SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Prinsip-prinsipFisika(Biomekanikadanbiolistrik)
sebagaisuatupendekatandalammenyelesaikan
masalahkeperawatan
Oleh :
Heri Suroso, S.Kep., Ns., M.Kep
PrinsipBiomekanikadalam keperawatan
Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem
muskuloskeletal dan sistem syaraf dalam mempertahankan
keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter &
Perry, 2005).
Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :
• Body Alignment (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya
dengan bagian tubuh yang lain.
• Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line
gravity dan base of support.
• Koordinated body movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal
dan sistem syaraf.
Prinsip body mekanik
• Gravity
• Balance (Keseimbangan)
• Weight (berat)
Pergerakan dasar yang digunakan dalam Body Mekanik
• Walking / berjalan
Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg ukuran base of support
• Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika
seseorang mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat grativitas
tubuh.
• Pulling / menarik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda,
diantaranya ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu
menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak
tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan
siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan
pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
• Pivoting / berputar
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka
menghindari terjadinya resiko keseleo tulang
Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik :
• Status kesehatan
• Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap
keseimbangan tubuh sehingga aktivitasnya menjadi terganggu.
• Nutrisi
• Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting
karena mempengaruhi produksi energi yang digunakan untuk
mobilisasi.
• Emosi
• Situasi dan kebiasaan
• Gaya hidup
• Pengetahuan
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas:
1. Tulang
Tulang merupakan organ yang mempunyai berbagai fungsi, fungsi mekanis untuk
membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat
menyimpan mineral kususnya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setiap saat
sesuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan
fungsi pelindung organ-organ dalam.
2. Otot dan tendo
Tubuh memiliki mempunyai kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh
bergerak sesuai keinginan. Otot memiliki origo dan insersinya tulang, serta
dihubungkan dengan tulang melalui tendon, yaitu suatu jaringan ikat yang melekat
sangat kuat pada tempat insersinya tulang.
3. Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen
pada lutut merupakan penjaga stabilitas.
4. Sistem syaraf
Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi
(percabangan dari syaraf pusat). Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan
motorik. Kerusakan pada syaraf pusat seperti kerusakan tulang belakang akan
menyebabkan kelemahan umum, sedangkan kerusakan saraf tepi menyebabkan
terganggunya daerah yang diinervasi dan kerusakan pada saraf radial akan
menyebabkan drop hand atau gangguan sensorik di daerah radial tangan.
5. Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih tulang bertemu.
Konsekuensi body mekanik yang buruk
• Jatuh
• Cidera belakang
Harber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang
yang paling sering terjadi pada perawat yang bekerja di rumah
sakit yaitu :
• Mengangkat pasien ke atas tempat tidur (48%)
• Membantu pasien turun dari tempat tidur (30%)
• Memindahkan bed (27%)
• Mengangkat pasien keatas brankat(22%)
Macam-macam bodi mekanik
1. Body alignment
a. Membantu pasien berdiri
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada
klien yang imobilisasi atau klien lemah untuk memberikan
bantuan berdiri.
b. Membantu pasien duduk
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada
klien yang imobilisasi atau klien lemah untuk memberikan
bantuan duduk ditempat tidur.
• Tujuan:Mengurangi risiko cedera muskuloskeletal pada semua
orang yang terlibat.
c. Mengatur berbagai posisi klien
Posisi tubuh
1. Posisi fowler
2. Posisi dorsal recumbent
3. Posisi Trendelenburg
4. Posisi antitrendelenberg
5. Posisi lateral (side lying)
6. Posisi supine/ terlentang.
7. Posisi Sim’s
8. Posisi Litotomi
9. Posisi Orthopneik
10. Posisi Genu pectoral/knee chest position
Ambulasi
1. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi/ kursi roda
