SlideShare a Scribd company logo
SYNDROME NEFROTIK
Anggota Kelompok 4
 M. Fathir Siddik         (201110201108)
 Meisapita triandini      (201110201109)
 Nanda Seftiani           (201110201110)
 Nindi syakina gustia          (201110201111)
 Nida hidayati       (201110201112)
 Nita komala sari         (201110201113)
 Nofia putri handayani    (201110201114)
 Nomika sanjani           (201110201115)
 Novia Rizki              (201110201116)
 Nur isniani ningsih      (201110201117)
 Nurul khasinah           (201110201118)
Pengertian
Sindrom Nefrotik adalah keadaan klinis yang
disebabkan oleh peningkatan permeabilitas
glomerulus terhadap protein plasma, yang
menimbulkan protein urea, hipoalbuminemia
atau hipoprotein, hiperlipidemia atau
hiperkolestrolemia, edema,
hiperkoagulabilitas, lipiduria.
Etiologi syndrome nefrotik

Sindrom nefrotik digolongkan berdasarkan tipe-tipenya
   yaitu:
a. sindrom nefrotik bawaan diturunkan sebagai reseseif
    autosomal atau karena reaksi fetomaternal.
b. Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit tertentu
    seperti penyakit infeksi, keganasan, obat-obatan,
    penyakit multi sistem, alergi, penyakit herediter,
    toksin, trombosis vena renalis, obesitas masif.
c. Sindrom nefrotik primer (idiopatik) yang berhubungan
    dengan kelainan primer dengan sebab tidak diketahui.
patofisiologi
a. Kelainan patogenik yang mendasari sindrom nefrotik
   adalah proteinuria, akibat dari kenaikan permeabilitas
   dinding kapiler glomerulus. Proteinuri merupakan kelainan
   dasar sindrom nefrotik.
b. Adanya edema di dahului oleh timbulnya albuminemia,
   menyebabkan tekanan onkotik plasma yang
   memungkinkan transudasi cairan dari intravaskuler ke
   ruang intertsisial. Penurunan tekanan intravaskuler
   menurunkan tekanan perfusi ginjal, mengaktifkan sistem
   renin-angiotensin-aldosteron merangsang reabsorbsi
   natrium di tubulus distal.
c. Pada status nefrosis, hampir semua kadar lemak
   (kolesterol, trigiserid) dan lipoprotein serum meningkat.
Manifestasi klinik
• manifestasi klinik sindrom nefrotik yang utama
  adalah edema akibat retensi cairan yang dapat
  timbul diberbagai bagian tubuh sehingga
  terjadi kenaikan berat badan. Gejala lainnya
  anoreksia, diare, pucat, gagal tumbuh,
  pelisutan otot jangka panjang. malaise, sakit
  kepala, iritabilitas. Penurunan jumlah urin
  (urin gelap, berbusa), hematuria.
Pemeriksaan Penunjang
• Skrining rutin terhadap proteinuria dilakukan dengan tes carik celup
  urin biasa. Tes ini hanya pemeriksaan kualitatif dan hanya sedikit
  berarati, kecuali jika berat jenis urin secara specific diukur simultan.
  Diperlukan pengumpulan urin 24 jam untuk mengukur kuantitas
  ekskresi protein.
• Ultrasonografi dilakukan untuk menetukan keadaan kedua ginjal,
  ukuran dam derajat ekogenisitasnya, serta untuk menyingkirkan
  adanya obstruksi traktus urinarius bagian bawah.
• pemeriksaan laboratorium uji urin :
    o Protein urin meningkat; urinalisis cast hialin dan granular,
    o hematuria; dipstick urin positif untuk protein dan
    o  darah; berat jenis urin meningkat.
    o  Uji darah albumin serum menurun; kolesterol serum meningkat;
      hemoglobin dan hematokrit meningkat (hemokonsentrasi);
    o laju endap darah meningkat
pengobatan
• Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Makanan yang
  mengandung protein tinggi sebanyak 3-4 g/kg BB/hari
  dengan garam minimal bila edema masih berat. Bila
  edema berkurang maka dapat mengkonsumsi garam
  sedikit.
• Langkah pertama dapat diberikan obat tiazid,
  sebaiknya dikombinasi dengan obat penahan kalium,
  seperti sprinolakton atau triateren. Bisa diberikan
  secara oral maupun intravena antara 25-1000 mg/hari
  tergantung pada beratnya edema dan respon terhadap
  pengobatan.
• Bila ada gagal janyung diberikan digitalis.
Prognosis
• Sebagian besar anak dengan nefrosis yang
  berespon terhadap steroid akan mengalami
  kekambuhan berkali-kali sampai penyakitnya
  menyembuh sendiri secara spontan menjelang
  usia akhir decade kedua. Yang penting adalah
  menunjukkan pada keluarganya bahwa anak
  tersebut tidak akan menderita sisa disfungsi
  ginjal, bahwa biasanya penyakit tersebut tidak
  herediter, dan anak akan tetap fertile bila tidak
  ada terapi siklosflosfamid atau klorambisil.
Komplikasi
• infeksi akibat defisiensi respon imun,
  tromboembolisme (terutama vena renal), embnoli
  pulmoner, dan peningkatan terjadinya aterosklerosis
• Gangguan fungsi tubulus proksimal secara keseluruhan
  agak jarang ditemukan.
• Anemia ringan kadang ditemukan pada pasien sindrom
  nefrotik. Pada pasien yang volume vascular yang
  bertambah anemianya terjadi karena pengenceran.
  Pada bebrapa pasien terdapat transferin serum yang
  sangat menurun, karena hilangnya protein dalam
  jumlah besar melalui urin.
KESIMPULAN
      sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma, yang
menimbulkan protein urea, hipoalbuminemia atau hipoprotein,
hiperlipidemia atau hiperkolestrolemia, edema, hiperkoagulabilitas,
lipiduria.

