SlideShare a Scribd company logo
Terapi-Insulin 
Diabetes Melitus 
(IDDM & NIDDM) 
Oleh : 
KELOMPOK 8
Definisi 
Menurut America Diabetes Association (ADA) 2003, diabetes 
melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan 
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi 
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. 
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau 
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai 
dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan 
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat 
insufisiensi fungsi insulin.
Faktor Resiko Diabetes Melitus 
1. Faktor keturunan 
2. Kadar kolesterol yang tinggi 
3. Stress Berat 
4. Kerusakan pada sel pankreas 
5. Gaya hidup tidak sehat
Gejala Umum Penyakit Diabetes 
Umumnya, ada tujuh gejala yang sering dialami oleh penderita 
diabetes, haik diabetes dengan tipe IDDM maupun NIDDM. 
1. Mudah haus dan banyak minum (polidipsia) 
2. Mudah lapar dan banyak makan (polifagia) 
3. Suka buang air kecil saat tidur malam (poliuria) 
4. Sistis (infeksi saluran kencing) 
5. Penurunan berat badan 
6. Badan lelah dan lemas 
7. Penglihatan kabur akibat dehidrasi pada lensa mata 
8. Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu 
9. Bila ada luka, sukar sembuh 
10. Sering pusing dan mual
Obat-obat anti diabetes 
Golongan Nama Generik Nama Dagang Dosis 
sulfonylurea chlorpropamide diabenese 250-500 mg 
glibenclamide daonil,euglucon 2,5-15 mg 
gliquidone glurenorm 30-120 mg 
gliclazide diamicron 20-320 mg 
glipizide minidiab,glicotrol 2,5-20 mg 
glipmepride amaryl 1-8 mg 
biguanides metformin glucophage,diabex 0,5-3 mg 
alpha glucosidase 
inhibitor 
acarbose glucobay 50-600 mg 
meglitinides nateglinides starlix 180-540 mg 
repaglinides novonorm 0,5-16 mg 
tiazolidinediones pioglitazone actos 15-30 mg 
rosiglitazone avandia 4-8 mg
Contoh Obat : 
Glucobay (akarbose) 50mg, 100mg 
• Indikasi : terapi penambah untuk diet, penderita diabetes melitus 
• Kontra Indikasi: hipersensitif, gangguan intenstinal kronis berkaitan 
dengan absorbsi dan pencernaan, gangguan ginjal berat dan 
kehamilan. 
• Efek Samping: gangguan pencernaan seperti kembung, diare, 
nyeri saluran cerna. 
• Dosis : awali dengan 50mg, kemudian ditingkatkan hingga 100- 
200mg 3X sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 4-8 minggu. 
2. Clamega (glibenklamid) 5mg 
• I : diabetes melitus ringan atau sedang. 
• KI: diabetes militus dengan komplikasi dan ginjal parah. 
• ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit 
• DS : ½ tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat di tingkatkan 
hingga 1 tablet, maksimum 3 tablet per hari
Insulin adalah hormon yang terdiri 
dari rangkaian asam amino, 
dihasilkan oleh sel beta kelenjar 
pankreas. 
Insulin merupakan protein kecil yang 
terdiri dari dua rantai asam amino. 
Insulin merupakan polipeptida 
heteroodimer, yaitu polipeptida yang 
terdiri atas dua rantai yaitu rantai A dan B, 
yang saling dihubungkan oleh dua 
jembatan disulfida antar rantai yang 
menghubungkan A7 ke B7 dan A20 ke 
B19.
Tipe - Jenis Insulin 
Insulin dapat dibedakan atas dasar: 
1. Waktu kerja insulin (onset), yaitu waktu mulai 
timbulnya efek insulin sejak disuntikan. 
2. Puncak kerja insulin, yaitu waktu tercapainya puncak 
kerja insulin. 
3. Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari 
timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin.
1. Insulin Eksogen kerja cepat. 
• Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai onset 
cepat dan durasi pendek. 
• Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc 
Insulin / CZI ). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, 
yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada 
antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis 
ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak 
setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan 
samapai 8 jam.
2. Insulin Eksogen kerja sedang. 
• Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur 
kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat 
memperlama kerja obat dengan cara memperlambat 
penyerapan insulin kedalam darah. 
• Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( 
NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya 
adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam 
dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang 
(Insulin premix) 
Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan 
insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset cepat 
dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya: Mixtard 30 / 40 
4. Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24 jam). 
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, 
diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan 
sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 
