Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Pentingnya riwayat kesehatan pasien dalam merencanakan perawatan gigi
2. Teknik pemeriksaan TMJ dan tes vitalitas, perkusi, tekanan
3. Jenis hubungan antara gigi sulung dan permanen
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Dokumen tersebut membahas tentang gigi tiruan penuh dan reparasi gigi tiruan. Secara khusus membahas dua kasus yaitu gigi tiruan penuh untuk pasien edentulous total dan gigi tiruan yang longgar yang membutuhkan reparasi. Juga membahas diagnosis, rencana perawatan, indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan dari perawatan gigi tiruan penuh."
Dokumen ini membahas hubungan antara maloklusi gigi anterior dengan status psikososial pada remaja. Maloklusi dapat berdampak pada penampilan wajah dan memengaruhi konsep diri serta kepercayaan diri remaja. Berbagai penatalaksanaan seperti alat ortodontik dapat digunakan untuk mengatasi masalah maloklusi dan bermanfaat bagi psikososial remaja.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Pentingnya riwayat kesehatan pasien dalam merencanakan perawatan gigi
2. Teknik pemeriksaan TMJ dan tes vitalitas, perkusi, tekanan
3. Jenis hubungan antara gigi sulung dan permanen
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Dokumen tersebut membahas tentang gigi tiruan penuh dan reparasi gigi tiruan. Secara khusus membahas dua kasus yaitu gigi tiruan penuh untuk pasien edentulous total dan gigi tiruan yang longgar yang membutuhkan reparasi. Juga membahas diagnosis, rencana perawatan, indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan dari perawatan gigi tiruan penuh."
Dokumen ini membahas hubungan antara maloklusi gigi anterior dengan status psikososial pada remaja. Maloklusi dapat berdampak pada penampilan wajah dan memengaruhi konsep diri serta kepercayaan diri remaja. Berbagai penatalaksanaan seperti alat ortodontik dapat digunakan untuk mengatasi masalah maloklusi dan bermanfaat bagi psikososial remaja.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Restorasi gigi sulung dapat dilakukan dengan berbagai bahan seperti amalgam, silikat, resin komposit, GIC, dan stainless steel crown. Preparasi kavitas harus minimal dan sesuai dengan kelas kariesnya serta mempertimbangkan usia dan tingkat kekooperatifan anak."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang beberapa konsep penting dalam manajemen perilaku anak selama perawatan gigi, termasuk definisi behaviour management, klasifikasi perilaku anak, faktor yang mempengaruhi perilaku, teknik pengelolaan tingkah laku dasar dan lanjut, serta klasifikasi tingkat kecemasan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pendekatan dan strategi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi untuk mendapatkan ker
Dokumen tersebut membahas tentang periodontitis kronis, meliputi etiologi, klasifikasi, diagnosis, dan pengelolaannya pada pasien dengan diabetes melitus. Faktor risiko utama periodontitis kronis adalah plak, sedangkan diabetes melitus dapat memperburuk kondisi ini. Pengobatan melibatkan perawatan periodontal dan pengendalian kadar gula darah.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konstruksi gigi tiruan lengkap, termasuk anatomi dan fisiologi yang relevan, prinsip pembuatan cetakan, dan relasi rahang serta penetapan relasi vertikal.
