Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi yang mencakup pengertian dasar, klasifikasi, struktur sel, dan metode yang digunakan dalam mikrobiologi seperti teknik pewarnaan, sterilisasi, dan mikroskopi."
3. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI
❶ RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI
❷ KEDUDUKAN MIKROBA DALAM DUNIA KEHIDUPAN
❸ KLASIFIKASI MIKROBA
❹ METODE DALAM MIKROBIOLOGI
❺ PEWARNAAN STRUKTUR SEL
❻ MEDIUM BIAKAN
❼ TEKNIK BIAKAN MURNI
4. ORIENTASI
TERHADAP:
DISIPLIN & KETERANGAN
TAKSONOMI 1. Virologi
2. Bakteorologi
3. Mikologi
4. Fikologi (Algologi)
5. Protozoologi
HABITAT 1. Mikrobiologi Air
2. Mikrobiologi Tanah & Tanaman
3. Mikrobiologi Udara
4. Mikrobiologi Rumen/Ternak/Pakan/Pangan
PROBLEMA (DASAR) 1. Ekologi Mikroba
2. Fisiologi Mikroba
3. Kimia/Biokimia Mikroba
4. Genetika Mikroba
PROBLEMA
(TERAPAN)
1. Mikrobiologi Kesehatan
2. Mikrobiologi Industri
3. Mikrobiologi Makanan (Pangan)
4. Mikrobiologi Lingkungan
5. Mikrobiologi Geologi/Tambang
6. Mikrobiologi Pertanian (Tanaman/Pakan/Ternak)
7. Mikrobiologi Kesenjataan
8. Mikrobiologi Analitik
❶RUANGLINGKUP
MIKROBIOLOGI
7. Pengelompokan dunia kehidupan
1. Animalia (Hewan)
2. Plantae (Tumbuhan)
3. Protista (prokarya; eukarya)
4. Virus
Kingdom
Berdasarkan Struktur Sel dan Evolusi (SSE)
Tiga garis evolusi jasad hidup:
3 Domain:
• Archea : dunia Archaea ( 2 Phylum)
• Bacteria : dunia Bacteria (23 Phylum)
• Eukarya (sse maju) : 4 dunia
Fungi : 4 Phylum
Protista : (Protozoa, Algae, Slime molds,
Water molds)
Plantae : Tumbuhan
Animalia : Hewan
Prokarya (sse primitif)
10. Sel mikrobia tanpa organel:
Bakteria dan Arkhaea (Prokaryotic)
Struktur & fungsi penyusun sel:
• Membran sitoplasma
• Dinding sel
• Flagela dan silia
• Kapsul dan slime layer
• Nukleoid
• Khromosom (bakteri, arkhaea),
• Ribosom (70S)
• Endospora dan eksospora
23. Fungsi organela pada mikrobia eukaryotik:
Protozoa, Fungi dan Algae
Organela Keterangan
Nukleus Penyimpanan informasi genetik
Mitokondria Tempat pembentukan ATP secara respirasi aerobik
Kloroplas Tempat pembentukan ATP secara fotosintetsik
RE Tempat sisntesis protein
App. Golgi Pemaketan materi yang ditransfer ke luar sel
Vakuola Penyimpanan materi, alat pencernaan dan
pemompaan air
Lisosom Penyimpan enzim digestif
Mikrobodi Mengandung enzim degradatif
24. JENIS
MIKROBA
KATAGORI/DIVISI/KELOMPOK/KELAS
BAKTERI
-4 Katagori
-35 Group
1. Katagori I (Eubacteria Gram Negatif + Dinding Sel): 1-16
2. Katagori II (Eubacteria Gram Positif + Dinding Sel): 17-29
3. Katagori III (Eubacteria Tanpa Dinding Sel): 30
4. Katagori IV (Archeobacteria): 31-35
ALGA
-7 Divisi
1. Divisi I (Cyanophyta, alga hijau-biru)
2. Divisi II (Chlorophyta, alga hijau)
3. Divisi III (Euglenophyta)
4. Divisi IV (Pyrrophyta, alga api)
5. Divisi V (Chrysophyta, alga kemasan/persik)
6. Divisi VI (Phaeophyta)
7. Divisi VII (Rhodophyta, alga merah)
JAMUR
-2 Divisi
1. Divisi Myxomycophyta
2. Divisi Eumycophyta
PROTOZOA 1. Kelas Rhizopoda
2. Kelas Mastigophora
3. Kelas Ciliata
4. Kelas Sporozoa
VIRUS 1. Kelompok Virus ADN
2. Kelompok Virus ARN
❸KLASIFIKASI
MIKROBA
25. are classified into the kingdoms of
live in harsh
environments such as
include a variety of
lifestyles such as
Bacteria
Eubacteria Archaebacteria
Infecting
large
organisms
Thick mud
Living in
soil
Animal
digestive
tracts
Salty lakes Hot springs
27. Protista tinggi (Eukaryot)
a. Inti sel diselubungi oleh membran nukleus,
nukleolus,nukleoplasma,kromosom, dan kromatin.
