3. Pengertian ODHA dan
OHIDHA
01
Pelayanan Kesehatan
HIV dan AIDS di
Puskesmas
02
Hak dan Kewajiban
ODHA
03
Permasalahan yang dialami
ODHA
04
Kontribusi ODHA dan
OHIDHA dalam
Program Prevensi
05
Strategi Pemerintah
Terkait Program
Pengendalian HIV/AIDS
06
Outline
5. ODHA merupakan singkatan dari
orang dengan HIV-AIDS
ODHA dijelaskan sebagai orang positif
HIV yang dinyatakan mengidap AIDS
saat menunjukkan gejala atau
penyakit tertentu akibat penurunan
daya imun tubuh yang disebabkan
virus HIV atau ketika dilakukan tes
darah menunjukkan jumlah sel CD4 <
200/mm3. Departemen Kesehatan RI
(2006),
ODHA
6. OHIDHA
OHIDHA merupakan Orang yang
Hidup dengan ODHA
OHIDHA adalah orang atau anggota
keluarga yang hidup bersama dan
memberikan dukungan kepada
ODHA.
8. Manajemen Operasional Pelayanan HIV/AIDS di
Puskesmas
Planning (Perencanaan)
Organizing
(Penngorganisasian)
Actuating (Pelaksanaan)
Controling
(Pengawasan)
Manajemen pelayanan Puskesmas, yaitu terselenggaranya berbagai upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Pelayanan Puskesmas yang baik.
9. Kementerian Kesehatan menerapkan sistim
Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB)
.LKB merupakan suatu model layananterpadu yang
melibatkan semua unsur layanan baik dari
sektorkesehatan primer, sekunder hingga tersier
dan layanan dari sektor lainyang terkait dengan
kebutuhan ODHA, termasuk keterlibatan dari
komunitas.
LKB bertujuan untuk mendekatkan dan
memperkuat sistim layanan kesehatan hingga
menjamin ketersediaan layanan komprehensif dan
berkesinambungan. Adapun yang dimaksud
dengan layanan komprehensif adalah layanan yang
mencakup semua kebutuhan ODHA
Pelayanan HIV AIDS di Puskesmas
13. Hak ODHA
a. Hak untuk mendapatkan informasi yang benar mengenai keadaan/status
kesehatannya dan memberikan persetujuan (informed consent);
b. Hak atas Konfidensialitas (perlindungan kerahasian);
c. Hak untuk mendapat dan memilih jenis layanan kesehatan yang sesuai dengan
kehendaknya;
d. Hak untuk menolak cara perawatan tertentu;
e. Hak untuk memilih tenaga kesehatan dan rumah sakit yang merawat pasien;
f. Hak untuk menentukan bersama tenaga kesehatan, tindakan medis yang perlu
dilakukan pada dirinya dan hak atas pendapt second opinion (pendapat
alternatif);
g. Hak untuk mengakhiri perjanjian perawatan;
h. Hak untuk diperlakukan manusiawi dan tidak diskriminatif dalam layanan
kesehatan, layanan sosial, dan lainnya;
i. Hak mengenai bantuan hukum yang mencakup hak untuk mengugat dan
menuntut ganti rugi;
j. Hak atas mutu lingkungan hidup, yang meliputi hak atas rasa aman dan tidak
diganggu (privacy) serta hak untuk menerima atau menolak kunjungan;
k. Hak untuk melihat rekam medis.
14. Kewajiban ODHA
a. Memberikan informasi yang jelas dan benar kepada orang yang
memerlukannya (tenaga kesehatan). Keterbukaan ini dilandasi oleh rasa
kepercayaan yang nantinya berguna untuk antisipasi penularan penyakit
HIV/AIDS dan untuk kegiatan preventif lainnya;
b. Menjadi mitra kerja tenaga kesehatan dalam program pengobatan, yaitu
dengan melaksanakan nasihat-nasihat yang diberikan tenaga kesehatan dalam
rangka perawatan;
c. Mencegah penularan HIV/AIDS kepada orang lain dan menjaga kesehatan driri
sebaik mungkin;
d. Kewajiban untuk berterus terang apabila timbul masalah terutama dalam
hubungannya dengan tenaga kesehatan dan rumah sakit, baik yang langsung
maupun yang tidak langsung;
e. Kewajiban memberikan ganti rugi bila pasien melakukan tindakantindakan
yang merugikan tenaga kesehatan dan/atau rumah sakit;
f. Kewajiban untuk memberikan imbalan terhadap jasa-jasa professional yang
telah diberikan oleh tenaga kesehatan (rumah sakit).
