Grup dan tim memiliki perbedaan. Grup lebih longgar dan komitmennya tidak sekuat tim. Tim bekerja lebih bersama untuk mencapai tujuan melalui kerja sama. Terdapat berbagai jenis tim seperti tim lintas fungsi, tim virtual, dan tim manajemen atas. Proses pembentukan grup dan tim meliputi tahap forming, storming, norming, performing, dan adjourning.
2. Menurut Robbins (2003) grup dan tim adalah kumpulan orang yang berinteraksi
satu sama lain, bekerja untuk tujuan yang sama, dan menganggap diri mereka
sebagai kelompok.
Robbins (2003) menganggap tim kerja sebagai bagian dari kelompok kerja, tim dibangun untuk
memiliki tujuan (simbiosis) dalam interaksi anggotanya. Perbedaan antara
sebuah kelompok kerja dan sebuah tim kerja harus disimpan bahkan ketika istilah-istilah
tersebut disebutkan secara bergantian dalam konteks yang berbeda.
3. Grup Tim
Komitmen dalam grup tidak mungkin sama kuat
Bekerja lebih mandiri
Pertanggungjawaban secara individu
Kesamaan komitmen
Menyelesaikan banyak pekerjaan melalui kerja
sama
Pertanggungjawaban secara bersama dan individu
Jon R. Katzenbach dan Douglas K. Smith juga membuat perbedaan yang jelas antara
tim dan grup.
4. Menurut DuBrin (2019) faktor utama dalam memahami kelompok dan tim yaitu
dengan diatur sampai batas tertentu oleh norma kelompok, pedoman untuk
perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima yang disepakati secara
informal oleh anggota kelompok. Norma mencakup perilaku seperti :
Memuji anggota
kelompok yang baru
saja memberikan
presentasi di rapat.
Membantu rekan kerja
yang membutuhkan
keahlian Anda.
Tidak memamerkan
penggunaan produk atau
layanan kompetitif.
Bekerja pada akhir pekan
untuk menyelesaikan
proyek jika perlu
01 02 03 04
5. Kelompok Formal
Kelompok Informal
Muncul seiring dengan waktu interaksi para pekerja. Banyak
kelompok informal muncul dari pekerja yang berinterakasi
dengan melalui internet atau sosial media
Kelompok formal adalah kelompok yang sengaja dibentuk oleh organisasi
untuk mengakomondasikan tugas khusus dan mencapai tujuan.
Kelompok Formal vs Informal
6. ● Tim lintas fungsi adalah kelompok kerja yang terdiri dari pekerja dari berbagai
spesialisasi,tetapi pada tingkat organisasi yang sama, bersatu untuk menyelesaikan tugas.
Itutujuan dari tim lintas fungsi adalah untuk mendapatkan pekerja dari berbagai spesialisasi
untuk berbaurbakat mereka menuju tugas yang membutuhkan campuran seperti itu.
● Tim virtual adalah sekelompok kecil orang yang melakukan hampir semua kolaborasi
merekabekerja dengan komunikasi elektronik daripada pertemuan tatap muka. Anggota
timbiasanya tersebar secara fisik, tetapi bisa juga bekerja di organisasi dan kontra yang
samamasukan upeti pada waktu yang berbeda.
● Kru adalah Sekelompok spesialis,masing-masing memiliki spesifikperan, melakukan acara
singkatyang tersinkronisasi eratdengan pekerjaan lainnyaspesialis, dan pengulanganacara ini
di bawah berbedakeadaan lingkungan.
● Tim Manajemen Atas, terdiri dari dua atau lebih eksekutif puncak, yang mengkali memiliki
kekuasaan yang sama. Para eksekutif sepakat diantara mereka sendiri tentang jenis
keputusan apa yang dibuat secara kolaboratif
Jenis Jenis Tim Kerja
7. ● Norms, untuk mengatur hubungan antara individu di dalam kelompok
tertentu, dan faktanya mereka diarahkan untuk terbiasa pada
sejumlah masalah dari bagaimana mereka menyelesaikan masalah
dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut (Blau, 1995).
● Cohesiveness, kekompakan yang mungkin terjadi karena adanya
perjanjian yang ditepati oleh antar anggota dalam kelompok yang
berhubungan dengan nilai-nilai dan keyakinan tertentu.
Menurut McKenna dalam DuBrin (2019) grup kerja memiliki
karakteristik, yaitu :
8. • Cohesiveness dan productivity, hubungan diantara kekompakan
dan produktivitas semakin kompak suatu grup maka tingkan
produktivitasnya akan semakin tinggi. Dan tingkat ke
produktivitasanya dalam rapat akan semakin baik, itu penting
untuk mencapai tujuan grup untuk menyesuaikan terhadap tujuan
atau goals dari organisasi.
• Communication and interaction, yaitu dalam sebuah kelompok
kerja akan tetap terjadi komunikasi atau mereka dalam anggota
yang sama tetap berinteraksi. Dari komunikasi akan menimbulkan
saling keterbukaan satu sama yang lain.
9. Proses terjadinya Grup dan Tim menurut Tuckman (2000), yaitu :
1. Forming
Yaitu dimana kelompok/tim mulai terbentuk. Kondisi yang terjadi adalah ketidakpastian
diantara anggota lainnya, setiap anggota masih bertanya-tanya mengapa dibentuk sebuah
kelompok/tim
2. Storming
yaitu masing-masing anggota berusaha untuk menyesuaikan dengan kondisi, nilai-nilai,
sistem-sistem, dan kepercayaan. Namun, pada tahap ini bisa terjadi dua kemungkinan yaitu
perpecahan atau penyatuan
3. Norming
Yaitu konflik mulai reda, berusaha untuk membuat visi dan misi yang sama dan bersifat
objektif. Pada tahap ini kelompok/tim semakin kohesif
10. 4. Performing
Yaitu setiap anggota mulai menyesuaikan diri dengan visi dan misi yang dibuat
oleh kelompok. Setiap anggota dapat menyelesaikan masalah sendiri dan kembali
pada tujuan awal yang disepakati sebelumnya
5. Adjoining
Yaitu pada tahap ini bagi kelompok/tim yang merasa puas akan bahagia atas
prestasinya namun cenderung akan lupa dengan tujuan awalnya dan tidak
mempertahankannya
11. Robbins, S. P., & Judge, T. (2003). Essentials of organizational behavior (Vol. 7). Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall.
DuBrin, A. J. (2019). Fundamentals of Organizational Behavior (6th ed.). United States of
America : Academis Media Solution.
Referensi