SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
ESQ
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, manusia
dihadapkan denganberbagai macam persoalan hidup. Dari hasil survey terhadap guru dan orang
tua terlihat bahwa anak-
anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosi dibandingkan generasi terdahulu. Ana
k-anak sekarang secara rerata tumbuh dalam kesepian dan depresi,
lebih mudah marah dan sulit untukdiatur. Dari
hal tersebut jelaslah bahwa kecerdasan manusia dalam hal spiritual sangat memprihatikan.
Pada saat ini, banyak orang beranggapan bahwa untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang tinggi,
manusia harus mampu mendapatkan materi yang tak sedikit
agar kebutuhan hidup tercukupi tanpamemperhatikan spiritual yang
ada pada diri mereka sendiri.Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki
kecerdasan otak saja, atau memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia
pekerjaan. Seringkali yang berpendidikan formal lebih rendah ternyata banyak yang lebih berhasil.
Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ), padahal yang diperlukan
adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme,
kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Saat ini begitu banyak orang
yang berpendidikan dan tampak begitumenjanjikan, namun kariernya terhenti. Atau lebih buruk lagi,
tersingkir akibat rendahnya kecerdasan hati mereka.
Kecerdasan spiritual seperti, kejujuran,kesabaran, keadilan, kebersamaan, kreativitas,
kedisiplinan yang pada hakikatnya sudah ada di dalam manusia. Ketika orang dapat melakukan
tersebut, makapola hidup yang baik akan terbuka dan di saat itulah mereka menemukan jati diri
sehingga terbuka peluang untuk mengaktualisasikan seluruh potensi. Dari hal yang telah di
jelaskandiatas, maka kamimerasa tertarik untuk membuat satu buah makalah yang berjudul
“Meningkatkan Kecerdasan Spiritual”.
1.2 Rumusan Masalah
· Apa yang dimaksud dengan Kecerdasan spiritual ?
· Bagaimana memberdayakan kecerdasan spiritual yang ada dalam diri ?
· Bagaimana tanda-tanda manusia memiliki kecerdasan spiritual yang baik ?
· Bagaimana mengembangkan kecerdasan spiritual ?
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini, kami
membatasi masalah hanya sampai batas mengenai kecerdasanspiritual yang ada dalam diri manusia.
1.4 Tujuan
Dalam pembuatan Makalah ini, penulis memiliki tujuan diantaranya :
· Mengetahui bagaimana kecerdasan spiritual yang ada dalam diri manusia.
· Mengetahui bagaimana cara mengembangkan kecerdasan spiritual
· Mengetahui tanda-tanda manusia yang memiliki kecerdasan spiritual yang bai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kecerdasan Spiritual
merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalanmakna dan nilai,
yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang
lebih luas dan kaya
atau kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebihbermakna dibanding
yang lain (Zohar dan Marshall, 2000).Pada awal abad kedua puluh, IntelegenceQuotient pernah
menjadi isu besar. Kecerdasan intelektual atau rasional adalah kecerdasan yang digunakan untuk
memecahkan masalah logika maupun strategis. Para psikolog menyusun berbagai tes untuk
mengukurnya, dan tes – tes ini menjadi manusia ke dalam berbagai tingkatan kecerdasan, yang
kemudian lebih dikenal dengan istilah IQ (Intelligence Quotient), yang katanya dapat menunjukkan
kemampuan mereka. Menurut teori ini semakin tinggi IQ seseorang, semakin tinggi pula
kecerdasannya kecerdasan emosional (EQ), sama pentingnya dengan IQ. SQ adalah landasan yang
diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan, SQ merupakan kecerdasan
tertinggi kita.
SQ (Spiritual Quotient) adalah paradigma kecerdasan spiritual. Artinya segi dan ruang spiritual kita
bisa memancarkan cahaya spiritual (spiritual light) dalam bentuk kecerdasan spiritual.Kecerdasan
spiritual melibatkan kemampuan menghidupkan kebenaran yang paling dalam. Itu berarti
mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan paling manusiawi dalam batin. Gagasan, energi, nilai, visi,
