Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan team building. Dinamika kelompok adalah interaksi antar anggota kelompok yang saling mempengaruhi satu sama lain. Terdapat berbagai jenis kelompok seperti kelompok primer, sekunder, formal, dan informal. Team building bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tim melalui serangkaian aktivitas seperti penyusunan sasaran, membangun hubungan, dan analisis peran.
2. Dinamika Kelompok
Santoso (2009) Dinamika kelompok
adalah kelompok yang teratur dari dua
individu atau lebih yang mempunyai
hubungan psikologis secara jelas antara
anggota yang satu dengan yang lainnya.
3. Menurut Shaw (1979: 6-10) ada 6, yaitu:
1) Persepsi dan kognisi anggota kelompok
2) Motivasi dan kebutuhan kepuasan (need
satisfaction)
3) Tujuan kelompok (Group Goals)
4) Organisasi Kelompok
5) Ada ketergantungan antara anggota
kelompok
6) Interaksi
Karakteristik atau ciri suatu Kelompok
4. JENIS-JENIS DINAMIKA KELOMPOK
1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan
berhubungan erat dalam kehidupan.Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan
sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap
orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara Misalnya antara
lain:keluarga,RT,kawan sepermainan, kelompok agama dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.Hubungan yang
terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga
(ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan
yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan
seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama
dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya
berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan.
5. Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:
a) Fase orientasi
Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta
perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan
kelompok, tapi masih tampak individual
b) Fase bekerja
Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai
ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada
ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada dengan
konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.
c) Fase terminasi
Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan perasaan
dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada pencapaian
tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok).
6. Team Building
Team building menurut Robbins (2003) adalah
aktivitas kelompok yang memiliki interaksi tinggi
untuk meningkatkan produktivitas karyawan
dalam menuntaskan tugas-tugas terutama yang
memiliki interdependensi dengan orang lain
melalui serangkaian aktivitas yang dirancang
secara hati-hati untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya.
7. Menurut Johnson dan Johnson (2000) dan Robbins (2003), untuk menyesuaikan tujuan dan masalah
spesifik yang dihadapi tim, aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan dalam team building adalah
menekankan pada aktivitas-aktivitas tertentu saja atau keseluruhan dari aktivitas berikut:
1. Penyusunan sasaran yang ditujukan untuk mengatasi perbedaan persepsi tujuan tim, mengevaluasi
efektivitas tim dalam menyusun prioritas dan mencapai sasaran, mengidentifikasi area yang berpotensi
menjadi masalah.
2. Membangun hubungan interpersonal antar anggota tim.
3. Analisis peran yang bertujuan untuk mengklarifikasi dan mengidentifikasi peran setiap anggota tim,
memikirkan kembali mengenai pekerjaan mereka yang sesungguhnya, dan tugas spesifik yang mereka
harapkan untuk dikerjakan.
4. Analisis proses tim dilakukan dengan menganalisis proses kunci yang terjadi dalam tim untuk
mengidentifikasikan cara kerja dan bagaimana proses ini dapat diperbaiki untuk membuat tim lebih
efektif.
5. Kemampuan beradaptasi dengan kondisi dan tuntutan yang berubah.
8. Referensi :
Clarke, Liz. 1994. The Essence of Change, Prentice Hall International (UK) Ltd
Johnson, E. 2012. CTL: Contextual Teaching And Learning. Bandung: Kaifa
Wibowo, Mungin Edi. 2005. “Konseling Kelompok Perkembangan”. Semarang: UNNES
Press.
Johnson, D. W. & Johnson, F. P. (2000). Joining together: group theory and group skill.
Pearson Education Company: New York.
Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta
Santoso, Slamet.(2009). Dinamika Kelompok, Edisi Revisi cetakan ke III. Jakarta : Bumi
Aksara.
Shaw, M.E. (1979). Group Dynamic: The Psychology of Small Group Behaviour.