2. Grup / Kelompok
Menurut De Vito (1997) kelompok merupakan sekumpulan individu yang
cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah.
Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan
yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara
mereka.
3. Menurut McKenna (2012) terdapat 4
karakteristik grup kerja (work group), antara
lain:
Yaitu mengatur hubungan antara individu di dalam
kelompok tertentu, dan faktanya mereka diarahkan
untuk terbiasa pada sejumlah masalah dari
bagaimana mereka menyelesaikan masalah dan
kecepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut
1. Norms 3. Cohesiveness & productivity
Hubungan diantara kekompakan dan produktivitas semakin
kompak suatu grup maka tingkan produktivitasnya akan
semakin tinggi. Dan tingkat ke produktivitasanya dalam rapat
akan semakin baik, itu penting untuk mencapai tujuan grup
untuk menyesuaikan terhadap tujuan atau goals dari organisasi
2. Cohesiveness
Kekompakan yang mungkin terjadi karena
adanya perjanjian yang ditepati oleh antar
anggota dalam kelompok yang berhubungan
dengan nilai-nilai dan keyakinan tertentu
4. Communication & interaction
Yaitu dalam sebuah kelompok kerja akan tetap
terjadi komunikasi atau mereka dalam anggota
yang sama tetap berinteraksi. Dari komunikasi akan
menimbulkan saling keterbukaan satu sama yang
lain.
4. Contoh Grup
Contoh grup adalah dalam suatu kelas terdapat
berbagai kelompok anak yang berkumpul. Situasi
inilah yang dikatakan dengan grup. Contoh lain
adalah sebuah band, grup komunitas dalam suatu
hobi, grup belajar dll.
5. Menurut Burn (2004) istilah tim didefinisikan sebagai
sebuah kelompok kerja yang terdiri dari beberapa
orang dengan kompetensi yang setara, dimana
mereka bekerja secara interdependen/ketergantungan
dalam melaksanakan pekerjaan di satu organisasi.
TIM
6. Tim kerja memiliki 3 karakteristik/sifat yang
spesifik menurut (Spector. E. P, 2012), yaitu :
Tindakan dari setiap
individu harus saling terkait
dan dikoordinasikan
01
Setiap anggota harus memiliki peran tertentu
yaitu masing-masing anggota memahami
perannya masing-masing, bertanggung jawab
atas wewenang yang telah diberikan
02
Harus memiliki tujuan/tugas umum dan bersifat
objektif yaitu setiap tujuan atau sasaran yang ingin
dicapai jelas dan mudah dipahami oleh setiap
anggotanya03
7. Contoh Tim
Contoh tim adalah sekelompok orang yang bekerja sama
dalam sebuah projek kerja atau dalam mencapai sebuah
tujuan tertentu. Contoh: dalam sebuah proses pembuatan
film pendek terdapat sutradara dan komponen-komponen
lain. Mereka yang saling bekerja sama untuk
mensukseskan film tersebut itulah yang disebut dengan
tim atau biasanya disebut juga dengan tim kerja.
8. Perbedaan Grup dan Tim dalam suatu
Organiasi menurut Bachroni (2015)
Grup memiliki pemimpin yang berkuasa penuh,
tanggung jawab secara individual, tujuan
diidentikkan sebagai tujuan kelompok dan
organisasi, produk kerja secara individual, adanya
wewenang tugas melalui rapat yang terorganisir.
Tim adanya perputaran peran pemimpin,
tanggung jawab secara individu dan bersama,
memiliki visi dan tujuan yang spesifik, adanya
pemberian umpan balik, diskusi tertutup dan
terbuka, memecahkan masalah bersama-sama.
9. Proses terjadinya Grup dan Tim menurut
Tuckman dalam (Janazc , Dowd & Scheider,
2009)
2. STORMING
5. ADJOINING
3. NORMING1. FORMING
4. PERFORMING
10. Proses terjadinya Grup dan Tim menurut Tuckman dalam (Janazc ,
Dowd & Scheider, 2009) yaitu :
1. Forming
Yaitu dimana kelompok/tim mulai terbentuk. Kondisi yang terjadi adalah ketidakpastian diantara anggota lainnya, setiap anggota masih
bertanya-tanya mengapa dibentuk sebuah kelompok/tim
2. Storming
yaitu masing-masing anggota dalam kelompok/tim ini berusaha untuk menyesuaikan dengan kondisi, nilai-nilai, sistem-sistem, dan
kepercayaan. Namun, pada tahap ini bisa terjadi dua kemungkinan yaitu perpecahan atau penyatuan
3. Norming
Yaitu konflik mulai reda, berusaha untuk membuat visi dan misi yang sama dan bersifat objektif. Pada tahap ini kelompok/tim semakin
kohesif
4. Performing
Yaitu setiap anggota mulai menyesuaikan diri dengan visi dan misi yang dibuat oleh kelompok. Setiap anggota dapat menyelesaikan
masalah sendiri dan kembali pada tujuan awal yang disepakati sebelumnya
5. Adjoining
Yaitu pada tahap ini bagi kelompok/tim yang merasa puas akan bahagia atas prestasinya namun cenderung akan lupa dengan tujuan
awalnya dan tidak mempertahankannya
11. Kesimpulan
‘‘ Tim kerja (work team) merupakan suatu
kumpulan orang yang saling bekerja sama,
keterkaitan, berkoordinasi dan saling berinteraksi.
Sedangkan grup kerja (work grup) merupakan
sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan dan saling berbagi informasi
serta berinteraksi.’’
12. Referensi
Bachroni, M. (2011). Pelatihan pembentukan tim untuk
meningkatkan kohesivitas tim pada kopertis V Yogyakarta.
Jurnal Psikologi, 38(1), 40-51. Retrieved from
https://journal.ugm.ac.id/index.php/jpsi/article/viewFile/7663/
5941
Burn, S.M. 2004. Group: Theory and Practice. Canada:
Wadsworth.
Devito, J.A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Eds. 5.
Jakarta: Professional Book.
Janasz S.C., Karen O. Dowd & Beth Z. Scheneider (2009).
Interpersonal Skills in Organization. 3rd Edition. McGraw-Hill
Interpersonal Edition CO., New York.
McKenna, Eugene. (2012). Business Psychology and
Organizational Behaviour (5th ed.). New York, NY:
Psychology Press
Spector, P. E. (2012). Industrial and Organizational
Psychology: Research and Practice (6th ed.). USA: John
Wiley & Sons