SlideShare a Scribd company logo
DIABETES MELITUS :
DIAGNOSIS, KOMPLIKASI, DAN TATALAKSANA
dr. Achmad Ilham Rizwani
Keseluruhan materi, soal, dan pembahasan pada dokumen
ini merupakan hak cipta dari Asclepio
KEYWORDS
• DEFINISI DAN PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
• DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
• PENATALAKSAAN DIABETES MELITUS
• KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
DEFINISI DAN PATOFISIOLOGI
DIABETES MELITUS
DEFINISI DIABETES MELITUS
• Diabetes Melitus merupakan
suatu kelompok penyakit
metabolic dengan karakteriskit
hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya
• Insulin diproduksi oleh sel beta
pancreas yang memiliki fungsi
menurunkan gula darah
• Berlawanan dengan insulin,
glucagon adalah hormone yang
diproduksi sel alfa pancreas yang
memiliki fungsi menaikan gula
darah pada keadaan puasa
HOW DOES INSULIN WORKS ??
• Insulin akan merangsang
reseptor GLUT4 yang
menyebabkan glukosa masuk ke
dalam sel
• Glukosa yang masuk ke dalam sel
akan digunakan sebagai energi,
disimpan sebagai glikogen, dan
disimpan sebagai lemak
SPECIAL TERM
• Glikogen ➔ Simpanan glukosa di hati dan
otot skeletal
• Glikolisis ➔ pemecahan glukosa jadi
energi
• Glikogenesis ➔ pembentukan glikogen
dari glukosa
• Glikogenolisis ➔ Pemecahan glikogen
menjadi glukosa
• Gluconeogenesis ➔ pembentukan glukosa
dari senyawa non-karbohidrat
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
1. Gagal Sel Beta Pankreas ➔
Produksi insulin tidak baik
2. Disfungsi sel alfa pancreas ➔
Akibat sel tidak mendapat
glukosa tubuh menganggap
sedang “puasa” ➔ Glukagon
disekresi sehingga gula darah
meningkat
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
3. Sel lemak ➔ terjadi peningkatan
lipolysis ➔ peningkatan Free
Fatty Acid
4. Otot ➔ Gangguan transport
glukosa ke dalam sel otot ➔
penurunan sintesis glikogen dan
oksidasi glukosa
5. Hepar ➔ Terjadi
gluconeogenesis akibat sel tidak
mendapat gula
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
6. Otak ➔ Resistensi insulin
menyebabkan keadaan
hyperinsulinemia ➔ rasa lapar
7. Kolon ➔ perubahan mikroba
usus berhubungan dengan DM
dan obesitas
8. Usus halus ➔ Glukosa yang
ditelan lebih memicu insulin
daripada IV. Saat makan
terdapat efek incretin oleh
hormone GLP-1 dan GIP
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
9. Ginjal ➔ SGLT-2 (90%) dan SGLT-1
(10%) akan menyerap Kembali glukosa
di ginjal ➔ pada pasien DM terjadi
peningkatan ekspresi SGLT-2
10. Lambung ➔ amilin berperan dalam
pengosongan lambung. Pasien diabetes
mengalami defisiensi amylin sehingga
terjadi pencepatan pengosongan
lambung
11. Sistem imun ➔ Sitokin menginduksi
inflamasi yang berhubungan erat
dengan pathogenesis DM tipe.
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
KLASIFIKASI DIABETES MELITUS
MEMBEDAKAN DMT1 dan DMT2
• C-Peptide
Protein yang mengikat insulin A dan Insulin B
pada pro-insulin
C-Peptide < 0,2 nmol/l ➔ Type 1 diabetes
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS : NILAI NORMAL DIABETES
• Gula Darah Puasa ➔ 70 – 99 mg/dL (Setelah puasa 8 jam)
• Glukosa Plasma 2 jam setelah TTGO ➔ 70 – 139
• HbA1c ➔ < 5,7
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
Keluhan klasik
• Poliuria
• Polidipsia
• Polifagia
• Penurunan berat
badan tanpa sebab
jelas
Keluhan lain :
• Lemah badan
• Kesemutan
• Gatal
• Mata kabur
• Disfungsi ereksi pria
• Pruritus vulva wanita
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS : PREDIABETES
• Nilai Lab yang tidak normal namun tidak masuk ke dalam diagnose
diabetes melitus.
• Terdiri atas :
• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) : GDP 100 – 125, 2 jam Post
TTGO < 140
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) : 2 jam Post TTGO 140 – 199, GDP
< 100
• GDPT + TGT
• HbA1c ➔ 5,7 – 6,4%
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS : TATA CARA TTGO
1
• Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien tetap makan (dengan karbohidrat yang cukup) dan melakukan
