SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Kebijakan Penguatan Penerapan
Industri Hijau
Jakarta, 21 April 2022
Disampaikan Pada:
Seminar Nasional dengan Tema Penguatan Industri di Tengah Momentum
Presidensi G20 yang diselenggarakan oleh BSKJI Kemenperin
1
Oleh Pusat Industri Hijau
Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri
Kementerian Perindustrian
Arahan Presiden Jokowi tentang Ekonomi Hijau
"Green economy, green
technology and green product
harus diperkuat agar Indonesia
bisa bersaing di pasar global. Kita
memiliki kesempatan yang besar
masuk ke produk hijau dan
ekonomi hijau ini baik dari sisi
produksi, distribusi, dan
konsumsi” ~ Presiden Joko
Widodo (4 Mei 2021) 2
Presidensi G20 Indonesia 2022:
Jadi Contoh Atasi Perubahan Iklim
G20 harus menjadi katalisator pemulihan hijau dan
memastikan tidak ada satu pihak pun yang tertinggal.
Kita perlu pastikan bahwa transisi ke energi baru
terbarukan berjalan seiringan dengan prinsip energy
security, accessibility, and affordability
Presiden Joko Widodo ketika berbicara dalam KTT G20 sesi II dengan topik perubahan
iklim, energi dan lingkungan hidup di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu, 31 Oktober 2021.
2
01
02
03
Pembangunan
Arsitektur
Kesehatan Global
Transformasi
Ekonomi Digital
Transisi Energi
3 Fokus Presidensi G20
Indonesia Tahun 2022
EKONOMI
HIJAU
Transisi
Energi
NZE
LCDI
Target & Strategi Net Zero Pada Sektor Kunci
Efisiensi energi 10% per PDB pada tahun 2060, produksi EV pada tahun 2025, 48% energi
terbarukan pada tahun 2030, menghapus subsidi bahan bakar fosil dan uji coba pasar
karbon.
Energi
Reboisasi, perlindungan hutan, restorasi lahan gambut dan bakau, serta pertanian
berkelanjutan.
Pertanian, Hutan, dan Tata Guna Lahan
Memastikan pengelolaan limbah yang tepat, memprioritaskan ekonomi sirkular,
mengurangi timbulan limbah per kapita hingga 70%, meningkatkan daur ulang air limbah
industri, efisiensi IPPU, meningkatkan produktivitas manufaktur, dan menciptakan
lapangan kerja baru.
Pengelolaan Limbah & Industri
Sumber:
Bappenas – A Green Economy for a Net-Zero Future: How Indonesia Can Build Back Better After COVID-19 with The Low Carbon Development Initiative (LCDI), 2021.
Ekonomi Hijau
3
LATAR BELAKANG PENERAPAN INDUSTRI HIJAU
Perlunya menyelaraskanpertumbuhan
ekonomi dengan perlindungan
lingkungan sesuai prinsip SDGs
(SustainableDevelopmentGoals)
Pembangunan industri
rendah karbon
Trend perdaganganproduk
industrisecara global
Shifting dari ekonomi liner kepada
ekonomi sirkular
Pengembanganproses produksi
mengarahke 4R (Reduce, Reuse,
Recycle, and Recovery)
Isu lingkungan yang harus dihadapi
industri:
penghapusanmerkuri dan bahan
berbahaya lain, penanganan limbah B3,
pengurangansampah laut program
,
5 6
4
1 2 3
4
UU 03/2014 tentang
Perindustrian
PP 29/2018
Pemberdayaan
Industri
Peraturan Presiden
59/2017 tentang
Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan
Circular Economy
Industri 4.0
Pembangunan Rendah Karbon
PP 41/2015
Pembangunan
Sumber Daya
Industri
PP 29/2018
Standar Industri Hijau paling sedikit
memuat ketentuan mengenai:
a. Bahan Baku, bahan penolong, dan
energi;
b. proses produksi;
c. produk;
d. manajemen pengusahaan; dan
e. pengelolaan limbah.
UU No. 3 Tahun 2014
• Perusahaan Industri dan Perusahaan
Kawasan Industri wajib memanfaatkan
sumber daya alam secara efisien, ramah
lingkungan, dan berkelanjutan
• Pemanfaatan sumber daya alam secara
ramah lingkungan dan berkelanjutan
dilakukan melalui pengurangan limbah,
penggunaan kembali, pengolahan kembali,
dan pemulihan.
UU No.6 Tahun 2016
Tentang Pengesahan
Paris Agreement
UU 11/2020 ttg
Cipta Kerja
PP 28/2021 ttg
Penyelenggaraan
Bidang Perindustrian
PP 28/2021
Menegaskan adanya
pengendalian dan
pengawasan terkait: efisiensi
sumber daya, manajemen
energi, manajemen air, dan
Penerapan Standar Industri
Hijau.
DASAR HUKUM PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU
Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
5
4R (Reduce, Reuse,
Recycle, Recovery)
Material, water,
and energy
saving
Alternative
energy
Eco and human
friendly material
New and low
carbon technology
Integrated waste
management
PILAR INDUSTRI HIJAU
Menghijaukan
Industri
Eksisting
1
Penciptaan
Industri Hijau
Baru
2
Perindustrian diselenggarakan dengan tujuan mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju,
serta Industri Hijau (UU No. 3/2014 Pasal 3 huruf c).
Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Strategi Industri Hijau
Efisiensi
Biaya
Produksi
Peningkatan
daya saing
mencegah
pencemaran dan
perusakan
lingkungan 6
STRATEGI DAN PILAR DARI INDUSTRI HIJAU
Efisiensi dan
ketahanan air sektor
industri
Penerapan
ekonomi sirkular
dan 4R
Penurunan GRK,
emisi, polusi,
dan limbah
Efisiensi energi dan
pemanfaatan energi
bersih/EBT
Peningkatan
pekerjaan hijau
(Green Jobs)
Pengembangan
produk hijau
Peningkatan
efisiensi produksi
dan sumber daya
Arah Kebijakan Industri Hijau untuk Daya Saing Ekonomi yang Berkelanjutan
Standar dan Sertifikasi
Industri Hijau (SIH)
1
Penghargaan Industri
Hijau (PIH)
2
Penurunan Gas Rumah Kaca
dan Pembangunan Rendah
Karbon (PRK)
3
Efisiensi Energi, Air,
dan Pemanfaatan EBT
4
Fasilitasi Fiskal
dan Non Fiskal
5
Penerapan Ekonomi
Sirkular
6
Kawasan Industri Hijau
7
IKM Hijau
8
Jasa Industri Baru
dan Hijau
9
INISIATIF KUNCI INDUSTRI HIJAU
7
2015/2016 2020 2030 2045 ≤ 2060
Persetujuan
Paris
Pembangunan
Rendah Karbon
dan
Berketahanan
Iklim
Target
NDC Indonesia
(Nationally
Determined
Contributions)
Karbon Netral
Indonesia
Agenda 100
Tahun Indonesia
Merdeka
Dari Persetujuan Paris Menuju Karbon Netral 2060
8
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DAN MITIGASI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI
2060 or sooner
9
10
1) Timeline pencapaian strategis mencapai net zero emission di sektor energi.
2) Peta Jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060.
*) PLTU pada Wilus PLN dan Non-PLN:
Maksimal 30 tahun dan IPP 25-30tahun (sesuai PPA)
 Penurunan impor LPG dengan kompor Induksi untuk
18,2 juta RT.
 Kendaraan Listrik 2 jt mobil dan 13 juta motor
 Jargas untuk 10 juta rumah,
 Mobil BBG 300 rb
 Pemanfatan DME substitusi LPG untuk 20,4 juta RT
 Penerapan Manajemen Energi dan SKEM
Supply:
 Tidak ada penambahan pembangkit fosil
 Tidak ada PLTD lagi
 Retirement PLTU 6 GW*)
 Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 99 GW, Hydro 3,1
GW, Bioenergi 3,1 GW dan PLTP 5,6 GW
 Pemanfaatan Hidrogen 328 MW
 Penggunaan Baterai 7 GW
Demand:
 Penggunaan kompor Induksi untuk 28,2 juta RT.
 Kendaraan listrik 5,7 juta mobil dan 46,3 juta motor
 Jargas untuk 15,3 juta rumah.
 Mobil BBG 800 ribu
 Penggunaan kompor Induksi untuk 38,2 juta RT.
 Kendaraan listrik 12,3 juta mobil dan 105 juta motor
 Jargas untuk 20,3 juta rumah.
 Mobil BBG 2 juta
Supply:
 Retirement PLTU 31 GW*)
 Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 180,2 GW, PLTB
17,5 GW, Hydro 13,7 GW, Bioenergi 23 GW, PLTP 3 GW,
PLTAL 1,3 GW dan Nuklir 5 GW
 Pemanfaatan Hidrogen 9 GW
 Penggunaan Baterai 151 GW
Demand:
 Penggunaan kompor Induksi untuk 48,2 juta RT.
 Kendaraan listrik 38,2 juta mobil dan 205 juta motor
 Jargas untuk 23,4 juta rumah.
 Mobil BBG 2,8 juta
Supply:
 RetirementPLTU 8 GW*)
