Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk penjelasan tentang peran insulin, jenis-jenis diabetes, faktor risiko, gejala, dampak jangka pendek dan panjang, serta langkah-langkah pengelolaan diabetes.
Seiring meningkatnya usia harapan hidup, populasi lansia semakin meningkat, namun banyak pula dari lansia tersebut yang sakit. Penyakit yang sering dijumpai pada lansia adalah hipertensi, juga diabetes melitus. Kedua penyakit ini memiliki komplikasi dengan pembiayaan pengobatan yang tinggi, sehingga penting diupayakan pencegahan agar kedua penyakit ini tidak sampai menimbulkan komplikasi. Untuk mencegah terjadinya komplikasi dan menurunkan angka penderita penyakit hipertensi dan diabetes mellitus, selain upaya pengobatan dengan kontrol rutin dan pemberian obat, juga diperlukan upaya preventif dan promotif yang pada akhirnya akan berkontribusi dalam menurunkan tingginya pembiayaan akibat mengatasi komplikasi kedua penyakit di atas.
Program pengelolahan penyakit kronis (Prolanis) adalah suatu sistim pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS. Penyakit Kronis yang dialami oleh masyarakat dewasa ini, akan memberikan dampak dan beban bagi keluarga, bila penanganan di lakukan secara tidak intensif dan berkelanjutan. Manfaat penanganan yang intensif bagi penderita, adalah dapat mengenal tanda bahaya, menimbulkan kesadaran untuk menjaga kondisi dkesehatan diri agar tetap stabil, dan pengambilan tindakan segera bila mengalami kegawatdaruratan.
Dengan berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional sejak Januari 2014,sesuai amanah Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistim Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS, maka Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dapat melaksanakan program Prolanis, melalui kerja sama dengan BPJS untuk melakukan pembinaan bagi penderita penyakit kronis.
Klinik Pajajaran sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama oleh swasta ingin memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan lansia khususnya yang menderita hipertensi dan diabetes peserta BPJS Ksehatan dengan salah satu upayanya yaitu mengadakan kegiatan Prolanis. Dengan Kegiatan ini diharapkan para penderita hipertensi dan para diabetisi, yang umunya lansia, dapat termotivasi untuk secara mandiri menjaga dan meningkatkan kesehatannya, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan derajat kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan.
Seiring meningkatnya usia harapan hidup, populasi lansia semakin meningkat, namun banyak pula dari lansia tersebut yang sakit. Penyakit yang sering dijumpai pada lansia adalah hipertensi, juga diabetes melitus. Kedua penyakit ini memiliki komplikasi dengan pembiayaan pengobatan yang tinggi, sehingga penting diupayakan pencegahan agar kedua penyakit ini tidak sampai menimbulkan komplikasi. Untuk mencegah terjadinya komplikasi dan menurunkan angka penderita penyakit hipertensi dan diabetes mellitus, selain upaya pengobatan dengan kontrol rutin dan pemberian obat, juga diperlukan upaya preventif dan promotif yang pada akhirnya akan berkontribusi dalam menurunkan tingginya pembiayaan akibat mengatasi komplikasi kedua penyakit di atas.
Program pengelolahan penyakit kronis (Prolanis) adalah suatu sistim pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS. Penyakit Kronis yang dialami oleh masyarakat dewasa ini, akan memberikan dampak dan beban bagi keluarga, bila penanganan di lakukan secara tidak intensif dan berkelanjutan. Manfaat penanganan yang intensif bagi penderita, adalah dapat mengenal tanda bahaya, menimbulkan kesadaran untuk menjaga kondisi dkesehatan diri agar tetap stabil, dan pengambilan tindakan segera bila mengalami kegawatdaruratan.
Dengan berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional sejak Januari 2014,sesuai amanah Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistim Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS, maka Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dapat melaksanakan program Prolanis, melalui kerja sama dengan BPJS untuk melakukan pembinaan bagi penderita penyakit kronis.
Klinik Pajajaran sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama oleh swasta ingin memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan lansia khususnya yang menderita hipertensi dan diabetes peserta BPJS Ksehatan dengan salah satu upayanya yaitu mengadakan kegiatan Prolanis. Dengan Kegiatan ini diharapkan para penderita hipertensi dan para diabetisi, yang umunya lansia, dapat termotivasi untuk secara mandiri menjaga dan meningkatkan kesehatannya, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan derajat kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan.
