SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DASAR
DIABETES MELITUS
Muhammad Irwan, S.Kep., Ns., M.Kes
APA ITU DIABETES MELITUS ??
DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya (Perkeni, 2015)
APA PENYEBAB DIABETES MELITUS ??
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada DM
masih belum diketahui (Dosen Keperawatan Medikal Bedah Indonesia, 2017).
Faktor genetik masih diperkirakan memegang peranan penting dalam proses terjadinya resistensi
insulin. DM disebabkan kombinasi faktor genetik yang berhubungan dengan gangguan sekresi insulin
dan resistensi insulin dan faktor faktor seperti:
● Usia (resistensi cenderung meningkat diusia 65 tahun)
● Obesitas
Salah satu faktor yang lebih signifikan memengaruhi tingkat obesitas adalah perubahan konsumsi
makanan, seperti kebiasaan diet tinggi kalori, lemak tinggi, makanan cepat saji atau fast food (Alzaman
and Ali, 2016)
● Riwayat keluarga dengan diabetes
TANDA DAN GEJALA
DIABETES MELITUS
Keluhan klasik
● Banyak kencing (Poliuria)
● Banyak minum (Polidipsia)
● Banyak makan (polifagia)
● Penurunan berat badan dan
rasa lemah
Keluhan lain
 Kesemutan
 Gangguan penglihatan
 Gatal/bisul
 Gangguan ereksi
 Keputihan
KLASIFIKASI DM
DM tipe 2
DM tipe 1
DM gestasional
DM tipe lain
disebabkan oleh kerusakan
sel beta pankreas sehingga
mengakibatkan defisiensi
insulin absolut, bersifat
autoimun dan idiopatik
bervariasi mulai yang dominan
resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai
yang dominan defek sekresi
insulin disertai resistensi insulin.
disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat menyebabkan
kerusakan pada pankreas yaitu defek genetik fungsi sel
beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin
pankreas, endokrinopati, obat/zat kimia, infeksi, penyebab
imunologi yang jarang, dan sindrom genetik lain yang
berkaitan dengan DM.
FAKTOR RESIKO
Kelompok risiko DM adalah orang dengan usia ≥ 45 tahun, atau kelompok
usia lebih muda dengan IMT ˃ 23 kg/m2 (Suyono et al., 2013)yang disertai
dengan faktor risiko sebagai berikut :
 Kebiasaan tidak aktif.
 Keturunan pertama dari orang tua yang memiliki DM.
 Riwayat melahirkan bayi dengan BB ˃ 4000 gram, atau riwayat DM
gestasional.
 Hipertensi ≥ 140/90 mmHg.
 Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL, dan atau trigleserida ≥ 250mg/dL.
 Menderita polycystic ovarial syndrome (PCOS) atau keadaan klinis lain
yang berhubungan dengan resistensi nsulin.
 Riwayat TGT atau GDPT
 Riwayat penyakit kardiovaskuler
Kronik
meliputi makrovaskuler (mengenai pembuluh
darah besar seperti pembuluh darah jantung,
pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak),
mikrovaskuler (mengenai pembuluh darah kecil :
retinopati diabetik, nefropati diabetik), neuropati
diabetik, rentan infeksi, dan kaki diabetik.
Akut
KOMPLIKASI DM
Menurut Perkeni (2015) Komplikasi DM dibagi menjadi dua yaitu:
meliputi koma hipoglikemia,
ketoasidosis, dan koma
Hiperglikemik Hiperosmolar
Nonketotik (HHNK).
SEKIAN
TERIMA KASIH
POLA MAKAN, DIET
DIABETES MELITUS,
DAN LATIHAN FISIK
Irna Megawati, S.Kep., Ns., M.Kep
Karena asupan gula dalam tubuh berasal dari
makanan dikonsumsi. Indeks glikemik adalah angka
yang 85 menunjukan kecepatan makanan dalam
meningkatkan/menaikan kadar gula dalam darah
semakin tinggi indeks glikemik maka kenaikan kadar
gula darah setelah mengonsumsi makanan semakin
cepat.
POLA MAKAN PADA PENDERITA DM
KOMPOSISI MAKANAN PADA PASIEN DM
1. KARBOHIDRAT
Sumber karbohidrat kompleks (Thandra, 2008) sebagai berikut:
a. Tepung (gandum), yang termasuk dalam kelompok ini adalah nasi,
cereal, kentang, jagung, roti, ubi, singkong, labu.
b. Buah, buah - buahan yang dianjurkan menurut (Tjokoprawiro, 2007)
