SlideShare a Scribd company logo
MEWUJUDKAN TOLERANSI DI SATUAN
PENDIDIKAN
Sunaryo, S.IP., M.Si.
Bogor, 30 Maret 2021
1
TOLERANSI
• Tillman: “Toleransi adalah sebuah sikap saling menghargai melalui saling pengertian dengan
tujuan utk kedamaian. Toleransi merupakan factor esensi dalam terciptanya sebuah
perdamaian”.
• Max Isaac Dimont: “Toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak
menyimpang dari norma-norma yg diakui dan berlaku. Toleransi juga diartikan sebagai sikap
menghormati dan menghargai setiap tindakan orang lain”.
• Friedrich Heiler: “Toleransi adalah sikap seseorang yg mengakui adanya pluralitas agama
dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Setiap pemeluk agama mempunyai hak utk
menerima perlakuan yg sama dari semua orang”.
TOLERANSI
• Sikap saling menghormati dan menghargai antar individu maupun kelompok yg berbeda.
• Toleransi berasal dari Bahasa Latin: “Tolerare” = sabar, menahan diri.
• Toleransi menurut terminology: sikap saling menghormati, saling menghargai,
menyampaikan pendapat/pandangan, kepercayaan antar sesama manusia yang berbeda.
• Toleransi (secara Bahasa): kemampuan setiap orang untuk bersabar dan menahan diri
terhadap hal-hal yg tidak sejalan dengan dirinya.
• KBBI: “Toleransi adalah sifat atau sikap toleran”.
• Toleransi: Kunci utama kerukunan dan perdamaian bagi masyarakat majemuk.
TOLERANSI BERAGAMA, POLITIK, DAN BUDAYA
• Toleransi beragama: sikap saling menghormati dan menghargai
perbedaan agama yg ada dalam kehidupan. Contoh toleransi
beragama: menghormati hak setiap orang utk memilih agamanya serta
memberi ruang bagi mereka utk menjalankan ibadah sesuai dg
agamanya masing-masing.
• Toleransi berpolitik: Sikap saling menghormati dan menghargai
pendapat politik yg dimiliki oleh orang lain, sehingga masing-masing
dapat menjaga hak politiknya. Contoh: Setiap orang memiliki
pandangan dan pilihan terhadap sebuah partai sebagai pilihannya.
• Toleransi budaya: Sikap saling menghormati budaya yang berbeda.
Tidak merendahkan budaya orang lain. Walaupun merasa budayanya
sendiri yg paling baik tetapi tidak men-superioritaskan budayanya
sendiri.
INTOLERANSI
• Intoleransi: Menurut KBBI: Ketiadaan tenggangrasa.
• Intoleransi: Tidak adanya sikap tenggangrasa atau tidak menghormati
individu/kelompok lain yg berbeda.
• Intoleransi beragama: Sikap tidak menghormati, bahkan tidak mengakui
adanya kelompok lain yg berbeda keyakinan/agama.
• Intoleransi beragama dapat berkembang menjadi intoleransi ideologi. Karena
ideologi merupakan paham yg bersumber dari keyakinan atau agama.
• Dalam konteks Indonesia, jika agama dijadikan sebagai ideologi negara maka
akan berbenturan dg Ideologi Pancasila.
MENGAPA INTOLERANSI TERJADI?
• Adanya anggapan bahwa telah terjadi ketidakadilan atau diskriminatif terhadap
kelompok tertentu.
• Adanya fanatisme yg dibarengi perasaan paling superior dan paling benar
sendiri yg diungkapkan dg sikap benci terhadap kelompok yg berbeda. Sikap
benci tersebut diungkapkan dalam bentuk ujaran yg bersifat menghina sampai
dg penghasutan untuk memusuhi kelompok lain.
• Adanya pemahaman yg sesat atau disesatkan terhadap ajaran agama/paham
tertentu dengan motif idelogi atau politik.
• Adanya manipulasi dibidang pendidikan, dimana ada bidang tertentu yg
dengan sengaja tidak diajarkan kepada siswa sehingga siswa tidak
mendapatkan pembelajaran yg lengkap sesuai kurikulum yg berlaku.
MENGAPA INTOLERANSI BISA TERJADI?
• Adanya perbedaan dalam memahami ajaran tekstual keagamaan
sehingga menimbulkan perbedaan dalam implementasi/ mengamalkannya.
• Adanya perbedaan kultur/budaya, adat istiadat, suku, etnis, agama, dan
bahasa.
APA AKIBAT DARI INTOLERANSI?
• Terjadinya saling ketidakpercayaan, saling curiga antar kelompok, antar
pemeluk agama, bahkan antar individu yg berbeda.
• Fanatisme yg sangat tinggi disertai rasa benci terhadap kelompok lain dapat
menyebabkan konflik secara fisik dan saling serang yg berpotensi
menyebabkan timbulnya korban.
• Terjadinya perpecahan dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjurus
kepada disintegrasi bangsa.
• Terjadinya gangguan keamanan dan perdamaian, sehingga berdampak buruk
terhadap pergerakan ekonomi bagi kehidupan bangsa.
SOLUSI
Untuk mengatasi terjadinya intoleransi dapat dilakukan:
• Perlu penguatan pemahaman terhadap nilai-nilai moral Pancasila dan keberagaman
Indonesia kepada siswa sejak dini mulai PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, PT,
Ponpes, tempat ibadah, birokrasi pemerintah/swasta, dan masyarakat.
• Perlu pengawasan yg cukup ketat terhadap kurikulum dan bahan ajar di lembaga-lembaga
Pendidikan.
• Perlu peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan di lembaga-lembaga
pendidikan.
• Perlu penguatan karakter siswa terkait pemahaman agama, wawasan kebangsaan, cinta
tanah air, dan keberagaman.
• Perlu pengetatan pengawasan terhadap konten-konten negative pada media sosial yang
berdampak buruk terhadap perilaku siswa dan masyarakat.
MENGEMBANGKAN TOLERANSI DI SEKOLAH
Perlu ditanamkan kepada siswa:
• Pemahaman bahwa Indonesia merupakan negara pluralistik.
• Belajar dalam perbedaan.
• Membangun saling percaya.
• Memelihara saling pengertian.
• Menjunjung tinggi sikap saling menghargai.
• Jadikan toleransi sebagai budaya sekolah.
BENTUK PERWUJUDAN TOLERANSI DI SEKOLAH
• Tidak melarang siswa untuk mengenakan pakaian atribut
keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya;
• Tidak memaksakan siswa untuk mengenakan pakaian atribut
keagamaan yang tidak sesuai dg agama yang dianutnya;
• Mempersilakan siswa untuk beribadah sesuai dg agama yang
dianutnya;
• Menyelenggarakan pembelajaran agama sesuai dengan jenis
agama yang dianut siswa;
• Mempererat kerukunan antar umat beragama di lingkungan
sekolah;
• Mempererat kerukunan antar suku/etnis/golongan di lingkungan
sekolah;
4 KONSENSUS KEBANGSAAN SEBAGAI PILAR PERDAMAIAN INDONESIA
PANCASILA:
- Dasar negara dan falsafah hidup
bangsa;
- Bersumber pada akar budaya
masyarakat Indonesia yang heterogen
dan cinta damai;
- Perwujudan akan nilai-nilai religius
sebagai keyakinan bangsa Indonesia
kepada Tuhan YME;
- Sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia.
UNDANG-UNDANG1945:
- Sumber hukum hasil penjabaran dari nilai
yang terkandung dalam Pancasila
- Panduan perjalanan bangsa menuju
Indonesia yang adil, makmur, dan
sejahtera
NEGARAKESATUANREPUBLIKINDONESIA:
- Hasil dari pembelajaran atas penjajahan
selama 350 tahun oleh Belanda dan
Jepang. agar tidak mudah dipecah belah;
- Perwujudan atas kesamaan tujuan dan
cita-cita berbagai suku bangsa di
Indonesia
- Bentuk negara yg tidak bisa diubah,
sesuai Psl. 37 Ayat 5 UUD 1945 Am-4.
BHINNEKATUNGGALIKA
- Pemersatu bangsa yang terdiri dari
berbagai etnis, agama, ras dan
golongan;
Keempat pilar diatas merupakan manifestasi atas nilai-nilai luhur dan budaya asli bangsa Indonesia yang telah menjadi
bagian dalam kehidupan seluruh bangsa Indonesia
BANGSA
INDONESIA
TERBIASA DENGAN
PERBEDAAN
HIDUP BERDAMPINGAN
SECARA DAMAI
-SUKU
-ETNIS/RA
S
-BUDAYA
-AGAMA
BHINNEKA
TUNGGAL IKA
SEMANGAT
KESATUAN
PLURALITAS: CIRI BANGSA
INDONESIA
SUMPAH
PEMUDA 1928 D I I K A T
TUJUAN BERNEGARA & BERPEMERINTAHAN
Pembukaan UUD alinea IV
16
KEMERDEKAAN
PERDAMAIAN
ABADI
MELINDUNGI SEGENAP
BANGSA INDONESIA &
TUMPAH DARAH INDONESIA
1
MEMAJUKAN
KESEJAHTERAAN UMUM
2
MENCERDASKAN
KEHIDUPAN BANGSA
3
IKUT MELAKSANAKAN
KETERTIBAN DUNIA
4
PENANGGULANGAN RADIKALISME-TERORISME
DENGAN STRATEGISOFTAPPROACH
17
ANCAMAN TERHADAP PERDAMAIAN INDONESIA
INTOLERANSI
Sikap tidak menghargai/menolak adanya perbedaan.
TERORISME
Perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas,
yang dapat menimbukan korban yang bersifat massal dan/atau
menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital
yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas
internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan
keamanan. (Pasal 1 ayat 2 UU No. 5 Th. 2018)
RADIKALISME
Upaya sistematis yang dilakukan individu atau kelompok
untuk melakukan perubahan secara fundamental sampai ke
akar-akarnya, jika perlu dengan kekerasan.
FAKTOR PEMICU RADIKAL TERORISME
Keinginan perubahan ekonomi yang
didorong oleh pemikiran sempit, sehingga
mudah percaya kepada tokoh-tokoh radikal,
karena dianggap dapat membawa
perubahan drastis pada hidup mereka;
FAKTOR SOSIAL
FAKTOR PEMIKIRAN
Peristiwa pahit yang dialami dalam hidup
seseorang misalnya kehilangan anggota
keluarganya/kelompoknya, sehingga
menimbulkan rasa dendam dan benci..
FAKTOR PSIKOLOGIS
FAKTOR POLITIK
FAKTOR EKONOMI
FAKTOR PENDIDIKAN
Adanya penerapan ajaran agama yang
disesatkan. Bahwa segala sesuatunya harus
dikembalikan kepada ajaran agama secara
kaku dan bila perlu dengan kekerasan;
Untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia melakukan apa saja, termasuk
berbuat radikal yang mengarah kepada
terorisme;
Untuk merebut kekuasaan dengan dalih
ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa.
Penguasa dianggap tidak menjalankan
pemerintahan berdasarkan syariat agama
sehingga dianggap toghut;
Pendidikan yang tidak tuntas atau disesatkan
terutama pendidikan agama yang titerapkan
secara teks book tanpa memperhatikan
keberagaman kultur/budaya.
POLA REKRUITMEN TARGET DALAM PROSES
RADIKALISASI TERORIS
Tahap pengajaran paham atau
ideologi teroris secara intesif
sehingga target menjadi percaya
dan yakin sepenuhnya, bahwa
ajaran sesat yang ditanamkan
adalah merupakan kebenaran
mutlak yang tidak bisa dibantah
atau dikritisi.
PEMAHAMAN AGAMA
YANG DISESATKAN
(IMPLEMENTASI)
Target sudah masuk ke dalam
kelompok sel dari organisasi
radikal atau teroris, dan akan
menerima kewajiban secara
pribadi untuk ikut serta dalam
“jihad”.
Tahap Seleksi yang didasarkan kriteria
umur, agama, pendidikan, keadaan
ekonomi, status sosial, & kehidupan
sehari-hari dalam bermasyarakat.
Kriteria umum di Indonesia, adalah:
• mayoritas jenis kelamin laki-laki;
• usia 16-35 tahun;
• Kurang pengetahuan dan
pemahaman agama;
• dari keluarga tidak mampu sd.
menengah;
• mayoritas dari tingkat pendidikan
SLA dan pesantren, namun
banyak juga perguruan tinggi.
Tahap mengenali tingkat
pemahaman ilmu agama, beserta
tingkat kepuasan diri terhadap
kondisi ekonomi, sosial, &
politik.
Selanjutnya target dibuat untuk
tidak memiliki pemikiran yang
kritis.
Melalui diskusi kelompok, target
digiring untuk menyamakan ide
dan persepsi.
Selanjutnya pemahaman target
dibawa kearah pemikiran yang
lebih beresiko.
INDOKTRINASI
IDENTIFIKASI
DIRI
SELEKSI TARGET
(Petrus Golose, 2010).
KONDISI TERKINI RADIKAL-TERORISME
• MASUK DALAM FASE SERIOUS CRIME, SATU DIGIT DIATAS EXTRA ORDINARY
CRIME;
• PERLU PENANGANAN DARI HULU KE HILIR SECARA KOMPEREHENSIP;
• MELIBATKAN SELURUH POTENSI DAN ELEMEN BANGSA: PEMERINTAH PUSAT
(KEMENTERIAN/LEMBAGA), PEMERINTAH DAERAH, DAN MASYARAKAT;
• HARUS DITANGANI SECARA BERKELANJUTAN.
STRATRGI PENANGGULANGAN
RADIKALISME-TERORISME
1. HARD APPROACH (PENDEKATAN KERAS):
A. PENINDAKAN
B. PENEGAKKAN HUKUM
2. SOFT APPROACH (PENDEKATAN LUNAK):
PENANGGULANGAN TERORISME LEBIH
MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN SECARA DINI,
DENGAN MEMAHAMI DAN MEMPERBAIKI, SERTA
SELALU SIAP SIAGA DAN MENANGKAL SECARA DINI
TERJADINYA KEJAHATAN TERORISME DARI
AKAR PENYEBABNYA;
B. SOFT APPROACH: PENANGGULANGAN TERORISME
DARI HULU KE HILIR
KONTRA RADIKALISASI
Upaya pencegahan radikalisme yg
ditujukan kepada kelompok/ individu
pendukung, simpatisan, dan masyarakat
yang rentan terpapar paham radikal yaitu
melalui upaya pencegahan baik dengan
Kontra Narasi, Kontra Propaganda, dan
Kontra Ideologi.
DERADIKALISASI
Upaya sistematis untuk memoderasi
paham radikal melalui pendekatan
multidisiplin bagi sasaran yang telah
terpengaruh atau terpapar paham
radikal dan/atau pro-kekerasan
seperti narapidana, mantan
narapidana terorisme, keluarga, dan
jaringannya.
SARANA KONTAK
(INTELEJEN)
Strategi pemenuhan sarana dan prasarana serta
akses terhadap fasilitas umum dan layanan
publik, dengan tujuan membangun komunikasi
dan sekaligus pintu masuk dalam rangka
menghadirkan negara ke tengah-tengah
kelompok sasaran. Hal ini sangat penting
untuk menghapus asumsi ketidakadilan
pemerintah dan negara.
SINERGISITAS K/L DAN
PEMDA SEBAGAI SALAH
SATU STRATRGI
PENANGGULANGAN
RADIKAL-TERORISME SOFT
APPROACH
MAKSUD DAN TUJUAN SINERGISITAS
1. MAKSUD: STRATEGI PENANGGULANGAN TERORISME
DENGAN LEBIH MENGEDEPANKAN PENDEKATAN LUNAK
(SOFT APPROACH) MESKIPUN TIDAK MENGABAIKAN
PENDEKATAN KERAS (HARD APPROACH) SEPERTI
PENINDAKAN DAN PENEGAKAN HUKUM.
2. TUJUAN: PENANGGULANGAN TERORISME LEBIH
MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN SECARA DINI, DENGAN
MEMAMAHAMI DAN MEMPERBAIKI, SERTA SELALU SIAP
SIAGA DAN MENANGKAL SECARA DINI TERJADINYA
KEJAHATAN TERORISME DARI AKAR PENYEBABNYA;
SASARAN/PENERIMA MANFAAT
01
02
03
04
05
LEMBAGA PENDIDIKAN
Yang berpotensi