– 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), 
Ultratard
Cara Pemberian Insulin 
A. Insulin kerja singkat : 
• IV, IM, SC 
• Infus ( AA / Glukosa / elektrolit ) 
• Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin ) 
B. Insulin kerja menengah / panjang : 
• Jangan IV karena bahaya emboli. 
• Pemberian insulin secara sliding scale dimaksudkan agar 
pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan pada 
kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa 
setiap 6 jam sekali.
Dosis pemberian insulin tergantung pada 
kadar gula darah, yaitu : 
Gula darah 
< 60 mg % = 0 unit 
< 200 mg % = 5 – 8 unit 
200 – 250 mg% = 10 – 12 unit 
250 - 300 mg% = 15 – 16 unit 
300 – 350 mg% = 20 unit 
> 350 mg% = 20 – 24 unit
Perlu diperhatikan daerah mana saja yang 
dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. 
• Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di 
daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat. 
• Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, 
hindarilah penyuntikkan pada daerah perut. 
• Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat 
adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan 
lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. 
Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang 
sama dapat mengurangi variasi penyerapan.
• Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat 
merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan 
gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan 
sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm) dari daerah 
sebelumnya. 
• Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu 
minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.
Fungsi Insulin dalam Tubuh 
Fungsi insulin adalah untuk membuat sel-sel sari gula dari 
darah. Karena itu, hanya insulin yang bisa menurunkan gula darah 
dengan tiga cara: 
1. Dengan melakukan peningkatkan jumlah gula yang disimpan di 
dalam hati dengan bentuk glikogen 
2. Dengan melakukan pencegahan hati mengeluarkan terlalu 
banyak gula 
3. Dengan melaukan perangsangan sel-sel tubuh agar menyerap 
banyak gula. 
Singkatnya, insulin adalah salah satunya zat di dalam tubuh 
manusia yang dapat menurunkan tingkat gula darah, sehingga jika 
suplainya berkurang, seluruh sistem tak seimbang lagi.
Jenis Penyakit Diabetes 
Menurut ilmu kedokteran, penyakit diabetes terbagi kepada dua 
jenis 
1. Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Diabetes ini 
berhubungan dengan insulin. Ini terjadi di usia muda. 
Makanya perlu disuntikan insulin dengan teratur agar 
penderita diabetes tetap selalu sehat 
2. Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Diabetes 
kebalikan dari diabetes sebelumnya. Diabetes ini bergantung 
dengan insulin dan berkaitan dengan usia, baik menengah 
maupun lanjut. Pengontrolannya dapat dilakukan dengan 
proses diet atau minum tablet.
Insulin-Dependent Diabetes 
Mellitus (IDDM) 
Diabetes Melitus Tipe 1 
Yaitu tipe dari diabetes melitus dimana terjadi kekurangan 
insulin secara total atau hampir total dan apabila tidak diberikan 
insulin kepada penderita dapat menyebabkan kematian dalam 
beberapa hari yang disebabkan ketoasidosis. 
Penyakit diabetes 1 ini berkaitan dengan kurangnya fungsi 
pangkreas yang menghasilkan insulin. Diabetes militus ini juga 
berkaitan langsung dengan kerusakan organ pangkreas. Sehingga 
pangreas tidak menghasilkan insulin yang mampu membantu 
penyerapan kadar gula dalam darah.
Penyebab diabetes tipe 1 yang dikarenakan 
kurangnya fungsi kerja pankreas 
Penyebab kurangnya fungsi kerja pankreas diantaranya adalah : 
1. Penyebab virus atau zat kimia yang merusak pulau sel pada pankreas 
tempat insulin dibuat. Apabila pulau sel banyak yang rusak, maka 
besar kemungkinan seseorang menderita penyakit diabetes tipe 1. 
2. Penyebab faktor keturunan atau genetika. Apabila salah satu orang 
tua ada yang menderita penyakit diabetes tipe 1 maka anak-anaknya 
akan ada yang menuruni penyakit ini. 
3. Penyebab Autominitas, Autominitas adalah adanya alergi pada salah 
satu jaringan atau jenis selnya sendiri, yang ada dalam pankreas. 
Hilangnya kemampuan tubuh untuk membentuk insulin karena 
system kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang membentuk 
insulin.
Mekanisme IDDM
ETIOLOGI IDDM 
Hampir semua (95%) kasus IDDM terjadi karena kombinasi 
genetik dan faktor lingkungan. Interaksi ini menyebabkan terjadinya 
destruksi autoimun pada sel beta pulau-pulau Langerhans. Defisiensi 
insulin baru terjadi saat 90% sel beta sudah mengalami destruksi. 
Senyawa kimia yang dapat menyebabkan IDDM ialah 
Streptozocin dan RH-787, racun tikus yang spesifik menghancurkan sel-sel 
beta sehingga menyebabkan IDDM. Penyebab lainnya ialah tidak ada-nya 
pankreas atau sel beta kongenital sejak lahir, telah dilakukan 
