SlideShare a Scribd company logo
CRANIAL
DEFORMITAS
       By: Kelompok 5
CRANIAL DEFORMITAS


Pada bayi dengan lahir normal, jahitan sutura dipisahkan beberapa milimeter
oleh lapisan membran. Untuk beberapa jam pertama kelahiran sampai 2 hari
setelah lahir, tulang tengkorak yang dalam masa pertumbuhan sangat
memungkinkan tengkorak untuk membentuk satu sama lain.

Penutupan jahitan sebelum waktu yang diharapkan menghambat pertumbuhan
normal.

Berbagai jenis cacat tengkorak yang ditemui di awal masa bayi. Ini termasuk
kepala membesar dengan tonjolan frontal, parietal yang terlihat dalam
hematoma subdural kronis, kepala kecil, dan berbagai kelainan bentuk
tengkorak.
MICROCEPHALY
MICROCEPHALY


DEFINISI: ukuran kepala kecil ditandai dengan occipito-frontal lingkar
(OFC) dan mungkin disebabkan oleh gangguan resesif autosomal atau
kelainan kromosom.

PENYEBAB: Pasien yang terpapar radiologi pada usia 4-20 minggu
kehamilan, infeksi pada ibu (toksoplasmosis, rubella, atau stimegalovirus) atau
terpapar bahan kimia. Infeksi, trauma, gangguan metabolisme, dan anoxia
semua mampu menyebabkan pertumbuhan otak menurun.

TANDA & GEJALA: keterbelakangan mental, terhambatnya fungsi motorik
dan berbicara, hiperaktif, kejang, kesulitan dengan koordinasi dan
keseimbangan, kelainan otak atau neurologis lainnya
MICROCEPHALY


KLASIFIKASI:
1. Microcephaly primer di mana otak gagal untuk tumbuh ke ukuran normal
   selama kehamilan
2. Microcephaly sekunder adalah kondisi dimana lingkar kepala anak adalah
   dalam kisaran normal saat lahir , tapi kemudian tidak meningkat secepat
   normal

PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat mengembalikan kepala
anak ke ukuran normal . Pengobatan berfokus pada cara-cara untuk
mengurangi dampak dari cacat terkait dengan cacat neurologis.
ASKEP: mendukung dan membantu orang tua bayi menyesuaikan diri dalam
membesarkan anak dengan gangguan kognitif ketika kondisi ini terjadi.
CRANIOSTENOSIS
CRANIOSTENOSIS


DEFINISI: ketika jahitan synostosi tulang tengkorak terjadi
dini, pertumbuhan kepala normal terhambat. Berbagai karakteristik anomali
kepala berkembang sebagai hasilnya, dan dalam kasus yang ekstrim
perkembangan otak dan organ sensorik terhalang

KLASIFIKASI:
craniostenosis primer melibatkan hanya satu jahitan
craniostenosis sekunder melibatkan dua atau lebih jahitan

PENYEBAB: penyebabnya tidak selalu dapat ditentukan.
Kemungkinan, sindrom genetik, ibu yang merokok, tinggal di daerah tinggi
pada kondisi hamil, janin berbaring dalam posisi ssungsang dalam rahim atau
bayi kembar
CRANIOSTENOSIS


KOMPLIKASI:
• Memiliki sedikit ruang untuk otak bayi untuk tumbuh dan berkembang
  dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada otak. Jika tidak diobati,
  tekanan meningkat dan dapat sehingga menyebabkan cedera otak. Hal ini
  dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, kejang, kebutaan, dan
  masalah lainnya.
• Craniostenosis dapat menyebabkan peningkatan ICP, yang mungkin atau
  tidak mungkin menyebabkan penundaan kognitif, tetapi dapat
  mengakibatkan papilledema progresif, atrofi optik, dan kebutaan akhirnya.
  Komplikasi lainnya termasuk wajah asimetri dan maloklusi.
CRANIOSTENOSIS


PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Operasi sangat perlu, biasanya dilakukan antara 4 dan 7 bulan setelah lahir
Karena jenis sugery tulang terlibat dengan craniostenosis, kehilangan darah
yang sangat banyak bisa terjadi, jadi hal yang perlu pemantauan khusus adalah
hematokrit dan hemoglobin.
Dengan operasi endoskopi, kehilangan darah diminimalkan. Tapi anak harus
memakai helm tengkorak molding selama beberapa bulan.
Orangtua memerlukan dukungan khusus dan pendidikan selama ini, terutama
dari orangtua lain yang bayinya telah mengalami operasi serupa. Perawat dapat
berfungsi sebagai penghubung untuk jenis dukungan orangtua.
CRANIOFACIAL ABNORMALITIES
CRANIOFACIAL ABNORMALITIES


DEFINISI: merupakan kelainan bentuk yang meliputi tengkorak dan tulang
wajah. Kelainan ini merupakan bawaan (hadir sejak lahir).