sebagai lokasi
penyebaran
paham
radikalisme
TEMPAT IBADAH
Yang berpotensi sebagai
lokasi penyebaran paham
radikalisme
KELOMPOK/ORGANISASI
Yang telah terpapar dan
rentan terpapar paham
radikalisme
TOKOH MASYARAKAT
Yang telah terpapar dan rentan
terpapar paham radikalisme
MASYARAKAT UMUM
Yang berpotensi terpapar
paham radikal terorisme
TAHAPAN IMPLEMENTASI KEGIATAN
SINERGISITAS ANTAR K/L
Penyusu
nan
Kebutuh
an
Sasaran
Verifikasi
Kebutuhan
Penyusunan
Renaksi
Penetapan
Renaksi
Pelaksanaan
Aksi
Monitoring
Evaluasi
Pelaporan
Keberlanjutan
Program
7 Tahapan
Implementasi
Kegiatan
Sinergisitas
27
Dampak Kegiatan
Perubahan Pola Pikir (mindset
transformation) dan persepsi kelompok
sasaran terhadap pemerintah dan negara
menjadi lebih positif
Pemerataan Pembangunan di lokus kegiatan
yang selama ini tidak terbuka kepada program
pemerintah
Setiap Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam
penanggulangan terorisme dari hulu ke hilir melalui kegiatan Sinergisitas Antar
Kementerian/Lembaga dalam Program Penanggulangan Terorisme yang dikoordinasikan BNPT
sebagai leading sector.
28
Realisasi Kegiatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
Kegiatan Kepramukaan Tingkat Nasional di Hotel Permata Bogor
pada tanggal 1-2 Oktober 2020
Realisasi Kegiatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
Tahun 2020
Pentas Akhir Gerakan Seniman Masuk Sekolah di
Auditorium Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Tengah
Realisasi Kegiatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
Tahun 2020
Pentas Akhir Gerakan Seniman Masuk Sekolah di
Auditorium Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Sulawesi Tengah
Realisasi Kegiatan Sinergisitas Kementerian
Agama
Tahun 2020
Diklat Substantif Moderasi Beragama
Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Realisasi Kegiatan Sinergisitas Kementerian
Agama
Tahun 2020
Renovasi Masjid At Taubah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat
KESERASIAN SOSIAL (PERBAIKAN JALAN LINGKUNGAN DESA SUKODADI)
KEMENTERIAN SOSIAL
REALISASI KEGIATAN KEMENSOS DALAM PROGRAM SINERGISITAS
ANTARKEMENTERIAN/LEMBAGA T.A. 2020
PERESMIAN RUSUN DI PONPES ISLAM AMANAH
PUTRA, POSO
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
TERIMAKASIH
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
No 16810 Jalan Anyar 12 2 1, Sukahati, Kec. Citeureup,
Bogor, Jawa Barat 16810
Please keep this slide for attribution
36
ALINIA 4 PEMBUKAAN UUD 1945
• "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia."
KETUHANAN YANG MAHA ESA Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Tuhan
dan menolak paham anti-Tuhan
Indonesia menjujung tinggi harkat/martabat
manusia. Ingin merdeka, berdaulat tdk ingin
dijajah. Indonesia setara dengan bangsa-bangsa
lain di dunia.
Indonesia didirikan untuk mengikat seluruh rakyat
Indonesia bukan untuk satu kelompok. Indonesia
didirikan berdasarkan kehendak untuk bersatu
Penyelenggaraan negara didasarkan pada
permusyawaratan/ perwakilan. Demokrasi
diselenggarakan untuk mewujudkan
kesejahteraan bersama
Negara Indonesia didirikan untuk memajukan
kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya, baik lahir
maupun batin
PANCASILA
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB
PERSATUAN INDONESIA
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
BUTIR-BUTIR PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
(1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
(5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
(6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
(7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
(4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
(5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
(10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
UUD 1945, pasal 29
Ayat 1: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ayat 2: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu."
Sumpah Pemdua
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonsia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indoensia.
Islam Rahmatan lil alamiin
Islam merupakan agama yang dibawa Rasul Muhammad
SAW. Yang kedatangannya sebagai penyempurna risalah
(syari’at) nabi-nabi terdahulu. Islam datang dengan membawa
misi kedamaian bagi seluruh alam, bukan hanya ekslusif bagi
kelompok Islam. Hal tersebut dijelaskan Allah dalam al-Qur’an
surat Al-Anbiya’ : 107 yang berbunyi :“Dan tiadalah kami
mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.”
KONSEP UKHUWAH DALAM ISLAM: 4
1. Ukhuwah Islamiyah
Yakni konsep persaudaraan yang mengikat hubungan antara muslim satu
dengan muslim lainnya. Dalam pandangan islam, sesama muslim
merupakan saudara. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam al-Qur’an Surat
al-Hujurat Ayat 10 yang menyatakan : ”Orang-orang beriman itu
sesungguh-nya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.”
2. Ukhuwah Insaniyah
Yakni hubungan persaudaraan yang didasari atas pemikiran bahwa pada
hakekatnya kita semua adalah makhluk Allah SWT. Oleh karena itu,
segala macam bentuk pemaksaan ideologi dan penindasan adalah tidak
bisa dibenarkan oleh ajaran Islam. Atas dasar itu, maka sikap yang harus
dikembangkan sejatinya adalah saling tasamuh, menghargai dan
menghormati, bukan saling memusuhiHal ini, sebagaimana Allah SWT
menerangkan dalam Surat Yunus ayat 99 yang artinya :”Dan Jikalau
Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka
bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia
supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?”
7
3. Ukhuwah Wathoniyah
Yakni hubungan persaudaraan yang didasari atas persamaan nasib dan
sebangsa, alias hubungan warga negara dengan pemerintah. Dalam hal
ini, Islam memandang bahwa selaku warga negara kita diwajibkan untuk
mentaati pemerintah sah, yang dalam bahasa al-Qur’an disebut dengan ulil
amriHal tersebut dijelaskan Allah SWT dalam Qur’an Surat an-Nisa’ : 59
yang artinya :”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”
4. Ukhuwah basyariyah
Yaitu merupakan bentuk persaudaraan yang berlaku pada
semua manusia secara universal tanpa membedakan
-ras
-agama
-suku
-dan aspek-aspek kekhususan lainnya.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
TERIMAKASIH
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
No 16810 Jalan Anyar 12 2 1, Sukahati, Kec. Citeureup,
Bogor, Jawa Barat 16810
Please keep this slide for attribution
49

