1. Dasar dasar manajemen
Ilmu Manajemen
Sejarah dan Perkembangan Manajemen
Pendekatan Pedekatan Ilmu Manajemen
Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Tehnik-tehnik Untuk Mengevaluasi Pilihan
Pembuatan keputusan
Merencanakan Sasaran Dan Tujuan
Menetapkan Tujuan
Perencanaan
Jenis Jenis Perancanaan
2. Manajeman adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-
maksud yang nyata. Manajemen adalah suatu
kegiatan, pelaksanaanya adalah “menaging”-
pengeloaan sedangkan pelaksanaanya disebut
manager atau pengelolah.
Dan juga manajemen adalah ilmu pengetahuan maupun seni. Ada
suatu pertumbuhan yang teratur mengenai manajemen -suatu
ilmu pengetahuan yang menjelaskan manajemen dengan
pengacuan kepada kebenaran-kebenaran umum. Hubungan-
hubungan sebab mushabab antar “variabel” dalam manajemen
sesudah ditentukan dan diungkapkan sebagai generalisasi
takluk kepada penelitian selanjutnya dan sesuai dengan
Pendekatan Pedekatan Ilmu Manajemen
3. Manajemen sama tuanya dengan peradapan di Yunani kuno dan
kerajaan Romawi, ditemukan berlipah-lipah bukti dari
manajemen dalam arsip sejarah pemerintahan, tentara dan
pengadilan-pengadilan. Manajemen pertengan pertama
abab ke 19, manajemen sudah membuat kemajuan serta
dengan peningkatan alat-alat produksi. Penentuan biaya
produksi dan ukuran kerja mulai digunakan. Sepanjang
sejarah abab 19 dan 20, makin banyak peneliti, industrialis
dan pegawai pemerintah yang tertarik pada manajemen.
Perhatian diarahkan pada organisasi, penggunaan waktu
bedayaguna, dan pengawasan anggaran. Uasaha-usaha
yang diarahkan kepada perkembangan teori manajemen
pembangunaan sebuah kerangka bagi manajemen di masa
depan diperkirakan pula. Kira-kira tahun 1939, prinsip
bahwa manusia merupakan pertimbangan terpenting
dalam
manajemen dan menyebabkan banyak orang yang berpaling kepada
penelitian perilaku manusiia.
Ilmu Manajemen
4. Membicarakan kapan timbulnya perkembangan manajemen, sama
halnya degnan membicarakan keberadaan manusia sebagai
mahluk masyarakat yang hidup dimuka bumi ini. Artinya
walau pun dalam bentuk yang sederhana, pada dasarnya
sudah melakukan pemikiran yang marjinal. Contoh: pada
zaman Nabi Musa AS telah muncul pemikiran-pemikiran
marjinal, yaitu pada saat perjalanan Nabi Musa dari Mesir
menuju Shiftin yang berjarak kurang lebih 380 mil. Dan
perjalanan itu dilakukan bersam-sama dengan pengikut
beribuan. Pada awalnya segala keputusan Nabi Musa sendiri.
Pada zaman Yunani kuno, romawi kuno; pemikiran
manajemenpun sudah mulai diterapkan dan setelah itu
perkembangan mqanajemensearah dengan perkembangan
keahlian dan pengetahuan dan keterampilan yang dipereleh
manusia.
Tentang perkembangan manajemen itu sendiri, bnayak pandangan
para ahli yang menjadi berbagai aliran, antara lain:
Sejarah dan Perkembangan Manajemen
5. 1.Manajemen tradisional: manajemen pada
mulanya berkembang secara alamiah yang
berorientasi pisik, siapa yang berkuasa dia
lah yang menjadi pemimpin atau manajer.
Manajemen ini berprinsip pada garis
keturunan.
2.Manajemen modern : priode manajemen modern
ini, ditandai dengan sudah dipelajari
manajemen sebagai ilmu yang mempunyai
dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak
melibatkan ahli manajemen maupun ahli
ekonomi untuk melakukan penelitian
tentang manajemen yang menghasilkan
berbagai teori maupun aliran manajemen.
Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh;
Robert Owen, Adam Smith, Charles Babbage
dan Max Weber.
6. Ciri-ciri dari seorang manjer adalah bahwa ia seorang
pembuat keputusan. Seorang manjer harus
menentukan tujuan-tujuan yang hendak dikerjakan.
Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, manajer harus
memutuskan tindakan-tindakan khusus apa yang
perlu, cara-cara baru apa yang di perkenalkan, dan
apa yang harus dibuat untuk mempertahankan hasil
kerja yang memuaskan. Membuat keputusan adalah
mememilih satu alternatif dari dua pilihan atau lebi,
umtuk menentukan suatu pendapat atau perjalanan
suatu tindakan.
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer berurusan dengan
nilai-nilai yang akan datang , yang sapai tingkat tertentu masih
belum diketahui. Selanjutnya, penyaringan suatu pilihan selalu
di dasari atas beberapa kriteria, seperti menghemat ongkos,
menhemat waktu atau meningkatkan kualitas para manajer.
Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
7. Banyak teknik-teknik untuk mengevaluasi pilihan-
pilihan. Teknik-teknik itu bernadakan mulai dari
apa yang berbau terkaan sanpai analisa-
asnalisa matematis yang amat canggih. Tidak
satupun dasar terbaik untuk semua keadaan.
Pilihan tergantung dari latar belakang dan
pengetahuan sang manajer serta situasi
khusus pengambilan keputusan.berikut ini
Yang termasuk pilihan-pilihan yang paling
sering diambil :
Analisa marjinal
Teori psikologi.
Iintuisi-bisikan hati
Pengalaman.
Tehnik-tehnik Untuk Mengevaluasi Pilihan
8. Siapa yang seharusnya membuat keputusan-keputusan
khusus dalam manajemen? Suatu keputusan tertentu
seharusnya dibuat oleh seseorang, pada tingkat
organisasi yang piling rendah, yang mampu
mempunyai kemampuan, keinginan dan pintu masuk
informasi bersangkutan, dan yang berada posisi
untuk mempertimbangkan faktor-faktor tanpa
memihak-mihak. Keputusan dibuat berdarkan: (a)
seorang individu, maupun (b) sebuah kelompok. Yang
pertama dapat dilakukan, selama keputusan itu
sederhan, dan semua alternatif dipahami
sepenuhnya membuat keputusan secara individu
adalah memenuhi peran penting dari apa yang
seharusnya dilakukan seorang manajer. Keadaan-
keadaan darurat secara khas diputuskan ats dasar
perseorangan. Keadaan-keadaan darurat selalu saja
timbul, tetapi tidak seharusnya membenarkan
Pembuatan keputusan
9. Titik tolak proses manajemen adalah menentukan
obyectives atau tujuan
tujuan organisasi. Obyectives direncanakan untuk memberikan kepada
suatu organisasi dan anggota-anggotanya arah maksud. Sanat
sulit untuk mempunyai manajemen yang berhasil tanpa tujuan-
tujuan yang didefinisikan dengan baik. Tujuan-tujuan yang
didefinisiakan dan dan diberitahukan sedemikian rupa sehinga
tujuan-tujuan itu dapat digunakan sebagai suatu ukuran
keberhasilan atau kegagalan. Sasaran dan tujuan keduanya
digunakan secara berganti-gantian untuk kata obyectives. Harus
juga diakui, bahwa sebagai penulis mengambarkan obyectives
sebagai suatu yang agak lebih khusus dan jangkauan lebih dekat.
Merencanakan Sasaran Dan Tujuan
10. Terdapat perbedan-perbedaan pendapat mengenai
siapa yang harus menepatkan tujuan utama
atau tujuan puncak. Sebagai orang
mengambil pandangan, bahwa tujuan
seperti itu seharusnya dirumuskan teruma
sekali oleh dewan direksi, pemerintah, atau
faktor-faktor lingkungan. Yaitu , dalam satu
segi, tujuan-tujuan itu seharusnya
diserahkan pada tim manajemen untuk
mencapainya. Namun, bagian terbesar
berpegang bahwa manajer-manajer puncak
yang harus menentukan tujuan-tujuan
puncak.