kegiatan jasmani seperti kebiasaan sehari-hari
2
• Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa glukosa
tetap diperbolehkan
3
• Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa
4
• Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa) atau 1,75 g/kgBB (anak-anak), dilarutkan dalam air 250 ml
habis dalam 5 menit
5
• Berpuasa Kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan
glukosa selesai
6
• Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa
7
• Selamaproses pemeriksaan subjek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok
PENAPISAN DIABETES MELITUS
Dalam rangka menegakan diagnosis DM Tipe 2 dan Prediabetes pada
kelompok resiko tinggi yang tidak menunjukan gejala klasik, yaitu :
1. Kelompok dengan BMI > 22,9 (berat badan lebih) dengan salah satu
dari :
2. Usia > 45 tahun
*bila normal diulang setiap 3 tahun, bila prediabetes diulang tiap 1 tahun
1. Aktivitas fisik kurang
2. First degree relative DM
3. Kelompok ras/etnis tertentu
4. Riwayat melahirkan BBL > 4 KG
atau Riwayat DM gestasional
5. Hipertesi
6. HDL < 35 mg/dL atau TG > 250
mg/dL
7. Wanita dengan PCOS
8. Riwayat prediabetes
9. Obesitas berat, akantosis nigricans
10. Riwayat penyakit kardiovaskular
TATALAKSANA DIABETES MELITUS
TATALAKSANA DIABETES MELITUS
EDUKASI
TERAPI
NUTRISI
AKTIVITAS
FISIK
TERAPI
FARMAKOLOGI
CANGKOK
PANKREAS
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : EDUKASI
PADA PELAYANAN PRIMER
• Perjalanan penyakit DM
• Makna dan perlunya pengendalian dan
pemantauaun DM
• Penyulit DM dan resikonya
• Intervensi non-farmakologi dan farmakologi serta
target pengobatan
• Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan
obat antihiperglikemia oral atau insu;lin serta obat-
obatan lain
• Pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil
glukosa darah mandiri
• Mengenal gejala hipoglikemia
• Latihan jasmani teratu
• Perwatan kaki
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : EDUKASI
PEMANTAUAM GLUKOSA DARAH MANDIRI
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : EDUKASI
PEMANTAUAM GLUKOSA DARAH MANDIRI
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS
• Karbohidrat ➔ 45% - 65%, sukrosa tidak lebih dari 5% asupan energi
• Lemak ➔ 20 – 25% kebutuhan kalori
• Lemak jenuh (SAFA) < 7%
• Lemak tidak jenuh ganda (PUFA) <10%
• Lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) selebihnya (sebanyak 12 – 15%)
• SAFA : MUFA : PUFA ➔ 0,8 : 1,2 : 1
• Konsumsi kolesterol < 200 mg/dL/hari
• Protein
• Nefropati diabetic ➔ 0,8 g/kgBB/hari
• Hemodialisis ➔ 1 – 1,2 g/kgBB/hari
• Natrium ➔ sama dengan orang sehat < 1500 mg per hari
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS
• Kalori basal yang dibutuhkan pasien DM ➔ 25 – 30 kal/kgBB Ideal
• BB Ideal (tinggi diatas 160 cm) ➔ 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 Kg
• BB Ideal (tinggi dibawah 160 cm) ➔ (TB dalam cm – 100) x 1 kg
• Perempuan ➔ 25 kal/kgBB
• Laki – Laki ➔ 30 kal/kgBB
• Kurang 5% kebutuhan diatas 40 tahun dan tiap decade diatasnya
• Tambahkan 10% kebutuhan basal jika keadaan istirahat
• Tambahkan 20% kerja ringan, 30% kerja sedang, 40% kerja berat, 50%
kerja sangat berat
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS
• Stress metabolic tambahkan 10 – 30%
• Pasien gemuk obese I kurangi 20%, obese II kurangi 30%
• Makan pagi 20%, makan siang 30%, makan malam 25%, serta makanan
ringan 10 – 15%
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS
• Seorang pasien DM perempuan dengan Tinggi badan 150 cm, dan BMI 28,
dan aktivitas fisik sebagai pegawai kantor. Berapakah kebutuhan kalori
pasien tersebut?
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : LATIHAN FISIK
• 3 – 5 hari seminggu
• Durasi 30 – 45 menit dengan total 150 menit per minggu
• Jeda tidak lebih 2 hari berturut turut
• Bukan kegiatan sehari-hati
• Latihan yang dianjurkan bersifat aerobic intensitas dsedang ➔
peningkatan 50 – 70% denyut jantung maksimal