 RetirementPLTGU 8 GW
 Pembangunan Pembangkit EBT: 8,2 GW, PLTB 11,6 GW,
Hydro 37,9 GW, Bioenergi 2,1 GW, PLTP 3 GW, PLTAL
12,1 GW dan Nuklir 30 GW
 Pemanfaatan Hidrogen 52 GW
 Penggunaan Baterai 140 GW
Demand:
 Penggunaan kompor Induksi untuk 58 juta RT.
 Kendaraan listrik 69,6 juta mobil dan 229 juta motor
 Jargas untuk 23,9 juta rumah.
2021 – 2025 2026 – 2030
Supply:
Pembangunan PLT EBT 10,3 GW pengganti PLTU
Demand:
2031– 2035 2036 – 2040
Supply:
 RetirementPLTU 3 GW*)
 Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 68,5 GW, PLTB 9,4
GW, Hydro 3,7 GW, Bioenergi 7,8 GW, dan PLTP 1 GW
 Pemanfaatan Hidrogen 332 MW
 Penggunaan Baterai46 GW
Demand:
2041– 2050 2051 – 2060
2035: Penurunan emisi 475 Juta ton CO2
2025: Penurunan emisi 198 Juta ton CO2
2030: Penurunan emisi 314 Juta ton CO2 2040: Penurunan emisi 796 Juta ton CO2
2050: Penurunan emisi 956 Juta ton CO2
2060: Penurunan emisi 1.526 Juta ton CO2
Teknologi rendah emisi yang inovatif seperti CCS/CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu pada pembangkit listrik fosil yang ada untuk
mempercepat pengurangan emisi dalam peralihan ke energi yang lebih bersih dan lebih hijau
Direktorat Jenderal EBTKE @2022
Supply:
 Implementasi PLTS Atap 3,6 GW
 Pembangunan PLT EBT kapasitas 10,6 GW
 Gasifikasi pembangkit gas 1,7 GW
 Take out PLTU 8,8 GW pada RUPTL
 Konversi PLTD ke Pembangkit EBT
 PLTGU0,8 GW sebagai pengganti PLTU
Demand:
 Penurunan impor LPG dengan kompor Induksi untuk 8,2 juta
RT.
 Kendaraan listrik 400 ribu mobil dan 1,7 juta motor
 Jargasuntuk 5,2 juta rumah.
 Mobil BBG 100 rb
 Penerapan Manajemen Energi dan SKEM
PETA JALAN TRANSISI ENERGI MENUJU KARBON NETRAL
AIR
PRODUK
EMISI GAS
RUMAH KACA
PENGELOLAAN
LIMBAH
PROSES
PRODUKSI
Efisiensi penggunaan sumber
daya air dan peningkatan daur
ulang
memenuhi persyaratan
mutu, termasuk
kemasannya
Digitalisasi dan optimalisasi
kinerja proses produksi
Penggunaan teknologi yang
efektif untuk memenuhi
ketentuan baku mutu
lingkungan dan penerapan
ekonomi sirkular
Peningkatan mitigasi GRK
sesuai peta jalan NDC menuju
Karbon Netral 2060
BAHAN BAKU
ENERGI
Efisiensi material & Penggunaan Bahan
Baku/bahan penolong yang ramah
lingkungan (Green Material)
Transisi energi:manajemen
dan efisiensi energi serta
penggunaan energi baru dan
terbarukan
PENERAPAN DAN ASPEK UTAMA INDUSTRI HIJAU
11
12
Inisiatif Kunci Industri Hijau
Energy and resource efficiency;
Electrification;
Solar heating and biomass;
Innovation and new business models (e.g.
bio-refineries);
Industrial symbioses and resource reuse.
Skenario Dekarbonisasi menuju Karbon Netral 2060
melalui Penerapan Industri Hijau
Strategi dekarbonisasi Sektor Industri
Secara Umum
1. Standar Industri Hijau
2. Penghargaan Industri Hijau
3. Penurunan GRK dan Pembangunan Rendah Karbon
(Penerapan Teknologi Rendah Karbon dan Peralatan
Hemat Energi  CHP, RDF (Refuse Derived Fuel),
WHR, CCUS, dst)
4. Efisiensi Energi, Air, dan Pemantauan EBT
5. Fasilitasi Fiskal dan Non Fiskal (Green Public
Procurement (GPP)  Memberikan Prioritas kepada
produk tersertifikasi SIH dalam pengadaan B/J
Pemerintah, Sertifikasi, Pendampingan)
6. Pengelolaan Limbah B3 & Penerapan Ekonomi Sirkular
7. Pengembangan Kawasan Industri Hijau
8. Pengembangan IKM Hijau
9. Jasa Industri Baru dan Hijau
Kegiatan Aksi Pengendalian Perubahan Iklim dan Transisi Energi Sektor Industri
Menyusun baseline dan proyeksi penurunan emisi GRK
 Sesuai NDC 2030  telah disusun (2020 -- 2030)
 Sesuai NZE 2060  sedang disusun
Menyusun Buku Pedoman MRV
(Monitoring, Reporting and
Verification) GRK dan Pedoman
Teknis Mitigasi (efisiensi energi
dan pengelolaan limbah)
1 2
Membangun Sistem Pelaporan
Online (e-reporting) yang
terintegrasi dengan SIINAS
3
Melakukan verifikasi pelaporan secara rutin, pelatihan,
dan pengembangan kapasitas, serta Fasilitasi/insentif
4
Menyusun Standar Industri Hijau dan Penghargaan
Industri Hijau ( Emisi GRK, IKE, EBT, dan efisiensi material
menjadi parameter dalam SIH dan PIH)
5
13
Data Capaian Pengembangan Industri Hijau Tahun 2021
Penghargaan Industri Hijau 2021
Pembinaan Industri Hijau
Peserta
1078 Peserta
70 Peserta
204
Bimtek Akbar Industri Hijau Campaign Industri Hijau Inhouse Training Manajemen Energi
dan Gas Rumah Kaca
152
Jumlah Industri
Peserta
31
44
14
Standar Industri Hijau
(SIH)
Jumlah Industri
tersertifikasi Standar
Industri Hijau (SIH)
Lembaga Sertifikasi
Industri Hijau (LSIH)
Sertifikasi Industri Hijau s/d 2021
14
Solar Panel:
6.244.000
GJ
Biofuel:
1000 GJ
Biomasa:
41.141.000
GJ
Lainnya:
726.000
GJ
Pemanfaatan
Energi Baru dan Terbarukan
TANTANGAN TRANSISI ENERGI
Tantangan kedua, terkait dengan masalah
pendanaan, dimana proses transisi energi
membutuhkan dana yang sangat besar.
Tantangan ketiga adalah dukungan riset dan
teknologi untuk menghasilkan teknologi
baru yang lebih efisien dan lebih kompetitif
Pertama terkait dengan akses energi bersih, dunia
menghadapi kenyataan bahwa tidak semua warga
dunia memiliki akses pada energi yang terjangkau,
andal, berkelanjutan, dan modern.
01
02
03
15
16
TANTANGAN KARBON NETRAL DAN MITIGASI GRK SEKTOR INDUSTRI
01
02
03
Instrumen pendanaan rendah karbon atau green/sustainable financing seperti Green Bond,
Green Sukuk, dana lingkungan hidup (BPDLH) telah tersedia namun secara operasional belum
dapat diakses/dimanfaatkan oleh sektor industri secara optimal;
Pengembangan EBT dan pasokan yang stabil untuk industri akan mempercepat capaian karbon
netral sektor industri
Insentif baik fiskal dan non fiskal dapat mendorong industri dalam peningkatan capaian target
Energi efisiensi dan penurunan GRK.
04 Perlu adanya rekomendasi teknologi dan restrukturisasi permesinan dengan teknologi efisien
energi dan karbon rendah.
Perdagangan Karbon (ETS) akan mendukung penurunan emisi GRK sektor industri sedangkan
untuk pajak karbon masih perlu waktu untuk diterapkan karena kalau diterapkan saat ini hanya
akan menambah beban daya saing industri.
05
06 Green Product Procurement perlu dipercepat dengan menambah jumlah produk yang telah
tersertifikasi SIH dalam prioritas pengadaan barang pemerintah (green e-katalog)
Tantangan Industri Daur Ulang dan Sirkular Ekonomi
 Kesadaran konsumen.
 Pemilahan, pengumpulan, dan pengangkutan limbah
yang dapat didaur ulang.
 Perizinan pemanfaatan limbah B3 (yang memiliki
potensi untuk dimanfaatkan sebagai substitusi material
atau energi).
 Masih didominasi sektor informal.
 Kelengkapan & akurasi data sampah (jumlah & lokasi).
17
Potensi Kerja sama dan Investasi
Peralatan industri (motors,
compressors, pumps,
transformers, dsb.)
Peralatan Industri yang
Efisien Energi
E-bike, e-car, e Scooter,
baterai dan seluruh
komponennya
Kendaraan Listrik
Solar PV dan seluruh
komponennya
Industri Energi Surya
Ko-gen, CHP (Combined Heat and
Power), WHR, Waste to Energy,
CCHP, dsb.
Teknologi Rendah Karbon
18
19
Prioritas Tindak Lanjut dan Program Kedepan
Penambahan SIH baru dan
Revisi
Pendampingan Intensif
Industri dalam rangka
sertifikasi IH
Sertifikasi Industri Hijau
Dibayar Pemerintah (SIHDP)
Harmonisasi Kebijakan
Pengelolaan Limbah B3, Transisi
Energi, Perdagangan Karbon, Batas
Atas Emisi, Harga EBT, EV, dll.
Substitusi Impor dengan Bahan
Ramah Lingkungan Hasil
Industri Daur Ulang