pankreatektomi, atau telah terjadi disfungsi pankreas akibat penyakit 
lain, seperti fibrosis kistik, pankreatitis kronik, talasemia mayor, 
hemokromatosis, serta sindrom uremia hemolitik. 
Penyakit lainnya ialah sindrom Wolfram (diabetes insipidus, 
diabetes mellitus, atrofi optik, dan tuli) serta kelainan kromosom 
(sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, atau sindrom 
Prader-Willi).
Terapi IDDM 
Terapi Sulih Insulin 
Dosis yang diberikan pada suntikan insulin jenis ini adalah sekitar 
0,6 s.d 0,9 UI/kg/ hari. Penderita diabetes tipe 1 memang sangat 
tidak anjurkan untuk meminum antidiabetika oral. 
Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga 
harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat 
dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung 
sehingga tidak dapat diberikan per-oral (ditelan). 
Bentuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. 
Pada saat ini, bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan 
baik karena laju penyerapannya yang berbeda menimbulkan masalah 
dalam penentuan dosisnya. 
Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di 
lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar 
tidak terasa terlalu nyeri.
Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing-masing memiliki 
kecepatan dan lama kerja yang berbeda: 
1. Insulin kerja cepat. 
Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar. 
Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, 
mencapai puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam. 
Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa 
kali suntikan setiap harinya dan disutikkan 15-20 menit sebelum makan. 
Contoh obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan Velosulin. 
2. Insulin kerja sedang. 
Contohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan. 
Mulai bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu 6-10 
jam dan bekerja selama 18-26 jam. 
Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama 
sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan 
sepanjang malam. contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman. 
3. Insulin kerja lambat. 
Contohnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan. 
Efeknya baru timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam.
Jenis Insulin 
Waktu 
Aturan Pengaturan 
Gula Darah 
Rapid-acting 
Onset : 15-30 menit 
Peak : 30-90 menit 
Duration : 1-5 jam 
Digunakan bersamaan 
makan. 
Short-acting 
Onset : ½-1 jam 
Peak : 2-5 jam 
Duration 2-8 jam 
Digunakan setelah 
makan 30-60 menit 
Intermediate-acting 
Onset : 1- 2½ jam 
Peak : 3-12 jam 
Duration : 18-24 jam 
Digunakan untuk 
mencukupi insulin 
selama setengah hari 
Long-acting 
Onset : ½-3 jam 
Peak : 6-20 jam 
Duration : 20-36 jam 
Digunakan untuk 
mencukupi insulin 
seharian 
Pre-mixied 
Onset : 10-30 menit 
Peak : ½-12 jam 
Duration : 14-24 jam 
lebih 
Digunakan biasanya 2x 
sehari sebelum makan
Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus 
(NIDDM). 
Diabetes Melitus Tipe 2 
Berbeda dengan DM Tipe 1, pada penderita DM Tipe 2, terutama yang 
berada pada tahap awal, umumnya dapat dideteksi jumlah insulin yang 
cukup di dalam darahnya, disamping kadar glukosa yang juga tinggi. 
Jadi, awal patofisiologis DM Tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya 
sekresi insulin, tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu 
merespon insulin secara normal. 
Keadaan ini lazim disebut sebagai “Resistensi Insulin”. 
Pada penderita DM tipe II, terjadi gangguan dalam tiga hal, yaitu : 
1. adanya resistensi jaringan terhadap ransangan hormone insulin, 
terutama terjadi pada sel otot. 
2. Terjadinya peningkatan produksi glukosa didalam hati 
3. Gangguan dalam sekresi hormone insulin 
(Silverman et al 2002).
Penyebab diabetes tipe 2 yang dikarenakan kurangnya 
insulin pada tubuh. 
Penyebab penyakit ini dikarenakan kurangnya insulin pada tubuh,fungsi organ 
pankreas yang menghasilkan insulin tidak mencukupi untuk menyerap kadar 
gula dalam darah dikarenakan gaya hidup yang tidak baik. Adapun dua 
penyebab utama terjadinya penyakit diabetes tipe 2. Penyebabnya adalah : 
1. Factor keturunan, untuk factor keturunan ini terjadi apabila ada salah satu 
orang tua atau saudara kandung 
2. Pola makan atu gaya hidup yang tidak sehat. Sebagian orang banyak yang 
membeli makanan cepat saji atau fast food yang mengandung banyak 
lemak dan tidak sehat. 
Penyebab lain dari penyakit ini adalah : 
1. Adanya obesitas atau kelebihan berat badan 
2. Adanya kolesterol yang tinggi 
3. Disebabkan karena olahraga atau jarang bergejak.
Patofisiologis Insulin Pada DM tipe II 
Gangguan produksi dan sekresi insulin akan merubah pengaturan 
glukosa dalam darah. Jika produksi isulin menurun, pemasukan glukosa 
kedalam sel dijaringan akan terhambat. Hal ini akan memicu terjadinya kondisi 