adalah buah yang kurang manis disebut sebagai buah golongan B
misalnya pisang, papaya, dan apel, tomat dan semangka.
c. Produk Susu
4. SERAT
5. PEMANIS ALTERNATIVE
2. PROTEIN
3. NATRIUM (GARAM)
• Makanan dengan kandungan gula sederhana, contohnya gula
pasir, gula jawa, sirup, jelly,manisan, susu kental manis,
minuman botol, es krim, kue kue manis, dodol, cake, kue tar.
• Makanan yang mengandung tinggi lemak yaitu cake, fast food,
dan gorengan.
• Makanan dengan tinggi garam seperti ikan asin, telur asin,
makanan yang diawetkan, makanan dengan MSG.
MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
PADA KLIEN DM
DIET DIABETES MELITUS
A. PRINSIP DIET DIABETES MELLITUS :
• Tepat jumlah bahan makanan
• Tepat jadwal makan yaitu jadwal makan dibagi 3x
makan utama dan 3x makan selingan dengan jangka
waktu 3 jam.
• Tepat jenis makanan yang dikonsumsi.
Pukul 06.30 Makan Pagi
Pukul 09.30 Selingan
Pukul 12.30 Makan
Siang
Pukul 15.30 Makan Selingan
Pukul 18.30 Makan Malam
Pukul 21.30 Makan Kecil Atau
Buah
• Penderita diabetes disarankan
untuk melakukan olahraga secara
teratur dengan cara bertahap
sesuai dengan kemampuan.
• Olahraga yang ideal adalah yang
bersifat aerobik seperti jalan atau
lari pagi, bersepeda, berenang,
dan lain sebagainya.
• Olahraga aerobik ini paling tidak
dilakukan selama 30-40 menit
didahului dengan pemanasan 5-10
menit dan diakhiri pendinginan
antara 5-10 menit.
OLAHRAGA ATAU LATIHAN FISIK
Manfaat Aktivitas Fisik Olahraga akan memperbanyak
jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam
tubuh penderita
OLAHRAGA ATAU LATIHAN FISIK
Waktu Aktivitas Fisik Latihan ini dapat dilakukan sebanyak 3-5 kali
seminggu. Seiring dengan tingkat kebugaran tubuh yang meningkat,
maka durasi latihan dapat dilakukan minimal 30 menit dan dinaikkan
maksimal sampai dengan 3 jam.
Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kes
PENGERTIAN
Glukosa darah merupakan gula
yang terbentuk dari makanan
yang mengandung karbohidrat
dan disimpan pada otot rangka
dan hati (Jiwanturum Yunan et al
2019).
Gula darah merupakan bahan
bakar utama yang diubah menjadi
energi kadar gula darah dan
merangsang sel beta pulau
Langerhans sehingga
mengeluarkan insulin (Silaban
Lismawati Julinar 2020)
MONITORING KADAR GULA DARAH
 Kadar gula darah harus dites secara berkala yaitu pada saat
sebelum sarapan pagi dan sebelum makan malam. Nilai yang
diharapkan dari pengukuran tersebut adalah berada pada
rentang antara 70 s.d 120 mg/dl
 Kontrol gula darah sebaiknya dilakukan secara rutin untuk
mengetahui tinggi rendah nya level gula darah sehingga
penderita diabetes millitus mampu mengontrol gula darah agar
tetap dalam kondisi normal. Melakukan pengontrolan gula darah
bukan hanya selalu di tes secara rutin, tetapi mengontrol gula
darah dapat juga melalui pemberian injeksi insulin.
Selanjunya
Pemberian injeksi insulin adalah suatu kegiatan memasukkan
obat insulin ke dalam jaringan tubuh melalui suntikan
subkutan atau intravena, yang dapat digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah Pemberian injeksi insulin ada dua
macam dapat dilakukan dengan injeksi dan oral.injeksi sendiri
dapat dengan suntik biasa ataupun insulin
Tujuan pemeriksaan kadar gula darah
 Tujuan kontrol kadar gula darah secara teratur merupakan upaya
pencegahan terjadinya komplikasi yang dilakukan oleh pasien DM
 Mengetahui apakah target terapi yang sudah dilakukan berhasil
 Membuat penyesuaian dosis obat , jika perencanaan sasaran terapi yang
dilakukan belum tercapai
 waktu pelaksanaan glukosa darah saat puasa, 2 jam sesudah makan. juga
bisa dilakukan dengan acak sesuai kebutuhan. Alangkah baiknya jika
dilaksanakan pemeriksaan satu bulan sekali.
Keadaan yang dapat menyebabkan gula darah
naik Menurut Hans Tandra (2019) yaitu:
