SlideShare a Scribd company logo
MIKROBIOLOGI
❶ PENDAHULUAN & PENGANTAR
❷ PENGETAHUAN DASAR MIKROBIOLOGI
❸ PERANAN/APLIKASI MIKROBA PAKAN & TERNAK
❹ PERANAN/APLIKASI MIKROBA TANAH & TANAMAN
❺ PERANAN/APLIKASI MIKROBA PANGAN
MIKROBIOLOGI
❶ PENDAHULUAN & PENGANTAR (RM)
❷ PENGETAHUAN DASAR MIKROBIOLOGI (SAN)
2.1. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI
2.2. PERTUMBUHAN MIKROBA
2.3. METABOLISME MIKROBA
2.4. BUDIDAYA MIKROBA
DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI
❶ RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI
❷ KEDUDUKAN MIKROBA DALAM DUNIA KEHIDUPAN
❸ KLASIFIKASI MIKROBA
❹ METODE DALAM MIKROBIOLOGI
❺ PEWARNAAN STRUKTUR SEL
❻ MEDIUM BIAKAN
❼ TEKNIK BIAKAN MURNI
ORIENTASI
TERHADAP:
DISIPLIN & KETERANGAN
TAKSONOMI 1. Virologi
2. Bakteorologi
3. Mikologi
4. Fikologi (Algologi)
5. Protozoologi
HABITAT 1. Mikrobiologi Air
2. Mikrobiologi Tanah & Tanaman
3. Mikrobiologi Udara
4. Mikrobiologi Rumen/Ternak/Pakan/Pangan
PROBLEMA (DASAR) 1. Ekologi Mikroba
2. Fisiologi Mikroba
3. Kimia/Biokimia Mikroba
4. Genetika Mikroba
PROBLEMA
(TERAPAN)
1. Mikrobiologi Kesehatan
2. Mikrobiologi Industri
3. Mikrobiologi Makanan (Pangan)
4. Mikrobiologi Lingkungan
5. Mikrobiologi Geologi/Tambang
6. Mikrobiologi Pertanian (Tanaman/Pakan/Ternak)
7. Mikrobiologi Kesenjataan
8. Mikrobiologi Analitik
❶RUANGLINGKUP
MIKROBIOLOGI
❷KEDUDUKANMIKROBA
DALAMDUNIAKEHIDUPAN
Prokarya Eukarya
❷KEDUDUKANMIKROBA
DALAMDUNIAKEHIDUPAN
Pengelompokan dunia kehidupan
1. Animalia (Hewan)
2. Plantae (Tumbuhan)
3. Protista (prokarya; eukarya)
4. Virus
Kingdom
Berdasarkan Struktur Sel dan Evolusi (SSE)
Tiga garis evolusi jasad hidup:
3 Domain:
• Archea : dunia Archaea ( 2 Phylum)
• Bacteria : dunia Bacteria (23 Phylum)
• Eukarya (sse maju) : 4 dunia
 Fungi : 4 Phylum
 Protista : (Protozoa, Algae, Slime molds,
Water molds)
 Plantae : Tumbuhan
 Animalia : Hewan
Prokarya (sse primitif)
SEL PROKARYOT
•
Sel mikrobia tanpa organel:
Bakteria dan Arkhaea (Prokaryotic)
Struktur & fungsi penyusun sel:
• Membran sitoplasma
• Dinding sel
• Flagela dan silia
• Kapsul dan slime layer
• Nukleoid
• Khromosom (bakteri, arkhaea),
• Ribosom (70S)
• Endospora dan eksospora
Flagella
Pili
Bahan genetik Bacteria & Archaea
SEL EUKARYOT
Sel Eukariot
Protein synthesis
Eucaryotic genome
Fungal Cell wall
Fungal cell
Fungsi organela pada mikrobia eukaryotik:
Protozoa, Fungi dan Algae
Organela Keterangan
Nukleus Penyimpanan informasi genetik
Mitokondria Tempat pembentukan ATP secara respirasi aerobik
Kloroplas Tempat pembentukan ATP secara fotosintetsik
RE Tempat sisntesis protein
App. Golgi Pemaketan materi yang ditransfer ke luar sel
Vakuola Penyimpanan materi, alat pencernaan dan
pemompaan air
Lisosom Penyimpan enzim digestif
Mikrobodi Mengandung enzim degradatif
JENIS
MIKROBA
KATAGORI/DIVISI/KELOMPOK/KELAS
BAKTERI
-4 Katagori
-35 Group
1. Katagori I (Eubacteria Gram Negatif + Dinding Sel): 1-16
2. Katagori II (Eubacteria Gram Positif + Dinding Sel): 17-29
3. Katagori III (Eubacteria Tanpa Dinding Sel): 30
4. Katagori IV (Archeobacteria): 31-35
ALGA
-7 Divisi
1. Divisi I (Cyanophyta, alga hijau-biru)
2. Divisi II (Chlorophyta, alga hijau)
3. Divisi III (Euglenophyta)
4. Divisi IV (Pyrrophyta, alga api)
5. Divisi V (Chrysophyta, alga kemasan/persik)
6. Divisi VI (Phaeophyta)
7. Divisi VII (Rhodophyta, alga merah)
JAMUR
-2 Divisi
1. Divisi Myxomycophyta
2. Divisi Eumycophyta
PROTOZOA 1. Kelas Rhizopoda
2. Kelas Mastigophora
3. Kelas Ciliata
4. Kelas Sporozoa
VIRUS 1. Kelompok Virus ADN
2. Kelompok Virus ARN
❸KLASIFIKASI
MIKROBA
are classified into the kingdoms of
live in harsh
environments such as
include a variety of
lifestyles such as
Bacteria
Eubacteria Archaebacteria
Infecting
large
organisms
Thick mud
Living in
soil
Animal
digestive
tracts
Salty lakes Hot springs
1. Protista rendah (prokaryotik)
1.1. Bakteri
1.2. Rickettsia dan Chlamidia
1.3. Micoplasma
1.4. Arkhebakteri (metanogen, halofil,ekstrim, thermo asidofil)
2. Protista tinggi (eukaryotik)
2.1. Algae
2.2. Protozoa
2.3. Jamur
2.4. Jamur berlendir
 Protista tinggi (Eukaryot)
a. Inti sel diselubungi oleh membran nukleus,
nukleolus,nukleoplasma,kromosom, dan kromatin.
b. Retikulum endoplasma halus (Tempat sintesa lemak)
c. Retikulum endoplasma kasar(tempat sintesa protein)
d. Badan golgi (Tempat penyempurnaan protein)
e. Lysosom (Tempat menyimpan protein)
f. Mitokondria (Tempat respirasi sel/penyedia energi
ATP)
g. Sitoplasma