Pengembangan Jasa Industri
Hijau di Balai/UPT di bawah
Kemenperin
Penyediakan Buku Pedoman
dan Pelatihan bagi Industri
Green ISO (Energi, Air, LCA, dst),
Perhitungan GRK, dan Simulasi
Perdagangan Karbon, IKM Hijau, dll
Peningkatan praktik Green
Public Procurement (GPP)
Menambah Produk SIH dalam e katalog
produk ramah lingkungan
20
Pusat Industri Hijau
Gedung Kementerian Perindustrian Lt 20
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta
Selatan
Hotline : (021) 5252746
T : (021) 5255509 Ext. 4042
F : (021) 5252746
E : industrihijaukemenperin@gmail.com
W : www.kemenperin.go.id
Alokasi target penurunan emisi GRK sektor IPPU
Sumber: Peta Jalan NDC Indonesia (2019)
Target penurunan emisi GRK skenario CM1 (unconditional) tahun 2030 berdasarkan jenis aktivitas
mitigasi
Sumber: Peta Jalan NDC – KLHK (2019)
Alokasi target penurunan emisi GRK sektor Limbah
Sumber: Peta Jalan NDC – KLHK (2019)
INDUSTRI
SEMEN
1. Penggunaan Bahan Bakar Alternatif RDF,
2. Penggunaan High Momentum Burner
3. Melakukan Calciner Improvement
4. Penggunaan Waste Heat Recovery
Power Generator
5. Inverter Power Saving
1. Substitusi sumber panas dari high
pressure steam (HPS) ke medium
pressure steam (MPS) pada
Pengering Saringan Molekuler
2. Mengganti teknologi exhaust
processing dari metode Cryogenic
ke Permeable Membrane
3. Optimasi gas buang (tail gas)
sebagai bahan bakar
4. Meningkatkan isolasi reformer
5. Menurunkan rasio Steam to Carbon
1. Pemanfaatan Waste Water Biogas
2. Penggunaan Biomass Boiler
3. Efisiensi Energi di Boiler Waste Heat
Recovery, Sistem Steam, Electric
Motors, Thermal dan Electricity
1. Pemulihan panas pada pabrik sinter
2. Program pemanasan dalam
pembuatan kokas
3. Perbaikan proses dengan
penggantian teknologi smelter dan
penggunaan scrap
INDUSTRI
PUPUK INDUSTRI
PULP KERTAS
INDUSTRI
BESI BAJA
Sumber : Profil Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor
Industri, Kemenperin 2018)
PROGRAM EFISIENSI ENERGI DI INDUSTRI
INDUSTRI
KACA
KERAMIK
1. Pemasangan Roof Top PV Cells
2. Penggunaan Alumina Ball Mill Linings &
Media
3. Penggunaan Heat Recovery ke Dryer,
Pre-heated Combustion Air, Heat
Recovery ke Spray Dryer
Spinning :
1. Pemasangan Variable Frequency Drives
(VFD) pada mesin Autoconer
2. Pemasangan drive frekuensi variabel (VFD)
untuk motor pompa pencuci di plant
humidifikasi
3. Penggantian impeler kipas aluminium alloy
eksisting dengan FRP atau impeler fiberglass
yang diperkuat plastik
Weaving :
1. Penggunaan arus balik-arus untuk proses
cuci
2. Penggunaan kumparan uap sebagai
pengganti pemanasan uap langsung dalam
mesin pencelupan (winch dan jigger)
3. Konversi sistem pemanas fluida termik
untuk mengarahkan sistem pembakaran gas
pada stenter dan pengering
1. Penggunaan Feedwater Economizers
untuk Waste Heat Recovery
2. Menerapkan reduced compressor
working pressure
3. Industri yang menggunakan udara
terkompresi untuk berbagai proses,
menggunakan berbagai jenis
pengering termasuk pengering
berpendingin, baik cycling maupun
noncycling
4. Pemulihan panas dari air daur ulang
sebelum kondensor
5. Pemulihan uap selama sterilisasi
1. Pemantauan steam trap online
2. Penggunaan Electro Static Precipitator (ESP)
Boiler dan Absorpsi chiller
INDUSTRI
TEKSTIL INDUSTRI
MAKANAN
MINUMAN
INDUSTRI
KIMIA
Sumber : Profil Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor
Industri, Kemenperin (2018)
PROGRAM EFISIENSI ENERGI DI INDUSTRI (2)
Aksi Mitigasi
Potensi Penurunan
(Ton CO2e)
Abatement Cost
(USD / Ton CO2e)
Total Biaya
(USD)
Inverter Power Saving 318.050 -83 -26.506.609
WHRPG 2.155.850 -33 -71.767.473
Calciner Improvement 1.496.350 -27 -39.974.487
Blended Cement PCC 2.830.480 -19 -52.496.167
High Momentum Burner 466.284 -15 -7.019.447
Blended Cement PPC 2.830.480 -11 -31.039.233
AFR-RDF (avg. material
cost) 4.006.300 -9 -37.581.265
INDUSTRI SEMEN
Aksi Mitigasi
Potensi Penurunan
(Ton CO2e)
Abatement Cost
(USD / Ton CO2e)
Total Biaya
(USD)
Replacement of Coal for energy to NG in East
Kalimantan and South Sumatera factories 960 -112,705 -108.211,0
Switch HS to MS as dryer at Mol Sieve 3,0 -105,17 -320,6
Install Pressure Release at 132 F 28,0 -100,80 -2.822,4
Switch Cryogenic to membrane at PGRU 150,4 -100,65 -15.137,2
Optimization tail gas as fuel 75,2 -100,40 -7.544,8
Install Integration Line for Start-up 102,6 -75,75 -7.772,0
Instal new PHE at CO2 stripper 297,0 9,55 2.835,5
Install CO2 liquefaction plant 140,5 20,85 2.929,1
INDUSTRI PUPUK
Dalam pencapaian target NDC
untuk CM2 sebesar 41%, maka
dibutuhkan bantuan dari luar.
Kementerian Perindustrian pada
tahun 2019 telah membuat Estimasi
Nilai Investasi untuk Aksi Mitigasi di
4 Sektor Industri.
(-) menunjukkan biaya dalam USD
yang harus dikeluarkan oleh
industri untuk mengurangi 1 ton
CO2 equivalent
Revitalisasi dan Restrukturisasi Mesin Industri
Revitalisasi Mesin di Industri Tekstil dan Alas Kaki
(2007–2015) dg anggaran Rp. 1,18 T dan telah
mendorong kegiatan investasi mesin/peralatan
sebesar Rp. 14,84 T, peningkatan produktivitas
sebesar 6-10%, efisiensi energi sebesar 25% dan
penyerapan tenaga kerja sebesar 17%.
Revitalisasi Mesin di Industri Gula, (2010-2012)
mampu meningkatkan efektifitas giling dengan
performa 91,48%;
Retrukturisasi di Industri Pupuk sesuai dengan
Instruksi Presiden No. 2 tahun 2010, untuk 4 Pabrik
Pupuk (PKC, PKG, PKT, Pusri)
Bantuan Revitalisasi mesin/peralatan untuk IKM (2017 –
sekarang)
Kredit Karbon Joint Crediting Mechanism (JCM),
Indonesia - Jepang
Refrigetor for Cold Storage and for frozen food Industry (PT.
Adib Global Food Supplay-2016)
Semen Indonesia, Penurunan emisi CO2 dg
memanfaatkan gas buang sebagai pembangkit listrik
(Waste Heat Recovery Power Generator, WHRPG) dg
kapasitas WHRPG sebesar 26 MVA (2017)
Chiller at Textile Factory (PT. Primatexco Factory & PT.
Nikawa Textile Industries-2018)
Energy Efficiency Waste Paper Production (PT. Fajar Surya
Wisesa Factory-2019)
Air Saving loom (PT. Indonesia Synthetic Textile Milles, PT.
Easterntex & PT. Century Textile Industry-2019)
FASILITASI NON FISKAL – KERJASAMA PENDANAAN
Proyek Penggunaan RDF pada
Industri Semen dan Kerjasama
Project CDM (Clean Development
Mechanism)
Pemerintah perlu mendorong
PEMDA untuk mengolah limbah
domestik menjadi RDF, khususnya
daerah yang terdapat pabrik
semen di wilayahnya, sebagai salah
satu solusi persampahan saat ini
(Pilot project sudah dijalankan di
TPA Jeruk Legi Cilacap bekerja
sama dengan PT Solusi Bangun
Indonesia Plant Cilacap)
Proyek CDM pada Industri Semen dg
mendapatkan Certied Emission
Reduction dari UNFCC untuk : PT
Holcim Indonesia (2011-2012); PT.
Indocement TP (2005-2014)
Bantuan IPAL pada Sentra Industri
dan Pilot Project Mini Depo
Bantuan IPAL mobile di daerah
Muncar dan Magetan (Jawa Timur),
Padang (Sumatera Barat), Sukaregang
– Garut (Jawa Barat)
Pilot Project Mini Depo bekerjasama
dengan UNDP di Cirebon (2019),
dengan harapan ke depannya dapat
direplikasi di daerah lainnya
Proyek Indonesia – Jepang melalui
Energy Conservation Center Japan
(ECCJ)
Pilot Project Energy Management
System (EnMS) di Sektor Industri
kerjasama dengan Energy
Conservation Center Japan)
(2014 – 2017) untuk total 9
Perusahaan di Industri Semen,
Baja, Pulp-Kertas, Tekstil
FASILITASI NON FISKAL – KERJASAMA PENDANAAN

