SlideShare a Scribd company logo
`EMPAT
I`
Dr. H. Yasril Hasan. MQIH
Fakultas Kedokteran
Universitas Baiturrahmah
Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk
Pendidikan Kedokteran Dasar
Dasar Pengetahuan (Knowledge Base):
‱ Komunikasi Efektif
a. Empati
b. Prinsip-prinsip komunikasi efektif
c. Etik dan Hukum Kedokteran
d. Informed Consent
e. Diskusi kelompok
f. Kerjasama tim
Empati berarti perasaan dimana kita ikut merasakan dan
memahami orang lain ( Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Untuk lebih mudah diingat, empati berarti menempatkan
diri seolah-olah menjadi seperti orang lain.
Mempunyai rasa rasa empati adalah keharusan seorang
manusia, karena disanalah terletak nilai kemanusiaan
seseorang. Menurut Lawrence E. Shapiro, Ph.D., secara
naluriah seseorang sudah mengembangkan empati sejak ia
bayi. Awalnya empati yang dimiliki sangat sederhana, yakni
empati emosi. Misalnya pada usia 0-1 tahun, bayi bisa
menangis hanya karena mendengar bayi lain menangis.
Barulah di usia 1-2 tahun, anak menyadari kalau kesusahan
temannya bukanlah kesusahan yang mesti ditanggung
sendiri.
Empati adalah kemampuan menyelami perasaan orang lain
tanpa harus tenggelam.
Empati adalah kemampuan dalam mendengarkan perasaan
orang lain tanpa harus larut.
Empati adalah kemampuan dalam melakukan respon atas
keinginan orang lain yang tak terucap.
Menurut Daniel Goleman yang menulis buku ”Kecerdasan
Emosional” empati adalah kemapuan memahami dan
turut merasakan perasaan orang lain. Dengan kata lain
empati sudah termasuk simpati, tetapi simpati belum tentu
empati. Karena walaupun kata tersebut sanga erat
kaitannya tetapi berbeda maknanya.
Empati adalah perwujudan kasih sayang sesama manusia.
Imajinasikan sendiri : bila di dunia ini wajah-wajah yang
tidak memiliki tirani (diktator) dan tidak peduli dengan
sesama bahkan bengis bangkit ke dunia ini yang penuh
kedamaian ini.
Semacam : Adolf Hitler (Jerman), Ferdinad Marcos
( Filiphina) bahkan Raja Fira’un yang mengakui dirinya
sebagai Tuhan itu kembali datang ke muka bumi ini. Dunia
ini tidak akan ada memilki rasa empati, tidak ada
persahabatan, keakaraban, kasih sayang, cinta dan
keadilan. Kita akan tumbuh menjadi manusia yang kaku,
strict, intoleran, bahkan tak memiliki rasa kemanusiaan
sedikitpun. Naudzubillahi mindzalik! Semoga manusia-
manusia itu tidak ada di dunia ini yang penuh dengan rasa
kasih sayangnya.
Banyak segi positif bila kita berempati. Kita akan agresif dan
senang membantu orang lain. Karena empati berhubungan
dengan kepedulian terhadap orang lain, tak heran kalau
empati selalu berkonotasi sosial seperti menyumbang,
memberikan sesuatu pada orang yang kurang mampu.
Rasulullah pun sangat menekankan pentingnya
mengembangkan sikap empati ini. "Gambaran orang-orang
beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan
saling berempati di antara sesama mereka adalah laksana
satu tubuh, jika ada sebagian dari anggota tubuh yang sakit,
maka seluruh anggota tubuh akan ikut merintih, merasakan
demam, dan tak bisa tidur.”
Beberapa hal berikut ini dapat membantu kita untuk
menumbuhkan rasa Empati, yaitu:
1. Jangan selalu berpikir “Mengapa sih kita harus
berempati?” tapi kita harus berpikir “MENGAPA TIDAK
KITA HARUS BEREMPATI, TOH NGGAK
MERUGIKAN”.
2. Jangan merasa derajat kita lebih tinggi dari orang lain,
tetapi selalu ingat bahwa kehidupan itu seperti roda,
kadang kita di atas, kadang kita di bawah.
3. Jangan kita memberikan perhatian atau bantuan hanya
kepada orang yang menurut kita akan menguntungkan
kita saja.
4. Janganlah hanya jalan-jalan ketempat yang indah
seperti mal, cobalah jalan-jalan ke tempat di mana
banyak orang susah yang berkumpul di sana. Dengan itu
kita akan melihat ada sisi lain dari kehidupan manusia.
5. Selalu tebarkan senyum kepada orang lain tapi jangan
kebanyakan.
Untuk bisa hidup yang akur, damai dan berdampingan,
dibutuhkan sikap bijak dan tenggang rasa yang tinggi.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai etnis, suku bangsa
dan agama, dan di situlah kita belajar mengerti dan
menerima segala perbedaan yang ada. Bahwa
perbedaan itu sendiri telah menjadi identitas bangsa,
mulai dari ragam bahasa, macam-macam adat istiadat
maupun agama/kepercayaan. Untuk bisa memahami
kebhinekaan lebih dalam lagi, dibutuhkan empati.
Dari empati itulah muncul inisiatif untuk hidup bersama,
rukun dan damai. Jika ada empati, maka padamlah api
kecurigaan dan kebencian. Jika ada empati, kita tidak akan
menyakiti hati saudara-saudara kita yang berbeda. Jika
ada empati, kita menjadi sensitif dengan penderitaan yang
dimiliki anak bangsa yang tersebar di nusantara. Jika ada
empati, kita semua menjadi saudara, menjadi bangsa yang
kuat dan satu.
Empati dibangun berdasarkan kesadaran diri, semakin
terbuka kita kepada emosi diri sendiri, semakin terampil
kita membaca perasaan. Kemampuan ber-empati yaitu
kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan
orang lain, ikut berperan dalam pergulatan arena
kehidupan, mulai dari penjualan dan manajemen hingga
ke asmara dan mendidik anak, dari belas kasih hingga
persoalan politik. Tiadanya empati juga sangat nyata,
ketiadaannya terlihat pada psikopat kriminal, pemerkosa
atau pemerkosa anak-anak.
Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah
mampu membaca pesan nonverbal : nada bicara, gerak-
gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Penelitian
mengenai hal ini yang paling lengkap adalah yang
dilakukan oleh Robert Rosental, ahli psikologi dari
Harvard, beserta mahasiswa-mahasiswanya. Yang
diakhiri dengan membuat video yang menampilkan
seorang wanita muda yang sedang mengungkapkan
perasaannya, mulai dari memaki-maki sampai kepada
kasih seorang ibu.
Perkembangan Empati
Daniel Goleman dalam buku Emotional Intelligence
memaparkan penelitian Marian Radke Yarrow dan
Carolyn Zahn Waxler, menurut kedua peneliti
tersebut, anak-anak menjadi lebih empati bila
kedisiplinan juga mencakup memberi perhatian dengan
sungguh-sungguh atas kemalangan yang disebabkan
oleh kenakalan mereka. Contoh :“Lihat kamu
membuatnya amat sedih” bukannya “Nakalnya kamu”.
Mereka juga menemukan bahwa empati anak dibentuk
pula dengan meniru apa yang mereka lihat, anak-anak
mengembangkan repeatoar respons empati, terutama
untuk menolong orang lain yang sedang kesusahan.
Ajar dari kecil memberi sedekah fakir miskin.
Betapa pentingnya empati itu dalam kehidupan sehari-
hari, karena akan menjaga bagaimana kita mengatur
perasaan kita terhadap orang lain, tidak sembarangan
dan tidak sembrono, karena mereka juga manusia seperti
kita, tetangga juga manusia, polisi juga manusia, dokter
juga manusia, guru juga manusia, tokoh agama juga
manusia, maka kita harus saling menghormati satu sama
