SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
By Kelompok 1
STIKes Yogyakarta
Ainun
Nadzifah
Barbara
Hesty
Prasnantya
Dhea
Hanisa
Lanie
Dinda
Rahmatiana
Eka
Nandini
Fitriani
Wulandari
Sofhie
Elisabeth
Kormasela
Rona Zulfa
Lutfiyanti
Rasti
Pradipta
Permana
Priya
Prihasa
Hastuti
Nabilah
Safa
Ahdani
Lalu
Arzyqul
Afilani M
Harya
Bintang
Siregar
Pelaksanaan Kelompok Dukungan Sebaya
Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Dengan
Human Immunodeficiency Virus Di Lembaga
Pemasyarakatan Jawa Tengah
Marsela Riska Raswandaru, Megah Andriany,
Nur Setiawati Dewi
2023
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas
https://journal.ppnijateng.org/ind
ex.php/jikk/article/view/2336/851
1
6
23 – 32
Masalah HIV di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) cenderung lebih tinggi dibandingkan
dengan di masyarakat sekitarnya. Peningkatan kasus HIV di Lapas dapat disebabkan oleh faktor
internal serta eksternal.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pembentukan Kelompok Dukungan
Sebaya (KDS) atau peer support group untuk mendampingi WBP yang hidup dengan HIV positif.
Tantangan terkait kebijakan yang belum jelas, kendala teknis, dan keterbatasan anggaran dalam
melaksanakan program pencegahan menjadi faktor eksternal yang perlu diatasi.
Faktor Internal:
Penggunaan narkotika, psikotropika, dan
bahan adiktif suntik (Narkoba) oleh individu
yang disebut Penasun.
Faktor Eksternal:
o Hubungan seks tanpa kondom atau seks
sesama pria
o Pergantian pasangan di antara Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP)
o Pengaruh teman sebaya dan pelayanan
kesehatan.
Studi pendahuluan melalui wawancara awal dengan perawat pemasyarakatan
di dua Lapas/Rutan mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam
pelaksanaan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS), termasuk :
• Peran perawat pemasyarakatan
• Respon WBP terhadap HIV
• Komitmen pelaksanaan KDS
• Ketersediaan ruang, penjadwalan dan waktu
• Isi program KDS
• Ketiadaan SOP khusus untuk KDS, kebutuhan pelatihan, serta
kurangnya monitoring dan evaluasi program KDS
Sebagai konselor, perawat memberikan motivasi kepada WBP untuk
menerima status HIV positif, bertujuan mengurangi stigma dan diskriminasi.
Sebagai fasilitator, perawat mendampingi KDS untuk membantu WBP
memahami kondisinya, mengatasi keterbatasan lingkungan, dan menyediakan
fasilitas, termasuk menghubungkan WBP dengan layanan kesehatan di luar
pemasyarakatan.
Peran perawat sebagai konselor dan fasilitator
01
Kegiatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) untuk WBP dengan HIV selama ini
terbatas pada penyuluhan, sharing, dan tanya jawab, yang menyebabkan rasa
jenuh. Untuk mengatasi kejenuhan tersebut, perawat pemasyarakatan dapat
mengimplementasikan strategi dengan menambahkan variasi kegiatan, seperti
menonton film motivasi, bernyanyi bersama, dan kegiatan lainnya.
KDS dilaksanakan rutin dan fleksibel, namun monoton
Berikut ini adalah pokok pembahasan yang sesuai dengan tujuan
peneliti:
02
Pendampingan oleh perawat dapat menjadi kunci dalam meningkatkan minat ODHA
untuk membuka status HIV. Perawat dapat menggunakan strategi dengan
mendorong interaksi antara ODHA dan perawat sebelum dan selama perawatan
kesehatan, bertujuan untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan minat
ODHA untuk mengungkapkan status mereka.
KDS dipengaruhi oleh minat WBP dengan HIV untuk
membuka status
03