More Related Content

What's hot

Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...SubhanRiski
 
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021Sampe Purba
 
Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...
Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...
Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...OECD Environment
 
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdapGandabhaskara Saputra
 
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdfIndonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdfFebrianJha
 
Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)
Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)
Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)OECD Environment
 
RPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdf
RPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdfRPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdf
RPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdfOECD Environment
 
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptxPPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptxefrianmuharrom
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaAndi Samyanugraha
 
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....zonaebt.com
 
Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission
Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission
Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission Dicky Edwin Hindarto
 
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdfPerdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdfAswarSani1
 
Study of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabad
Study of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabadStudy of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabad
Study of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabadSupa Buoy
 
Introduction to Carbon Markets
Introduction to Carbon Markets Introduction to Carbon Markets
Introduction to Carbon Markets sanjoysanyal
 
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptxRositaTrijata
 
Prospect of Developments of the Clean Energy in Indonesia
Prospect of Developments of the Clean Energy in IndonesiaProspect of Developments of the Clean Energy in Indonesia
Prospect of Developments of the Clean Energy in IndonesiaBadariahYosiyana
 
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptxRAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptxSampe Purba
 
Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...
Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...
Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...OECD Environment
 
PT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana Murti
PT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana MurtiPT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana Murti
PT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana MurtiOECD Environment
 
20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進
20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進
20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進懂能源團隊
 

What's hot (20)

Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
 
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
 
Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...
Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...
Green Industry Policy in support of Net-Zero Emission achievements: Astika An...
 
