Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Rectal drug delivery is an efficient alternate to oral and parenteral route of administration in partial avoidance of first pass metabolism and protein peptide drug delivery. This route allows both local and systemic therapy of drugs.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Rectal drug delivery is an efficient alternate to oral and parenteral route of administration in partial avoidance of first pass metabolism and protein peptide drug delivery. This route allows both local and systemic therapy of drugs.
Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) ialah jumlah relatif (persentase) dari obat yang masuk ke sirkulasi sistemik sesudah pemberian obat dalam sediaan tertentu, serta kecepatan peningkatan kadar obat dalam sirkulasi sistemik. Sedangkan studi bioekivalensi dilakukan karena banyak produk obat yang dianggap ekivalen farmasetik tidak memberi efek terapetik yang sebanding pada penderita.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisMelviana94
Prinsip dasar farmakokinetika , parameter farmakokinetika, berbagai tehnik pemberian obat, memperkirakan kadar suatu obat pada pasien, menyesuaikan dosis obat sesuai target terapi
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) ialah jumlah relatif (persentase) dari obat yang masuk ke sirkulasi sistemik sesudah pemberian obat dalam sediaan tertentu, serta kecepatan peningkatan kadar obat dalam sirkulasi sistemik. Sedangkan studi bioekivalensi dilakukan karena banyak produk obat yang dianggap ekivalen farmasetik tidak memberi efek terapetik yang sebanding pada penderita.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisMelviana94
Prinsip dasar farmakokinetika , parameter farmakokinetika, berbagai tehnik pemberian obat, memperkirakan kadar suatu obat pada pasien, menyesuaikan dosis obat sesuai target terapi
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Ilmu Kimia Farmasi Dasar merupakan dasar dari ilmu-ilmu Kimia yang nantinya dipelajari di ilmu Farmasi. Meliputi definisi, ilmu Kimia dalam Al-Qur'an, manfaat Ilmu Kimia dalam Farmasi, materi dan energi, unsur, senyawa, campuran, serta pemisahan campuran. Di bagian akhir slide, diberikan beberapa buku rujukan yang bisa digunakan dalam mata kuliah ini.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Dosage : Decision of drug administration
regarding formulation, route of
administration, drug dose, dosing interval
and treatment duration
3. The dosage regimen is the modality of drug
administration that is chosen to reach the
therapeutic objective. This depends on the
drug used, the condition to be treated, and
the patient's characteristics
5. Rancangan aturan dosis
1) Aturan dosis individual
2) Aturan dosis berdasar harga rata-rata
populasi
3) Aturan dosis berdasar parameter
4) farmakokinetik parsial
5) Aturan dosis disesuaikan umpan balik
6) Pengaturan dosis empirik
6. 1) Aturan dosis individual
pengaturan dosis dengan
memperhitungkan parameter
farmakokinetika pada masing-masing
orang
7. 1. Aturan dosis individual
Perhitungan dosis didasarkan pada
farmakokinetika obat pada masing-
masing penderita
8. 2. Aturan dosis berdasar harga
rata- rata populasi
Perhitungan dosis berdasar parameter
farmakokinetika rata-rata, yang diperoleh
dari sebuah studi klinik.
Parameter yang dilibatkan :
- Ka
- F (bioavailibilitas)
- Volume distribusi
- Ke
9. 3. Aturan dosis berdasar
parameter farmakokinetik parsial
Menghitung dosis berdasar suatu
anggapan umum karena tidak
diketahuinya profil-profil
farmakokinetikanya
10. 4. Aturan dosis disesuaikan
umpan balik
Metode yang lebih teliti untuk
menghitung suatu aturan dosis,
menggunakan parameter farmakokinetika
yang ada, serta disesuaikan dengan
karakteristik penderita untuk menetapkan
dosis awal, kemudian pasien dipantau
terhadap respon farmakologisnya dan
atau dilakukan TdM
11. 5. Pengaturan Dosis secara
empirik
Pengaturan dosis tanpa menggunakan
berbagai variabel farmakokinetik yang
dilakukan oleh dokter berdasar data
empirik klinik, pengalaman pribadi, dan
pengamatan
12. Hal yang harus diperhatikan dalam aturan
dosis :
1. Kisaran terapi
2. Farmakokinetika
3. Faktor klinis
15. Tinggi rendahnya kadar obat dalam
cairan darah merupakan hasil dari
besarnya dosis yang diberikan, dan
pengaruh-pengaruh proses-proses alami
dalam tubuh mulai dari absorpsi,
distribusi, metabolisme sampai ekskresi
obat. Perlu ada penelitian klinis yang
terkontrol guna memperlihatkan adanya
hubungan antara kadar plasma dengan
respon klinis.
23. Loading Dose :
Dosis tunggal yang diberikan dengan
tujuan agar kadar obat cepat meningkat
di dalam tubuh dan mencapai kisar
terapetik yang diinginkan
24. OBAT SECARA IV = BOLUS DOSIS
TUNGGAL= loading dose
Terdistribusi sangat cepat mengikuti
model 1 kompartemen, eliminasi dg orde
pertama
12
2/1 )(
tt
ccLn
k
29. contoh
Suatu obat diberikan secara IV bolus ( Div
= 100 mg) kepada subyek.
2 jam dan 6 jam kemudian sampel darah
diambil dari subyek, dan setelah dianalisa
kadarnya berturut-turut 50 dan 25 mg/L.
Untuk menghitung harga tetapan
kecepatan eliminasi (k) digunakan rumus
diatas.
31. Waktu paruh eliminasi
Waktu yang diperlukan agar kadar obat
dalam darah berkurang 50% dari kadar
semula
jadi berapa t1/2 eliminasi kasus di atas ?
k
inasieT
693,0
lim2/1
32. Volume distribusi
Co dapat digunakan untuk menghitung
nilai volume distribusi (Vd) obat setelah
pemberian intravena bolus dengan dosis
Div
0C
Div
Vd
42. Soal :
Aminopilin infus dengan dosis 100
mg/jam dihentikan penggunaannya
setelah 16 jam diberikan. Hitunglah
konsentrasi teofilin dalam darah setelah 8
jam infus tersebut dihentikan.
Diketahui : Cl teofilin 2,8 L/jam, t1/2 = 8
jam. Kd = 0,087 /jam
43. Seorang pasien berumur 50 tahun, BB 80
kg mengalami serangan asma dan akan
diberi aminopilin injeksi. Perkirakan
Loading dose yang dibutuhkan pasien
tersebut untuk mendapatkan konsentrasi
dalam darah sebesar 15 mg/L
S= 0,8, Vd aminopilin = 0,5 L/kg