Disampaikan oleh Dr Teti Rahmawati,S.Pd.,M.Si. dan Indah Budiati,M.Il dan Nurul Fajri,M.Pd.
Pada kegiatan Workshop Pembinaan Kerohanian Dalam Rangka Pencegahan Intoleransi di Satuan Pendidikan
Disampaikan oleh Dr Teti Rahmawati,S.Pd.,M.Si. dan Indah Budiati,M.Il dan Nurul Fajri,M.Pd.
Pada kegiatan Workshop Pembinaan Kerohanian Dalam Rangka Pencegahan Intoleransi di Satuan Pendidikan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Ā
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Ā
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Implementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransi
1. Penulis Buku:
1. Pesan Cinta untuk Siswaku
2. Pentingnya memahami Kesehatan
Reproduksi Bagi Remaja
3. Buku Antologi Cerpen Ketika Cinta
Memilih
4. Buku Antologi Puisi Pesona
Rembulan
5. Samudera Hikmah (Antologi)
Wakil Kesiswaan SMAN 45 Jakarta
Tim Kesiswaan Disdik DKI Jakarta
Pengurus Inti MGMP Biologi DKI
Jakarta
Narasumber Nasional Direktorat SMA
Fasilitator KKP Nasional
Instruktur Kurikulum 2013
Penyusun Modul
Kesiswaan Ekskul
Kerohanian Nasional
Tahun 2020 & Pedoman
Pembinaan Siswa
Nasional Tahun 2018
Tinggal di Jakarta Timur
No Hp. 081311331171.
Email:
isoh.sman45@gmail.com.
Profil
Hj. Isoh Sukaesah, M.Pd.
3. Pasal 9 Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(āUU HAMā) yaitu:
(1) Setiap orang berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup dan
meningkatkan taraf kehidupannya
(2) Setiap orang berhak hidup tenteram,
aman, damai, bahagia, sejahtera lahir
dan batin
(3) Setiap orang berhak atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat.
UUD NRI Tahun 1945,
pasal 29 ayat (2):
āNegara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk
beribadat menurut agama dan
kepercayaannya ituā
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 28G
ayat (1):
āSetiap orang berhak atas
perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasannya,
serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuai yang merupakan hak asasi.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
Pasal 1 ayat 2
Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan
Pancasila danUndang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yangberakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman
Dasar Hukum
5. Elemen-elemen kunci dari beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah:
Akhlak
beragama
Akhlak
pribadi
Akhlak
kepada
manusia
Akhlak
kepada
alam
Akhlak
bernegara
7. Mengutamakan persamaan
dengan orang lain:
mengidentifikasi
kesamaan diri &
temannya dalam
berbagai hal (fisik,
emosi, minat dll)
Mengidentifikasi
kesamaan dg orang
lain sebagai perekat
hubungan sosial dan
mewujudkannya dalam
aktivitas kelompok
Mengutamakan
persamaan sebagai
alat pemersatu dalam
keadaan konflik
atau perdebatan
Mengidentifikasi hal yg
mjd permasalahan
bersama, menawarkan
titik temu kolaborasi &
mengidentifikasi pihak
terkait untuk
solusinya
8. Menghargai perbedaan
dengan orang lain:
Memahami
perbedaan fisik
dengan orang lain
dan menghargai
setiap perbedaan
itu
menghargai
perbedaan pendapat,
kemungkinan
interpretasi
dan cara pandang
orang lain
Menghargai perbedaan
identitas (ras, agama,
dll), interpretasi dan
cara pandang orang
lain
Mengutamakan
kemanusiaan di atas
perbedaan (agama,
ras, suku, warna
kulit, dll)
9. Berempati kepada
orang lain:
3. Memandang sesuatu dari perspektif orang lain
4.
5. Mengapresiasi kebaikan dan kelebihan
Memahami perasaan
dan emosi orang lain
terutama orang-
orang terdekat
(orangtua, teman,
guru, dll).
Membiasakan diri
mengucapkan kata-
kata apresiatif di
sekolah maupun di
masyarakat (seperti
terimakasih, bagus
sekali", dll).
Memandang segala
sesuatu dari
perspektif orang
lain dan selalu
berbuat baik
terhadap orang lain
Menunjukkan
karakter
toleransi kepada
orang/kelompok
lain
12. Program Kurikulum
Pembinaan terhadap Guru oleh
Kepala Sekolah secara berkala
Kegiatan pelatihan peningkatan
kompetensi kepribadian dan sosial
guru
Kegiatan Penguatan Pembangunan
Karakter Bagi Guru (Character
Building)
1.
13. Berakhlak mulia dan menjadi teladan;
Menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, bermakna dan toleran;
Menerapkan penguatan Pendidikan karakter
toleransi dalam proses pembelajaran;
Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta
tidak diskriminatif;
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun;
Cerdas beradaptasi dengan siapapun dan di
manapun
Program tersebut diharapkan mampu
meningkatkan kualitas kompetensi kepribadian
dan sosial guru antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
14. Menyediakan sarana prasarana ibadah
memfasilitasi peserta didik untuk
menjalankan ibadah sesuai agamanya
masing-masing
menciptakan suasana kondusif dalam
ibadah
2. Program Sarana Prasarana
Program tersebut diharapkan dapat:
3.Melalui program SaranaPrasaranapendukungkegiatanperibada
16. Menyusun Program Kegiatan bidang kesiswaan
1.
yang bersamaan:
a. Pesantren Ramadhan bersamaan dengan
Retreat
b.Tadarusan dengan Kebaktian pagi
c. Sholat Zuhur Jamaah dengan Kebaktian siang
d. Tafakur Alam
2. Menyusun program kegiatan untuk menanamkan
rasa Nasionalisme dan kebinekaan melalui
kegiatan peringatan Hari-Hari Besar Nasional
3. Menyusun jenis ekstrakurikuler yang mengakomodir
kebinekaan peserta didik
17. Religius yang toleran
Berjiwa nasionalis dalam kebinekaan
Mampu berkolaborasi dengan siapapun
Mampu berkomunikasi baik dengan siapapun
Menghargai perbedaan
Mengutamakan persamaan
Mengutamakan sisi kemanusiaan di atas
perbedaan
Berempati terhadap sesama
Mengormati pendapat orang lain
menghormati keyakinan orang lain
Program tersebut diharapkan mampu
meningkatkan kualitas karakter peserta didik
antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
18. Ketika Anda menebar cinta dan
kasih sayang kepada siapapun,
maka bersiaplah menerima
cinta dan kasih sayang dari
siapapun
"Mpok Isoh"