b. Retikulum endoplasma halus (Tempat sintesa lemak)
c. Retikulum endoplasma kasar(tempat sintesa protein)
d. Badan golgi (Tempat penyempurnaan protein)
e. Lysosom (Tempat menyimpan protein)
f. Mitokondria (Tempat respirasi sel/penyedia energi
ATP)
g. Sitoplasma
h. Uniselluler dan multiselluler
i. Sudah ada kompartemensasi
28. Struktur sel lebih sederhana
Inti sel tidak diselubungi oleh membran inti
Inti sel terdiri dari kromosom tunggal yang
panjangnya kira-kira 1 mm dalam keadaan terbuka
Sitoplasma di dalamnya tidak terdapat organella yang
lengkap seperti sel eukaryotik
Uniselluler
29. Bentuk dan susunan sel bakteri
Ultra struktur bakteri
Reaksi Pewarnaan Gram
Dinding sel bakteri
Pembentukan spora
30.
31. Termasuk prokaryot (tidak mempunyai inti sejati, karena
tidak adanya membran inti, inti sel hanya merupakan
daerah di dalam sitoplasma dengan kekentalan yang
berbeda
Ukuran diameter 500-750 nm dan panjang 1000-6000nm
Uniselluler (satu sel)
Dinding sel tegar
Memperbanyak diri dengan pembelahan biner (satu sel
menjadi dua, dua jadi empat, empat jadi delapan)
Beberapa dapat bergerak dengan flagel
32. 1. Kokus (bulat)
a) Bergerombol seperti buah anggur (stafilococcus)
contoh spesiesnya: Staphylococcus aureus
b) Berderet seperti rantai (Streptokokus), contoh
spesiesnya : Streptococcus pyogenes
c) Dua-dua seperti biji kopi, contoh spesiesnya; Neisseria
gonorhoeae
d) Dua-dua seperti lanset; contoh spesiesnya: Diplococcus
pneumoniae
33. 2. Basil (batang)
a) Soliter, contoh spesiesnya Salmonella typhi (
menimbulkan typus)
b) Berderet, contoh spesiesnya Bacillus antraxis(
menimbulkan penyakit antraks)
c) Basil Tahan Asam, contoh spesiesnya : Mycobacterium
tuberculosis ( menimbulkan TBC) Mycobacterium leprae
(menimbulkan leprae)
3. Batang bengkok, contoh spesiesnya: Vibrio cholerae
(menimbulkan kolera), Campylobacter (menimbulkan
keracunan makanan)
4. Spirochaeta, sangat kecil, lentur dan berbentuk spiral,
contoh spesiesnya: Treponema pallidum (menyebabkan
penyakit sipilis)
34. Bakteri bersifat prokaryotik
Kromosom yang mengandung bahan genetik
terdapat di dalam sitoplasma, demikian juga
ribosom (tempat pembentukan protein) dan
granula penyimpan.