 Usia semakin tua
 Ras atau etnis, orang kulit hitam lebih rentang terkena dari
pada orang yang berkulit putih.
 Gaya hidup yang salah
 Infeksi virus pada pankreas atau penyakit yang menyerang
kelenjar hipofisis seperti akromegali bisa berakibat diabetes
 Faktor genetik juga beresiko terkena diabetes
 Stres juga menyebabkan gula darah meningkat
 Pada wanita hamil dapat terjadi Diabetes sekitar 2-5%
Kadar gula darah sewaktu dan puasa sebagai tolak ukur dalam
diagnosis diabetes melitus (mg/dl) menurut Padila (2019)
A. Kadar glukosa darah sewaktu
1. Plasma vena :
a) Jika < 100 tidak DM
b) Jika 100-200 belum pasti DM
c) jika > 200 dikatakan DM
2. Darah kapiler
a) Jika < 80 tidak DM
b)Jika 80-200 tidak DM
c)Jika >200 dikatakan DM
B. Kadar gula darah puasa
1. Plasma vena
a) Jika < 100 tidak DM
b) Jika 110-120 belum pasti DM
c) Jika > 126 dikatakan DM
2. Darah kapiler
a)Jika < 90 tidak DM
b)Jika 90-110 belum pasti DM
c)Jika 110 dika
Standar Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Standar pemeriksaan kadar gula darah idealnya
dilakukan minimal 3 bulan sekali setelah kunjungan
pertama. Standar pemeriksaan kadar gula darah di
pelayanan kesehatan idealnya dilakukan minimal tiga
bulan sekali setelah kunjungan pertama, yang meliputi
pemeriksaan kadar gula darah puasa, kadar gula darah
2 jam setelah makan (Sutandi, 2012).
Terapi farmakologis
Intervensi farmakologis meliputi pemberian obat-obatan
kepada klien DM Obat-obatan yang diberikan dapat berupa
obat oral dan bentuk suntikan. Obat dalam bentuk suntikan
meliputi pemberian insulin dan agonis GLP-1/incretin mimetic
(PERKENI, 2015).
Berdasarkan cara kerjanya, obat hiperglikemik oral (OHO)
dibagi menjadi 5 golongan, yaitu
 pemicu sekresi insulin (misalnya sulfonilurea dan glinid)
 peningkat sensitivitas terhadap insulin (misalnya metformin
dan tiazolidindion),
 penghambat glukoneogenesis (misalnya metformin)
 penghambat absorpsi glukosa (misalnya penghambat
glukosidase alfa),
 dan DPP- inhibitor.
PERAWATAN KAKI
Ulkus kaki dan amputasi adalah konsekuensi dari neuropati diabetik
dan atau penyakit arteri perifer merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortilitas klien DM (American Diabetes Association, 2017)
Risiko ulkus kaki dan amputasi dapat dicegah. Risiko ulkus dan
amputasi dapat meningkat pada klien DM dengan faktor risiko sebagai
berikut:
 Penyakit arteri perifer
 Kontrol glikemik
yang buruk
 Penurunan visual
 Nefropati diabetik
 Perokok
 Riwayat ulkus kaki
 Deformitas kaki
 Kalus pre ulserativ
 Amputasi
 Neuropati perifer
KOMPONEN PERAWATAN KAKI
Perawatan kaki mandiri
1
Inspeksi kaki harian
a. Memeriksa kaki sendiri setiap pagi untuk melihat adanya tanda tanda bengkak,
perubahan warna kulit, rasa sakit, retakan pada kulit
2 Menjaga kaki bersih dan kering
a. Mencuci kaki setiap hari dengan menggunakan air bersih, menggunakan sabun
dengan lembut dan mengeringkan kaki dengan handuk sampai sela jari kaki
3 Menjaga kelembutan kaki
a. Menggunakanlotionsetiapselesaimencucidanmengeringkankaki
b. Menggunakanlotiondiseluruhpermukaanatasdanbawah kaki
Lanjutan
4 Memotong kuku
a. Memotong kuku setelah mandi dan tidak terlalu pendek
b. Memotong kuku sejajar dengan ujung jari dan lurus
5 Perlindungan dan pertolongan pertama pada trauma kaki
a. Menggunakan sandal atau sepatu saat bepergian
b. Menggunakan sandal atau sepatu saat beraktifitas di rumah
c. Memeriksa suhu air terlebih dahulu sebelum mandi
6 Pemilihan sepatu dan kaos kaki
a. Membersihkanbagiandalamsepatudaripasirataukerikilsebelum digunakan
b. Menggunakansepatuyangrataatautanpa hak
c. Menggunakankaoskakidenganbahanyang lembut
d. Menggantikaoskakisetiap hari
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx

Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinanneng elis
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
AyuNila4
 
PPT DM.pptx
PPT DM.pptxPPT DM.pptx
PPT DM.pptx
huhohumetal
 
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETESPROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
Muhammad Nasrullah
 
Case dare dan dm
Case dare dan dmCase dare dan dm
Case dare dan dm
dr. Priyanto Hutabarat
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
YudaDanang
 
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptxTYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
AnonymousowgfxCP
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Niakhairani
 
DIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.pptDIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.ppt
PuskesmasBinakal
 
farmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptxfarmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptx
NurulHidayatiListyan
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
Ratna Wulandari
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Anna Lisstya
 
35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt
35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt
35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt
ArdhienkLaode
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
EDIS BLOG
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
sandymurtiningtyas1
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul Kegemukan
Aulia Amani
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Aceh Cyber Team (Act-Crew)
 
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Novita S
 

Similar to PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx (20)

Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
 
PPT DM.pptx
PPT DM.pptxPPT DM.pptx
PPT DM.pptx
 
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETESPROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
 
Case dare dan dm
Case dare dan dmCase dare dan dm
Case dare dan dm
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
 
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptxTYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
TYPE II DIABETES MELLITUS.pptx
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
 
DIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.pptDIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.ppt
 
farmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptxfarmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptx
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
 
35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt
35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt
35-perawatan-diabetes-melituscut.ppt
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul Kegemukan
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
Ppt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetesPpt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetes
 
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
 

Recently uploaded

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 

Recently uploaded (20)