Dokumen ini membahas berbagai kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, seperti supernumerary teeth (gigi tambahan), missing teeth (gigi hilang), macrodontia (gigi besar), microdontia (gigi kecil), transposition (perubahan posisi gigi), fusion (penggabungan gigi), concrescence (penyatuan akar gigi), gemination (pembelahan gigi), taurodontism (perubahan bentuk tubuh gigi), dilaceration (kerokokan gigi), dens invaginatus dan
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Restorasi gigi sulung dapat dilakukan dengan berbagai bahan seperti amalgam, silikat, resin komposit, GIC, dan stainless steel crown. Preparasi kavitas harus minimal dan sesuai dengan kelas kariesnya serta mempertimbangkan usia dan tingkat kekooperatifan anak."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang beberapa konsep penting dalam manajemen perilaku anak selama perawatan gigi, termasuk definisi behaviour management, klasifikasi perilaku anak, faktor yang mempengaruhi perilaku, teknik pengelolaan tingkah laku dasar dan lanjut, serta klasifikasi tingkat kecemasan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pendekatan dan strategi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi untuk mendapatkan ker
Dokumen tersebut membahas tentang periodontitis kronis, meliputi etiologi, klasifikasi, diagnosis, dan pengelolaannya pada pasien dengan diabetes melitus. Faktor risiko utama periodontitis kronis adalah plak, sedangkan diabetes melitus dapat memperburuk kondisi ini. Pengobatan melibatkan perawatan periodontal dan pengendalian kadar gula darah.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konstruksi gigi tiruan lengkap, termasuk anatomi dan fisiologi yang relevan, prinsip pembuatan cetakan, dan relasi rahang serta penetapan relasi vertikal.
Dokumen ini membahas berbagai kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, seperti supernumerary teeth (gigi tambahan), missing teeth (gigi hilang), macrodontia (gigi besar), microdontia (gigi kecil), transposition (perubahan posisi gigi), fusion (penggabungan gigi), concrescence (penyatuan akar gigi), gemination (pembelahan gigi), taurodontism (perubahan bentuk tubuh gigi), dilaceration (kerokokan gigi), dens invaginatus dan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang struktur gigi dan jaringan periodontal. Dijelaskan tentang enamel, dentin, sementum, pulpa gigi, dan jaringan periodontal seperti gingiva, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Juga dibahas tentang inervasi dan vaskularisasi pada gigi.
Tooth eruption and shedding - complete packageBinaya Bhandari
Tooth eruption and shedding is a complex process involving three phases: pre-eruptive, eruptive, and post-eruptive. There are several theories for the mechanism of eruption, with the most accepted being the dental follicle theory involving bone remodeling. Primary teeth typically erupt in a set sequence between 6 months to 2.5 years and are later shed and replaced by permanent teeth according to Nolla's stages of eruption. Problems can occur during eruption like teething, eruption cysts, or ectopic/non-eruption of teeth which are typically managed through non-pharmacological or pharmacological means. Knowledge of normal eruption timing is important for treating dental issues in children
The document discusses the mechanics of orthodontic tooth movement. It covers topics such as the nature of orthodontic tooth movement, forces, center of resistance, moments, couples, types of tooth movement including tipping, translation, rotation, intrusion and extrusion. It also discusses force duration types including continuous, interrupted and intermittent forces. Threshold force values and moment to force ratios for different tooth movements are provided.
Principles and concept of andrew’s preadjusted edgewise appliance /certified ...Indian dental academy
The Indian Dental Academy is the Leader in continuing dental education , training dentists in all aspects of dentistry and offering a wide range of dental certified courses in different formats.
Indian dental academy provides dental crown & Bridge,rotary endodontics,fixed orthodontics,
Dental implants courses.for details pls visit www.indiandentalacademy.com ,or call
0091-9248678078
- Tooth rotation occurs around the long axis of the tooth and can be caused by factors like crowding, supernumerary teeth, overretained primary teeth, and tongue thrusting.
- There are two types of rotation: mesio-lingual/disto-buccal and disto-lingual/mesio-buccal. Derotation provides benefits like increased arch length and a more even distribution of occlusal forces.
- Treatment for rotation includes resolving etiological factors, using removable or fixed appliances to apply forces for derotation, and providing long-term retention to prevent relapse due to overstretched fibers. Forces between 35-100 grams are typically used for derot
1. The document describes the development of dentition and occlusion from the embryonic oral cavity to the permanent dentition in adults.
2. Key stages of tooth development include the dental lamina, enamel organ, bud stage, cap stage, and bell stage. The primary teeth erupt around 6-8 months and the permanent dentition begins emerging around age 6 with the first molars.