Mesosom, suatu lipatan ke dalam dari
membran luar, tempat respirasi,analog dengan
mitokondria
35. Pilli atau fimbriae: tonjolan-tonjolan mirip
rambut yang digunakan untuk alat perlekatan,
alt pertukaran bahan genetik pada proses
konjugasi. Konjugasi adalah perpindahan
bahan genetik (Plasmid) dari satu sel bakteri ke
sel bakteri yang lain melalui pilli
Plasmid :
DNA ekstra kromosom yang bentuknya sirkuler
(melingkar) yang mengkode protein fungsional
36. Dinding sel: merupakan penunjang dan
pelindung bagi isi, terdiri dari mukopeptida
yang kaku. Dinding sel semacam ini tidak
dijumpai pada sel Eukaryotik
Kapsul mukosa : terdiri dari polisakarida,
tidak semua bakteri memiliki. Contoh spesie
berkapsul: Klebsiella
Flagella: alat gerak tetapi tidak semua bakteri
mempunyai flagel
37. 1. Dinding sel bakteri Gram positip
a. Peptidoglikan dan asam teikhoat
b. Peptidoglikan terdiri dari N-
asetilglukosamin dan N-asetil muramathe ,
serta beberapa asam amino(alanin, asam
glutamat dan lisin)a
c. 90% dari dinding selnya terdiri dari
peptidoglikan sedangkan lapisan tipis
lainnya adalah asam teikoat
d. Asam teikhoat mengandung unit gliserol
e. Asam teikhoat bermuatan negatip, yang akan
mempengaruhi muatan negatip pada
permukaan sel
38.
39.
40. 5-20% dari dinding
selnya terdiri dari
peptidoglikan
Lapisan lainnya terdiri
dari
protein,
Lipo Polisakarida (LPS)
lipoprotein
41.
42.
43. METODE MACAM
STERILISASI 1. Sterilisasi Secara Fisik
1.1. Pemanasan Basah dgn: Otoklaf;
Tyndalisasi; Pasteurisasi.
1.2. Pemanasan Kering dgn: Oven,
Pembakaran
1.3. Penyinaran dgn Gelombang Pendek
2. Sterilisasi Secara Kimia (Antiseptik dgn:
alkohol dll.)
3. Sterilisasi Secara Mekanik (Penyaringan)
MIKROSKOPI 1. Mikroskop Cahaya (Pembesaran 1000-
2000x)
1.1. Mikroskop Medan Terang
1.2. Mikroskop Fase Kontras
1.3. Mikroskop Medan Gelap
1.4. Mikroskop Flouresensi
1. Mikroskop Elektron (Pembesaran 200.000-
1jutax)
❹METODEDALAM
MIKROBIOLOGI
44. METODE
PEWARNAAN
MACAM
SPORA Pewarnaan Berbasis Terbentuknya
Spora:
1. Tipe Endospora
2. Tipe Eksosporas
KAPSULA Pewarnaan Berbasis Adanya
Kapsula/Lap.Luar
1. Pewarnaan (Gram) Negatif
2. Pewarnaan (Gram) Positif
FLAGELLA Pewarnaan Berbasis Adanya
Flagella
BADAN INKLUSI Pewarnaan Berbasis Adanya
Sintesis Granula
❺PEWARNAAN
STRUKTURSEL
45. Pembentukan spora
• Di bawah keadaan yang tidak menguntungkan beberapa
bakteri membentuk spora
• Bakteri tersebut antara lain: Clostridium tetani, Bacillus
anthracis
• Sel menjadi terbungkus oleh kapsul tebal protektif dan
metabolismenya melambat
• Spora sangat resisten terhadap panas dan dapat hidup dalam
jangka lama.
• Dalam keadaan menguntungkan spora mengalami germinasi
dan membebaskan bakteri
46.
47. Selapis tipis spesimen diusapkan ke
permukaan kaca obyek yang telah dibersihkan
hingga bebas kotoran dan lemak, sediaan ini
disebut smear
Smear dilewatkan di atas api spiritus 3-4 kali
untuk memfiksasi (mematikan)
mikroorganisme
48. Smear digenangi dengan Gram A(kristal violet) selama
4 menit, kemudian cat dibuang.
Sediaan dicuci air mengalir
Sediaan digenangi dengan Gram B ( lugol) selama 1
menit, kemudian lugol dibuang
Sediaan dicuci air mengalir
Sediaan dicuci dengan Gram C (decoloriser)
alkoholasam selama 45 detik, kemudian Gram C
dibuang
Sediaan dicuci air mengalir
Sediaan digenangi dengan Gram D (Safranin) selama 4
menit, kemudian Gram D dibuang
Sediaan dicuci air mengalir, dikering anginkan
Ditetesi minyak imersi, dilihat dengan mikroskop
dengan perbesaran 1000 kali
50. Dalam keadaan alami bakteri tidak berwarna. Reaksi
pewarnaan gram digunakan sebagai langkah pertama
dalam identifikasi di dalam laboratorium, selain itu
dengan diketahuinya sifat dinding sel bakteri
berdasarkan pewarnaan Gram dapat untuk
menentukan jenis antibiotik untuk pengobatan.