More Related Content

What's hot

PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
Doris Agusnita
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
zara vho
 
Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020
soni wirawan
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
KhakimatulRoyani
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
ChatherinGurusinga
 
power point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilapower point ideologi pancasila
power point ideologi pancasila
Hodri Djibril
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Arya Bakri
 
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021
KutsiyatinMSi
 
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
Eva Rahma Indriyani
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
ChiiaaPunyaCerita
 
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Muhammad Ismatulloh
 
Pembinaan kesadaran bela negara
Pembinaan kesadaran bela negaraPembinaan kesadaran bela negara
Pembinaan kesadaran bela negara
asthadi bhandesa
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
gabrielpanjaitan
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
Aristia Endah Renaningtyas
 
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptBAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
NoormanBudiawan
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IWAN SUKMA NURICHT
 
Tujuan dan Landasan Pendidikan Pancasila
Tujuan dan Landasan Pendidikan PancasilaTujuan dan Landasan Pendidikan Pancasila
Tujuan dan Landasan Pendidikan Pancasila
Mira Veranita
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Tonny Basuki
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
masriani mahmud
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 

What's hot (20)

PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
 
Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
power point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilapower point ideologi pancasila
power point ideologi pancasila
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
 
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021
 
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
 
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
 
Pembinaan kesadaran bela negara
Pembinaan kesadaran bela negaraPembinaan kesadaran bela negara
Pembinaan kesadaran bela negara
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
 
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptBAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
 