• 1). Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi
Pengertian : Memindahkan klien yang tirah baring ke kursi
• 2). Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi roda
Pengertian : Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
2. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke brankard (TT) dan
sebaliknya
• 1) Memindahkan klien dari TT ke brankard/ TT dan sebaliknya dengan
cara diangkat.
2) Memindahkan klien dari TT ke brankar/ TT dan sebaliknya dengan
easy move
3). Memindahkan klien dari TT ke brankard dan sebaliknya dengan
Scoop Stretcher
3. Membantu klien berjalan
Tujuan: Memulihkan kembali toleransi aktivitas, Mencegah terjadinya
kontraktur sendi dan flaksid otot
4. Membantu klien dengan alat bantu jalan (Kruk)
Tujuan : Membantu melatih kemampuan gerak klien, melatih dan
meningkatkan mobilisasi.
Mencapai kestabilan klien dalam berjalan.
Manfaat : Klien mampu berjalan dengan menggunakan alat bantu dan
meningkatnya kemampuan mobilisasi klien.
Biolistrik
Listrik statis
Yunani Kuno :
• Batu amber digosok dapat
menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu (kata listrik
dari bahasa yunani, electron
= amber)
Ilmuwan..
• Gilbert, 1600, dokter istana Inggris 
electric (membedakannya dgn gejala
kemagnetan)
• Du Fay, 1700, tolak menolak - tarik
menarik  resinous (-), vitreous (+)
• Franklin, ilmuwan USA membagi
muatan listrik atas dua: positif dan
negatif. Jika gelas dengan sutera
digosokkan, maka gelas akan
bermuatan positif dan sutera akan
bermuatan negatif
• Millikan, 1869 – 1953, mencari harga
muatan paling kecil, percobaan tetes
minyak Millikan
• Muatan elektron e = 1,6 10-19 C
Du Fay
Gilbert
Millikan
Biolistrik
Pendahuluan
• Caldani 1856 menunjukkan kelistrikan pada otot katak
yang telah mati.
• Luigi Galvani 1786 eksperimennya ke dua kaki katak
terangkat ketika diberikan aliran listrik lewat suatu
konduktor.
• Arons (1892) merasakan ada aliran frekwensi tinggi melalui
tubuh sendiri
• Van Seynek 1899 melakukan pengamatan tentang terjadinya
panas pada jaringan yang disebabkan oleh aliran frekwensi
tinggi.
• Schliephake (1928) melaporkan tentang pengobatan
penderita dengan mempergunakan “Short wave”.
Hukum Dasar pada Biolistrik
1. Hukum Ohm : “Perbedaan potensial antara ujung konduktor
berbanding lurus dengan arus yang melewati, dan tahanan
dari konduktor”.
V = I.R, atau I =V/R atau R=V/I
V=tegangan (volt), I=kuat arus(ampere), R=hambatan (ohm)
2. Hukum Joule : “Arus listrik yang melewati konduktor dengan
beda potensial V, dalam waktu tertentu akan menimbulkan
kalor”.
Q=W=P.t =VI.t
Q=energi panas(joule), t=waktu(detik)
Muatan Listrik
Di dalam ilmu fisika muatan listrik itu Ada dua macam, yaitu muatan
listrik positif (+), dan muatan listrik negatif (-). Apabila kedua muatan
listrik yang berbeda (positif dengan negative) itu didekatkan, maka
mereka berdua akan saling tarik-menarik.
Namun, apabila dua muatan listrik yang sejenis (positif dengan positif
dan sebaliknya) itu didekatkan, maka mereka akan saling tolak-
menolak. Muatan listrik itu dapat dinotasikan dengan menggunakan
simbol Q dan memiliki satuan coulomb (C).
Medan Listrik dan Medan Magnet
• Kuat suatu medan listrik (E) berbanding lurus dengan beda
potensial yang diberikan dan berbanding terbalik dengan jarak
antara kedua konduktor.
• Medan listrik E juga dapat dituliskan persamaannya
E = V/d
• Dimana E adalah kuat medan listrik (V/m), V adalah beda
potensial yang diberikan (V), dan d adalah jarak antara
konduktor (m).
• Ketika arus mengalir melalui suatu konduktor maka akan
terbentuk suatu medan magnetik di sekeliling konduktor
tersebut
• Arus bolak balik/sinusoidal
• Arus setengah gelombang (telah disearahkan)
• Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir
• Arus searah murni
• Faradik
• Surged faradic/sentakan faradik
• Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
• Galvanik yang interuptus
• Arus gigi gergaji
Macam2 – gelombang arus listrik
Macam2 – gelombang arus listrik
Macam2 – gelombang arus listrik
KELISTRIKANDANKEMAGNETANYANGTIMBUL
DALAM TUBUH
• SISTEM SYARAF DAN NEURON
• system saraf pusat
• system saraf otonom.
Sistem saraf manusia
system saraf pusat
The endocrine system in females
and males
system saraf otonom
System saraf pusat :
• Otak,
• Medulla spinalis
• Saraf perifer.
• Saraf perifer ini adalah
• Otak  medulla spinalis;
• keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan dilindungi tulang tengkorak
serta tulang vertebralis (columna vertebralis).
