Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
DAMPAK NEGATIF PACARAN DAMPAK NEGATIF PACARAN
1. Oleh : Kelompok VII
Hilmy Rahayu Mahbub Putra
Muhamad Ibnu Safi’i
Rahma Khofifah Khoirun Umah
Intan Zahrotun Nisa’
Ismi Maulida Salsabilla
2. Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan
kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah
percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di
masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah
asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tempaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun
setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan
wanita tanpa nikah.
Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat.
Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual
dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti puppy love (cinta monyet), datang
(kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan).
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika kebebasan seksual dalam pacaran
diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka dengan tegas mereka menolak. Namun,
tidaklah demikian jika diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, sebagai
alat untuk memilih pasangan hidup
Dikutip dari: http://www.indomedia.com/bpost/012000/24/opini/resensi.htm
3. Islam jelas-jelas menyatakan bahwa berpacaran bukan
jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya.
Setiap orang yang berpacaran cenderung untuk bertemu,
duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syari’at
Terhadap larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau
bukan istrinya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR.
Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah
salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan
seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya." Tabrani
dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain:
"Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan,
barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku
akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan
arti kemanisannya dalam hati.“
Dikutip dari: http://www.indomedia.com/bpost/012000/24/opini/resensi.htm
4. Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat
pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi
akibat science dan peradaban modern (westernisasi).
Dan juga dari pacaran itu sendiri memiliki dampak
yang berbagai macam, salah satunya dampak negatif
dari pacaran. Berikut ini adalah beberapa dari dampak
negatifnya :
5. Tentang dampak negatif yang pertama ini tak
perlu disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah
pemuda yang benar-benar terjerumus dalam
perzinaan—yang diawali dari aktivitas pacaran. Kalau
sudah berzina, berarti ia telah melakukan dosa besar
yang akan menyebabkan dampak-dampak buruk
lainnya—baik yang ia rasakan di dunia maupun di
akhirat.
6. Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa
cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada
Tuhan. Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan,
sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas
ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang
menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya
porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi
jarang ke tempat ibadah, jarang membaca kitab suci,
meninggalkan ibadah kepemudaan dan lain lain.
7. Orang yang berpacaran itu seringkali menipu,
berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang
terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu.
Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan
kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian
besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang
sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada
kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari
kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai
bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak
jarang orang yang berpacaran mengatakan sesuatu
yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
8. Orang yang sedang jatuh cinta—pacaran—
seringkali teringat dengan orang yang dicintainya itu.
Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap
waktu—tentang apa yang akan dilakukan nanti saat
bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu,
tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai
bumbu, dan masih banyak lagi.
9. Jika tidak pacaran, seorang siswa/mahasiswa
tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih
produktif; misal membuat ide kreatif,kegiatan
olahraga, kegiatan akademik dan lain lain. Namun
seringkali produktivitasnya turun lantaran ia
berpacaran.
10. Orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk
pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk
ditabung bisa habis untuk bersenang-senang:
membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,
mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.
11. Akan melemahkan daya kreatifitas dan
menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka
hanya tertuju kepada pacarnya. Dan biasanya ini
terjadi pada saat ketika guru sedang menerangkan
pelajaran, seseorang yang berpacaran biasanya relatif
konsentrasinya kurang.
12. Banyak fakta yang menyebutkan bahwa
menurunnya prosentase kelulusan para pelajar adalah
akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-
jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku
(karena uangnya habis untuk berenang-senang).
13. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya
karena rebutan pacar. Ini banyak dan seringkali terjadi
di kalangan remaja jaman sekarang.
14. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah
menikah, karena masing-masing ingat dengan
pacarnya yang lama, dan selalu membanding-
bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan
pacarnya yang lama.
Dampak negatif nomor 1-10 dikutip dari: http://asepjamaluddin16.blogspot.com/2013/02/dampak-negatif-pacaran_8930.html
15. Banyak seringkali dikalangan remaja yang rela
melukai dirinya sendiri, seperti mengukir nama
pacarnya di lengannya sendiri (dengan cutter/pisau)
hingga terluka sayat. Adalagi yang patah hati
dikarenakan pacarnya berselingkuh/sedang
bermasalah,PHP (Pemberi Harapan Palsu) *bahasa jaman
sekarang, diputusin pacarnya sendiri hingga dia dengan
nekatnya rela bunuh diri karena patah hati.
16. Terkadang ada pula remaja yang terkena gangguan
jiwa/stress yang dikarenakan seperti diputusin pacarnya,
pacarnya PHP, terjadi konflik antar kedua belah pihak, dan
lain-lain. Setelah itu semua terjadi, orang yang
mengalaminya dapat merasa hidupnya telah pupus
harapannya sampai dia tidak sanggup menahan beban
permasalahan pacarnya, Gila update status galau-galauan
di Jejaring sosial hingga dia lupa belajar/apa kewajibannya
*berkaitan dengan bab “Keterlambatan studi” . Ada pula
yang gangguan jiwa hingga tega membunuh pacarnya
sendiri karena patah hati.
(Note: galau itu boleh, karena kita masih muda, jika pemuda
tidak galau berarti dia tidak normal –Mario Teguh-).
18. Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas lain yang
hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampai-
sampai sewaktu sholat sempat teringat si do‘i (seseorang) .
Sebenarnya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. Jadi
kesimpulannya adalah PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA,
dan tidak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau
berjuta alasan tetap saja pacaran itu haram.
Adapun resep Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh
Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di
antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena
sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan
mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara
kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa
itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak
nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).