h. Uniselluler dan multiselluler
i. Sudah ada kompartemensasi
 Struktur sel lebih sederhana
 Inti sel tidak diselubungi oleh membran inti
 Inti sel terdiri dari kromosom tunggal yang
panjangnya kira-kira 1 mm dalam keadaan terbuka
 Sitoplasma di dalamnya tidak terdapat organella yang
lengkap seperti sel eukaryotik
 Uniselluler
 Bentuk dan susunan sel bakteri
 Ultra struktur bakteri
 Reaksi Pewarnaan Gram
 Dinding sel bakteri
 Pembentukan spora
 Termasuk prokaryot (tidak mempunyai inti sejati, karena
tidak adanya membran inti, inti sel hanya merupakan
daerah di dalam sitoplasma dengan kekentalan yang
berbeda
 Ukuran diameter 500-750 nm dan panjang 1000-6000nm
 Uniselluler (satu sel)
 Dinding sel tegar
 Memperbanyak diri dengan pembelahan biner (satu sel
menjadi dua, dua jadi empat, empat jadi delapan)
 Beberapa dapat bergerak dengan flagel
1. Kokus (bulat)
a) Bergerombol seperti buah anggur (stafilococcus)
contoh spesiesnya: Staphylococcus aureus
b) Berderet seperti rantai (Streptokokus), contoh
spesiesnya : Streptococcus pyogenes
c) Dua-dua seperti biji kopi, contoh spesiesnya; Neisseria
gonorhoeae
d) Dua-dua seperti lanset; contoh spesiesnya: Diplococcus
pneumoniae
2. Basil (batang)
a) Soliter, contoh spesiesnya Salmonella typhi (
menimbulkan typus)
b) Berderet, contoh spesiesnya Bacillus antraxis(
menimbulkan penyakit antraks)
c) Basil Tahan Asam, contoh spesiesnya : Mycobacterium
tuberculosis ( menimbulkan TBC) Mycobacterium leprae
(menimbulkan leprae)
3. Batang bengkok, contoh spesiesnya: Vibrio cholerae
(menimbulkan kolera), Campylobacter (menimbulkan
keracunan makanan)
4. Spirochaeta, sangat kecil, lentur dan berbentuk spiral,
contoh spesiesnya: Treponema pallidum (menyebabkan
penyakit sipilis)
 Bakteri bersifat prokaryotik
 Kromosom yang mengandung bahan genetik
terdapat di dalam sitoplasma, demikian juga
ribosom (tempat pembentukan protein) dan
granula penyimpan.
 Mesosom, suatu lipatan ke dalam dari
membran luar, tempat respirasi,analog dengan
mitokondria
 Pilli atau fimbriae: tonjolan-tonjolan mirip
rambut yang digunakan untuk alat perlekatan,
alt pertukaran bahan genetik pada proses
konjugasi. Konjugasi adalah perpindahan
bahan genetik (Plasmid) dari satu sel bakteri ke
sel bakteri yang lain melalui pilli
 Plasmid :
DNA ekstra kromosom yang bentuknya sirkuler
(melingkar) yang mengkode protein fungsional
 Dinding sel: merupakan penunjang dan
pelindung bagi isi, terdiri dari mukopeptida
yang kaku. Dinding sel semacam ini tidak
dijumpai pada sel Eukaryotik
 Kapsul mukosa : terdiri dari polisakarida,
tidak semua bakteri memiliki. Contoh spesie
berkapsul: Klebsiella
 Flagella: alat gerak tetapi tidak semua bakteri
mempunyai flagel
1. Dinding sel bakteri Gram positip
a. Peptidoglikan dan asam teikhoat
b. Peptidoglikan terdiri dari N-
asetilglukosamin dan N-asetil muramathe ,
serta beberapa asam amino(alanin, asam
glutamat dan lisin)a
c. 90% dari dinding selnya terdiri dari
peptidoglikan sedangkan lapisan tipis
lainnya adalah asam teikoat
d. Asam teikhoat mengandung unit gliserol
e. Asam teikhoat bermuatan negatip, yang akan
mempengaruhi muatan negatip pada
permukaan sel
 5-20% dari dinding
selnya terdiri dari
peptidoglikan
 Lapisan lainnya terdiri
dari
protein,
Lipo Polisakarida (LPS)
lipoprotein
METODE MACAM
STERILISASI 1. Sterilisasi Secara Fisik
1.1. Pemanasan Basah dgn: Otoklaf;
Tyndalisasi; Pasteurisasi.
1.2. Pemanasan Kering dgn: Oven,
Pembakaran
1.3. Penyinaran dgn Gelombang Pendek
2. Sterilisasi Secara Kimia (Antiseptik dgn:
alkohol dll.)
3. Sterilisasi Secara Mekanik (Penyaringan)
MIKROSKOPI 1. Mikroskop Cahaya (Pembesaran 1000-
2000x)
1.1. Mikroskop Medan Terang
1.2. Mikroskop Fase Kontras
1.3. Mikroskop Medan Gelap
1.4. Mikroskop Flouresensi
1. Mikroskop Elektron (Pembesaran 200.000-
1jutax)
❹METODEDALAM
MIKROBIOLOGI
METODE
PEWARNAAN
MACAM
SPORA Pewarnaan Berbasis Terbentuknya
Spora:
1. Tipe Endospora
2. Tipe Eksosporas
KAPSULA Pewarnaan Berbasis Adanya
Kapsula/Lap.Luar
1. Pewarnaan (Gram) Negatif
2. Pewarnaan (Gram) Positif
FLAGELLA Pewarnaan Berbasis Adanya
Flagella
BADAN INKLUSI Pewarnaan Berbasis Adanya
Sintesis Granula
❺PEWARNAAN
STRUKTURSEL
Pembentukan spora
• Di bawah keadaan yang tidak menguntungkan beberapa
bakteri membentuk spora
• Bakteri tersebut antara lain: Clostridium tetani, Bacillus
anthracis
• Sel menjadi terbungkus oleh kapsul tebal protektif dan
metabolismenya melambat