Tujuan dan Landasan Pendidikan Pancasila
Tujuan dan Landasan Pendidikan PancasilaTujuan dan Landasan Pendidikan Pancasila
Tujuan dan Landasan Pendidikan Pancasila
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 

Similar to Mewujudkan Toleransi di Satuan Pendidikan

Resume agama.docx
Resume agama.docxResume agama.docx
Resume agama.docx
mikailmehang
 
ppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptxppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptx
josephramdanRiifjos4
 
Wawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptx
Wawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptxWawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptx
Wawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptx
trymimuh
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
joko58
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
joko58
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
dinimeiyanti
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 FirdayantiWawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
firdayanti8
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Resti Muliani
 
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaPAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
Della Gita Van Gobel
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamAli Murfi
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Vina Serevina
 
Patani matkul pancasila kel 7
Patani matkul pancasila kel 7Patani matkul pancasila kel 7
Patani matkul pancasila kel 7
adminpancasilamanaje1
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
Eman Syukur
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
NurRahmaeda
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
Askaria Jonison
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
Askaria Jonison
 
Pendidikan Islam Multikultural
Pendidikan Islam MultikulturalPendidikan Islam Multikultural
Pendidikan Islam Multikultural
Syarifatul Marwiyah
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
Islamic Studies
 
Bahan Pesantren Ramadhan 1445 H ok.pptx
Bahan Pesantren Ramadhan 1445 H  ok.pptxBahan Pesantren Ramadhan 1445 H  ok.pptx
Bahan Pesantren Ramadhan 1445 H ok.pptx
sigrasyafara
 

Similar to Mewujudkan Toleransi di Satuan Pendidikan (20)

Resume agama.docx
Resume agama.docxResume agama.docx
Resume agama.docx
 
ppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptxppt%20agama.pptx
ppt%20agama.pptx
 
Wawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptx
Wawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptxWawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptx
Wawasan literasi sosial budaya_Contoh Aktivitas.pptx
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 FirdayantiWawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
 
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaPAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
 
Patani matkul pancasila kel 7
Patani matkul pancasila kel 7Patani matkul pancasila kel 7
Patani matkul pancasila kel 7
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
 
Bertoleransi
Bertoleransi Bertoleransi
Bertoleransi
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Pendidikan Islam Multikultural
Pendidikan Islam MultikulturalPendidikan Islam Multikultural
Pendidikan Islam Multikultural
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
Bahan Pesantren Ramadhan 1445 H ok.pptx
Bahan Pesantren Ramadhan 1445 H  ok.pptxBahan Pesantren Ramadhan 1445 H  ok.pptx
Bahan Pesantren Ramadhan 1445 H ok.pptx
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

