SlideShare a Scribd company logo
PRINSIP-PRINSIP BIOTEKNOLOGI TANAMAN
PANGAN
Disusun Oleh:
CHRISTOFER PARULIAN//2013091010
ANDRO CHAESI TODOAN MANULLANG//2013091016
NI KADEK PUSPITA WIDYANTARI//2013091019
S1 BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi merupakan penerapan teknik pendayagunakan organisme hidup atau
bagianorganisme untuk membuat, memodifikasi, meningkatkan atau memperbaiki sifat
makhluk hidupserta mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus. Pada
pelaksaannya, bioteknologi menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerakayasaan dalam menanganidan mengelola bahan dengan bantuan agen biologis untuk
menghasilkan jasa dan bahan.
Bioteknologi telah dikembangkan pada berbagai bidang, seperti penerapan
biokimia,mikrobiologi,rekayasa genetika menjadi pedoman utama bioteknologi sebagai
bidangantar disiplin.
Dengan sebutan’’Rekayasa Genetik’’ sekarang dimaksudkan sejumlah besar
kemungkinanyang kita miliki untuk langsung mencampuri kehidupan manusia, disamping
aspek-aspek alamlainnya dan mengubah menurut rencana dan kegiatan kita.
Dalam perjalannya, rekayasa genetika mendapat tanggapan baik yang mendukung
maupunyang menolak tentang pengembangan rekayasa geneti. Tanggapan beragam datang
dari berbagaikalangan. Evaluasi konsekuensi dari rekayasa genetic tentunya sangat
beragam,baik dari sisilingkungan hidup,agama,kesehatan manusia dan terutama motivasi
dan sosial kulturalmasyarakat. Untuk menyadari secara konkret sampai dimana
perkembangan ilmu genetika dan penerapannya serta tanggapan beberapa kalangan
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuatan tanaman pangan transgenic?
2. Bagaimana teknologi pada tanaman pangan?
3. Apa saja tanaman pangan hasil penerapan bioteknologi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuin Pembuatan tanaman pangan transgenic
2. Untuk mengetahui teknologi pada tanaman pangan
3. Untuk mengetahui apa saja tanaman hasil penerapan bioteknologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembuatan Tanaman Pangan Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari
spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini
bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pembuatan
tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme
pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.
Sebagian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan
pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan kekurangan gizi
manusia sehingga pembuatan tanaman transgenik juga menjadi bagian dari pemuliaan
tanaman.
Menciptakan suatu tanaman transgenik, pertama-tama diterapkan identifikasi atau
pencarian gen yang akan memproduksi sifat tertentu (sifat yang diinginkan). Gen yang diminta
dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diminta
didapat maka diterapkan perbanyakan gen yang dikata dengan istilah kloning gen. Pada
tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa
DNA), contohnya plasmid (DNA yang dipergunakan kepada transfer gen). Kemudian, vektor
kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan
perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diminta sudah diperbanyak dalam
jumlah yang cukup maka akan diterapkan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan
yang berasal dari anggota tertentu, salah satunya merupakan anggota daun. Transfer gen ini
dapat diterapkan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi
DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer
DNA dengan bantuan listrik).
1. Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil. Metode ini sering
dipergunakan pada spesies jagung dan padi. Kepada melaksanakannya,
dipergunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan
tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA
kepada masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen memberikan hasil
yang bersih dan bebas sama sekali dari bahaya, walaupun berada probabilitas terjadi
kerusakan sel selama penembakan berlangsung.
2. Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens. Bakteri
Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena
memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) kepada menyisipkan gen asing.
Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi kepada
menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang bersedia dimasukkan ke
dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens
secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom
(DNA) tanaman. Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-
sifat yang diminta dapat diekspresikan tumbuhan.
3. Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan
menerima gen asing wajib mengalami pelepasan dinding sel hingga dijadikan
protoplas (sel yang kehilangan dinding sel). Yang belakang sekali sel diberi kejutan
listrik dengan voltase tinggi kepada membuka pori-pori membran sel tanaman
sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan
DNA kromosom tanaman. Kemudian, diterapkan bagian pengembalian dinding sel
tanaman.
Setelah bagian transfer DNA habis, diterapkan seleksi sel daun kepada mendapatkan
sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan dijadikan kalus (sekumpulan
sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila sudah
terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat diterapkan pemindahan ke tanah dan sifat baru
tanaman dapat diperhatikan.
2.2 Teknologi Pada Tanaman Pangan
System of Rice Intensification (SRI) adalah teknik tanaman pangan padi yang mampu
meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah,air dan
unsur hara, terbukti telah berhasil meningkatkan produktivitas padi sebesar 50% bahkan
dibeberapa tempat mencapai lebih dari 100% . Melalui metode ini kesuburan tanah
dikembalikan sehingga daur-daur ekologis dapat kembali berlangsung dengan baik dengan
memanfaatkan mikroorganisme tanah sebagai penyedia produk metabolit untuk nutrisi
tanaman. Melalui metode SRI ini diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan
baik, demikian juga dengan produk akhir yang dihasilkan, yang notabene lebih sehat bagi
konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya.
Dalam aspek kesehatan, bagi konsumen produk yang dihasilkan akan lebih sehat
danmenyehatkan, karena tidak terkandung residu zat kimia berbahaya yang dapatmenimbulkan
berbagai macam penyakit dalam tubuh manusia. Produktivitas tinggi, bagi produsen atau
petani, penerapan metode ini bisameningkatkan hasil panen. Kualitas yang tinggi, produk yang
dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan produk konvensional, sehingga
harganyapun tentunya akan lebih baik.
2.3 Tanaman Pangan Hasil Penerapan Bioteknologi
Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian dapat membantu dalam percepatan
produksi benih, perbaikan sifat-sifat tanaman, hingga menghasilkan jenis tanaman baru. Semua
itu bisa dihasilkan dengan cara rekayasa genetika dan kultur jaringan. Rekayasa genetika
adalah suatu usaha memanipulasi suatu gen organisme untuk tujuan tertentu, dengan cara
menghilangkan atau menambahkan suatu gen sehingga menghasilkan organisme dengan sifat-
sifat yang diinginkan. Organisme yang telah direkayasa genetikanya sering disebut dengan
Genetic Modified Organism (GMO). Contoh bioteknologi dalam bidang pertanian yang berupa
tanaman GMO yang ada di sekitar kita diantaranya adalah:
1. Jagung manis. Jagung manis yang kita konsumsi saat ini merupakan jagung hasil
rekayasa genetika. Pada jagung manis gula yang terkandung direkayasa untuk tidak diubah
menjadi pati sehingga tetap manis dan berair.
2. Golden rice, pada tanaman padi ini disisipkan gen penghasil betakaroten dari
tanaman wortel, sehingga padi ini memiliki kelebihan selain mengandung karbohidrat juga
memiliki kandungan vitamin A. 4. Kapas yang resisten terhadap Bt toksin, pada tanaman kapas
ini telah disisipkan gen Bt toksin sehingga aman dari hama. 5. Kedelai impor yang menjadi
bahan baku dari tempe dan tahu, kedelai ini telah disisipkan dengan gen EPSPS sehingga
kedelai impor ini tahan terhadap herbisida berbahan glifosfat. Selain itu kelebihan lainnya
adalah harganya lebih murah karena selalu tersedia di pasaran.
Selain rekayasa genetika, kultur jaringan juga memiliki peran dalam bidang
bioteknologi pertanian. Kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak tanaman hasil
rekayasa genetika dan juga untuk menyediakan benih unggul yang selalu tersedia sepanjang
waktu yang tidak dapat dipenuhi dengan perbanyakan tanaman secara konvensional. Selain itu
kultur jaringan juga digunakan untuk menghasilkan benih tanaman dalam waktu relatif cepat
dan dalam jumlah banyak yang tidak tergantung kondisi musim atau cuaca.
Kultur jaringan sendiri bukanlah suatu ilmu, melainkan suatu teknik yang sangat
penting dalam bidang bioteknologi pertanian. Kultur jaringan merupakan teknik
menumbuhkan tanaman dari bagian tanaman yang dapat berupa sel, jaringan atau organ yang
ditanam dalam media tumbuh dalam kondisi lingkungan yang aseptis sehingga tumbuh
menjadi tanamah utuh. Media tumbuh yang digunakan pada kultur jaringan berisi nutrisi
makro, mikro, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tanaman seperti layaknya yang ada dalam
tanah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing
dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen
asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan,
misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan,
resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang
lebih tinggi dari tanaman alami.
DAFTAR PUSTAKA
Ronauli, I. 2007. Ketergesa-gesaan yang Menuai
Badai.http://www.unisosdem.org/article_detail. Tanggalakses: 14 Mei 2009Susiyanti, 2003.
Pro dan Kontra Tanaman Transgenik.http://tumoutou.net/702_07134/susiyanti.htm. Tanggal
akses: 14 Mei 2009Suwanto, A. 2000. Menyikapi Tanaman
Transgenik.http://www2.kompas.com/kompas- cetak/0002/04/IPTEK/meny09.htm.
Tanggalakses: 21 Mei 2008Widodo, W. D. Tanpa tahun. Transgenetika, Ancaman Atau
Peluanghttp://www.geocities.com/widodo/tulisan/ Tanggal akses: 21 Mei 2009
Anonim. 2001. Tanaman Transgenik dan UU Varietas Tanaman: Kontroversi Tiada Akhir.
ttp://sendaljepit.wordpress.com/2006/08/08/menimbangtanaman-transgenik/. Tanggal akses:
10April 2009______,2008