• Spora sangat resisten terhadap panas dan dapat hidup dalam
jangka lama.
• Dalam keadaan menguntungkan spora mengalami germinasi
dan membebaskan bakteri
 Selapis tipis spesimen diusapkan ke
permukaan kaca obyek yang telah dibersihkan
hingga bebas kotoran dan lemak, sediaan ini
disebut smear
 Smear dilewatkan di atas api spiritus 3-4 kali
untuk memfiksasi (mematikan)
mikroorganisme
 Smear digenangi dengan Gram A(kristal violet) selama
4 menit, kemudian cat dibuang.
 Sediaan dicuci air mengalir
 Sediaan digenangi dengan Gram B ( lugol) selama 1
menit, kemudian lugol dibuang
 Sediaan dicuci air mengalir
 Sediaan dicuci dengan Gram C (decoloriser)
alkoholasam selama 45 detik, kemudian Gram C
dibuang
 Sediaan dicuci air mengalir
 Sediaan digenangi dengan Gram D (Safranin) selama 4
menit, kemudian Gram D dibuang
 Sediaan dicuci air mengalir, dikering anginkan
 Ditetesi minyak imersi, dilihat dengan mikroskop
dengan perbesaran 1000 kali
Bakteri Gram Positip Bakteri Gram Negatip
Staphylococcus Escherichia coli
Streptococcus Salmonella
Bacillus Vibrio
Clostridium Klebsiella
Corynebacterium Proteus
Branhamella Shigella
Haemophillus
 Dalam keadaan alami bakteri tidak berwarna. Reaksi
pewarnaan gram digunakan sebagai langkah pertama
dalam identifikasi di dalam laboratorium, selain itu
dengan diketahuinya sifat dinding sel bakteri
berdasarkan pewarnaan Gram dapat untuk
menentukan jenis antibiotik untuk pengobatan.
 Bakteri Gram positip berwarna violet
 Bakteri Gram negatip berwarna pink
MEDIUM BIAKAN MACAM
MEDIA HIDUP Khusus untuk Virus
MEDIA MATI Selain Virus
1. Media Cair
2. Media Padat (Cair+Agar)
3. Media Setengah Padat
❻MEDIUM
BIAKAN
MEDIUM BIAKAN MACAM
MEDIA HIDUP Khusus untuk Virus
MEDIA MATI Selain Virus
1. Media Cair
2. Media Padat (Cair+Agar)
3. Media Setengah Padat
❼TEKNIKBIAKAN
MURNI
DASAR-DASAR
MIKROBIOLOGI
❶ RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI
❷ KEDUDUKAN MIKROBA DALAM DUNIA
KEHIDUPAN
❸ KLASIFIKASI MIKROBA
❹ METODE DALAM MIKROBIOLOGI
❺ PEWARNAAN
❻ MEDIUM BIAKAN
❼ TEKNIK BIAKAN MURNI
1. Pengertian Pertumbuhan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan, dan kurva pertumbuhan
3. Perkembangbiakan
 Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan secara teratur
semua komponen di dalam sel hidup
1. Pada organisme multiselluler, pertumbuhan adalah:
peningkatan jumlah sel dan peningkatan ukuran
setiap sel
2. Pada organime uniseluler, pertumbuhan adalah
peningkatan ukuran setiap sel dan sekaligus terjadi
peningkatan jumlah sel yang berarti peningkatan
jumlah organisme
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme adalah:
1. Tersedianya nutrien
2. Tersedianya air, suhu, pH
3. Tersedianya oksigen
4. Adanya zat penghambat
5. Adanya jasad renik yang lain
 Nutrien dibutuhkan sebagai: sumber carbon, sumber
nitrogen, sumber energi, sebagai faktor pertumbuhan
(vitamin dan mineral)
 Nutrien dibutuhkan untuk aktivitas metabolisme
2. Tersediaanya air
air merupakan bagian terbesar dari komponen sel,
selain itu air dibutuhkan sebagai reaktan dalam
berbagai reaksi biokimia
 Masing-masing jasad renik mempunyai suhu
optimum, minimum dan maksimum untuk
pertumbuhannya
 Berdasarkan kisaranan suhu untuk
pertumbuhannya jasad renik dapat
dikelompokkan sbb: kelompok psikrofil,
mesofil dan termofil
 Nilai pH medium sangat mempengaruhi pertumbuhan
jasad renik
 Kebanyakan bakteri membutuhkan pH medium untuk
pertumbuhannya adalah 6,5-7,5.
 tumbuh Pada pH dibawah 5 dan di atas 8,5 bakteri
tidak mampu dengan baik.
 Sebaliknya Jamur mampu tumbuh dengan baik pada
pH asam(4-5 dan dapat tumbuh pada kisaran pH 2,5-
8,5
 Pada orang hamil pH vagina cenderung asam oleh
karena itu orang hamil banyak yang mengalami
keputihan, karena melimpahnya jumlah Candida
 Aerob obligat : apabila dalam pertumbuhan bakteri
membutuh pasokan okigen dari lingkungan
Pseudomonas
 Anaerob obligat: apabila dalam pertumbuhannya
bakteri tidak dapat menoleransi adanya oksigen
Clostridium tetani
 Anaerob fakultatif: apabila dapat tumbuh dengan atau
tanpa oksigen
Salmonella typhi
 Mikroaerofilik
 Sel bakteri ditumbuhkan pada suatu media kemudian
diinkubasikan pada kaondisi optimum untuk
pertumbuhannya
 Pertumbuhan mikrobia di dalam kultur mempunyai
kurva dalam bentuk genta
 Sumbu X sebagai waktu inkubasi, dan sumbu Y
sebagai Jumlah sel
• A. Fase adaptasi
• B. Fase pertumbuhan awal
• C. Fase loaritmik
• D. Fase pertumbuhan diperlambat
• E. Fase pertumbuhan statis
• F. Fase kematian