      penyebab sindrom nefrotik adalah sindrom nefrotik primer (idiopatik)
yang berhubungan dengan kelainan primer dengan sebab tidak diketahui.
Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit infeksi, keganasan, obat-obatan,
penyakit multi sistem, alergi, penyakit herediter, toksin, trombosis vena
renalis, obesitas masif. Penyebab umumnya adalah kelainan glomerulus
akibat dari benigna, glomenuonefritis, glomerosklerosis, nefropati IgA,
penyakit minimal. Kelainan sekunder akibat herediter, autoimun,infeksi,
obat (anti inflamasi non steroid, heroin, emas.
REFERENSI
• Tune BM, Mendoza SA.1997. Treatment of the idiopathic nephritic
  syndrome: regimens and outcomes in children and adults. J Am Soc
  Nephrol 1997;8:824-832.
• Roth KS, Amaker BH, Chan JS. 2002. Nephritic
  syndrome:pathogenesis and management. Pediatr Rev;23:237-248.
• Dumoulin A, Hill GS, Montseny JJ, Meyrier A. Dis 2003. clinical and
  morphological prognostic factors in membranous
  nephropathy:significance of focal segmental glomerulosclerosis. Am
  J Kidney;41:38-48.
• Muttaqin, Arif. 2009.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
  Sistem Kardiovaskuler Dan Hematologi. Jakarta:Salemba Medika
• Ganong, William F. 1997. Fisiologi Kedokteran. Buku
  Kedokteran.Edisi Ke-20. Jakarta:Egc
• Nursalam.2001.Proses Dan Dekumentasi Keperawatan.Konsep Dan
  Praktik.Jakarta:Salemba Medika
Ppt sindrom nefrotik

More Related Content

What's hot

Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentri
Sri Nala
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiImron Rosyadi
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
Yabniel Lit Jingga
 
glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakSuzika Dewi
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkialyeliani
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensive
Yoseph Buga
 
Power Point Hepatitis
Power Point HepatitisPower Point Hepatitis
Power Point Hepatitis
Encepal Cere
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasiwidipta
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empeduPenyakit batu empedu
Penyakit batu empedu
fikri asyura
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
andalizah
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
gustians
 

What's hot (20)

Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentri
 
Ggk
GgkGgk
Ggk
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
 
glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anak
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkial
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensive
 
Power Point Hepatitis
Power Point HepatitisPower Point Hepatitis
Power Point Hepatitis
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empeduPenyakit batu empedu
Penyakit batu empedu
 
Pankreatitis akut ppt by skl
Pankreatitis  akut ppt by sklPankreatitis  akut ppt by skl
Pankreatitis akut ppt by skl
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
 

Viewers also liked

Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotikMayah M4y
 
Sindrom Nefrotik
Sindrom NefrotikSindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
Vivi Meiliza Majid
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relaps
Wiwin Meiriana
 
skep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikskep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikroropuji
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
kris_16
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaakuyohoyo
 
Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
KwashiorkorKindal
 

Viewers also liked (8)

Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Sindrom Nefrotik
Sindrom NefrotikSindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relaps
 
skep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikskep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotik
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
 
Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
Kwashiorkor
 

Similar to Ppt sindrom nefrotik

NEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptxNEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptx
JeremiaSimbolon
 
153075631 case-sn
153075631 case-sn153075631 case-sn
153075631 case-sn
homeworkping4
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
Yabniel Lit Jingga
 
