mL/mnt/1,73 m2thp awal gg ginjal
  • 13. BERSIHAN UREUM=UREA CLEARENCE UREUM UREUM KETERBATASAN • Filtrasi (+) • Reabsorbsi sebagian • Sekresi (-) • 60-75% • ASUPAN PROTEIN MAKANAN • SEPSIS, PERDARAHN SAL CERNA
  • 14. BERSIHAN KREATININ • Filtrasi dan sekrasi (+) • Reabsorbsi (-)KREATININ • Dlm darah lebih stabil • Pengaruh makanan&katabolisme (-) Kadar kreatinin • Dipengaruhi massa otot keterbatasan
  • 15. KREATININ • Kreatinin merupakan produk penguraian keratinapat dalam hampir semua otot rangka KREATININ • Yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP) • suatu senyawa penyimpan energi • Kreatin disintesis di hati NILAI • DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. • Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6 tahun): 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl.
  • 16. KREATININ Sedikit peningkatan kadar BUN dapat menandakan terjadinya hipovolemia (kekurangan volume cairan); kadar kreatinin sebesar 2,5 mg/dl dapat menjadi indikasi kerusakan ginjal Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada : distrofi otot (tahap akhir), myasthenia
  • 17. PENINGKATAN KADAR KREATININ • diet tinggi protein GGA&GGK, nekrosis tubular akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, pielonefritis,lupus nefritis, kanker (usus, kandung kemih, testis, uterus, prostat), leukemia • hipertensi esensial, dehidrasi, penurunan aliran darah ke ginjal (syok berkepanjangan, gagal jantung kongestif) eklampsia, pre-eklampsia
  • 19. APERSEPSI DULU YA... • Menurut anda pemeriksaan yang dibutuhkan untuk ps ggk apa saja ? • Mengapa demikian ?jelaskan!
  • 20. PEMERIKSAAN PENUNJANG • Pemeriksaan laboratorium. • Pemeriksaan pencitraan. • Pemeriksaan histopatologi.
  • 21. PEMERIKSAAN LABORATORIUM:Gambaran lab ggk meliputi: 1. Sesuai penyakit yang mendasari 2. Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar natrium dan creatinin serum serta penurunan LFG 3. Kalium penurunan Hb, hipokalsemia, asidosis metabolik, hiperfosfatemia 4. Kelainan urinalisis:proteinuria, hematuria
  • 22. PEMERIKSAAN LABORATORIUM • pemeriksaan urin (air kemih) dan pemeriksaan darah. • Pemeriksaan air kemih sering disebut juga dengan ‘urinalisis’, artinya analisis urin (air kemih)cukup murah, namun penting adanya masalah pada ginjal serta saluran kemihpengumpulan sampel urin selama 24 jam.
  • 23. Pemeriksaan darah : • Pemeriksaan darah rutin, seperti: pemeriksaan kadar hemoglobin dapat mendeteksi adanya anemia, pemeriksaan jumlah eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit,
  • 24. • pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin, sangat penting dapat dijadikan prediktor adanya penurunan fungsi ginjal. Kreatinin adalah suatu substansi yang secara alamiah diproduksi oleh tubuh dan mengalami filtrasi di ginjal. Bila ada gangguan fungsi filtrasi ginjal (LFG menurun), maka kadar kreatinin darah akan meningkat.
  • 25. • pemeriksaan berbagai elektrolit (natrium, kalium, kalsium klorida, dan bikarbonat): untuk mendeteksi adanya kadar natrium tinggi (hipernatremi), kadar kalium tinggi (hiperkalemia), dan kadar kalsium rendah (hipokalsemia),
  • 26. • pemeriksaan kadar fosfat: untuk mendeteksi adanya kadar fosfat tinggi, • pemeriksaan kadar vitamin D, • pemeriksaan kadar asam urat.