dorongan dan arah panggilan hidup, mengalir dari dalam, dari suatu keadaan kesadaran yang hidup
bersama cinta. Dari sudut pandang psikologi, kecerdasan spiritual justru mengejutkan kita, karena
ternyata sudut pandang psikologi memberitahu kita bahwa ruang spiritual (spiritual space) pun
memiliki arti kecerdasan.Di antara kita bisa saja orang yang tidak cerdas secara spiritual, dengan
ekspresi keberagamannya yang monolitik, eksklusif, dan intoleran, yang seringkali berakibat pada
kobaran konflik atas nama agama. Begitu juga sebaliknya, di antara kita bisa juga ada orang cerdas
secara spiritual sejauh orang itu mengalir dengan penuh kesadaran, dengan sikap jujur dan terbuka,
insklusif, dan bahkan pluralis dalam beragama di tengah pluralitas agama
BAB III
PEMBAHASAN
Pembicaraan mengenai SQ atau kecerdasan spiritual tidak lepas dari konsep filosofis yang menjadi
latar belakangnya. Konsep mengenai SQ itu sendiri sebenarnya sudah lama diperbincangkan, hanya
saja dengan kemasan yang berbeda. Dalam ilmu psikologi dikenal tiga aliran besar yang menjadi
inspirasi bagi banyak aliran yang berkembang pada saat kemudian. Aliran tersebut adalah
behaviorisme, psikoanalisis dan humanistis. Kecerdasan spiritual banyak mengembangkan konsep-
konsepnya dari aliran humanistis. Aliran humanistis ini kemudian mengembangkan sayapnya secara
spesifik membentuk psikologi transpersonal, dengan landasan “pengalaman keagamaan” sebagai peak
experience, plateau dan fartherst of human nature. Menurut Maslow (Rakhmat dalam Zohar dan
Marshall, 2000) psikologi belum sempurna sebelum difokuskan kembali dalam pandangan spiritual
dan transpersonal. Penelusuran pemahaman kecerdasan spiritual (SQ) saat sekarang nampaknya
cukup relevan, mengingat banyaknya persoalan-persoalan sosial yang semakin membebani hidup
seseorang.
4.1 Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan Spiritual
merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memcahkan persoalanmakna dan nilai,
yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang
lebih luas dan kaya
atau kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebihbermakna dibanding
yang lain (Zohar dan Marshall, 2000).
4.2 MemberdayakanKecerdasan Spiritual
Menurut M. Suyanto dalam bukunya 15
Rahasia Mengubah Kegagalan MenjadiKesuksesandengan Memberdayakan Kecerdasan Spiritual,
manusia dapat mengembangkankecerdasan spiritual dengan melakukan hal berikut
· Menciptakan Visi pribadi sejak kecil
· Menciptakan visi pribadi yang mulia
· Menetapkan sasaran pribadi
· Melaksanakan visi dengan menyenangkan
· Analisa diri dengan lingkungan
4.3 Tanda-tanda orang yang memilik ikecerdasan spiritual yang baik
· Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif)
· Tingkat kesadaran diri yang tinggi
· Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
· Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit
· Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
· Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu
· Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal (holistik)
· Kecenderungan nyata untuk bertanya “mengapa?” atau “bagaimana jika” untuk mencari
jawaban-jawaban mendasar
· Mandiri SQ yang berkembang dengan baik dapat menjadikan seseorang memiliki “makna”
dalam hidupnya. Dengan “makna” hidup ini seseorang akan memiliki kualitas “menjadi”, yaitu suatu
modus eksistensi yang dapat membuat seseorang merasa gembira, menggunakan kemampuannya
secara produktif dan dapat menyatu dengan dunia. Ungkapan syair yang dikemukakan oleh Gothe ini
mampu mewakili karakteristik seseorang yang memiliki SQ (Fromm, 1987): Harta Milik Kutahu tak
ada yang milikku Namun pikiran yang lepas bebas Dari jiwaku akan membanjir Dan setiap saat nan
menyenangkan Yang oleh takdir yang cinta kasih Dari kedalaman diberikan buat kenikmatanku.
Menggunakan ungkapan Howard Gardner, kecerdasan emosi terdiri dari kecakapan, diantaranya :
intrapersonal intelligence dan interpersonal intellegence. Intrapersonal intelligence merupakan
kecakapan mengenali perasaan kita sendiri yang terdiri dari :