Makalah nefrotik syndrom
Makalah nefrotik syndromMakalah nefrotik syndrom
Makalah nefrotik syndrom
Nida Hidayati
 
lollllll
lolllllllollllll
lollllll
EltohnJohn
 
Nefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecilNefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecil
Operator Warnet Vast Raha
 
SN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptxSN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptx
NovitaApramadha1
 
Askep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotikAskep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotik
Operator Warnet Vast Raha
 
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
Operator Warnet Vast Raha
 
Sindrom nefritik akut
Sindrom nefritik akutSindrom nefritik akut
Sindrom nefritik akut
FahmiIkhtiar
 
REFERAT BAGIAN ANAK.pptx
REFERAT BAGIAN ANAK.pptxREFERAT BAGIAN ANAK.pptx
REFERAT BAGIAN ANAK.pptx
MuhammadAfief5
 
PILONEFRITIS
PILONEFRITISPILONEFRITIS
PILONEFRITIS
Muhammad Nasrullah
 
Penyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronikPenyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronik
umicamediarman
 
142286579 case
142286579 case142286579 case
142286579 case
homeworkping3
 
glomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.pptglomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.ppt
AgusMahendra13
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Ppt sindrom nefrotik (20)

NEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptxNEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptx
 
153075631 case-sn
153075631 case-sn153075631 case-sn
153075631 case-sn
 
Nefrotik sindrom
Nefrotik sindromNefrotik sindrom
Nefrotik sindrom
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Makalah nefrotik syndrom
Makalah nefrotik syndromMakalah nefrotik syndrom
Makalah nefrotik syndrom
 
lollllll
lolllllllollllll
lollllll
 
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Nefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecilNefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecil
 
SN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptxSN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptx
 
Askep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotikAskep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotik
 
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Sindrom nefritik akut
Sindrom nefritik akutSindrom nefritik akut
Sindrom nefritik akut
 
Askep glomerulonefritis akut
Askep glomerulonefritis akutAskep glomerulonefritis akut
Askep glomerulonefritis akut
 
REFERAT BAGIAN ANAK.pptx
REFERAT BAGIAN ANAK.pptxREFERAT BAGIAN ANAK.pptx
REFERAT BAGIAN ANAK.pptx
 
PILONEFRITIS
PILONEFRITISPILONEFRITIS
PILONEFRITIS
 
Penyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronikPenyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronik
 
142286579 case
142286579 case142286579 case
142286579 case
 
glomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.pptglomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.ppt
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 

Recently uploaded (20)

