4. Pengertian EMOSI
Pengertian EMOSI
The Lexicon Webster Dictionary:
Emotion (n) Latin : Emovere (pp. Emotus): moving out, stir up.
An affective state of consciousness in which joy, sorrow,
fear,hate or the like is experienced: distinguished from ; any
agitated or intense state of mind, usually with concurrent
psychological changes; an occurrence of this; that bring about
any intense state of feeling.
Oxford English Dictionary : setiap kegiatan atau pengolahan
pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat
dan meluap-luap.
5. Emosi menggambarkan perasaan manusia
menghadapi berbagai situasi yang berbeda
(Atkinson)
Emosi adalah motus anima, yg berarti “Jiwa yg
menggerakkan kita”
Suatu keadaan perasaan yang hebat dan
meluap-luap, seperti kegembiraan, ketakutan,
kebencian dsb, yang menggerakkan seseorang
bertindak lebih jauh.
Berlaku sbg sumber energi, autentisitas dan
semangat manusia yg paling kuat, serta
sumber kebijakan intuitif. (Video)
7. Perspektif perubahan makna kata
“EMOSI”
• KONVENSIONAL
Lambang kelemahan
Tidak boleh ada dlm bisnis
Harus dihindari
Membingungkan
Harus dipisahklan
Hindari orang yg emosional
Hanya pikiran yg diperhatikan
Menggunakan kata tanpa emosi
Mengganggu penilaian objektif
Mengalihkan perhatian
Tanda kerentanan
–
• HIGH PERFORMANCE
Lambang kekuatan
Penting dalam bisnis
Emosi memicu semangat
Memperjelas
Harus dipadukan
Mencari orang emosional
Emosi harus didengar
Menggunakan kata emosional
Penting untuk penilaian yg baik
Memotivasi kita
Membuat kita hidup
8. • Berperan sbg “silent language”.
• Berperan sbg inner moral/kompas etika dlm
bersikap.
• Membantu proses pengambilan keputusan.
• Sarana komunikasi untuk berhubungan dgn
yang lain.
• Memungkinkan inner self kita berbicara kepada
kita dan mengatakan apa sesungguhnya yg kita
butuhkan.
Seberapa pentingkah
MENGENALI EMOSI?
Kenali Diri
9.
10. Mengapa “EQ” menjadi PENTING
• Kecerdasan
emosional tidak
muncul dari
pemikiran intelek
yang jernih, tapi dari
pekerjaan hati nurani
manusia.
• Fungsinya luar biasa
Pembangkit Energi
(Energizer)
Pembawa Informasi
(Messenger)
Memperkuat Pesan
(Revealer)
Menjaga Homestatis
(Keseimbangan)
11.
12.
13. Teori Emotional Intelligence
Daniel Goleman
• IQ bukan satu satunya kecerdasan.
• Kecerdasan emosi (EQ) dinilai tidak kalah penting
dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah penelitian
mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi dua kali lebih
penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan
kontribusi terhadap kesuksesan seseorang
Beragam konsep kecerdasan
1. Kecerdasan emosi ( EI) /
Emotional Quotient (EQ)
2. Kecerdasan Intelektual (IQ)
3. Creative quotient (CQ)
3. Adversity quotient (AQ)
4. Spiritual quotient (SQ)
Zohar dan Marshall
(2001):
SQ merupakan
kecerdasan tertinggi dan
dibutuhkan untuk
memfungsikan IQ dll.
EQ merupakan landasan
16. Perbedaan IQ dan EQ
• IQ
Relatif permanen
Titik berat pada logika
dan analisis
Berperan sekitar 4%
keberhasilan
• EQ
Dapat dipelajari dan
berubah menjadi baik
Titik berat pada emosi
dan biologis
Berperan sd lebih dari
40% thdp keberhasilan
(bersama-sama dgn
bentuk kecerdasan
lainnya)
18. Persamaan IQ dan EQ
IQ EQ
Fungsi yang sama penting
Saling berhubungan
Saling melengkapi
Tidak ada yg lebih baik/jelek, sama penting, tergantung
fungsinya
Frekuensi penggunaan IQ dan EQ adalah situasional
19. Zohar dan Marshall
(2001):
• SQ merupakan
kecerdasan tertinggi dan
dibutuhkan untuk
memfungsikan IQ dll.
• EQ merupakan landasan
Emotional Quotient
IntelligenceQuotient
Spiritual Quotient
22. What is a Team?
• Group or Team
Two or more interacting and interdependent individuals
who come together to achieve specific goals.
– Formal groups
• Work groups defined by the organization’s structure
that have designated work assignments and tasks.
– Appropriate behaviors are defined by and directed toward
organizational goals.