hiperglikemia. Efek yang sama akan terjadi pada saat menurunnya sensitivitas 
jaringan terhadap ransangan insulin. Apabila sekresi insulin mengalami 
peningkatan, kadar glukosa dalam darah akan menurun atau hipoglikemia. Hal 
ini dapat meminimalkan jumlah glukosa yang dapat masuk kedalam sel. 
(Silverman et al 2002). 
Karbohidrat yang masuk dibutuhkan oleh sel dalam bentuk glukosa. 
Glukosa yang berlebih akan disimpan didalam hati dalam bentuk glikogen, 
yang dapat digunakan sebagai cadangan energi. Ketika energi berkurang maka 
glikogen yang ada dalam hati akan dirubah kedalam bentuk glukosa melalui 
reaksi glukogenolisis. Hati juga memproduksi glukosa yang berasal dari lemak 
dan protein melalui proses glukoneogenesis. Kedua proses tersebut 
menyebabkan penigkatan kadar glukosa dalam darah. Insulin adalah satu-satunya 
hormon yang berfungsi dalam menurunkan kadar glukosa dalam 
darah.
Mekanisme NIDDM
Terapi NIDDM 
golongan nama generik nama dagang dosis 
Sulfonylurea chlorpropamide diabenese 250-500 mg 
glibenclamide daonil,euglucon 2,5-15 mg 
gliquidone glurenorm 30-120 mg 
gliclazide diamicron 20-320 mg 
glipizide minidiab,glicotrol 2,5-20 mg 
glipmepride amaryl 1-8 mg 
biguanides metformin glucophage,diabex 0,5-3 mg 
tiazolidinediones pioglitazone actos 15-30 mg 
rosiglitazone avandia 4-8 mg
Contoh obat : 
1. Diabenese (klorpropamid) 250mg. 
Indikasi : diabetes melitus tanpa komplikasi tipe nonketotik ringan, 
sedang atau parah. 
• Kontra Indikasi: diabetes melitus tipe remaja dan pertumbuhan, 
diabetes parah atau tidak stabil, diabetes terkomplikasi dengan 
ketosis dan asidosis, koma diabetik. 
• Efek Samping: erupsi kulit, eritema 
2. Daonil (glibenklamid) 5mg 
• Indkasi : diabetes melitus pada orang dewasa. 
• Kontra Indikasi: diabetes melitus Tipe I, diabetes penguraian 
metabolik, koma diabetik, gangguan ginjal parah, kehamilan 
dan menyusui. 
• Dosis : awal, sehari 2,5mg, dinaikan 2,5mg dengan interval 3-5 
hari sampai metabolik tercapai.
3. Clamega (glibenklamid) 5mg 
• I : diabetes melitus ringan atau sedang. 
• KI: diabetes militus dengan komplikasi dan ginjal 
parah. 
• ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit 
• DS : ½ tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat 
di tingkatkan hingga 1 tablet, maksimum 3 tablet 
per hari
1. SULFONYLUREA 
Obat Golongan ini digunakan Untuk menurunkan glukosa darah, 
obat ini merangsang sel beta dari pankreas untuk memproduksi 
lebih banyak insulin. Jadi syarat pemakaian obat ini adalah 
apabila pankreas masih baik untuk membentuk insulin, 
sehingga obat ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe 2. 
Efek Samping : 
Sulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia, terutama bila 
dipakai dalam 3 – 4 bulan pertama pengobatan akibat perubahan 
diet dan pasien mulai sadar berolahraga serta minum obat. 
Apabila ada gangguan fungsi ginjal atau hati, dosis perlu 
diperhatikan karena lebih mudah timbul hipoglikemia. Namun 
secara umum obat ini baik untuk menurunkan glukosa darah.
2. BIGUANIDES 
Obat biguanides memperbaiki kerja insulin dalam tubuh, 
dengan cara mengurangi resistensi insulin. Pada diabetes tipe 
2, terjadi pembentukan glukosa oleh hati yang melebihi 
normal. Biguanides menghambat proses ini, sehingga 
kebutuhan insulin untuk mengangkut glukosa dari darah masuk 
ke sel berkurang, dan glukosa darah menjadi turun. 
Efek Samping 
Metformin biasanya jarang memberikan efek samping. Tetapi 
pada beberapa orang bisa timbul keluhan terutama pada 
saluran cerna, misalnya : 
* Gangguan pengecapan 
* Nafsu makan menurun 
* Mual, muntah
3. THIAZOLIDINEDIONES 
Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi 
insulin, karena bekerja dengan merangsang jaringan tubuh 
menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin bisa 
bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan lebih banyak 
diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan 
turun. Selain itu, obat thiazolidinediones juga menjaga hati 
agar tidak banyak memproduksi glukosa. Efek menguntungkan 
lainnya adalah obat ini biasa menurunkan trigliserida darah. 
Efek Samping 
Beberapa efek merugikan yang mungkin timbul adalah 
bengkak, berat badan naik, dan rasa capai. Efek serius yang 
jarang terjadi adalah gangguan hati.
DAFTAR PUSTAKA 
Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: 
EGC. 
Gunawan, Sulistia Gan. Setiabudy, Rianto. Nafrialdi. Elysabeth. 2007. 
Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI. 
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. 
Jakarta: EGC. 
Murray, Robert K. Granner, Daryl K. Mayes, Peter A. Rodwell, Victor W. 2003. 
Harper’s Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth Edition. New York: 
Mc. Graw Hill. 
Deglin, Judith H. 2005. pedoman obat untuk perawat. Jakarta : EGC
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)