lain, saling menyayangi satu sama lain, saling tolong satu
sama lain.
Eugene Benge pernah mengatakan : ”Belajarlah
sebagai orang yang dapat memberikan perhatian, maka
Anda pun segera menerima manfaatnya. Orang yang
hanya menerima tidak pernah menerima apa-apa
sedangkan orang yang mau memberi justru akan selalu
menerima sesuatu.”
Empati itu wujudnya luas. Tidak iri kepada
orang lain saja, juga merupakan bentuk empati
Anda pada sesorang. Empati janganlah
diartikan sebagai basa-basi, tapi harus datang
dari lubuk hati yang dalam. Keikhlasan hati
Andalah yang akan memastikan kualitas diri
Anda dihadapan Tuhan.
Komunikasi Empati Dalam Bidang Kedokteran
Di Indonesia profesi dokter itu masih berat berorientasi
kepada “pertukangan” seperti seorang insinyur yang
memang hanya berhadapan dengan mesin tetapi di
Indonesia tidak jarang juga pasien lebih dipandang
sebagai objek (percobaan, pengobatan, ekonomi) bahkan
tidak jarang dianggap sebagai sekedar nomor / numerik.
Pengenalan Komunikasi Empati
Komunikasi dan Empati
Komunikasi ialah penyampaian atau pertukaran pikiran,
pesan, atau informasi seperti melalui pembicaraan,tulisan
ataupun perilaku antara dua manusia atau lebih.
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau
proses memberikan dan menggali informasi dari orang lain
atau makhluk hidup lain dengan memakai sinyal-sinyal seperti
pembicaraan, gerakan dan isyarat tubuh atau sinyal-sinyal
suara.
Komunikasi adalah suatu tindakan dimana seseorang
memberikan atau menerima dari orang lain informasi tentang
kebutuhan, keinginan, persepsi, pengetahuan atau kondisi
afektif. Komunikasi dapat bersifat sengaja maupun tidak
disengaja, dapat menyangkut sinyal-sinyal kovensional
maupun tidak konvensional, dan dapat terjadi lewat modus
lisan maupun lainnya.
Empati adalah suatu kualitas atau proses memasuki
secara penuh melalui imajinasi kedalam perasaan-
perasaan atau motif-motif orang lain. Istilah empati
diperkenalkan pertama kalinya oleh seorang psikolog
Jerman bernama Theodore Lipps ,sekitar tahun 1880-
an dalam istilah einfuhlung atau in-feeling yang
menjabarkan apresiasi emosional terhadap perasaan-
perasaan orang lain.
Maka Komunikasi Empati ialah pengetahuan tentang
cara-cara untuk memperoleh atau menyerap informasi
dari orang lain tentang kebutuhan,
keinginan,pemahaman, pengetahuan, dan kondisi
afektif yang tersimpan dalam “memori kolektif” dari
orang tersebut, baik secara disengaja maupun tidak,
baik yang mencakup simbol-simbol yang telah
disepakati maupun belum, baik dalam bentuk bahasa
biasa maupun para-bahasa, dan yang mungkin terjadi
melalui sarana wacana vokal maupun sarana lain-
lainnya yang bersifat non-vokal.
Manfaat Komunikasi Empati Dalam Bidang Medis
Apakah Komunikasi Empati mempunyai manfaat bagi
dunia kedokteran?. Dalam setiap hubungan interpersonal
terjadilah komunikasi. Ada corak komunikasi yang efektif
tetapi ada pula komunikasi yang sama sekali tidak produktif
apalagi kondusif.
Pada masa lampau atau mungkin sebagian masih berlaku
sampai sekarang, ilmu pengobatan allopatik dalam
penanganan suatu kasus penyakit terdapat pola pikir “Find
it and fix it”. Yaitu pada tahap prognosis kita mengamati
symptom-symptomnya kemudian memikirkan metode
penanganannya. Secara keseluruhan agak mirip dengan
pekerjaan seorang montir elektronik. Padahal yang
dihadapi para dokter ialah manusia yang memiliki tiga
matra dalam jati dirinya yaitu matra fisik, kejiwaan dan
spiritual.
Ada sebuah kisah tentang pasien yaitu seorang nenek tua
yang semua jari-jari tangannya selalu dalam keadaan
mencengkeram kaku dan tidak kunjung tersembuhkan.
Lewat konseling yang intensif diketahui bahwa nenek itu
sangat membenci menantunya dan menganggap dia itu
ingin merebut semua hartanya. Ia samasekali tidak rela
hartanya jatuh ke tangan menantunya itu. Kebencian itu
telah merasuk jauh kedalam hatinya. Dengan komunikasi
empati nenek itu secara perlahan dapat diyakinkan tentang
pentingnya nilai pengampunan serta nilai keterbukaan
untuk dapat menerima manusia lain sebagaimana adanya.
Juga nilai kepasrahan untuk menyerahkan segala
sesuatunya kepada Tuhan sesuai agama yang diyakininya.
Akhirnya, quasi carpal syndrome itu sembuh dengan
sendirinya dan nenek itu menjadi seorang penderma yang
sangat murah hati dan selanjutnya memiliki muka yang
penuh senyum.
Dalam wawancara singkat antara dokter dengan pasien
diruang praktek tidak mungkin seorang dokter melalui
tanya jawab biasa dapat menemukan akar masalah
kejiwaan dan kerohanian yang mendalam seperti yang
menjadi akar masalah penyakitnya. Justru dalam hal
seperti ini dan dalam waktu sesingkat itulah komunikasi
empati dapat sangat bermanfaat bagi para dokter untuk
menggali sedalam-dalamnya semua informasi yang
dibutuhkan dari memori para pasiennya.
Tiga hal yang patut dipertimbangkan ialah:
1. Pemberian pelayanan yang lebih sesuai kepada para
pasien.
2. Mengurangi risiko tuntutan mal-praktek karena
kesalahan diagnosa.
3. Meningkatkan kepuasan batin bagi kedua belah pihak.
Pembelajaran Komunikasi Empati
Apakah Komunikasi Empati itu dapat dipelajari secara
klasikal?
Tentu saja keterampilan Komunikasi Empati ini dapat
dipelajari oleh semua orang karena pada dasarnya semua
orang telah mempraktekkannya secara tidak sadar sejak
masa kecilnya. Bagaimana seorang bayi dan balita
berkomunikasi dengan ibunya padahal ia belum menguasai
bahasa apapun kecuali bahasa isyarat dan yang terpenting
kemampuan untuk membaca dan menginterpretasi “bahasa
air muka ibunya”.
Bagaimana pula seorang bayi mampu mendeteksi kehadiran
“orang yang jahat” di sekitarnya yang dapat membahayakan
nyawa diri dan ibunya? Sang bayi akan memberikan “early
warning” lewat bahasa satu-satunya yang dikenalnya yaitu
dengan cara menangis sekeras-kerasnya. Bayi memiliki
“kecerdasan intuitif” yang berada pada domain otak hemisfir
kanan sementara “kecerdasan analitis” dari otak kirinya sama
sekali masih belum berkembang.
Komunikasi Empati melatih kembali orang dewasa
untuk memanfaatkan “kecerdasan intuitive”-nya untuk
dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan dalam
berbagai bidang profesi masing-masing dimana selalu
terdapat kebutuhan akan suatu komunikasi interpersonal
dengan orang lain.
Komunikasi Empati tidak dapat dipelajari seperti
mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan eksakta atau
humaniora lainnya yang menekankan dominansi fungsi
“kecerdasan intelektual”.
Menurut James T. Hardee MD. ada beberapa langkah
yang disarankan untuk meningkatkan komunikasi empati
dokter kepada para pasien:
1. Mengakui adanya perasaan-perasaan kuat dalam situasi
klinis bagi pasien seperti rasa takut, marah terpendam,
kesedihan, kekecewaan dsb.