Penderita memiliki tingkat insiden yang rendah dalam populasi, tetapi efek
penyakit dapat secara psikologis menghancurkan anak yang terkena dan
keluarga mereka.

PENYEBAB:
1. Kombinasi gen atau terjadi perubahan gen saat pembuahan
2. Tidak ada data yang menunjukkan korelasi langsung antara setiap obat
   tertentu atau paparan kimia dengan anomali kraniofasial, tetapi setiap
   paparan prenatal harus dievaluasi.
3. Kekuranagan asam folat
CRANIOFACIAL ABNORMALITIES


PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Koreksi bedah kraniofasial, dilakukan sebaiknya anak masuk sekolah.
Upaya keperawatan, persiapan untuk operasi dan perawatan pasca operasi
untuk merawat anak dengan operasi tengkorak.
Dukungan dari keluarga sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan
diri anak dan meminimalisir traumatis yang terjadi pada penderita.
Sebuah helm dapat dipakai untuk melindungi situs dan operasi cangkok tulang
selama 6 bulan sampai 2 tahun.
PIERRE ROBIN SEQUENCE
PIERRE ROBIN SEQUENCE


DEFINISI: cacat yang ditandai dengan retroposisi dari lidah dan rahang
bawah, yang sering menimbulkan permasalahan dalam pernapasan dan makan
neonatal.

Lidah bisa menjadi besar dan sering jatuh di atas jalan napas
neonatus, menyebabkan oklusi, dan gangguan pernapasan. Dalam obstruksi
jalan napas atas yang parah trakeostomi mungkin diperlukan.

Sindrom Pierre Robin adalah suatu kelainan kongenital yang terdiri dari
sekelompok kelainan kraniofasial. Sindrom ini dideskripsikan dengan gejala-
gejala utama seperti: mikrognasia, glosoptosis, dan celah langit-langit. Hal ini
mengakibatkan terjadinya gangguan jalan nafas dan kesulitan pemberian
makan.
PIERRE ROBIN SEQUENCE


PENYEBAB: adanya tekanan mekanis pada masa intrauterin yang
menyebabkan suatu deformasi yang diikuti dengan peran oligohidramnion.
Dalam rahim terdapat kendala pertumbuhan mandibula menghasilkan
kegagalan lidah untuk turun.

PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Pada pasien yang tidak memiliki respon terhadap pengobatan non operatif
dapat dilakukan bedah pada bagian mulut dan rahang. Dokter
anak, otolaryngologists, ahli bedah plastik, pedodontists, ortodontis, terapi
wicara, audiolog dan pekerja sosial semua penting untuk rencana perawatan
yang komprehensif dan sukses.
POSITIONAL PLAGIOCEPHALY
POSITIONAL PLAGIOCEPHALY


DEFINISI: kelainan yang terjadi pada bagian belakang atau samping kepala bayi
dimana kepala menjadi rata karena tekanan konstan pada daerah tersebut. Ini
terjadi ketika bayi menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring telentang atau
di posisi dimana bagian belakang kepalanya menyentuh permukaan yang datar.

Hal ini tidak menyebabkan tekanan pada otaknya, tetapi berdampak pada
tengkorak sehingga tengkorak menjadi rata.

PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN:
Jika plagiocephaly tidak diselesaikan dalam waktu 4 sampai 8 minggu terapi fisik,
helm disesuaikan dapat dipakai untuk mengurangi tekanan pada sisi yang terkena.
Jika tidak ada perbaikan terjadi dengan terapi fisik atau helm dibentuk selama
periode waktu tertentu, bayi dapat dirujuk ke ahli bedah saraf pediatrik atau ahli
bedah kraniofasial.
HELM
TERIMA KASIH 

More Related Content

What's hot

Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018
asih gahayu
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Vina Widya Putri
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Univ.Moestopo
 
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptxPPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
ErdinawiraRizkiani1
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Univ.Moestopo
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomi
asih gahayu
 
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiPenatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Azis Aimaduddin
 
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empeduKelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
ssp1997
 
Cephalometri
CephalometriCephalometri
Cephalometri
Nona Zesifa
 
Anatomi fisiologi kelenjar parotis
Anatomi fisiologi kelenjar parotis Anatomi fisiologi kelenjar parotis
Anatomi fisiologi kelenjar parotis
dr. Denny Rizaldi Arianto
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
asih gahayu
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiPSPDG-UNUD
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas
hasril hasanuddin
 
