SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Oleh:
Devi Farhana
07120090081
Pembimbing: dr. Soroy lardo SpPD FINASIM
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto
Periode 21 Oktober- 28 Desember 2013
November 2013
I. IDENTITAS PASIEN
No.CM : 70-71-50
Nama : Tn.PA
Tanggal Lahir : 24 Juli 1984
Alamat : Jl. Jatisari Permai, kecamatan waru
Pendidikan : Universitas
Pangkat : -
Pekerjaan : -
Kesatuan : Jayapura (TNI)
Status : Menikah
Agama : Islam
Keluhan Utama: demam sejak 6 hari Sebelum masuk rumah sakit
Keluhan tambahan : kencing keruh dan pusing
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang rujukan dari rumah sakit pusdikkes dengan keluhan demam sejak 6 hari
SMRS,mendadak(+) dan dirasakan sepanjang hari , demam tidak sempat diukur oleh
pasienmenggigil (+), keringat(+)selama 3 jam. Konsumsi penurun panas(+) (pamol) sebanyak
3x1 selama 3 hari, panas turun kemudian naik lagi Pasien dirawat di pusdikkes selama 3 hari
diberikan tiamfenikol dan cefadroxil, tapi keluhan tidak dirasakan membaik. Tidak ada yang
memperburuk keluhan pasien. Pasien kemudian dipindahkan ke RSPAD dan dirawat selama 1
hari kemudian dipindahkan ke Intermediate Care ketika kencing pasien berwarna keruh
kemerahan(+) nyeri(-), jumlah tetap, BAB normal. Pusing (+), berputar (-), mual (-). Muntah(-),
perdarahan gusi (-) , mimisan(-) ataupun bintik-bintik kemerahan pada anggota gerak serta tubuh
pasien(-), Nyeri sendi dan tulang (-), batuk(-),pilek(-). kelemahan pada anggota gerak (-),
pingsan(-) kejang(-). Pasien menyangkal sering makan-makanan di pinggir jalan. Riwayat
transfusi darah(-), riwayat kuning sebelumnnya (-), nafsu makan baik. Pasien sedang bertugas di
Papua selama 9 bulan. Sebelum keberangkatan pasien mengonsumsi cloroquine selama 2
minggu, dan dilanjutkan selama seminggu setibanya di Papua. Pasien belum mengonsumsi obat
anti-malaria lainnya selama keluhan timbul. Kejadian ini baru pertama kali dialami oleh pasien.
II. DATA DASAR (ANAMNESIS)
Riwayat Penyakit dahulu :
demam thypoid (+) serta demam berdarah dengue (+) saat masih kecil. Riwayat diabetes
mellitus(-), riwayat hipertensi (-), riwayat asma(-), sakit jantung ataupun ginjal (-), riwayat sakit
kuning (-)
Riwayat keluarga:
Pasien menyangkal ada keluarga yang mengalami keluhan serupa. Ayah pasien riwayat hipertensi
(+) tidak terkontrol, diabetes mellitus (-), riwayat sakit jantung dan ginjal (-), alergi (-), sakit
kuning (-).
Riwayat sosial:
Pasien tinggal di Mess Angkatan laut. Pasien mengaku teman-teman pasien banyak yang
mengalami keluhan yang sama. Merokok (-) Alcohol (-). Menggunakan obat-obatan tertentu
disangkal.
II. DATA DASAR: ANAMNESIS(2)
Riwayat Alergi:
Pasien mengaku ada alergi terhadap amoxicilin
Riwayat trauma/operasi sebelumnya
Riwayat trauma dan operasi disangkal.
Riwayat Pengobatan:
Pasien mengonsumsi cloroquine selama 2 minggu sebelum keberangkatan dan 1 minggu setelah
tiba di Papua.
Pasien sudah diberikan tiamfenikol 3 x 500mg dan cefadroxil 2x1 dikonsumsi selama 3 hari.
II. DATA DASAR: ANAMNESIS(3)
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 57 kg
BMI : 20.195 (Interpretasi : Normal)
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/62 mmHg
Nadi : 87 x/menit, simetris, regular, kuat, isi cukup
Laju Napas : 16 x/menit, tipe torakoabdominal
Suhu : 37.6 C (telinga)
II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis
Kepala : Normocephal, distribusi rambut merata, warna hitam, tidak mudah
dicabut.
Mata : Konjungtiva anemis tidak ditemukan, Sklera Ikterik tidak ditemukan,
Pupil isokor, Refleks cahaya langsung dan tidak
langsung positif pada kedua mata, mata cekung (-)
Telinga : normotia, simetris, lubang lapang, tidak ditemukan serumen
ataupun sekret.
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, tidak ditemukan
sekret,NCH(-)
Mulut : bibir lembab, tidak pucat, tidak ada perdarahan gusi, tidak ditemukan
lidah kotor.
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1 tenang.
Leher : tidak teraba pembesaran KGB, JVP 5+0 cmH2O.
II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN
FISIK (2)
Thorax : normochest, scar tidak ada, tidak ada hipo/hiperpigmentasi.
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra, tidak kuat angkat
Perkusi : Batas atas ICS III linea parastenal sinistra
Batas Kanan jantung ICS IV linea sternalis dekstra
Batas Kiri jantung ICS V linea midklavicula sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, regular, tidak ditemukan gallop, tidak
ditemukan murmur
Pulmo
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, Batas paru hati pada linea mid clavicula
desktra ICS V.
Auskultasi : Suara napas dasar vesikuler kiri dan kanan, tidak ditemukan ronkhi, tidak
ditemuka wheezing.
II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN FISIK
(3)
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ditemukan scar, tidak ditemukan
venektasi.
Auskultasi : Bising usus positif normal
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen, asites negatif
Palpasi : dinding perut supel, nyeri tekan negative, hepar
teraba ± 2 cm dibawah arcus costa dextra, tepi
tajam, permukaan rata, tidak ditemukan nyeri tekan
hepar, lien teraba schuffner 2, turgor kulit <2
detik.
Extremitas : akral hangat, tidak ditemukan edema, tidak ditemukan bintik-bintik
kemerahan pada tungkai, rumple leed (-), capillary refill time
<2 detik.
II.DATA DASAR: PEMERIKSAAN
FISIK (4)
II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Hasil (22/10/13) Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 14.8 13-18 g/dl
Hematokrit 40 40-52 %
Eirtrosi 4.9 4.3-6.0 juta/uL
Leukosit 9280 4,800-10,800/uL
Trombosit 24000 150,000-400,000/uL
MCV 82 80-96 fL
MCH 30 27-32 pg
MCHC 37 32-36 g/dL
Kimia Klinik
SGOT 81 <35 U/L
SGPT 106 <40 U/L
Ureum 33 20-50 mg/dL
Kreatinin 1.6 0.5-1.5 mg/dL
Glukosa Darah
(sewaktu)
140 <140 mg/dl
Natrium (Na) 128 135-147 mmol/L
Kalium 4.1 3.5-5.0 mmol/L
Klorida 94 95-105 mmol/L
Imunoserologi
Anti Dengue IgG IgM
Anti Dengue IgM Negatif Negatif
Anti Dengue IgG Negatif Negatif
II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil (23/10/13)
Hematologi
Gambaran Darah Tepi
Eritrosit Normokrom normositer, dijumpai
parasite malaria falciparum (+++)
Leukosit Tak morfologi, kesan jumlah cukup
Trombosit Tak morfologi, kesan jumlah kurang
Lain-lain -
Kesan Thrombositopeni disebabkan oleh
infeksi parasite malaria
Saran Follow up
II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN
PENUNJANG (3)
Hematologi 23-10-2013 24-10-2013 Nilai Rujukan
Hemoglobin 14.9 13.3 13-18 g/dl
Hematokrit 41 37* 40-52 %
Eritrosit 5.1 4.5 4.3-6.0 juta/uL
Leukosit 7250 9110 4,800-10,800/uL
Trombosit 21000 33000* 150,000-400,000/uL
Malaria
I. Plasmodium
falciparum
Positif Negatif
- Tropozoit 3200/200LK Negatif
- Schizont Negative Negatif
- gametosit 35/200 LK Negatif
II. Plasmodium
vivax
Negative Negatif
-Tropozoit Negative Negatif
-Schizont Negative Negatif
-gametosit Negative Negatif
III.Plasmodium
Malariae
Negative Negatif
-Tropozoit Negative Negatif
-Schizont Negative Negatif
-gametosit Negative Negatif
IV.
Plasmodium
Ovale
Negative Negatif