2. Berhenti sejenak dan membayangkan apa yang sedang
dirasakan oleh pasien yang bersangkutan.
3. Mengekspresikan persepsi dokter tentang perasaan pasien
tersebut (Misalnya, “Saya dapat membayangkan bahwa
anda...” atau “Sepertinya anda merasa kesal tentang ...”)
4. Melegitimasi perasaan-perasaan tersebut.
5. Menghargai usaha-usaha pasien untuk bekerjasama
dalam proses pengobatan.
6. Menawarkan suatu dukungan atau kerjasama
(Misalnya:“Saya janji untuk memberikan kerjasama yang
sebaik-baiknya...” atau ’Mari kita lihat apa yang dapat kita
lakukan bersama untuk mengatasi hal ini...”).
Komunikasi Empati Dalam Hubungannya
Dengan Agama
Selama ini terdapat (baik sengaja ataupun tidak sengaja)
kesan seakan-akan Komunikasi Empati bersifat non-
theistik dan non-moralistik. Hal itu hanya benar dalam
pengertian dimana Komunikasi Empati dimaksudkan
sebagai suatu perangkat keras (hardware) yang sifatnya
murni tehnikal.
Komunikasi Empati dapat diterapkan ke dalam setiap
tatanan sosial yaitu yang ada hubungannya dengan
manusia sebagai mahluk sosial. Dan agama juga termasuk
salah satu tatanan sosial yang secara vertikal memiliki
relasi dengan Allah dan secara horizontal dengan sesama
manusia.
a. Komunikasi Empati Dengan Allah
Dapatkah manusia mengadakan hubungan Komunikasi
Empati dengan Allah? Allah mewahyukan diri-Nya kepada
manusia lewat firman-firman yang disampaikan-Nya kepada
masyarakat tertentu melalui pribadi yang dinamakan Nabi.
Jadi Komunikasi Empati itu justru dimulai dari pihak Allah
sendiri dari awal mulanya.
Mengapa disebut bersifat empatik?. Oleh karena pewahyuan
itu adalah demi kepentingan umat manusia dan bukan demi
kepentingan Allah, karena Allah tidak memerlukan apapun.
Dari arah manusia relasi yang bersifat Komunikasi Empati itu
akan membangun suatu relasi yang sehat dan seimbang
demi pertumbuhan spiritualitas manusia itu sendiri. Manusia
yang hanya terbiasa meminta dan memohon saja menjadi
manusia yang egotistik dan egosentrik.
b. Komunikasi Empati Dengan Sesama
Komunikasi Empati dengan sesama juga memiliki daya
dorong dari adanya kasih terhadap sesama. ‘Ego-less love’
semacam itu tidak pernah dapat dimiliki oleh manusia bila
ia tidak menerimanya sebagai substansi yang terlebih
dahulu diterimanya dari Allah sendiri, yang dalam istilah
agama disebut sebagai rahmat (grace) atau kharismata.
’Ego-less love’ tumbuh dalam kepribadian seseorang
seiring dan sejajar dengan pertumbuhan spiritualitas
pribadinya. Tanpa ‘ego-less love’ bahkan Komunikasi
Empati sama sekali tidak dapat berfungsi normal, bahkan
egotistic attitude dapat mematikan setiap usaha untuk
mengadopsi Komunikasi Empati.
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
Pokok-pokok bahasan komunikasi dan empati.
1. Harapan pasien kepada dokter tergambar dari berbagai
ungkapan pasien baik secara langsung maupun di media
massa. Secara garis besar harapan tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- Mampu mengobati pasien dengan cara mutakhir, teliti
dan terampil.
- Mampu mendengarkan, menghormati pendapat
pasien, berlaku santun dan penuh pertimbangan,
berkomunikasi dengan baik, memberikan nasihat tanpa
menggurui.
- Mampu menyimpan rahasia, bersifat jujur dan punya
integritas, dan tetap memberikan asuhan walaupun
ilmu kedokteran tidak berhasil lagi.
- Mampu mempertahankan hubungan luwes sehingga
pasien mendapat penjelasan lengkap dan dilibatkan
dalam keputusan tentang asuhan.
2. Untuk dapat menanggapi harapan pasien tersebut
kita perlu melakukan pendekatan secara holistik
(bio-psiko-sosial). Dengan demikian kita dapat
memahami keluhan pasien meskipun kita tidak
dapat menemukan gangguan biologis. Secara
skematis gangguan biologi psikologi dan sosial ini
serta kaitannya dengan penyakit dapat dilihat
pada model berikut :
3. Keterampilan yang dibutuhkan seorang dokter meliputi
lingkup keterampilan berpikir, berkomunikasi dan
keterampilan tindakan praktis seperti dapat dilihat pada
bagan berikut : Tiga Lingkup yang membentuk
kemampuan (Guilbert, WHO, 1981)
4. Empati adalah kemampuan memahami dan ikut serta
dalam permasalahan orang lain. Model komunikasi dokter –
penderita adalah model yang menempatkan informasi
sebagai milik bersama.
5. Kepercayaan dokter terhadap pasien merupakan modal
yang kuat bagi dokter untuk membina hubungan dengan
pasien.
6. Keterampilan berkomunikasi telah dipunyai oleh seseorang
sejak kecil. Keterampilan tersebut dapat dikembangkan.
Dalam pekerjaannya dokter harus mampu berkomunikasi
dengan pasien dalam berbagai situasi serta terampil
menyampaikan kabar buruk (telling bad news).
MODEL UNTUK MENJELASKAN TERJADINYA SAKIT
7. Rasa empati tumbuh sejak kecil baik dalam didikan
keluarga, sekolah serta kegiatan di luar sekolah.
Kemampuan empati tidak hanya monopoli dokter
tetapi dipunyai oleh semua orang. Namun agar
dapat berkomunikasi secara baik dengan pasien
maka dokter harus mampu menumbuhkan rasa
empati pada dirinya.
8. Dalam melaksanakan pekerjaannya dokter dituntut
oleh etika kedokteran. Keterampilan komunikasi
dan empati merupakan dasar yang kuat untuk
menjalankan etika kedokteran.
9. Dengan demikian etika kedokteran mencakup :
~ Kesanggupan memahami keluhan dan pribadi
pasien
~ Kemampuan menumbuhkan empati
~ Kemampuan mempertahankan kerahasiaan
hubungan dokter pasien
~ Kewajiban melakukan pendekatan ilmiah (analitik)
pada pasien dan masalahnya
~ Kewajiban memberitahu pasien tentang tindakan
dan rencana selanjutnya, serta melanjutkan asuhan
pasien
~ Kemampuan menolong pasien mengambil
keputusan terbaik mengenai penyakit dan hidupnya
10. Prinsip untuk menghargai hak orang lain acap
kali dianggap sebagai prinsip yang berasal dari
barat. Ini mungkin berhubungan dengan deklarasi
hak azazi manusia yang dicanangkan setelah
perang dunia kedua. Namun bila kita
memperhatikan pikiran para ahli filsafat dan
budayawan timur sebenarnya mereka juga amat
memperhatikan hak-hak orang lain.
Kesimpulan
Komunikasi Empati dapat menjadi alat yang sangat
bermanfaat, efektif dan efisien serta tidak kentara sebagai alat
komunikasi antara dokter dengan pasien dalam suatu
wawancara medis maupun sepanjang masa pengobatan.
Komunikasi Empati melampaui semua hal-hal yang mungkin
dijangkau oleh wawancara biasa karena sistem ini dapat
mendalami aspek nilai-nilai, pendapat pribadi,motivasi, kondisi
kejiwaan serta perasaan-perasaan pasien yang mungkin segan
atau tidak mungkin diungkapkannya secara sadar dan terbuka
kepada dokternya.
Dengan demikian pasien bukan lagi hanya sekedar nomor urut
semata-mata, atau suatu obyek ekonomi, melainkan adalah
manusia seutuhnya yang sedang menghadapi masalah
gangguan kesehatan tetapi yang dapat dipahami secara lebih
menyeluruh dan dapat diperlakukan secara lebih
manusiawi.