  • 27. PEMERIKSAAN PENCITRAAN • Pemeriksaan pencitraan adalah pemeriksaan yang dapat memperlihatkan citra (gambar) anatomis/struktural dari organ ginjal dan saluran ureter serta berbagai organ yang berada di sekitarnya, misalnya:
  • 28. • Foto rontgen • Ultrasonografi • CT Scan • MRI (Magnetic Resonance Imaging) • Pemeriksaan pencitraan nuklir, dilakukan untuk menilai fungsi ginjal (LFG)
  • 29. DIAGNOSIS PENDERITA DG UREMIA • Ensefalopati uremiktidak sadar, kejang-kejang • Ensefalopati: istilah untuk menggambarkan fungsi dan struktur otak yg abnormal • Ensefalo: otak, pathy: gangguan
  • 30. • Secara kimiafungsi mental berubah • keracunan jr otak • penatalaksanaan: antikonvulsan, suplemen gizi • JANGAN TERLAMBAT HD
  • 31. • Nocturiab/d kegagalan pemekatan dari urine • Sesak napasasidosis metabolik, ggl jtng kongestif dan anemia • AS.MET:PH <7,2penurunan gunjal untuk mengeluarkan H+ dan hasil akhir metabolisme
  • 32. • Sulit makan, muntah, mual-mual dan diarekeluhan umumdpt berakibat uremia berat
  • 33. SEDIMEN URIN • BILA DITEMUKAN SDM > 3 BUAH / LBP (LAPANGAN PANDANG BESAR) ABNORMAL • Kelainan bentuk eritrosit perdarahan pd glumerulus • Lekosit urineISK piuria dg kultur bakteri yg negatif menunjukkan : prostatitis, uretritis kronik, TBc ginjal, batu ginjal
  • 34. EVALUASI FUNGSI GINJAL SECARA BIOKIMIA • BUNBLOOD UREA NITROGEN (7-18 mg/dl atau 2,5 – 6,4 mmol/L • BUNuntuk mengetahui GFR secara kasar (urea scr bebas disaring dlm glumerulus dan 50% diasorbsi ulang) • HAL YG DAPAT MENINGKATKAN BUN: 1. Diit tinggi protein 2. Katabolisme protein akibat pendarahan KST, trauma/kerusakan jr, luka bakar&pemakaian tetraciclin
  • 35. Hal yg dapat menurunkan konsentrasi BUN • Diet rendah protein • Penyakit hati • kekurusan
  • 36. • SERUM KREATININBATAS NILAI TERTINGGI 1,2-1,5 mg/dl atau 106-133 µmol/L. • Menggambarkan keadaan GFR, kenaikan 1,0-2,0 mg/dl sudah dapat menggambarkan penurunan GFR sebanyak 50%
  • 37. • Peningkatan kreatinin obat2an cimetidin k/ menghambat sekresi tubular ginjal • Peningkatan 0,3 mg/dl --.prognosis penting
  • 38. KLIRENS KREATININ, ESTIMASI GFR 1). GFR di hitung menggunakan rumus (Cock croff) • GFR: (laki-laki): (140-umur)x BB Serum kreatinin x 72 GFR (WANITA): hasil pada pria x 0,85
  • 39. • Penentuan GFR yang lebih baik : Klirens kreatinin = urin kreatinin (mg/dl) x volume urine (ml/24 jam serum kreatinin (mg/dl) x 1,440 Normal (20-50 tahun) Laki-laki : 97-137 ml/men/1,73 m2 atau 0,93- 1,32 ml/see/m2 zu Wanita : 88-128 ml/men/1,73 m2 atau 0,85 – 1,23 mel/see/m2 zu mm
  • 40. • Sampel Urine Laki-laki : 1.000-2.000 mg/24 jam; Sampel Urine Perempuan : 800-1.800 mg/24 jam; Sampel Urin pagi pertama Laki-laki : 39-259 mg/dL; Sampel Urin pagi Perempuan : 28-217 mg/dL • GAGAL GINJAL TERMINAL  KLIREN CREATININ , 5 ml/menit (,15%)