More Related Content

What's hot

Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Aditya Rendra
 
Toksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshareToksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshare
Inoy Trisnaini
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
Nina Vianti
 
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignumBulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
Sri Ariesty
 

What's hot (20)

Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Genetika bakteri
Genetika bakteriGenetika bakteri
Genetika bakteri
 
Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Toksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshareToksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshare
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasi
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignumBulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
 

Viewers also liked

40522032 visi-misi-perusahaan
40522032 visi-misi-perusahaan40522032 visi-misi-perusahaan
40522032 visi-misi-perusahaan
ed_sof
 
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Gilva Illavi
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Ibnu Hakim
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Efri Yadi
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
Joni Iswanto
 

Viewers also liked (20)

Bab 1. pengenalan mikrobiologi
Bab 1. pengenalan mikrobiologiBab 1. pengenalan mikrobiologi
Bab 1. pengenalan mikrobiologi
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Mikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusriMikrobiologi udara , air dan indusri
Mikrobiologi udara , air dan indusri
 
Mikrobiologi part 1
Mikrobiologi part 1Mikrobiologi part 1
Mikrobiologi part 1
 
Overview week1
Overview week1Overview week1
Overview week1
 
Buku Biologi xi bab 1
Buku Biologi  xi bab 1Buku Biologi  xi bab 1
Buku Biologi xi bab 1
 
40522032 visi-misi-perusahaan
40522032 visi-misi-perusahaan40522032 visi-misi-perusahaan
40522032 visi-misi-perusahaan
 
MIKROBIOLOGI
MIKROBIOLOGIMIKROBIOLOGI
MIKROBIOLOGI
 
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Makalh visi-misi-perushaan
Makalh visi-misi-perushaanMakalh visi-misi-perushaan
Makalh visi-misi-perushaan
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
 