More Related Content

What's hot

Pelatihan public speaking
Pelatihan public speakingPelatihan public speaking
Pelatihan public speaking
kipanmulyana
 
MENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptMENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.ppt
HelmiDiana4
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
zainalarifin3690
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Seta Wicaksana
 
Materi public speaking
Materi public speakingMateri public speaking
Materi public speaking
Aryandra Anantama
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Menghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningMenghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala nining
sri nining
 
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Diah Suci
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...cokordawahyu
 
Perilaku Empati
Perilaku EmpatiPerilaku Empati
Perilaku Empati
Fahmi Hakam
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
asih gahayu
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Septian Muna Barakati
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Agus Arianto
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Sabam Simanjuntak
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 

What's hot (20)

Pelatihan public speaking
Pelatihan public speakingPelatihan public speaking
Pelatihan public speaking
 
MENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptMENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.ppt
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
 
Kakao (2)
Kakao (2)Kakao (2)
Kakao (2)
 
Materi public speaking
Materi public speakingMateri public speaking
Materi public speaking
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Menghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningMenghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala nining
 
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
 
Perilaku Empati
Perilaku EmpatiPerilaku Empati
Perilaku Empati
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
PPT STRES
PPT STRESPPT STRES
PPT STRES
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 

Viewers also liked

1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empati
1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empati1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empati
1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empatitarmizitaher
 
Rpp bab empati dan menghormati
Rpp bab empati dan menghormatiRpp bab empati dan menghormati
Rpp bab empati dan menghormati
689386
 
Empati dalam interaksi
Empati dalam interaksiEmpati dalam interaksi
Empati dalam interaksitarmizitaher
 
P point empati
P point empatiP point empati
P point empatitarmizitaher
 
Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)
fikri asyura
 
Empati
EmpatiEmpati
Empati
nur hidayah
 
Emphatic form
Emphatic formEmphatic form
Emphatic form
Alexis LeĂłn GarcĂ­a
 
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
fikri asyura
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanya
Abdul Rosid
 
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan HukumEtika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Ikhwall Afif
 
Mengembangkan rasa empati
Mengembangkan rasa empatiMengembangkan rasa empati
Mengembangkan rasa empati
Ayu Sulistian
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihWiwin Prehati
 
Empati
EmpatiEmpati
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
FaridAtoz
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
Orde Koria Sitio
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
Iriani_kehi
 
Bab 2 asmaul husna
Bab 2 asmaul husnaBab 2 asmaul husna
Bab 2 asmaul husna
Yuniatun Dwi Nurriskah
 
Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi Suhaiza Shuib
 

Viewers also liked (20)

1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empati
1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empati1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empati
1. mata kuliah empati, pengantar, pertanyaan, jenis empati
 
Rpp bab empati dan menghormati
Rpp bab empati dan menghormatiRpp bab empati dan menghormati
Rpp bab empati dan menghormati
 
Empati dalam interaksi
Empati dalam interaksiEmpati dalam interaksi
Empati dalam interaksi
 
P point empati
P point empatiP point empati
P point empati
 
Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)
 
Empati
EmpatiEmpati
Empati
 
Emphatic form
Emphatic formEmphatic form
Emphatic form
 
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanya
 
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan HukumEtika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
 
