SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Kedaulatan Pangan 
Sebelum dan Sesudah 
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 
Roedhy Poerwanto
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) 
• Kesepakatan antara negara-negara anggota 
ASEAN dengan China 
• Untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas 
• Menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan 
perdagangan barang baik tarif ataupun 
non tarif 
• Peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan 
ketentuan investasi 
• Peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk 
mendorong hubungan perekonomian para pihak 
ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan 
masyarakat ASEAN dan china.
Tujuan FTA 
FTA ini antara lain bertujuan untuk: 
• Meliberalisasi secara progresif dan 
meningkatkan perdagangan barang dan jasa 
• Menciptakan suatu sistem yang transparan 
• Mempermudah investasi
Early havest programe 
• Program percepatan penurunan tarif : 
• sayuran dikonsumsi 
• buah-buahan dikonsumsi termasuk nut 
• Sejak 1 Januari 2010, tarif komoditas tersebut menjadi 0% 
• Harga sayuran dan buah-buahan yang dimpor dari China 
menjadi jauh lebih murah meningkatnya permintaan 
pasar. 
• Harga buah-buahan dan sayuran Indonesia di pasar China 
juga turun tajam  jadi lebih laku.
• China: 
Peluang 
• GDP: $4,984,730,000,000 
• GNI/Kapita: $3,590 
• Jumlah penduduk (2009) 1,331,460,000 orang: 
• Miskin: 2.8% 
• Sangat prospektif sebagai pasar produk 
hortikultura Indonesia. 
• China memberlakukan standar tertentu terhadap 
produk hortikultura yang dipasarkan, 
• walaupun persyaratan konsumen di China 
juga tidak seketat Jepang.
Trend Perkembangan Impor Hortikultura 
Sayur 
Buah 
Total 
518.4 
(26%) 
(21%) 
(23%) 
680.5 
744.7 
905.8 
1087.3 
1428.1 
1600.0 
1400.0 
1200.0 
1000.0 
800.0 
600.0 
400.0 
200.0 
0.0 
2006 2007 2008 2009 2010 2011
4 Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 
1. Free movement of goods 
2. Freedom of movement for workers 
3. Freedom of estabhlisment and provision 
services and mutual recognition of diplomas 
4. Free movement of capital
• AFTA: 
MEA vs AFTA 
• Masih mungkin ada bea masuk 1-5% 
• Boleh ada kebijakan khusus untuk melindungi 
industri atau barang dalam negeri yang sensitif 
• MEA: 
• Perdagangan antar negara sangat bebas 
• Tanpa bea masuk 
• Sepenuhnya bersaing dengan produk negara lain
Kesiapan Indonesia (Achasani, 2014) 
Fuzzy-Clustering ASEAN+3: 
I. Singapore, Jepang, Korea, China 
II. Malaysia, Vietnam, Thailand 
III. Indonesia, Filipina 
IV. Myanmar, Kamboja, Laos 
V. Brunei
Peluang 
• Sangat prospektif sebagai pasar produk hortikultura 
Indonesia. 
• ASEAN memberlakukan standar tertentu terhadap 
produk hortikultura yang dipasarkan, 
• walaupun persyaratan konsumen di ASEAN juga 
tidak seketat Jepang, Korea, Australia dan China. 
• Peluang besar ini harus dimanfaatkan untuk 
mengekspor sebanyak mungkin produk hortikultura 
kita, dengan tetap memperhatikan kebutuhan dalam 
negeri.
Negara 
GDP (Nominal) Negara-Negara ASEAN 2011 
Populasi 
GDP (juta US$) 
GDP/Kapita 
(juta) (US$) 
Indonesia 244.47 878,198 3,592 
Thailand 64.38 356,564 5,678 
Malaysia 29.46 303,527 10,304 
Singapura 5.41 276,520 51,162 
Philipina 95.8 250,436 2,614 
Vietnam 90.39 138,071 1,528 
Myanmar 63.67 53,140 835 
Brunei 0.4 16,628 41,703 
Kamboja 15.25 14,241 934 
Laos 6.38 9,217 1,446 
ASEAN 615.6 2,305,542 3,745
Contoh Kasus 
Kebijakan Pengentian Sementara Impor Hortikultura 
Sementara: Januari – Juni 2013 
Komoditas (13): 
Kentang, kubis, wortel, cabai 
Nenas, melon, pisang, mangga, pepaya, durian 
Krisan, anggrek, heliconia
Nilai Impor 
(US$) 
Produksi Impor Ekspor 
1 Jeruk 2.116.089 167.586 325 7,92 211.089.260 
2 Apel 226.804 164.891 - 72,7 189.336.608 
3 Pir - 107.156 - - 106.753.329 
4 Anggur 13.492 42.572 - 315,53 121.217.600 
