Asuhan Keperawatan GGA (gagal ginjal akut) pada pasien di rumah sakit umum. preferensi lengkap pengobatan GGA yang dapat dilakukan di rumah sakit guna mencegah terjadinya proses berkelanjutan.
Asuhan Keperawatan GGA (gagal ginjal akut) pada pasien di rumah sakit umum. preferensi lengkap pengobatan GGA yang dapat dilakukan di rumah sakit guna mencegah terjadinya proses berkelanjutan.
4. IFG
IFG di definisikan sebagai gangguan
tingkat filtrasi glomerulus (GFR)
GGA didefinisikan sebagai kondisi menurunnya fungsi
ginjal yang berlangsung dalam jangka waktu beberapa
jam sampai beberapa minggu
GGK didefinisikan sebagai fungsi ginjal yang tidak
dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan metabolik dan cairan
dan elektrolit mengalami kegagalan yang
mengakibatkan uremia.
5. PATOFISIOLOGI
Nefron mengalami hiperfiltrasi dan hipertrofi
menyebabkan kerusakan ginjal yang progresif
Peningkatan tekanan pada kapilari glomerulus yang
mengakibatkan kerusakan kapilari
Penurunan LFG yang mengakibatkan gagal ginjal kronik
dikarenakan urea yang tertimbun di dalam tubuh
6. KLASIFIKASI GGA
- GGA Prarenal
Terjadinya penurunan aliran darah ginjal yg mengakibatkan
penurunan LFG
- GGA Renal
Kelainan yang berasal dari dalam ginjal dan yang secara tiba-
tiba menurunkan pengeluaran urin
- GGA Postrenal
Pembentukan urin cukup, namun alirannya dalam saluran
kemih terhambat
7. KLASIFIKASI GGK
• Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar
kreatinin serum normal dan penderita asimptomatik
• Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebih dari 75%
jaringan telah rusak
• Stadium 3 : uremia
8. KRITERIA GGK
• Kerusakan ginjal > 3 bln, struktural atau fungsional
dengan atau tanpa penurunan LFG
• Kelainan patologi atau
• Tanda kerusakan ginjal dalam darah ataupun urine
atau pada pemeriksaan imaging
• LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln
12. FAKTOR RESIKO UNTUK DIABETIK NEPHROPATI
• Diabetes yang berkepanjangan
• Faktor genetik dan keturunan
• Hyperglikemia
• Tekanan darah tinggi
• Dislipidemia
• Proteinuria
• Merokok
13. INFEKSI SALURAN KEMIH
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat
terbentuknya koloni kuman di saluran kemih. Kuman
mencapai saluran kemih melalui cara hematogen dan
ascending.
14.
15. FAKTOR RESIKO
Kerusakan atau kelainan anatomi saluran kencing
berupa obstruksi internal oleh jaringan parut, endapan
obat intratubular, refluks, instrumentasi saluran
kemih, konstriksi arteri-vena, hipertensi, analgetik,
ginjal polikistik, kehamilan, DM, atau pengaruh obat-
obat estrogen.
16. ISK SEDERHANA / TAK
BERKOMPLIKASI
ISK yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil dan
tidak terdapat disfungsi structural ataupun ginjal.
17. ISK BERKOMPLIKASI
ISK yang disertai faktor pemberat sehingga
penyembuhannnya lebih sulit.
Dalam pengelolaan harus memperbaiki faktor pemberat
Misalnya: - Sumbatan
(Batu, Ca Cervix, Ca Prostat, Ca Buli-Buli,
BPH)
- Penyakit Sistemik (DM, SLE, Amiloidosis)
18. DIAGNOSIS
Anamnesis: ISK bawah frekwensi, disuria terminal,
polakisuria, nyeri suprapublik.
ISK atas : nyeri pinggang, demam, menggigil, mual dan
muntah, hematuria.