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
 
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdfIndonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
 
Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)
Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)
Role of the financial sector in Indonesia's Emissions Trading Scheme (DPPM)
 
RPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdf
RPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdfRPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdf
RPN 2022 Manila: Session 2.3 Yusuf Suryanto Bappenas.pdf
 
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptxPPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
PPT. PERPRES NEK No 98_2021 (samarinda 1 Desember 2021) .pptx
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
 
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
 
Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission
Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission
Mekanisme Berbasis Pasar dalam Pencapaian Target Net-Zro Emission
 
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdfPerdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
 
Study of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabad
Study of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabadStudy of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabad
Study of cng and lpg based vehicle system in pune and ahmedabad
 
Introduction to Carbon Markets
Introduction to Carbon Markets Introduction to Carbon Markets
Introduction to Carbon Markets
 
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
 
Prospect of Developments of the Clean Energy in Indonesia
Prospect of Developments of the Clean Energy in IndonesiaProspect of Developments of the Clean Energy in Indonesia
Prospect of Developments of the Clean Energy in Indonesia
 
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptxRAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
RAPBN 2023 - Energi - Sampe.pptx
 
Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...
Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...
Dian Lestari, BFK, Ministry of Finance - Green Finance Facility to Support Cl...
 
PT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana Murti
PT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana MurtiPT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana Murti
PT SMI’s Blended Finance for Clean Energy - ¨Pradana Murti
 
20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進
20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進
20221116_韓國2050碳中和下政策規劃與演進
 

Similar to 6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx

Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016Bevy Saragi Sitio
 
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...CIFOR-ICRAF
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfekosudarmanto4
 
Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...
Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...
Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...zonaebt.com
 
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUATGREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUATBenArief
 
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiPresentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
 
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar KarbonAspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar KarbonDicky Edwin Hindarto
 
Electric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali Pratama
Electric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali PratamaElectric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali Pratama
Electric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali Pratamazonaebt.com
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energikhoiril anwar
 
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02Dan Ada Dech
 
Komersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrik
Komersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrikKomersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrik
Komersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrikJFE Project
 
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
Migas   energi berkeadilan untuk bangsaMigas   energi berkeadilan untuk bangsa
Migas energi berkeadilan untuk bangsaSampe Purba
 
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdfTangguhTenggaraTazak
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdftamihakim
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfGbpGugun
 
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...PancaNababan1
 
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdfMateri-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdfAkuhuruf
 

Similar to 6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx (20)

Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
 
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
 
Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...
Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...
Unlocking The Indonesian Green Jobs Opportunity- Mahatmi Parwitasari Saronto-...
 
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUATGREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
 
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiPresentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
 
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar KarbonAspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
Aspek Biaya Mitigasi dalam Penerapan Pasar Karbon
 
Electric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali Pratama
Electric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali PratamaElectric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali Pratama
Electric Vehicle Forum 2022- Hj. Sari Suryani, CEO Gesits Bali Pratama
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energi
 
Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014
 
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
Desamandirienergi 090330041333-phpapp02
 
Komersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrik
Komersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrikKomersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrik
Komersialisasi gasifier biomasa untuk panas dan pembangkit listrik
 
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
Migas   energi berkeadilan untuk bangsaMigas   energi berkeadilan untuk bangsa
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
 
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
 
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
 
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdfMateri-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
 