• Berat otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif
serat syaraf
Saraf afferen adalah serat syaraf yang mengirim informasi
sensoris ke otak atau ke medulla spinalis
Saraf efferen adalah serat saraf yang menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar
Syaraf otonom : Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh.
Misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar.
Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
System saraf
• Struktur dasar dari system saraf disebut neuron /sel
saraf.
• Sel saraf mempunyai fungsi menerima , Interpretasi dan
menghantarkan aliran listrik.
Struktur saraf
KELISTRIKAN SARAF
• Diameter sel saraf Jenis A, B, C
• Panjang pendek sel saraf
• Tipe : serat saraf bermyelin dan serat saraf tanpa myelin Pada
serat saraf bermyelin aliran sinyal dapat meloncat dari satu
simpul ke simpul yang lain.
Susunan sel syaraf
• Lapisan yang ada pada sel disebut membran sel,
• Isi dalam sel terdapat
ion Na, K, Cl, dan protein ( A- ).
• Aktifitas kelistrikan sel adalah kemampuan memindahkan ion dari satu sisi
ke sisi yang lain
Aktifitas kelistrikan sel
Na+
Na+
Na+
Na+ Na+
Na+
Na+
Na+
Diluar sel
Membran sel
Ddalam sel
Potensial membran Negatif karena konsentrasi ion
didalam membran lebih kecil
Potensial membran Positif
Na+ Na+
Na+
Na+
Na+
Diluar sel
Membran sel
Ddalam sel
Na+
Na+ Na+ Na+ Na+ Na+
Potensial membran Positif karena konsentrasi ion
didalam membran lebih besar
Membran sel terpolarisasi
Diluar sel
Membran sel
Ddalam sel
potensial membran istirahat membran sel terpolarisasi
beda potensial sampai – 90 mV
+ + ++ + ++ + ++ + ++ + + + + ++ + ++
- - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - -
PERAMBATAN POTENSIAL AKSI
• Bila suatu daerah membran syaraf atau otot
mendapat rangsangan mencapai nilai ambang.
• Potensial aksi mampu untuk merangsang daerah
sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang.
• Potensial aksi ke segala jurusan sel membran
keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau
gelombang depolarisasi.
EMG (Elektromiograf)
Tujuanpenggunaan EMG:memperolehinformasitentangaktivitaskelistrikanotot.
Gambar otot biceps yang
disadap dengan EMG
A= Potensial unit motoris
yang normal
B= Potensial Fibrilasi
C= Potensial motor unit yang
polyphasik.
ENG = Elektroneurogram ,
a. Keadaan lengkungan refleks.
b. Kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris.
c. Menentukan penderita miastenia gravis.
ISYARAT LISTRIK TUBUH
Isyarat listrik (electrical signal) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe selanjutnya
Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk
memperoleh informasi klinik tentang fungsitubuh.
• EMG (Elektromiogram)
• ENG (Elektroneurogram)
• EEG (Elektroensefalogram)
• EKG (Elektrokardiogram)
Elektrokardiogram (EKG; ECG)
MerupakanpencatatanIsyaratbiolistrikjantungAnatomi
Kelistrikan Jantung
• Irama jantung diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan
secara spontan, oleh sel-sel khusus
• sel-sel khusus terdapat pada atrium kanan (dekat muara vena cava superior
dan inferior), yaitu SA node (simpul sinotrial).
• SA node ini bertindak sebagai "pace maker"; bergetarnya SA node berkicar
72 kali permenit.
• Getaran tersebut dapat meningkat atau menurun diatur oleh saraf eksternal
jantung yang merupakan respon/ jawaban kebutuhan darah oleh tubuh.
• Isyarat listrik dari SA node menyebabkan depolarisasi otot jantung atrium
dan memompa darah ke ventrikel, kemudian diikuti oleh repolarisasi otot
atrium.
Kelistrikan Jantung
Isyarat listrik dilanjutkan ke AV node akan menye babkan depolarisasi ventrikel
kanan dan kiri
Kelistrikan Jantung
• Kontraksi ventrikel sehingga darah dipompa ke dalam arteri pulmonalis dan
ke aorta,
• Saraf pada ventrikel dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan
mulai kembali isyarat listrik dari SA node
• Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
• Sedangkan sisi lain mengalalami depolarisasi.
• Pada waktu repolarisasi tampak proses epikardium ke endokardium ventrikel,
• Pada proses depolarisasi tampak dari endokardium ke epikardium.
LISTRIK DAN MAGNET PADA
PERMUKAAN TUBUH.
• LISTRIK DAN MAGNET PADA PERMUKAAN TUBUH
• Hal-hal yang menyangkut soal listrik
Tegangan (V)
Tahanan listrik;
Arus listrik serta
Frekuensi listrik.
Manfaat arus listrik AC frekuensi 50 Hz
•Merangsang saraf sensoris.
•Merangsang saraf motoris.
•Berefek kontraksi otot.
Penggunaan listrik berfrekuensi tinggi :
• Short wave diathermy (diatermi gelombang
pendek).
• Mikro wave diathermy (diatermi gelombang
mikro).