-Tropozoit Negative Negatif
- schizont Negative Negatif
-gametosit Negative Negatif
Hitung jenis:
-basofil
0 0-1 %
-Eosinophil 0 1-3 %
- Batang 3 2-6 %
- Segmen 77 50-70%
-limfosit 15 20-40%
-Monosit 5 2-8 %
MCV 82 80-96 fL
MCH 29 27-32 pg
MCHC 36 32-36 g/dL
RDW 13.90 11.5-14.5%
Koagulasi
D-Dimer 920* <500 ng/ml
Faal Hemostasis
Koagulasi
Waktu
Prothrombin
II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN
PENUNJANG (4)
Jenis Pemeriksaan Hasil (24/10/13) 18:07 Nilai Rujukan
Kimia Klinik
Natrium (Na) 135 135-147 mmol/L
Kalium (K) 4.2 3.5-5.0 mmol/L
Klorida (Cl) 105 95-105 mmol/L
Jenis Pemeriksaan Hasil (28/10/13) Nilai Rujukan
Kimia Klinik
Bilirubin Total 1.12 <1.5 mg/dL
SGOT (AST) 109* <35 U/L
SGPT (ALT) 201* <40 U/L
Pasien dari Papua (rujukkan pusdikkes) datang dengan keluhan febris sejak 6
hari SMRS, demam hilang timbul diikuti menggigil dan berkeringat setelahnya.
Demam terjadi tiap hari, mual (-), muntah(-), pusing melayang(+), BAK keruh
kemerahan, nyeri(-),BAB tidak ada keluhan sebelumnya pasien telah dirawat
dan diberikan tiamfenikol serta cefadroxil serta penurun panas, namun tidak
mengurangi keluhan. Dari pemeriksaan fisik ditemukan subfebris (37.6 C),
kulit tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, hepatosplenomegali, rumple leed
negatif, petechiae negatif, Dari pemeriksaan penunjang didapatkan
thrombocytopenia, peningkatan SGOT/SGPT, peningkatan d-dimer,
hyponatremia, serta pada apusan darah tepi ditemukan plasmodium falciparum
(+) stadium tropozoit dan gametosit.
III. RINGKASAN
1. Febris hari ke-6 e.c Malaria Berat dd/DHF dd/Demam Thypoid
IV. DAFTAR MASALAH
1. Febris hari ke-6 e.c Malaria Berat dd/DHF dd/Demam Thypoid
Atas dasar:
Anamnesa:
Demam tinggi hilang timbul, menggigil (+), berkeringat(+), mual (-), muntah(-),
riwayat tinggal di daerah endemic malaria(+), riwayat lingkungan sekitar
mengalami malaria(+), hematuria(+), riwayat kuning(-), riwayat nyeri sendi dan
tulang disangkal, perdarahan spontan disangkal.
Pemeriksaan Fisik:
Ditemukan kesadaran compos mentis, konungtiva tidak anemis, kulit normal
tidak ikterik, hepar teraba2 cm dibawah arcus costa dextra, tepi tajam,
permukaan rata, nyeri tekan(-), lien teraba schuffner 2, petechiae(-).
V. PENGKAJIAN
Pemeriksaan Penunjang;
Terdapat thrombocytopenia, peningkatan SGOT/SGPT, sediaan apusan darah
tepi ditemukan plasmodium falciparum(+) stadium tropozoit dan gametosit,
IgG dan IgM anti dengue(-), peningkatan d-dimer, hyponatremia.
V. PENGKAJIAN (2)
Rencana diagnostic
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan urinalisis
Pemeriksaan sediaan apusan darah tepi/ RDT pada jam ke 12, 24, 48,
72 untuk menilai resistensi obat.
Liver Function test
Analisa Gas Darah
Kimia Klinik (elektrolit dan bilirubin)
VI. PENATALAKSANAAN(1)
Rencana terapetik
Medikamentosa:
IVFD asering 30 tetes/menit
Pemberian artesunat 2 ampul IV selama 3 hari. Hari pertama diberikan pada jam
0,12,24, dilanjutkan pemberian 2 ampul/24 jam selama 2 hari berikut.
Inj. Omeprazole 1 x40 mg IV
Inj. Ceftriaxone 2 gr IV
Inj Vit C 2 x1 amp IV
Paracetamol tab 3x1 (jika suhu >39 C) p.o
Hepatoprotektor 3x1 p.o
Non-medikamentosa:
Tirah baring
Diet Makan Biasa 2100 kalori
VI.PENATALAKSANAAN (2)
Rencana edukasi
1. Edukasi mengenai perjalanan penyakit pasien beserta komplikasi yang
mungkin dapat terjadi serta pengobatan yang telah dan akan diberikan.
2. Edukasi bahwa setiap obat yang sedang diminum, menimbulkan suatu
reaksi, baik itu reaksi alergi maupun efek samping obat untuk tidak segera
dibuang, melainkan disimpan agar dapat menghindari penggunaan obat
tersebut di masa depan dan menginformasikan kepada bagian medik saat
meresepkan obat.
VI.PENATALAKSANAAN (3)
Prognosis
Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
VII. PROGNOSIS
TINJAUAN PUSTAKA
Malaria
- Vektor: Nyamuk Anopheles betina
- Parasite:
- Plasmodium vivax (Malaria tertiana)
- Plasmodium ovale
- Plasmodium malariae (Malaria kuartana)
- Plasmodium falciparum ( Malaria tropika)
- Plasmodium knowlesi
2.2. ETIOLOGI
- Siklus aseksual (di dalam tubuh inang):
a. pre-eritrositik.
b. siklus eritrositik aseksual (skizogoni darah)
c. Siklus eritrositik seksual
- Siklus seksual ( di dalam tubuh nyamuk)
2.3 MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP
2.4. PATOFISIOLOGI
Antibodi
Perubahan SDM
Hiponatremi
Th2
MetabolikImunologis
Plasmodium
Th1
Asidosis
Aktivasi
Endotel
Hipoglikemik
HemolisisRosetting
Sel B
Syok
Serebral
GGA
Komplek
Imun
Adhesi
Trombosit
KID
Akumulasi di
Perifer
PerdarahanIkterus
Anemia
Penggerombolan
Trombositopeni
Trias malaria:
a. Periode dingin (15-60 menit)
b. Periode Menggigil
c. Periode berkeringat
2.5. MANIFESTASI KLINIS
1. Anamnesis: Riwayat berpergian ke daerah endemik, Riwayat lingkungan
yang terkena
2. Pemeriksaan fisik: bervariasi tergantung dari respon imun dan parasitemia
3. Pemeriksaan penunjang
Gold standar: Pemeriksaan sediaan apusan darah tipis dan tebal
- Semi kuantitatif
- Kuantitatif
Pemeriksaan lainnya: RDT, PCR
2.6. DIAGNOSIS
Definisi malaria berat adalahnya ditemukannya Plasmodium falciparum stadium
aseksual dengan atu atau beberapa manisfestasi klinis di bawah ini:
1. Gangguan kesadaran ringan (GCS<15)
2. Kelemahan otot (tak bias duduk/berjalan) tanpa kelainan neurlogik
3. Kejang berulang lebih dari dua episode dalam 24 jam setelah pendinginan pada
hipertermia
4. Edema paru atau Acute respiratory distress Syndrome (termasuk gambaran
radiologi).
5. Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik<80 mmHg (pada anak <50 mmHg)
disertai keringat dingin.
6. Gagal ginjal akut
7. Ikterus (kadar bilirubin darah>3 mg%), disertai disfungsi organ vital.
8. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan /atau disertai
kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskuler.
9. Hipereksia (temperature rektal ?40 C pada orang dewasa, >41 C pada anak).
2.7 MALARIA BERAT
Gambaran laboratrium:14
1. Hipoglikemik: gula darah< 40 mg/dL
2. Asidemia (pH<7.25) atau asidosis (bikarbonat plasma< 15 mmol/L).
3. Anemia berat (Hb<5gr% atau hematocrit <15%) pada keadaan hitung parasite
>10,000/uL apabila anemianya hipokromik mikrositik harus dikesampingkan
adanya anemia defisiensi besi, talasemia, hemaglobinopati lainnya.
4. Hiperparasitemia>2%.
5. Hiperlaktemia (asam laktat >5 ugr/L)
6. Makroskopik hemoglobinuria oleh karena infeksi malaria akut (bukan karena
obat antimalaria pada seorang dengan defisiensi G6PD),
7. Gagal ginjal akut (urin <400ml/24 jam pada orang dewasa atau <1
ml/kgbb/jam pada anak setelah dilakukan rehidrasi dengan kreatinin darah >3
mg/dl atau >254 umol/L).
8. Edema Pulmo (radiologi)
1. Uncomplicated malaria
Digunakan OAM dengan derivat artemisin dan golongan aminokuinolon
2. Malaria Berat
- Pemberian Obat Anti Malaria
- Penanganan Komplikasi
- Tindakan penunjang/ simptomatik
2.8. PENATALAKSANAAN
1. Malaria cerebral
2. Anemia
3. Gagal ginjal akut
4. Hipoglikemia
5. Metabolic acidosis
6. Pulmonary edema
7. Syok
8. Perdarahan dan gangguan koagulasi
MALARIA BERAT
Quo Ad vitam : Dubia
Quo Ad functionam : Dubia ad bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia
2.9 PROGNOSIS
Thank You