5 Durian 567.519 25.504 - 4,49 38.192.411 
6 Pisang 6.360.565 1.391 1.279 0,02 849.998 
7 Mangga 1.842.036 980 359 0,05 808.043 
8 Semangka 417.030 716 139 0,17 446.045 
9 Melon 100.205 341 148 0,34 358.106 
10 Pepaya 799.312 242 215 0,03 147.641 
11 Stroberi 28.652 165 27 0,58 1.072.230 
12 Nangka/Cempedak 673.908 47 4 0,01 50.501 
13 Rambutan 625.936 24 262 0,004 15.700 
14 Nanas 1.631.867 23 1 0,001 461.567 
15 Manggis 97.487 19 7.431 0,02 14.655 
16 Dukuh/Langsat 267.863 5 - 0,002 2.150 
17 Belimbing 80.671 1 0,5 0,001 334 
18 Salak 886.733 - 674 - 
18 Buah Lainnya 1.126.832 108.801 834 5,4 185.423.399 
17.863.000 620.466 11.699 3,47 856.239.577 
No Komoditi 
Volume (Ton) % Impor/ 
Produksi 
Total 
Ekspor & Impor Buah 2011
Produksi Impor Ekspor 
Nilai Impor 
(US $) 
1 Bawang Putih 12.341 351.890 179 2.770,79 $ 235.656.613 
2 Bawang Merah 1.048.228 149.771 6.290 13,81 72.283.013 
3 Kentang 1.060.579 58.388 4.048 5,34 35.038.244 
4 Wortel 408.290 28.611 29 6,89 14.887.204 
5 Cabe 1.332.248 7.240 1.134 0,53 6.710.401 
6 Jamur 61.370 784 250 1,22 1.124.589 
7 Kubis 1.384.656 566 18.036 0,04 846.449 
8 Bunga Kol 101.283 196 46 0,19 219.097 
9 Ketimun 546.927 25 50 0,004 42.591 
10 Tomat 890.169 18 578 0,002 74.132 
11 Terung 509.093 0,1 1.003 0,00002 116 
12 Sayuran Lainnya 3.500.855 65.894 5.147 1,84 29.309.824 
11.133.200 663.384 36.790 5,96 396.192.273 
No Komoditi 
Volume (Ton) 
% Impor/ 
Produksi 
Total 
Ekspor & Impor Sayur 2011
Dinamika 
Penduduk 
DINAMIKA PENDUDUK DAN KETAHANAN PANGAN 
Kebutuhan lahan 
u/ prasarana 
umum 
Ketersediaan 
Lahan pertanian 
Kebutuhan lahan 
u/ perumahan 
Fertilitas 
Mortalitas 
Migrasi 
Produksi 
pangan 
Eksploitasi 
SDA secara 
berlebihan 
Tekanan 
penduduk 
agraris 
Ketahanan 
pangan 
Kemiskinan 
Keperluan pangan
Produksi Pangan Indonesia
Luas Areal Panen, Produktivitas dan Produksi Padi 
Indonesia 
2007 2008 2009 2010 2011 
Areal (ha) 12.147.600 12.309.200 12.883.600 13.253.500 13.201.300 
Produktivitas 
(ton/ha) 4,71 4,89 5,00 5,02 4,98 
Produksi 
(ton) 57.157.400 60.251.100 64.398.900 66.469.400 65.740.900
Produksi Padi di Beberapa Negara 
Negara 2007 2008 2009 2010 2011 
China 187.397.460 193.284.180 196.681.170 197.212.010 202.667.270 
India 144.570.000 148.036.000 135.673.000 143.963.000 155.700.000 
Indonesia 57.157.400 60.251.100 64.398.900 66.469.400 65.740.900 
Bangladesh 43.181.000 46.742.000 48.144.000 50.061.200 50.627.000 
Viet Nam 35.942.700 38.729.800 38.950.200 40.005.600 42.331.600 
Thailand 32.099.400 31.650.600 32.116.100 35.583.600 34.588.400 
Myanmar 31.451.000 32.573.000 32.682.000 32.579.700 32.800.000 
Philippines 16.240.200 16.815.500 16.266.400 15.772.300 16.684.100 
Brazil 11.060.700 12.061.500 12.651.100 11.236.000 13.477.000 
Cambodia 6.727.000 7.175.470 7.585.870 8.245.320 8.779.000 
Japan 10.893.000 11.028.800 8.474.000 8.483.000 8.402.000 
USA 8.998.730 9.241.170 9.972.230 11.027.000 8.391.870 
Shouth Korea 6.038.000 6.919.250 7.022.970 6.136.300 6.304.000 
Pakistan 8.345.100 10.428.000 10.334.400 7.235.190 6.160.400 
Egypt 6.876.830 7.253.370 5.520.480 4.329.500 5.675.030
Produktivitas padi beberapa negara (ton/ha) 
Negara 2007 2008 2009 2010 2011 
Egypt 9,77 9,73 9,59 9,42 9,57 
Turkey 6,91 7,57 7,78 8,69 9,05 
Shouth Korea 6,35 7,39 7,60 6,88 7,38 
China 6,42 6,55 6,58 6,55 6,69 
Iran 4,33 4,14 4,21 5,35 5,55 
Viet Nam 4,99 5,23 5,24 5,34 5,53 
Japan 6,51 6,78 5,22 5,21 5,33 
Indonesia 4,71 4,89 5,00 5,02 4,98 
North Korea 3,20 5,02 4,11 4,26 4,34 
Bangladesh 4,08 4,14 4,24 4,34 4,22 
Myanmar 3,93 4,03 4,06 4,07 4,08 
Malaysia 3,53 3,58 3,72 3,64 3,90 
Philippines 3,80 3,77 3,59 3,62 3,68 
India 3,29 3,25 3,24 3,36 3,53 
Thailand 3,01 2,96 2,88 2,94 2,97 
Pakistan 3,32 3,52 3,58 3,06 2,40
Luas Areal Panen Padi 
Negara 2007 2008 2009 2010 2011 
India 43.910.000 45.537.400 41.918.300 42.862.400 44.100.000 