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 

PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx

  • 1. KONSEP DASAR DIABETES MELITUS Muhammad Irwan, S.Kep., Ns., M.Kes
  • 2. APA ITU DIABETES MELITUS ?? DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya (Perkeni, 2015) APA PENYEBAB DIABETES MELITUS ?? Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada DM masih belum diketahui (Dosen Keperawatan Medikal Bedah Indonesia, 2017). Faktor genetik masih diperkirakan memegang peranan penting dalam proses terjadinya resistensi insulin. DM disebabkan kombinasi faktor genetik yang berhubungan dengan gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin dan faktor faktor seperti: ● Usia (resistensi cenderung meningkat diusia 65 tahun) ● Obesitas Salah satu faktor yang lebih signifikan memengaruhi tingkat obesitas adalah perubahan konsumsi makanan, seperti kebiasaan diet tinggi kalori, lemak tinggi, makanan cepat saji atau fast food (Alzaman and Ali, 2016) ● Riwayat keluarga dengan diabetes
  • 3. TANDA DAN GEJALA DIABETES MELITUS Keluhan klasik ● Banyak kencing (Poliuria) ● Banyak minum (Polidipsia) ● Banyak makan (polifagia) ● Penurunan berat badan dan rasa lemah Keluhan lain  Kesemutan  Gangguan penglihatan  Gatal/bisul  Gangguan ereksi  Keputihan
  • 4. KLASIFIKASI DM DM tipe 2 DM tipe 1 DM gestasional DM tipe lain disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas sehingga mengakibatkan defisiensi insulin absolut, bersifat autoimun dan idiopatik bervariasi mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin. disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada pankreas yaitu defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, obat/zat kimia, infeksi, penyebab imunologi yang jarang, dan sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM.
  • 5. FAKTOR RESIKO Kelompok risiko DM adalah orang dengan usia ≥ 45 tahun, atau kelompok usia lebih muda dengan IMT ˃ 23 kg/m2 (Suyono et al., 2013)yang disertai dengan faktor risiko sebagai berikut :  Kebiasaan tidak aktif.  Keturunan pertama dari orang tua yang memiliki DM.  Riwayat melahirkan bayi dengan BB ˃ 4000 gram, atau riwayat DM gestasional.  Hipertensi ≥ 140/90 mmHg.  Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL, dan atau trigleserida ≥ 250mg/dL.  Menderita polycystic ovarial syndrome (PCOS) atau keadaan klinis lain yang berhubungan dengan resistensi nsulin.  Riwayat TGT atau GDPT  Riwayat penyakit kardiovaskuler
  • 6. Kronik meliputi makrovaskuler (mengenai pembuluh darah besar seperti pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak), mikrovaskuler (mengenai pembuluh darah kecil : retinopati diabetik, nefropati diabetik), neuropati diabetik, rentan infeksi, dan kaki diabetik. Akut KOMPLIKASI DM Menurut Perkeni (2015) Komplikasi DM dibagi menjadi dua yaitu: meliputi koma hipoglikemia, ketoasidosis, dan koma Hiperglikemik Hiperosmolar Nonketotik (HHNK).
  • 8. POLA MAKAN, DIET DIABETES MELITUS, DAN LATIHAN FISIK Irna Megawati, S.Kep., Ns., M.Kep
  • 9. Karena asupan gula dalam tubuh berasal dari makanan dikonsumsi. Indeks glikemik adalah angka yang 85 menunjukan kecepatan makanan dalam meningkatkan/menaikan kadar gula dalam darah semakin tinggi indeks glikemik maka kenaikan kadar gula darah setelah mengonsumsi makanan semakin cepat. POLA MAKAN PADA PENDERITA DM
  • 10. KOMPOSISI MAKANAN PADA PASIEN DM 1. KARBOHIDRAT Sumber karbohidrat kompleks (Thandra, 2008) sebagai berikut: a. Tepung (gandum), yang termasuk dalam kelompok ini adalah nasi, cereal, kentang, jagung, roti, ubi, singkong, labu. b. Buah, buah - buahan yang dianjurkan menurut (Tjokoprawiro, 2007) adalah buah yang kurang manis disebut sebagai buah golongan B misalnya pisang, papaya, dan apel, tomat dan semangka. c. Produk Susu