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel SagrimBIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
dr. Rachel Sagrim
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
Cut Putri Zakirah
 
8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full
hasril hasanuddin
 
Odontogenesis
OdontogenesisOdontogenesis
Odontogenesis
AuliaShafiraRahma
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
Cut Putri Zakirah
 

What's hot (20)

Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
 
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptxPPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomi
 
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiPenatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
 
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empeduKelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
 
Cephalometri
CephalometriCephalometri
Cephalometri
 
Anatomi fisiologi kelenjar parotis
Anatomi fisiologi kelenjar parotis Anatomi fisiologi kelenjar parotis
Anatomi fisiologi kelenjar parotis
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas
 
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel SagrimBIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full
 
Odontogenesis
OdontogenesisOdontogenesis
Odontogenesis
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
 

Viewers also liked

Brain And Craniofacial Trauma Brenda
Brain And Craniofacial Trauma   BrendaBrain And Craniofacial Trauma   Brenda
Brain And Craniofacial Trauma Brenda
Narenthorn EMS Center
 
Sindrome de pierre robin pp
Sindrome de pierre robin ppSindrome de pierre robin pp
Sindrome de pierre robin ppArantxa Coto
 
Sindrome de pierre rabin
Sindrome de pierre rabinSindrome de pierre rabin
Sindrome de pierre rabinLili Mayorga
 
Anomilies Related to Oral and Para-oral Structures
Anomilies Related to Oral and Para-oral StructuresAnomilies Related to Oral and Para-oral Structures
Anomilies Related to Oral and Para-oral Structures
Umm Al-Qura University Faculty of Dentistry
 
Síndrome de Pierre Robin
Síndrome de Pierre RobinSíndrome de Pierre Robin
Síndrome de Pierre Robin
Gabyviquez
 
Síndrome de crouzon
Síndrome de crouzonSíndrome de crouzon
Síndrome de crouzon
Dr.Cesar97
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 

Viewers also liked (7)

Brain And Craniofacial Trauma Brenda
Brain And Craniofacial Trauma   BrendaBrain And Craniofacial Trauma   Brenda
Brain And Craniofacial Trauma Brenda
 
Sindrome de pierre robin pp
Sindrome de pierre robin ppSindrome de pierre robin pp
Sindrome de pierre robin pp
 
Sindrome de pierre rabin
Sindrome de pierre rabinSindrome de pierre rabin
Sindrome de pierre rabin
 
Anomilies Related to Oral and Para-oral Structures
Anomilies Related to Oral and Para-oral StructuresAnomilies Related to Oral and Para-oral Structures
Anomilies Related to Oral and Para-oral Structures
 
Síndrome de Pierre Robin
Síndrome de Pierre RobinSíndrome de Pierre Robin
Síndrome de Pierre Robin
 
Síndrome de crouzon
Síndrome de crouzonSíndrome de crouzon
Síndrome de crouzon
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 

Similar to Cranial Deformitas

MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9
MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9
MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9
sri wahyuni
 
Bell Palsy
Bell PalsyBell Palsy
Bell Palsy
arjungholpaashadi
 
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaMeningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Nindi Yulianti
 
Bayi dengan cidera
Bayi dengan cideraBayi dengan cidera
Bayi dengan cidera
Erlina Wati
 
MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL
MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL
MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL
Etika Soraya
 
3A-Rubella and differential diagnoses.pptx
3A-Rubella and differential diagnoses.pptx3A-Rubella and differential diagnoses.pptx
3A-Rubella and differential diagnoses.pptx
fathur08rohman
 
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptxGANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
NURULMUMINAH
 
Neonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatusNeonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatus
mahafendy tukan
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokopendekar ilmu
 
Shaken baby syndrome
Shaken baby syndromeShaken baby syndrome
Shaken baby syndrome
Puteri Nilco Nilco
 
Esotropia
EsotropiaEsotropia
Esotropia
prastika1
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
Jackline Nerz
 

Similar to Cranial Deformitas (20)

MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9
MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9
MENINGOKEL DAN ENSEPHALOKELKelompok 9
 
Bell Palsy
Bell PalsyBell Palsy
Bell Palsy
 
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaMeningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
 
Kelainan mata
Kelainan mataKelainan mata
Kelainan mata
 
Bayi dengan cidera
Bayi dengan cideraBayi dengan cidera
Bayi dengan cidera
 
MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL
MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL
MENINGOKEL DAN ANSEFALOKEL
 