BGH
BGHBGH
BGH
 

6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx

  • 1. Kebijakan Penguatan Penerapan Industri Hijau Jakarta, 21 April 2022 Disampaikan Pada: Seminar Nasional dengan Tema Penguatan Industri di Tengah Momentum Presidensi G20 yang diselenggarakan oleh BSKJI Kemenperin 1 Oleh Pusat Industri Hijau Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian
  • 2. Arahan Presiden Jokowi tentang Ekonomi Hijau "Green economy, green technology and green product harus diperkuat agar Indonesia bisa bersaing di pasar global. Kita memiliki kesempatan yang besar masuk ke produk hijau dan ekonomi hijau ini baik dari sisi produksi, distribusi, dan konsumsi” ~ Presiden Joko Widodo (4 Mei 2021) 2 Presidensi G20 Indonesia 2022: Jadi Contoh Atasi Perubahan Iklim G20 harus menjadi katalisator pemulihan hijau dan memastikan tidak ada satu pihak pun yang tertinggal. Kita perlu pastikan bahwa transisi ke energi baru terbarukan berjalan seiringan dengan prinsip energy security, accessibility, and affordability Presiden Joko Widodo ketika berbicara dalam KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu, 31 Oktober 2021. 2 01 02 03 Pembangunan Arsitektur Kesehatan Global Transformasi Ekonomi Digital Transisi Energi 3 Fokus Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022
  • 3. EKONOMI HIJAU Transisi Energi NZE LCDI Target & Strategi Net Zero Pada Sektor Kunci Efisiensi energi 10% per PDB pada tahun 2060, produksi EV pada tahun 2025, 48% energi terbarukan pada tahun 2030, menghapus subsidi bahan bakar fosil dan uji coba pasar karbon. Energi Reboisasi, perlindungan hutan, restorasi lahan gambut dan bakau, serta pertanian berkelanjutan. Pertanian, Hutan, dan Tata Guna Lahan Memastikan pengelolaan limbah yang tepat, memprioritaskan ekonomi sirkular, mengurangi timbulan limbah per kapita hingga 70%, meningkatkan daur ulang air limbah industri, efisiensi IPPU, meningkatkan produktivitas manufaktur, dan menciptakan lapangan kerja baru. Pengelolaan Limbah & Industri Sumber: Bappenas – A Green Economy for a Net-Zero Future: How Indonesia Can Build Back Better After COVID-19 with The Low Carbon Development Initiative (LCDI), 2021. Ekonomi Hijau 3
  • 4. LATAR BELAKANG PENERAPAN INDUSTRI HIJAU Perlunya menyelaraskanpertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan sesuai prinsip SDGs (SustainableDevelopmentGoals) Pembangunan industri rendah karbon Trend perdaganganproduk industrisecara global Shifting dari ekonomi liner kepada ekonomi sirkular Pengembanganproses produksi mengarahke 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Recovery) Isu lingkungan yang harus dihadapi industri: penghapusanmerkuri dan bahan berbahaya lain, penanganan limbah B3, pengurangansampah laut program , 5 6 4 1 2 3 4
  • 5. UU 03/2014 tentang Perindustrian PP 29/2018 Pemberdayaan Industri Peraturan Presiden 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Circular Economy Industri 4.0 Pembangunan Rendah Karbon PP 41/2015 Pembangunan Sumber Daya Industri PP 29/2018 Standar Industri Hijau paling sedikit memuat ketentuan mengenai: a. Bahan Baku, bahan penolong, dan energi; b. proses produksi; c. produk; d. manajemen pengusahaan; dan e. pengelolaan limbah. UU No. 3 Tahun 2014 • Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri wajib memanfaatkan sumber daya alam secara efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan • Pemanfaatan sumber daya alam secara ramah lingkungan dan berkelanjutan dilakukan melalui pengurangan limbah, penggunaan kembali, pengolahan kembali, dan pemulihan. UU No.6 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Paris Agreement UU 11/2020 ttg Cipta Kerja PP 28/2021 ttg Penyelenggaraan Bidang Perindustrian PP 28/2021 Menegaskan adanya pengendalian dan pengawasan terkait: efisiensi sumber daya, manajemen energi, manajemen air, dan Penerapan Standar Industri Hijau. DASAR HUKUM PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat. 5
  • 6. 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) Material, water, and energy saving Alternative energy Eco and human friendly material New and low carbon technology Integrated waste management PILAR INDUSTRI HIJAU Menghijaukan Industri Eksisting 1 Penciptaan Industri Hijau Baru 2 Perindustrian diselenggarakan dengan tujuan mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta Industri Hijau (UU No. 3/2014 Pasal 3 huruf c). Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Strategi Industri Hijau Efisiensi Biaya Produksi Peningkatan daya saing mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan 6 STRATEGI DAN PILAR DARI INDUSTRI HIJAU
  • 7. Efisiensi dan ketahanan air sektor industri Penerapan ekonomi sirkular dan 4R Penurunan GRK, emisi, polusi, dan limbah Efisiensi energi dan pemanfaatan energi bersih/EBT Peningkatan pekerjaan hijau (Green Jobs) Pengembangan produk hijau Peningkatan efisiensi produksi dan sumber daya Arah Kebijakan Industri Hijau untuk Daya Saing Ekonomi yang Berkelanjutan Standar dan Sertifikasi Industri Hijau (SIH) 1 Penghargaan Industri Hijau (PIH) 2 Penurunan Gas Rumah Kaca dan Pembangunan Rendah Karbon (PRK) 3 Efisiensi Energi, Air, dan Pemanfaatan EBT 4 Fasilitasi Fiskal dan Non Fiskal 5 Penerapan Ekonomi Sirkular 6 Kawasan Industri Hijau 7 IKM Hijau 8 Jasa Industri Baru dan Hijau 9 INISIATIF KUNCI INDUSTRI HIJAU 7
  • 8. 2015/2016 2020 2030 2045 ≤ 2060 Persetujuan Paris Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim Target NDC Indonesia (Nationally Determined Contributions) Karbon Netral Indonesia Agenda 100 Tahun Indonesia Merdeka Dari Persetujuan Paris Menuju Karbon Netral 2060 8
  • 9. PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DAN MITIGASI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI 2060 or sooner 9
  • 10. 10 1) Timeline pencapaian strategis mencapai net zero emission di sektor energi. 2) Peta Jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060. *) PLTU pada Wilus PLN dan Non-PLN: Maksimal 30 tahun dan IPP 25-30tahun (sesuai PPA)  Penurunan impor LPG dengan kompor Induksi untuk 18,2 juta RT.  Kendaraan Listrik 2 jt mobil dan 13 juta motor  Jargas untuk 10 juta rumah,  Mobil BBG 300 rb  Pemanfatan DME substitusi LPG untuk 20,4 juta RT  Penerapan Manajemen Energi dan SKEM Supply:  Tidak ada penambahan pembangkit fosil  Tidak ada PLTD lagi  Retirement PLTU 6 GW*)  Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 99 GW, Hydro 3,1 GW, Bioenergi 3,1 GW dan PLTP 5,6 GW  Pemanfaatan Hidrogen 328 MW  Penggunaan Baterai 7 GW Demand:  Penggunaan kompor Induksi untuk 28,2 juta RT.  Kendaraan listrik 5,7 juta mobil dan 46,3 juta motor  Jargas untuk 15,3 juta rumah.  Mobil BBG 800 ribu  Penggunaan kompor Induksi untuk 38,2 juta RT.  Kendaraan listrik 12,3 juta mobil dan 105 juta motor  Jargas untuk 20,3 juta rumah.  Mobil BBG 2 juta Supply:  Retirement PLTU 31 GW*)  Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 180,2 GW, PLTB 17,5 GW, Hydro 13,7 GW, Bioenergi 23 GW, PLTP 3 GW, PLTAL 1,3 GW dan Nuklir 5 GW  Pemanfaatan Hidrogen 9 GW  Penggunaan Baterai 151 GW Demand:  Penggunaan kompor Induksi untuk 48,2 juta RT.  Kendaraan listrik 38,2 juta mobil dan 205 juta motor  Jargas untuk 23,4 juta rumah.  