Jaringan periodontal terdiri atas empat jaringan utama: gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Gingiva adalah mukosa mulut yang mengelilingi gigi, ligamen periodontal menghubungkan akar gigi dengan tulang, sementum membentuk lapisan luar akar gigi, dan tulang alveolar membentuk soket gigi.
Penyakit jaringan keras gigi adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan keras gigi (lubang pada gigi) seperti enamel, dentin, sementum dan menimbulkan rasa sakit sebagai respon dari meluasnya kerusakan tersebut. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi menyebabkan kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan. (Widayanti, 2014)
Penyakit jaringan keras gigi adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan keras gigi (lubang pada gigi) seperti enamel, dentin, sementum dan menimbulkan rasa sakit sebagai respon dari meluasnya kerusakan tersebut. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi menyebabkan kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan. (Widayanti, 2014)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Henky Yoga
berkas presentasi PowerPoint ini dibuat oleh Henky Yoga Ari Pratama, kelas 11 MIA 8 dari SMA Negeri 1 Metro. berkas ini dibuat untuk disajikan di kelas Biologi.
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa.
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesHistologifkunud
materi kuliah blok overview in dentisry PSPDG FK UNUD Semester genap tahun 2014 . topik struktur histologi rongga mulut yang meliputi struktur mukosa mulut, palatum durum, palatum mole, bibir, gigi, lidah, dan ginggiva.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Jaringan Periodontal
– Periodontal berasal dari Bahasa Yunani ;
peri dan odont
– Definisi : Jaringan yang mengelilingi dan
mendukung gigi geligi.
– Terdiri dari Empat Jaringan , yaitu :
Gingiva
Ligamen Periodontal
Cementum
Tulang Alveolar
3. 1. Gingiva
– Gingiva adalah bagian mukosa
rongga mulut yang mengelilingi gigi
dan menutupi linggir alveolar.
– Masticatory Mucosa
– Klinis: berwarna salmon coral pink,
kenyal, orange-peel appearance
– Anatomis
– Marginal
– Attached
– Interdental
– Sulcus
4. Marginal Gingiva
– Definisi : Bagian Gusi yang
mengelilingi leher gigi
seperti kerah baju, dan
tidak melekat langsung
pada gigi.
– Dipisahkan dengan
attached gingiva melalui
marginal groove/free
gingival groove
– Membentuk dinding sulcus
gingiva
5. Sulcus Gingiva
– Celah dangkal berbentuk V
– Parameter Penting Diagnosa
– Kedalaman normal probing 2-3 mm
– Dasar sulcus dibentuk oleh
epithelium junctional
6. Attached Gingiva
– Perluasan dari gingiva bebas
– Konsistensi lebih kaku
– Memberikan gambaran stipling
– Lebar AG = MGJ – Free Gingival groove
– 3,5 mm - 4,5 mm pada maksilla
– 3,3mm-3,9mm pada mandibula
– Ke posterior makin sempit (1,8mm-1.9mm)
7. Papilla Interdental
– Merupakan Bagian
Gingiva yang mengisi
celah/embrasure gigi
– Berbentuk piramidal
atau “col shape”
– Pada regio posterior
terdapat col/lembah
yang menghubungkan
papilla fasial dan
lingual.
9. Jaringan Epitel
A. Oral / Outer Epitelium (Keratinized)
Puncak Alveolar s/d attached gingiva
B. Oral Sulcular Epitelium (Parakeratinized)
Dinding Sulkus Gingiva
C. Junctional Epitelium (Non Keratinized)
Dasar Sulkus Gingiva
10. Oral Epithelium
– Stratified squamous keratinized epithelium
– Terdiri dari stratum basalis- spinosum- granulosum – corneum
11. – Terjadi proses keratinasi, yaitu proses differensiasi sel basal tua menjadi
keratinosit, kemudian tersquamasi di lapisan corneum
– Proses sel menjadi Aselular
12. – Terdapat epithelial retepegs
– Pada lapisan basal terdapat struktur hemidesmosom,
lamina basalis dan anchoring fibril.
– Sel saling berikatan berikatan melalui struktur
desmosome
13. Oral Sulcular Epithelium
– Stratified squamous para keratinized epitel.
– Tidak memiliki retepegs
– Tidak melekat pada permukaan gigi
– Membentuk dinding sulcus gingiva atau poket periodontal
14. Junctional Epithelium
– Non keratinized epitel
– Tidak memiliki retepegs
– Membentuk dasar sulkus gingiva
– Berikatan dengan gigi, Oral Sulcular Epitelium, dan Jaringan Ikat dibawahnya.