• Denyut jantung maksimal ➔ 220 – usia pasien
• Periksa GDA ➔ < 100 mg/dL konsumsi karbohidrat dahulu, >250 mg/dL
tunda latihan
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI FARMAKOLOGIS
OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL
• Insulin secretagogue
• Insulin sensitizer
• Alfa glucosidase inhibitor
• DPP-4 inhibitor
• SGLT-2 Inhibitor
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI FARMAKOLOGIS
OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL : INSULIN SECRETAGOGUE
• SULFONILUREA
• Meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pancreas
• Efek samping ➔ Hipoglikemia dan peningkatan berat badan
• Precaution untuk orangtua, gangguan fungsi hati dan ginjal
• GLINID
• Mirip sulfonylurea namun beda reseptor
• Repaglinid dan nateglinid
• Tidak tersedia di Indonesia
TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI FARMAKOLOGIS
OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL : INSULIN SENSITIZER
• METFORMIN
• Mengurangi produksi glukosa hati (gluconeogenesis) dan memperbaiki
ambilan glukosa di jaringan perifer
• Pilihan pertama
• Tidak boleh diberikan pada GFR < 30, gangguan hati berat
• Efek samping ➔ dyspepsia dan diare
• TIAZOLIDINEDION (TZD)
• Agonis PPAR-gamma ➔ meningkatkan protein pengangkut glukosa
pada otot, lemak, dan hati
• Kontraindikasi untuk pasien gagal jantung karena memiliki efek retensi
cairan
OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL :
LANJUTAN
• ALFA GLUKOSIDASE INHIBITOR
• Menghambat alfa glucosidase di
pencernaan sehingga menghampat
absorpsi glukosa usus
• Tidak digunakan pada GFR < 30
• Efek samping ➔ Bloating (sering
kentut)
OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL :
LANJUTAN
• DPP-4 INHIBITOR
• Mempertahankan GLP dan GIP
sehingga memperbaiki toleransi
glukosa, resistensi insulin, dan
menghambat glukagon
OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL :
LANJUTAN
• SGLT-2 INHIBITOR
• Menghambat reabsorbsi glukosa
di tubulus proksimal sehingga
terdapapt peningkatan ekskresi
glukosa urin
• Tidak dibolehkan untuk GFR < 45
• Dapat menyebabkan ketoasidosis
TATALAKSANA DIABETES MELITUS :
TERAPI FARMAKOLOGIS
OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA SUNTIK
• Insulin
• Agonis GLP-1/Incretin mimetic
TERAPI INSULIN
• Insulin prandial ➔ mengontrol
kenaikan kadar glukosa setelah
makan ➔ Short acting dan
Rapid Acting
• Insulin basal ➔ Satu atau dua
kali sehari ➔ Insulin kerja
menengah atau kerja lama
• Insulin premixed ➔ campuran
basal dan prandial
• Insulin Fixed-Ratio
Combination ➔ Insulin basal +
GLP-1 RA
TERAPI INSULIN : INDIKASI
• DM Tipe 1
• DM Gestasional yang tidak terkontrol dengan diet
• DM Tipe 2 dengan terapi OHO optimal tidak mencapai target
• Dekompensasi metabolic ➔ Trias klasik disertai GDP > 249/GDS > 300/
HBa1C > 9% dan/atau sudah mendapat terapi OHO
• Keadaan tertentu misalnya infeksi berat
TERAPI INSULIN :
PADA PASIEN DM TIPE 1
• Regimen insulin bersifat individual
• Kecil kemungkinan normoglikemia pada
anak dengan pemberian insulin 1 kali/hari
➔ anjuran paling tidak 2 kali injeksi per
hari
• Konsep basal bolus adalah yang terbaik
• Pada fase remisi ➔ hanya 1 kali suntikan
• Fase remisi ➔ total dosis harian < 0,5
IU/kg/hari
• Prepubertas ➔ 0,7 – 1,0 IU/Kg/hari
• Pubertas ➔ 1,0 – 1,2 IU/Kg/hari
TERAPI INISIASI, OPTIMISASI, DAN INTESNIFIKASI INSULIN
UNTUK PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
TARGET KONTROL DIABETES MELITUS
PENATALAKSANAAN TERINTEGRASI
DM DAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR
DISLIPIDEMIA
PENATALAKSANAAN TERINTEGRASI
DM DAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR : HIPERTENSI
• Tekanan darah 140/90 – 159/99 ➔ Monoterapi ➔ tidak tercapai
kombinasi
• Tekanan darah > 160/90 ➔ terapi kombinasi
• Obat antihipertensi yang digunakan :
• ACE-Inhibitor
• ARB
• Calcium Channel blocker
• Beta blocker dosis rendah
• Diuretik dosis rendah
PENATALAKSANAAN TERINTEGRASI
DM DAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR :
GANGGUAN KOAGULASI
• Terapi aspirin 75 – 160 mg/hari sebagai
pencegahan primer pasien dengan resiko
kardiovaskular 10 tahun mendatang >
10%
• Aspirin juga diberikan bagi yang pernah
mengalami penyakit kardiovaskuler
• Aspirin tidak diberikan pada pasien
dengan usia dibawah 21 tahun
• Dual antiplatelet (Aspirin + Clopidogrel)
diberi hingga satu tahun setelah kejadian
sindroma coroner akut
KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
• AKUT
• HIPERGLIKEMIA
• KETOASIDOSIS DIABETIKUM
(KAD)
• HIPEROSMOLAR
HIPERGLYCEMIC STATE ((HHS)
/ KOMA HIPENROSMOLAR
HIPERGLIMEIK NON KETOTIK
(K-HONK)
• HIPOGLIKEMIA
• KRONIS
• MIKROANGIOPATI
• Retinopati diabetikum
• Nefropati diabetikum
• Neuropati
• Kardiomyopati
• MAKROANGIOPATI
• Stroke
• Penyakit Jantung Koroner
• Penyakit arteri perifer
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Merupakan keadaan asidosis
metabolic akibat hiperglikemia yang
menghasilkan produk samping badan
keton. Biasanya didahului oleh infeksi
DASAR DIAGNOSA
• Klinis : poliuri, polidipsi, mual,
muntah, nafas kussmaul, dehidrasi,
hipotensi, penurunan kesadaran
• Lab : GDA > 300 mg/dL, Analisa gas
darah menunjukan asidosis
metabolic, Ketonuria/ketonemia
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
TATALAKSANA
• FASE I (Fase gawat)
• REHIDRASI
• 2 Liter dalam 2 jam
• 80 tpm 4 jam selanjutnya, 30 tpm 18 jam selanjutnya, 20 tpm 24 jam
selanjutnya
• Insulin Rapid 4 unit/jam IV sampai GDA < 200 mg/dL
• Infus Kalium per 24 jam
• 25 meq bila K 3,0-3,5
• 50 meq bila K 2,5-3,0
• Infus Bikarbonat => Bila pH < 7,2 : 50-100 mEq dalam 24 jam
• Antibiotik bila perlu
• 75 meq bila K 2,0-2,5
• 100 meq bila K < 2,0
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
TATALAKSANA
• FASE II (MAINTANANCE)
• NaCl 0,9% 20 tpm
• Bila K+ < 4 meq/L ➔ Berikan
kalium per enteral/oral
• Berikan Insulin Rapid/Short Act 3
x 8 – 12 IU
• Makanan Lunak
Atau dikelnal juga sebagai KOMA HIPEROSMOLAR NON-KETOTIK (K-HONK)
Pencetus : Diuretik thiazide, minuman glukosa tinggi, infeksi, penggunaan
kortikosteroid, beta blocker, phenytoin, cimetidine, chlorpromazine
DASAR DIAGNOSA
• Dehidrasi berat => Tanda shock
• Tetralogi HONK 1 Yes 3 No
• Gula darah > 600 (Yes hiperglikemia)
• No DM history
• No Kussmaul/Asidosis
• No ketonuria
• Osmolaritas darah > 325 mOSM/L
• OSM darah = 2(Na) + (Glukosa darah/18) + (BUN/2,8)
HYPERGLYCEMIC HYPEROSMOLAR STATE
HYPERGLYCEMIC HYPEROSMOLAR STATE
TATALAKSANA
• SAMA SEPERTI KETOASIDOSIS
DIABETIKUM
• Bila Na > 150 mEq/dL berikan NaCl
0,45%
HIPOGLIKEMIA
• GDA < 70 mg/dL
• Whiple’s Triad :
• Terdapat gejala hipoglikemia
• Kadar glukosa rendah
• Gejala berkurang dengan pengobatan
• Hipoglikemia ringan ➔ Tidak membutuhkan
orang lain untuk pemberian glukosa oral
• Hipoglikemia berat ➔ butuh glukosa IV,
glucagon, dan resusitasi lainnya
HIPOGLIKEMIA
HIPOGLIKEMIA RINGAN
TATALAKSANA
• Pemberian makanan tinggi glukosa
• Glukosa 15 – 20 gram (2 – 3 sendok makan gula pasir) yang dilarutkan
dalam air adalah terapi utama pasien hipoglikemia yang sadar
• Ukur gula darah setiap 15 menit
• Jika menetap setelah 45 menit atau 3 siklus ➔ D10% 150 – 200 cc dalam
waktu 15 menit
• Jika sudah mencapai target pasien diminta makan
HIPOGLIKEMIA BERAT
TATALAKSANA
• Hentikan obat antidiabetes
• Jika ada neuroglikopenia ➔ D20% 75 – 100 ml dalam waktu 15 menit
• Pengecekan GDA tiap 10-15 menit, ulangi prosedur diatas jika belum
mencapai target
• Jika sudah mencapai target maka pemeliharaan diberikan D10%
100mL/jam
• Glukagon 1 mg IM dapat dipertimbangkan
• Jika hipoglikemia dipicu oleh sulfonil urea atau insulin long act maka
hipoglikemia bertahan 24 – 36 jam
HIPOGLIKEMIA BERAT
TATALAKSANA ALTERNATIF
• D40 formula 3 2 1 1
• 3 fl GDA < 30,
• 2 fl GDA 30-50 mg/dL
• 1 fl GDA 50-70 mg/dL
• 1 fl GDA 70-90 mg/dlL
• D40 25 ml menaikan Gula darah 25 – 50 mg/dL
KOMPLIKASI KRONIS :
MIKROANGIOPATI
KOMPLIKASI KRONIS :
MIKROANGIOPATI
KOMPLIKASI KRONIS :
MAKROANGIOPATI
STROKE
TERIMAKASIH !!!