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFTenri Ashari Wanahari
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseNoorahmah Adiany
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESI Putu Cahya Legawa
 
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis Hepatis
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisKasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis Hepatis
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisTenri Ashari Wanahari
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruSulistia Rini
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokesty lebi
 

What's hot (20)

Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves disease
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
 
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis Hepatis
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisKasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis Hepatis
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis Hepatis
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Ss14
Ss14Ss14
Ss14
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syok
 
Etik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain managementEtik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain management
 

Viewers also liked

Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15
Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15
Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15Soroy Lardo
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoSoroy Lardo
 
Malaria - Complications (Severe Malaria)
Malaria - Complications (Severe Malaria)Malaria - Complications (Severe Malaria)
Malaria - Complications (Severe Malaria)Brij Bhushan
 
Approach acute diarrhea with comorbid diseases
Approach acute diarrhea with comorbid diseasesApproach acute diarrhea with comorbid diseases
Approach acute diarrhea with comorbid diseasesSoroy Lardo
 
Bronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechyBronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechySoroy Lardo
 
Fistula recto vaginal infection perspective
Fistula recto vaginal   infection perspectiveFistula recto vaginal   infection perspective
Fistula recto vaginal infection perspectiveSoroy Lardo
 
Referat sepsis bramantyo
Referat sepsis   bramantyoReferat sepsis   bramantyo
Referat sepsis bramantyoSoroy Lardo
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaSoroy Lardo
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Soroy Lardo
 
Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016
Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016
Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016Soroy Lardo
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcSoroy Lardo
 
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS  Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS Soroy Lardo
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage Soroy Lardo
 
CLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIA
CLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIACLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIA
CLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIAAbino David
 

Viewers also liked (20)

Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15
Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15
Duty Report Ustable Angina Pectoris 2 12-15
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
 
Malaria - Complications (Severe Malaria)
Malaria - Complications (Severe Malaria)Malaria - Complications (Severe Malaria)
Malaria - Complications (Severe Malaria)
 
Approach acute diarrhea with comorbid diseases
Approach acute diarrhea with comorbid diseasesApproach acute diarrhea with comorbid diseases
Approach acute diarrhea with comorbid diseases
 
Bronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechyBronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechy
 
Fistula recto vaginal infection perspective
Fistula recto vaginal   infection perspectiveFistula recto vaginal   infection perspective
Fistula recto vaginal infection perspective
 
management of Malaria
management of Malariamanagement of Malaria
management of Malaria
 
Referat sepsis bramantyo
Referat sepsis   bramantyoReferat sepsis   bramantyo
Referat sepsis bramantyo
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malaria
 
Potential nursing diagnosis
Potential nursing diagnosisPotential nursing diagnosis
Potential nursing diagnosis
 
Management of complicated malaria
Management of complicated malariaManagement of complicated malaria
Management of complicated malaria
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
 
Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016
Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016
Hypoglycemia and ulcus and ck dduty report 13 jan 2016
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
 
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS  Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
 
CLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIA
CLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIACLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIA
CLINICAL FEATURES AND COMPLICATIONS OF MALARIA
 
Antimalarial drugs
Antimalarial drugsAntimalarial drugs
Antimalarial drugs
 
Leishmaniasis
LeishmaniasisLeishmaniasis
Leishmaniasis
 

Similar to Demam Berdarah Malaria Berat

LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxIvanOnggo1
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Soroy Lardo
 
Case eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yaCase eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yabeequeen_30
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptxayuniendar
 
prolonged fever
prolonged feverprolonged fever
prolonged fevertendriayu1
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverHannaSilmiZahra
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseDondy Juliansyah
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliAris Rahmanda
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dnajmiatulislami
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariasoroylardo1
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxClassicNeil
 
IdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptx
IdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptxIdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptx
IdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptxHusnulAridha1
 
Managemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaManagemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaHisyam Ilham
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxnadyarahma111
 

Similar to Demam Berdarah Malaria Berat (20)

LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptx
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
Case eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yaCase eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix ya
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
 
prolonged fever
prolonged feverprolonged fever
prolonged fever
 
Tifoid Pada Anak
Tifoid Pada AnakTifoid Pada Anak
Tifoid Pada Anak
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid Fever
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart Disease
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Aila medik
Aila medikAila medik
Aila medik
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
 
laporan kasus.doc
laporan kasus.doclaporan kasus.doc
laporan kasus.doc
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malaria
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptx
 
IdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptx
IdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptxIdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptx
IdaolxnalzljalKxmalzlxnalzmwnmsmzzmwm.pptx
 
Managemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaManagemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus Hipoglikemia
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
 

More from Soroy Lardo

Sepsis with Hemodyalisis
Sepsis with HemodyalisisSepsis with Hemodyalisis
Sepsis with HemodyalisisSoroy Lardo
 
Cardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue InfectionCardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue InfectionSoroy Lardo
 
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseasesCase Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseasesSoroy Lardo
 
Candidiasis in Febrile Neutropenia
Candidiasis in Febrile  NeutropeniaCandidiasis in Febrile  Neutropenia
Candidiasis in Febrile NeutropeniaSoroy Lardo
 
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and  prophylaxisRabies : approach diagnostic and  prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and prophylaxisSoroy Lardo
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSSoroy Lardo
 
Referrat Liver Asbcess
Referrat Liver AsbcessReferrat Liver Asbcess
Referrat Liver AsbcessSoroy Lardo
 
Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017Soroy Lardo
 
COPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering DiagnosisCOPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering DiagnosisSoroy Lardo
 
Mers co v - journal reading
Mers co v - journal readingMers co v - journal reading
Mers co v - journal readingSoroy Lardo
 
Mycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction SepsisMycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction SepsisSoroy Lardo
 
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infectionsNontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infectionsSoroy Lardo
 