More Related Content

Similar to Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Prastuti Waraharini
 
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuhKonsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Okta-Shi Sama
 
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
Zuzu Aja
 

Similar to Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
 
Syaraf Cell
Syaraf CellSyaraf Cell
Syaraf Cell
 
BIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptxBIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptx
 
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletalMakalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
 
Review Individu Anatomi.pdf
Review Individu Anatomi.pdfReview Individu Anatomi.pdf
Review Individu Anatomi.pdf
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
 
Gerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataGerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrata
 
Makala otot
Makala ototMakala otot
Makala otot
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
ANATOMI SIST. MUSKULOSKELETAL.ppt
ANATOMI SIST. MUSKULOSKELETAL.pptANATOMI SIST. MUSKULOSKELETAL.ppt
ANATOMI SIST. MUSKULOSKELETAL.ppt
 
Sistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal Sistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal
 
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptxOTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
 
Tisu Otot
Tisu OtotTisu Otot
Tisu Otot
 
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuhKonsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendi
 
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptxSistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptx
 
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
 

More from heri sos (12)

Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.pptKeseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
 
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.pptMEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
 
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptxEMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
 
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdfEthical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
 
Etika IT.pptx
Etika IT.pptxEtika IT.pptx
Etika IT.pptx
 
TEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptxTEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptx
 
Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx
Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptxAplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx
Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx
 
Biologi Sel.pptx
Biologi Sel.pptxBiologi Sel.pptx
Biologi Sel.pptx
 
ANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptxANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptx
 
KDM Oksigen.pptx
KDM Oksigen.pptxKDM Oksigen.pptx
KDM Oksigen.pptx
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
Dbd fw
Dbd fwDbd fw
Dbd fw
 