China 29.179.116 29.493.392 29.881.590 30.117.262 30.311.300 
Indonesia 12.147.600 12.309.200 12.883.600 13.253.500 13.201.300 
Bangladesh 10.575.000 11.279.200 11.353.500 11.528.800 12.000.000 
Thailand 10.668.900 10.683.500 11.141.400 12.119.500 11.630.300 
Myanmar 8.011.000 8.077.720 8.058.260 8.011.590 8.038.000 
Viet Nam 7.207.400 7.400.200 7.437.200 7.489.400 7.651.900 
Philippines 4.272.890 4.459.980 4.532.300 4.354.160 4.536.640 
Cambodia 2.566.000 2.613.360 2.674.600 2.776.510 2.926.000 
Brazil 2.890.930 2.850.680 2.872.040 2.722.460 2.752.890 
Nigeria 2.451.000 2.382.000 1.836.880 2.432.630 2.579.540 
Pakistan 2.515.400 2.962.600 2.883.100 2.365.300 2.571.200 
Madagascar 1.372.000 1.494.000 1.733.000 1.808.000 1.908.110 
Japan 1.673.000 1.627.000 1.624.000 1.627.000 1.576.000
Ketersediaan Lahan untuk 
Pertanian 
Sumber: Dato’ Abd Wahab Maskan, 2013
Ketersediaan Lahan Tanaman Pangan di 
Beberapa Negara Asia 
6000 
5000 
4000 
3000 
2000 
1000 
0 
Ketersediaan Lahan Tanaman Pangan 
(m2)/Kapita 
Indonesia India China Thailand Vietnam 
Sumber: Soemarno, 2007
Konversi Lahan 
 1981 – 1999: + lahan sawah seluas 1,6 juta ha 
 1999 – 2002: Konversi sawah menjadi lahan non 
pertanian 563.159 ha 187.719,7 ha/tahun. 
 Laju alih fungsi lahan sawah ke non sawah = 187.720 
ha/tahun: 
 sawah ke non pertanian: 110.164 ha/tahun 
sawah ke pertanian lainnya: 77.556 ha/tahun 
 lahan kering pertanian ke non pertanian: 9.152 ha/tahun
Konsumsi Beras tahun 2007 
Konsumsi Beras (ton) 
1. China: 102,640,324 
2. India: 82,602,265 
3. Indonesia: 28,146,034 
4. Bangladesh: 25,196,763 
5. Viet Nam: 14,255,523 
6. Philippines: 11,470,307 
7. Myanmar: 7,710,029 
8. Japan: 7,214,929 
9. Thailand: 6,904,528 
10. Brazil: 6,318,838
OECD 
 Menurut Ken Ash (Direktur Perdagangan & Pertanian OECD): 
perhatian Indonesia pada pencapaian ketahanan 
pangan melalui swasembada adalah salah arah. 
 Menurut laporan terbaru OECD, Indonesia dapat 
meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan: 
mulai meninggalkan tujuan swasembada pangan. 
membuka lebih luas pasar produk pertanian dalam 
perdagangan internasional, 
 memfasilitasi penanaman modal pertanian yang lebih tinggi, 
 mereformasi skema subsidi input dan bantuan pangan 
http://www.oecd.org/newsroom
OECD menyebutkan 
 Proteksi terhadap impor pangan: 
menghambat daya saing sektor pertanian, 
 membatasi pertumbuhan produktivitas pertanian, 
 meningkatkan biaya pangan untuk konsumen miskin, termasuk 
mayoritas petani, yang merupakan pembeli neto (net buyer) bahan 
pangan pokok. 
 Kebijakan non-tarif yang lebih terbuka: 
 akan mendorong perdagangan 
memungkinkan konsumen Indonesia mengakses pangan di pasar 
internasional dengan lebih baik.
Impor Pangan Indonesia 2011 
17.61 
Produk Olahan 
11.52 
10.6 
8.61 
9.38 
17.02 
20 
18 
16 
14 
12 
10 
8 
6 
4 
2 
0 
Buah dan 
Sayur 
BS Segar Beras Jagung Kedelai Gandum
Siapa yang akan memberi makan 
mereka??? 
Sumber: Dato’ Abd Wahab Maskan, 2013
Problem Pangan 
Lonjakan populasi  8 M jiwa 2025 
 Kebijakan USA dan Uni Eropa memberi subsidi 
dengan keringan pajak untuk diversifikasi pertanian 
tanaman pangan menjadi biofuel 
 Jagung untuk bioetanol: 
Jagung untuk 95 liter etanol ≈ makan 1 orang selama 1 tahun 
 35% bijian untuk pakan ternak 
 Peningkatan permintaan karena peningkatan jumlah 
penduduk dan juga peningkatan pendapatan 
 Produktivitas yang rendah kronis pada petani negara 
miskin karena ketidakmampuan membeli benih, 
pupuk, dan irigasi 
Perubahan iklim dunia
Dampak variabilitas dan perubahan iklim 
Taken from Stem, 2006
Skenario 2030
18 Skenario sampai 2030 
KONSUMSI 
PERKAPITA 
(Kg/Kapita/Tahun) 
LAJU 
PERTUMBUHAN 
PENDUDUK (%) 
LAJU 
PERTUMBUHAN 
PRODUKTIVITAS 
PADI (%) 
NERACA 
PRODUKSI PADI 
NERACA 
LAHAN 
125,3 
1,49 
1,04 negatif negatif 
1,30 negatif negatif 