3. The mixed dentition period involves space management during the transition between primary and permanent teeth. The permanent dentition is usually complete by around 13 years of age.
Andrew’s straight wire appliance /certified fixed orthodontic courses by Indi...Indian dental academy
Welcome to Indian Dental Academy
The Indian Dental Academy is the Leader in continuing dental education , training dentists in all aspects of dentistry and offering a wide range of dental certified courses in different formats.
Indian dental academy has a unique training program & curriculum that provides students with exceptional clinical skills and enabling them to return to their office with high level confidence and start treating patients
State of the art comprehensive training-Faculty of world wide repute &Very affordable.
Classification of malocclusion in orthodontics /certified fixed orthodontic ...Indian dental academy
Welcome to Indian Dental Academy
The Indian Dental Academy is the Leader in continuing dental education , training dentists in all aspects of dentistry and offering a wide range of dental certified courses in different formats.
Indian dental academy has a unique training program & curriculum that provides students with exceptional clinical skills and enabling them to return to their office with high level confidence and start treating patients
Dokumen tersebut membahas penelitian perbedaan pengaruh penambahan mobilisasi roll slide pada intervensi ultra sonik terhadap pengurangan nyeri pada kasus disfungsi discus temporo mandibulair joint. Penelitian ini menggunakan 20 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 diberi intervensi ultra sonik dan kelompok 2 diberi intervensi ultra sonik ditambah mobilisasi roll slide. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua kelompok mengalami peng
Tulang terdiri atas kolagen dan kalsium fosfat, yang memberikan elastisitas dan kekuatan pada tulang. Terdapat dua jenis tulang, yakni tulang kortikal yang padat dan kuat, serta tulang trabekular yang berongga. Osteoklas dan osteoblas berperan dalam perbaikan tulang dengan menghilangkan dan membentuk tulang baru. Penyakit tulang seperti osteoartritis disebabkan oleh kerusakan sendi dan tulang rawan akib
Tulang terdiri atas kolagen dan kalsium fosfat, yang memberikan elastisitas dan kekuatan pada tulang. Terdapat dua jenis tulang, yakni tulang kortikal yang padat dan kuat, serta tulang trabekular yang berongga dan membentuk struktur tulang secara keseluruhan. Osteoklas dan osteoblas berperan dalam perbaikan tulang dengan menyerap dan membentuk tulang baru. Penyakit tulang seperti osteoartritis disebabkan ole
Tulang terdiri dari kolagen dan kalsium fosfat yang membuatnya kuat dan lentur. Tulang terus berkembang sepanjang hidup manusia melalui osteoklas dan osteoblas. Penyakit tulang seperti osteoartritis disebabkan oleh kerusakan tulang rawan sendi dan dapat diobati dengan terapi non-obat atau obat. Pada kasus berat dapat dilakukan operasi penggantian sendi.
Jenis sendi, tendon, dan ligamen sistem haverSulistia Rini
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sendi, tendon, dan ligamen serta sistem gerak pada manusia. Secara singkat, dibahas tentang empat macam sendi berdasarkan arah gerakannya, perbedaan antara tendon dan ligamen, serta fungsi sistem gerak manusia yang terdiri atas tulang, sendi, dan otot.
TMJ terdiri atas os mandibula dan os temporalis yang bersendi. Diskus artikular memisahkan sendi menjadi bagian atas dan bawah, dan berperan dalam gerakan mandibula. Pemeriksaan TMJ meliputi inspeksi wajah, tes fungsi gerak, dan palpasi untuk mendeteksi masalah seperti nyeri dan bunyi klik yang dapat mengindikasikan gangguan diskus.