Mobil BBG 2,8 juta Supply:  RetirementPLTU 8 GW*)  RetirementPLTGU 8 GW  Pembangunan Pembangkit EBT: 8,2 GW, PLTB 11,6 GW, Hydro 37,9 GW, Bioenergi 2,1 GW, PLTP 3 GW, PLTAL 12,1 GW dan Nuklir 30 GW  Pemanfaatan Hidrogen 52 GW  Penggunaan Baterai 140 GW Demand:  Penggunaan kompor Induksi untuk 58 juta RT.  Kendaraan listrik 69,6 juta mobil dan 229 juta motor  Jargas untuk 23,9 juta rumah. 2021 – 2025 2026 – 2030 Supply: Pembangunan PLT EBT 10,3 GW pengganti PLTU Demand: 2031– 2035 2036 – 2040 Supply:  RetirementPLTU 3 GW*)  Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 68,5 GW, PLTB 9,4 GW, Hydro 3,7 GW, Bioenergi 7,8 GW, dan PLTP 1 GW  Pemanfaatan Hidrogen 332 MW  Penggunaan Baterai46 GW Demand: 2041– 2050 2051 – 2060 2035: Penurunan emisi 475 Juta ton CO2 2025: Penurunan emisi 198 Juta ton CO2 2030: Penurunan emisi 314 Juta ton CO2 2040: Penurunan emisi 796 Juta ton CO2 2050: Penurunan emisi 956 Juta ton CO2 2060: Penurunan emisi 1.526 Juta ton CO2 Teknologi rendah emisi yang inovatif seperti CCS/CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu pada pembangkit listrik fosil yang ada untuk mempercepat pengurangan emisi dalam peralihan ke energi yang lebih bersih dan lebih hijau Direktorat Jenderal EBTKE @2022 Supply:  Implementasi PLTS Atap 3,6 GW  Pembangunan PLT EBT kapasitas 10,6 GW  Gasifikasi pembangkit gas 1,7 GW  Take out PLTU 8,8 GW pada RUPTL  Konversi PLTD ke Pembangkit EBT  PLTGU0,8 GW sebagai pengganti PLTU Demand:  Penurunan impor LPG dengan kompor Induksi untuk 8,2 juta RT.  Kendaraan listrik 400 ribu mobil dan 1,7 juta motor  Jargasuntuk 5,2 juta rumah.  Mobil BBG 100 rb  Penerapan Manajemen Energi dan SKEM PETA JALAN TRANSISI ENERGI MENUJU KARBON NETRAL
  • 11. AIR PRODUK EMISI GAS RUMAH KACA PENGELOLAAN LIMBAH PROSES PRODUKSI Efisiensi penggunaan sumber daya air dan peningkatan daur ulang memenuhi persyaratan mutu, termasuk kemasannya Digitalisasi dan optimalisasi kinerja proses produksi Penggunaan teknologi yang efektif untuk memenuhi ketentuan baku mutu lingkungan dan penerapan ekonomi sirkular Peningkatan mitigasi GRK sesuai peta jalan NDC menuju Karbon Netral 2060 BAHAN BAKU ENERGI Efisiensi material & Penggunaan Bahan Baku/bahan penolong yang ramah lingkungan (Green Material) Transisi energi:manajemen dan efisiensi energi serta penggunaan energi baru dan terbarukan PENERAPAN DAN ASPEK UTAMA INDUSTRI HIJAU 11
  • 12. 12 Inisiatif Kunci Industri Hijau Energy and resource efficiency; Electrification; Solar heating and biomass; Innovation and new business models (e.g. bio-refineries); Industrial symbioses and resource reuse. Skenario Dekarbonisasi menuju Karbon Netral 2060 melalui Penerapan Industri Hijau Strategi dekarbonisasi Sektor Industri Secara Umum 1. Standar Industri Hijau 2. Penghargaan Industri Hijau 3. Penurunan GRK dan Pembangunan Rendah Karbon (Penerapan Teknologi Rendah Karbon dan Peralatan Hemat Energi  CHP, RDF (Refuse Derived Fuel), WHR, CCUS, dst) 4. Efisiensi Energi, Air, dan Pemantauan EBT 5. Fasilitasi Fiskal dan Non Fiskal (Green Public Procurement (GPP)  Memberikan Prioritas kepada produk tersertifikasi SIH dalam pengadaan B/J Pemerintah, Sertifikasi, Pendampingan) 6. Pengelolaan Limbah B3 & Penerapan Ekonomi Sirkular 7. Pengembangan Kawasan Industri Hijau 8. Pengembangan IKM Hijau 9. Jasa Industri Baru dan Hijau
  • 13. Kegiatan Aksi Pengendalian Perubahan Iklim dan Transisi Energi Sektor Industri Menyusun baseline dan proyeksi penurunan emisi GRK  Sesuai NDC 2030  telah disusun (2020 -- 2030)  Sesuai NZE 2060  sedang disusun Menyusun Buku Pedoman MRV (Monitoring, Reporting and Verification) GRK dan Pedoman Teknis Mitigasi (efisiensi energi dan pengelolaan limbah) 1 2 Membangun Sistem Pelaporan Online (e-reporting) yang terintegrasi dengan SIINAS 3 Melakukan verifikasi pelaporan secara rutin, pelatihan, dan pengembangan kapasitas, serta Fasilitasi/insentif 4 Menyusun Standar Industri Hijau dan Penghargaan Industri Hijau ( Emisi GRK, IKE, EBT, dan efisiensi material menjadi parameter dalam SIH dan PIH) 5 13
  • 14. Data Capaian Pengembangan Industri Hijau Tahun 2021 Penghargaan Industri Hijau 2021 Pembinaan Industri Hijau Peserta 1078 Peserta 70 Peserta 204 Bimtek Akbar Industri Hijau Campaign Industri Hijau Inhouse Training Manajemen Energi dan Gas Rumah Kaca 152 Jumlah Industri Peserta 31 44 14 Standar Industri Hijau (SIH) Jumlah Industri tersertifikasi Standar Industri Hijau (SIH) Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) Sertifikasi Industri Hijau s/d 2021 14 Solar Panel: 6.244.000 GJ Biofuel: 1000 GJ Biomasa: 41.141.000 GJ Lainnya: 726.000 GJ Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
  • 15. TANTANGAN TRANSISI ENERGI Tantangan kedua, terkait dengan masalah pendanaan, dimana proses transisi energi membutuhkan dana yang sangat besar. Tantangan ketiga adalah dukungan riset dan teknologi untuk menghasilkan teknologi baru yang lebih efisien dan lebih kompetitif Pertama terkait dengan akses energi bersih, dunia menghadapi kenyataan bahwa tidak semua warga dunia memiliki akses pada energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. 01 02 03 15
  • 16. 16 TANTANGAN KARBON NETRAL DAN MITIGASI GRK SEKTOR INDUSTRI 01 02 03 Instrumen pendanaan rendah karbon atau green/sustainable financing seperti Green Bond, Green Sukuk, dana lingkungan hidup (BPDLH) telah tersedia namun secara operasional belum dapat diakses/dimanfaatkan oleh sektor industri secara optimal; Pengembangan EBT dan pasokan yang stabil untuk industri akan mempercepat capaian karbon netral sektor industri Insentif baik fiskal dan non fiskal dapat mendorong industri dalam peningkatan capaian target Energi efisiensi dan penurunan GRK. 04 Perlu adanya rekomendasi teknologi dan restrukturisasi permesinan dengan teknologi efisien energi dan karbon rendah. Perdagangan Karbon (ETS) akan mendukung penurunan emisi GRK sektor industri sedangkan untuk pajak karbon masih perlu waktu untuk diterapkan karena kalau diterapkan saat ini hanya akan menambah beban daya saing industri. 05 06 Green Product Procurement perlu dipercepat dengan menambah jumlah produk yang telah tersertifikasi SIH dalam prioritas pengadaan barang pemerintah (green e-katalog)
  • 17. Tantangan Industri Daur Ulang dan Sirkular Ekonomi  Kesadaran konsumen.  Pemilahan, pengumpulan, dan pengangkutan limbah yang dapat didaur ulang.  Perizinan pemanfaatan limbah B3 (yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai substitusi material atau energi).  Masih didominasi sektor informal.  Kelengkapan & akurasi data sampah (jumlah & lokasi). 17
  • 18. Potensi Kerja sama dan Investasi Peralatan industri (motors, compressors, pumps, transformers, dsb.) Peralatan Industri yang Efisien Energi E-bike, e-car, e Scooter, baterai dan seluruh komponennya Kendaraan Listrik Solar PV dan seluruh komponennya Industri Energi Surya Ko-gen, CHP (Combined Heat and Power), WHR, Waste to Energy, CCHP, dsb. Teknologi Rendah Karbon 18
  • 19. 19 Prioritas Tindak Lanjut dan Program Kedepan Penambahan SIH baru dan Revisi Pendampingan Intensif Industri dalam rangka sertifikasi IH Sertifikasi Industri Hijau Dibayar Pemerintah (SIHDP) Harmonisasi Kebijakan Pengelolaan Limbah B3, Transisi Energi, Perdagangan Karbon, Batas Atas Emisi, Harga EBT, EV, dll. Substitusi Impor dengan Bahan Ramah Lingkungan Hasil Industri Daur Ulang Pengembangan Jasa Industri Hijau di Balai/UPT di bawah Kemenperin Penyediakan Buku Pedoman dan Pelatihan bagi Industri Green ISO (Energi, Air, LCA, dst), Perhitungan GRK, dan Simulasi Perdagangan Karbon, IKM Hijau, dll Peningkatan praktik Green Public Procurement (GPP) Menambah Produk SIH dalam e katalog produk ramah lingkungan