Belum terbukanya status HIV, keterbatasan sumber daya, dan
perpindahan WBP dengan HIV menjadi kendala KDS.
04
Ketidakbukaan status HIV oleh WBP dapat mengurangi partisipasi aktif dalam Kelompok
Dukungan Sebaya (KDS), menyulitkan perawatan kesehatan, pemecahan masalah, dan
edukasi kesehatan. Keterbatasan SDM perawat juga dapat menunda perawatan WBP
dengan HIV terkait KDS, berpotensi menyebabkan kegagalan dalam mengelola gangguan
mental dan meningkatkan risiko penderitaan, bahkan bunuh diri. Masalah tambahan
timbul saat WBP dengan HIV pindah ke institusi pemasyarakatan lain, memerlukan
adaptasi dengan lingkungan dan teman baru, menciptakan ketidaknyamanan.
Perawat pemasyarakatan mengadopsi pendekatan profesional yang
bertujuan untuk mengumpulkan data dasar tentang status kesehatan dan
kebutuhan yang diperlukan. Melalui pendekatan ini, WBP dengan HIV dapat
aktif terlibat dalam kegiatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS).
Pendekatan Profesional pada WBP dengan HIV
Bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan ODHA juga
diperhatian sebagaimana kebutuhan WBP lainnya. Kegiatan
KDS di dalam institusi pemasyarakatan dianggap penting
bagi WBP dengan HIV.
Berkoordinasi dengan Pimpinan Institusi
Pemasyarakatan
Dalam pelaksanaan KDS, perawat dapat mengatasi kendala
dengan bekerja sama secara efektif dengan pihak-pihak terkait,
seperti LSM, rumah sakit, pemangku kebijakan, KPA, puskesmas,
dan dinas kesehatan. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang optimal bagi WBP dengan HIV.
Bekerja Sama dengan Stakeholder Terkait
Tinjauan dilihat dari teori komunitas dengan HIV, koordinasi dengan
pimpinan institusi pemasyarakatan, dan kerjasama dengan
stakeholder terkait. Tema-tema tersebut mencerminkan kompleksitas
pelaksanaan KDS di lapas. Beberapa kendala yang diidentifikasi,
seperti keterbatasan sumber daya dan perpindahan WBP dengan HIV,
menunjukkan bahwa pelaksanaan KDS tidak hanya bergantung pada
peran perawat, tetapi juga faktor-faktor eksternal dan kondisi
struktural institusi pemasyarakatan. Penekanan pada pendekatan
profesional, koordinasi dengan pimpinan, dan kerjasama dengan
berbagai pihak terkait menunjukkan bahwa peningkatan kualitas dan
efektivitas KDS memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak
terlibat. Simpulan tersebut menggarisbawahi kompleksitas tantangan
dalam meningkatkan efektivitas KDS di lembaga pemasyarakatan,
dan memberikan dasar untuk perbaikan dan pengembangan lebih
lanjut dalam memberikan dukungan kepada WBP dengan HIV.
Teori keperawatan komunitas menekankan tindakan pencegahan dan promosi kesehatan sebagai
upaya utama. Fokusnya adalah mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pencegahan dan Promosi Kesehatan:
Keterlibatan Komunitas:
Tinjauan dilihat dari teori keperawatan komunitas, menggunakan beberapa teori, yaitu :
01
Empowerment Masyarakat:
Teori ini mendorong pemberdayaan masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam pemeliharaan
kesehatan mereka sendiri. Ini melibatkan pendekatan kolaboratif antara perawat dan masyarakat.
02 Perawat bekerja sama dengan komunitas untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, memahami
budaya lokal, dan membangun solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
03
Memandang kesehatan sebagai suatu kesatuan yang melibatkan aspek fisik, mental, sosial, dan
lingkungan. Perawat berusaha memahami faktor-faktor ini dalam konteks masyarakat.
Pendekatan Holistik:
Advokasi:
Tinjauan dilihat dari teori keperawatan komunitas, menggunakan beberapa teori, yaitu :
04
05 Perawat komunitas bertindak sebagai advokat untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan,
hak individu, dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks kelompok dukungan sebaya, teori ini dapat diterapkan dengan melibatkan anggota
komunitas untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, dan memahami tantangan bersama terkait
kesehatan, termasuk bagi warga binaan pemasyarakatan dengan HIV.
Berdasarkan artikel, didapatkan bahwa peran perawat dalam pelaksanaan KDS
pada WBP dengan HIV dilembaga pemasyarakatan Jawa Tengah, yaitu sebagai:
o Perawat memberi motivasi kepada WBP dengan HIV, karena tidak mudah bagi
WBP dengan HIV untuk menerima status kesehatannya (HIV positif)
o Memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dalam pelayanan
menyeluruh HIV/AIDS dengan media dan pendekatan implementasi layanan
pendidikan dan informasi untuk WBP tentang cara pencegahan penularan HIV
dan infeksi oportunistik, peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba
o Perawat berperan aktif menjadi pendamping KDS, menyediakan fasilitas kepada
WBP dengan HIV menggunakan sumber daya dan menghubungkan WBP dengan
HIV ke layanan kesehatan di luar institusi permasyarakat.
o Memberikan bimbingan, motivasi dan edukasi
o Memantau kesehatan WBP dengan HIV
o Memberikan dan mengambil ARV
Otonomi (menghormati hak pasien) Justice (bersikap adil
kepada semua pasien)
Etika keperawatan yang di lakukan pada artikel tersebut
Perawat menghormati pasien dan membantu minat
pasien HIV membuka status, dengan cara melakukan
pendampingan yaitu perawat dapat melakukan
strategi untuk meningkatkan minat ODHA dalam
membuka status dengan cara mendorong interaksi
ODHA-perawat sebelum dimulainya dan selama
perawatan kesehatan untuk mendapatkan
kepercayaan WBP dengan HIV yang mempunyai
minat untuk membuka status dapat berpartisipasi
aktif dalam kegiatan KDS, sehingga kepatuhan
terhadap terapi ARV dan perawatan kesehatan dapat
berjalan dengan baik.
KDS dalam perawatan HIV sesuai dengan panduan
dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), yang
mendorong individu dengan HIV/AIDS (ODHA)
untuk aktif terlibat dalam solusi masalah kesehatan
mereka sendiri dan mempromosikan keterlibatan
yang lebih besar dari ODHA dalam perawatan diri
mereka. Membentuk KDS untuk WBP dengan HIV
positif:
o Pendidikan dan Informasi
o Pembentukan Kelompok Dukungan
o Pengembangan Keterampilan Manajemen
Kesehatan
Perawat Sebagai
Edukator:
Perawat Sebagai
Konselor:
Perawat bertanggung jawab untuk memberikan pengetahuan yang tepat dan
komprehensif kepada WBP dengan HIV atau penyakit menular lainnya. Ini mencakup
informasi tentang HIV/AIDS, cara penularannya, langkah-langkah pencegahan,
pengobatan yang tersedia, serta pentingnya perawatan yang tepat. Edukasi ini juga
dapat melibatkan pemahaman tentang manajemen obat-obatan dan tindakan
preventif lainnya.
Perawat di dalam fasilitas pemasyarakatan dapat berfungsi sebagai
pendamping aktif bagi ODHA. Mereka membantu ODHA dalam memahami
kondisi kesehatan mereka, memberikan dukungan emosional, memberikan
informasi yang jelas tentang kondisi mereka, dan membantu dalam
menghadapi stigma atau masalah psikologis yang terkait dengan HIV/AIDS.
Memberikan
Dukungan Holistik:
Perawat tidak hanya memberikan informasi medis, tetapi juga memberikan
dukungan holistik. Mereka membantu WBP untuk memahami aspek-aspek
