Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi yang berkaitan dengan deformitas tengkorak pada bayi, seperti plagiocephaly posisional, craniostenosis, dan microcephaly. Plagiocephaly posisional terjadi ketika bayi menghabiskan waktu berbaring di satu sisi kepala sehingga menyebabkan tengkorak menjadi rata. Craniostenosis terjadi ketika penutupan jahitan tengkorak terlalu dini sehingga menghambat pertumbuhan kepala
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
Kista Odontogenik: Kista yang dinding epitelnya berasaldari sisa-sisa organ pembentukan gigi(odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.
Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
Kista Odontogenik: Kista yang dinding epitelnya berasaldari sisa-sisa organ pembentukan gigi(odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.
Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Univ.Moestopo
This clinical case of traumatic ulcer and fordcye's spot , were found on two patient that come to Moestopo Dentistry hospital (RSGM-Moestopo). this literature, include photo of clinical case,general definition of each symptons and way to cure it.
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
Clinical case of Epulis Fibromatosa, that founded back in oral surgery RSGM FKG MOESTOPO Indonesia. it was been recovery by insision. thus furthermore the use of this file is for dentistry applied student Co-assistant or even students.
Bibir Sumbing dan Langit-Langit Sumbing, mulai dari pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, dan terapi. Bibir sumbing adalah pemisahan dua sisi bibir atas yang muncul sebagai pembukaan sempit atau celah di kulit bibir atas. Pemisahan ini sering melampaui pangkal hidung dan termasuk tulang-tulang rahang atas dan/atau atas gusi. Pada bibir disebut dengan istilah Labioschizis, sedangkan pada langit-langit (palatum) disebut dengan istilah Palatoschizis
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Univ.Moestopo
This clinical case of traumatic ulcer and fordcye's spot , were found on two patient that come to Moestopo Dentistry hospital (RSGM-Moestopo). this literature, include photo of clinical case,general definition of each symptons and way to cure it.
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
Clinical case of Epulis Fibromatosa, that founded back in oral surgery RSGM FKG MOESTOPO Indonesia. it was been recovery by insision. thus furthermore the use of this file is for dentistry applied student Co-assistant or even students.
Bibir Sumbing dan Langit-Langit Sumbing, mulai dari pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, dan terapi. Bibir sumbing adalah pemisahan dua sisi bibir atas yang muncul sebagai pembukaan sempit atau celah di kulit bibir atas. Pemisahan ini sering melampaui pangkal hidung dan termasuk tulang-tulang rahang atas dan/atau atas gusi. Pada bibir disebut dengan istilah Labioschizis, sedangkan pada langit-langit (palatum) disebut dengan istilah Palatoschizis
The presentation expalin major anomilies terminology and it's classification according to the site as: jaws, palate, lips gingivae, tongue, salivary gland, line of fusion and teeth
El síndrome de Crouzon, también llamado disostosis craneofacial congénita, es una rara enfermedad de origen genético que se caracteriza por malformaciones del cráneo y de la cara. Se transmite de padres a hijos según un patrón de herencia autosómico dominante.
Pengertian Meningokel
merupakan benjolan berbentuk kista di garis tulang belakang yang umumnya terdapat di daerah lumbo-sakral. Lapisan meningel berupa durameter dan arachnoid ke luar kanalis vertebralis, sedangkan medulla spinalis masih di tempat yang normal.
Meningokel
adalah satu dari tiga jenis kelainan bawaan spina bifida. Meningokel adalah meningens yang menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu benjolan berisi cairan di bawah kulit. Spina bifida (sumbing tulang belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh
Etiologi
Penyebab terjadinya meningokel adalah karena adanya defek pada penutupan spina bifida yang berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal dari korda spinalis atau penutupnya, biasanya terletak di garis tengah. Risiko melahirkan anak dengan spina bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam folat, terutama yang terjadi pada awal kehamilan.
Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada beratnya kerusakan pada korda spinalis dan akar sarf yang terkena. Beberapa anak memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, sedangkan yang lainnya mengalami kelumpuhan pada daerah yang dipersarafi oleh korda spinalis maupun akar sarf yang terkena.
Terdapat tiga jenis spina bifida
Ensephalokel
Ensephalokel adalah suatu kelainan tabung saraf yang ditandai dengan adanya penonjolan meningens (selaput otak) dan otak yang berbentuk seperti kantung melalui suatu lubang pada tulang tengkorak serta ditutupi kulit. Terbanyak di daerah oksipital.
Etiologi
Ada beberapa dugaan penyebab penyakit itu diantaranya, infeksi, faktor usia ibu yang tertalu muda atau tua ketika hamil, mutasi genetik, serta pola makan yang tidak tepat sehingga mengakibatkan kekurangan asam folat. Langkah selanjutnya, sebelun hamil, ibu sangat disarankan mengonsumsi asam folatdalam jumlah cukup.