  • 41. • KONSENTRASI UREA DIHITUNG MELALUI NITROGEN UREM DARAH (BUN): • BUN (mg/dL)=urea x (% N dalam urea :100) 0,24
  • 42. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium Obat tertentu (lihat pengaruh obat) yang dapat meningkatkan kadar kreatinin serum. Konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat mempengaruhi temuan laboratorium. Kehamilan Aktivitas fisik yang berlebihan
  • 43. PEMERIKSAAN LAB UNTUK HIPERTENSIGGK • Pemeriks darah lengkap • Gula darah puasa • Bun • Cretainin • Kalium (3,5-5,5 Meq/L) • Asam urat • Urinalisis • EKG • Ureum : 15 – 40 (mg/dl) • Kreatinin : 0.5 – 1.5 (mg/dl)  Laki-laki dewasa : 0,7- 1,2 mg/dL; Perempuan dewasa : 0,5-0,9 mg/dL • Asam urat : 3.4 – 7.0 (mg/dl)
  • 44. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS • RENOGRAM INDIKASI: mendeteksi obstruksi, hipertensi renovaslkuler, mengevaluasi kerusakan ginjal Risiko efek samping yang mungkin terjadi diantaranya adalah rasa gatal, demam dan mual. Pemeriksaan renogram dilakukan dengan menyuntikkan radio farmaka yang didistribusikan melalui darah menuju target yaitu ginjal, setelah dilakukan penyusuran nuklir, baru akan terlihat gangguan pada organ tubuh tersebut
  • 45. • USG • INDIKASI: • Menentukan besar ginjal, skrining besar hidronefrosis, masa ginjal, hematoma/abses renal, polikistik (pemeriks biopsi), trombosis v renalis
  • 46. • IVP (intravenous pielography) Indikasi: menetukan besar ginjal, infeksi rekurens, batu injal/sa.kemih, obs sal kemih, penyebab hematuri BIOPSI GINJAL: Indikasi: ARF, NS,
  • 48. PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI Pemeriksaan histopatologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menganalisa jaringan ginjal dengan cara melihatnya dari mikroskop.
  • 49. • Biopsi ginjal • Jaringan ginjal diambil dengan cara biopsi, yaitu dengan bantuan teknik pencitraan (misalnya: USG/CT- Scan) dokter dapat menusukkan jarum biopsi ke organ ginjal, kemudian
  • 50. • Pemeriksaan histopatologikerus akan ‘mikroskopis’ yang terjadi di struktur ginjal, misalnya dari mikroskop tampak radang kronik pada nefron.
  • 51. KESIMPULAN • APA YANG BISA ANDA SIMPULKAN DARI TEMA KALI INI....? • JELASKAN DARI 2 MAHASISWA SAJA
  • 52. JURNAL • KLP LFG: • UMUR, JK, KREATININ SERUM • BUNMNGKT (PTNJUK LFG) • GGKLFG MENURUN, KREATININ SERUM, UREUM MENINGKAT • HDUREUM KREATINI MENURUNMEMBUANG SISA MET
  • 53. • PATOKAN HDUREUM >= 20 MG/DL, KREATININ >= 8 MG/DL, KALIUM >= 7 MEQ/dl • SERUM KREATININ DG HB PD GGK • Hub terbalikCr hsl met otot. Cr utk menentukan fs gnjl. Eritropoetin< penekanan eritropoetinSDM umur lbh pendekas.met SDM)
  • 54. ASUPAN PROTEIN DG KADAR UREUM Cr • NABATI&HEWANI 1). NABATI&HEWANI DG UREUM&KREATININTDK ADA HUBPENINGKATAN UREUM BISA KARENA HAL LAIN(PRERENAL, RENAL, POSTRENAL)GGKPENGARUH HD 2). 4,5% NABATI, 2,7% HEWANI 3). < PROTEINPENURUNAN IMUNINFEKSI