Mengembangkan rasa empati
Mengembangkan rasa empatiMengembangkan rasa empati
Mengembangkan rasa empati
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
 
Empati
EmpatiEmpati
Empati
 
Dsar Ilmu Pendidikan
Dsar Ilmu PendidikanDsar Ilmu Pendidikan
Dsar Ilmu Pendidikan
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
 
Bab 2 asmaul husna
Bab 2 asmaul husnaBab 2 asmaul husna
Bab 2 asmaul husna
 
Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi Perkembangan sosio emosi
Perkembangan sosio emosi
 

Similar to Empati`(modul empati dan motivasi)

Sionratiii
SionratiiiSionratiii
Sionratiii
aidul cds
 
Tingkah laku pro social.,
Tingkah laku pro social.,Tingkah laku pro social.,
Tingkah laku pro social.,
Deep Walker
 
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indahBerempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
NoviShinta
 
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indahBerempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
NoviShinta
 
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indahBerempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
NoviShinta
 
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdfemosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
DedeYusuf24
 
Emosi dan Komunikasi
Emosi dan KomunikasiEmosi dan Komunikasi
Emosi dan Komunikasi
Adiba Qonita
 
140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsiana
140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsiana140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsiana
140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsianaAnna Marsiana
 
Lima Elemen Belas Kasih
Lima Elemen Belas KasihLima Elemen Belas Kasih
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Kaer Bikers
 
Presentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalPresentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi final
Rokaizal Rozali
 
Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2
kasmuddin nanang
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satuKhairul Fadli
 
kecerdasan emosional berdasarkan golongan emosi
kecerdasan emosional berdasarkan golongan emosikecerdasan emosional berdasarkan golongan emosi
kecerdasan emosional berdasarkan golongan emosi
FitrianiElsera
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satuKhairul Fadli
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakNova Ci Necis
 
14 Mindfulness Training
14 Mindfulness Training14 Mindfulness Training
14 Mindfulness Training
thu conghua
 
kaedah penceritaan
kaedah penceritaankaedah penceritaan
kaedah penceritaanRina Intang
 
Kasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINA
Kasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINAKasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINA
Kasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINA
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 

Similar to Empati`(modul empati dan motivasi) (20)

Sionratiii
SionratiiiSionratiii
Sionratiii
 
Tingkah laku pro social.,
Tingkah laku pro social.,Tingkah laku pro social.,
Tingkah laku pro social.,
 
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indahBerempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
 
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indahBerempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
 
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indahBerempati itu mudah, menghormati itu indah
Berempati itu mudah, menghormati itu indah
 
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdfemosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
 
Emosi dan Komunikasi
Emosi dan KomunikasiEmosi dan Komunikasi
Emosi dan Komunikasi
 
140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsiana
140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsiana140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsiana
140821 tubuh sbg media transformasi by anna marsiana
 
Lima Elemen Belas Kasih
Lima Elemen Belas KasihLima Elemen Belas Kasih
Lima Elemen Belas Kasih
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
 
Presentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalPresentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi final
 
Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 
kecerdasan emosional berdasarkan golongan emosi
kecerdasan emosional berdasarkan golongan emosikecerdasan emosional berdasarkan golongan emosi
kecerdasan emosional berdasarkan golongan emosi
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anak
 
14 Mindfulness Training
14 Mindfulness Training14 Mindfulness Training
14 Mindfulness Training
 
kaedah penceritaan
kaedah penceritaankaedah penceritaan
kaedah penceritaan
 
EI
EIEI
EI
 
Kasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINA
Kasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINAKasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINA
Kasim cs. Afi Parnawi. STAI IBNU SINA
 

More from fikri asyura

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
fikri asyura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
fikri asyura
 
Tb
TbTb
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
fikri asyura
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
fikri asyura
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
fikri asyura
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
fikri asyura
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
fikri asyura
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
fikri asyura
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
fikri asyura
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
fikri asyura
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
fikri asyura
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
fikri asyura
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
fikri asyura
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
fikri asyura
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
fikri asyura
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
fikri asyura
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
fikri asyura
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Empati`(modul empati dan motivasi)