kesehatan lain yang terkait dengan kondisi mereka, seperti kesehatan mental,
nutrisi, dan pola hidup sehat.
Jadwal Rutin:
Sistem jadwal KDS yang rutin dan fleksibel untuk WBP dengan HIV adalah penting untuk memberikan
perawatan yang efektif dan mendukung. Dua pendekatan ini memiliki keuntungan masing-masing:
o Mencegah Perasaan Kesepian: Dengan jadwal rutin,
WBP dengan HIV memiliki ekspektasi yang jelas
tentang kapan mereka akan mendapatkan
kunjungan KDS. Hal ini dapat membantu mencegah
perasaan kesepian atau terisolasi di lingkungan
pemasyarakatan.
o Kontinuitas Dalam Perawatan: Jadwal rutin
memungkinkan perawat atau petugas kesehatan
untuk melakukan pemantauan yang teratur terhadap
kondisi kesehatan WBP dengan HIV, memastikan
kepatuhan terhadap pengobatan, dan memberikan
perawatan yang diperlukan secara konsisten.
Jadwal Fleksibel:
o Respons Terhadap Kebutuhan Mendesak: Dalam
kasus di mana WBP dengan HIV mengalami masalah
kesehatan yang mendesak atau butuh bantuan,
jadwal fleksibel memungkinkan petugas kesehatan
untuk memberikan layanan atau kunjungan dengan
lebih cepat tanpa harus menunggu jadwal rutin.
o Memberikan Dukungan Lebih Personal: Fleksibilitas
dalam jadwal memungkinkan petugas kesehatan
untuk memberikan perhatian yang lebih personal dan
mendesak bagi WBP dengan HIV yang mungkin
memerlukan perawatan atau dukungan tambahan di
luar jadwal rutin.
Pendekatan pada
WBP dengan HIV
Pada artikel terdapat kendala yang dapat merugikan pasien, namun juga terdapat cara mengatasi kendala
KDS yang dipengaruhi oleh minat WBP dengan HIV untuk membuka status yaitu:
Perawat melakukan pada WBP dengan HIV
untuk menemukan data dasar status
kesehatan dan kebutuhan yang diperlukan
serta WBP dengan HIV dapat terlibat aktif
dalam kegiatan KDS. Perawat
pemasyarakatan dalam pelaksanaan KDS
mempunyai strategi dengan cara
melakukan pendekatan profesional karena
WBP dengan HIV, mempunyai karakteristik
yang unik daripada WBP lainnya.
Berkordinasi dengan pimpinan
institusi permasyarakatan
Perawat pemasyarakatan dalam
melaksanakan KDS pada WBP dengan HIV
dapat mengatasi kendala dengan
melakukan strategi yaitu berkoordinasi
dengan pimpinan institusi pemasyarakatan
agar kebutuhan ODHA juga diperhatikan.
Perawat dapat melakukan strategi yaitu
bekerja sama dengan pihak-pihak terkait
seperti LSM, rumah sakit, pemangku
kebijakan, KPA, puskesmas, dinas
kesehatan agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang optimal.
Penekanan kebutuhan perawatan
kesehatan pada WBP dengan HIV
mengintegrasikan kerjasama multidisiplin
dan lintas batas organisasi
Pelaksanaan KDS warga binaan dengan HIV oleh perawat pemasyarakatan
memberikan gambaran yang sangat menarik. Penelitian ini menghasilkan
lima tema. Tema yang pertama yaitu peran perawat sebagai konselor dan
fasilitator. Tema yang kedua yaitu KDS dilaksanakan rutin dan fleksibel,
namun monoton. Tema yang ketiga yaitu KDS dipengaruhi oleh minat
WBP dengan HIV untuk membuka status. Tema yang keempat yaitu belum
terbukanya status HIV, keterbatasan sumber daya dan perpindahan WBP
dengan HIV menjadi kendala KDS. Tema yang kelima yaitu kendala diatasi
dengan pendekatan pada WBP dengan HIV, pimpinan dan stakeholder.
Tema yang didapatkan peneliti perlu mendapatkan perhatian dari semua
pihak untuk menjaga kualitas pelayanan perawatan dan perawat
pemasyarakatan dalam melaksanakan KDS pada WBP dengan HIV.
Trend dan Isu Keperawatan Komunitas