1,56 negatif negatif 
1,7 
1,04 negatif negatif 
1,30 negatif negatif 
1,56 negatif negatif 
1,3 
1,04 negatif negatif 
1,30 negatif negatif 
1,56 negatif negatif 
90 
1,49 
1,04 positif positif 
1,30 positif positif 
1,56 positif positif 
1,7 
1,04 positif positif 
1,30 positif positif 
1,56 positif positif 
1,3 
1,04 positif positif 
1,30 positif positif 
1,56 positif positif
Rekomendasi Kebijakan 
 Pengendalian laju pertumbuhan penduduk 
 Pengimplementasian UU No.41 Tahun 2009 secara konsisten 
yang disinkronkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 
 Peningkatan penyediaan air irigasi dengan perbaikan bendungan 
dan saluran irigasi, 
 Meningkatkan areal tanaman pangan 
 Meningkatkan produktivitas tananaman pangan 
 Mencari alternatif pangan baru yang bergizi, enak, mudah 
disiapkan dan sesuai dengan martabat dan budaya yang 
berbasis pada sumberdaya lokal 
 Diversifikasi pangan dengan menurunkan konsumsi beras per 
kapita secara bertahap
Diversifikasi Pangan 
 Aspek konsumsi, penyediaan, distribusi, keterjangkauan 
dan keamanan pangan dengan peningkatan pangan 
berbasis sumberdaya lokal 
 Pangan berbasis sumberdaya lokal perlu diolah dan 
disajikan secara modern menjadi pangan yang 
mempunyai nilai (gizi, gengsi, kemudahan penyajian, 
citarasa, keamanan) yang setara atau lebih baik daripada 
beras 
 Proses modernisasi pangan lokal seyogyanya dilakukan 
pada tingkat lokal oleh perusahaan lokal, dan tidak 
dinasionalisasikan agar dapat mencukupi kebutuhan lokal
Diversifikasi Pangan 
 Golongan berpenghasilan tinggi: Menaikan konsumsi 
daging, telor, ikan, buah dan sayuran dengan tetap 
mempertahankan asupan kalori 2200-2400 kalori/hari. 
 Golong Menengah: Mengganti sebagian beras dengan 
sumber karbohidrat lain berbasis sumberdaya lokal yg 
sudah diolah secara modern dan sebagian dengan 
sumber pangan hewani serta sayuran dan buah. 
 Sumber karbohidrat tersebut perlu diolah agar menjadi pangan 
yang bergengsi, bergizi, mudah dimasak/disajikan, awet, serta 
mudah didistibusikan 
 Pengurangan konsumsi beras seyogyanya tidak 
disarankan pada kelompok masyarakat miskin karena 
karena mereka akan sulit untuk memperoleh sumber 
protein sebaik dan semurah beras;
Peningkatan Produktivitas 
 Varietas baru, teknologi produksi dan pengolahan pangan 
baru  didukung penelitian 
 Perluasan lahan pertanian dan pencetakan sawah baru: 
 dengan sangat hati-hati, karena yg tersedia adalah lahan marginal 
 lahan-lahan marginal yang perlu penanganan spesifik lokasi; 
 kesalahan penangan akan menimbulkan masalah lingkungan 
 teknologi spesifik lokasi hasil penelitian & kearifan lokal 
 Mencegah alih fungsi lahan pertanian: 
Keasadaran bersama, termasuk pada para politisi, penentuk 
kebijakan di daerah dan anggota DPRD 
 Penyediaan air irigasi dengan perbaikan bendungan dan 
saluran irigasi mutlak diperlukan
Perencanaan Pembangunan Pangan Nasional 
 Membuat Peta detail pertanian tanaman pangan: 
 Lokasi & luas lahan berdasar tingkat kesesuaian lahan 
Peta produksi pangan berdasar waktu, lokasi dan komoditas 
 Mempelajari pola pangan masyarakat 
 Berdasarkan hal tersebut merencanakan pasokan pangan 
 Riset untuk mendapatkan pangan lokal bernilai (gizi, 
gengsi, citarasa, kemudahan penyediaan, kemudahan 
pengolahan, kemudahan penyimpanan) seperti beras. 
 Membangun industri pangan berbasis sumberdaya lokal 
 Penyediaan pangan utama alternatif berbasis sumberdaya 
lokal 
 Kampanye diversifikasi pangan
Kami karuniai mereka dengan buah-buahan dan 
daging dari bermacam jenis yang mereka inginkan 
(Ath-Thur: 22) 
Bumi Ia bentangkan untuk semua insan; di atasnya tumbuh buah-buahan 
dan pohon kurma dengan selodongnya, juga padi-padian yang 
berkulit dan tumbuh-tumbuhan yang harum baunya. 
Maka, karunia manakah dari Tuhanmu yang kamu dustakan? 
(Ar-Rahman: 10-13) 
Terima Kasih