Dokumen tersebut membahas tentang implan gigi, yang merupakan pengganti gigi yang hilang dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi stomatognatik. Implan gigi terdiri dari beberapa bagian seperti badan implan, healing cup, abutment, dan mahkota. Ada beberapa jenis implan berdasarkan lokasinya seperti subperiosteal, transosseus, intramukosal. Prosedur pemasangan implan meliputi pemilihan pasien, pemeriksaan, pem
Sendi merupakan hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan. Terdiri dari komponen seperti kapsula sendi, ligamen, tulang rawan, dan cairan sinovial. Ada berbagai jenis sendi seperti sinartrosis, amfiartrosis, dan sendi gerak yang memungkinkan berbagai arah gerak.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. Biomekanika adalah studi tentang mekanika yang diterapkan pada
sistem biologis (Philips, 2000). Biomekanika itu menggunakan
hukum – hukum fisika dan konsep teknik untuk mendeskripsikan
gerakan yanng dialami oleh berbagai segmen tubuh dan gaya – gaya
pada bagian tubuh selama melakukan aktivitas. (Frankel, 1980)
Istilah biomekanika dalam kedokteran gigi diartikan sebagai tiruan
yang secara klinis menghasilkan gaya yang mempunyai energi yang
berasal terutama dari alat-alat mekanis yang dibuat, seperti
archwire, coil spring, elastik, screw, dan lain-lain. Biomekanika
pergerakan gigi membicarakan tentang efek gaya terhadap tubuh
(respon sel-sel tubuh) seperti kompresiv ligamen periodontal,
deformasi tulang, dan lukanya jaringan.
5. • Pergerakan Tipping
Pergerakan tipping ialah pergerakan gigi dimana gigi yang
miring dapat ditegakkan dan gigi yang tegak dapat
dimiringkan untuk mendapatkan hasil yang baik juga oklusi
yang harmonis sesuai dengan bentuk lengkung gigi.
6. Pergerakan tipping. Tekanan diaplikasikan pada titik tunggal mahkota gigi yang
menyebabkan resorpsi tulang dan aposisi, membuat gigi bergerak tipping.
Tekanan pada jaringan periodontal lebih besar didekat apeks dan tepi servikal gigi.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
7. • Pergerakan Rotasi
Pergerakan rotasi adalah gerakan gigi berputar di sekeliling
sumbu panjangnya. Rotasi merupakan suatu penjangkaran gigi
yang paling rumit dilakukan dan sukar untuk dipertahankan.
Rotasi gigi dalam soketnya membutuhkan aplikasi tekanan
ganda. Pergerakan rotasi ini dapat diperoleh dengan
memberikan kekuatan pada satu titik dari mahkota dan stop
untuk mencegah bergeraknya bagian mahkota yang lain.
8. Dua metode untuk merotasi sebuah gigi (a) dengan memakai kekuatan gabungan (b)
menggunakan kekuatan tunggal dan sebuah “ stop “. Pada (a) pusat rotasi terletak di
dekat bagian tengah gigi . Situasi pada (c) lebih cocok dengan menggunakan tekanan
gabungan dan situasi pada (d) lebih cocok untuk “ stop
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
9. • Pergerakan bodili
Bodili adalah pergerakan translasi menyeluruh dari sebuah
gigi ke posisi yang baru, dengan semua bagian dari gigi bergerak
dalam jumlah yang setara. Tekanan harus diaplikasikan pada
daerah mahkota yang lebar dan setiap pergerakan tilting harus
dibatasi
10. Pergerakan bodily. Tekanan harus diaplikasikan pada daerah mahkota gigi yang lebar
dan harus ada alat untuk mencegah miringnya gigi. Tekanan yang mengenai jaringan
periodontal akan didistribusikan secara merata.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
11. • Pergerakan torque
Pergerakan torque adalah pergerakan akar gigi dengan hanya
sedikit pergerakan mahkota. Pergerakan torque mengakibatkan
pada daerah tekanan akan terjadi resorpsi jaringan dan pada
daerah tarikan terjadi aposisi yang menyebabkan gigi miring
disekitar apeksnya.