· Kesadaran diri meliputi : keadaan emosi diri, penilaian pribadi, percaya diri.
· Pengaturan diri meliputi : pengendalian diri, dapat dipercaya, waspada adaptif dan inovatif.
· Motivasi meliputi : dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimis.
· Sedangkan interpersonal intelligence merupakan kecakapan berhubungan dengan orang lain
yang terdiri dari :
1. Empati meliputi : memahami orang lain, pelayanan, mengembangkan orang lain, mengatasi
keragaman dan kesadaran politis.
2. Ketrampilan sosial meliputi : pengaruh, komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan,
manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaborasi dan koperasi serta kerja team.
Tiga langkah kembangkan EQ (Emotional Quotient) :
1. Membuka hati : ini adalah langkah pertama karena hati adalah simbol pusat emosi. Hati kitalah
yang merasa damai saat kita berbahagia, hati kita merasa tidak nyaman ketika sakit, sedih, marah atau
patah hati. Kita mulai dengan membebaskan pusat perasaan kita dari impuls dan pengaruh yang
membatasi kita untuk menunjukkan cinta satu sama lain.
2. Menjelajahi dataran emosi : sekali kita telah membuka hati, kita dapat melihat kenyataan dan
menemukan peran emosi dalam kehidupan. Kita dapat berlatih cara mengetahui apa yang kita rasakan.
Kita mengetahui emosi yang dialami orang lain. Singkatnya, kita menjadi lebih baik dan bijak
menanggapi perasaan kita dan perasaan orang di sekitar kita.
3. Mengambil tanggung jawab : untuk memperbaiki dan mengubah kerusakan hubungan, kita
harus mengambil tanggung jawab. Kita dapat membuka hati kita dan memahami peta dataran
emosional orang di sekitar kita. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ESQ adalah
kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan diluar ego
atau jiwa sadar serta kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan kemampuan mengelola
emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
BAB IV
KESIMPULAN
Meskipun IQ merupakan faktor yang penting bagi proses pembelajaran, hal ini tidak mutlak karena
tanpa adanya keseimbangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) akan menjadi tidak sempurna
dan tidak efektif. Bila EQ tinggi, akan mampu memahami perasaan secara mendalam dan dapat
mengenali diri sendiri. Kemampuan akal kita merupakan bawaan lahir dan sebagian besar tidak
berubah, IQ hanya meramalkan prestasi kita di atas kertas sejauh mana kita memenuhi standar yang
ditetapkan seseorang. Sedangkan EQ membantu kita menetapkan standar kita sendiri, EQ mencahayai
dunia batin kita.
Hati mengaktifkan nilai-nilai yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi
sesuatu yang kita rasakan dan kita jalani. Hati adalah sumber keberanian, semangat, integritas dan
komitmen. Hati adalah sumber energi, tenaga dan perasaan yang menuntut kita belajar menciptakan,
bekerja sama, memimpin dan menolong. Bukan orang-orang yang Kata dan adaptif. Kreatif bukan
hasil IQ semata, namun juga dibentuk oleh kecerdasan EQ yang tinggi. Bukan orang-orang yang
nyata, yang tampak sempurna dengan IQ dan prestasi tinggi, dan gaya bicara yang terpelajar.
Dari uraian tentang ESQ di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa apabila siswa
mempunyai kejernihan hati, yakni dengan melandaskan suara hati sebagai acuan dalam belajar maka
secara tidak langsung dia akan berhasil dalam belajar atau akan memperoleh prestasi yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, M. 2006. Revolusi Organisasi dengan Memberdayakan Kecerdasasn Spiritual.
Yogyakarta: PenerbitAndi
Suyanto, M. 2006. 15
Rahasia Mengubah kegagalan Menjadi Kesuksesan denganmemberdayakan Kecerdasan spiritual.
Yogyakarta: PenerbitAndi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil „Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin
masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan
kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan
mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.
makalah ini penulis membahas mengenai “EMOTIONAL DAN SPRITUAL QUATIENT (ESQ)” dengan
makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.
Raha, Juli 2013
Penyusun