More Related Content

Similar to Diabetes melitus.pdf

DIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.pptDIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.ppt
PuskesmasBinakal
 
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptxPerawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
NirmalasariHusain1
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
sandymurtiningtyas1
 
Case dare dan dm
Case dare dan dmCase dare dan dm
Case dare dan dm
dr. Priyanto Hutabarat
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
AyuNila4
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
YudaDanang
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptx
CordisSternum
 
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
ApriliaEkaPutri2
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
EDIS BLOG
 
ppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptx
ppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptxppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptx
ppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptx
paprsmelati
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
SofiaNofianti
 
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
SriRiaranti
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Lisa Wiramas
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
IrnaMegawaty3
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
dapucca9636
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Kampus-Sakinah
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Anna Lisstya
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
SarjonoNew
 
DIET DIABETES MELLITUS.pptx
DIET DIABETES MELLITUS.pptxDIET DIABETES MELLITUS.pptx
DIET DIABETES MELLITUS.pptx
annisanugrahaeni
 

Similar to Diabetes melitus.pdf (20)

DIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.pptDIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.ppt
 
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptxPerawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
 
Case dare dan dm
Case dare dan dmCase dare dan dm
Case dare dan dm
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptx
 
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
 
ppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptx
ppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptxppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptx
ppt_diabetes_melitus. DM DM DM DM DM DM pptx
 
Ppt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetesPpt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetes
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
 
DIET DIABETES MELLITUS.pptx
DIET DIABETES MELLITUS.pptxDIET DIABETES MELLITUS.pptx
DIET DIABETES MELLITUS.pptx
 

Recently uploaded

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 

Recently uploaded (8)