More Related Content

Similar to BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx

MAKALAH Bayi tabung dan sistem imun
MAKALAH Bayi tabung dan sistem imunMAKALAH Bayi tabung dan sistem imun
MAKALAH Bayi tabung dan sistem imunMJM Networks
 
Definisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi IDefinisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi I
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
03 bioteknologi
03 bioteknologi03 bioteknologi
03 bioteknologiadysintang
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologi
sembarangwes
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
Muhammad Ananta
 
Materi IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 Jakarta
Materi IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 JakartaMateri IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 Jakarta
Materi IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 Jakarta
Liana Susanti SMPN 248
 
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta  "BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
Liana Susanti SMPN 248
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
f' yagami
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
ratnisarirkuka
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
ratnisarirkuka
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangSeptian Muna Barakati
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Operator Warnet Vast Raha
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Firman Ali Tatag
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
Yessi Agustina
 
Bioteknologi ismail
Bioteknologi ismailBioteknologi ismail
Bioteknologi ismailIsmail Fizh
 
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASINBIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
Abdullah Faris
 
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester GanjilBioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Liana Susanti SMPN 248
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
yoza fitriadi
 
Kejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetikKejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetik
Edryna Az
 

Similar to BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx (20)

MAKALAH Bayi tabung dan sistem imun
MAKALAH Bayi tabung dan sistem imunMAKALAH Bayi tabung dan sistem imun
MAKALAH Bayi tabung dan sistem imun
 
Definisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi IDefinisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi I
 
bioteknologi
bioteknologibioteknologi
bioteknologi
 
03 bioteknologi
03 bioteknologi03 bioteknologi
03 bioteknologi
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologi
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Materi IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 Jakarta
Materi IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 JakartaMateri IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 Jakarta
Materi IPA Bab 6 Bioteknologi kelas IX H Kelompok Amelia SMPN264 Jakarta
 
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta  "BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanian
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologi ismail
Bioteknologi ismailBioteknologi ismail
Bioteknologi ismail
 
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASINBIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
 
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester GanjilBioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Kejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetikKejuruteraan genetik
Kejuruteraan genetik
 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 

BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx

  • 1. PRINSIP-PRINSIP BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN Disusun Oleh: CHRISTOFER PARULIAN//2013091010 ANDRO CHAESI TODOAN MANULLANG//2013091016 NI KADEK PUSPITA WIDYANTARI//2013091019 S1 BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2022
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi merupakan penerapan teknik pendayagunakan organisme hidup atau bagianorganisme untuk membuat, memodifikasi, meningkatkan atau memperbaiki sifat makhluk hidupserta mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus. Pada pelaksaannya, bioteknologi menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerakayasaan dalam menanganidan mengelola bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan jasa dan bahan. Bioteknologi telah dikembangkan pada berbagai bidang, seperti penerapan biokimia,mikrobiologi,rekayasa genetika menjadi pedoman utama bioteknologi sebagai bidangantar disiplin. Dengan sebutan’’Rekayasa Genetik’’ sekarang dimaksudkan sejumlah besar kemungkinanyang kita miliki untuk langsung mencampuri kehidupan manusia, disamping aspek-aspek alamlainnya dan mengubah menurut rencana dan kegiatan kita. Dalam perjalannya, rekayasa genetika mendapat tanggapan baik yang mendukung maupunyang menolak tentang pengembangan rekayasa geneti. Tanggapan beragam datang dari berbagaikalangan. Evaluasi konsekuensi dari rekayasa genetic tentunya sangat beragam,baik dari sisilingkungan hidup,agama,kesehatan manusia dan terutama motivasi dan sosial kulturalmasyarakat. Untuk menyadari secara konkret sampai dimana perkembangan ilmu genetika dan penerapannya serta tanggapan beberapa kalangan masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pembuatan tanaman pangan transgenic? 2. Bagaimana teknologi pada tanaman pangan? 3. Apa saja tanaman pangan hasil penerapan bioteknologi? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahuin Pembuatan tanaman pangan transgenic 2. Untuk mengetahui teknologi pada tanaman pangan 3. Untuk mengetahui apa saja tanaman hasil penerapan bioteknologi
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pembuatan Tanaman Pangan Transgenik Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami. Sebagian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan tanaman transgenik juga menjadi bagian dari pemuliaan tanaman. Menciptakan suatu tanaman transgenik, pertama-tama diterapkan identifikasi atau pencarian gen yang akan memproduksi sifat tertentu (sifat yang diinginkan). Gen yang diminta dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diminta didapat maka diterapkan perbanyakan gen yang dikata dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang dipergunakan kepada transfer gen). Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diminta sudah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan diterapkan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari anggota tertentu, salah satunya merupakan anggota daun. Transfer gen ini dapat diterapkan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). 1. Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil. Metode ini sering dipergunakan pada spesies jagung dan padi. Kepada melaksanakannya, dipergunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA kepada masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan bebas sama sekali dari bahaya, walaupun berada probabilitas terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung.
  • 4. 2. Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) kepada menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi kepada menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang bersedia dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat- sifat yang diminta dapat diekspresikan tumbuhan. 3. Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing wajib mengalami pelepasan dinding sel hingga dijadikan protoplas (sel yang kehilangan dinding sel). Yang belakang sekali sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi kepada membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, diterapkan bagian pengembalian dinding sel tanaman. Setelah bagian transfer DNA habis, diterapkan seleksi sel daun kepada mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan dijadikan kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila sudah terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat diterapkan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat diperhatikan. 