12. Pergerakan torque akar. Suatu tekanan kopel diaplikasikan pada daerah mahkota gigi
yang luas dan stop atau tekanan berlawanan diaplikasikan untuk mencegah
pergerakan mahkota. Tekanan yang mengenai struktur periodontal yang paling besar
di sekitar apeks gigi
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
13. • Pergerakan vertikal
Pergerakan vertikal ada dua jenis yaitu pergerakan ekstrusi dan
intrusi dimana kedua pergerakan ini memperoleh kekuatan
dengan arah yang berlawanan.
Ekstrusi adalah pergerakan gigi keluar dari alveolus dimana
akar mengikuti mahkota.
Intrusi adalah pergerakan gigi secara vertikal kedalam alveolus.
14. Pergerakan vertikal : ekstrusi. Peregangan timbul pada strutur pendukung dan aposisi
tulang untuk mempertahankan dukungan gigi.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
15. Pergerakan vertikal : intrusi. Tekanan yang mengenai struktur pendukung
didistribusikan secara merata dan resorpsi tulang dibutuhkan, khususnya
pada daerah apikal dan pada puncak alveolar.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
17. Mekanisme Biomekanika Pergerakan Gigi
Reaksi Biofisika
Deformasi tulang
Kompresi ligamen periodontium
Injuri jaringan
Pembentukan first messenger
Hormon inflamasi
Prostaglandin
Neurotransmitter
Respon piezoelektrik
Pembentukan second messenger
C amp
C gmp
Ca++
+ VE meningkatkan sel resorbsi
-VE meningkatkan sel deposisi aktifitas kolagenase
Remodelling tulang
Pergerakan gigi Orthodontik
21. Alat orthodontik adalah suatu sistem yang
menyimpan dan mengasilkan gaya melawan
gigi, otot, atau tulang, dan menciptakan reaksi
didalam ligamen periodontal dan tulang alveolar
yang menyebabkan pergerakan gigi atau mengubah
morfologi dan pertumbuhan tulang.
Kesimpulannya, dalam alat orthodontik terdapat 2
prinsip dasar, yaitu yang berhubungan dengan gaya
orthodontik dan pergerakan gigi sebagai akibat dari
gaya tersebut
23. a. Force of Movement
Aksi tubuh yang merubah atau cenderung merubah
keadaan istirahat atau gerak seragam dari tubuh
tersebut.
b. Centre of Resistance
Pusat pada gigi ketika gaya pada satu sisi diberikan,
akan membuat pergerakan disepanjang garis aksi dari
gaya tersebut.
24. c. Centre of Rotation
Merupakan pusat dimana body akan
berotasi, menentukan bentuk inisial dan posisi
akhirnya.
d. Optimum Orthodontic Force
Merupakan gaya yang menggerakkan gigi yang
paling cepat ke arah yang diinginkan dengan
kemungkinan kerusakan jaringan paling sedikit dan
dengan ketidaknyamanan dari pasien yang minimum.
26. Pergerakan gigi secara fisiologis meliputi:
1. Erupsi gigi
*Teori Tekanan Darah
*Pertumbuhan Akar
27. 2. Migrasi gigi
Migrasi gigi mengacu pada perubahan kecil dari
posisi gigi yang terlihat setelah erupsi.
Gigi geligi manusia menunjukkan kecendrungan yang
lebih untuk berpindah kearah mesial dan oklusal.
Migrasi gigi biasanya sebagai hasil dari pemakaian
okusal dan proksimal gigi.
28. 3. Pergerakan gigi selama mastikasi
Selama mastikasi, gigi dan struktur periodontal
dipaparkan pada tekanan yang berat yang terjadi
pada 1-2 detik atau kurang, dalam jarak 1-50 kg
berdasarkan tipe makanan saat mastikasi.
30. Ketika suatu tekanan diaplikasikan pada gigi untuk
orthodonti, maka hal tersebut mengakibatkan pembentukan
area tekanan dan tegangan disekeliling gigi.