More Related Content

What's hot

Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danIntelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danAi Seung Joo Wae
 
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hariUrgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hariAndriyanti Pasaribu
 
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaDiyah Sri Hariyanti
 
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitaspengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitasaldi ramdhani fahlevi deisti
 
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam BelajarPower Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam BelajarNunung Susiliana
 
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...Tyaseta Sardjono
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalJerry Makawimbang
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesIsmail Mamat
 
mendidik kecerdasan emosi remaja
mendidik kecerdasan emosi remajamendidik kecerdasan emosi remaja
mendidik kecerdasan emosi remajaRia Sari
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasipjj_kemenkes
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Bab 3 Manajemen Pengembangan Diri
Bab 3 Manajemen Pengembangan DiriBab 3 Manajemen Pengembangan Diri
Bab 3 Manajemen Pengembangan Dirilisachmad
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisafaisunufir
 
Emotional intelligent
Emotional intelligentEmotional intelligent
Emotional intelligentagustaws
 

What's hot (20)

Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danIntelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
 
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hariUrgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
Urgensi Hubungan Iesq dengan Sikap Kehidupan Sehari-hari
 
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
 
IESQ
IESQIESQ
IESQ
 
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitaspengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dan produktivitas
 
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam BelajarPower Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
 
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence Competencies
 
Kecerdasan emosi
Kecerdasan emosiKecerdasan emosi
Kecerdasan emosi
 
KONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASANKONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASAN
 
mendidik kecerdasan emosi remaja
mendidik kecerdasan emosi remajamendidik kecerdasan emosi remaja
mendidik kecerdasan emosi remaja
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Siapa Aku
Siapa AkuSiapa Aku
Siapa Aku
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Bab 3 Manajemen Pengembangan Diri
Bab 3 Manajemen Pengembangan DiriBab 3 Manajemen Pengembangan Diri
Bab 3 Manajemen Pengembangan Diri
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Emotional intelligent
Emotional intelligentEmotional intelligent
Emotional intelligent
 
Esq
EsqEsq
Esq
 

Similar to MENINGKATKAN KECERDASAN

Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarRiva Warid
 
Presentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalPresentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalRokaizal Rozali
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswaNur IB
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIxue er tui
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaRinatun4e
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisLanggeng Prayogo
 
Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)Rahmatullah Agustina
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Narendra
 
Kecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptx
Kecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptxKecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptx
Kecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptxUchyuchykhadijah1
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatYudiSiswanto5
 
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptxLandasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptxAlifianChuchok
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdfBhinekaTemplate
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Erta Erta
 
Presentation chapter report
Presentation chapter reportPresentation chapter report
Presentation chapter reportAgussalim Masry
 
Esq & konsep kendiri
Esq & konsep kendiriEsq & konsep kendiri
Esq & konsep kendiriLee Oi Wah
 
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaanPerbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaanmuhammadakbarrozaqi
 

Similar to MENINGKATKAN KECERDASAN (20)

Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
 
Presentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi finalPresentation kecerdasan emosi final
Presentation kecerdasan emosi final
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
 
Eq note
Eq noteEq note
Eq note
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)
 
psikossosial.pdf
psikossosial.pdfpsikossosial.pdf
psikossosial.pdf
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1
 
Materi kecerdasan emosional
Materi kecerdasan emosionalMateri kecerdasan emosional
Materi kecerdasan emosional
 
Kecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptx
Kecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptxKecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptx
Kecerdasan Emosional dan Spiritual Gabung.pptx
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian Sehat
 
Psikologi Sosial
Psikologi SosialPsikologi Sosial
Psikologi Sosial
 
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptxLandasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosi.pptx
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
 