  • 11. 4. SERAT 5. PEMANIS ALTERNATIVE 2. PROTEIN 3. NATRIUM (GARAM)
  • 12. • Makanan dengan kandungan gula sederhana, contohnya gula pasir, gula jawa, sirup, jelly,manisan, susu kental manis, minuman botol, es krim, kue kue manis, dodol, cake, kue tar. • Makanan yang mengandung tinggi lemak yaitu cake, fast food, dan gorengan. • Makanan dengan tinggi garam seperti ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan, makanan dengan MSG. MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN PADA KLIEN DM
  • 13. DIET DIABETES MELITUS A. PRINSIP DIET DIABETES MELLITUS : • Tepat jumlah bahan makanan • Tepat jadwal makan yaitu jadwal makan dibagi 3x makan utama dan 3x makan selingan dengan jangka waktu 3 jam. • Tepat jenis makanan yang dikonsumsi.
  • 14. Pukul 06.30 Makan Pagi Pukul 09.30 Selingan Pukul 12.30 Makan Siang Pukul 15.30 Makan Selingan Pukul 18.30 Makan Malam Pukul 21.30 Makan Kecil Atau Buah
  • 15. • Penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur dengan cara bertahap sesuai dengan kemampuan. • Olahraga yang ideal adalah yang bersifat aerobik seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. • Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama 30-40 menit didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. OLAHRAGA ATAU LATIHAN FISIK
  • 16. Manfaat Aktivitas Fisik Olahraga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh penderita OLAHRAGA ATAU LATIHAN FISIK Waktu Aktivitas Fisik Latihan ini dapat dilakukan sebanyak 3-5 kali seminggu. Seiring dengan tingkat kebugaran tubuh yang meningkat, maka durasi latihan dapat dilakukan minimal 30 menit dan dinaikkan maksimal sampai dengan 3 jam.
  • 18. PENGERTIAN Glukosa darah merupakan gula yang terbentuk dari makanan yang mengandung karbohidrat dan disimpan pada otot rangka dan hati (Jiwanturum Yunan et al 2019). Gula darah merupakan bahan bakar utama yang diubah menjadi energi kadar gula darah dan merangsang sel beta pulau Langerhans sehingga mengeluarkan insulin (Silaban Lismawati Julinar 2020)
  • 19. MONITORING KADAR GULA DARAH  Kadar gula darah harus dites secara berkala yaitu pada saat sebelum sarapan pagi dan sebelum makan malam. Nilai yang diharapkan dari pengukuran tersebut adalah berada pada rentang antara 70 s.d 120 mg/dl  Kontrol gula darah sebaiknya dilakukan secara rutin untuk mengetahui tinggi rendah nya level gula darah sehingga penderita diabetes millitus mampu mengontrol gula darah agar tetap dalam kondisi normal. Melakukan pengontrolan gula darah bukan hanya selalu di tes secara rutin, tetapi mengontrol gula darah dapat juga melalui pemberian injeksi insulin.
  • 20. Selanjunya Pemberian injeksi insulin adalah suatu kegiatan memasukkan obat insulin ke dalam jaringan tubuh melalui suntikan subkutan atau intravena, yang dapat digunakan untuk mengontrol kadar gula darah Pemberian injeksi insulin ada dua macam dapat dilakukan dengan injeksi dan oral.injeksi sendiri dapat dengan suntik biasa ataupun insulin
  • 21. Tujuan pemeriksaan kadar gula darah  Tujuan kontrol kadar gula darah secara teratur merupakan upaya pencegahan terjadinya komplikasi yang dilakukan oleh pasien DM  Mengetahui apakah target terapi yang sudah dilakukan berhasil  Membuat penyesuaian dosis obat , jika perencanaan sasaran terapi yang dilakukan belum tercapai  waktu pelaksanaan glukosa darah saat puasa, 2 jam sesudah makan. juga bisa dilakukan dengan acak sesuai kebutuhan. Alangkah baiknya jika dilaksanakan pemeriksaan satu bulan sekali.