2. B Bakteria
2. B Bakteria2. B Bakteria
2. B Bakteria
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
 
Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 
Mikrobiologi - Bakteri
Mikrobiologi - BakteriMikrobiologi - Bakteri
Mikrobiologi - Bakteri
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Konsep dasar mikrobiologi (indriana fitri)
Konsep dasar mikrobiologi (indriana fitri)Konsep dasar mikrobiologi (indriana fitri)
Konsep dasar mikrobiologi (indriana fitri)
 
Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3
 

Similar to Dasar-dasar mikrobiologi

ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarahITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
Fransiska Puteri
 
Konsensus nasional tuberculosis 2002
Konsensus nasional tuberculosis 2002Konsensus nasional tuberculosis 2002
Konsensus nasional tuberculosis 2002
Mamang Bagiansah
 

Similar to Dasar-dasar mikrobiologi (20)

Mikrobiologi jp
Mikrobiologi  jpMikrobiologi  jp
Mikrobiologi jp
 
MATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMAMATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMA
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
 
Bakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMKBakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMK
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarahITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Perkembangan Mikrobiologi pada Saat ini (RUMPUT LAUT)
Perkembangan Mikrobiologi pada Saat ini (RUMPUT LAUT)Perkembangan Mikrobiologi pada Saat ini (RUMPUT LAUT)
Perkembangan Mikrobiologi pada Saat ini (RUMPUT LAUT)
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Archeabacteria dan Bakteri
Archeabacteria dan BakteriArcheabacteria dan Bakteri
Archeabacteria dan Bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bakteriologi dasar kuliah
Bakteriologi dasar   kuliahBakteriologi dasar   kuliah
Bakteriologi dasar kuliah
 
Bakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptxBakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptx
 
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
 
Archaebacteria
ArchaebacteriaArchaebacteria
Archaebacteria
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptxT5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Konsensus nasional tuberculosis 2002
Konsensus nasional tuberculosis 2002Konsensus nasional tuberculosis 2002
Konsensus nasional tuberculosis 2002
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 

More from Yusuf Ahmad

Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Yusuf Ahmad
 

More from Yusuf Ahmad (20)

Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambing
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Statistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiStatistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensi
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
 
Mikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi PeternakanMikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi Peternakan
 
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanaplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaNutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikroba
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
 
Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
 
Kuliah Kewirausahaan
Kuliah KewirausahaanKuliah Kewirausahaan
Kuliah Kewirausahaan
 
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotik
 
Fotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanFotosintesis Tanaman
Fotosintesis Tanaman
 
Budidaya rumput
Budidaya rumputBudidaya rumput
Budidaya rumput
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 

Recently uploaded (6)