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.
Diabetes Melitus - Presentasi untuk Para KARYAWAN PERKANTORAN di JAKARTA, IND...Mangatas Manalu-Tiga
Indonesia saat ini sudah menduduki peringkat 5 besar dunia untuk penyakit Diabetes Melitus (Kencing Manis). Hal ini mungkin disebabkan oleh pergeseran pola konsumsi makanan , yang lebih "westernized" dan pola aktivitas yang lebih "sedentary", banyak duduk dan kurang gerak, Hal ini terutama terjadi di kota-kota besar di negara kita, Slide ini sekedar mengingatkan kita tentang ancaman Diabetes dan usaha-usaha yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Inti dari diet hipertensi adalah konsumsi makanaan dengan gizi seimbang (KH, Sayuran, Buah, Air, Lauk Hewani, dan Lauk Nabati) serta jangan lupan untuk olahraga. selain itu batasi konsumsi makanan yang mengandung Natrium/garam tinggi. salam sehat!
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.
Diabetes Melitus - Presentasi untuk Para KARYAWAN PERKANTORAN di JAKARTA, IND...Mangatas Manalu-Tiga
Indonesia saat ini sudah menduduki peringkat 5 besar dunia untuk penyakit Diabetes Melitus (Kencing Manis). Hal ini mungkin disebabkan oleh pergeseran pola konsumsi makanan , yang lebih "westernized" dan pola aktivitas yang lebih "sedentary", banyak duduk dan kurang gerak, Hal ini terutama terjadi di kota-kota besar di negara kita, Slide ini sekedar mengingatkan kita tentang ancaman Diabetes dan usaha-usaha yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Inti dari diet hipertensi adalah konsumsi makanaan dengan gizi seimbang (KH, Sayuran, Buah, Air, Lauk Hewani, dan Lauk Nabati) serta jangan lupan untuk olahraga. selain itu batasi konsumsi makanan yang mengandung Natrium/garam tinggi. salam sehat!
Diabetes (dari bahasa Yunani Kuno: δῐᾰβήτης, diabḗtēs) merupakan suatu kelompok penyakit yang pada umumnya memiliki suatu kesamaan gejala, yaitu buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan.
Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "diabetes" umumnya sinonim dengan penyakit "diabetes melitus"
Slide edukasi untuk awam yang ingin lebih mengerti mengenai diabetes mellitus atau penyakit kencing manis, dilengkapi dengan langkah-langkah untuk mengontrol diabetes dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes
Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular : Epidemiologi Diabetes Melitus
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Ditemukan obat herbal Diabetes paling ampuh. Mereka tertolong dari Diabetes kering atau basah dan hidup normal tanpa bantuan obat atau insulin. Cek di sini Ph/WA O813 8245 8258
2. Apakah Diabetes itu ?
Diabetes merupakan keadaan
yang timbul karena
ketidakmampuan tubuh
mengolah karbohidrat/glukosa
akibat kurangnya jumlah
insulin atau insulin tidak
berfungsi sempurna
6. DM tipe I
– Diabetes yang tergantung
pada insulin
– Faktor lingkungan (infeksi
virus atau gizi) pada masa
anak-anak
– Menghasilkan sedikit insulin
atau sama sekali tidak
menghasilkan insulin
– Sebagian besar terjadi
sebelum usia 30 tahun
8. Faktor Risiko Diabetes Mellitus
• Faktor risiko yang tidak dapat
dikendalikan
– Riwayat diabetes dalam keluarga
– Umur
– Jenis kelamin
• Faktor risiko yang dapat
dikendalikan
– Kegemukan
– Tekanan darah tinggi
– Kadar kolesterol
– Toleransi glukosa terganggu
– Kurang gerak
9. Kapan seseorang dikatakan DM?
Seseorang dikatakan menderita diabetes jika
– 3P (polidipsi, polifagi, poliuri)
– Kadar gula darah puasa >126 mg/dL
– dan pada tes sewaktu >200 mg/dL
(Perkumpulan Endokrinologi Indonesia)
Bukan Diabetes Pra Diabetes Diabetes
Puasa < 100 100 - 125 ≥ 126
Sewaktu < 140 140 – 199 ≥ 200
10.