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 

Diabetes melitus.pdf

  • 1. DIABETES MELITUS : DIAGNOSIS, KOMPLIKASI, DAN TATALAKSANA dr. Achmad Ilham Rizwani Keseluruhan materi, soal, dan pembahasan pada dokumen ini merupakan hak cipta dari Asclepio
  • 2. KEYWORDS • DEFINISI DAN PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS • DIAGNOSIS DIABETES MELITUS • PENATALAKSAAN DIABETES MELITUS • KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
  • 4.
  • 5. DEFINISI DIABETES MELITUS • Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteriskit hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya • Insulin diproduksi oleh sel beta pancreas yang memiliki fungsi menurunkan gula darah • Berlawanan dengan insulin, glucagon adalah hormone yang diproduksi sel alfa pancreas yang memiliki fungsi menaikan gula darah pada keadaan puasa
  • 6. HOW DOES INSULIN WORKS ?? • Insulin akan merangsang reseptor GLUT4 yang menyebabkan glukosa masuk ke dalam sel • Glukosa yang masuk ke dalam sel akan digunakan sebagai energi, disimpan sebagai glikogen, dan disimpan sebagai lemak
  • 7. SPECIAL TERM • Glikogen ➔ Simpanan glukosa di hati dan otot skeletal • Glikolisis ➔ pemecahan glukosa jadi energi • Glikogenesis ➔ pembentukan glikogen dari glukosa • Glikogenolisis ➔ Pemecahan glikogen menjadi glukosa • Gluconeogenesis ➔ pembentukan glukosa dari senyawa non-karbohidrat
  • 9. PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS 1. Gagal Sel Beta Pankreas ➔ Produksi insulin tidak baik 2. Disfungsi sel alfa pancreas ➔ Akibat sel tidak mendapat glukosa tubuh menganggap sedang “puasa” ➔ Glukagon disekresi sehingga gula darah meningkat
  • 10. PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS 3. Sel lemak ➔ terjadi peningkatan lipolysis ➔ peningkatan Free Fatty Acid 4. Otot ➔ Gangguan transport glukosa ke dalam sel otot ➔ penurunan sintesis glikogen dan oksidasi glukosa 5. Hepar ➔ Terjadi gluconeogenesis akibat sel tidak mendapat gula
  • 11. PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS 6. Otak ➔ Resistensi insulin menyebabkan keadaan hyperinsulinemia ➔ rasa lapar 7. Kolon ➔ perubahan mikroba usus berhubungan dengan DM dan obesitas 8. Usus halus ➔ Glukosa yang ditelan lebih memicu insulin daripada IV. Saat makan terdapat efek incretin oleh hormone GLP-1 dan GIP
  • 12. PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS 9. Ginjal ➔ SGLT-2 (90%) dan SGLT-1 (10%) akan menyerap Kembali glukosa di ginjal ➔ pada pasien DM terjadi peningkatan ekspresi SGLT-2 10. Lambung ➔ amilin berperan dalam pengosongan lambung. Pasien diabetes mengalami defisiensi amylin sehingga terjadi pencepatan pengosongan lambung 11. Sistem imun ➔ Sitokin menginduksi inflamasi yang berhubungan erat dengan pathogenesis DM tipe.
  • 15. MEMBEDAKAN DMT1 dan DMT2 • C-Peptide Protein yang mengikat insulin A dan Insulin B pada pro-insulin C-Peptide < 0,2 nmol/l ➔ Type 1 diabetes
  • 16. DIAGNOSIS DIABETES MELITUS : NILAI NORMAL DIABETES • Gula Darah Puasa ➔ 70 – 99 mg/dL (Setelah puasa 8 jam) • Glukosa Plasma 2 jam setelah TTGO ➔ 70 – 139 • HbA1c ➔ < 5,7
  • 17. DIAGNOSIS DIABETES MELITUS Keluhan klasik • Poliuria • Polidipsia • Polifagia • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas Keluhan lain : • Lemah badan • Kesemutan • Gatal • Mata kabur • Disfungsi ereksi pria • Pruritus vulva wanita
  • 18. DIAGNOSIS DIABETES MELITUS : PREDIABETES • Nilai Lab yang tidak normal namun tidak masuk ke dalam diagnose diabetes melitus. • Terdiri atas : • Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) : GDP 100 – 125, 2 jam Post TTGO < 140 • Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) : 2 jam Post TTGO 140 – 199, GDP < 100 • GDPT + TGT • HbA1c ➔ 5,7 – 6,4%
  • 20. DIAGNOSIS DIABETES MELITUS : TATA CARA TTGO 1 • Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien tetap makan (dengan karbohidrat yang cukup) dan melakukan kegiatan jasmani seperti kebiasaan sehari-hari 2 • Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa glukosa tetap diperbolehkan 3 • Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa 4 • Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa) atau 1,75 g/kgBB (anak-anak), dilarutkan dalam air 250 ml habis dalam 5 menit 5 • Berpuasa Kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesai 6 • Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa 7 • Selamaproses pemeriksaan subjek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok
  • 21. PENAPISAN DIABETES MELITUS Dalam rangka menegakan diagnosis DM Tipe 2 dan Prediabetes pada kelompok resiko tinggi yang tidak menunjukan gejala klasik, yaitu : 1. Kelompok dengan BMI > 22,9 (berat badan lebih) dengan salah satu dari : 2. Usia > 45 tahun *bila normal diulang setiap 3 tahun, bila prediabetes diulang tiap 1 tahun 1. Aktivitas fisik kurang 2. First degree relative DM 3. Kelompok ras/etnis tertentu 4. Riwayat melahirkan BBL > 4 KG atau Riwayat DM gestasional 5. Hipertesi 6. HDL < 35 mg/dL atau TG > 250 mg/dL 7. Wanita dengan PCOS 8. Riwayat prediabetes 9. Obesitas berat, akantosis nigricans 10. Riwayat penyakit kardiovaskular