More Related Content

What's hot

Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanGusti Hartanti
 
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat TerjatuhMengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat TerjatuhI Putu Cahya Legawa
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipFitria Anwarawati
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxProdukHerbalDXN
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
KONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGA
KONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGAKONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGA
KONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGABJS GSDP
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatJoni Iswanto
 
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanPemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanZakiah dr
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiUpi_raharjo
 
Iklan dalam komunikasi kesehatan
Iklan dalam komunikasi kesehatanIklan dalam komunikasi kesehatan
Iklan dalam komunikasi kesehatanVivi Narwastu
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESuning wikandari
 
Kerangka acuan kusta
Kerangka acuan kustaKerangka acuan kusta
Kerangka acuan kustaYami Indriani
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)Aguz Setiawan
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUArdhi25
 

What's hot (20)

Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
 
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat TerjatuhMengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
Kemitraan
KemitraanKemitraan
Kemitraan
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
KONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGA
KONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGAKONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGA
KONSEP DAN PENGERTIAN DESA SIAGA
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanPemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
 
Intervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdfIntervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdf
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
 
Iklan dalam komunikasi kesehatan
Iklan dalam komunikasi kesehatanIklan dalam komunikasi kesehatan
Iklan dalam komunikasi kesehatan
 
1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Kerangka acuan kusta
Kerangka acuan kustaKerangka acuan kusta
Kerangka acuan kusta
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
 

Similar to Trend dan Isu Keperawatan Komunitas

Essay health literacy and e health literacy
Essay health literacy and e health literacyEssay health literacy and e health literacy
Essay health literacy and e health literacyLia Oktaviani
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1desyanggraini10
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanAndi amalia'Elf
 
MENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdf
MENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdfMENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdf
MENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdfpapahku123
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI pjj_kemenkes
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
 
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...Veranica Widi
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidananevianamsaputri
 
Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Chy28
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaayu rahmadani
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor cilotoMaria Amandit
 

Similar to Trend dan Isu Keperawatan Komunitas (20)

Essay health literacy and e health literacy
Essay health literacy and e health literacyEssay health literacy and e health literacy
Essay health literacy and e health literacy
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
MENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdf
MENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdfMENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdf
MENINGKATKAN PERAWATAN PALIATIF.pdf
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
 
KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
 
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2
 
3
33
3
 
EPID PMS AIDS.pptx
EPID PMS AIDS.pptxEPID PMS AIDS.pptx
EPID PMS AIDS.pptx
 
Care support
Care supportCare support
Care support
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor ciloto
 
Konsep phc chirst
Konsep phc chirstKonsep phc chirst
Konsep phc chirst
 

Recently uploaded

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (15)