Peny bawaan ii
Peny bawaan iiPeny bawaan ii
Peny bawaan ii
 
3A-Rubella and differential diagnoses.pptx
3A-Rubella and differential diagnoses.pptx3A-Rubella and differential diagnoses.pptx
3A-Rubella and differential diagnoses.pptx
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptxGANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
 
Neonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatusNeonatal seizure / kejang neonatus
Neonatal seizure / kejang neonatus
 
Spina bifida
Spina bifidaSpina bifida
Spina bifida
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjoko
 
Shaken baby syndrome
Shaken baby syndromeShaken baby syndrome
Shaken baby syndrome
 
Esotropia
EsotropiaEsotropia
Esotropia
 
Askep rentina blostama
Askep rentina blostamaAskep rentina blostama
Askep rentina blostama
 
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Strabismus kelompok
Strabismus kelompokStrabismus kelompok
Strabismus kelompok
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Cranial Deformitas

  • 1. CRANIAL DEFORMITAS By: Kelompok 5
  • 2. CRANIAL DEFORMITAS Pada bayi dengan lahir normal, jahitan sutura dipisahkan beberapa milimeter oleh lapisan membran. Untuk beberapa jam pertama kelahiran sampai 2 hari setelah lahir, tulang tengkorak yang dalam masa pertumbuhan sangat memungkinkan tengkorak untuk membentuk satu sama lain. Penutupan jahitan sebelum waktu yang diharapkan menghambat pertumbuhan normal. Berbagai jenis cacat tengkorak yang ditemui di awal masa bayi. Ini termasuk kepala membesar dengan tonjolan frontal, parietal yang terlihat dalam hematoma subdural kronis, kepala kecil, dan berbagai kelainan bentuk tengkorak.
  • 4. MICROCEPHALY DEFINISI: ukuran kepala kecil ditandai dengan occipito-frontal lingkar (OFC) dan mungkin disebabkan oleh gangguan resesif autosomal atau kelainan kromosom. PENYEBAB: Pasien yang terpapar radiologi pada usia 4-20 minggu kehamilan, infeksi pada ibu (toksoplasmosis, rubella, atau stimegalovirus) atau terpapar bahan kimia. Infeksi, trauma, gangguan metabolisme, dan anoxia semua mampu menyebabkan pertumbuhan otak menurun. TANDA & GEJALA: keterbelakangan mental, terhambatnya fungsi motorik dan berbicara, hiperaktif, kejang, kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan, kelainan otak atau neurologis lainnya
  • 5. MICROCEPHALY KLASIFIKASI: 1. Microcephaly primer di mana otak gagal untuk tumbuh ke ukuran normal selama kehamilan 2. Microcephaly sekunder adalah kondisi dimana lingkar kepala anak adalah dalam kisaran normal saat lahir , tapi kemudian tidak meningkat secepat normal PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN: Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat mengembalikan kepala anak ke ukuran normal . Pengobatan berfokus pada cara-cara untuk mengurangi dampak dari cacat terkait dengan cacat neurologis. ASKEP: mendukung dan membantu orang tua bayi menyesuaikan diri dalam membesarkan anak dengan gangguan kognitif ketika kondisi ini terjadi.
  • 7. CRANIOSTENOSIS DEFINISI: ketika jahitan synostosi tulang tengkorak terjadi dini, pertumbuhan kepala normal terhambat. Berbagai karakteristik anomali kepala berkembang sebagai hasilnya, dan dalam kasus yang ekstrim perkembangan otak dan organ sensorik terhalang KLASIFIKASI: craniostenosis primer melibatkan hanya satu jahitan craniostenosis sekunder melibatkan dua atau lebih jahitan PENYEBAB: penyebabnya tidak selalu dapat ditentukan. Kemungkinan, sindrom genetik, ibu yang merokok, tinggal di daerah tinggi pada kondisi hamil, janin berbaring dalam posisi ssungsang dalam rahim atau bayi kembar
  • 8. CRANIOSTENOSIS KOMPLIKASI: • Memiliki sedikit ruang untuk otak bayi untuk tumbuh dan berkembang dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada otak. Jika tidak diobati, tekanan meningkat dan dapat sehingga menyebabkan cedera otak. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, kejang, kebutaan, dan masalah lainnya. • Craniostenosis dapat menyebabkan peningkatan ICP, yang mungkin atau tidak mungkin menyebabkan penundaan kognitif, tetapi dapat mengakibatkan papilledema progresif, atrofi optik, dan kebutaan akhirnya. Komplikasi lainnya termasuk wajah asimetri dan maloklusi.
