Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
•
3 likes•6,249 views
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, perjalanan penyakit, gejala klinis, kriteria diagnosis, dan tata laksana diabetes melitus pada anak. Informasi kuncinya adalah ada empat klasifikasi DM berdasarkan etiologi, mekanisme penyebabnya adalah insulinopenia yang menyebabkan hiperglikemia, dan tata laksananya meliputi insulin, edukasi, nutrisi, olahraga, serta monitoring.
Recommended
More Related Content
What's hot
What's hot (20)
Viewers also liked
Viewers also liked (20)
Similar to Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Similar to Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
- 1. Lisa Wiramas
- 2. 2 Klasifikasi DM berdasarkan E1ologi (ISPAD, 2009) 1 2 3 4 DM %pe 1 DM %pe 2 DM %pe lain DM kehamilan
- 4. Insulinopenia Diuresis osmo1k + Glukosuria 4 Patofisiologi Hiperglikemia post prandial Hiperglikemia puasa stress fisiologis peningkatan glukogenolisis, glukoneogenesis, lipolisis, dan ketogenesis
- 5. 5 Perjalanan Penyakit Prediabetes Manifestasi klinis diabetes Periode “honeymoon” Ketergantungan insulin yang menetap Diawali kerentanan gene%c dan diakhiri kerusakan total sel β pankreas (ditandai menurunnya sekresi C-‐ pep%de) Ditemukannya an%body (ICA, GAD65, IA2 autoan%bodi, IAA) Bila kebutuhan insulin <0,5 U/kgBB dengan HbA1c <7%
- 6. Gambaran klinis DM 1pe 1 • Perjalanan klinis akut • Gejala klasik: Poliuria, polydipsia, penurunan BB terjadi antara 1-‐2 minggu sebelum diagnosis ditegakkan, dan penglihatan kabur. • Hiperglikemia • KAD • Kussmaul • Enuresis noktural
- 7. Gejala Khas Diabetes pada Anak
- 8. Anamnesis • 73 % pasien anak gejala asimptoma%s Gejala Khas Poliuri, polidipsi, mudah lelah, dan penurunan berat badan yang %dak diketahui penyebabnya. Anak : muncul eneuresis nokturnal (pada anak besar) dan dehidrasi sedang hingga berat karena cairan tubuh banyak keluar melalui urin Jarang polifagia, pandangan kabur, parestesia pada kaki, luka yang sulit sembuh, kulit kering dan gatal, atau gejala ketoasidosis (tanda-‐tanda asidosis, nafas kussmaul, nafas bau keton, dan penurunan kesadaran)
- 9. 9 Kriteria Diagnosis 1. Gejala klasik DM (poliuri, polidipsi, maupun penurunan berat badan + konsentrasi GDS ≥11,1 mmol/L (200 mg/dL).* 2. Kadar glukosa darah puasa ≥7,0 mmol/L (≥126 mg/dL). Puasa adalah tanpa asupan kalori minimal selama 8 jam.** 3. GD 2 jam setelah makan ≥11,1 mmol/L (≥ 200mg/dL) saat OGTT. Tes sesuai WHO dengan 75 gr glukosa anhydrous terlarut di air atau 1,75 g/kgBB, maksimum 75 gr. 4. Pada pasien yang asimptoma%s ditemukan kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dL (11,1 mmol/L) atau kadar glukosa puasa ≥126 mg/dL dan tes toleransi glukosa (TTG) terganggu pada lebih dari 1 kali pemeriksaan 5. HbA1c ≥ 6,5
- 10. 10 DM Toleransi glukosa terganggu Normal Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dL (7 mmol/L) atau Kadar glukosa darah pada jam ke-‐2 > 200 mg/dL (11,1 mmol/L) Kadar glukosa darah puasa 100-‐125 mg/dL (5,6-‐6,9 mmol/L) dan Kadar glukosa darah pada jam ke-‐2: 140-‐199 mg/ dL (7,8-‐11,1 mmol/L) Kadar glukosa darah puasa (plasma) < 100 mg/dL (5,6 mmol/ L) dan kadar glukosa darah pada jam ke-‐2: <140 mg/dL (7,8 mmol/L) Tes Toleransi Glukosa
- 11. Pemeriksaan penunjang lainnya Deteksi autoan%bodi pada serum : Islet cell autoan,bodies (ICAs), Glutamic acid decarboxylase (GAD65A), Insulin autoan,bodies (IAA), Transmembrane tyrosine phosphatase (ICA512A), Zinc transporter 8 autoan,body (ZnT8A); Keton darah; Urinalisis (reduksi, keton, protein); C-‐pep,de; HbA1c
- 12. 12 Kualitas hidup dapat dipertahankan seop%mal mungkin melalui kontrol metabolik yang baik. HbA1c > 8 HbA1c < 8 HbA1c < 7 Tata Laksana
- 13. Tata Laksana 5 13 Insulin Edukasi Nutrisi Olahraga Monitoring
- 14. Insulin 14 1
- 15. Insulin Kerja Cepat Basal Analog Kerja Menengah Kerja Pendek Kerja Campuran 15
- 16. 16 Efek Somogyi Efek Subuh (Dawn effect) Akibat pemberian insulin yang berlebihan terjadi hipoglikemia pada malam hari (jam 02.00-‐03.00). Hiperglikemia pada pagi hari akibat kerja hormon kontra insulin pada malam hari.