Recently uploaded

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 

Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx

  • 2. PrinsipBiomekanikadalam keperawatan Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem syaraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter & Perry, 2005). Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu : • Body Alignment (Postur Tubuh) Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. • Balance / Keseimbangan Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support. • Koordinated body movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir) Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
  • 3. Prinsip body mekanik • Gravity • Balance (Keseimbangan) • Weight (berat) Pergerakan dasar yang digunakan dalam Body Mekanik • Walking / berjalan Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg ukuran base of support • Squating / jongkok Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika seseorang mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat grativitas tubuh. • Pulling / menarik Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan. • Pivoting / berputar Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka menghindari terjadinya resiko keseleo tulang
  • 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik : • Status kesehatan • Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh sehingga aktivitasnya menjadi terganggu. • Nutrisi • Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi energi yang digunakan untuk mobilisasi. • Emosi • Situasi dan kebiasaan • Gaya hidup • Pengetahuan
  • 5. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas: 1. Tulang Tulang merupakan organ yang mempunyai berbagai fungsi, fungsi mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat menyimpan mineral kususnya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan fungsi pelindung organ-organ dalam. 2. Otot dan tendo Tubuh memiliki mempunyai kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak sesuai keinginan. Otot memiliki origo dan insersinya tulang, serta dihubungkan dengan tulang melalui tendon, yaitu suatu jaringan ikat yang melekat sangat kuat pada tempat insersinya tulang. 3. Ligamen Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen pada lutut merupakan penjaga stabilitas. 4. Sistem syaraf Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi (percabangan dari syaraf pusat). Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik. Kerusakan pada syaraf pusat seperti kerusakan tulang belakang akan menyebabkan kelemahan umum, sedangkan kerusakan saraf tepi menyebabkan terganggunya daerah yang diinervasi dan kerusakan pada saraf radial akan menyebabkan drop hand atau gangguan sensorik di daerah radial tangan. 5. Sendi Sendi merupakan tempat dua atau lebih tulang bertemu.
  • 6. Konsekuensi body mekanik yang buruk • Jatuh • Cidera belakang Harber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang yang paling sering terjadi pada perawat yang bekerja di rumah sakit yaitu : • Mengangkat pasien ke atas tempat tidur (48%) • Membantu pasien turun dari tempat tidur (30%) • Memindahkan bed (27%) • Mengangkat pasien keatas brankat(22%)
  • 7. Macam-macam bodi mekanik 1. Body alignment a. Membantu pasien berdiri Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien lemah untuk memberikan bantuan berdiri. b. Membantu pasien duduk Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien lemah untuk memberikan bantuan duduk ditempat tidur. • Tujuan:Mengurangi risiko cedera muskuloskeletal pada semua orang yang terlibat. c. Mengatur berbagai posisi klien
  • 8. Posisi tubuh 1. Posisi fowler 2. Posisi dorsal recumbent 3. Posisi Trendelenburg 4. Posisi antitrendelenberg
  • 9. 5. Posisi lateral (side lying) 6. Posisi supine/ terlentang. 7. Posisi Sim’s 8. Posisi Litotomi
  • 10. 9. Posisi Orthopneik 10. Posisi Genu pectoral/knee chest position