16. Fisik
Permasalahan yang dialami ODHA
a. Timbul berbagai penyakit seperti diare, kanker,
infeksi saluran pernafasan dan peradangan,
misalnya paru-paru, telinga, hidung dn tenggorokan
b. Terjadi penurunan berat badan secara berlebihan
c. Penampilannya berubah secara drastis
d. Kondisi badan lesu/lemah
Sosial Ekonomi
a. menghadapi sikap ataupun perlakuan
sebagian besar masyarakat masih cenderung
diskrimintif seperti tak acuh, curiga, stigma/cap
yang negatif, menghindar bahkan
mengucilkan.
b. biaya hidup sehari-hari dan kebutuhan biaya
perawatan dan pengobatan sepanjang sisa
hidupnya
Psikis
a. Kecewa secara berlebuhan bahkan
mengalami stres
b. Perasaan gelisah memikirkan perjalanan
penyakit yang diderita
c. Merasa tidak bertenaga dan kehilangan
kontrol
d. Kebingungan sehingga tidak mengerti apa
yang harus diperbuat
e. Mengalami perubahan kepribadian,
kehilangan ingatan, depresi serta kecemasan
dan ketakutan.
18. Kontribusi ODHA dan
OHIDHA dalam Program
Prevensi
keterbukaannya
kepada keluarga
mengenai status
HIV
ODHA yang merencanakan
untuk hamil telah mengikuti
program Pencegahan
Penularan dari Ibu ke Anak
(PPIA)
pemakaian kondom, tidak
melakukan seks bebas, ikut
serta dalam PMTCT, dan
pelaksanaan tes HIV pada
pasangan hidup ODHA
OHIDHA juga memiliki peran
penting dalam pencegahan
penularan HIV/AIDS
20. Mengadvokasi pemerintah lokal
untuk mengurangi beban
biayaterkait layanan tes dan
pengobatan HIV-AIDS
Peningkatan kualitas layanan
fasyankes dengan melakukan
mentoring klinis yang dilakukan oleh
rumah sakit atau FKTP
Memperluas akses
pemeriksaan CD4 dan viral
load (VL) termasuk early
infant diagnosis (EID)
Meningkatkan cakupan
pemberian dan retensi
terapi ARV, serta
perawatan kronis
Meningkatkan
penemuan kasus HIV
secara dini
Strategi Pemerintah Terkait Program
Pengendalian HIV/AIDS
21. Daftar Pustaka
Huriati, Huriati, dkk. 2021. “Manajemen Operasional Pelayanan Kesehatan Hiv/Aids
Pada Puskesmas” dalam Jurnal Kesehatan Vol.14 No.2 melalui http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/26413. Diakses pada 19 Februari 2022
Julaiddin, Henny Puspita Sari. 2021. PERLINDUNGAN HUKUM PENDERITA HIV/AIDS
(ODHA) DALAM PELAYANAN MEDIS. Vol.1 No. 1 Science and Research Journal Of Mai
Wandeu (SRJMW).
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Maqfiroch, Arrum Firda Ayu. Shaluhiyah, Zahroh. 2014. "Respons Orang Hidup Dengan
HIV AIDS (OHIDHA) dalam Upaya Penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Sukoharjo
dan Grobogan" dalam Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 9, No. 2. Diakses pada
20 Februari 2022 pukul 11.45 WIB.
Parinduri L dkk. 2020. Manajemen Operasional: Teori dan Strategi. Medan: Yayasan
Kita Menulis
Ripnowati, Dwi. 2019. “Manajemen Pelayanan Penanggulangan Hiv/Aids Dalam Upaya
Screening Di Puskesmas Temayang Kabupaten Bojonegoro” dalam Jurnal Manejerial
Bisnis Vol. 2 No. 3 melalui
http://jurnal.uwp.ac.id/pps/index.php/mm/article/view/179/126. Diakses pada 19
Februari 2022.
22. https://www.yaids.com/apa-itu-ohidha-dan-odha/. Diakses pada 20 Februari 2022
pukul 11.40 WIB.
Diyanayati, Kissumi. 2006. “Permasalahan Penyandang HIV/AIDS” dalam Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No.03 : 67-73. Diakses pada
03 Maret 2022 pukul 15.30 WIB.
Kusumawardani, Dian. Budihastuti, Uki Retno. Wijaya, Mahendra. 2017. “Analisis Upaya
Pencegahan Penularan HIV/AIDS Oleh ODHA, dan OHIDHA di Kabupaten Batang”
dalam Jurnal Infokes, Vol. 7, No.2. Diakses melalui
https://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/article/view/175/153 pada 3 Maret 2022 pukul
21.39 WIB.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Rahakbauw, Nancy. 2016. Dukungan Keluarga terhadap Kelangsungan Hidup ODHA
(Orang dengan HIV/AIDS) dalam Jurnal Insani Vol. 3, No.2. Diakses melalui
https://osf.io/7j63d/download pada 3 Maret 2022 pukul 21.43 WIB.