Gejala
Gejala dari ensefalokel, antara lain berupa hidrosefalus, kelumpuahn keempat anggota gerak (kuadriplegia spastik), gangguan perkembangan, mikrosefalus, gangguan penglihatan, keterbelakangan mental dan pertumbuhan, ataksia, serta kejang. Beberapa anak memiliki kecerdasan yang normal.
Pencegahan
Bagi ibu yang berencana hamil, ada baiknya mempersiapkan jauh jauh hari. Misalnya, mengonsumsi makanan bergizi serta menambah supfemen yang mengandung asam folat.
Penatalaksanaan
Sebelum dioperasi, bayi dimasukkan ke dalam inkubator dengan kondisi tanpa baju
Bayi dalam posisi telungkup atau tidur jika kantongnya besar untuk mencegah Infeksi.
Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah, ahli ortopedi, dan ahli urologi, terutama untuk tindakan pembedahan, dengan sebelumnya melakukan informed consent dan informed choice pada keluarga.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. CRANIAL DEFORMITAS
Pada bayi dengan lahir normal, jahitan sutura dipisahkan beberapa milimeter
oleh lapisan membran. Untuk beberapa jam pertama kelahiran sampai 2 hari
setelah lahir, tulang tengkorak yang dalam masa pertumbuhan sangat
memungkinkan tengkorak untuk membentuk satu sama lain.
Penutupan jahitan sebelum waktu yang diharapkan menghambat pertumbuhan
normal.
Berbagai jenis cacat tengkorak yang ditemui di awal masa bayi. Ini termasuk
kepala membesar dengan tonjolan frontal, parietal yang terlihat dalam
hematoma subdural kronis, kepala kecil, dan berbagai kelainan bentuk
tengkorak.
4. MICROCEPHALY
DEFINISI: ukuran kepala kecil ditandai dengan occipito-frontal lingkar
(OFC) dan mungkin disebabkan oleh gangguan resesif autosomal atau
kelainan kromosom.
PENYEBAB: Pasien yang terpapar radiologi pada usia 4-20 minggu
kehamilan, infeksi pada ibu (toksoplasmosis, rubella, atau stimegalovirus) atau
terpapar bahan kimia. Infeksi, trauma, gangguan metabolisme, dan anoxia
semua mampu menyebabkan pertumbuhan otak menurun.
TANDA & GEJALA: keterbelakangan mental, terhambatnya fungsi motorik
dan berbicara, hiperaktif, kejang, kesulitan dengan koordinasi dan
keseimbangan, kelainan otak atau neurologis lainnya
5. MICROCEPHALY
KLASIFIKASI:
1. Microcephaly primer di mana otak gagal untuk tumbuh ke ukuran normal
selama kehamilan
2. Microcephaly sekunder adalah kondisi dimana lingkar kepala anak adalah
dalam kisaran normal saat lahir , tapi kemudian tidak meningkat secepat
normal
PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat mengembalikan kepala
anak ke ukuran normal . Pengobatan berfokus pada cara-cara untuk
mengurangi dampak dari cacat terkait dengan cacat neurologis.
ASKEP: mendukung dan membantu orang tua bayi menyesuaikan diri dalam
membesarkan anak dengan gangguan kognitif ketika kondisi ini terjadi.
7. CRANIOSTENOSIS
DEFINISI: ketika jahitan synostosi tulang tengkorak terjadi
dini, pertumbuhan kepala normal terhambat. Berbagai karakteristik anomali
kepala berkembang sebagai hasilnya, dan dalam kasus yang ekstrim
perkembangan otak dan organ sensorik terhalang
KLASIFIKASI:
craniostenosis primer melibatkan hanya satu jahitan
craniostenosis sekunder melibatkan dua atau lebih jahitan
PENYEBAB: penyebabnya tidak selalu dapat ditentukan.
Kemungkinan, sindrom genetik, ibu yang merokok, tinggal di daerah tinggi
pada kondisi hamil, janin berbaring dalam posisi ssungsang dalam rahim atau
bayi kembar
8. CRANIOSTENOSIS
KOMPLIKASI:
• Memiliki sedikit ruang untuk otak bayi untuk tumbuh dan berkembang
dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada otak. Jika tidak diobati,
tekanan meningkat dan dapat sehingga menyebabkan cedera otak. Hal ini
dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, kejang, kebutaan, dan
masalah lainnya.
• Craniostenosis dapat menyebabkan peningkatan ICP, yang mungkin atau
tidak mungkin menyebabkan penundaan kognitif, tetapi dapat
mengakibatkan papilledema progresif, atrofi optik, dan kebutaan akhirnya.