Melena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and HypertensionMelena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and HypertensionSoroy Lardo
 
Chronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERDChronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERDSoroy Lardo
 
Audit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case ReportAudit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case ReportSoroy Lardo
 
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan SepsisAspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan SepsisSoroy Lardo
 
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimunInteraksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimunSoroy Lardo
 
Approaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated DyspepsiaApproaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated DyspepsiaSoroy Lardo
 
Traveler medicine
Traveler medicine   Traveler medicine
Traveler medicine Soroy Lardo
 

More from Soroy Lardo (20)

Sepsis with Hemodyalisis
Sepsis with HemodyalisisSepsis with Hemodyalisis
Sepsis with Hemodyalisis
 
Cardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue InfectionCardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue Infection
 
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseasesCase Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
 
Candidiasis in Febrile Neutropenia
Candidiasis in Febrile  NeutropeniaCandidiasis in Febrile  Neutropenia
Candidiasis in Febrile Neutropenia
 
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and  prophylaxisRabies : approach diagnostic and  prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
 
Referrat Liver Asbcess
Referrat Liver AsbcessReferrat Liver Asbcess
Referrat Liver Asbcess
 
Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017
 
COPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering DiagnosisCOPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
 
Mers co v - journal reading
Mers co v - journal readingMers co v - journal reading
Mers co v - journal reading
 
Mycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction SepsisMycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction Sepsis
 
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infectionsNontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
 
Melena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and HypertensionMelena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
 
Chronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERDChronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERD
 
Audit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case ReportAudit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case Report
 
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan SepsisAspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
 
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimunInteraksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
 
Yellow fever
Yellow feverYellow fever
Yellow fever
 
Approaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated DyspepsiaApproaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated Dyspepsia
 
Traveler medicine
Traveler medicine   Traveler medicine
Traveler medicine
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (18)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Demam Berdarah Malaria Berat