  • 1. `EMPAT I` Dr. H. Yasril Hasan. MQIH Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah
  • 2. Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Pendidikan Kedokteran Dasar Dasar Pengetahuan (Knowledge Base): ‱ Komunikasi Efektif a. Empati b. Prinsip-prinsip komunikasi efektif c. Etik dan Hukum Kedokteran d. Informed Consent e. Diskusi kelompok f. Kerjasama tim
  • 3. Empati berarti perasaan dimana kita ikut merasakan dan memahami orang lain ( Kamus Besar Bahasa Indonesia). Untuk lebih mudah diingat, empati berarti menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang lain. Mempunyai rasa rasa empati adalah keharusan seorang manusia, karena disanalah terletak nilai kemanusiaan seseorang. Menurut Lawrence E. Shapiro, Ph.D., secara naluriah seseorang sudah mengembangkan empati sejak ia bayi. Awalnya empati yang dimiliki sangat sederhana, yakni empati emosi. Misalnya pada usia 0-1 tahun, bayi bisa menangis hanya karena mendengar bayi lain menangis. Barulah di usia 1-2 tahun, anak menyadari kalau kesusahan temannya bukanlah kesusahan yang mesti ditanggung sendiri.
  • 4. Empati adalah kemampuan menyelami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam. Empati adalah kemampuan dalam mendengarkan perasaan orang lain tanpa harus larut. Empati adalah kemampuan dalam melakukan respon atas keinginan orang lain yang tak terucap. Menurut Daniel Goleman yang menulis buku ”Kecerdasan Emosional” empati adalah kemapuan memahami dan turut merasakan perasaan orang lain. Dengan kata lain empati sudah termasuk simpati, tetapi simpati belum tentu empati. Karena walaupun kata tersebut sanga erat kaitannya tetapi berbeda maknanya.
  • 5. Empati adalah perwujudan kasih sayang sesama manusia. Imajinasikan sendiri : bila di dunia ini wajah-wajah yang tidak memiliki tirani (diktator) dan tidak peduli dengan sesama bahkan bengis bangkit ke dunia ini yang penuh kedamaian ini. Semacam : Adolf Hitler (Jerman), Ferdinad Marcos ( Filiphina) bahkan Raja Fira’un yang mengakui dirinya sebagai Tuhan itu kembali datang ke muka bumi ini. Dunia ini tidak akan ada memilki rasa empati, tidak ada persahabatan, keakaraban, kasih sayang, cinta dan keadilan. Kita akan tumbuh menjadi manusia yang kaku, strict, intoleran, bahkan tak memiliki rasa kemanusiaan sedikitpun. Naudzubillahi mindzalik! Semoga manusia- manusia itu tidak ada di dunia ini yang penuh dengan rasa kasih sayangnya.
  • 6. Banyak segi positif bila kita berempati. Kita akan agresif dan senang membantu orang lain. Karena empati berhubungan dengan kepedulian terhadap orang lain, tak heran kalau empati selalu berkonotasi sosial seperti menyumbang, memberikan sesuatu pada orang yang kurang mampu. Rasulullah pun sangat menekankan pentingnya mengembangkan sikap empati ini. "Gambaran orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling berempati di antara sesama mereka adalah laksana satu tubuh, jika ada sebagian dari anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuh akan ikut merintih, merasakan demam, dan tak bisa tidur.”
  • 7. Beberapa hal berikut ini dapat membantu kita untuk menumbuhkan rasa Empati, yaitu: 1. Jangan selalu berpikir “Mengapa sih kita harus berempati?” tapi kita harus berpikir “MENGAPA TIDAK KITA HARUS BEREMPATI, TOH NGGAK MERUGIKAN”. 2. Jangan merasa derajat kita lebih tinggi dari orang lain, tetapi selalu ingat bahwa kehidupan itu seperti roda, kadang kita di atas, kadang kita di bawah. 3. Jangan kita memberikan perhatian atau bantuan hanya kepada orang yang menurut kita akan menguntungkan kita saja. 4. Janganlah hanya jalan-jalan ketempat yang indah seperti mal, cobalah jalan-jalan ke tempat di mana banyak orang susah yang berkumpul di sana. Dengan itu kita akan melihat ada sisi lain dari kehidupan manusia. 5. Selalu tebarkan senyum kepada orang lain tapi jangan kebanyakan.
  • 8. Untuk bisa hidup yang akur, damai dan berdampingan, dibutuhkan sikap bijak dan tenggang rasa yang tinggi. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai etnis, suku bangsa dan agama, dan di situlah kita belajar mengerti dan menerima segala perbedaan yang ada. Bahwa perbedaan itu sendiri telah menjadi identitas bangsa, mulai dari ragam bahasa, macam-macam adat istiadat maupun agama/kepercayaan. Untuk bisa memahami kebhinekaan lebih dalam lagi, dibutuhkan empati. Dari empati itulah muncul inisiatif untuk hidup bersama, rukun dan damai. Jika ada empati, maka padamlah api kecurigaan dan kebencian. Jika ada empati, kita tidak akan menyakiti hati saudara-saudara kita yang berbeda. Jika ada empati, kita menjadi sensitif dengan penderitaan yang dimiliki anak bangsa yang tersebar di nusantara. Jika ada empati, kita semua menjadi saudara, menjadi bangsa yang kuat dan satu.
  • 9. Empati dibangun berdasarkan kesadaran diri, semakin terbuka kita kepada emosi diri sendiri, semakin terampil kita membaca perasaan. Kemampuan ber-empati yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain, ikut berperan dalam pergulatan arena kehidupan, mulai dari penjualan dan manajemen hingga ke asmara dan mendidik anak, dari belas kasih hingga persoalan politik. Tiadanya empati juga sangat nyata, ketiadaannya terlihat pada psikopat kriminal, pemerkosa atau pemerkosa anak-anak. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan nonverbal : nada bicara, gerak- gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Penelitian mengenai hal ini yang paling lengkap adalah yang dilakukan oleh Robert Rosental, ahli psikologi dari Harvard, beserta mahasiswa-mahasiswanya. Yang diakhiri dengan membuat video yang menampilkan seorang wanita muda yang sedang mengungkapkan perasaannya, mulai dari memaki-maki sampai kepada kasih seorang ibu.
  • 10. Perkembangan Empati Daniel Goleman dalam buku Emotional Intelligence memaparkan penelitian Marian Radke Yarrow dan Carolyn Zahn Waxler, menurut kedua peneliti tersebut, anak-anak menjadi lebih empati bila kedisiplinan juga mencakup memberi perhatian dengan sungguh-sungguh atas kemalangan yang disebabkan oleh kenakalan mereka. Contoh :“Lihat kamu membuatnya amat sedih” bukannya “Nakalnya kamu”. Mereka juga menemukan bahwa empati anak dibentuk pula dengan meniru apa yang mereka lihat, anak-anak mengembangkan repeatoar respons empati, terutama untuk menolong orang lain yang sedang kesusahan. Ajar dari kecil memberi sedekah fakir miskin.
  • 11. Betapa pentingnya empati itu dalam kehidupan sehari- hari, karena akan menjaga bagaimana kita mengatur perasaan kita terhadap orang lain, tidak sembarangan dan tidak sembrono, karena mereka juga manusia seperti kita, tetangga juga manusia, polisi juga manusia, dokter juga manusia, guru juga manusia, tokoh agama juga manusia, maka kita harus saling menghormati satu sama lain, saling menyayangi satu sama lain, saling tolong satu sama lain. Eugene Benge pernah mengatakan : ”Belajarlah sebagai orang yang dapat memberikan perhatian, maka Anda pun segera menerima manfaatnya. Orang yang hanya menerima tidak pernah menerima apa-apa sedangkan orang yang mau memberi justru akan selalu menerima sesuatu.”