19. BATU SALURAN KEMIH
PENGERTIAN
Batu di traktus urinarius
DIAGNOSIS
• Anamnesis: nyeri / kolik ginjal dan saluran kemih, pinggang
pegal, gejala infeksi saluran kemih, hematuria, riwayat keluarga
• Pemeriksaan fisis: nyeri ketok sudut kostoverbrata, nyeri tekan
perut bagian bawah, terdapat tanda balotemen
20. SUMBATAN
• Batu Saluran Kemih
• Prostat (BPH)
• Keganasan (Ca buli-buli, Ca prostat, Ca cerviks)
• Striktur ureter / uretra
20
23. PROSTAT (BPH)
• 60% laki-laki diatas 60 tahun akan mengalami BPH
• Pemberian α-blocker (gaitrin, farlan) dapat
menghambat BPH
• Bila tidak berhasil dilakukan TUR tetapi sering residif
23
24. TERAPI
Non farmakologis:
• Batu kalsium: kurangi asupan garam dan protein hewani
• Batu urat: diet rendah asam urat
• Minum banyak (1,5 – 3 L/hari) bila fungsi ginjal masih baik
Farmakologis:
• Antispasmodic bila ada kolik
• Antimikrobia bila ada infeksi
• Batu kalsium: kalium sitrat
• Batu urat: alopurinol
Bedah:
• Pielotomi
• ESWL
• Nefrostomi
25. PENGKAJIAN ANEMIA PADA GGK
• Penyebab :
a. Defisiensi eritropoetin (utama)
b. Defisiensi besi
c. Kehilangan darah :
Flebotomi berulang untuk pemeriksaan laboratorium,
retensi darah pada dializer atau tubing, perdarahan
gastrointestinal
d. Hiperparatiroid berat
e. Inflamasi akut / kronik
f. Toksitas alumunium
g. Defisiensi asam folat
h. Masa hidup sel darah merah pendek
i. Hipotiroid
j. Hemoblobinopati
26. BEBERAPA KEADAAN KLINIS
YANG EMERGENCY
1. Hipertensi emergensi
2. Hipertensi urgensi
3. Hiperkalemi
4. Hiponatremi
5. Asidosis metabolik
6. Edema paru
7. Overhidrasi
27. EDEMA PARU
• Tidak jarang ditemukan pada pasien PGK
• Penyebab utama adalah karena asupan cairan
yang berlebih yang menyebabkan overload
33. Klasifikasi :
1. Batu kalsium
2. Batu asam urat
3. Batu struvit
4. Batu sistin
Nefrolithiasis didefinisikan sebagai pembentukan batu di dalam
ginjal
34. PATOFISIOLOGI
Berkurangnya substansi yang menghambat urin dan
mengendap pada ginjal, lama-kelamaan mengkristal
membentuk seperti batu
Terjadi perubahan Ph urin dan infeksi di traktus urinaria
Naiknya ekskresi kalsium dan menurunnya volume urin
Proses pengendapan kimiawi molekul dari kalsium
garam yang larut di dalam traktus urinaria
36. Klasifikasi :
1. Glomerulonefritis kongenital/herediter
a. Sindrom alport
b. Sindrom nefrotik kongenital
2. Glomerulonefritis primer
a. Glomerulonefritis membranosa
b. Glomerulonefritis lesi minimal
c. Glomerulosklerosis fokal dan segmental
Glomerulonefritis didefinisikan sebagai adanya peradangan
pada glomerulus yang diakibatkan karena adanya pengendapan
kompleks antigen antibodi
37. PATOFISIOLOGI
Cedera pada glomerular
Aliran darah ginjal terganggu, LFG menurun
dan terjadi kenaikan membran filtrasi .
Akibatnya adalah sejumlah protein bisa
memasuki urin. Jika hal itu terjadi tekanan
di filtrasi urin menjadi meningkat sehingga
produksi urin menjadi meningkat pula
Perusakan dan invasi sel
40. EPIDEMIOLOGI
• Diperkirakan, di Indonesia jumlah prevalensi penderita PGK
yang menjalani dialisis antara 476-1150 per satu juta
penduduk.
• Sedangkan di negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang,
Australia dan Inggris jumlah prevalensi penderita PGK yang
menjalani dialisis antara 77-283 per satu juta penduduk.
• Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan kriteria, geografis,
etnik dan fasilitas kesehatan yang disediakan.
41. PENYEBAB
• Nefropati DM
• Hipertensi
• Uropati obstruksi
• Nefritis interstitial
• Infeksi saluran kemih
• Kurang cairan/dehidrasi
• Sering menahan buang air kecil dalam jangka waktu yang
lama
42. GEJALA DAN TANDA
• Kencing terasa kurang dibandingkan dengan kebiasaan
sebelumnya
• Kencing berubah warna, berbusa
• Sering bengkak di kaki, pergelangan tangan dan muka
• Sesak napas, cepat lelah
• Rasa pegal di punggung dan nyeri di pinggang
• Kehilangan nafsu makan, mual dan muntah
46. Tes Cystatin C untuk Deteksi Gangguan
pada Ginjal
Cystatin C merupakan jenis protein yang diproduksi secara
terus-menerus di dalam tubuh. Protein ini bisa ditemukan
pada darah, cairan tulang belakang, serta air susu ibu (ASI).
47. Cystatin C disaring dari darah melalui
glomerulus, yaitu sekelompok pembuluh
darah kecil di ginjal.
Cystatin C kerja
ginjal kembali menyerap cystatin C, glukosa, serta zat lainnya
tingkat kecepatan proses penyaringan cairan disebut sebagai
laju filtrasi glomerulus (GFR). Ketika fungsi ginjal menurun,
angka GFR juga mengalami penurunan dan kadar cystatin C
pun meningkat.
Semakin rendah angka GFR ginjal,
semakin besar kemungkinan fungsi
ginjal terganggu
kadar cystatin C termasuk normal bila
angkanya berkisar antara 0,6 dan 1,3
miligram per desiliter (mg/dl)
48. PENGOBATAN
• Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka
dokter akan memberikan :
- obat pereda sakit ginjal
- terapi
- obat untuk pengobatan anemia, hipertensi atau kolesterol
• Sedangkan pengobatan gagal ginjal kronik dengan dialysis
49. PENCEGAHAN
• Pengobatan hipertensi
• Pengendalian gula darah, lemak darah dan anemia
• Penghentian merokok dan alkohol
• Peningkatan aktivitas fisik
• Pengendalian berat badan
• Pola makan sehat
• Banyak minum air putih
• Jangan menahan buang air kecil