– Informal groups
• Groups that are independently formed to meet the
social needs of their members.
22
28. KELINCI berlari dengan begitu
cepatnya
Sedangkan KURA-KURA
yang berjalannya sangat
lamban, sehingga sangat
jauh tertinggal
Perlombaanpun BERLANGSUNG ….
29. Kura-kura yang malang…
Dia masih jauh….
WALAUPUN SAYA
ISTIRAHAT SEBENTAR,
dia tidak akan bisa
menyusul ku.
Di Tengah Perjalanan ……..
33. I have lost
the race
The moral of the story is
that slow and steady
wins the race.
Sesi-1
Cerita masih berlanjut…
34. • Kelinci kecewa dan
merenenung mengapa dia
kalah.
• Ia menyadari bahwa ia kalah
hanya karena ia terlalu
percaya diri, lengah dan lalai.
• Jika ia tidak menganggap
pasti menang, tidak ada
kesempatan bagi kura-kura
untuk mengalahkannya.
Mengapa
saya bisa
kalah?
38. Akhirnya, Kelinci memenangkan lomba
karena ia berlari cepat dan tanpa henti.
Cepat dan konsisten akan selalu mengalahkan yang lambat
dan konstan.
Lambat dan konstan itu baik tetapi lebih baik menjadi cepat
dan dapat diandalkan.
Sesi-2
Tetapi cerita tidak berakhir disini…
43. • Namun, Garis Finish berada pada
jarak beberapa kilometer di
seberang sungai.
• Untuk menjaga komitmennya untuk
menjadi cepat dan konsisten, Kelinci
berlari pada kecepatan tinggi hingga ia
sampai di tepi sungai.
Goal
46. Kelinci dan Kura-kura, akhirnya
menjadi sahabat yang baik dan
saling bertukar pikiran.
Keduanya menyadari bahwa
perlombaan yang lalu dapat
dilakukan lebih baik apabila
dilakukan bersama-sama.
53. Secara individu, adalah baik
memiliki kecerdasan dan kompetensi
inti yang kuat;
tetapi alangkah baiknya jika dapat
bekerjasama dalam satu tim, di mana
ada situasi dan ada orang lain yang dapat
melakukan sesuatu lebih baik dan kita
dapat belajar darinya.
Kerjasama tim berkaitan dengan
kepemimpinan situasional, di mana
membiarkan orang-orang dengan
kompetensi inti yang relevan dalam
situasi yang memerlukan kepemimpinan.
54. .
Karakteristik Tim
• Terdapat ketergantungan dalam melakukan
tugas (dalam tim terdapat pembagian tugas di
antara sesama anggota tim)
• Memiliki Sinergi Positif
• Kemampuan yang saling melengkapi di antara
sesama anggota tim.
56. Modal Dasar Terbentuknya Suatu TIM [1]
• Moral Merupakan tingkat keyakinan suatu
kelompok tentang keyakinannya dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara tuntas.
• Kepercayaan Kemauan/kerelaan dari setiap
individu untuk mengambil resiko berdasarkan rasa
percaya kepada kemampuan dan integritas individu
lain di dalam tim. Setiap anggota tim harus mau dan
mampu untuk saling mempercayai sesama anggota
kelompoknya.
56
57. Modal Dasar Terbentuknya Suatu TIM [2]
• Kebersamaan Merupakan rasa kesatuan setiap
individu dalam kelompok yang mengikat mereka
menjadi satu tim. Kelompok yang tingkat
kebersamaannya tinggi akan lebih produktif dibanding
dengan yang rendah.
• Komunikasi Kemauan/kerelaan dari setiap individu
untuk bersikap terbuka terhadap yang lain, dengan
keterampilan membina hubungan interpersonal yang
tinggi. Berkomunikasi secara efektif, memecahkan
masalah bersama, dan menangkal gosip ataupun
rumor yang negatif.
57
58. Modal Dasar Terbentuknya Suatu TIM [3]
• Produktivitas Bekerja dalam suatu tim akan
lebih mudah dalam menyelesaikan tugas,
daripada dikerjakan secara sendirian. Dalam
Tim, setiap individu harus mau dan mampu
untuk berbagi sumber daya, keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan
memimpin/dipimpin. Hasil kerja tim akan lebih
besar daripada penjumlahan hasil kerja setiap
individu (Sinergi).
58
Security. By joining groups, people can reduce the insecurity of “standing alone.”
Status. Inclusion in a group that is viewed as important by others provides status and recognition for its members.
Self-esteem. Groups can provide people with feelings of self-worth.
Affiliation. Groups can fulfill social needs.
Power. What cannot be achieved individually often becomes possible through group action.
Goal achievement. Sometimes, it takes more than one person to accomplish a task. In such cases, management will use formal groups.