Bakteri Gram positip berwarna violet
Bakteri Gram negatip berwarna pink
51.
52.
53.
54. MEDIUM BIAKAN MACAM
MEDIA HIDUP Khusus untuk Virus
MEDIA MATI Selain Virus
1. Media Cair
2. Media Padat (Cair+Agar)
3. Media Setengah Padat
❻MEDIUM
BIAKAN
55. MEDIUM BIAKAN MACAM
MEDIA HIDUP Khusus untuk Virus
MEDIA MATI Selain Virus
1. Media Cair
2. Media Padat (Cair+Agar)
3. Media Setengah Padat
❼TEKNIKBIAKAN
MURNI
56. DASAR-DASAR
MIKROBIOLOGI
❶ RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI
❷ KEDUDUKAN MIKROBA DALAM DUNIA
KEHIDUPAN
❸ KLASIFIKASI MIKROBA
❹ METODE DALAM MIKROBIOLOGI
❺ PEWARNAAN
❻ MEDIUM BIAKAN
❼ TEKNIK BIAKAN MURNI
57. 1. Pengertian Pertumbuhan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan, dan kurva pertumbuhan
3. Perkembangbiakan
58. Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan secara teratur
semua komponen di dalam sel hidup
1. Pada organisme multiselluler, pertumbuhan adalah:
peningkatan jumlah sel dan peningkatan ukuran
setiap sel
2. Pada organime uniseluler, pertumbuhan adalah
peningkatan ukuran setiap sel dan sekaligus terjadi
peningkatan jumlah sel yang berarti peningkatan
jumlah organisme
59. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme adalah:
1. Tersedianya nutrien
2. Tersedianya air, suhu, pH
3. Tersedianya oksigen
4. Adanya zat penghambat
5. Adanya jasad renik yang lain
60. Nutrien dibutuhkan sebagai: sumber carbon, sumber
nitrogen, sumber energi, sebagai faktor pertumbuhan
(vitamin dan mineral)
Nutrien dibutuhkan untuk aktivitas metabolisme
2. Tersediaanya air
air merupakan bagian terbesar dari komponen sel,
selain itu air dibutuhkan sebagai reaktan dalam
berbagai reaksi biokimia
61. Masing-masing jasad renik mempunyai suhu
optimum, minimum dan maksimum untuk
pertumbuhannya
Berdasarkan kisaranan suhu untuk
pertumbuhannya jasad renik dapat
dikelompokkan sbb: kelompok psikrofil,
mesofil dan termofil
62. Nilai pH medium sangat mempengaruhi pertumbuhan
jasad renik
Kebanyakan bakteri membutuhkan pH medium untuk
pertumbuhannya adalah 6,5-7,5.
tumbuh Pada pH dibawah 5 dan di atas 8,5 bakteri
tidak mampu dengan baik.
Sebaliknya Jamur mampu tumbuh dengan baik pada
pH asam(4-5 dan dapat tumbuh pada kisaran pH 2,5-
8,5
Pada orang hamil pH vagina cenderung asam oleh
karena itu orang hamil banyak yang mengalami
keputihan, karena melimpahnya jumlah Candida
63. Aerob obligat : apabila dalam pertumbuhan bakteri
membutuh pasokan okigen dari lingkungan
Pseudomonas
Anaerob obligat: apabila dalam pertumbuhannya
bakteri tidak dapat menoleransi adanya oksigen
Clostridium tetani
Anaerob fakultatif: apabila dapat tumbuh dengan atau
tanpa oksigen
Salmonella typhi
Mikroaerofilik
64.
65. Sel bakteri ditumbuhkan pada suatu media kemudian
diinkubasikan pada kaondisi optimum untuk
pertumbuhannya
Pertumbuhan mikrobia di dalam kultur mempunyai
kurva dalam bentuk genta
Sumbu X sebagai waktu inkubasi, dan sumbu Y
sebagai Jumlah sel
66. • A. Fase adaptasi
• B. Fase pertumbuhan awal
• C. Fase loaritmik
• D. Fase pertumbuhan diperlambat
• E. Fase pertumbuhan statis
• F. Fase kematian