– Berikatan ke gigi melalui lamina basalis (hemidesmosom) dan gingival fiber
– Memiliki tiga Zona
1. Apical untuk regenerasi / germinasi
2. Middle untuk adhesi
3. Coronal bersifat permeable, tempat keluarnya gcf
15. Jaringan Ikat Gingiva
– Disebut juga lamina propia
– Terlihat retepegs/ epithelial ridge
– Terdapat 4 Komponen
– Selular : Fibroblas, sel inflamasi
– Ekstraselular : proteoglikan, dan
glikoprotein
– Fibers/serat : Kolagen
– Komponen Pembuluh Darah
20. – Struktur Jaringan Ikat yang mengelilingi akar gigi dan menghubungkannya ke
tulang alveolar
– Desmodont, Pericementum, Periodontal membrane
– Persambungan dari lamina propia, dan berhubungan dengan marrowspace
alveolar melalui volksman canal
– Memiliki lebar 0,25 mm dengan bagian tersempit di pertengahan akar
21. – Memiliki 4 Komponen
1. Komponen Selular : Sel Sintesis, Sel Resoptive, Sel
Progenitor, Sel Inflamasi,Sisa Sel Epitel Malassez
2. Ground Substance : Glikoaminoglikan dan Glikoprotein
3. Komponen Fiber : Serabut Kolagen
4. Komponen Pembuluh Darah, Limfe dan Saraf
22. Komponen Seluler
A : arteriole, BB : bundle bone, C : cementum, CC : cementocytes,
D : dentin, F: fibroblasts, M : cell rests of malassez, NV : neurovascular channel,
OB : osteoblasts, OC : osteocytes, SF : Sharpeys fibers, V : venules
23. Komponen Fiber
– Disebut Serabut Sharpey
– Dibentuk dari Kolagen Tipe I, disintesis oleh
Fibroblast, condroblas, osteoblas
– Terdiri dari Enam Kelompok Utama dan 1
Kelompok Tambahan
24. Komponen Pembuluh Darah
– Terdiri dari 3 cabang yaitu : Pembuluh
darah apical, pembuluh darah
interproximal, dan pembuluh darah
interradikuler
25. Fungsi Ligamen Periodontal
– Fungsi Fisik
Sebagai casing pelindung
Transmisi Tekanan Oklusal
Shock Absorber
– Fungsi Remodeling dan Resorpsi
Pembentukan dan resorpsi sementum dan tulang alveolar
– Fungsi Nutrisi dan Sensoris
Mensuplai nutrisi ke sementum, tulang alveolar, gingiva
Sensasi melalui serabut saraf sensoris trigeminal
26. 3. Tulang Alveolar
– Tulang alveolar (alveolar bone) adalah bagian dari tulang maksila dan mandibula yang
membentuk dan mendukung soket gigi (alveoli)
– Terdiri dari tiga komponen:
1. Alveolar bone proper
Lapisan tipis tulang yg mengelilingi akar dan memberikan tempat perlekatan bagi
ligamen periodontal. Nama lain : lamina dura/plat kribriform (cribriform plate) /
lamina kribosa.
2. Cancellous bone (trabeculare/ spongy)
berada di tengah diantara tulang alveolar proprium dan tulang kortikal, tulang
kanselus berisi sumsum tulang.
3. Compact bone (cortical)
terbentuk dari tulang haversi (haversian bone) dan lamela tulang kompak (compacted
bone lamellae).
27.
28. Matriks Seluler Tulang
• Anorganik : 2/3 bagian
• Organik : 1/3 bagian
• Bahan anorganik tersusun terutama dari mineral kalsium dan fosfat, selain itu juga
terdapat hidroksil, karbonat, sitran dan ion-ion lain seperti magnesium, sodium, dan
fluorin.
• Matriks organik mengandung 90% kolagen tipe I
• Semua permukaan tulang, tertutupi oleh jaringan ikat dengan permukaan luar disebut
periosteum dan permukaan dalam dilapisi oleh endosteum
29. 4. Sementum
– Kalsifikasi jaringan mesenchymal avaskular yang membentuk bagian
terluar jaringan anatomis akar gigi
– KETEBALAN SEMENTUM
– ½ coronal dr akar = 16-60μm
– 1/3 apikal & furkasi = 150-200μm
– lebih tebal permukaan distal drpd mesial
30. Sementum Aselular (primer)
• Adalah sementum yg pertama kali terbentuk
• Tidak mengandung sel
• Terbentuk sebelum gigi mencapai occlusal plane (erupsi)
• Sementum Seluler (sekunder)
• Terbentuk setelah gigi mencapai occlusal plane
• Lebih tidak beraturan
• Lebih tebal dari acellular cementum
32. Komponen Seluler
– Fibroblast dan sementoblas bekerjasama dalam formasi pembentukan
sementum
– Ligamen periodontal fibroblast aselular intrinsik sementum
– Sementoblas selular intrinsik sementum dan sebagian cellular mixed
fiber cementum dan kemungkinan aselular afibrial sementum
33. Komponen Ekstraseluler
– Organic matrix :
• 50%-55%
• Type I collagen (90%)
• Type III collagen (5%)
• Cementocytes
• Proteoglycans
• Glycoprotiens
• Phosphoprotiens
– Inorganic content:
• Hydroxyapetites (45-50%)
34. Fungsi Sementum
•Fungsi utama dari sementum adalah untuk memberikan anchorage ke gigi di
alveolus. Hal ini dicapai melalui bundel serat kolagen dari ligamen periodontal,
yang ujungnya tertanam dalam sementum.
•Sementum juga memainkan peran penting dalam mengkompensasi keausan
struktur gigi karena pemakaian dengan proses pembentukan yang terjadi terus
menerus.