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 

Trend dan Isu Keperawatan Komunitas

  • 1. By Kelompok 1 STIKes Yogyakarta
  • 3. Pelaksanaan Kelompok Dukungan Sebaya Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Dengan Human Immunodeficiency Virus Di Lembaga Pemasyarakatan Jawa Tengah Marsela Riska Raswandaru, Megah Andriany, Nur Setiawati Dewi 2023 Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas https://journal.ppnijateng.org/ind ex.php/jikk/article/view/2336/851 1 6 23 – 32
  • 4. Masalah HIV di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan di masyarakat sekitarnya. Peningkatan kasus HIV di Lapas dapat disebabkan oleh faktor internal serta eksternal. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pembentukan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) atau peer support group untuk mendampingi WBP yang hidup dengan HIV positif. Tantangan terkait kebijakan yang belum jelas, kendala teknis, dan keterbatasan anggaran dalam melaksanakan program pencegahan menjadi faktor eksternal yang perlu diatasi. Faktor Internal: Penggunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif suntik (Narkoba) oleh individu yang disebut Penasun. Faktor Eksternal: o Hubungan seks tanpa kondom atau seks sesama pria o Pergantian pasangan di antara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) o Pengaruh teman sebaya dan pelayanan kesehatan.
  • 5. Studi pendahuluan melalui wawancara awal dengan perawat pemasyarakatan di dua Lapas/Rutan mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam pelaksanaan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS), termasuk : • Peran perawat pemasyarakatan • Respon WBP terhadap HIV • Komitmen pelaksanaan KDS • Ketersediaan ruang, penjadwalan dan waktu • Isi program KDS • Ketiadaan SOP khusus untuk KDS, kebutuhan pelatihan, serta kurangnya monitoring dan evaluasi program KDS
  • 6. Sebagai konselor, perawat memberikan motivasi kepada WBP untuk menerima status HIV positif, bertujuan mengurangi stigma dan diskriminasi. Sebagai fasilitator, perawat mendampingi KDS untuk membantu WBP memahami kondisinya, mengatasi keterbatasan lingkungan, dan menyediakan fasilitas, termasuk menghubungkan WBP dengan layanan kesehatan di luar pemasyarakatan. Peran perawat sebagai konselor dan fasilitator 01 Kegiatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) untuk WBP dengan HIV selama ini terbatas pada penyuluhan, sharing, dan tanya jawab, yang menyebabkan rasa jenuh. Untuk mengatasi kejenuhan tersebut, perawat pemasyarakatan dapat mengimplementasikan strategi dengan menambahkan variasi kegiatan, seperti menonton film motivasi, bernyanyi bersama, dan kegiatan lainnya. KDS dilaksanakan rutin dan fleksibel, namun monoton Berikut ini adalah pokok pembahasan yang sesuai dengan tujuan peneliti: 02
  • 7. Pendampingan oleh perawat dapat menjadi kunci dalam meningkatkan minat ODHA untuk membuka status HIV. Perawat dapat menggunakan strategi dengan mendorong interaksi antara ODHA dan perawat sebelum dan selama perawatan kesehatan, bertujuan untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan minat ODHA untuk mengungkapkan status mereka. KDS dipengaruhi oleh minat WBP dengan HIV untuk membuka status 03 Belum terbukanya status HIV, keterbatasan sumber daya, dan perpindahan WBP dengan HIV menjadi kendala KDS. 04 Ketidakbukaan status HIV oleh WBP dapat mengurangi partisipasi aktif dalam Kelompok Dukungan Sebaya (KDS), menyulitkan perawatan kesehatan, pemecahan masalah, dan edukasi kesehatan. Keterbatasan SDM perawat juga dapat menunda perawatan WBP dengan HIV terkait KDS, berpotensi menyebabkan kegagalan dalam mengelola gangguan mental dan meningkatkan risiko penderitaan, bahkan bunuh diri. Masalah tambahan timbul saat WBP dengan HIV pindah ke institusi pemasyarakatan lain, memerlukan adaptasi dengan lingkungan dan teman baru, menciptakan ketidaknyamanan.
  • 8. Perawat pemasyarakatan mengadopsi pendekatan profesional yang bertujuan untuk mengumpulkan data dasar tentang status kesehatan dan kebutuhan yang diperlukan. Melalui pendekatan ini, WBP dengan HIV dapat aktif terlibat dalam kegiatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS). Pendekatan Profesional pada WBP dengan HIV Bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan ODHA juga diperhatian sebagaimana kebutuhan WBP lainnya. Kegiatan KDS di dalam institusi pemasyarakatan dianggap penting bagi WBP dengan HIV. Berkoordinasi dengan Pimpinan Institusi Pemasyarakatan