2.2 Teknologi Pada Tanaman Pangan System of Rice Intensification (SRI) adalah teknik tanaman pangan padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah,air dan unsur hara, terbukti telah berhasil meningkatkan produktivitas padi sebesar 50% bahkan dibeberapa tempat mencapai lebih dari 100% . Melalui metode ini kesuburan tanah dikembalikan sehingga daur-daur ekologis dapat kembali berlangsung dengan baik dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah sebagai penyedia produk metabolit untuk nutrisi tanaman. Melalui metode SRI ini diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan baik, demikian juga dengan produk akhir yang dihasilkan, yang notabene lebih sehat bagi konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya.
  • 5. Dalam aspek kesehatan, bagi konsumen produk yang dihasilkan akan lebih sehat danmenyehatkan, karena tidak terkandung residu zat kimia berbahaya yang dapatmenimbulkan berbagai macam penyakit dalam tubuh manusia. Produktivitas tinggi, bagi produsen atau petani, penerapan metode ini bisameningkatkan hasil panen. Kualitas yang tinggi, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan produk konvensional, sehingga harganyapun tentunya akan lebih baik. 2.3 Tanaman Pangan Hasil Penerapan Bioteknologi Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian dapat membantu dalam percepatan produksi benih, perbaikan sifat-sifat tanaman, hingga menghasilkan jenis tanaman baru. Semua itu bisa dihasilkan dengan cara rekayasa genetika dan kultur jaringan. Rekayasa genetika adalah suatu usaha memanipulasi suatu gen organisme untuk tujuan tertentu, dengan cara menghilangkan atau menambahkan suatu gen sehingga menghasilkan organisme dengan sifat- sifat yang diinginkan. Organisme yang telah direkayasa genetikanya sering disebut dengan Genetic Modified Organism (GMO). Contoh bioteknologi dalam bidang pertanian yang berupa tanaman GMO yang ada di sekitar kita diantaranya adalah: 1. Jagung manis. Jagung manis yang kita konsumsi saat ini merupakan jagung hasil rekayasa genetika. Pada jagung manis gula yang terkandung direkayasa untuk tidak diubah menjadi pati sehingga tetap manis dan berair. 2. Golden rice, pada tanaman padi ini disisipkan gen penghasil betakaroten dari tanaman wortel, sehingga padi ini memiliki kelebihan selain mengandung karbohidrat juga memiliki kandungan vitamin A. 4. Kapas yang resisten terhadap Bt toksin, pada tanaman kapas ini telah disisipkan gen Bt toksin sehingga aman dari hama. 5. Kedelai impor yang menjadi bahan baku dari tempe dan tahu, kedelai ini telah disisipkan dengan gen EPSPS sehingga kedelai impor ini tahan terhadap herbisida berbahan glifosfat. Selain itu kelebihan lainnya adalah harganya lebih murah karena selalu tersedia di pasaran. Selain rekayasa genetika, kultur jaringan juga memiliki peran dalam bidang bioteknologi pertanian. Kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak tanaman hasil rekayasa genetika dan juga untuk menyediakan benih unggul yang selalu tersedia sepanjang waktu yang tidak dapat dipenuhi dengan perbanyakan tanaman secara konvensional. Selain itu
  • 6. kultur jaringan juga digunakan untuk menghasilkan benih tanaman dalam waktu relatif cepat dan dalam jumlah banyak yang tidak tergantung kondisi musim atau cuaca. Kultur jaringan sendiri bukanlah suatu ilmu, melainkan suatu teknik yang sangat penting dalam bidang bioteknologi pertanian. Kultur jaringan merupakan teknik menumbuhkan tanaman dari bagian tanaman yang dapat berupa sel, jaringan atau organ yang ditanam dalam media tumbuh dalam kondisi lingkungan yang aseptis sehingga tumbuh menjadi tanamah utuh. Media tumbuh yang digunakan pada kultur jaringan berisi nutrisi makro, mikro, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tanaman seperti layaknya yang ada dalam tanah. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Ronauli, I. 2007. Ketergesa-gesaan yang Menuai Badai.http://www.unisosdem.org/article_detail. Tanggalakses: 14 Mei 2009Susiyanti, 2003. Pro dan Kontra Tanaman Transgenik.http://tumoutou.net/702_07134/susiyanti.htm. Tanggal akses: 14 Mei 2009Suwanto, A. 2000. Menyikapi Tanaman Transgenik.http://www2.kompas.com/kompas- cetak/0002/04/IPTEK/meny09.htm. Tanggalakses: 21 Mei 2008Widodo, W. D. Tanpa tahun. Transgenetika, Ancaman Atau Peluanghttp://www.geocities.com/widodo/tulisan/ Tanggal akses: 21 Mei 2009 Anonim. 2001. Tanaman Transgenik dan UU Varietas Tanaman: Kontroversi Tiada Akhir. ttp://sendaljepit.wordpress.com/2006/08/08/menimbangtanaman-transgenik/. Tanggal akses: 10April 2009______,2008