  • 1. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Oleh: Devi Farhana 07120090081 Pembimbing: dr. Soroy lardo SpPD FINASIM Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Periode 21 Oktober- 28 Desember 2013 November 2013
  • 2. I. IDENTITAS PASIEN No.CM : 70-71-50 Nama : Tn.PA Tanggal Lahir : 24 Juli 1984 Alamat : Jl. Jatisari Permai, kecamatan waru Pendidikan : Universitas Pangkat : - Pekerjaan : - Kesatuan : Jayapura (TNI) Status : Menikah Agama : Islam
  • 3. Keluhan Utama: demam sejak 6 hari Sebelum masuk rumah sakit Keluhan tambahan : kencing keruh dan pusing Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang rujukan dari rumah sakit pusdikkes dengan keluhan demam sejak 6 hari SMRS,mendadak(+) dan dirasakan sepanjang hari , demam tidak sempat diukur oleh pasienmenggigil (+), keringat(+)selama 3 jam. Konsumsi penurun panas(+) (pamol) sebanyak 3x1 selama 3 hari, panas turun kemudian naik lagi Pasien dirawat di pusdikkes selama 3 hari diberikan tiamfenikol dan cefadroxil, tapi keluhan tidak dirasakan membaik. Tidak ada yang memperburuk keluhan pasien. Pasien kemudian dipindahkan ke RSPAD dan dirawat selama 1 hari kemudian dipindahkan ke Intermediate Care ketika kencing pasien berwarna keruh kemerahan(+) nyeri(-), jumlah tetap, BAB normal. Pusing (+), berputar (-), mual (-). Muntah(-), perdarahan gusi (-) , mimisan(-) ataupun bintik-bintik kemerahan pada anggota gerak serta tubuh pasien(-), Nyeri sendi dan tulang (-), batuk(-),pilek(-). kelemahan pada anggota gerak (-), pingsan(-) kejang(-). Pasien menyangkal sering makan-makanan di pinggir jalan. Riwayat transfusi darah(-), riwayat kuning sebelumnnya (-), nafsu makan baik. Pasien sedang bertugas di Papua selama 9 bulan. Sebelum keberangkatan pasien mengonsumsi cloroquine selama 2 minggu, dan dilanjutkan selama seminggu setibanya di Papua. Pasien belum mengonsumsi obat anti-malaria lainnya selama keluhan timbul. Kejadian ini baru pertama kali dialami oleh pasien. II. DATA DASAR (ANAMNESIS)
  • 4. Riwayat Penyakit dahulu : demam thypoid (+) serta demam berdarah dengue (+) saat masih kecil. Riwayat diabetes mellitus(-), riwayat hipertensi (-), riwayat asma(-), sakit jantung ataupun ginjal (-), riwayat sakit kuning (-) Riwayat keluarga: Pasien menyangkal ada keluarga yang mengalami keluhan serupa. Ayah pasien riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol, diabetes mellitus (-), riwayat sakit jantung dan ginjal (-), alergi (-), sakit kuning (-). Riwayat sosial: Pasien tinggal di Mess Angkatan laut. Pasien mengaku teman-teman pasien banyak yang mengalami keluhan yang sama. Merokok (-) Alcohol (-). Menggunakan obat-obatan tertentu disangkal. II. DATA DASAR: ANAMNESIS(2)
  • 5. Riwayat Alergi: Pasien mengaku ada alergi terhadap amoxicilin Riwayat trauma/operasi sebelumnya Riwayat trauma dan operasi disangkal. Riwayat Pengobatan: Pasien mengonsumsi cloroquine selama 2 minggu sebelum keberangkatan dan 1 minggu setelah tiba di Papua. Pasien sudah diberikan tiamfenikol 3 x 500mg dan cefadroxil 2x1 dikonsumsi selama 3 hari. II. DATA DASAR: ANAMNESIS(3)
  • 6. Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Tinggi Badan : 168 cm Berat Badan : 57 kg BMI : 20.195 (Interpretasi : Normal) Tanda tanda vital Tekanan darah : 110/62 mmHg Nadi : 87 x/menit, simetris, regular, kuat, isi cukup Laju Napas : 16 x/menit, tipe torakoabdominal Suhu : 37.6 C (telinga) II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN FISIK
  • 7. Status Generalis Kepala : Normocephal, distribusi rambut merata, warna hitam, tidak mudah dicabut. Mata : Konjungtiva anemis tidak ditemukan, Sklera Ikterik tidak ditemukan, Pupil isokor, Refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif pada kedua mata, mata cekung (-) Telinga : normotia, simetris, lubang lapang, tidak ditemukan serumen ataupun sekret. Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, tidak ditemukan sekret,NCH(-) Mulut : bibir lembab, tidak pucat, tidak ada perdarahan gusi, tidak ditemukan lidah kotor. Tenggorokan : faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1 tenang. Leher : tidak teraba pembesaran KGB, JVP 5+0 cmH2O. II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN FISIK (2)
  • 8. Thorax : normochest, scar tidak ada, tidak ada hipo/hiperpigmentasi. Cor Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra, tidak kuat angkat Perkusi : Batas atas ICS III linea parastenal sinistra Batas Kanan jantung ICS IV linea sternalis dekstra Batas Kiri jantung ICS V linea midklavicula sinistra. Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, regular, tidak ditemukan gallop, tidak ditemukan murmur Pulmo Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis Palpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri simetris Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, Batas paru hati pada linea mid clavicula desktra ICS V. Auskultasi : Suara napas dasar vesikuler kiri dan kanan, tidak ditemukan ronkhi, tidak ditemuka wheezing. II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN FISIK (3)