More Related Content

Similar to KEDAULATAN PANGAN

Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08IKAFE Universitas Diponegoro
 
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdfMateri aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdfJosephJames811058
 
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010Alfian Hamsari
 
presentasi makin.ppt
presentasi makin.pptpresentasi makin.ppt
presentasi makin.pptKhamarulHadi
 
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.pptPRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.pptkoperasimusibanyuasi
 
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxPengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxrizalbahtiar3
 
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Mellianae Merkusi
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalMahammad Khadafi
 
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Heru Suprapto
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim Adi T Wibowo
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)Bio Perforasi
 
Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015
Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015
Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015Stenly Mandagi
 
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyKamilia Nur Asyaro Aida
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pptIndraMuhammad3
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pptjohan effendi
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambaliAy Aira
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIASugeng Budiharsono
 

Similar to KEDAULATAN PANGAN (20)

Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
 
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdfMateri aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
 
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
 
presentasi makin.ppt
presentasi makin.pptpresentasi makin.ppt
presentasi makin.ppt
 
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.pptPRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
 
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxPengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
 
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
 
Den syamsir abduh 07082014-unhas
Den syamsir abduh 07082014-unhasDen syamsir abduh 07082014-unhas
Den syamsir abduh 07082014-unhas
 
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
 
Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015
Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015
Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi AEC 2015
 
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
14.-Ketahanan-Pangan-20122.ppt
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambali
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