  • 11. Ambulasi 1. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi/ kursi roda • 1). Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi Pengertian : Memindahkan klien yang tirah baring ke kursi • 2). Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi roda Pengertian : Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda 2. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke brankard (TT) dan sebaliknya • 1) Memindahkan klien dari TT ke brankard/ TT dan sebaliknya dengan cara diangkat. 2) Memindahkan klien dari TT ke brankar/ TT dan sebaliknya dengan easy move 3). Memindahkan klien dari TT ke brankard dan sebaliknya dengan Scoop Stretcher 3. Membantu klien berjalan Tujuan: Memulihkan kembali toleransi aktivitas, Mencegah terjadinya kontraktur sendi dan flaksid otot 4. Membantu klien dengan alat bantu jalan (Kruk) Tujuan : Membantu melatih kemampuan gerak klien, melatih dan meningkatkan mobilisasi. Mencapai kestabilan klien dalam berjalan. Manfaat : Klien mampu berjalan dengan menggunakan alat bantu dan meningkatnya kemampuan mobilisasi klien.
  • 12. Biolistrik Listrik statis Yunani Kuno : • Batu amber digosok dapat menarik benda kecil seperti jerami atau bulu (kata listrik dari bahasa yunani, electron = amber)
  • 13. Ilmuwan.. • Gilbert, 1600, dokter istana Inggris  electric (membedakannya dgn gejala kemagnetan) • Du Fay, 1700, tolak menolak - tarik menarik  resinous (-), vitreous (+) • Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik atas dua: positif dan negatif. Jika gelas dengan sutera digosokkan, maka gelas akan bermuatan positif dan sutera akan bermuatan negatif • Millikan, 1869 – 1953, mencari harga muatan paling kecil, percobaan tetes minyak Millikan • Muatan elektron e = 1,6 10-19 C Du Fay Gilbert Millikan
  • 14. Biolistrik Pendahuluan • Caldani 1856 menunjukkan kelistrikan pada otot katak yang telah mati. • Luigi Galvani 1786 eksperimennya ke dua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran listrik lewat suatu konduktor. • Arons (1892) merasakan ada aliran frekwensi tinggi melalui tubuh sendiri • Van Seynek 1899 melakukan pengamatan tentang terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan oleh aliran frekwensi tinggi. • Schliephake (1928) melaporkan tentang pengobatan penderita dengan mempergunakan “Short wave”.
  • 15. Hukum Dasar pada Biolistrik 1. Hukum Ohm : “Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding lurus dengan arus yang melewati, dan tahanan dari konduktor”. V = I.R, atau I =V/R atau R=V/I V=tegangan (volt), I=kuat arus(ampere), R=hambatan (ohm) 2. Hukum Joule : “Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial V, dalam waktu tertentu akan menimbulkan kalor”. Q=W=P.t =VI.t Q=energi panas(joule), t=waktu(detik)
  • 16. Muatan Listrik Di dalam ilmu fisika muatan listrik itu Ada dua macam, yaitu muatan listrik positif (+), dan muatan listrik negatif (-). Apabila kedua muatan listrik yang berbeda (positif dengan negative) itu didekatkan, maka mereka berdua akan saling tarik-menarik. Namun, apabila dua muatan listrik yang sejenis (positif dengan positif dan sebaliknya) itu didekatkan, maka mereka akan saling tolak- menolak. Muatan listrik itu dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol Q dan memiliki satuan coulomb (C).
  • 17. Medan Listrik dan Medan Magnet • Kuat suatu medan listrik (E) berbanding lurus dengan beda potensial yang diberikan dan berbanding terbalik dengan jarak antara kedua konduktor. • Medan listrik E juga dapat dituliskan persamaannya E = V/d • Dimana E adalah kuat medan listrik (V/m), V adalah beda potensial yang diberikan (V), dan d adalah jarak antara konduktor (m). • Ketika arus mengalir melalui suatu konduktor maka akan terbentuk suatu medan magnetik di sekeliling konduktor tersebut
  • 18. • Arus bolak balik/sinusoidal • Arus setengah gelombang (telah disearahkan) • Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir • Arus searah murni • Faradik • Surged faradic/sentakan faradik • Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal • Galvanik yang interuptus • Arus gigi gergaji Macam2 – gelombang arus listrik
  • 19. Macam2 – gelombang arus listrik
  • 20. Macam2 – gelombang arus listrik
  • 21. KELISTRIKANDANKEMAGNETANYANGTIMBUL DALAM TUBUH • SISTEM SYARAF DAN NEURON • system saraf pusat • system saraf otonom.
  • 24. The endocrine system in females and males system saraf otonom
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. System saraf pusat : • Otak, • Medulla spinalis • Saraf perifer. • Saraf perifer ini adalah • Otak  medulla spinalis; • keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan dilindungi tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna vertebralis). • Berat otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif
  • 29. serat syaraf Saraf afferen adalah serat syaraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis Saraf efferen adalah serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar Syaraf otonom : Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
  • 30. System saraf • Struktur dasar dari system saraf disebut neuron /sel saraf. • Sel saraf mempunyai fungsi menerima , Interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.
  • 32.
  • 33. KELISTRIKAN SARAF • Diameter sel saraf Jenis A, B, C • Panjang pendek sel saraf • Tipe : serat saraf bermyelin dan serat saraf tanpa myelin Pada serat saraf bermyelin aliran sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain.
  • 34. Susunan sel syaraf • Lapisan yang ada pada sel disebut membran sel, • Isi dalam sel terdapat ion Na, K, Cl, dan protein ( A- ). • Aktifitas kelistrikan sel adalah kemampuan memindahkan ion dari satu sisi ke sisi yang lain
  • 35. Aktifitas kelistrikan sel Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Diluar sel Membran sel Ddalam sel Potensial membran Negatif karena konsentrasi ion didalam membran lebih kecil
  • 36. Potensial membran Positif Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Diluar sel Membran sel Ddalam sel Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Na+ Potensial membran Positif karena konsentrasi ion didalam membran lebih besar
  • 37. Membran sel terpolarisasi Diluar sel Membran sel Ddalam sel potensial membran istirahat membran sel terpolarisasi beda potensial sampai – 90 mV + + ++ + ++ + ++ + ++ + + + + ++ + ++ - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - -
  • 38. PERAMBATAN POTENSIAL AKSI • Bila suatu daerah membran syaraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. • Potensial aksi mampu untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. • Potensial aksi ke segala jurusan sel membran keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
  • 39. EMG (Elektromiograf) Tujuanpenggunaan EMG:memperolehinformasitentangaktivitaskelistrikanotot. Gambar otot biceps yang disadap dengan EMG A= Potensial unit motoris yang normal B= Potensial Fibrilasi C= Potensial motor unit yang polyphasik.
  • 40. ENG = Elektroneurogram , a. Keadaan lengkungan refleks. b. Kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris. c. Menentukan penderita miastenia gravis.
  • 41. ISYARAT LISTRIK TUBUH Isyarat listrik (electrical signal) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe selanjutnya Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsitubuh. • EMG (Elektromiogram) • ENG (Elektroneurogram) • EEG (Elektroensefalogram) • EKG (Elektrokardiogram)
  • 43. Kelistrikan Jantung • Irama jantung diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan secara spontan, oleh sel-sel khusus • sel-sel khusus terdapat pada atrium kanan (dekat muara vena cava superior dan inferior), yaitu SA node (simpul sinotrial). • SA node ini bertindak sebagai "pace maker"; bergetarnya SA node berkicar 72 kali permenit. • Getaran tersebut dapat meningkat atau menurun diatur oleh saraf eksternal jantung yang merupakan respon/ jawaban kebutuhan darah oleh tubuh. • Isyarat listrik dari SA node menyebabkan depolarisasi otot jantung atrium dan memompa darah ke ventrikel, kemudian diikuti oleh repolarisasi otot atrium.
  • 44. Kelistrikan Jantung Isyarat listrik dilanjutkan ke AV node akan menye babkan depolarisasi ventrikel kanan dan kiri
  • 45. Kelistrikan Jantung • Kontraksi ventrikel sehingga darah dipompa ke dalam arteri pulmonalis dan ke aorta, • Saraf pada ventrikel dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan mulai kembali isyarat listrik dari SA node • Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi. • Sedangkan sisi lain mengalalami depolarisasi. • Pada waktu repolarisasi tampak proses epikardium ke endokardium ventrikel, • Pada proses depolarisasi tampak dari endokardium ke epikardium.
  • 46. LISTRIK DAN MAGNET PADA PERMUKAAN TUBUH. • LISTRIK DAN MAGNET PADA PERMUKAAN TUBUH • Hal-hal yang menyangkut soal listrik Tegangan (V) Tahanan listrik; Arus listrik serta Frekuensi listrik.
  • 47. Manfaat arus listrik AC frekuensi 50 Hz •Merangsang saraf sensoris. •Merangsang saraf motoris. •Berefek kontraksi otot.
  • 48. Penggunaan listrik berfrekuensi tinggi : • Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek). • Mikro wave diathermy (diatermi gelombang mikro).