More Related Content

What's hot

Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
Fitria Anwarawati
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
ArwinAr
 
Terapi insulin
Terapi insulinTerapi insulin
Terapi insulin
Dian Lalimbat
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamur
fikri asyura
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
dian dian
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Adela Adiibah
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
Denindra Tea
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
Dokter Tekno
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
Yunita Manurung
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
dimaswp
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasiwidipta
 
Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
sandynurcaesar
 
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
Jonathan London
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
rula25
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
Abulkhair Abdullah
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
nisha althaf
 

What's hot (20)

Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Terapi insulin
Terapi insulinTerapi insulin
Terapi insulin
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamur
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
 
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 

Viewers also liked

TERAPI INSULIN
TERAPI  INSULINTERAPI  INSULIN
TERAPI INSULIN
Muhammad Nasrullah
 
Insulin
InsulinInsulin
Diabetes powerpoint
Diabetes powerpointDiabetes powerpoint
Diabetes powerpointmldanforth
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1DiLy BhudaNanda
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
Rolly Scavengers
 
Ekskresi obat
Ekskresi obatEkskresi obat
Ekskresi obat
Kalisthiana Yi Ku
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Faradhillah Adi Suryadi
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
Verar Oka
 
Diabetes
DiabetesDiabetes
Diabetes
Syarif M.
 
Pengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitusPengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitusLee Oi Wah
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitusjasmine2688
 
Diabetes ppt
Diabetes pptDiabetes ppt
Diabetes ppt
Tavo1021
 
Pharmaceutical Care untuk Penyakit DM
Pharmaceutical Care untuk Penyakit DMPharmaceutical Care untuk Penyakit DM
Pharmaceutical Care untuk Penyakit DM
Sainal Edi Kamal
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitusharuna_06
 

Viewers also liked (20)

TERAPI INSULIN
TERAPI  INSULINTERAPI  INSULIN
TERAPI INSULIN
 
Insulin
InsulinInsulin
Insulin
 
Diabetes powerpoint
Diabetes powerpointDiabetes powerpoint
Diabetes powerpoint
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1
 
Diabetes Mellitus
Diabetes MellitusDiabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Ekskresi obat
Ekskresi obatEkskresi obat
Ekskresi obat
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Diabetes
DiabetesDiabetes
Diabetes
 
Pengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitusPengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitus
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitus
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Diabetes
DiabetesDiabetes
Diabetes
 
Diabetes ppt
Diabetes pptDiabetes ppt
Diabetes ppt
 
Pharmaceutical Care untuk Penyakit DM
Pharmaceutical Care untuk Penyakit DMPharmaceutical Care untuk Penyakit DM
Pharmaceutical Care untuk Penyakit DM
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 

Similar to Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)

DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
SriRiaranti
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
SyahrilSahuddin
 
farmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptxfarmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptx
NurulHidayatiListyan
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitusPharmacy
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
SofiaNofianti
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Anna Lisstya
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
Siti Khalilah
 
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
UlinNikmatus
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
fifinoktaviani
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Septian Muna Barakati
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...RaQa DhuaFa
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
IrnaMegawaty3
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
SarjonoNew
 
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUSFARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
Desy Rahayu
 
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
ResdikaBrSimanjuntak1
 

Similar to Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM) (20)

DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
farmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptxfarmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptx
 
Antidiabetes
AntidiabetesAntidiabetes
Antidiabetes
 
9-1-9.pdf
9-1-9.pdf9-1-9.pdf
9-1-9.pdf
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
 
Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
 
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
 
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUSFARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
 

Recently uploaded

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)