Menetapkan Tujuan
11. Perencanaan mengizinkan manajer itu untuk
bersedia untuk perubahan. Si perencana
adalah orang peluang yang paling
besaruntuk menghimpun semua sumber-
sumber dari suatu orgaisasi menjadi satu
kesatuan yang efektif. Pendeknya,
perencanaan tak dapat diadakan. Ia adalah
tangan intlektual dari pertumbuhan kita
mendatang.
Seorang manajer menjalan fungsi-fungsi manajerial untuk
merealisasikan tujuan yang diinginkan, sedangkan cara untuk
mencapainya disusun oleh usaha-usaha perencanaan. Dalam
kata lain perencanaan adalah pondasi dari manajemen.
Perencanaan
12. Karena perencanaan sudah diterapkan pada semua jenis
kegiatan, maka terdapat banyak jenis perencanaan.
Ssebagian perencanaan menyangkut bidang-bidang
yang luas, sebagian agak sempit; setenganya
berkaitan dengan pertimbangan tataruang
sedangkan yang lain menekankan pada
pelaksanaanya, biaya, kualitas, atau sifat-sifat
utama lainuya.
1.“Growth plans” Rencana pertumbuhan: rencana ini memetakan arah,
kemana organisasi itu bergerak, tujuan-tujuanya, dan cpatnya
gerak ekspensi yang dicari. Cara rasional menjamin pertumbuhan
yang diinginkan ailah dengan keterikatan anggot-anggota
manajemen yang cakap dengan pertumbuhan dan dengan
perencanaan pertumbuhan sendiri.
2.Profit plans rencana-rencana keuntungan. Biasanya, jenis perencanaan ini
dipusatkan pada kuntungan perproduksi atau kelompok produksi.
Dikepalai oleh seorang perencanaan keuntungan seluruh rencana
menuju ke usaha dan pengeluaran minimum untuk mewujudkan
Jenis Jenis Perancanaan
13. 3.“User plans” Rencana pemakaian. Bagaimana
cara memasarkan suatu hasil/jasa yang
dipilih, atau lebihbaik melayani suatu
pasaran terpilih, dijawab dengan suatu
rencana pemakaian. Bisanya dinakan
“product planning”, perencanaan hasil atau
“market planning” perencanaan pasaran
jenis perencanaan ini sangat terkenal.
4.“Personal manajemen plans”. Perencanaan urutan pegawaian.
Rencana-rencana untuk menarik perhatian, mengembangkan
dan mempertahankan anggota-anggota manajemen, makin
lama makin penting. Mulai diakui bahwa manajemen
kepegawaian tidak dapat dibiarkan saja kebetulan; perencanan
sangat lah penting.
14. KesimpulanKesimpulan
Manajemen adalah proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota dan penggunaan selutuhsumber daya
organisasian demi tercapainya tujuan organisasi
b. Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh seseorang; tujuan merupakan
objek suatu tindakan yang menggambarkan cangkupan tertentu dan
menyarankan kepada usaha seorang manajer.
c. Manajer adalah seorang yang bertindak sebagi perencana, pengorganisasi, pengarah
pemotivasi serta pengandali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai
tujuan sedangkah Manajemen adalah seni, ilmu, prosesnya
d. Fungsi manajer
1. Fungsi manajer dari sudut proses, yang dimaksud meliput:
1) perencanaan
2) pengorganisasian
3) penggerakan
4) pengendalian
2. fungi manajer dari sudut sepesialisasi kerja merupakan penerapan fungsi sesuai
dengan bidang yang ada dalam organisai fungsi yang di maksud sebagai
berikut: fungsi keuangan fungsi ketenagakerjaan fungsi pemasaran fungsi
pembelian fungsi produksi
e. Macam macam manajemen : Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen
Pemasaran. Manajemen Produksi. Manajemen Keuangan. Manajemen