  • 9. Dalam pelaksanaan KDS, perawat dapat mengatasi kendala dengan bekerja sama secara efektif dengan pihak-pihak terkait, seperti LSM, rumah sakit, pemangku kebijakan, KPA, puskesmas, dan dinas kesehatan. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi WBP dengan HIV. Bekerja Sama dengan Stakeholder Terkait
  • 10. Tinjauan dilihat dari teori komunitas dengan HIV, koordinasi dengan pimpinan institusi pemasyarakatan, dan kerjasama dengan stakeholder terkait. Tema-tema tersebut mencerminkan kompleksitas pelaksanaan KDS di lapas. Beberapa kendala yang diidentifikasi, seperti keterbatasan sumber daya dan perpindahan WBP dengan HIV, menunjukkan bahwa pelaksanaan KDS tidak hanya bergantung pada peran perawat, tetapi juga faktor-faktor eksternal dan kondisi struktural institusi pemasyarakatan. Penekanan pada pendekatan profesional, koordinasi dengan pimpinan, dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait menunjukkan bahwa peningkatan kualitas dan efektivitas KDS memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak terlibat. Simpulan tersebut menggarisbawahi kompleksitas tantangan dalam meningkatkan efektivitas KDS di lembaga pemasyarakatan, dan memberikan dasar untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam memberikan dukungan kepada WBP dengan HIV.
  • 11. Teori keperawatan komunitas menekankan tindakan pencegahan dan promosi kesehatan sebagai upaya utama. Fokusnya adalah mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pencegahan dan Promosi Kesehatan: Keterlibatan Komunitas: Tinjauan dilihat dari teori keperawatan komunitas, menggunakan beberapa teori, yaitu : 01 Empowerment Masyarakat: Teori ini mendorong pemberdayaan masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam pemeliharaan kesehatan mereka sendiri. Ini melibatkan pendekatan kolaboratif antara perawat dan masyarakat. 02 Perawat bekerja sama dengan komunitas untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, memahami budaya lokal, dan membangun solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 03
  • 12. Memandang kesehatan sebagai suatu kesatuan yang melibatkan aspek fisik, mental, sosial, dan lingkungan. Perawat berusaha memahami faktor-faktor ini dalam konteks masyarakat. Pendekatan Holistik: Advokasi: Tinjauan dilihat dari teori keperawatan komunitas, menggunakan beberapa teori, yaitu : 04 05 Perawat komunitas bertindak sebagai advokat untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, hak individu, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks kelompok dukungan sebaya, teori ini dapat diterapkan dengan melibatkan anggota komunitas untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, dan memahami tantangan bersama terkait kesehatan, termasuk bagi warga binaan pemasyarakatan dengan HIV.
  • 13. Berdasarkan artikel, didapatkan bahwa peran perawat dalam pelaksanaan KDS pada WBP dengan HIV dilembaga pemasyarakatan Jawa Tengah, yaitu sebagai: o Perawat memberi motivasi kepada WBP dengan HIV, karena tidak mudah bagi WBP dengan HIV untuk menerima status kesehatannya (HIV positif) o Memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dalam pelayanan menyeluruh HIV/AIDS dengan media dan pendekatan implementasi layanan pendidikan dan informasi untuk WBP tentang cara pencegahan penularan HIV dan infeksi oportunistik, peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba o Perawat berperan aktif menjadi pendamping KDS, menyediakan fasilitas kepada WBP dengan HIV menggunakan sumber daya dan menghubungkan WBP dengan HIV ke layanan kesehatan di luar institusi permasyarakat. o Memberikan bimbingan, motivasi dan edukasi o Memantau kesehatan WBP dengan HIV o Memberikan dan mengambil ARV
  • 14. Otonomi (menghormati hak pasien) Justice (bersikap adil kepada semua pasien) Etika keperawatan yang di lakukan pada artikel tersebut Perawat menghormati pasien dan membantu minat pasien HIV membuka status, dengan cara melakukan pendampingan yaitu perawat dapat melakukan strategi untuk meningkatkan minat ODHA dalam membuka status dengan cara mendorong interaksi ODHA-perawat sebelum dimulainya dan selama perawatan kesehatan untuk mendapatkan kepercayaan WBP dengan HIV yang mempunyai minat untuk membuka status dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan KDS, sehingga kepatuhan terhadap terapi ARV dan perawatan kesehatan dapat berjalan dengan baik. KDS dalam perawatan HIV sesuai dengan panduan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), yang mendorong individu dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk aktif terlibat dalam solusi masalah kesehatan mereka sendiri dan mempromosikan keterlibatan yang lebih besar dari ODHA dalam perawatan diri mereka. Membentuk KDS untuk WBP dengan HIV positif: o Pendidikan dan Informasi o Pembentukan Kelompok Dukungan o Pengembangan Keterampilan Manajemen Kesehatan