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
 
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
 
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 

Dasar-dasar mikrobiologi

  • 1. MIKROBIOLOGI ❶ PENDAHULUAN & PENGANTAR ❷ PENGETAHUAN DASAR MIKROBIOLOGI ❸ PERANAN/APLIKASI MIKROBA PAKAN & TERNAK ❹ PERANAN/APLIKASI MIKROBA TANAH & TANAMAN ❺ PERANAN/APLIKASI MIKROBA PANGAN
  • 2. MIKROBIOLOGI ❶ PENDAHULUAN & PENGANTAR (RM) ❷ PENGETAHUAN DASAR MIKROBIOLOGI (SAN) 2.1. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI 2.2. PERTUMBUHAN MIKROBA 2.3. METABOLISME MIKROBA 2.4. BUDIDAYA MIKROBA
  • 3. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI ❶ RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI ❷ KEDUDUKAN MIKROBA DALAM DUNIA KEHIDUPAN ❸ KLASIFIKASI MIKROBA ❹ METODE DALAM MIKROBIOLOGI ❺ PEWARNAAN STRUKTUR SEL ❻ MEDIUM BIAKAN ❼ TEKNIK BIAKAN MURNI
  • 4. ORIENTASI TERHADAP: DISIPLIN & KETERANGAN TAKSONOMI 1. Virologi 2. Bakteorologi 3. Mikologi 4. Fikologi (Algologi) 5. Protozoologi HABITAT 1. Mikrobiologi Air 2. Mikrobiologi Tanah & Tanaman 3. Mikrobiologi Udara 4. Mikrobiologi Rumen/Ternak/Pakan/Pangan PROBLEMA (DASAR) 1. Ekologi Mikroba 2. Fisiologi Mikroba 3. Kimia/Biokimia Mikroba 4. Genetika Mikroba PROBLEMA (TERAPAN) 1. Mikrobiologi Kesehatan 2. Mikrobiologi Industri 3. Mikrobiologi Makanan (Pangan) 4. Mikrobiologi Lingkungan 5. Mikrobiologi Geologi/Tambang 6. Mikrobiologi Pertanian (Tanaman/Pakan/Ternak) 7. Mikrobiologi Kesenjataan 8. Mikrobiologi Analitik ❶RUANGLINGKUP MIKROBIOLOGI
  • 7. Pengelompokan dunia kehidupan 1. Animalia (Hewan) 2. Plantae (Tumbuhan) 3. Protista (prokarya; eukarya) 4. Virus Kingdom Berdasarkan Struktur Sel dan Evolusi (SSE) Tiga garis evolusi jasad hidup: 3 Domain: • Archea : dunia Archaea ( 2 Phylum) • Bacteria : dunia Bacteria (23 Phylum) • Eukarya (sse maju) : 4 dunia  Fungi : 4 Phylum  Protista : (Protozoa, Algae, Slime molds, Water molds)  Plantae : Tumbuhan  Animalia : Hewan Prokarya (sse primitif)
  • 9.
  • 10. Sel mikrobia tanpa organel: Bakteria dan Arkhaea (Prokaryotic) Struktur & fungsi penyusun sel: • Membran sitoplasma • Dinding sel • Flagela dan silia • Kapsul dan slime layer • Nukleoid • Khromosom (bakteri, arkhaea), • Ribosom (70S) • Endospora dan eksospora
  • 12. Pili
  • 14.
  • 15.
  • 19.
  • 23. Fungsi organela pada mikrobia eukaryotik: Protozoa, Fungi dan Algae Organela Keterangan Nukleus Penyimpanan informasi genetik Mitokondria Tempat pembentukan ATP secara respirasi aerobik Kloroplas Tempat pembentukan ATP secara fotosintetsik RE Tempat sisntesis protein App. Golgi Pemaketan materi yang ditransfer ke luar sel Vakuola Penyimpanan materi, alat pencernaan dan pemompaan air Lisosom Penyimpan enzim digestif Mikrobodi Mengandung enzim degradatif
  • 24. JENIS MIKROBA KATAGORI/DIVISI/KELOMPOK/KELAS BAKTERI -4 Katagori -35 Group 1. Katagori I (Eubacteria Gram Negatif + Dinding Sel): 1-16 2. Katagori II (Eubacteria Gram Positif + Dinding Sel): 17-29 3. Katagori III (Eubacteria Tanpa Dinding Sel): 30 4. Katagori IV (Archeobacteria): 31-35 ALGA -7 Divisi 1. Divisi I (Cyanophyta, alga hijau-biru) 2. Divisi II (Chlorophyta, alga hijau) 3. Divisi III (Euglenophyta) 4. Divisi IV (Pyrrophyta, alga api) 5. Divisi V (Chrysophyta, alga kemasan/persik) 6. Divisi VI (Phaeophyta) 7. Divisi VII (Rhodophyta, alga merah) JAMUR -2 Divisi 1. Divisi Myxomycophyta 2. Divisi Eumycophyta PROTOZOA 1. Kelas Rhizopoda 2. Kelas Mastigophora 3. Kelas Ciliata 4. Kelas Sporozoa VIRUS 1. Kelompok Virus ADN 2. Kelompok Virus ARN ❸KLASIFIKASI MIKROBA
  • 25. are classified into the kingdoms of live in harsh environments such as include a variety of lifestyles such as Bacteria Eubacteria Archaebacteria Infecting large organisms Thick mud Living in soil Animal digestive tracts Salty lakes Hot springs
  • 26. 1. Protista rendah (prokaryotik) 1.1. Bakteri 1.2. Rickettsia dan Chlamidia 1.3. Micoplasma 1.4. Arkhebakteri (metanogen, halofil,ekstrim, thermo asidofil) 2. Protista tinggi (eukaryotik) 2.1. Algae 2.2. Protozoa 2.3. Jamur 2.4. Jamur berlendir
  • 27.  Protista tinggi (Eukaryot) a. Inti sel diselubungi oleh membran nukleus, nukleolus,nukleoplasma,kromosom, dan kromatin. b. Retikulum endoplasma halus (Tempat sintesa lemak) c. Retikulum endoplasma kasar(tempat sintesa protein) d. Badan golgi (Tempat penyempurnaan protein) e. Lysosom (Tempat menyimpan protein) f. Mitokondria (Tempat respirasi sel/penyedia energi ATP) g. Sitoplasma h. Uniselluler dan multiselluler i. Sudah ada kompartemensasi