- 17. 17 Insulin Kerja Cepat • Lispro • Aspart • Glulisin Larutan Jernih Onset 5-‐15 menit Puncak 30-‐90 menit Lama kerja 3-‐5 jam
- 18. 18 Sebelum makan Snack sore Setelah makan Insulin pump Insulin Kerja Cepat
- 19. 19 Insulin Kerja Pendek • Insulin reguler Larutan Jernih Onset 30-‐60 menit Puncak 2-‐4 jam Lama kerja 5-‐8 jam
- 20. 20 Ketoasidosis Penderita baru Tindakan bedah Sebelum makan Kombinasi dengan insulin kerja menengah pada regimen 2 kali sehari Insulin Kerja Pendek
- 21. 21 Insulin Kerja Menengah • Isophane/NPH • Crystalline zinc asetate Suspensià keruh Onset 2-‐4 jam Puncak 4-‐12 jam Lama kerja 12-‐24 jam
- 22. 22 Pola hidup teratur à sebagian besar diabetes anak à usia bayi Insulin Kerja Menengah
- 23. 23 Insulin Basal Analog • Glargine • Detemir Masa kerja sampai dengan 24 jam Glargine dan detemir: peakless à insulin basal Tidak direkomendasikan untuk anak < 6 tahun
- 24. 24 Insulin Kerja Campuran Kombinasi insulin kerja cepat + menengah atau kerja pendek + menengah Sediaan 30:70
- 25. 25 Dosis Harian Insulin ① Usia ② Berat badan ③ Status pubertas ④ Lama dan fase diabetes ⑤ Tempat sun%kan ⑥ Asupan makanan ⑦ Pola olahraga ⑧ Ru%nitas sehari-‐hari ⑨ Hasil dari pemantauan kadar glukosa darah dan HbA1c ⑩ Saat sakit
- 26. 26 Pedoman Dosis Honeymoon: <0.5 U/kgBB/hari Sebelum pubertas di luar periode honeymoon: 0.7-‐1.0 U/kgBB/hari Selama pubertas: > 1 U – 2 U/kgBB/hari
- 27. Nutrisi 27 2
- 28. 28 Karbohidrat merupakan nutrien yang paling berpengaruh terhadap glukosa darah 90-‐100% karbohidrat akan diubah menjadi glukosa dalam waktu 15-‐90 menit setelah makan.
- 29. 29 Komposisi makanan yang disarankan per hari Karbohidrat: 50-‐55% Sukrosa sedang : (sampai dengan 10% total kalori Lemak: 30-‐35% <10% lemak jenuh +asam lemak trans <10% lemak tak jenuh rantai ganda >10% lemak tak jenuh rantai tunggal (sampai dengan 20% total kalori) Asam lemak: 0.15 g
- 30. Edukasi 30 3
- 31. 31 Diabetes merupakan penyakit seumur hidup à bergantung kemauan penderita dan keluarganya untuk hidup dengan gaya hidup yang sehat ü Pengertian ü Motivasi ü Keterampilan ü Sikap positif ü Kontrol metabolik ü Bukan penghalang
- 32. 32 Selama perawatan di rumah sakit Saat konsultasi di poliklinik
- 33. Olahraga 33 4
- 34. 34 Penderita DM Menurunkan kadar glukosa darah Menimbulkan perasaan sehat Meningkatkan sensi%vitas terhadap insulin Meningkatkan kapasitas kerja jantung Mengurangi terjadinya komplikasi DM jangka panjang Penderita DM yang %dak terkontrol baik Hiperglikemia – KAD 40% kejadian hipoglikemia pada penderita DM dicetuskan oleh olahraga
- 35. 35 Sebelum Selama Setelah Jenis Asupan karbohidrat Cek GD > 250 dan keton urin/darah (+) – TUNDA Hidrasi Monitor GD/30 menit Asupan cairan (250 %ap 30 menit) Karbohidrat %ap 30 menit jika perlu Monitor Mengubah terapi insulin Tambahan karbohidrat -‐> hipoglikemia awitan lambat terjadi 2x24 jam setelah la%han
- 36. Target metabolik pada DM %pe-‐1 Target metabolik Baik sekali Baik Sedang Kurang • Preprandial • Postprandial • Urin reduksi • HbA1c <120 mg/dL <140 -‐ <7% <140 mg/dL <200 -‐ 7-‐7,9% <180 <240 +/-‐ 8,9% >180 >240 >+ >10%
- 37. 37 Komplikasi Diabetes Mellitus Re%nopa% Nefropa% Neuropa% Faktor yang berpengaruh: Lama durasi menderita DM GD %dak terkontrol Riwayat Keluarga dengan komplikasi DM PJK Penyakit serebrovaskular
- 38. 38 Terimakasih..