  • 12. Empati itu wujudnya luas. Tidak iri kepada orang lain saja, juga merupakan bentuk empati Anda pada sesorang. Empati janganlah diartikan sebagai basa-basi, tapi harus datang dari lubuk hati yang dalam. Keikhlasan hati Andalah yang akan memastikan kualitas diri Anda dihadapan Tuhan.
  • 13. Komunikasi Empati Dalam Bidang Kedokteran Di Indonesia profesi dokter itu masih berat berorientasi kepada “pertukangan” seperti seorang insinyur yang memang hanya berhadapan dengan mesin tetapi di Indonesia tidak jarang juga pasien lebih dipandang sebagai objek (percobaan, pengobatan, ekonomi) bahkan tidak jarang dianggap sebagai sekedar nomor / numerik.
  • 14. Pengenalan Komunikasi Empati Komunikasi dan Empati Komunikasi ialah penyampaian atau pertukaran pikiran, pesan, atau informasi seperti melalui pembicaraan,tulisan ataupun perilaku antara dua manusia atau lebih. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau proses memberikan dan menggali informasi dari orang lain atau makhluk hidup lain dengan memakai sinyal-sinyal seperti pembicaraan, gerakan dan isyarat tubuh atau sinyal-sinyal suara. Komunikasi adalah suatu tindakan dimana seseorang memberikan atau menerima dari orang lain informasi tentang kebutuhan, keinginan, persepsi, pengetahuan atau kondisi afektif. Komunikasi dapat bersifat sengaja maupun tidak disengaja, dapat menyangkut sinyal-sinyal kovensional maupun tidak konvensional, dan dapat terjadi lewat modus lisan maupun lainnya.
  • 15. Empati adalah suatu kualitas atau proses memasuki secara penuh melalui imajinasi kedalam perasaan- perasaan atau motif-motif orang lain. Istilah empati diperkenalkan pertama kalinya oleh seorang psikolog Jerman bernama Theodore Lipps ,sekitar tahun 1880- an dalam istilah einfuhlung atau in-feeling yang menjabarkan apresiasi emosional terhadap perasaan- perasaan orang lain. Maka Komunikasi Empati ialah pengetahuan tentang cara-cara untuk memperoleh atau menyerap informasi dari orang lain tentang kebutuhan, keinginan,pemahaman, pengetahuan, dan kondisi afektif yang tersimpan dalam “memori kolektif” dari orang tersebut, baik secara disengaja maupun tidak, baik yang mencakup simbol-simbol yang telah disepakati maupun belum, baik dalam bentuk bahasa biasa maupun para-bahasa, dan yang mungkin terjadi melalui sarana wacana vokal maupun sarana lain- lainnya yang bersifat non-vokal.
  • 16. Manfaat Komunikasi Empati Dalam Bidang Medis Apakah Komunikasi Empati mempunyai manfaat bagi dunia kedokteran?. Dalam setiap hubungan interpersonal terjadilah komunikasi. Ada corak komunikasi yang efektif tetapi ada pula komunikasi yang sama sekali tidak produktif apalagi kondusif. Pada masa lampau atau mungkin sebagian masih berlaku sampai sekarang, ilmu pengobatan allopatik dalam penanganan suatu kasus penyakit terdapat pola pikir “Find it and fix it”. Yaitu pada tahap prognosis kita mengamati symptom-symptomnya kemudian memikirkan metode penanganannya. Secara keseluruhan agak mirip dengan pekerjaan seorang montir elektronik. Padahal yang dihadapi para dokter ialah manusia yang memiliki tiga matra dalam jati dirinya yaitu matra fisik, kejiwaan dan spiritual.
  • 17. Ada sebuah kisah tentang pasien yaitu seorang nenek tua yang semua jari-jari tangannya selalu dalam keadaan mencengkeram kaku dan tidak kunjung tersembuhkan. Lewat konseling yang intensif diketahui bahwa nenek itu sangat membenci menantunya dan menganggap dia itu ingin merebut semua hartanya. Ia samasekali tidak rela hartanya jatuh ke tangan menantunya itu. Kebencian itu telah merasuk jauh kedalam hatinya. Dengan komunikasi empati nenek itu secara perlahan dapat diyakinkan tentang pentingnya nilai pengampunan serta nilai keterbukaan untuk dapat menerima manusia lain sebagaimana adanya. Juga nilai kepasrahan untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan sesuai agama yang diyakininya. Akhirnya, quasi carpal syndrome itu sembuh dengan sendirinya dan nenek itu menjadi seorang penderma yang sangat murah hati dan selanjutnya memiliki muka yang penuh senyum.
  • 18. Dalam wawancara singkat antara dokter dengan pasien diruang praktek tidak mungkin seorang dokter melalui tanya jawab biasa dapat menemukan akar masalah kejiwaan dan kerohanian yang mendalam seperti yang menjadi akar masalah penyakitnya. Justru dalam hal seperti ini dan dalam waktu sesingkat itulah komunikasi empati dapat sangat bermanfaat bagi para dokter untuk menggali sedalam-dalamnya semua informasi yang dibutuhkan dari memori para pasiennya. Tiga hal yang patut dipertimbangkan ialah: 1. Pemberian pelayanan yang lebih sesuai kepada para pasien. 2. Mengurangi risiko tuntutan mal-praktek karena kesalahan diagnosa. 3. Meningkatkan kepuasan batin bagi kedua belah pihak.
  • 19. Pembelajaran Komunikasi Empati Apakah Komunikasi Empati itu dapat dipelajari secara klasikal? Tentu saja keterampilan Komunikasi Empati ini dapat dipelajari oleh semua orang karena pada dasarnya semua orang telah mempraktekkannya secara tidak sadar sejak masa kecilnya. Bagaimana seorang bayi dan balita berkomunikasi dengan ibunya padahal ia belum menguasai bahasa apapun kecuali bahasa isyarat dan yang terpenting kemampuan untuk membaca dan menginterpretasi “bahasa air muka ibunya”. Bagaimana pula seorang bayi mampu mendeteksi kehadiran “orang yang jahat” di sekitarnya yang dapat membahayakan nyawa diri dan ibunya? Sang bayi akan memberikan “early warning” lewat bahasa satu-satunya yang dikenalnya yaitu dengan cara menangis sekeras-kerasnya. Bayi memiliki “kecerdasan intuitif” yang berada pada domain otak hemisfir kanan sementara “kecerdasan analitis” dari otak kirinya sama sekali masih belum berkembang.
  • 20. Komunikasi Empati melatih kembali orang dewasa untuk memanfaatkan “kecerdasan intuitive”-nya untuk dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan dalam berbagai bidang profesi masing-masing dimana selalu terdapat kebutuhan akan suatu komunikasi interpersonal dengan orang lain. Komunikasi Empati tidak dapat dipelajari seperti mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan eksakta atau humaniora lainnya yang menekankan dominansi fungsi “kecerdasan intelektual”.