  • 28.  Struktur sel lebih sederhana  Inti sel tidak diselubungi oleh membran inti  Inti sel terdiri dari kromosom tunggal yang panjangnya kira-kira 1 mm dalam keadaan terbuka  Sitoplasma di dalamnya tidak terdapat organella yang lengkap seperti sel eukaryotik  Uniselluler
  • 29.  Bentuk dan susunan sel bakteri  Ultra struktur bakteri  Reaksi Pewarnaan Gram  Dinding sel bakteri  Pembentukan spora
  • 30.
  • 31.  Termasuk prokaryot (tidak mempunyai inti sejati, karena tidak adanya membran inti, inti sel hanya merupakan daerah di dalam sitoplasma dengan kekentalan yang berbeda  Ukuran diameter 500-750 nm dan panjang 1000-6000nm  Uniselluler (satu sel)  Dinding sel tegar  Memperbanyak diri dengan pembelahan biner (satu sel menjadi dua, dua jadi empat, empat jadi delapan)  Beberapa dapat bergerak dengan flagel
  • 32. 1. Kokus (bulat) a) Bergerombol seperti buah anggur (stafilococcus) contoh spesiesnya: Staphylococcus aureus b) Berderet seperti rantai (Streptokokus), contoh spesiesnya : Streptococcus pyogenes c) Dua-dua seperti biji kopi, contoh spesiesnya; Neisseria gonorhoeae d) Dua-dua seperti lanset; contoh spesiesnya: Diplococcus pneumoniae
  • 33. 2. Basil (batang) a) Soliter, contoh spesiesnya Salmonella typhi ( menimbulkan typus) b) Berderet, contoh spesiesnya Bacillus antraxis( menimbulkan penyakit antraks) c) Basil Tahan Asam, contoh spesiesnya : Mycobacterium tuberculosis ( menimbulkan TBC) Mycobacterium leprae (menimbulkan leprae) 3. Batang bengkok, contoh spesiesnya: Vibrio cholerae (menimbulkan kolera), Campylobacter (menimbulkan keracunan makanan) 4. Spirochaeta, sangat kecil, lentur dan berbentuk spiral, contoh spesiesnya: Treponema pallidum (menyebabkan penyakit sipilis)
  • 34.  Bakteri bersifat prokaryotik  Kromosom yang mengandung bahan genetik terdapat di dalam sitoplasma, demikian juga ribosom (tempat pembentukan protein) dan granula penyimpan.  Mesosom, suatu lipatan ke dalam dari membran luar, tempat respirasi,analog dengan mitokondria
  • 35.  Pilli atau fimbriae: tonjolan-tonjolan mirip rambut yang digunakan untuk alat perlekatan, alt pertukaran bahan genetik pada proses konjugasi. Konjugasi adalah perpindahan bahan genetik (Plasmid) dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lain melalui pilli  Plasmid : DNA ekstra kromosom yang bentuknya sirkuler (melingkar) yang mengkode protein fungsional
  • 36.  Dinding sel: merupakan penunjang dan pelindung bagi isi, terdiri dari mukopeptida yang kaku. Dinding sel semacam ini tidak dijumpai pada sel Eukaryotik  Kapsul mukosa : terdiri dari polisakarida, tidak semua bakteri memiliki. Contoh spesie berkapsul: Klebsiella  Flagella: alat gerak tetapi tidak semua bakteri mempunyai flagel
  • 37. 1. Dinding sel bakteri Gram positip a. Peptidoglikan dan asam teikhoat b. Peptidoglikan terdiri dari N- asetilglukosamin dan N-asetil muramathe , serta beberapa asam amino(alanin, asam glutamat dan lisin)a c. 90% dari dinding selnya terdiri dari peptidoglikan sedangkan lapisan tipis lainnya adalah asam teikoat d. Asam teikhoat mengandung unit gliserol e. Asam teikhoat bermuatan negatip, yang akan mempengaruhi muatan negatip pada permukaan sel
  • 38.
  • 39.
  • 40.  5-20% dari dinding selnya terdiri dari peptidoglikan  Lapisan lainnya terdiri dari protein, Lipo Polisakarida (LPS) lipoprotein
  • 41.
  • 42.
  • 43. METODE MACAM STERILISASI 1. Sterilisasi Secara Fisik 1.1. Pemanasan Basah dgn: Otoklaf; Tyndalisasi; Pasteurisasi. 1.2. Pemanasan Kering dgn: Oven, Pembakaran 1.3. Penyinaran dgn Gelombang Pendek 2. Sterilisasi Secara Kimia (Antiseptik dgn: alkohol dll.) 3. Sterilisasi Secara Mekanik (Penyaringan) MIKROSKOPI 1. Mikroskop Cahaya (Pembesaran 1000- 2000x) 1.1. Mikroskop Medan Terang 1.2. Mikroskop Fase Kontras 1.3. Mikroskop Medan Gelap 1.4. Mikroskop Flouresensi 1. Mikroskop Elektron (Pembesaran 200.000- 1jutax) ❹METODEDALAM MIKROBIOLOGI
  • 44. METODE PEWARNAAN MACAM SPORA Pewarnaan Berbasis Terbentuknya Spora: 1. Tipe Endospora 2. Tipe Eksosporas KAPSULA Pewarnaan Berbasis Adanya Kapsula/Lap.Luar 1. Pewarnaan (Gram) Negatif 2. Pewarnaan (Gram) Positif FLAGELLA Pewarnaan Berbasis Adanya Flagella BADAN INKLUSI Pewarnaan Berbasis Adanya Sintesis Granula ❺PEWARNAAN STRUKTURSEL
  • 45. Pembentukan spora • Di bawah keadaan yang tidak menguntungkan beberapa bakteri membentuk spora • Bakteri tersebut antara lain: Clostridium tetani, Bacillus anthracis • Sel menjadi terbungkus oleh kapsul tebal protektif dan metabolismenya melambat • Spora sangat resisten terhadap panas dan dapat hidup dalam jangka lama. • Dalam keadaan menguntungkan spora mengalami germinasi dan membebaskan bakteri