Tulang adalah jaringan hidup yang bereaksi terhadap
tekanan dan tegangan pada cara tertentu. Permukaan tulang
yang menerima tekanan bereaksi dengan resorpsi tulang
sementara tulang yang menerima tegangan menunjukkan
deposisi.
31. Perubahan histologi yang terlihat selama pergeseran yang
beragam tergantung pada kekuatan, jumlah, dan durasi yang
diberikan.
Perubahan histologi yang terjadi meliputi:
1. Perubahan pada aplikasi ringan
a. Perubahan pada daerah tekanan
b. Perubahan pada daerah tegangan
2. Perubahan pada aplikasi kekuatan ekstrim(berat)
Menghasilkan penekanan total atau penghancuran
ligamen periodontal. Pada sisi tekanan, akar sangat mendekati
lamina dura, menekan ligamen periodontal dan
mengakibatkan oklusi pembuluh darahligamen akibatnya
dihilangkan aliran nutrisi menyebabkan perubahan regresif
(kemunduran) di sebut hyalinisasi.
35. • Ligamen periodontal memegang peranan penting dalam proses
pergerakan gigi secara ortodontik. Tanpa adanya ligamen
periodontal seperti pada gigi yang mengalami ankilosis gigi tidak
bisa bergerak.
• Secara garis besar dan sederhana dapat dikatakan bahwa apabila
sesuatu kekuatan yang optimal dikenakan pada gigi maka ligamen
periodontal yang mengalami tarikan akan terjadi aposisi tulang dan
di daerah tekanan akanterjadi resorpsi tulang.
• Ligamen periodontal terdiri atas matriks ekstraseluler yang
terutama terdiri atas serat kolagen dengan bahan dasar
proteoglikan dan glukoprotein serta serat oksitalin; beberapa sel,
yaitu fibroblas, osteoblas, osteoklas, dan sementoblas; sel-sel yang
lain, misalnya makrofag dan kadang-kadang terdapat sisa-sisa sel
Malassez; serta banyak pembuluh darah kapiler yang merupakan
pleksus.
• Ligamen periodontal beserta cairan pada soket gigi berfungsi
seperti bantalan (shock absorber) bagi gigi bila memndapat tekanan
yang mendadak. Selain itu, juga berpengaruh pada proses erupsi
gigi dan pergerakan gigi dalam perawatan orthodonti.
36. • Fibroblas bertanggung jawab pada perubahan matriks ekstraseluler
dan mempunyai aktivitas metabolik yang tinggi.
• Osteoblas terletak pada permukaan tulang dan bertanggung jawab
terhadap pembentukan matriks organik tulang yang kemudian
mengalami mineralisasi menjadi tulang.
• Osteoblas juga berperan mengaktifkan osteoklas melewati
pembentukan berbagai sitokin dan merupakan regulator
homeostasis tulang. Osteoblas yang dikelilingi mineral tulang
berubah menjadi osteosit.
• Osteosit berhubungan satu dengan yang lain lewat perpanjangan
sitoplasmik yang berada pada kanalikuli tulang dan diperkirakan
mendeteksi adanya kekuatan yang mengenai tulang.
• Osteoklas adalah sel yang beriniti banyak yang berasal dari monosit
darah dan bertanggung jawab meresorpsi tulang. Sedangkan
sementoblas adalah sel yang berfungsi membentuk
semen, sedangkan sementoklas berfungsi meresorpsi semen
38. Resorpsi akibat perawatan ortodonti A. Foto radiografi dari resorpsi akar akibat
perawatan ortodonti. B. Ilustrasi proses terjadinya resorpsi akar akibat perawatan
ortodonti.
39. Terima kasih atas perhatian
teman-teman sekalian.
Kami segenap kru yang bertugas :
Khalid Mubarak
Tiya Maisarah
Nur Atika Dalimunthe
Rita Rixma
Maulida Fitry DR
Cut Putri Zakirah
Khadijah Amirah
Wildani Mafaza
Dewi Setianingrum
Yoni Andesba