  • 21. Menurut James T. Hardee MD. ada beberapa langkah yang disarankan untuk meningkatkan komunikasi empati dokter kepada para pasien: 1. Mengakui adanya perasaan-perasaan kuat dalam situasi klinis bagi pasien seperti rasa takut, marah terpendam, kesedihan, kekecewaan dsb. 2. Berhenti sejenak dan membayangkan apa yang sedang dirasakan oleh pasien yang bersangkutan. 3. Mengekspresikan persepsi dokter tentang perasaan pasien tersebut (Misalnya, “Saya dapat membayangkan bahwa anda...” atau “Sepertinya anda merasa kesal tentang ...”) 4. Melegitimasi perasaan-perasaan tersebut. 5. Menghargai usaha-usaha pasien untuk bekerjasama dalam proses pengobatan. 6. Menawarkan suatu dukungan atau kerjasama (Misalnya:“Saya janji untuk memberikan kerjasama yang sebaik-baiknya...” atau ’Mari kita lihat apa yang dapat kita lakukan bersama untuk mengatasi hal ini...”).
  • 22. Komunikasi Empati Dalam Hubungannya Dengan Agama Selama ini terdapat (baik sengaja ataupun tidak sengaja) kesan seakan-akan Komunikasi Empati bersifat non- theistik dan non-moralistik. Hal itu hanya benar dalam pengertian dimana Komunikasi Empati dimaksudkan sebagai suatu perangkat keras (hardware) yang sifatnya murni tehnikal. Komunikasi Empati dapat diterapkan ke dalam setiap tatanan sosial yaitu yang ada hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial. Dan agama juga termasuk salah satu tatanan sosial yang secara vertikal memiliki relasi dengan Allah dan secara horizontal dengan sesama manusia.
  • 23. a. Komunikasi Empati Dengan Allah Dapatkah manusia mengadakan hubungan Komunikasi Empati dengan Allah? Allah mewahyukan diri-Nya kepada manusia lewat firman-firman yang disampaikan-Nya kepada masyarakat tertentu melalui pribadi yang dinamakan Nabi. Jadi Komunikasi Empati itu justru dimulai dari pihak Allah sendiri dari awal mulanya. Mengapa disebut bersifat empatik?. Oleh karena pewahyuan itu adalah demi kepentingan umat manusia dan bukan demi kepentingan Allah, karena Allah tidak memerlukan apapun. Dari arah manusia relasi yang bersifat Komunikasi Empati itu akan membangun suatu relasi yang sehat dan seimbang demi pertumbuhan spiritualitas manusia itu sendiri. Manusia yang hanya terbiasa meminta dan memohon saja menjadi manusia yang egotistik dan egosentrik.
  • 24. b. Komunikasi Empati Dengan Sesama Komunikasi Empati dengan sesama juga memiliki daya dorong dari adanya kasih terhadap sesama. ‘Ego-less love’ semacam itu tidak pernah dapat dimiliki oleh manusia bila ia tidak menerimanya sebagai substansi yang terlebih dahulu diterimanya dari Allah sendiri, yang dalam istilah agama disebut sebagai rahmat (grace) atau kharismata. ’Ego-less love’ tumbuh dalam kepribadian seseorang seiring dan sejajar dengan pertumbuhan spiritualitas pribadinya. Tanpa ‘ego-less love’ bahkan Komunikasi Empati sama sekali tidak dapat berfungsi normal, bahkan egotistic attitude dapat mematikan setiap usaha untuk mengadopsi Komunikasi Empati.
  • 25. KOMUNIKASI DENGAN PASIEN Pokok-pokok bahasan komunikasi dan empati. 1. Harapan pasien kepada dokter tergambar dari berbagai ungkapan pasien baik secara langsung maupun di media massa. Secara garis besar harapan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : - Mampu mengobati pasien dengan cara mutakhir, teliti dan terampil. - Mampu mendengarkan, menghormati pendapat pasien, berlaku santun dan penuh pertimbangan, berkomunikasi dengan baik, memberikan nasihat tanpa menggurui. - Mampu menyimpan rahasia, bersifat jujur dan punya integritas, dan tetap memberikan asuhan walaupun ilmu kedokteran tidak berhasil lagi. - Mampu mempertahankan hubungan luwes sehingga pasien mendapat penjelasan lengkap dan dilibatkan dalam keputusan tentang asuhan.
  • 26. 2. Untuk dapat menanggapi harapan pasien tersebut kita perlu melakukan pendekatan secara holistik (bio-psiko-sosial). Dengan demikian kita dapat memahami keluhan pasien meskipun kita tidak dapat menemukan gangguan biologis. Secara skematis gangguan biologi psikologi dan sosial ini serta kaitannya dengan penyakit dapat dilihat pada model berikut :
  • 27. 3. Keterampilan yang dibutuhkan seorang dokter meliputi lingkup keterampilan berpikir, berkomunikasi dan keterampilan tindakan praktis seperti dapat dilihat pada bagan berikut : Tiga Lingkup yang membentuk kemampuan (Guilbert, WHO, 1981)
  • 28. 4. Empati adalah kemampuan memahami dan ikut serta dalam permasalahan orang lain. Model komunikasi dokter – penderita adalah model yang menempatkan informasi sebagai milik bersama. 5. Kepercayaan dokter terhadap pasien merupakan modal yang kuat bagi dokter untuk membina hubungan dengan pasien. 6. Keterampilan berkomunikasi telah dipunyai oleh seseorang sejak kecil. Keterampilan tersebut dapat dikembangkan. Dalam pekerjaannya dokter harus mampu berkomunikasi dengan pasien dalam berbagai situasi serta terampil menyampaikan kabar buruk (telling bad news).
  • 29. MODEL UNTUK MENJELASKAN TERJADINYA SAKIT
  • 30. 7. Rasa empati tumbuh sejak kecil baik dalam didikan keluarga, sekolah serta kegiatan di luar sekolah. Kemampuan empati tidak hanya monopoli dokter tetapi dipunyai oleh semua orang. Namun agar dapat berkomunikasi secara baik dengan pasien maka dokter harus mampu menumbuhkan rasa empati pada dirinya. 8. Dalam melaksanakan pekerjaannya dokter dituntut oleh etika kedokteran. Keterampilan komunikasi dan empati merupakan dasar yang kuat untuk menjalankan etika kedokteran.
  • 31. 9. Dengan demikian etika kedokteran mencakup : ~ Kesanggupan memahami keluhan dan pribadi pasien ~ Kemampuan menumbuhkan empati ~ Kemampuan mempertahankan kerahasiaan hubungan dokter pasien ~ Kewajiban melakukan pendekatan ilmiah (analitik) pada pasien dan masalahnya ~ Kewajiban memberitahu pasien tentang tindakan dan rencana selanjutnya, serta melanjutkan asuhan pasien ~ Kemampuan menolong pasien mengambil keputusan terbaik mengenai penyakit dan hidupnya
  • 32. 10. Prinsip untuk menghargai hak orang lain acap kali dianggap sebagai prinsip yang berasal dari barat. Ini mungkin berhubungan dengan deklarasi hak azazi manusia yang dicanangkan setelah perang dunia kedua. Namun bila kita memperhatikan pikiran para ahli filsafat dan budayawan timur sebenarnya mereka juga amat memperhatikan hak-hak orang lain.
  • 33. Kesimpulan Komunikasi Empati dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat, efektif dan efisien serta tidak kentara sebagai alat komunikasi antara dokter dengan pasien dalam suatu wawancara medis maupun sepanjang masa pengobatan. Komunikasi Empati melampaui semua hal-hal yang mungkin dijangkau oleh wawancara biasa karena sistem ini dapat mendalami aspek nilai-nilai, pendapat pribadi,motivasi, kondisi kejiwaan serta perasaan-perasaan pasien yang mungkin segan atau tidak mungkin diungkapkannya secara sadar dan terbuka kepada dokternya. Dengan demikian pasien bukan lagi hanya sekedar nomor urut semata-mata, atau suatu obyek ekonomi, melainkan adalah manusia seutuhnya yang sedang menghadapi masalah gangguan kesehatan tetapi yang dapat dipahami secara lebih menyeluruh dan dapat diperlakukan secara lebih manusiawi.