Komplikasi lainnya termasuk wajah asimetri dan maloklusi.
9. CRANIOSTENOSIS
PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Operasi sangat perlu, biasanya dilakukan antara 4 dan 7 bulan setelah lahir
Karena jenis sugery tulang terlibat dengan craniostenosis, kehilangan darah
yang sangat banyak bisa terjadi, jadi hal yang perlu pemantauan khusus adalah
hematokrit dan hemoglobin.
Dengan operasi endoskopi, kehilangan darah diminimalkan. Tapi anak harus
memakai helm tengkorak molding selama beberapa bulan.
Orangtua memerlukan dukungan khusus dan pendidikan selama ini, terutama
dari orangtua lain yang bayinya telah mengalami operasi serupa. Perawat dapat
berfungsi sebagai penghubung untuk jenis dukungan orangtua.
11. CRANIOFACIAL ABNORMALITIES
DEFINISI: merupakan kelainan bentuk yang meliputi tengkorak dan tulang
wajah. Kelainan ini merupakan bawaan (hadir sejak lahir).
Penderita memiliki tingkat insiden yang rendah dalam populasi, tetapi efek
penyakit dapat secara psikologis menghancurkan anak yang terkena dan
keluarga mereka.
PENYEBAB:
1. Kombinasi gen atau terjadi perubahan gen saat pembuahan
2. Tidak ada data yang menunjukkan korelasi langsung antara setiap obat
tertentu atau paparan kimia dengan anomali kraniofasial, tetapi setiap
paparan prenatal harus dievaluasi.
3. Kekuranagan asam folat
12. CRANIOFACIAL ABNORMALITIES
PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Koreksi bedah kraniofasial, dilakukan sebaiknya anak masuk sekolah.
Upaya keperawatan, persiapan untuk operasi dan perawatan pasca operasi
untuk merawat anak dengan operasi tengkorak.
Dukungan dari keluarga sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan
diri anak dan meminimalisir traumatis yang terjadi pada penderita.
Sebuah helm dapat dipakai untuk melindungi situs dan operasi cangkok tulang
selama 6 bulan sampai 2 tahun.
14. PIERRE ROBIN SEQUENCE
DEFINISI: cacat yang ditandai dengan retroposisi dari lidah dan rahang
bawah, yang sering menimbulkan permasalahan dalam pernapasan dan makan
neonatal.
Lidah bisa menjadi besar dan sering jatuh di atas jalan napas
neonatus, menyebabkan oklusi, dan gangguan pernapasan. Dalam obstruksi
jalan napas atas yang parah trakeostomi mungkin diperlukan.
Sindrom Pierre Robin adalah suatu kelainan kongenital yang terdiri dari
sekelompok kelainan kraniofasial. Sindrom ini dideskripsikan dengan gejala-
gejala utama seperti: mikrognasia, glosoptosis, dan celah langit-langit. Hal ini
mengakibatkan terjadinya gangguan jalan nafas dan kesulitan pemberian
makan.
15. PIERRE ROBIN SEQUENCE
PENYEBAB: adanya tekanan mekanis pada masa intrauterin yang
menyebabkan suatu deformasi yang diikuti dengan peran oligohidramnion.
Dalam rahim terdapat kendala pertumbuhan mandibula menghasilkan
kegagalan lidah untuk turun.
PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Pada pasien yang tidak memiliki respon terhadap pengobatan non operatif
dapat dilakukan bedah pada bagian mulut dan rahang. Dokter
anak, otolaryngologists, ahli bedah plastik, pedodontists, ortodontis, terapi
wicara, audiolog dan pekerja sosial semua penting untuk rencana perawatan
yang komprehensif dan sukses.
17. POSITIONAL PLAGIOCEPHALY
DEFINISI: kelainan yang terjadi pada bagian belakang atau samping kepala bayi
dimana kepala menjadi rata karena tekanan konstan pada daerah tersebut. Ini
terjadi ketika bayi menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring telentang atau
di posisi dimana bagian belakang kepalanya menyentuh permukaan yang datar.
Hal ini tidak menyebabkan tekanan pada otaknya, tetapi berdampak pada
tengkorak sehingga tengkorak menjadi rata.
PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Jika plagiocephaly tidak diselesaikan dalam waktu 4 sampai 8 minggu terapi fisik,
helm disesuaikan dapat dipakai untuk mengurangi tekanan pada sisi yang terkena.
Jika tidak ada perbaikan terjadi dengan terapi fisik atau helm dibentuk selama
periode waktu tertentu, bayi dapat dirujuk ke ahli bedah saraf pediatrik atau ahli
bedah kraniofasial.