11. Gejala-gejala yang Sering Timbul
• Rasa haus yang berlebihan
(polidipsi)
• Sering BAK (poliuri)
• Rasa lapar yang berlebihan
(polifagi)
• Pandangan kabur, sering
berganti ukuran kacamata
• Kesemutan
• Luka yang lama sembuh
• Penurunan berat badan yang
tidak jelas sebabnya
Bapak sakit
diabetes .....
Benarkah ,
dok ????
12.
13. Apa yang Terjadi Bila Seseorang Menderita Diabetes?
•Efek jangka pendek
•Efek jangka panjang
14. A. Efek jangka pendek
Hipoglikemi akibat
– Mengabaikan makan
– Aktivitas yang meningkat
– Olahraga berat
– Minum obat terlampau banyak
– Suntikan insulin dosis tinggi
– Perubahan kebutuhan tubuh akan
obat
– Konsumsi alkohol
15. Gejala kadar gula darah rendah:
• Rasa gemetar dan oyong
• Rasa lemas dan lapar
• Berkeringat dingin
• Sakit kepala
• Pandangan kabur/gelap
• Perasaan gugup
16. B. Efek jangka panjang
• Menyebabkan stroke &
serangan jantung
• Menyebabkan kebutaan
• Peredaran darah ke tungkai
atau lengan terganggu, luka
sukar sembuh
• Ginjal menjadi rusak dan gagal
berfungsi
• Gangguan sel saraf, sehingga
reaksi terhadap rangsang
terganggu
17.
18. 1. Berperan aktif dalam proses
pengobatan
• Cari informasi mengenai
diabetes
• Buat jadwal pemeriksaan
rutin
• Minta rujukan ke ahli gizi,
dokter kesehatan olahraga,
atau dokter spesialis yang
lain, jika perlu.
19. 2. Pola makan yang baik
• Makan teratur sesuai
kebutuhan
• Makan beragam makanan
• Batasi makanan lemak,
terutama lemak hewani
• Jarak makan besar 4 – 6 jam
• Hindari makanan kaya gula
• Jangan minum alkohol
• Batasi konsumsi garam
20. 3. Hidup lebih aktif
• Rencanakan untuk bergerak
aktif 30 menit atau lebih setiap
hari
• Aktivitas dapat dibagi menjadi
kegiatan kecil sehingga total
menjadi 30 menit
• Pilih kegiatan yang diminati
dan sesuai kemampuan
• Konsultasikan kepada dokter
mengenai jenis olahraga,
pengaturan pola makan dan
pengaruhnya terhadap
pengobatan
21. 4. Minum obat sesuai dengan anjuran Dokter
• Patuhi jadwal minum obat
• Jangan mengubah dosis
tanpa sepengetahuan
dokter
• Bagi yang menggunakan
insulin patuhi jadwal
makan Anda demi
keberhasilan terapi
22. 5. Periksa kadar gula darah secara teratur
Catat:
• Nilai kadar gula darah
• Tanggal pemeriksaan
• Obat yang diminum
• Kondisi tubuh saat
pemeriksaan
23. 6. Perhatikan kaki Anda
• Periksa kaki Anda setiap hari.
• Jagalah agar kaki Anda selalu
bersih, kering dan lembut
• Gunakan kaus kaki dan alas
kaki yang nyaman
• Potong kuku jari kaki lurus,
sejajar dengan ujung jari
24. 7. Periksa mata Anda Secara teratur
• Amati adakah
gangguan pada mata
Anda
• Mintalah kepada
dokter untuk
melakukan
pemeriksaan secara
rutin
26. Langkah selanjutnya ….
• Jika Anda penderita Diabetes, Anda membutuhkan
tindakan spesifik lain yang sesuai dengan kondisi
Anda.
• Seringkali, Anda juga menderita penyakit lain
seperti hipertensi dan dislipidemia yang juga
merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner.
Jadi..............
Jaga Pola Hidup, Pola Makan, Pola Pikir
dan Makan Obat secara teratur serta
konsultasi ke dokter