  • 46.
  • 47.  Selapis tipis spesimen diusapkan ke permukaan kaca obyek yang telah dibersihkan hingga bebas kotoran dan lemak, sediaan ini disebut smear  Smear dilewatkan di atas api spiritus 3-4 kali untuk memfiksasi (mematikan) mikroorganisme
  • 48.  Smear digenangi dengan Gram A(kristal violet) selama 4 menit, kemudian cat dibuang.  Sediaan dicuci air mengalir  Sediaan digenangi dengan Gram B ( lugol) selama 1 menit, kemudian lugol dibuang  Sediaan dicuci air mengalir  Sediaan dicuci dengan Gram C (decoloriser) alkoholasam selama 45 detik, kemudian Gram C dibuang  Sediaan dicuci air mengalir  Sediaan digenangi dengan Gram D (Safranin) selama 4 menit, kemudian Gram D dibuang  Sediaan dicuci air mengalir, dikering anginkan  Ditetesi minyak imersi, dilihat dengan mikroskop dengan perbesaran 1000 kali
  • 49. Bakteri Gram Positip Bakteri Gram Negatip Staphylococcus Escherichia coli Streptococcus Salmonella Bacillus Vibrio Clostridium Klebsiella Corynebacterium Proteus Branhamella Shigella Haemophillus
  • 50.  Dalam keadaan alami bakteri tidak berwarna. Reaksi pewarnaan gram digunakan sebagai langkah pertama dalam identifikasi di dalam laboratorium, selain itu dengan diketahuinya sifat dinding sel bakteri berdasarkan pewarnaan Gram dapat untuk menentukan jenis antibiotik untuk pengobatan.  Bakteri Gram positip berwarna violet  Bakteri Gram negatip berwarna pink
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54. MEDIUM BIAKAN MACAM MEDIA HIDUP Khusus untuk Virus MEDIA MATI Selain Virus 1. Media Cair 2. Media Padat (Cair+Agar) 3. Media Setengah Padat ❻MEDIUM BIAKAN
  • 55. MEDIUM BIAKAN MACAM MEDIA HIDUP Khusus untuk Virus MEDIA MATI Selain Virus 1. Media Cair 2. Media Padat (Cair+Agar) 3. Media Setengah Padat ❼TEKNIKBIAKAN MURNI
  • 56. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI ❶ RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI ❷ KEDUDUKAN MIKROBA DALAM DUNIA KEHIDUPAN ❸ KLASIFIKASI MIKROBA ❹ METODE DALAM MIKROBIOLOGI ❺ PEWARNAAN ❻ MEDIUM BIAKAN ❼ TEKNIK BIAKAN MURNI
  • 57. 1. Pengertian Pertumbuhan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, dan kurva pertumbuhan 3. Perkembangbiakan
  • 58.  Definisi Pertumbuhan Pertumbuhan adalah pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup 1. Pada organisme multiselluler, pertumbuhan adalah: peningkatan jumlah sel dan peningkatan ukuran setiap sel 2. Pada organime uniseluler, pertumbuhan adalah peningkatan ukuran setiap sel dan sekaligus terjadi peningkatan jumlah sel yang berarti peningkatan jumlah organisme
  • 59.  Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah: 1. Tersedianya nutrien 2. Tersedianya air, suhu, pH 3. Tersedianya oksigen 4. Adanya zat penghambat 5. Adanya jasad renik yang lain
  • 60.  Nutrien dibutuhkan sebagai: sumber carbon, sumber nitrogen, sumber energi, sebagai faktor pertumbuhan (vitamin dan mineral)  Nutrien dibutuhkan untuk aktivitas metabolisme 2. Tersediaanya air air merupakan bagian terbesar dari komponen sel, selain itu air dibutuhkan sebagai reaktan dalam berbagai reaksi biokimia
  • 61.  Masing-masing jasad renik mempunyai suhu optimum, minimum dan maksimum untuk pertumbuhannya  Berdasarkan kisaranan suhu untuk pertumbuhannya jasad renik dapat dikelompokkan sbb: kelompok psikrofil, mesofil dan termofil
  • 62.  Nilai pH medium sangat mempengaruhi pertumbuhan jasad renik  Kebanyakan bakteri membutuhkan pH medium untuk pertumbuhannya adalah 6,5-7,5.  tumbuh Pada pH dibawah 5 dan di atas 8,5 bakteri tidak mampu dengan baik.  Sebaliknya Jamur mampu tumbuh dengan baik pada pH asam(4-5 dan dapat tumbuh pada kisaran pH 2,5- 8,5  Pada orang hamil pH vagina cenderung asam oleh karena itu orang hamil banyak yang mengalami keputihan, karena melimpahnya jumlah Candida
  • 63.  Aerob obligat : apabila dalam pertumbuhan bakteri membutuh pasokan okigen dari lingkungan Pseudomonas  Anaerob obligat: apabila dalam pertumbuhannya bakteri tidak dapat menoleransi adanya oksigen Clostridium tetani  Anaerob fakultatif: apabila dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen Salmonella typhi  Mikroaerofilik
  • 64.
  • 65.  Sel bakteri ditumbuhkan pada suatu media kemudian diinkubasikan pada kaondisi optimum untuk pertumbuhannya  Pertumbuhan mikrobia di dalam kultur mempunyai kurva dalam bentuk genta  Sumbu X sebagai waktu inkubasi, dan sumbu Y sebagai Jumlah sel
  • 66. • A. Fase adaptasi • B. Fase pertumbuhan awal • C. Fase loaritmik • D. Fase pertumbuhan diperlambat • E. Fase pertumbuhan statis • F. Fase kematian