Mewujudkan Toleransi di Satuan Pendidikan

  • 1. MEWUJUDKAN TOLERANSI DI SATUAN PENDIDIKAN Sunaryo, S.IP., M.Si. Bogor, 30 Maret 2021 1
  • 2. TOLERANSI • Tillman: “Toleransi adalah sebuah sikap saling menghargai melalui saling pengertian dengan tujuan utk kedamaian. Toleransi merupakan factor esensi dalam terciptanya sebuah perdamaian”. • Max Isaac Dimont: “Toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak menyimpang dari norma-norma yg diakui dan berlaku. Toleransi juga diartikan sebagai sikap menghormati dan menghargai setiap tindakan orang lain”. • Friedrich Heiler: “Toleransi adalah sikap seseorang yg mengakui adanya pluralitas agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Setiap pemeluk agama mempunyai hak utk menerima perlakuan yg sama dari semua orang”.
  • 3. TOLERANSI • Sikap saling menghormati dan menghargai antar individu maupun kelompok yg berbeda. • Toleransi berasal dari Bahasa Latin: “Tolerare” = sabar, menahan diri. • Toleransi menurut terminology: sikap saling menghormati, saling menghargai, menyampaikan pendapat/pandangan, kepercayaan antar sesama manusia yang berbeda. • Toleransi (secara Bahasa): kemampuan setiap orang untuk bersabar dan menahan diri terhadap hal-hal yg tidak sejalan dengan dirinya. • KBBI: “Toleransi adalah sifat atau sikap toleran”. • Toleransi: Kunci utama kerukunan dan perdamaian bagi masyarakat majemuk.
  • 4. TOLERANSI BERAGAMA, POLITIK, DAN BUDAYA • Toleransi beragama: sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yg ada dalam kehidupan. Contoh toleransi beragama: menghormati hak setiap orang utk memilih agamanya serta memberi ruang bagi mereka utk menjalankan ibadah sesuai dg agamanya masing-masing. • Toleransi berpolitik: Sikap saling menghormati dan menghargai pendapat politik yg dimiliki oleh orang lain, sehingga masing-masing dapat menjaga hak politiknya. Contoh: Setiap orang memiliki pandangan dan pilihan terhadap sebuah partai sebagai pilihannya. • Toleransi budaya: Sikap saling menghormati budaya yang berbeda. Tidak merendahkan budaya orang lain. Walaupun merasa budayanya sendiri yg paling baik tetapi tidak men-superioritaskan budayanya sendiri.
  • 5. INTOLERANSI • Intoleransi: Menurut KBBI: Ketiadaan tenggangrasa. • Intoleransi: Tidak adanya sikap tenggangrasa atau tidak menghormati individu/kelompok lain yg berbeda. • Intoleransi beragama: Sikap tidak menghormati, bahkan tidak mengakui adanya kelompok lain yg berbeda keyakinan/agama. • Intoleransi beragama dapat berkembang menjadi intoleransi ideologi. Karena ideologi merupakan paham yg bersumber dari keyakinan atau agama. • Dalam konteks Indonesia, jika agama dijadikan sebagai ideologi negara maka akan berbenturan dg Ideologi Pancasila.
  • 6. MENGAPA INTOLERANSI TERJADI? • Adanya anggapan bahwa telah terjadi ketidakadilan atau diskriminatif terhadap kelompok tertentu. • Adanya fanatisme yg dibarengi perasaan paling superior dan paling benar sendiri yg diungkapkan dg sikap benci terhadap kelompok yg berbeda. Sikap benci tersebut diungkapkan dalam bentuk ujaran yg bersifat menghina sampai dg penghasutan untuk memusuhi kelompok lain. • Adanya pemahaman yg sesat atau disesatkan terhadap ajaran agama/paham tertentu dengan motif idelogi atau politik. • Adanya manipulasi dibidang pendidikan, dimana ada bidang tertentu yg dengan sengaja tidak diajarkan kepada siswa sehingga siswa tidak mendapatkan pembelajaran yg lengkap sesuai kurikulum yg berlaku.
  • 7. MENGAPA INTOLERANSI BISA TERJADI? • Adanya perbedaan dalam memahami ajaran tekstual keagamaan sehingga menimbulkan perbedaan dalam implementasi/ mengamalkannya. • Adanya perbedaan kultur/budaya, adat istiadat, suku, etnis, agama, dan bahasa.
  • 8. APA AKIBAT DARI INTOLERANSI? • Terjadinya saling ketidakpercayaan, saling curiga antar kelompok, antar pemeluk agama, bahkan antar individu yg berbeda. • Fanatisme yg sangat tinggi disertai rasa benci terhadap kelompok lain dapat menyebabkan konflik secara fisik dan saling serang yg berpotensi menyebabkan timbulnya korban. • Terjadinya perpecahan dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjurus kepada disintegrasi bangsa. • Terjadinya gangguan keamanan dan perdamaian, sehingga berdampak buruk terhadap pergerakan ekonomi bagi kehidupan bangsa.
  • 9. SOLUSI Untuk mengatasi terjadinya intoleransi dapat dilakukan: • Perlu penguatan pemahaman terhadap nilai-nilai moral Pancasila dan keberagaman Indonesia kepada siswa sejak dini mulai PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, PT, Ponpes, tempat ibadah, birokrasi pemerintah/swasta, dan masyarakat. • Perlu pengawasan yg cukup ketat terhadap kurikulum dan bahan ajar di lembaga-lembaga Pendidikan. • Perlu peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan di lembaga-lembaga pendidikan. • Perlu penguatan karakter siswa terkait pemahaman agama, wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan keberagaman. • Perlu pengetatan pengawasan terhadap konten-konten negative pada media sosial yang berdampak buruk terhadap perilaku siswa dan masyarakat.
  • 10. MENGEMBANGKAN TOLERANSI DI SEKOLAH Perlu ditanamkan kepada siswa: • Pemahaman bahwa Indonesia merupakan negara pluralistik. • Belajar dalam perbedaan. • Membangun saling percaya. • Memelihara saling pengertian. • Menjunjung tinggi sikap saling menghargai. • Jadikan toleransi sebagai budaya sekolah.
  • 11. BENTUK PERWUJUDAN TOLERANSI DI SEKOLAH • Tidak melarang siswa untuk mengenakan pakaian atribut keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya; • Tidak memaksakan siswa untuk mengenakan pakaian atribut keagamaan yang tidak sesuai dg agama yang dianutnya; • Mempersilakan siswa untuk beribadah sesuai dg agama yang dianutnya; • Menyelenggarakan pembelajaran agama sesuai dengan jenis agama yang dianut siswa; • Mempererat kerukunan antar umat beragama di lingkungan sekolah; • Mempererat kerukunan antar suku/etnis/golongan di lingkungan sekolah;
  • 12. 4 KONSENSUS KEBANGSAAN SEBAGAI PILAR PERDAMAIAN INDONESIA PANCASILA: - Dasar negara dan falsafah hidup bangsa; - Bersumber pada akar budaya masyarakat Indonesia yang heterogen dan cinta damai; - Perwujudan akan nilai-nilai religius sebagai keyakinan bangsa Indonesia kepada Tuhan YME; - Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. UNDANG-UNDANG1945: - Sumber hukum hasil penjabaran dari nilai yang terkandung dalam Pancasila - Panduan perjalanan bangsa menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera NEGARAKESATUANREPUBLIKINDONESIA: - Hasil dari pembelajaran atas penjajahan selama 350 tahun oleh Belanda dan Jepang. agar tidak mudah dipecah belah; - Perwujudan atas kesamaan tujuan dan cita-cita berbagai suku bangsa di Indonesia - Bentuk negara yg tidak bisa diubah, sesuai Psl. 37 Ayat 5 UUD 1945 Am-4. BHINNEKATUNGGALIKA - Pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai etnis, agama, ras dan golongan; Keempat pilar diatas merupakan manifestasi atas nilai-nilai luhur dan budaya asli bangsa Indonesia yang telah menjadi bagian dalam kehidupan seluruh bangsa Indonesia