  • 9. Abdomen Inspeksi : Datar, tidak ditemukan scar, tidak ditemukan venektasi. Auskultasi : Bising usus positif normal Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen, asites negatif Palpasi : dinding perut supel, nyeri tekan negative, hepar teraba ± 2 cm dibawah arcus costa dextra, tepi tajam, permukaan rata, tidak ditemukan nyeri tekan hepar, lien teraba schuffner 2, turgor kulit <2 detik. Extremitas : akral hangat, tidak ditemukan edema, tidak ditemukan bintik-bintik kemerahan pada tungkai, rumple leed (-), capillary refill time <2 detik. II.DATA DASAR: PEMERIKSAAN FISIK (4)
  • 10. II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil Pemeriksaan Hasil (22/10/13) Nilai Rujukan Hematologi Hemoglobin 14.8 13-18 g/dl Hematokrit 40 40-52 % Eirtrosi 4.9 4.3-6.0 juta/uL Leukosit 9280 4,800-10,800/uL Trombosit 24000 150,000-400,000/uL MCV 82 80-96 fL MCH 30 27-32 pg MCHC 37 32-36 g/dL Kimia Klinik SGOT 81 <35 U/L SGPT 106 <40 U/L Ureum 33 20-50 mg/dL Kreatinin 1.6 0.5-1.5 mg/dL Glukosa Darah (sewaktu) 140 <140 mg/dl Natrium (Na) 128 135-147 mmol/L Kalium 4.1 3.5-5.0 mmol/L Klorida 94 95-105 mmol/L Imunoserologi Anti Dengue IgG IgM Anti Dengue IgM Negatif Negatif Anti Dengue IgG Negatif Negatif
  • 11. II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN PENUNJANG Jenis Pemeriksaan Hasil (23/10/13) Hematologi Gambaran Darah Tepi Eritrosit Normokrom normositer, dijumpai parasite malaria falciparum (+++) Leukosit Tak morfologi, kesan jumlah cukup Trombosit Tak morfologi, kesan jumlah kurang Lain-lain - Kesan Thrombositopeni disebabkan oleh infeksi parasite malaria Saran Follow up
  • 12. II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN PENUNJANG (3) Hematologi 23-10-2013 24-10-2013 Nilai Rujukan Hemoglobin 14.9 13.3 13-18 g/dl Hematokrit 41 37* 40-52 % Eritrosit 5.1 4.5 4.3-6.0 juta/uL Leukosit 7250 9110 4,800-10,800/uL Trombosit 21000 33000* 150,000-400,000/uL Malaria I. Plasmodium falciparum Positif Negatif - Tropozoit 3200/200LK Negatif - Schizont Negative Negatif - gametosit 35/200 LK Negatif II. Plasmodium vivax Negative Negatif -Tropozoit Negative Negatif -Schizont Negative Negatif -gametosit Negative Negatif III.Plasmodium Malariae Negative Negatif -Tropozoit Negative Negatif -Schizont Negative Negatif -gametosit Negative Negatif IV. Plasmodium Ovale Negative Negatif -Tropozoit Negative Negatif - schizont Negative Negatif -gametosit Negative Negatif Hitung jenis: -basofil 0 0-1 % -Eosinophil 0 1-3 % - Batang 3 2-6 % - Segmen 77 50-70% -limfosit 15 20-40% -Monosit 5 2-8 % MCV 82 80-96 fL MCH 29 27-32 pg MCHC 36 32-36 g/dL RDW 13.90 11.5-14.5% Koagulasi D-Dimer 920* <500 ng/ml Faal Hemostasis Koagulasi Waktu Prothrombin
  • 13. II. DATA DASAR: PEMERIKSAAN PENUNJANG (4) Jenis Pemeriksaan Hasil (24/10/13) 18:07 Nilai Rujukan Kimia Klinik Natrium (Na) 135 135-147 mmol/L Kalium (K) 4.2 3.5-5.0 mmol/L Klorida (Cl) 105 95-105 mmol/L Jenis Pemeriksaan Hasil (28/10/13) Nilai Rujukan Kimia Klinik Bilirubin Total 1.12 <1.5 mg/dL SGOT (AST) 109* <35 U/L SGPT (ALT) 201* <40 U/L
  • 14. Pasien dari Papua (rujukkan pusdikkes) datang dengan keluhan febris sejak 6 hari SMRS, demam hilang timbul diikuti menggigil dan berkeringat setelahnya. Demam terjadi tiap hari, mual (-), muntah(-), pusing melayang(+), BAK keruh kemerahan, nyeri(-),BAB tidak ada keluhan sebelumnya pasien telah dirawat dan diberikan tiamfenikol serta cefadroxil serta penurun panas, namun tidak mengurangi keluhan. Dari pemeriksaan fisik ditemukan subfebris (37.6 C), kulit tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, hepatosplenomegali, rumple leed negatif, petechiae negatif, Dari pemeriksaan penunjang didapatkan thrombocytopenia, peningkatan SGOT/SGPT, peningkatan d-dimer, hyponatremia, serta pada apusan darah tepi ditemukan plasmodium falciparum (+) stadium tropozoit dan gametosit. III. RINGKASAN
  • 15. 1. Febris hari ke-6 e.c Malaria Berat dd/DHF dd/Demam Thypoid IV. DAFTAR MASALAH
  • 16. 1. Febris hari ke-6 e.c Malaria Berat dd/DHF dd/Demam Thypoid Atas dasar: Anamnesa: Demam tinggi hilang timbul, menggigil (+), berkeringat(+), mual (-), muntah(-), riwayat tinggal di daerah endemic malaria(+), riwayat lingkungan sekitar mengalami malaria(+), hematuria(+), riwayat kuning(-), riwayat nyeri sendi dan tulang disangkal, perdarahan spontan disangkal. Pemeriksaan Fisik: Ditemukan kesadaran compos mentis, konungtiva tidak anemis, kulit normal tidak ikterik, hepar teraba2 cm dibawah arcus costa dextra, tepi tajam, permukaan rata, nyeri tekan(-), lien teraba schuffner 2, petechiae(-). V. PENGKAJIAN
  • 17. Pemeriksaan Penunjang; Terdapat thrombocytopenia, peningkatan SGOT/SGPT, sediaan apusan darah tepi ditemukan plasmodium falciparum(+) stadium tropozoit dan gametosit, IgG dan IgM anti dengue(-), peningkatan d-dimer, hyponatremia. V. PENGKAJIAN (2)