  • 1. Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM) Oleh : KELOMPOK 8
  • 2.
  • 3. Definisi Menurut America Diabetes Association (ADA) 2003, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
  • 4. Faktor Resiko Diabetes Melitus 1. Faktor keturunan 2. Kadar kolesterol yang tinggi 3. Stress Berat 4. Kerusakan pada sel pankreas 5. Gaya hidup tidak sehat
  • 5. Gejala Umum Penyakit Diabetes Umumnya, ada tujuh gejala yang sering dialami oleh penderita diabetes, haik diabetes dengan tipe IDDM maupun NIDDM. 1. Mudah haus dan banyak minum (polidipsia) 2. Mudah lapar dan banyak makan (polifagia) 3. Suka buang air kecil saat tidur malam (poliuria) 4. Sistis (infeksi saluran kencing) 5. Penurunan berat badan 6. Badan lelah dan lemas 7. Penglihatan kabur akibat dehidrasi pada lensa mata 8. Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu 9. Bila ada luka, sukar sembuh 10. Sering pusing dan mual
  • 6. Obat-obat anti diabetes Golongan Nama Generik Nama Dagang Dosis sulfonylurea chlorpropamide diabenese 250-500 mg glibenclamide daonil,euglucon 2,5-15 mg gliquidone glurenorm 30-120 mg gliclazide diamicron 20-320 mg glipizide minidiab,glicotrol 2,5-20 mg glipmepride amaryl 1-8 mg biguanides metformin glucophage,diabex 0,5-3 mg alpha glucosidase inhibitor acarbose glucobay 50-600 mg meglitinides nateglinides starlix 180-540 mg repaglinides novonorm 0,5-16 mg tiazolidinediones pioglitazone actos 15-30 mg rosiglitazone avandia 4-8 mg
  • 7. Contoh Obat : Glucobay (akarbose) 50mg, 100mg • Indikasi : terapi penambah untuk diet, penderita diabetes melitus • Kontra Indikasi: hipersensitif, gangguan intenstinal kronis berkaitan dengan absorbsi dan pencernaan, gangguan ginjal berat dan kehamilan. • Efek Samping: gangguan pencernaan seperti kembung, diare, nyeri saluran cerna. • Dosis : awali dengan 50mg, kemudian ditingkatkan hingga 100- 200mg 3X sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 4-8 minggu. 2. Clamega (glibenklamid) 5mg • I : diabetes melitus ringan atau sedang. • KI: diabetes militus dengan komplikasi dan ginjal parah. • ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit • DS : ½ tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat di tingkatkan hingga 1 tablet, maksimum 3 tablet per hari
  • 8. Insulin adalah hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Insulin merupakan protein kecil yang terdiri dari dua rantai asam amino. Insulin merupakan polipeptida heteroodimer, yaitu polipeptida yang terdiri atas dua rantai yaitu rantai A dan B, yang saling dihubungkan oleh dua jembatan disulfida antar rantai yang menghubungkan A7 ke B7 dan A20 ke B19.
  • 9.
  • 10. Tipe - Jenis Insulin Insulin dapat dibedakan atas dasar: 1. Waktu kerja insulin (onset), yaitu waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan. 2. Puncak kerja insulin, yaitu waktu tercapainya puncak kerja insulin. 3. Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin.
  • 11. 1. Insulin Eksogen kerja cepat. • Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai onset cepat dan durasi pendek. • Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan samapai 8 jam.
  • 12.
  • 13. 2. Insulin Eksogen kerja sedang. • Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan cara memperlambat penyerapan insulin kedalam darah. • Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
  • 14.
  • 15. 3. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix) Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya: Mixtard 30 / 40 4. Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24 jam). Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard
  • 16.
  • 17. Cara Pemberian Insulin A. Insulin kerja singkat : • IV, IM, SC • Infus ( AA / Glukosa / elektrolit ) • Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin ) B. Insulin kerja menengah / panjang : • Jangan IV karena bahaya emboli. • Pemberian insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.
  • 18. Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu : Gula darah < 60 mg % = 0 unit < 200 mg % = 5 – 8 unit 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit 300 – 350 mg% = 20 unit > 350 mg% = 20 – 24 unit
  • 19. Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. • Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat. • Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut. • Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.
  • 20. • Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm) dari daerah sebelumnya. • Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.
  • 21. Fungsi Insulin dalam Tubuh Fungsi insulin adalah untuk membuat sel-sel sari gula dari darah. Karena itu, hanya insulin yang bisa menurunkan gula darah dengan tiga cara: 1. Dengan melakukan peningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati dengan bentuk glikogen 2. Dengan melakukan pencegahan hati mengeluarkan terlalu banyak gula 3. Dengan melaukan perangsangan sel-sel tubuh agar menyerap banyak gula. Singkatnya, insulin adalah salah satunya zat di dalam tubuh manusia yang dapat menurunkan tingkat gula darah, sehingga jika suplainya berkurang, seluruh sistem tak seimbang lagi.
  • 22. Jenis Penyakit Diabetes Menurut ilmu kedokteran, penyakit diabetes terbagi kepada dua jenis 1. Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Diabetes ini berhubungan dengan insulin. Ini terjadi di usia muda. Makanya perlu disuntikan insulin dengan teratur agar penderita diabetes tetap selalu sehat 2. Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Diabetes kebalikan dari diabetes sebelumnya. Diabetes ini bergantung dengan insulin dan berkaitan dengan usia, baik menengah maupun lanjut. Pengontrolannya dapat dilakukan dengan proses diet atau minum tablet.