Presentation chapter report
Presentation chapter reportPresentation chapter report
Presentation chapter report
 
Esq & konsep kendiri
Esq & konsep kendiriEsq & konsep kendiri
Esq & konsep kendiri
 
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaanPerbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

MENINGKATKAN KECERDASAN

  • 1. ESQ BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, manusia dihadapkan denganberbagai macam persoalan hidup. Dari hasil survey terhadap guru dan orang tua terlihat bahwa anak- anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosi dibandingkan generasi terdahulu. Ana k-anak sekarang secara rerata tumbuh dalam kesepian dan depresi, lebih mudah marah dan sulit untukdiatur. Dari hal tersebut jelaslah bahwa kecerdasan manusia dalam hal spiritual sangat memprihatikan. Pada saat ini, banyak orang beranggapan bahwa untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang tinggi, manusia harus mampu mendapatkan materi yang tak sedikit agar kebutuhan hidup tercukupi tanpamemperhatikan spiritual yang ada pada diri mereka sendiri.Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali yang berpendidikan formal lebih rendah ternyata banyak yang lebih berhasil. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ), padahal yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Saat ini begitu banyak orang yang berpendidikan dan tampak begitumenjanjikan, namun kariernya terhenti. Atau lebih buruk lagi, tersingkir akibat rendahnya kecerdasan hati mereka. Kecerdasan spiritual seperti, kejujuran,kesabaran, keadilan, kebersamaan, kreativitas, kedisiplinan yang pada hakikatnya sudah ada di dalam manusia. Ketika orang dapat melakukan tersebut, makapola hidup yang baik akan terbuka dan di saat itulah mereka menemukan jati diri sehingga terbuka peluang untuk mengaktualisasikan seluruh potensi. Dari hal yang telah di jelaskandiatas, maka kamimerasa tertarik untuk membuat satu buah makalah yang berjudul “Meningkatkan Kecerdasan Spiritual”. 1.2 Rumusan Masalah · Apa yang dimaksud dengan Kecerdasan spiritual ? · Bagaimana memberdayakan kecerdasan spiritual yang ada dalam diri ? · Bagaimana tanda-tanda manusia memiliki kecerdasan spiritual yang baik ? · Bagaimana mengembangkan kecerdasan spiritual ? 1.3 Batasan Masalah Dalam pembuatan makalah ini, kami membatasi masalah hanya sampai batas mengenai kecerdasanspiritual yang ada dalam diri manusia.
  • 2. 1.4 Tujuan Dalam pembuatan Makalah ini, penulis memiliki tujuan diantaranya : · Mengetahui bagaimana kecerdasan spiritual yang ada dalam diri manusia. · Mengetahui bagaimana cara mengembangkan kecerdasan spiritual · Mengetahui tanda-tanda manusia yang memiliki kecerdasan spiritual yang bai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kecerdasan Spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalanmakna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya atau kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebihbermakna dibanding yang lain (Zohar dan Marshall, 2000).Pada awal abad kedua puluh, IntelegenceQuotient pernah menjadi isu besar. Kecerdasan intelektual atau rasional adalah kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun strategis. Para psikolog menyusun berbagai tes untuk mengukurnya, dan tes – tes ini menjadi manusia ke dalam berbagai tingkatan kecerdasan, yang kemudian lebih dikenal dengan istilah IQ (Intelligence Quotient), yang katanya dapat menunjukkan kemampuan mereka. Menurut teori ini semakin tinggi IQ seseorang, semakin tinggi pula kecerdasannya kecerdasan emosional (EQ), sama pentingnya dengan IQ. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan, SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita. SQ (Spiritual Quotient) adalah paradigma kecerdasan spiritual. Artinya segi dan ruang spiritual kita bisa memancarkan cahaya spiritual (spiritual light) dalam bentuk kecerdasan spiritual.Kecerdasan spiritual melibatkan kemampuan menghidupkan kebenaran yang paling dalam. Itu berarti mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan paling manusiawi dalam batin. Gagasan, energi, nilai, visi, dorongan dan arah panggilan hidup, mengalir dari dalam, dari suatu keadaan kesadaran yang hidup bersama cinta. Dari sudut pandang psikologi, kecerdasan spiritual justru mengejutkan kita, karena ternyata sudut pandang psikologi memberitahu kita bahwa ruang spiritual (spiritual space) pun memiliki arti kecerdasan.Di antara kita bisa saja orang yang tidak cerdas secara spiritual, dengan ekspresi keberagamannya yang monolitik, eksklusif, dan intoleran, yang seringkali berakibat pada kobaran konflik atas nama agama. Begitu juga sebaliknya, di antara kita bisa juga ada orang cerdas secara spiritual sejauh orang itu mengalir dengan penuh kesadaran, dengan sikap jujur dan terbuka, insklusif, dan bahkan pluralis dalam beragama di tengah pluralitas agama
  • 3. BAB III PEMBAHASAN Pembicaraan mengenai SQ atau kecerdasan spiritual tidak lepas dari konsep filosofis yang menjadi latar belakangnya. Konsep mengenai SQ itu sendiri sebenarnya sudah lama diperbincangkan, hanya saja dengan kemasan yang berbeda. Dalam ilmu psikologi dikenal tiga aliran besar yang menjadi inspirasi bagi banyak aliran yang berkembang pada saat kemudian. Aliran tersebut adalah behaviorisme, psikoanalisis dan humanistis. Kecerdasan spiritual banyak mengembangkan konsep- konsepnya dari aliran humanistis. Aliran humanistis ini kemudian mengembangkan sayapnya secara spesifik membentuk psikologi transpersonal, dengan landasan “pengalaman keagamaan” sebagai peak experience, plateau dan fartherst of human nature. Menurut Maslow (Rakhmat dalam Zohar dan Marshall, 2000) psikologi belum sempurna sebelum difokuskan kembali dalam pandangan spiritual dan transpersonal. Penelusuran pemahaman kecerdasan spiritual (SQ) saat sekarang nampaknya cukup relevan, mengingat banyaknya persoalan-persoalan sosial yang semakin membebani hidup seseorang. 4.1 Kecerdasan Spiritual Kecerdasan Spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memcahkan persoalanmakna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya atau kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebihbermakna dibanding yang lain (Zohar dan Marshall, 2000). 4.2 MemberdayakanKecerdasan Spiritual Menurut M. Suyanto dalam bukunya 15 Rahasia Mengubah Kegagalan MenjadiKesuksesandengan Memberdayakan Kecerdasan Spiritual, manusia dapat mengembangkankecerdasan spiritual dengan melakukan hal berikut · Menciptakan Visi pribadi sejak kecil · Menciptakan visi pribadi yang mulia · Menetapkan sasaran pribadi · Melaksanakan visi dengan menyenangkan · Analisa diri dengan lingkungan 4.3 Tanda-tanda orang yang memilik ikecerdasan spiritual yang baik · Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif) · Tingkat kesadaran diri yang tinggi · Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan · Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit · Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai · Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu
  • 4. · Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal (holistik) · Kecenderungan nyata untuk bertanya “mengapa?” atau “bagaimana jika” untuk mencari jawaban-jawaban mendasar · Mandiri SQ yang berkembang dengan baik dapat menjadikan seseorang memiliki “makna” dalam hidupnya. Dengan “makna” hidup ini seseorang akan memiliki kualitas “menjadi”, yaitu suatu modus eksistensi yang dapat membuat seseorang merasa gembira, menggunakan kemampuannya secara produktif dan dapat menyatu dengan dunia. Ungkapan syair yang dikemukakan oleh Gothe ini mampu mewakili karakteristik seseorang yang memiliki SQ (Fromm, 1987): Harta Milik Kutahu tak ada yang milikku Namun pikiran yang lepas bebas Dari jiwaku akan membanjir Dan setiap saat nan menyenangkan Yang oleh takdir yang cinta kasih Dari kedalaman diberikan buat kenikmatanku. Menggunakan ungkapan Howard Gardner, kecerdasan emosi