8. Realita lapangan
Pertolongan Lambat
Kebiasaan Buruk : Berkerumun,
Pengambilan Foto, Langsung Bawa
Tidak Tahu apa yang harus
dilakukan, panik, bingung
Akses ke Fasyankes sulit di
hubungi
13. Peran dan fungsi perawat
pada penanganan intra hospital
Independen : Penanganan Kedaruratan (A, B, C, D)
Dependen : Pemberian Obat, Tindakan Medis
Interdependen : Team Work
14. Faktor yang mempengaruhi penanganan
intra hospital (Limantara, 2015)
Pre Hospital :
Keterlambatan waktu
penanganan : Time is
Live Saving (Plasay,
2016)
SDM (Tidak kompeten,
tidak sesuai
kewenangan klinik,
sistem shif yang tidak
proporsional)
Kinerja Monitoring
(Tidak optimalnya
kinerja komite mutu)
SOP (SOP belum
lengkap, tidak sesuai
SOP)
15. Legal Aspek Perawat
Lulus Pendidikan
Formal (D3, Ners,
Magister, Spesialis,
Doktor)
Lulus Uji
Kompetensi
Perawat
Mempunyai STR,
SIPP, dan NIRA
B. Ethik - Legal Perawat IGD
17. Tugas dan Wewenang (Pasal 29)
1. Pemberi Asuhan Keperawatan :
Melakukan Tindakan Kegawatdaruratan
2. Penyuluh dan Konselor bagi klien
3. Pengelola Pelayanan Keperawatan
4. Peneliti Keperawatan
5. Pelaksanaan Tugas dalam Pelimpahan Wewenang
6. Pelaksanaan Tugas dalam Keadaan Keterbatasan Tertentu
18. Kompetensi perawat gawat darurat
(UU No 38 / 2014)
Etik, Legal, dan
Peka Budaya
Asuhan
Keperawatan
Profesionalisme
Penatalaksanaan
Bencana
19. Sertifikasi Kompetensi
ENBL /BTCLS,
Komunikasi
terapeutik, EWSS,
Basic surgical,
resusitasi cairan
ENIL, Triase,
Manajemen IGD,
Basic Surgical,
Resusitasi Cairan,
ATCLS, Manajemen
Bencana
Advance Spesialis,
Konsulen
PK II PK III PK IV dan V
22. Pelimpahan Wewenang
• Disertai pelimpahan tanggung
jawab
• Menyuntik, pasang infus,
immunisasi dasar
Delegasi
• Tanggung jawab berada pada
pemberi pelimpahan
• Terapi parenteral, Jahit luka
Mandat
23. Aspek legal
UU Kesehatan, UU Keperawatan, UU Tenaga
Kesehatan
Hukum Pidana dan perdata
Perpres, Kep Men, Permen
Kode Etik
Standar Profesi
Standar Operating Procedure (Komite etik,
pejabat atasan)
24. UU Kesehatan no 36 tahun 2009
Pasal 32
1. Dalam keadaan darurat, fasyankes wajib
memberikan pelayanan kesehatan bagi
penyelamatan pasien dan pencegahan
kecacatan
2. Dalam keadaan darurat, fasyankes dilarang
menolak pasien dan atau meminta uang
muka
25. UU Keperawatan No 38 tahun 2014
Pasal 35
1. Dalam keadaan darurat untuk memberikan
pertolongan pertama, perawat dapat melakukan
tindakan medis dan pemberian obat sesuai
kompetensinya
2. Pertolongan pertama yang dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dan
pencegahan kecacatan
26. UU Keperawatan No 38 tahun 2014
3. Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan keadaan yang mengancam nyawa atau
kecacatan Klien.
4. Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Perawat sesuai dengan hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai keadaan darurat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 35
27. UU Nakes no 36 tahun 2014
Pasal 59
1. Nakes yang menjalankan praktik pada
fasyankes, wajib memberikan pertolongan
pertama pada penerima yankes dalam keadaan
gawat darurat untuk menyelamatkan nyawa
dan mencegah kecacatan
2. Dalam keadaan darurat, Nakes dilarang
menolak pasien dan atau meminta uang muka
28. Kewajiban Menolong
KUH Pidana ps 304 : membiarkan
seorang dlm keadaan sengsara
KUH Pidana ps 531 : tidak memberikan
pertolongan pada orang yg sedang
menghadapi maut.
30. PRINSIP ETIK
Autonomy : seseorang mempunyai hak untuk memilih
pelayanan medis bagi dirinya.
Beneficence : ketentuan untuk memberikan sesuatu yg terbaik
untuk pasien.
Nonmaleficence : ketentuan dalam memberikan pelayanan
menghindarkan hal-hal yang buruk.
Justice : Ketentuan dalam memberikan penanganan yang sama
pada setiap orang tidak memilih/ membeda-bedakan
31. FIDELITY : “Caring”, selalu berusaha menepati janji, memberikan
harapan memadai, komitmen & peduli
VERACITY : Mengatakan tentang kebenaran, tidak berbohong
dan menipu, fokus informed consent.
ACCOUNTABILITY :Bertanggung jawab dengan keilmuannya
32.
33.
34.
35. Kesimpulan
Kondiri gawat darurat sukar diprediksi
Kesiapsiagaan harus selalu dilakukan
Penanganan penderita gawat darurat berupaya menyelamat nyawa
dan mengurangi kecatatan
Dilakukan oleh SDM Keperawatan yang berkompeten
Berdasarkan etik legal keperawatan, dan SPO