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 

Ppt sindrom nefrotik

  • 1.
  • 3. Anggota Kelompok 4  M. Fathir Siddik (201110201108)  Meisapita triandini (201110201109)  Nanda Seftiani (201110201110)  Nindi syakina gustia (201110201111)  Nida hidayati (201110201112)  Nita komala sari (201110201113)  Nofia putri handayani (201110201114)  Nomika sanjani (201110201115)  Novia Rizki (201110201116)  Nur isniani ningsih (201110201117)  Nurul khasinah (201110201118)
  • 4. Pengertian Sindrom Nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma, yang menimbulkan protein urea, hipoalbuminemia atau hipoprotein, hiperlipidemia atau hiperkolestrolemia, edema, hiperkoagulabilitas, lipiduria.
  • 5. Etiologi syndrome nefrotik Sindrom nefrotik digolongkan berdasarkan tipe-tipenya yaitu: a. sindrom nefrotik bawaan diturunkan sebagai reseseif autosomal atau karena reaksi fetomaternal. b. Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit tertentu seperti penyakit infeksi, keganasan, obat-obatan, penyakit multi sistem, alergi, penyakit herediter, toksin, trombosis vena renalis, obesitas masif. c. Sindrom nefrotik primer (idiopatik) yang berhubungan dengan kelainan primer dengan sebab tidak diketahui.
  • 6. patofisiologi a. Kelainan patogenik yang mendasari sindrom nefrotik adalah proteinuria, akibat dari kenaikan permeabilitas dinding kapiler glomerulus. Proteinuri merupakan kelainan dasar sindrom nefrotik. b. Adanya edema di dahului oleh timbulnya albuminemia, menyebabkan tekanan onkotik plasma yang memungkinkan transudasi cairan dari intravaskuler ke ruang intertsisial. Penurunan tekanan intravaskuler menurunkan tekanan perfusi ginjal, mengaktifkan sistem renin-angiotensin-aldosteron merangsang reabsorbsi natrium di tubulus distal. c. Pada status nefrosis, hampir semua kadar lemak (kolesterol, trigiserid) dan lipoprotein serum meningkat.
  • 7. Manifestasi klinik • manifestasi klinik sindrom nefrotik yang utama adalah edema akibat retensi cairan yang dapat timbul diberbagai bagian tubuh sehingga terjadi kenaikan berat badan. Gejala lainnya anoreksia, diare, pucat, gagal tumbuh, pelisutan otot jangka panjang. malaise, sakit kepala, iritabilitas. Penurunan jumlah urin (urin gelap, berbusa), hematuria.
  • 8. Pemeriksaan Penunjang • Skrining rutin terhadap proteinuria dilakukan dengan tes carik celup urin biasa. Tes ini hanya pemeriksaan kualitatif dan hanya sedikit berarati, kecuali jika berat jenis urin secara specific diukur simultan. Diperlukan pengumpulan urin 24 jam untuk mengukur kuantitas ekskresi protein. • Ultrasonografi dilakukan untuk menetukan keadaan kedua ginjal, ukuran dam derajat ekogenisitasnya, serta untuk menyingkirkan adanya obstruksi traktus urinarius bagian bawah. • pemeriksaan laboratorium uji urin : o Protein urin meningkat; urinalisis cast hialin dan granular, o hematuria; dipstick urin positif untuk protein dan o darah; berat jenis urin meningkat. o Uji darah albumin serum menurun; kolesterol serum meningkat; hemoglobin dan hematokrit meningkat (hemokonsentrasi); o laju endap darah meningkat
  • 9. pengobatan • Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Makanan yang mengandung protein tinggi sebanyak 3-4 g/kg BB/hari dengan garam minimal bila edema masih berat. Bila edema berkurang maka dapat mengkonsumsi garam sedikit. • Langkah pertama dapat diberikan obat tiazid, sebaiknya dikombinasi dengan obat penahan kalium, seperti sprinolakton atau triateren. Bisa diberikan secara oral maupun intravena antara 25-1000 mg/hari tergantung pada beratnya edema dan respon terhadap pengobatan. • Bila ada gagal janyung diberikan digitalis.
  • 10. Prognosis • Sebagian besar anak dengan nefrosis yang berespon terhadap steroid akan mengalami kekambuhan berkali-kali sampai penyakitnya menyembuh sendiri secara spontan menjelang usia akhir decade kedua. Yang penting adalah menunjukkan pada keluarganya bahwa anak tersebut tidak akan menderita sisa disfungsi ginjal, bahwa biasanya penyakit tersebut tidak herediter, dan anak akan tetap fertile bila tidak ada terapi siklosflosfamid atau klorambisil.
  • 11. Komplikasi • infeksi akibat defisiensi respon imun, tromboembolisme (terutama vena renal), embnoli pulmoner, dan peningkatan terjadinya aterosklerosis • Gangguan fungsi tubulus proksimal secara keseluruhan agak jarang ditemukan. • Anemia ringan kadang ditemukan pada pasien sindrom nefrotik. Pada pasien yang volume vascular yang bertambah anemianya terjadi karena pengenceran. Pada bebrapa pasien terdapat transferin serum yang sangat menurun, karena hilangnya protein dalam jumlah besar melalui urin.
  • 12. KESIMPULAN sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma, yang menimbulkan protein urea, hipoalbuminemia atau hipoprotein, hiperlipidemia atau hiperkolestrolemia, edema, hiperkoagulabilitas, lipiduria. penyebab sindrom nefrotik adalah sindrom nefrotik primer (idiopatik) yang berhubungan dengan kelainan primer dengan sebab tidak diketahui. Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit infeksi, keganasan, obat-obatan, penyakit multi sistem, alergi, penyakit herediter, toksin, trombosis vena renalis, obesitas masif. Penyebab umumnya adalah kelainan glomerulus akibat dari benigna, glomenuonefritis, glomerosklerosis, nefropati IgA, penyakit minimal. Kelainan sekunder akibat herediter, autoimun,infeksi, obat (anti inflamasi non steroid, heroin, emas.
  • 13. REFERENSI • Tune BM, Mendoza SA.1997. Treatment of the idiopathic nephritic syndrome: regimens and outcomes in children and adults. J Am Soc Nephrol 1997;8:824-832. • Roth KS, Amaker BH, Chan JS. 2002. Nephritic syndrome:pathogenesis and management. Pediatr Rev;23:237-248. • Dumoulin A, Hill GS, Montseny JJ, Meyrier A. Dis 2003. clinical and morphological prognostic factors in membranous nephropathy:significance of focal segmental glomerulosclerosis. Am J Kidney;41:38-48. • Muttaqin, Arif. 2009.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Dan Hematologi. Jakarta:Salemba Medika • Ganong, William F. 1997. Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran.Edisi Ke-20. Jakarta:Egc • Nursalam.2001.Proses Dan Dekumentasi Keperawatan.Konsep Dan Praktik.Jakarta:Salemba Medika