  • 13.
  • 14.
  • 15. BANGSA INDONESIA TERBIASA DENGAN PERBEDAAN HIDUP BERDAMPINGAN SECARA DAMAI -SUKU -ETNIS/RA S -BUDAYA -AGAMA BHINNEKA TUNGGAL IKA SEMANGAT KESATUAN PLURALITAS: CIRI BANGSA INDONESIA SUMPAH PEMUDA 1928 D I I K A T
  • 16. TUJUAN BERNEGARA & BERPEMERINTAHAN Pembukaan UUD alinea IV 16 KEMERDEKAAN PERDAMAIAN ABADI MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA & TUMPAH DARAH INDONESIA 1 MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM 2 MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA 3 IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA 4
  • 18. ANCAMAN TERHADAP PERDAMAIAN INDONESIA INTOLERANSI Sikap tidak menghargai/menolak adanya perbedaan. TERORISME Perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbukan korban yang bersifat massal dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. (Pasal 1 ayat 2 UU No. 5 Th. 2018) RADIKALISME Upaya sistematis yang dilakukan individu atau kelompok untuk melakukan perubahan secara fundamental sampai ke akar-akarnya, jika perlu dengan kekerasan.
  • 19. FAKTOR PEMICU RADIKAL TERORISME Keinginan perubahan ekonomi yang didorong oleh pemikiran sempit, sehingga mudah percaya kepada tokoh-tokoh radikal, karena dianggap dapat membawa perubahan drastis pada hidup mereka; FAKTOR SOSIAL FAKTOR PEMIKIRAN Peristiwa pahit yang dialami dalam hidup seseorang misalnya kehilangan anggota keluarganya/kelompoknya, sehingga menimbulkan rasa dendam dan benci.. FAKTOR PSIKOLOGIS FAKTOR POLITIK FAKTOR EKONOMI FAKTOR PENDIDIKAN Adanya penerapan ajaran agama yang disesatkan. Bahwa segala sesuatunya harus dikembalikan kepada ajaran agama secara kaku dan bila perlu dengan kekerasan; Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia melakukan apa saja, termasuk berbuat radikal yang mengarah kepada terorisme; Untuk merebut kekuasaan dengan dalih ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa. Penguasa dianggap tidak menjalankan pemerintahan berdasarkan syariat agama sehingga dianggap toghut; Pendidikan yang tidak tuntas atau disesatkan terutama pendidikan agama yang titerapkan secara teks book tanpa memperhatikan keberagaman kultur/budaya.
  • 20. POLA REKRUITMEN TARGET DALAM PROSES RADIKALISASI TERORIS Tahap pengajaran paham atau ideologi teroris secara intesif sehingga target menjadi percaya dan yakin sepenuhnya, bahwa ajaran sesat yang ditanamkan adalah merupakan kebenaran mutlak yang tidak bisa dibantah atau dikritisi. PEMAHAMAN AGAMA YANG DISESATKAN (IMPLEMENTASI) Target sudah masuk ke dalam kelompok sel dari organisasi radikal atau teroris, dan akan menerima kewajiban secara pribadi untuk ikut serta dalam “jihad”. Tahap Seleksi yang didasarkan kriteria umur, agama, pendidikan, keadaan ekonomi, status sosial, & kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Kriteria umum di Indonesia, adalah: • mayoritas jenis kelamin laki-laki; • usia 16-35 tahun; • Kurang pengetahuan dan pemahaman agama; • dari keluarga tidak mampu sd. menengah; • mayoritas dari tingkat pendidikan SLA dan pesantren, namun banyak juga perguruan tinggi. Tahap mengenali tingkat pemahaman ilmu agama, beserta tingkat kepuasan diri terhadap kondisi ekonomi, sosial, & politik. Selanjutnya target dibuat untuk tidak memiliki pemikiran yang kritis. Melalui diskusi kelompok, target digiring untuk menyamakan ide dan persepsi. Selanjutnya pemahaman target dibawa kearah pemikiran yang lebih beresiko. INDOKTRINASI IDENTIFIKASI DIRI SELEKSI TARGET (Petrus Golose, 2010).
  • 21. KONDISI TERKINI RADIKAL-TERORISME • MASUK DALAM FASE SERIOUS CRIME, SATU DIGIT DIATAS EXTRA ORDINARY CRIME; • PERLU PENANGANAN DARI HULU KE HILIR SECARA KOMPEREHENSIP; • MELIBATKAN SELURUH POTENSI DAN ELEMEN BANGSA: PEMERINTAH PUSAT (KEMENTERIAN/LEMBAGA), PEMERINTAH DAERAH, DAN MASYARAKAT; • HARUS DITANGANI SECARA BERKELANJUTAN.
  • 22. STRATRGI PENANGGULANGAN RADIKALISME-TERORISME 1. HARD APPROACH (PENDEKATAN KERAS): A. PENINDAKAN B. PENEGAKKAN HUKUM 2. SOFT APPROACH (PENDEKATAN LUNAK): PENANGGULANGAN TERORISME LEBIH MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN SECARA DINI, DENGAN MEMAHAMI DAN MEMPERBAIKI, SERTA SELALU SIAP SIAGA DAN MENANGKAL SECARA DINI TERJADINYA KEJAHATAN TERORISME DARI AKAR PENYEBABNYA;
  • 23. B. SOFT APPROACH: PENANGGULANGAN TERORISME DARI HULU KE HILIR KONTRA RADIKALISASI Upaya pencegahan radikalisme yg ditujukan kepada kelompok/ individu pendukung, simpatisan, dan masyarakat yang rentan terpapar paham radikal yaitu melalui upaya pencegahan baik dengan Kontra Narasi, Kontra Propaganda, dan Kontra Ideologi. DERADIKALISASI Upaya sistematis untuk memoderasi paham radikal melalui pendekatan multidisiplin bagi sasaran yang telah terpengaruh atau terpapar paham radikal dan/atau pro-kekerasan seperti narapidana, mantan narapidana terorisme, keluarga, dan jaringannya. SARANA KONTAK (INTELEJEN) Strategi pemenuhan sarana dan prasarana serta akses terhadap fasilitas umum dan layanan publik, dengan tujuan membangun komunikasi dan sekaligus pintu masuk dalam rangka menghadirkan negara ke tengah-tengah kelompok sasaran. Hal ini sangat penting untuk menghapus asumsi ketidakadilan pemerintah dan negara.
  • 24. SINERGISITAS K/L DAN PEMDA SEBAGAI SALAH SATU STRATRGI PENANGGULANGAN RADIKAL-TERORISME SOFT APPROACH
  • 25. MAKSUD DAN TUJUAN SINERGISITAS 1. MAKSUD: STRATEGI PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN LEBIH MENGEDEPANKAN PENDEKATAN LUNAK (SOFT APPROACH) MESKIPUN TIDAK MENGABAIKAN PENDEKATAN KERAS (HARD APPROACH) SEPERTI PENINDAKAN DAN PENEGAKAN HUKUM. 2. TUJUAN: PENANGGULANGAN TERORISME LEBIH MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN SECARA DINI, DENGAN MEMAMAHAMI DAN MEMPERBAIKI, SERTA SELALU SIAP SIAGA DAN MENANGKAL SECARA DINI TERJADINYA KEJAHATAN TERORISME DARI AKAR PENYEBABNYA;
  • 26. SASARAN/PENERIMA MANFAAT 01 02 03 04 05 LEMBAGA PENDIDIKAN Yang berpotensi sebagai lokasi penyebaran paham radikalisme TEMPAT IBADAH Yang berpotensi sebagai lokasi penyebaran paham radikalisme KELOMPOK/ORGANISASI Yang telah terpapar dan rentan terpapar paham radikalisme TOKOH MASYARAKAT Yang telah terpapar dan rentan terpapar paham radikalisme MASYARAKAT UMUM Yang berpotensi terpapar paham radikal terorisme