  • 18. Rencana diagnostic Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan urinalisis Pemeriksaan sediaan apusan darah tepi/ RDT pada jam ke 12, 24, 48, 72 untuk menilai resistensi obat. Liver Function test Analisa Gas Darah Kimia Klinik (elektrolit dan bilirubin) VI. PENATALAKSANAAN(1)
  • 19. Rencana terapetik Medikamentosa: IVFD asering 30 tetes/menit Pemberian artesunat 2 ampul IV selama 3 hari. Hari pertama diberikan pada jam 0,12,24, dilanjutkan pemberian 2 ampul/24 jam selama 2 hari berikut. Inj. Omeprazole 1 x40 mg IV Inj. Ceftriaxone 2 gr IV Inj Vit C 2 x1 amp IV Paracetamol tab 3x1 (jika suhu >39 C) p.o Hepatoprotektor 3x1 p.o Non-medikamentosa: Tirah baring Diet Makan Biasa 2100 kalori VI.PENATALAKSANAAN (2)
  • 20. Rencana edukasi 1. Edukasi mengenai perjalanan penyakit pasien beserta komplikasi yang mungkin dapat terjadi serta pengobatan yang telah dan akan diberikan. 2. Edukasi bahwa setiap obat yang sedang diminum, menimbulkan suatu reaksi, baik itu reaksi alergi maupun efek samping obat untuk tidak segera dibuang, melainkan disimpan agar dapat menghindari penggunaan obat tersebut di masa depan dan menginformasikan kepada bagian medik saat meresepkan obat. VI.PENATALAKSANAAN (3)
  • 21. Prognosis Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam Quo ad functionam : Dubia ad Bonam Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam VII. PROGNOSIS
  • 23. - Vektor: Nyamuk Anopheles betina - Parasite: - Plasmodium vivax (Malaria tertiana) - Plasmodium ovale - Plasmodium malariae (Malaria kuartana) - Plasmodium falciparum ( Malaria tropika) - Plasmodium knowlesi 2.2. ETIOLOGI
  • 24. - Siklus aseksual (di dalam tubuh inang): a. pre-eritrositik. b. siklus eritrositik aseksual (skizogoni darah) c. Siklus eritrositik seksual - Siklus seksual ( di dalam tubuh nyamuk) 2.3 MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP
  • 25.
  • 26. 2.4. PATOFISIOLOGI Antibodi Perubahan SDM Hiponatremi Th2 MetabolikImunologis Plasmodium Th1 Asidosis Aktivasi Endotel Hipoglikemik HemolisisRosetting Sel B Syok Serebral GGA Komplek Imun Adhesi Trombosit KID Akumulasi di Perifer PerdarahanIkterus Anemia Penggerombolan Trombositopeni
  • 27. Trias malaria: a. Periode dingin (15-60 menit) b. Periode Menggigil c. Periode berkeringat 2.5. MANIFESTASI KLINIS
  • 28. 1. Anamnesis: Riwayat berpergian ke daerah endemik, Riwayat lingkungan yang terkena 2. Pemeriksaan fisik: bervariasi tergantung dari respon imun dan parasitemia 3. Pemeriksaan penunjang Gold standar: Pemeriksaan sediaan apusan darah tipis dan tebal - Semi kuantitatif - Kuantitatif Pemeriksaan lainnya: RDT, PCR 2.6. DIAGNOSIS
  • 29. Definisi malaria berat adalahnya ditemukannya Plasmodium falciparum stadium aseksual dengan atu atau beberapa manisfestasi klinis di bawah ini: 1. Gangguan kesadaran ringan (GCS<15) 2. Kelemahan otot (tak bias duduk/berjalan) tanpa kelainan neurlogik 3. Kejang berulang lebih dari dua episode dalam 24 jam setelah pendinginan pada hipertermia 4. Edema paru atau Acute respiratory distress Syndrome (termasuk gambaran radiologi). 5. Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik<80 mmHg (pada anak <50 mmHg) disertai keringat dingin. 6. Gagal ginjal akut 7. Ikterus (kadar bilirubin darah>3 mg%), disertai disfungsi organ vital. 8. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan /atau disertai kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskuler. 9. Hipereksia (temperature rektal ?40 C pada orang dewasa, >41 C pada anak). 2.7 MALARIA BERAT
  • 30. Gambaran laboratrium:14 1. Hipoglikemik: gula darah< 40 mg/dL 2. Asidemia (pH<7.25) atau asidosis (bikarbonat plasma< 15 mmol/L). 3. Anemia berat (Hb<5gr% atau hematocrit <15%) pada keadaan hitung parasite >10,000/uL apabila anemianya hipokromik mikrositik harus dikesampingkan adanya anemia defisiensi besi, talasemia, hemaglobinopati lainnya. 4. Hiperparasitemia>2%. 5. Hiperlaktemia (asam laktat >5 ugr/L) 6. Makroskopik hemoglobinuria oleh karena infeksi malaria akut (bukan karena obat antimalaria pada seorang dengan defisiensi G6PD), 7. Gagal ginjal akut (urin <400ml/24 jam pada orang dewasa atau <1 ml/kgbb/jam pada anak setelah dilakukan rehidrasi dengan kreatinin darah >3 mg/dl atau >254 umol/L). 8. Edema Pulmo (radiologi)
  • 31. 1. Uncomplicated malaria Digunakan OAM dengan derivat artemisin dan golongan aminokuinolon 2. Malaria Berat - Pemberian Obat Anti Malaria - Penanganan Komplikasi - Tindakan penunjang/ simptomatik 2.8. PENATALAKSANAAN
  • 32. 1. Malaria cerebral 2. Anemia 3. Gagal ginjal akut 4. Hipoglikemia 5. Metabolic acidosis 6. Pulmonary edema 7. Syok 8. Perdarahan dan gangguan koagulasi MALARIA BERAT
  • 33. Quo Ad vitam : Dubia Quo Ad functionam : Dubia ad bonam Quo Ad Sanationam : Dubia 2.9 PROGNOSIS