  • 24. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : EDUKASI PADA PELAYANAN PRIMER • Perjalanan penyakit DM • Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauaun DM • Penyulit DM dan resikonya • Intervensi non-farmakologi dan farmakologi serta target pengobatan • Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat antihiperglikemia oral atau insu;lin serta obat- obatan lain • Pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah mandiri • Mengenal gejala hipoglikemia • Latihan jasmani teratu • Perwatan kaki
  • 25.
  • 26. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : EDUKASI PEMANTAUAM GLUKOSA DARAH MANDIRI
  • 27. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : EDUKASI PEMANTAUAM GLUKOSA DARAH MANDIRI
  • 28. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS • Karbohidrat ➔ 45% - 65%, sukrosa tidak lebih dari 5% asupan energi • Lemak ➔ 20 – 25% kebutuhan kalori • Lemak jenuh (SAFA) < 7% • Lemak tidak jenuh ganda (PUFA) <10% • Lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) selebihnya (sebanyak 12 – 15%) • SAFA : MUFA : PUFA ➔ 0,8 : 1,2 : 1 • Konsumsi kolesterol < 200 mg/dL/hari • Protein • Nefropati diabetic ➔ 0,8 g/kgBB/hari • Hemodialisis ➔ 1 – 1,2 g/kgBB/hari • Natrium ➔ sama dengan orang sehat < 1500 mg per hari
  • 29. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS • Kalori basal yang dibutuhkan pasien DM ➔ 25 – 30 kal/kgBB Ideal • BB Ideal (tinggi diatas 160 cm) ➔ 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 Kg • BB Ideal (tinggi dibawah 160 cm) ➔ (TB dalam cm – 100) x 1 kg • Perempuan ➔ 25 kal/kgBB • Laki – Laki ➔ 30 kal/kgBB • Kurang 5% kebutuhan diatas 40 tahun dan tiap decade diatasnya • Tambahkan 10% kebutuhan basal jika keadaan istirahat • Tambahkan 20% kerja ringan, 30% kerja sedang, 40% kerja berat, 50% kerja sangat berat
  • 30.
  • 31. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS • Stress metabolic tambahkan 10 – 30% • Pasien gemuk obese I kurangi 20%, obese II kurangi 30% • Makan pagi 20%, makan siang 30%, makan malam 25%, serta makanan ringan 10 – 15%
  • 32. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI NUTRISI MEDIS • Seorang pasien DM perempuan dengan Tinggi badan 150 cm, dan BMI 28, dan aktivitas fisik sebagai pegawai kantor. Berapakah kebutuhan kalori pasien tersebut?
  • 33. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : LATIHAN FISIK • 3 – 5 hari seminggu • Durasi 30 – 45 menit dengan total 150 menit per minggu • Jeda tidak lebih 2 hari berturut turut • Bukan kegiatan sehari-hati • Latihan yang dianjurkan bersifat aerobic intensitas dsedang ➔ peningkatan 50 – 70% denyut jantung maksimal • Denyut jantung maksimal ➔ 220 – usia pasien • Periksa GDA ➔ < 100 mg/dL konsumsi karbohidrat dahulu, >250 mg/dL tunda latihan
  • 34. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI FARMAKOLOGIS OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL • Insulin secretagogue • Insulin sensitizer • Alfa glucosidase inhibitor • DPP-4 inhibitor • SGLT-2 Inhibitor
  • 35. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI FARMAKOLOGIS OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL : INSULIN SECRETAGOGUE • SULFONILUREA • Meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pancreas • Efek samping ➔ Hipoglikemia dan peningkatan berat badan • Precaution untuk orangtua, gangguan fungsi hati dan ginjal • GLINID • Mirip sulfonylurea namun beda reseptor • Repaglinid dan nateglinid • Tidak tersedia di Indonesia
  • 36. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI FARMAKOLOGIS OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL : INSULIN SENSITIZER • METFORMIN • Mengurangi produksi glukosa hati (gluconeogenesis) dan memperbaiki ambilan glukosa di jaringan perifer • Pilihan pertama • Tidak boleh diberikan pada GFR < 30, gangguan hati berat • Efek samping ➔ dyspepsia dan diare • TIAZOLIDINEDION (TZD) • Agonis PPAR-gamma ➔ meningkatkan protein pengangkut glukosa pada otot, lemak, dan hati • Kontraindikasi untuk pasien gagal jantung karena memiliki efek retensi cairan
  • 37. OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL : LANJUTAN • ALFA GLUKOSIDASE INHIBITOR • Menghambat alfa glucosidase di pencernaan sehingga menghampat absorpsi glukosa usus • Tidak digunakan pada GFR < 30 • Efek samping ➔ Bloating (sering kentut)
  • 38. OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL : LANJUTAN • DPP-4 INHIBITOR • Mempertahankan GLP dan GIP sehingga memperbaiki toleransi glukosa, resistensi insulin, dan menghambat glukagon
  • 39. OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA ORAL : LANJUTAN • SGLT-2 INHIBITOR • Menghambat reabsorbsi glukosa di tubulus proksimal sehingga terdapapt peningkatan ekskresi glukosa urin • Tidak dibolehkan untuk GFR < 45 • Dapat menyebabkan ketoasidosis
  • 40.
  • 41. TATALAKSANA DIABETES MELITUS : TERAPI FARMAKOLOGIS OBAT ANTI HIPERGLIKEMIA SUNTIK • Insulin • Agonis GLP-1/Incretin mimetic
  • 42.
  • 43.
  • 44. TERAPI INSULIN • Insulin prandial ➔ mengontrol kenaikan kadar glukosa setelah makan ➔ Short acting dan Rapid Acting • Insulin basal ➔ Satu atau dua kali sehari ➔ Insulin kerja menengah atau kerja lama • Insulin premixed ➔ campuran basal dan prandial • Insulin Fixed-Ratio Combination ➔ Insulin basal + GLP-1 RA