  • 9. CRANIOSTENOSIS PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN: Operasi sangat perlu, biasanya dilakukan antara 4 dan 7 bulan setelah lahir Karena jenis sugery tulang terlibat dengan craniostenosis, kehilangan darah yang sangat banyak bisa terjadi, jadi hal yang perlu pemantauan khusus adalah hematokrit dan hemoglobin. Dengan operasi endoskopi, kehilangan darah diminimalkan. Tapi anak harus memakai helm tengkorak molding selama beberapa bulan. Orangtua memerlukan dukungan khusus dan pendidikan selama ini, terutama dari orangtua lain yang bayinya telah mengalami operasi serupa. Perawat dapat berfungsi sebagai penghubung untuk jenis dukungan orangtua.
  • 11. CRANIOFACIAL ABNORMALITIES DEFINISI: merupakan kelainan bentuk yang meliputi tengkorak dan tulang wajah. Kelainan ini merupakan bawaan (hadir sejak lahir). Penderita memiliki tingkat insiden yang rendah dalam populasi, tetapi efek penyakit dapat secara psikologis menghancurkan anak yang terkena dan keluarga mereka. PENYEBAB: 1. Kombinasi gen atau terjadi perubahan gen saat pembuahan 2. Tidak ada data yang menunjukkan korelasi langsung antara setiap obat tertentu atau paparan kimia dengan anomali kraniofasial, tetapi setiap paparan prenatal harus dievaluasi. 3. Kekuranagan asam folat
  • 12. CRANIOFACIAL ABNORMALITIES PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN: Koreksi bedah kraniofasial, dilakukan sebaiknya anak masuk sekolah. Upaya keperawatan, persiapan untuk operasi dan perawatan pasca operasi untuk merawat anak dengan operasi tengkorak. Dukungan dari keluarga sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan diri anak dan meminimalisir traumatis yang terjadi pada penderita. Sebuah helm dapat dipakai untuk melindungi situs dan operasi cangkok tulang selama 6 bulan sampai 2 tahun.
  • 14. PIERRE ROBIN SEQUENCE DEFINISI: cacat yang ditandai dengan retroposisi dari lidah dan rahang bawah, yang sering menimbulkan permasalahan dalam pernapasan dan makan neonatal. Lidah bisa menjadi besar dan sering jatuh di atas jalan napas neonatus, menyebabkan oklusi, dan gangguan pernapasan. Dalam obstruksi jalan napas atas yang parah trakeostomi mungkin diperlukan. Sindrom Pierre Robin adalah suatu kelainan kongenital yang terdiri dari sekelompok kelainan kraniofasial. Sindrom ini dideskripsikan dengan gejala- gejala utama seperti: mikrognasia, glosoptosis, dan celah langit-langit. Hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan jalan nafas dan kesulitan pemberian makan.
  • 15. PIERRE ROBIN SEQUENCE PENYEBAB: adanya tekanan mekanis pada masa intrauterin yang menyebabkan suatu deformasi yang diikuti dengan peran oligohidramnion. Dalam rahim terdapat kendala pertumbuhan mandibula menghasilkan kegagalan lidah untuk turun. PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN: Pada pasien yang tidak memiliki respon terhadap pengobatan non operatif dapat dilakukan bedah pada bagian mulut dan rahang. Dokter anak, otolaryngologists, ahli bedah plastik, pedodontists, ortodontis, terapi wicara, audiolog dan pekerja sosial semua penting untuk rencana perawatan yang komprehensif dan sukses.
  • 17. POSITIONAL PLAGIOCEPHALY DEFINISI: kelainan yang terjadi pada bagian belakang atau samping kepala bayi dimana kepala menjadi rata karena tekanan konstan pada daerah tersebut. Ini terjadi ketika bayi menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring telentang atau di posisi dimana bagian belakang kepalanya menyentuh permukaan yang datar. Hal ini tidak menyebabkan tekanan pada otaknya, tetapi berdampak pada tengkorak sehingga tengkorak menjadi rata. PENATALAKSANAAN MEDIS & KEPERAWATAN: Jika plagiocephaly tidak diselesaikan dalam waktu 4 sampai 8 minggu terapi fisik, helm disesuaikan dapat dipakai untuk mengurangi tekanan pada sisi yang terkena. Jika tidak ada perbaikan terjadi dengan terapi fisik atau helm dibentuk selama periode waktu tertentu, bayi dapat dirujuk ke ahli bedah saraf pediatrik atau ahli bedah kraniofasial.
  • 18. HELM