  • 15. Perawat Sebagai Edukator: Perawat Sebagai Konselor: Perawat bertanggung jawab untuk memberikan pengetahuan yang tepat dan komprehensif kepada WBP dengan HIV atau penyakit menular lainnya. Ini mencakup informasi tentang HIV/AIDS, cara penularannya, langkah-langkah pencegahan, pengobatan yang tersedia, serta pentingnya perawatan yang tepat. Edukasi ini juga dapat melibatkan pemahaman tentang manajemen obat-obatan dan tindakan preventif lainnya. Perawat di dalam fasilitas pemasyarakatan dapat berfungsi sebagai pendamping aktif bagi ODHA. Mereka membantu ODHA dalam memahami kondisi kesehatan mereka, memberikan dukungan emosional, memberikan informasi yang jelas tentang kondisi mereka, dan membantu dalam menghadapi stigma atau masalah psikologis yang terkait dengan HIV/AIDS. Memberikan Dukungan Holistik: Perawat tidak hanya memberikan informasi medis, tetapi juga memberikan dukungan holistik. Mereka membantu WBP untuk memahami aspek-aspek kesehatan lain yang terkait dengan kondisi mereka, seperti kesehatan mental, nutrisi, dan pola hidup sehat.
  • 16. Jadwal Rutin: Sistem jadwal KDS yang rutin dan fleksibel untuk WBP dengan HIV adalah penting untuk memberikan perawatan yang efektif dan mendukung. Dua pendekatan ini memiliki keuntungan masing-masing: o Mencegah Perasaan Kesepian: Dengan jadwal rutin, WBP dengan HIV memiliki ekspektasi yang jelas tentang kapan mereka akan mendapatkan kunjungan KDS. Hal ini dapat membantu mencegah perasaan kesepian atau terisolasi di lingkungan pemasyarakatan. o Kontinuitas Dalam Perawatan: Jadwal rutin memungkinkan perawat atau petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan yang teratur terhadap kondisi kesehatan WBP dengan HIV, memastikan kepatuhan terhadap pengobatan, dan memberikan perawatan yang diperlukan secara konsisten. Jadwal Fleksibel: o Respons Terhadap Kebutuhan Mendesak: Dalam kasus di mana WBP dengan HIV mengalami masalah kesehatan yang mendesak atau butuh bantuan, jadwal fleksibel memungkinkan petugas kesehatan untuk memberikan layanan atau kunjungan dengan lebih cepat tanpa harus menunggu jadwal rutin. o Memberikan Dukungan Lebih Personal: Fleksibilitas dalam jadwal memungkinkan petugas kesehatan untuk memberikan perhatian yang lebih personal dan mendesak bagi WBP dengan HIV yang mungkin memerlukan perawatan atau dukungan tambahan di luar jadwal rutin.
  • 17. Pendekatan pada WBP dengan HIV Pada artikel terdapat kendala yang dapat merugikan pasien, namun juga terdapat cara mengatasi kendala KDS yang dipengaruhi oleh minat WBP dengan HIV untuk membuka status yaitu: Perawat melakukan pada WBP dengan HIV untuk menemukan data dasar status kesehatan dan kebutuhan yang diperlukan serta WBP dengan HIV dapat terlibat aktif dalam kegiatan KDS. Perawat pemasyarakatan dalam pelaksanaan KDS mempunyai strategi dengan cara melakukan pendekatan profesional karena WBP dengan HIV, mempunyai karakteristik yang unik daripada WBP lainnya. Berkordinasi dengan pimpinan institusi permasyarakatan Perawat pemasyarakatan dalam melaksanakan KDS pada WBP dengan HIV dapat mengatasi kendala dengan melakukan strategi yaitu berkoordinasi dengan pimpinan institusi pemasyarakatan agar kebutuhan ODHA juga diperhatikan.
  • 18. Perawat dapat melakukan strategi yaitu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti LSM, rumah sakit, pemangku kebijakan, KPA, puskesmas, dinas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Penekanan kebutuhan perawatan kesehatan pada WBP dengan HIV mengintegrasikan kerjasama multidisiplin dan lintas batas organisasi
  • 19. Pelaksanaan KDS warga binaan dengan HIV oleh perawat pemasyarakatan memberikan gambaran yang sangat menarik. Penelitian ini menghasilkan lima tema. Tema yang pertama yaitu peran perawat sebagai konselor dan fasilitator. Tema yang kedua yaitu KDS dilaksanakan rutin dan fleksibel, namun monoton. Tema yang ketiga yaitu KDS dipengaruhi oleh minat WBP dengan HIV untuk membuka status. Tema yang keempat yaitu belum terbukanya status HIV, keterbatasan sumber daya dan perpindahan WBP dengan HIV menjadi kendala KDS. Tema yang kelima yaitu kendala diatasi dengan pendekatan pada WBP dengan HIV, pimpinan dan stakeholder. Tema yang didapatkan peneliti perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak untuk menjaga kualitas pelayanan perawatan dan perawat pemasyarakatan dalam melaksanakan KDS pada WBP dengan HIV.