  • 23. Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Diabetes Melitus Tipe 1 Yaitu tipe dari diabetes melitus dimana terjadi kekurangan insulin secara total atau hampir total dan apabila tidak diberikan insulin kepada penderita dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari yang disebabkan ketoasidosis. Penyakit diabetes 1 ini berkaitan dengan kurangnya fungsi pangkreas yang menghasilkan insulin. Diabetes militus ini juga berkaitan langsung dengan kerusakan organ pangkreas. Sehingga pangreas tidak menghasilkan insulin yang mampu membantu penyerapan kadar gula dalam darah.
  • 24. Penyebab diabetes tipe 1 yang dikarenakan kurangnya fungsi kerja pankreas Penyebab kurangnya fungsi kerja pankreas diantaranya adalah : 1. Penyebab virus atau zat kimia yang merusak pulau sel pada pankreas tempat insulin dibuat. Apabila pulau sel banyak yang rusak, maka besar kemungkinan seseorang menderita penyakit diabetes tipe 1. 2. Penyebab faktor keturunan atau genetika. Apabila salah satu orang tua ada yang menderita penyakit diabetes tipe 1 maka anak-anaknya akan ada yang menuruni penyakit ini. 3. Penyebab Autominitas, Autominitas adalah adanya alergi pada salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri, yang ada dalam pankreas. Hilangnya kemampuan tubuh untuk membentuk insulin karena system kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang membentuk insulin.
  • 26. ETIOLOGI IDDM Hampir semua (95%) kasus IDDM terjadi karena kombinasi genetik dan faktor lingkungan. Interaksi ini menyebabkan terjadinya destruksi autoimun pada sel beta pulau-pulau Langerhans. Defisiensi insulin baru terjadi saat 90% sel beta sudah mengalami destruksi. Senyawa kimia yang dapat menyebabkan IDDM ialah Streptozocin dan RH-787, racun tikus yang spesifik menghancurkan sel-sel beta sehingga menyebabkan IDDM. Penyebab lainnya ialah tidak ada-nya pankreas atau sel beta kongenital sejak lahir, telah dilakukan pankreatektomi, atau telah terjadi disfungsi pankreas akibat penyakit lain, seperti fibrosis kistik, pankreatitis kronik, talasemia mayor, hemokromatosis, serta sindrom uremia hemolitik. Penyakit lainnya ialah sindrom Wolfram (diabetes insipidus, diabetes mellitus, atrofi optik, dan tuli) serta kelainan kromosom (sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, atau sindrom Prader-Willi).
  • 27. Terapi IDDM Terapi Sulih Insulin Dosis yang diberikan pada suntikan insulin jenis ini adalah sekitar 0,6 s.d 0,9 UI/kg/ hari. Penderita diabetes tipe 1 memang sangat tidak anjurkan untuk meminum antidiabetika oral. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per-oral (ditelan). Bentuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. Pada saat ini, bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju penyerapannya yang berbeda menimbulkan masalah dalam penentuan dosisnya. Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.
  • 28. Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing-masing memiliki kecepatan dan lama kerja yang berbeda: 1. Insulin kerja cepat. Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar. Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam. Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikan setiap harinya dan disutikkan 15-20 menit sebelum makan. Contoh obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan Velosulin. 2. Insulin kerja sedang. Contohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan. Mulai bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu 6-10 jam dan bekerja selama 18-26 jam. Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam. contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman. 3. Insulin kerja lambat. Contohnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan. Efeknya baru timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam.
  • 29. Jenis Insulin Waktu Aturan Pengaturan Gula Darah Rapid-acting Onset : 15-30 menit Peak : 30-90 menit Duration : 1-5 jam Digunakan bersamaan makan. Short-acting Onset : ½-1 jam Peak : 2-5 jam Duration 2-8 jam Digunakan setelah makan 30-60 menit Intermediate-acting Onset : 1- 2½ jam Peak : 3-12 jam Duration : 18-24 jam Digunakan untuk mencukupi insulin selama setengah hari Long-acting Onset : ½-3 jam Peak : 6-20 jam Duration : 20-36 jam Digunakan untuk mencukupi insulin seharian Pre-mixied Onset : 10-30 menit Peak : ½-12 jam Duration : 14-24 jam lebih Digunakan biasanya 2x sehari sebelum makan
  • 30. Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Diabetes Melitus Tipe 2 Berbeda dengan DM Tipe 1, pada penderita DM Tipe 2, terutama yang berada pada tahap awal, umumnya dapat dideteksi jumlah insulin yang cukup di dalam darahnya, disamping kadar glukosa yang juga tinggi. Jadi, awal patofisiologis DM Tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon insulin secara normal. Keadaan ini lazim disebut sebagai “Resistensi Insulin”. Pada penderita DM tipe II, terjadi gangguan dalam tiga hal, yaitu : 1. adanya resistensi jaringan terhadap ransangan hormone insulin, terutama terjadi pada sel otot. 2. Terjadinya peningkatan produksi glukosa didalam hati 3. Gangguan dalam sekresi hormone insulin (Silverman et al 2002).