  • 20. 20 Pusat Industri Hijau Gedung Kementerian Perindustrian Lt 20 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan Hotline : (021) 5252746 T : (021) 5255509 Ext. 4042 F : (021) 5252746 E : industrihijaukemenperin@gmail.com W : www.kemenperin.go.id
  • 21. Alokasi target penurunan emisi GRK sektor IPPU Sumber: Peta Jalan NDC Indonesia (2019)
  • 22. Target penurunan emisi GRK skenario CM1 (unconditional) tahun 2030 berdasarkan jenis aktivitas mitigasi Sumber: Peta Jalan NDC – KLHK (2019)
  • 23. Alokasi target penurunan emisi GRK sektor Limbah Sumber: Peta Jalan NDC – KLHK (2019)
  • 24. INDUSTRI SEMEN 1. Penggunaan Bahan Bakar Alternatif RDF, 2. Penggunaan High Momentum Burner 3. Melakukan Calciner Improvement 4. Penggunaan Waste Heat Recovery Power Generator 5. Inverter Power Saving 1. Substitusi sumber panas dari high pressure steam (HPS) ke medium pressure steam (MPS) pada Pengering Saringan Molekuler 2. Mengganti teknologi exhaust processing dari metode Cryogenic ke Permeable Membrane 3. Optimasi gas buang (tail gas) sebagai bahan bakar 4. Meningkatkan isolasi reformer 5. Menurunkan rasio Steam to Carbon 1. Pemanfaatan Waste Water Biogas 2. Penggunaan Biomass Boiler 3. Efisiensi Energi di Boiler Waste Heat Recovery, Sistem Steam, Electric Motors, Thermal dan Electricity 1. Pemulihan panas pada pabrik sinter 2. Program pemanasan dalam pembuatan kokas 3. Perbaikan proses dengan penggantian teknologi smelter dan penggunaan scrap INDUSTRI PUPUK INDUSTRI PULP KERTAS INDUSTRI BESI BAJA Sumber : Profil Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Industri, Kemenperin 2018) PROGRAM EFISIENSI ENERGI DI INDUSTRI
  • 25. INDUSTRI KACA KERAMIK 1. Pemasangan Roof Top PV Cells 2. Penggunaan Alumina Ball Mill Linings & Media 3. Penggunaan Heat Recovery ke Dryer, Pre-heated Combustion Air, Heat Recovery ke Spray Dryer Spinning : 1. Pemasangan Variable Frequency Drives (VFD) pada mesin Autoconer 2. Pemasangan drive frekuensi variabel (VFD) untuk motor pompa pencuci di plant humidifikasi 3. Penggantian impeler kipas aluminium alloy eksisting dengan FRP atau impeler fiberglass yang diperkuat plastik Weaving : 1. Penggunaan arus balik-arus untuk proses cuci 2. Penggunaan kumparan uap sebagai pengganti pemanasan uap langsung dalam mesin pencelupan (winch dan jigger) 3. Konversi sistem pemanas fluida termik untuk mengarahkan sistem pembakaran gas pada stenter dan pengering 1. Penggunaan Feedwater Economizers untuk Waste Heat Recovery 2. Menerapkan reduced compressor working pressure 3. Industri yang menggunakan udara terkompresi untuk berbagai proses, menggunakan berbagai jenis pengering termasuk pengering berpendingin, baik cycling maupun noncycling 4. Pemulihan panas dari air daur ulang sebelum kondensor 5. Pemulihan uap selama sterilisasi 1. Pemantauan steam trap online 2. Penggunaan Electro Static Precipitator (ESP) Boiler dan Absorpsi chiller INDUSTRI TEKSTIL INDUSTRI MAKANAN MINUMAN INDUSTRI KIMIA Sumber : Profil Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Industri, Kemenperin (2018) PROGRAM EFISIENSI ENERGI DI INDUSTRI (2)
  • 26. Aksi Mitigasi Potensi Penurunan (Ton CO2e) Abatement Cost (USD / Ton CO2e) Total Biaya (USD) Inverter Power Saving 318.050 -83 -26.506.609 WHRPG 2.155.850 -33 -71.767.473 Calciner Improvement 1.496.350 -27 -39.974.487 Blended Cement PCC 2.830.480 -19 -52.496.167 High Momentum Burner 466.284 -15 -7.019.447 Blended Cement PPC 2.830.480 -11 -31.039.233 AFR-RDF (avg. material cost) 4.006.300 -9 -37.581.265 INDUSTRI SEMEN Aksi Mitigasi Potensi Penurunan (Ton CO2e) Abatement Cost (USD / Ton CO2e) Total Biaya (USD) Replacement of Coal for energy to NG in East Kalimantan and South Sumatera factories 960 -112,705 -108.211,0 Switch HS to MS as dryer at Mol Sieve 3,0 -105,17 -320,6 Install Pressure Release at 132 F 28,0 -100,80 -2.822,4 Switch Cryogenic to membrane at PGRU 150,4 -100,65 -15.137,2 Optimization tail gas as fuel 75,2 -100,40 -7.544,8 Install Integration Line for Start-up 102,6 -75,75 -7.772,0 Instal new PHE at CO2 stripper 297,0 9,55 2.835,5 Install CO2 liquefaction plant 140,5 20,85 2.929,1 INDUSTRI PUPUK Dalam pencapaian target NDC untuk CM2 sebesar 41%, maka dibutuhkan bantuan dari luar. Kementerian Perindustrian pada tahun 2019 telah membuat Estimasi Nilai Investasi untuk Aksi Mitigasi di 4 Sektor Industri. (-) menunjukkan biaya dalam USD yang harus dikeluarkan oleh industri untuk mengurangi 1 ton CO2 equivalent
  • 27. Revitalisasi dan Restrukturisasi Mesin Industri Revitalisasi Mesin di Industri Tekstil dan Alas Kaki (2007–2015) dg anggaran Rp. 1,18 T dan telah mendorong kegiatan investasi mesin/peralatan sebesar Rp. 14,84 T, peningkatan produktivitas sebesar 6-10%, efisiensi energi sebesar 25% dan penyerapan tenaga kerja sebesar 17%. Revitalisasi Mesin di Industri Gula, (2010-2012) mampu meningkatkan efektifitas giling dengan performa 91,48%; Retrukturisasi di Industri Pupuk sesuai dengan Instruksi Presiden No. 2 tahun 2010, untuk 4 Pabrik Pupuk (PKC, PKG, PKT, Pusri) Bantuan Revitalisasi mesin/peralatan untuk IKM (2017 – sekarang) Kredit Karbon Joint Crediting Mechanism (JCM), Indonesia - Jepang Refrigetor for Cold Storage and for frozen food Industry (PT. Adib Global Food Supplay-2016) Semen Indonesia, Penurunan emisi CO2 dg memanfaatkan gas buang sebagai pembangkit listrik (Waste Heat Recovery Power Generator, WHRPG) dg kapasitas WHRPG sebesar 26 MVA (2017) Chiller at Textile Factory (PT. Primatexco Factory & PT. Nikawa Textile Industries-2018) Energy Efficiency Waste Paper Production (PT. Fajar Surya Wisesa Factory-2019) Air Saving loom (PT. Indonesia Synthetic Textile Milles, PT. Easterntex & PT. Century Textile Industry-2019) FASILITASI NON FISKAL – KERJASAMA PENDANAAN
  • 28. Proyek Penggunaan RDF pada Industri Semen dan Kerjasama Project CDM (Clean Development Mechanism) Pemerintah perlu mendorong PEMDA untuk mengolah limbah domestik menjadi RDF, khususnya daerah yang terdapat pabrik semen di wilayahnya, sebagai salah satu solusi persampahan saat ini (Pilot project sudah dijalankan di TPA Jeruk Legi Cilacap bekerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia Plant Cilacap) Proyek CDM pada Industri Semen dg mendapatkan Certied Emission Reduction dari UNFCC untuk : PT Holcim Indonesia (2011-2012); PT. Indocement TP (2005-2014) Bantuan IPAL pada Sentra Industri dan Pilot Project Mini Depo Bantuan IPAL mobile di daerah Muncar dan Magetan (Jawa Timur), Padang (Sumatera Barat), Sukaregang – Garut (Jawa Barat) Pilot Project Mini Depo bekerjasama dengan UNDP di Cirebon (2019), dengan harapan ke depannya dapat direplikasi di daerah lainnya Proyek Indonesia – Jepang melalui Energy Conservation Center Japan (ECCJ) Pilot Project Energy Management System (EnMS) di Sektor Industri kerjasama dengan Energy Conservation Center Japan) (2014 – 2017) untuk total 9 Perusahaan di Industri Semen, Baja, Pulp-Kertas, Tekstil FASILITASI NON FISKAL – KERJASAMA PENDANAAN