KEDAULATAN PANGAN

  • 1. Kedaulatan Pangan Sebelum dan Sesudah Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Roedhy Poerwanto
  • 2. ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) • Kesepakatan antara negara-negara anggota ASEAN dengan China • Untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas • Menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif • Peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi • Peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan china.
  • 3. Tujuan FTA FTA ini antara lain bertujuan untuk: • Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa • Menciptakan suatu sistem yang transparan • Mempermudah investasi
  • 4. Early havest programe • Program percepatan penurunan tarif : • sayuran dikonsumsi • buah-buahan dikonsumsi termasuk nut • Sejak 1 Januari 2010, tarif komoditas tersebut menjadi 0% • Harga sayuran dan buah-buahan yang dimpor dari China menjadi jauh lebih murah meningkatnya permintaan pasar. • Harga buah-buahan dan sayuran Indonesia di pasar China juga turun tajam  jadi lebih laku.
  • 5. • China: Peluang • GDP: $4,984,730,000,000 • GNI/Kapita: $3,590 • Jumlah penduduk (2009) 1,331,460,000 orang: • Miskin: 2.8% • Sangat prospektif sebagai pasar produk hortikultura Indonesia. • China memberlakukan standar tertentu terhadap produk hortikultura yang dipasarkan, • walaupun persyaratan konsumen di China juga tidak seketat Jepang.
  • 6. Trend Perkembangan Impor Hortikultura Sayur Buah Total 518.4 (26%) (21%) (23%) 680.5 744.7 905.8 1087.3 1428.1 1600.0 1400.0 1200.0 1000.0 800.0 600.0 400.0 200.0 0.0 2006 2007 2008 2009 2010 2011
  • 7.
  • 8.
  • 9. 4 Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 1. Free movement of goods 2. Freedom of movement for workers 3. Freedom of estabhlisment and provision services and mutual recognition of diplomas 4. Free movement of capital
  • 10. • AFTA: MEA vs AFTA • Masih mungkin ada bea masuk 1-5% • Boleh ada kebijakan khusus untuk melindungi industri atau barang dalam negeri yang sensitif • MEA: • Perdagangan antar negara sangat bebas • Tanpa bea masuk • Sepenuhnya bersaing dengan produk negara lain
  • 11. Kesiapan Indonesia (Achasani, 2014) Fuzzy-Clustering ASEAN+3: I. Singapore, Jepang, Korea, China II. Malaysia, Vietnam, Thailand III. Indonesia, Filipina IV. Myanmar, Kamboja, Laos V. Brunei
  • 12. Peluang • Sangat prospektif sebagai pasar produk hortikultura Indonesia. • ASEAN memberlakukan standar tertentu terhadap produk hortikultura yang dipasarkan, • walaupun persyaratan konsumen di ASEAN juga tidak seketat Jepang, Korea, Australia dan China. • Peluang besar ini harus dimanfaatkan untuk mengekspor sebanyak mungkin produk hortikultura kita, dengan tetap memperhatikan kebutuhan dalam negeri.
  • 13. Negara GDP (Nominal) Negara-Negara ASEAN 2011 Populasi GDP (juta US$) GDP/Kapita (juta) (US$) Indonesia 244.47 878,198 3,592 Thailand 64.38 356,564 5,678 Malaysia 29.46 303,527 10,304 Singapura 5.41 276,520 51,162 Philipina 95.8 250,436 2,614 Vietnam 90.39 138,071 1,528 Myanmar 63.67 53,140 835 Brunei 0.4 16,628 41,703 Kamboja 15.25 14,241 934 Laos 6.38 9,217 1,446 ASEAN 615.6 2,305,542 3,745
  • 14. Contoh Kasus Kebijakan Pengentian Sementara Impor Hortikultura Sementara: Januari – Juni 2013 Komoditas (13): Kentang, kubis, wortel, cabai Nenas, melon, pisang, mangga, pepaya, durian Krisan, anggrek, heliconia
  • 15. Nilai Impor (US$) Produksi Impor Ekspor 1 Jeruk 2.116.089 167.586 325 7,92 211.089.260 2 Apel 226.804 164.891 - 72,7 189.336.608 3 Pir - 107.156 - - 106.753.329 4 Anggur 13.492 42.572 - 315,53 121.217.600 5 Durian 567.519 25.504 - 4,49 38.192.411 6 Pisang 6.360.565 1.391 1.279 0,02 849.998 7 Mangga 1.842.036 980 359 0,05 808.043 8 Semangka 417.030 716 139 0,17 446.045 9 Melon 100.205 341 148 0,34 358.106 10 Pepaya 799.312 242 215 0,03 147.641 11 Stroberi 28.652 165 27 0,58 1.072.230 12 Nangka/Cempedak 673.908 47 4 0,01 50.501 13 Rambutan 625.936 24 262 0,004 15.700 14 Nanas 1.631.867 23 1 0,001 461.567 15 Manggis 97.487 19 7.431 0,02 14.655 16 Dukuh/Langsat 267.863 5 - 0,002 2.150 17 Belimbing 80.671 1 0,5 0,001 334 18 Salak 886.733 - 674 - 18 Buah Lainnya 1.126.832 108.801 834 5,4 185.423.399 17.863.000 620.466 11.699 3,47 856.239.577 No Komoditi Volume (Ton) % Impor/ Produksi Total Ekspor & Impor Buah 2011
  • 16. Produksi Impor Ekspor Nilai Impor (US $) 1 Bawang Putih 12.341 351.890 179 2.770,79 $ 235.656.613 2 Bawang Merah 1.048.228 149.771 6.290 13,81 72.283.013 3 Kentang 1.060.579 58.388 4.048 5,34 35.038.244 4 Wortel 408.290 28.611 29 6,89 14.887.204 5 Cabe 1.332.248 7.240 1.134 0,53 6.710.401 6 Jamur 61.370 784 250 1,22 1.124.589 7 Kubis 1.384.656 566 18.036 0,04 846.449 8 Bunga Kol 101.283 196 46 0,19 219.097 9 Ketimun 546.927 25 50 0,004 42.591 10 Tomat 890.169 18 578 0,002 74.132 11 Terung 509.093 0,1 1.003 0,00002 116 12 Sayuran Lainnya 3.500.855 65.894 5.147 1,84 29.309.824 11.133.200 663.384 36.790 5,96 396.192.273 No Komoditi Volume (Ton) % Impor/ Produksi Total Ekspor & Impor Sayur 2011