terdiri dari kecakapan, diantaranya : intrapersonal intelligence dan interpersonal intellegence. Intrapersonal intelligence merupakan kecakapan mengenali perasaan kita sendiri yang terdiri dari : · Kesadaran diri meliputi : keadaan emosi diri, penilaian pribadi, percaya diri. · Pengaturan diri meliputi : pengendalian diri, dapat dipercaya, waspada adaptif dan inovatif. · Motivasi meliputi : dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimis. · Sedangkan interpersonal intelligence merupakan kecakapan berhubungan dengan orang lain yang terdiri dari : 1. Empati meliputi : memahami orang lain, pelayanan, mengembangkan orang lain, mengatasi keragaman dan kesadaran politis. 2. Ketrampilan sosial meliputi : pengaruh, komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaborasi dan koperasi serta kerja team. Tiga langkah kembangkan EQ (Emotional Quotient) : 1. Membuka hati : ini adalah langkah pertama karena hati adalah simbol pusat emosi. Hati kitalah yang merasa damai saat kita berbahagia, hati kita merasa tidak nyaman ketika sakit, sedih, marah atau patah hati. Kita mulai dengan membebaskan pusat perasaan kita dari impuls dan pengaruh yang membatasi kita untuk menunjukkan cinta satu sama lain. 2. Menjelajahi dataran emosi : sekali kita telah membuka hati, kita dapat melihat kenyataan dan menemukan peran emosi dalam kehidupan. Kita dapat berlatih cara mengetahui apa yang kita rasakan. Kita mengetahui emosi yang dialami orang lain. Singkatnya, kita menjadi lebih baik dan bijak menanggapi perasaan kita dan perasaan orang di sekitar kita. 3. Mengambil tanggung jawab : untuk memperbaiki dan mengubah kerusakan hubungan, kita harus mengambil tanggung jawab. Kita dapat membuka hati kita dan memahami peta dataran emosional orang di sekitar kita. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ESQ adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan diluar ego atau jiwa sadar serta kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
  • 5. BAB IV KESIMPULAN Meskipun IQ merupakan faktor yang penting bagi proses pembelajaran, hal ini tidak mutlak karena tanpa adanya keseimbangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) akan menjadi tidak sempurna dan tidak efektif. Bila EQ tinggi, akan mampu memahami perasaan secara mendalam dan dapat mengenali diri sendiri. Kemampuan akal kita merupakan bawaan lahir dan sebagian besar tidak berubah, IQ hanya meramalkan prestasi kita di atas kertas sejauh mana kita memenuhi standar yang ditetapkan seseorang. Sedangkan EQ membantu kita menetapkan standar kita sendiri, EQ mencahayai dunia batin kita. Hati mengaktifkan nilai-nilai yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita rasakan dan kita jalani. Hati adalah sumber keberanian, semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi, tenaga dan perasaan yang menuntut kita belajar menciptakan, bekerja sama, memimpin dan menolong. Bukan orang-orang yang Kata dan adaptif. Kreatif bukan hasil IQ semata, namun juga dibentuk oleh kecerdasan EQ yang tinggi. Bukan orang-orang yang nyata, yang tampak sempurna dengan IQ dan prestasi tinggi, dan gaya bicara yang terpelajar. Dari uraian tentang ESQ di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa apabila siswa mempunyai kejernihan hati, yakni dengan melandaskan suara hati sebagai acuan dalam belajar maka secara tidak langsung dia akan berhasil dalam belajar atau akan memperoleh prestasi yang tinggi DAFTAR PUSTAKA Suyanto, M. 2006. Revolusi Organisasi dengan Memberdayakan Kecerdasasn Spiritual. Yogyakarta: PenerbitAndi Suyanto, M. 2006. 15 Rahasia Mengubah kegagalan Menjadi Kesuksesan denganmemberdayakan Kecerdasan spiritual. Yogyakarta: PenerbitAndi KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil „Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. makalah ini penulis membahas mengenai “EMOTIONAL DAN SPRITUAL QUATIENT (ESQ)” dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Raha, Juli 2013 Penyusun