  • 45. TERAPI INSULIN : INDIKASI • DM Tipe 1 • DM Gestasional yang tidak terkontrol dengan diet • DM Tipe 2 dengan terapi OHO optimal tidak mencapai target • Dekompensasi metabolic ➔ Trias klasik disertai GDP > 249/GDS > 300/ HBa1C > 9% dan/atau sudah mendapat terapi OHO • Keadaan tertentu misalnya infeksi berat
  • 46. TERAPI INSULIN : PADA PASIEN DM TIPE 1 • Regimen insulin bersifat individual • Kecil kemungkinan normoglikemia pada anak dengan pemberian insulin 1 kali/hari ➔ anjuran paling tidak 2 kali injeksi per hari • Konsep basal bolus adalah yang terbaik • Pada fase remisi ➔ hanya 1 kali suntikan • Fase remisi ➔ total dosis harian < 0,5 IU/kg/hari • Prepubertas ➔ 0,7 – 1,0 IU/Kg/hari • Pubertas ➔ 1,0 – 1,2 IU/Kg/hari
  • 47. TERAPI INISIASI, OPTIMISASI, DAN INTESNIFIKASI INSULIN UNTUK PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
  • 49. PENATALAKSANAAN TERINTEGRASI DM DAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR DISLIPIDEMIA
  • 50. PENATALAKSANAAN TERINTEGRASI DM DAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR : HIPERTENSI • Tekanan darah 140/90 – 159/99 ➔ Monoterapi ➔ tidak tercapai kombinasi • Tekanan darah > 160/90 ➔ terapi kombinasi • Obat antihipertensi yang digunakan : • ACE-Inhibitor • ARB • Calcium Channel blocker • Beta blocker dosis rendah • Diuretik dosis rendah
  • 51. PENATALAKSANAAN TERINTEGRASI DM DAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR : GANGGUAN KOAGULASI • Terapi aspirin 75 – 160 mg/hari sebagai pencegahan primer pasien dengan resiko kardiovaskular 10 tahun mendatang > 10% • Aspirin juga diberikan bagi yang pernah mengalami penyakit kardiovaskuler • Aspirin tidak diberikan pada pasien dengan usia dibawah 21 tahun • Dual antiplatelet (Aspirin + Clopidogrel) diberi hingga satu tahun setelah kejadian sindroma coroner akut
  • 53. KOMPLIKASI DIABETES MELITUS • AKUT • HIPERGLIKEMIA • KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) • HIPEROSMOLAR HIPERGLYCEMIC STATE ((HHS) / KOMA HIPENROSMOLAR HIPERGLIMEIK NON KETOTIK (K-HONK) • HIPOGLIKEMIA • KRONIS • MIKROANGIOPATI • Retinopati diabetikum • Nefropati diabetikum • Neuropati • Kardiomyopati • MAKROANGIOPATI • Stroke • Penyakit Jantung Koroner • Penyakit arteri perifer
  • 54. KETOASIDOSIS DIABETIKUM Merupakan keadaan asidosis metabolic akibat hiperglikemia yang menghasilkan produk samping badan keton. Biasanya didahului oleh infeksi DASAR DIAGNOSA • Klinis : poliuri, polidipsi, mual, muntah, nafas kussmaul, dehidrasi, hipotensi, penurunan kesadaran • Lab : GDA > 300 mg/dL, Analisa gas darah menunjukan asidosis metabolic, Ketonuria/ketonemia
  • 55. KETOASIDOSIS DIABETIKUM TATALAKSANA • FASE I (Fase gawat) • REHIDRASI • 2 Liter dalam 2 jam • 80 tpm 4 jam selanjutnya, 30 tpm 18 jam selanjutnya, 20 tpm 24 jam selanjutnya • Insulin Rapid 4 unit/jam IV sampai GDA < 200 mg/dL • Infus Kalium per 24 jam • 25 meq bila K 3,0-3,5 • 50 meq bila K 2,5-3,0 • Infus Bikarbonat => Bila pH < 7,2 : 50-100 mEq dalam 24 jam • Antibiotik bila perlu • 75 meq bila K 2,0-2,5 • 100 meq bila K < 2,0
  • 56. KETOASIDOSIS DIABETIKUM TATALAKSANA • FASE II (MAINTANANCE) • NaCl 0,9% 20 tpm • Bila K+ < 4 meq/L ➔ Berikan kalium per enteral/oral • Berikan Insulin Rapid/Short Act 3 x 8 – 12 IU • Makanan Lunak
  • 57. Atau dikelnal juga sebagai KOMA HIPEROSMOLAR NON-KETOTIK (K-HONK) Pencetus : Diuretik thiazide, minuman glukosa tinggi, infeksi, penggunaan kortikosteroid, beta blocker, phenytoin, cimetidine, chlorpromazine DASAR DIAGNOSA • Dehidrasi berat => Tanda shock • Tetralogi HONK 1 Yes 3 No • Gula darah > 600 (Yes hiperglikemia) • No DM history • No Kussmaul/Asidosis • No ketonuria • Osmolaritas darah > 325 mOSM/L • OSM darah = 2(Na) + (Glukosa darah/18) + (BUN/2,8) HYPERGLYCEMIC HYPEROSMOLAR STATE
  • 58. HYPERGLYCEMIC HYPEROSMOLAR STATE TATALAKSANA • SAMA SEPERTI KETOASIDOSIS DIABETIKUM • Bila Na > 150 mEq/dL berikan NaCl 0,45%
  • 59. HIPOGLIKEMIA • GDA < 70 mg/dL • Whiple’s Triad : • Terdapat gejala hipoglikemia • Kadar glukosa rendah • Gejala berkurang dengan pengobatan • Hipoglikemia ringan ➔ Tidak membutuhkan orang lain untuk pemberian glukosa oral • Hipoglikemia berat ➔ butuh glukosa IV, glucagon, dan resusitasi lainnya
  • 61. HIPOGLIKEMIA RINGAN TATALAKSANA • Pemberian makanan tinggi glukosa • Glukosa 15 – 20 gram (2 – 3 sendok makan gula pasir) yang dilarutkan dalam air adalah terapi utama pasien hipoglikemia yang sadar • Ukur gula darah setiap 15 menit • Jika menetap setelah 45 menit atau 3 siklus ➔ D10% 150 – 200 cc dalam waktu 15 menit • Jika sudah mencapai target pasien diminta makan
  • 62. HIPOGLIKEMIA BERAT TATALAKSANA • Hentikan obat antidiabetes • Jika ada neuroglikopenia ➔ D20% 75 – 100 ml dalam waktu 15 menit • Pengecekan GDA tiap 10-15 menit, ulangi prosedur diatas jika belum mencapai target • Jika sudah mencapai target maka pemeliharaan diberikan D10% 100mL/jam • Glukagon 1 mg IM dapat dipertimbangkan • Jika hipoglikemia dipicu oleh sulfonil urea atau insulin long act maka hipoglikemia bertahan 24 – 36 jam
  • 63. HIPOGLIKEMIA BERAT TATALAKSANA ALTERNATIF • D40 formula 3 2 1 1 • 3 fl GDA < 30, • 2 fl GDA 30-50 mg/dL • 1 fl GDA 50-70 mg/dL • 1 fl GDA 70-90 mg/dlL • D40 25 ml menaikan Gula darah 25 – 50 mg/dL