  • 31. Penyebab diabetes tipe 2 yang dikarenakan kurangnya insulin pada tubuh. Penyebab penyakit ini dikarenakan kurangnya insulin pada tubuh,fungsi organ pankreas yang menghasilkan insulin tidak mencukupi untuk menyerap kadar gula dalam darah dikarenakan gaya hidup yang tidak baik. Adapun dua penyebab utama terjadinya penyakit diabetes tipe 2. Penyebabnya adalah : 1. Factor keturunan, untuk factor keturunan ini terjadi apabila ada salah satu orang tua atau saudara kandung 2. Pola makan atu gaya hidup yang tidak sehat. Sebagian orang banyak yang membeli makanan cepat saji atau fast food yang mengandung banyak lemak dan tidak sehat. Penyebab lain dari penyakit ini adalah : 1. Adanya obesitas atau kelebihan berat badan 2. Adanya kolesterol yang tinggi 3. Disebabkan karena olahraga atau jarang bergejak.
  • 32. Patofisiologis Insulin Pada DM tipe II Gangguan produksi dan sekresi insulin akan merubah pengaturan glukosa dalam darah. Jika produksi isulin menurun, pemasukan glukosa kedalam sel dijaringan akan terhambat. Hal ini akan memicu terjadinya kondisi hiperglikemia. Efek yang sama akan terjadi pada saat menurunnya sensitivitas jaringan terhadap ransangan insulin. Apabila sekresi insulin mengalami peningkatan, kadar glukosa dalam darah akan menurun atau hipoglikemia. Hal ini dapat meminimalkan jumlah glukosa yang dapat masuk kedalam sel. (Silverman et al 2002). Karbohidrat yang masuk dibutuhkan oleh sel dalam bentuk glukosa. Glukosa yang berlebih akan disimpan didalam hati dalam bentuk glikogen, yang dapat digunakan sebagai cadangan energi. Ketika energi berkurang maka glikogen yang ada dalam hati akan dirubah kedalam bentuk glukosa melalui reaksi glukogenolisis. Hati juga memproduksi glukosa yang berasal dari lemak dan protein melalui proses glukoneogenesis. Kedua proses tersebut menyebabkan penigkatan kadar glukosa dalam darah. Insulin adalah satu-satunya hormon yang berfungsi dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah.
  • 34. Terapi NIDDM golongan nama generik nama dagang dosis Sulfonylurea chlorpropamide diabenese 250-500 mg glibenclamide daonil,euglucon 2,5-15 mg gliquidone glurenorm 30-120 mg gliclazide diamicron 20-320 mg glipizide minidiab,glicotrol 2,5-20 mg glipmepride amaryl 1-8 mg biguanides metformin glucophage,diabex 0,5-3 mg tiazolidinediones pioglitazone actos 15-30 mg rosiglitazone avandia 4-8 mg
  • 35. Contoh obat : 1. Diabenese (klorpropamid) 250mg. Indikasi : diabetes melitus tanpa komplikasi tipe nonketotik ringan, sedang atau parah. • Kontra Indikasi: diabetes melitus tipe remaja dan pertumbuhan, diabetes parah atau tidak stabil, diabetes terkomplikasi dengan ketosis dan asidosis, koma diabetik. • Efek Samping: erupsi kulit, eritema 2. Daonil (glibenklamid) 5mg • Indkasi : diabetes melitus pada orang dewasa. • Kontra Indikasi: diabetes melitus Tipe I, diabetes penguraian metabolik, koma diabetik, gangguan ginjal parah, kehamilan dan menyusui. • Dosis : awal, sehari 2,5mg, dinaikan 2,5mg dengan interval 3-5 hari sampai metabolik tercapai.
  • 36. 3. Clamega (glibenklamid) 5mg • I : diabetes melitus ringan atau sedang. • KI: diabetes militus dengan komplikasi dan ginjal parah. • ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit • DS : ½ tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat di tingkatkan hingga 1 tablet, maksimum 3 tablet per hari
  • 37. 1. SULFONYLUREA Obat Golongan ini digunakan Untuk menurunkan glukosa darah, obat ini merangsang sel beta dari pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Jadi syarat pemakaian obat ini adalah apabila pankreas masih baik untuk membentuk insulin, sehingga obat ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe 2. Efek Samping : Sulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia, terutama bila dipakai dalam 3 – 4 bulan pertama pengobatan akibat perubahan diet dan pasien mulai sadar berolahraga serta minum obat. Apabila ada gangguan fungsi ginjal atau hati, dosis perlu diperhatikan karena lebih mudah timbul hipoglikemia. Namun secara umum obat ini baik untuk menurunkan glukosa darah.
  • 38. 2. BIGUANIDES Obat biguanides memperbaiki kerja insulin dalam tubuh, dengan cara mengurangi resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan glukosa oleh hati yang melebihi normal. Biguanides menghambat proses ini, sehingga kebutuhan insulin untuk mengangkut glukosa dari darah masuk ke sel berkurang, dan glukosa darah menjadi turun. Efek Samping Metformin biasanya jarang memberikan efek samping. Tetapi pada beberapa orang bisa timbul keluhan terutama pada saluran cerna, misalnya : * Gangguan pengecapan * Nafsu makan menurun * Mual, muntah
  • 39. 3. THIAZOLIDINEDIONES Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin, karena bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. Selain itu, obat thiazolidinediones juga menjaga hati agar tidak banyak memproduksi glukosa. Efek menguntungkan lainnya adalah obat ini biasa menurunkan trigliserida darah. Efek Samping Beberapa efek merugikan yang mungkin timbul adalah bengkak, berat badan naik, dan rasa capai. Efek serius yang jarang terjadi adalah gangguan hati.
  • 40. DAFTAR PUSTAKA Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC. Gunawan, Sulistia Gan. Setiabudy, Rianto. Nafrialdi. Elysabeth. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI. Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC. Murray, Robert K. Granner, Daryl K. Mayes, Peter A. Rodwell, Victor W. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth Edition. New York: Mc. Graw Hill. Deglin, Judith H. 2005. pedoman obat untuk perawat. Jakarta : EGC