  • 17. Dinamika Penduduk DINAMIKA PENDUDUK DAN KETAHANAN PANGAN Kebutuhan lahan u/ prasarana umum Ketersediaan Lahan pertanian Kebutuhan lahan u/ perumahan Fertilitas Mortalitas Migrasi Produksi pangan Eksploitasi SDA secara berlebihan Tekanan penduduk agraris Ketahanan pangan Kemiskinan Keperluan pangan
  • 19. Luas Areal Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Indonesia 2007 2008 2009 2010 2011 Areal (ha) 12.147.600 12.309.200 12.883.600 13.253.500 13.201.300 Produktivitas (ton/ha) 4,71 4,89 5,00 5,02 4,98 Produksi (ton) 57.157.400 60.251.100 64.398.900 66.469.400 65.740.900
  • 20. Produksi Padi di Beberapa Negara Negara 2007 2008 2009 2010 2011 China 187.397.460 193.284.180 196.681.170 197.212.010 202.667.270 India 144.570.000 148.036.000 135.673.000 143.963.000 155.700.000 Indonesia 57.157.400 60.251.100 64.398.900 66.469.400 65.740.900 Bangladesh 43.181.000 46.742.000 48.144.000 50.061.200 50.627.000 Viet Nam 35.942.700 38.729.800 38.950.200 40.005.600 42.331.600 Thailand 32.099.400 31.650.600 32.116.100 35.583.600 34.588.400 Myanmar 31.451.000 32.573.000 32.682.000 32.579.700 32.800.000 Philippines 16.240.200 16.815.500 16.266.400 15.772.300 16.684.100 Brazil 11.060.700 12.061.500 12.651.100 11.236.000 13.477.000 Cambodia 6.727.000 7.175.470 7.585.870 8.245.320 8.779.000 Japan 10.893.000 11.028.800 8.474.000 8.483.000 8.402.000 USA 8.998.730 9.241.170 9.972.230 11.027.000 8.391.870 Shouth Korea 6.038.000 6.919.250 7.022.970 6.136.300 6.304.000 Pakistan 8.345.100 10.428.000 10.334.400 7.235.190 6.160.400 Egypt 6.876.830 7.253.370 5.520.480 4.329.500 5.675.030
  • 21. Produktivitas padi beberapa negara (ton/ha) Negara 2007 2008 2009 2010 2011 Egypt 9,77 9,73 9,59 9,42 9,57 Turkey 6,91 7,57 7,78 8,69 9,05 Shouth Korea 6,35 7,39 7,60 6,88 7,38 China 6,42 6,55 6,58 6,55 6,69 Iran 4,33 4,14 4,21 5,35 5,55 Viet Nam 4,99 5,23 5,24 5,34 5,53 Japan 6,51 6,78 5,22 5,21 5,33 Indonesia 4,71 4,89 5,00 5,02 4,98 North Korea 3,20 5,02 4,11 4,26 4,34 Bangladesh 4,08 4,14 4,24 4,34 4,22 Myanmar 3,93 4,03 4,06 4,07 4,08 Malaysia 3,53 3,58 3,72 3,64 3,90 Philippines 3,80 3,77 3,59 3,62 3,68 India 3,29 3,25 3,24 3,36 3,53 Thailand 3,01 2,96 2,88 2,94 2,97 Pakistan 3,32 3,52 3,58 3,06 2,40
  • 22. Luas Areal Panen Padi Negara 2007 2008 2009 2010 2011 India 43.910.000 45.537.400 41.918.300 42.862.400 44.100.000 China 29.179.116 29.493.392 29.881.590 30.117.262 30.311.300 Indonesia 12.147.600 12.309.200 12.883.600 13.253.500 13.201.300 Bangladesh 10.575.000 11.279.200 11.353.500 11.528.800 12.000.000 Thailand 10.668.900 10.683.500 11.141.400 12.119.500 11.630.300 Myanmar 8.011.000 8.077.720 8.058.260 8.011.590 8.038.000 Viet Nam 7.207.400 7.400.200 7.437.200 7.489.400 7.651.900 Philippines 4.272.890 4.459.980 4.532.300 4.354.160 4.536.640 Cambodia 2.566.000 2.613.360 2.674.600 2.776.510 2.926.000 Brazil 2.890.930 2.850.680 2.872.040 2.722.460 2.752.890 Nigeria 2.451.000 2.382.000 1.836.880 2.432.630 2.579.540 Pakistan 2.515.400 2.962.600 2.883.100 2.365.300 2.571.200 Madagascar 1.372.000 1.494.000 1.733.000 1.808.000 1.908.110 Japan 1.673.000 1.627.000 1.624.000 1.627.000 1.576.000
  • 23. Ketersediaan Lahan untuk Pertanian Sumber: Dato’ Abd Wahab Maskan, 2013
  • 24. Ketersediaan Lahan Tanaman Pangan di Beberapa Negara Asia 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Ketersediaan Lahan Tanaman Pangan (m2)/Kapita Indonesia India China Thailand Vietnam Sumber: Soemarno, 2007
  • 25. Konversi Lahan  1981 – 1999: + lahan sawah seluas 1,6 juta ha  1999 – 2002: Konversi sawah menjadi lahan non pertanian 563.159 ha 187.719,7 ha/tahun.  Laju alih fungsi lahan sawah ke non sawah = 187.720 ha/tahun:  sawah ke non pertanian: 110.164 ha/tahun sawah ke pertanian lainnya: 77.556 ha/tahun  lahan kering pertanian ke non pertanian: 9.152 ha/tahun
  • 26.
  • 27. Konsumsi Beras tahun 2007 Konsumsi Beras (ton) 1. China: 102,640,324 2. India: 82,602,265 3. Indonesia: 28,146,034 4. Bangladesh: 25,196,763 5. Viet Nam: 14,255,523 6. Philippines: 11,470,307 7. Myanmar: 7,710,029 8. Japan: 7,214,929 9. Thailand: 6,904,528 10. Brazil: 6,318,838
  • 28.
  • 29. OECD  Menurut Ken Ash (Direktur Perdagangan & Pertanian OECD): perhatian Indonesia pada pencapaian ketahanan pangan melalui swasembada adalah salah arah.  Menurut laporan terbaru OECD, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan: mulai meninggalkan tujuan swasembada pangan. membuka lebih luas pasar produk pertanian dalam perdagangan internasional,  memfasilitasi penanaman modal pertanian yang lebih tinggi,  mereformasi skema subsidi input dan bantuan pangan http://www.oecd.org/newsroom
  • 30. OECD menyebutkan  Proteksi terhadap impor pangan: menghambat daya saing sektor pertanian,  membatasi pertumbuhan produktivitas pertanian,  meningkatkan biaya pangan untuk konsumen miskin, termasuk mayoritas petani, yang merupakan pembeli neto (net buyer) bahan pangan pokok.  Kebijakan non-tarif yang lebih terbuka:  akan mendorong perdagangan memungkinkan konsumen Indonesia mengakses pangan di pasar internasional dengan lebih baik.