  • 22. Keadaan yang dapat menyebabkan gula darah naik Menurut Hans Tandra (2019) yaitu:  Usia semakin tua  Ras atau etnis, orang kulit hitam lebih rentang terkena dari pada orang yang berkulit putih.  Gaya hidup yang salah  Infeksi virus pada pankreas atau penyakit yang menyerang kelenjar hipofisis seperti akromegali bisa berakibat diabetes  Faktor genetik juga beresiko terkena diabetes  Stres juga menyebabkan gula darah meningkat  Pada wanita hamil dapat terjadi Diabetes sekitar 2-5%
  • 23. Kadar gula darah sewaktu dan puasa sebagai tolak ukur dalam diagnosis diabetes melitus (mg/dl) menurut Padila (2019) A. Kadar glukosa darah sewaktu 1. Plasma vena : a) Jika < 100 tidak DM b) Jika 100-200 belum pasti DM c) jika > 200 dikatakan DM 2. Darah kapiler a) Jika < 80 tidak DM b)Jika 80-200 tidak DM c)Jika >200 dikatakan DM
  • 24. B. Kadar gula darah puasa 1. Plasma vena a) Jika < 100 tidak DM b) Jika 110-120 belum pasti DM c) Jika > 126 dikatakan DM 2. Darah kapiler a)Jika < 90 tidak DM b)Jika 90-110 belum pasti DM c)Jika 110 dika
  • 25. Standar Pemeriksaan Kadar Gula Darah Standar pemeriksaan kadar gula darah idealnya dilakukan minimal 3 bulan sekali setelah kunjungan pertama. Standar pemeriksaan kadar gula darah di pelayanan kesehatan idealnya dilakukan minimal tiga bulan sekali setelah kunjungan pertama, yang meliputi pemeriksaan kadar gula darah puasa, kadar gula darah 2 jam setelah makan (Sutandi, 2012).
  • 26. Terapi farmakologis Intervensi farmakologis meliputi pemberian obat-obatan kepada klien DM Obat-obatan yang diberikan dapat berupa obat oral dan bentuk suntikan. Obat dalam bentuk suntikan meliputi pemberian insulin dan agonis GLP-1/incretin mimetic (PERKENI, 2015).
  • 27. Berdasarkan cara kerjanya, obat hiperglikemik oral (OHO) dibagi menjadi 5 golongan, yaitu  pemicu sekresi insulin (misalnya sulfonilurea dan glinid)  peningkat sensitivitas terhadap insulin (misalnya metformin dan tiazolidindion),  penghambat glukoneogenesis (misalnya metformin)  penghambat absorpsi glukosa (misalnya penghambat glukosidase alfa),  dan DPP- inhibitor.
  • 28. PERAWATAN KAKI Ulkus kaki dan amputasi adalah konsekuensi dari neuropati diabetik dan atau penyakit arteri perifer merupakan penyebab utama morbiditas dan mortilitas klien DM (American Diabetes Association, 2017)
  • 29. Risiko ulkus kaki dan amputasi dapat dicegah. Risiko ulkus dan amputasi dapat meningkat pada klien DM dengan faktor risiko sebagai berikut:  Penyakit arteri perifer  Kontrol glikemik yang buruk  Penurunan visual  Nefropati diabetik  Perokok  Riwayat ulkus kaki  Deformitas kaki  Kalus pre ulserativ  Amputasi  Neuropati perifer
  • 30. KOMPONEN PERAWATAN KAKI Perawatan kaki mandiri 1 Inspeksi kaki harian a. Memeriksa kaki sendiri setiap pagi untuk melihat adanya tanda tanda bengkak, perubahan warna kulit, rasa sakit, retakan pada kulit 2 Menjaga kaki bersih dan kering a. Mencuci kaki setiap hari dengan menggunakan air bersih, menggunakan sabun dengan lembut dan mengeringkan kaki dengan handuk sampai sela jari kaki 3 Menjaga kelembutan kaki a. Menggunakanlotionsetiapselesaimencucidanmengeringkankaki b. Menggunakanlotiondiseluruhpermukaanatasdanbawah kaki
  • 31. Lanjutan 4 Memotong kuku a. Memotong kuku setelah mandi dan tidak terlalu pendek b. Memotong kuku sejajar dengan ujung jari dan lurus 5 Perlindungan dan pertolongan pertama pada trauma kaki a. Menggunakan sandal atau sepatu saat bepergian b. Menggunakan sandal atau sepatu saat beraktifitas di rumah c. Memeriksa suhu air terlebih dahulu sebelum mandi 6 Pemilihan sepatu dan kaos kaki a. Membersihkanbagiandalamsepatudaripasirataukerikilsebelum digunakan b. Menggunakansepatuyangrataatautanpa hak c. Menggunakankaoskakidenganbahanyang lembut d. Menggantikaoskakisetiap hari