Editor's Notes

  1. Pecahnya merzoit dari skizon (sporulasi)
  2. ----- Meeting Notes (11/10/13 22:08) ----- inokulasi plasmodial sporozoit saat menghisap darah manusia. 30 menit sporozoit hilang masuk ke parenkim hati--> hepatosit-->aseksual-->skizon hati (kriptozoik)--->fase ekso-eritrositik (2 minggu)
  3. (-) = negative (tidak ditemukan parasite dalam 100 LPB/lapangan pandang besar (+) = positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB) (++) = positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB) (+++) = positif 3 (ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB) (++++) = positif 4 ( ditemukan >10 parasit dalam 1 LPB) Adanya korelasi antara kepadatan parasite dengan mortalitas yaitu: kepadatan parasite <100,000/uL, maka mortalitas <1% kepadatan parasite >100,000/uL maka mortalitas >1% Kepadatan parasite >500,000/uL maka mortalitas >50% KUANTITATIF: Jumlah parasite dihitung per mikro liter darah pada sediaan darah tebal (leukosit) atau sediaan darah tipis (eritrosit).
  4. Pada malaria berat, kepadatan parasite tidak berhubungan dengan manifestasi klinis. Kepadatan parasit berhubungan bermakna dengan anak-anak yang berusi kurang dari 15 tahun pada malaria P.falciparum13. Hiperparasitemia sudah tidak diragukan lagi merupakan factor risiko terjadinya kematian dari malaria falciparum. Pada daerah yang low-transmission areas, angka kematian pada akut malaria falciparum meningkat dengan kepadatan 100.000/uL (~2.5% parasitemia), sedangkan area dengan transmisi tinggi, jumlah kepadatan seperti itu dapat ditoleransi. Parasitemia >20% berhubungan dengan tingginya risiko pada berbagai konteks epidemiologi.
  5. Uncomplicated: Artesunat-amodiakuin Kombinasi tetap (fixed Dose combination) Dihydroartemisin dan piperakuin dengan 1 tablet mengandung 40 mg dihydroartemisin dan 320 mg piperakuin. Diberikan per-oral selama tiga hari dengan range dosis tunggal harian sebagai berikut: dihydroartemisin dosis 2-4 mg/KgBB piperakuin dosis 16-32 mg/KgBB
  6. Malaria cerebral: injeksi golongan benzodiazepine (diazepam 0.15 mg/KgBB) atau secara rectal 0.5-1.0 mg/KgBB. Jika belum dapat diatasi setelah dua kali injeksi diazepam maka pasien masuk dalam status epilekptikus dan diberikan fenitoin 18 mg/KgBB loading dose dengan dosis rumatan 5mg/kgBB/24jam selama 48 jam. Jika tidak tersedia atau gagal maka dapat diberikan fenobarbital 15 mg/KgBB IM atau IV slow loading dose, dengan dosis rumatan 5 mg/KgBB/hari selama 48 jam. Anemia: Penatalaksanaan transfusi darah / PRC diberikan jika hematocrit <20% atau Hb <7g/dl. Selain itu dapat diberikan furosemide IV dalam jumlah kecil 20 mg, selama transfuse darah agar mencegah overload. Hipoglikemik: Penatalaksanaannya dapat diberikan bolus glukosa 40% IV sebanyak 50-100 ml, dilanjutkan infus glukosa 10% perlahan-lahan untuk mencegah hipolglikemia berulang serta pemantauan teratur kadar gula darah setiap 4-6 jam1. Pulmonary edema: pemberian dieuretik 0.6 mg/KgBB( dewasa 40 mg) secara IV dapat dilakukan. Jika tidak ada respon maka dosis dinaikkan perlahan hingga maksimum 200 mg. Perdarahan : Pemberian viatamin K dengan dosis 10 mg IV dapat diberikan jika PT dan APTT memanjang