  • 31. Impor Pangan Indonesia 2011 17.61 Produk Olahan 11.52 10.6 8.61 9.38 17.02 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Buah dan Sayur BS Segar Beras Jagung Kedelai Gandum
  • 32. Siapa yang akan memberi makan mereka??? Sumber: Dato’ Abd Wahab Maskan, 2013
  • 33. Problem Pangan Lonjakan populasi  8 M jiwa 2025  Kebijakan USA dan Uni Eropa memberi subsidi dengan keringan pajak untuk diversifikasi pertanian tanaman pangan menjadi biofuel  Jagung untuk bioetanol: Jagung untuk 95 liter etanol ≈ makan 1 orang selama 1 tahun  35% bijian untuk pakan ternak  Peningkatan permintaan karena peningkatan jumlah penduduk dan juga peningkatan pendapatan  Produktivitas yang rendah kronis pada petani negara miskin karena ketidakmampuan membeli benih, pupuk, dan irigasi Perubahan iklim dunia
  • 34. Dampak variabilitas dan perubahan iklim Taken from Stem, 2006
  • 36. 18 Skenario sampai 2030 KONSUMSI PERKAPITA (Kg/Kapita/Tahun) LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (%) LAJU PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS PADI (%) NERACA PRODUKSI PADI NERACA LAHAN 125,3 1,49 1,04 negatif negatif 1,30 negatif negatif 1,56 negatif negatif 1,7 1,04 negatif negatif 1,30 negatif negatif 1,56 negatif negatif 1,3 1,04 negatif negatif 1,30 negatif negatif 1,56 negatif negatif 90 1,49 1,04 positif positif 1,30 positif positif 1,56 positif positif 1,7 1,04 positif positif 1,30 positif positif 1,56 positif positif 1,3 1,04 positif positif 1,30 positif positif 1,56 positif positif
  • 37. Rekomendasi Kebijakan  Pengendalian laju pertumbuhan penduduk  Pengimplementasian UU No.41 Tahun 2009 secara konsisten yang disinkronkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)  Peningkatan penyediaan air irigasi dengan perbaikan bendungan dan saluran irigasi,  Meningkatkan areal tanaman pangan  Meningkatkan produktivitas tananaman pangan  Mencari alternatif pangan baru yang bergizi, enak, mudah disiapkan dan sesuai dengan martabat dan budaya yang berbasis pada sumberdaya lokal  Diversifikasi pangan dengan menurunkan konsumsi beras per kapita secara bertahap
  • 38. Diversifikasi Pangan  Aspek konsumsi, penyediaan, distribusi, keterjangkauan dan keamanan pangan dengan peningkatan pangan berbasis sumberdaya lokal  Pangan berbasis sumberdaya lokal perlu diolah dan disajikan secara modern menjadi pangan yang mempunyai nilai (gizi, gengsi, kemudahan penyajian, citarasa, keamanan) yang setara atau lebih baik daripada beras  Proses modernisasi pangan lokal seyogyanya dilakukan pada tingkat lokal oleh perusahaan lokal, dan tidak dinasionalisasikan agar dapat mencukupi kebutuhan lokal
  • 39. Diversifikasi Pangan  Golongan berpenghasilan tinggi: Menaikan konsumsi daging, telor, ikan, buah dan sayuran dengan tetap mempertahankan asupan kalori 2200-2400 kalori/hari.  Golong Menengah: Mengganti sebagian beras dengan sumber karbohidrat lain berbasis sumberdaya lokal yg sudah diolah secara modern dan sebagian dengan sumber pangan hewani serta sayuran dan buah.  Sumber karbohidrat tersebut perlu diolah agar menjadi pangan yang bergengsi, bergizi, mudah dimasak/disajikan, awet, serta mudah didistibusikan  Pengurangan konsumsi beras seyogyanya tidak disarankan pada kelompok masyarakat miskin karena karena mereka akan sulit untuk memperoleh sumber protein sebaik dan semurah beras;
  • 40. Peningkatan Produktivitas  Varietas baru, teknologi produksi dan pengolahan pangan baru  didukung penelitian  Perluasan lahan pertanian dan pencetakan sawah baru:  dengan sangat hati-hati, karena yg tersedia adalah lahan marginal  lahan-lahan marginal yang perlu penanganan spesifik lokasi;  kesalahan penangan akan menimbulkan masalah lingkungan  teknologi spesifik lokasi hasil penelitian & kearifan lokal  Mencegah alih fungsi lahan pertanian: Keasadaran bersama, termasuk pada para politisi, penentuk kebijakan di daerah dan anggota DPRD  Penyediaan air irigasi dengan perbaikan bendungan dan saluran irigasi mutlak diperlukan
  • 41. Perencanaan Pembangunan Pangan Nasional  Membuat Peta detail pertanian tanaman pangan:  Lokasi & luas lahan berdasar tingkat kesesuaian lahan Peta produksi pangan berdasar waktu, lokasi dan komoditas  Mempelajari pola pangan masyarakat  Berdasarkan hal tersebut merencanakan pasokan pangan  Riset untuk mendapatkan pangan lokal bernilai (gizi, gengsi, citarasa, kemudahan penyediaan, kemudahan pengolahan, kemudahan penyimpanan) seperti beras.  Membangun industri pangan berbasis sumberdaya lokal  Penyediaan pangan utama alternatif berbasis sumberdaya lokal  Kampanye diversifikasi pangan
  • 42. Kami karuniai mereka dengan buah-buahan dan daging dari bermacam jenis yang mereka inginkan (Ath-Thur: 22) Bumi Ia bentangkan untuk semua insan; di atasnya tumbuh buah-buahan dan pohon kurma dengan selodongnya, juga padi-padian yang berkulit dan tumbuh-tumbuhan yang harum baunya. Maka, karunia manakah dari Tuhanmu yang kamu dustakan? (Ar-Rahman: 10-13) Terima Kasih