  • 27. TAHAPAN IMPLEMENTASI KEGIATAN SINERGISITAS ANTAR K/L Penyusu nan Kebutuh an Sasaran Verifikasi Kebutuhan Penyusunan Renaksi Penetapan Renaksi Pelaksanaan Aksi Monitoring Evaluasi Pelaporan Keberlanjutan Program 7 Tahapan Implementasi Kegiatan Sinergisitas 27
  • 28. Dampak Kegiatan Perubahan Pola Pikir (mindset transformation) dan persepsi kelompok sasaran terhadap pemerintah dan negara menjadi lebih positif Pemerataan Pembangunan di lokus kegiatan yang selama ini tidak terbuka kepada program pemerintah Setiap Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam penanggulangan terorisme dari hulu ke hilir melalui kegiatan Sinergisitas Antar Kementerian/Lembaga dalam Program Penanggulangan Terorisme yang dikoordinasikan BNPT sebagai leading sector. 28
  • 29. Realisasi Kegiatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 Kegiatan Kepramukaan Tingkat Nasional di Hotel Permata Bogor pada tanggal 1-2 Oktober 2020
  • 30. Realisasi Kegiatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 Tahun 2020 Pentas Akhir Gerakan Seniman Masuk Sekolah di Auditorium Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah
  • 31. Realisasi Kegiatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 Tahun 2020 Pentas Akhir Gerakan Seniman Masuk Sekolah di Auditorium Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah
  • 32. Realisasi Kegiatan Sinergisitas Kementerian Agama Tahun 2020 Diklat Substantif Moderasi Beragama Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
  • 33. Realisasi Kegiatan Sinergisitas Kementerian Agama Tahun 2020 Renovasi Masjid At Taubah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat
  • 34. KESERASIAN SOSIAL (PERBAIKAN JALAN LINGKUNGAN DESA SUKODADI) KEMENTERIAN SOSIAL REALISASI KEGIATAN KEMENSOS DALAM PROGRAM SINERGISITAS ANTARKEMENTERIAN/LEMBAGA T.A. 2020
  • 35. PERESMIAN RUSUN DI PONPES ISLAM AMANAH PUTRA, POSO
  • 36. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik TERIMAKASIH Badan Nasional Penanggulangan Terorisme No 16810 Jalan Anyar 12 2 1, Sukahati, Kec. Citeureup, Bogor, Jawa Barat 16810 Please keep this slide for attribution 36
  • 37.
  • 38. ALINIA 4 PEMBUKAAN UUD 1945 • "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
  • 39. KETUHANAN YANG MAHA ESA Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Tuhan dan menolak paham anti-Tuhan Indonesia menjujung tinggi harkat/martabat manusia. Ingin merdeka, berdaulat tdk ingin dijajah. Indonesia setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia didirikan untuk mengikat seluruh rakyat Indonesia bukan untuk satu kelompok. Indonesia didirikan berdasarkan kehendak untuk bersatu Penyelenggaraan negara didasarkan pada permusyawaratan/ perwakilan. Demokrasi diselenggarakan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama Negara Indonesia didirikan untuk memajukan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya, baik lahir maupun batin PANCASILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PERSATUAN INDONESIA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
  • 40. BUTIR-BUTIR PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. (3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. (6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. (7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
  • 41. 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. (2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda- bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. (3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. (4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. (5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. (6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. (7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. (8) Berani membela kebenaran dan keadilan. (9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. (10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
  • 42. UUD 1945, pasal 29 Ayat 1: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Ayat 2: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."
  • 43. Sumpah Pemdua 1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. 2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 3. Kami putra dan putri Indonsia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indoensia.
  • 44. Islam Rahmatan lil alamiin Islam merupakan agama yang dibawa Rasul Muhammad SAW. Yang kedatangannya sebagai penyempurna risalah (syari’at) nabi-nabi terdahulu. Islam datang dengan membawa misi kedamaian bagi seluruh alam, bukan hanya ekslusif bagi kelompok Islam. Hal tersebut dijelaskan Allah dalam al-Qur’an surat Al-Anbiya’ : 107 yang berbunyi :“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
  • 45. KONSEP UKHUWAH DALAM ISLAM: 4 1. Ukhuwah Islamiyah Yakni konsep persaudaraan yang mengikat hubungan antara muslim satu dengan muslim lainnya. Dalam pandangan islam, sesama muslim merupakan saudara. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam al-Qur’an Surat al-Hujurat Ayat 10 yang menyatakan : ”Orang-orang beriman itu sesungguh-nya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
  • 46. 2. Ukhuwah Insaniyah Yakni hubungan persaudaraan yang didasari atas pemikiran bahwa pada hakekatnya kita semua adalah makhluk Allah SWT. Oleh karena itu, segala macam bentuk pemaksaan ideologi dan penindasan adalah tidak bisa dibenarkan oleh ajaran Islam. Atas dasar itu, maka sikap yang harus dikembangkan sejatinya adalah saling tasamuh, menghargai dan menghormati, bukan saling memusuhiHal ini, sebagaimana Allah SWT menerangkan dalam Surat Yunus ayat 99 yang artinya :”Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?”
  • 47. 7 3. Ukhuwah Wathoniyah Yakni hubungan persaudaraan yang didasari atas persamaan nasib dan sebangsa, alias hubungan warga negara dengan pemerintah. Dalam hal ini, Islam memandang bahwa selaku warga negara kita diwajibkan untuk mentaati pemerintah sah, yang dalam bahasa al-Qur’an disebut dengan ulil amriHal tersebut dijelaskan Allah SWT dalam Qur’an Surat an-Nisa’ : 59 yang artinya :”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
  • 48. 4. Ukhuwah basyariyah Yaitu merupakan bentuk persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan -ras -agama -suku -dan aspek-aspek kekhususan lainnya.
  • 49. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik TERIMAKASIH Badan Nasional Penanggulangan Terorisme No 16810 Jalan Anyar 12 2 1, Sukahati, Kec. Citeureup, Bogor, Jawa Barat 16810 Please keep this slide for attribution 49