SlideShare a Scribd company logo
Anatomi dan Histologi
Jaringan Periodontal
Pembimbing: drg. Indra Mustika, Sp.Perio
Mellani Cindera Negara
Jaringan Periodontal
– Periodontal berasal dari Bahasa Yunani ;
peri dan odont
– Definisi : Jaringan yang mengelilingi dan
mendukung gigi geligi.
– Terdiri dari Empat Jaringan , yaitu :
 Gingiva
 Ligamen Periodontal
 Cementum
 Tulang Alveolar
1. Gingiva
– Gingiva adalah bagian mukosa
rongga mulut yang mengelilingi gigi
dan menutupi linggir alveolar.
– Masticatory Mucosa
– Klinis: berwarna salmon coral pink,
kenyal, orange-peel appearance
– Anatomis
– Marginal
– Attached
– Interdental
– Sulcus
Marginal Gingiva
– Definisi : Bagian Gusi yang
mengelilingi leher gigi
seperti kerah baju, dan
tidak melekat langsung
pada gigi.
– Dipisahkan dengan
attached gingiva melalui
marginal groove/free
gingival groove
– Membentuk dinding sulcus
gingiva
Sulcus Gingiva
– Celah dangkal berbentuk V
– Parameter Penting Diagnosa
– Kedalaman normal probing 2-3 mm
– Dasar sulcus dibentuk oleh
epithelium junctional
Attached Gingiva
– Perluasan dari gingiva bebas
– Konsistensi lebih kaku
– Memberikan gambaran stipling
– Lebar AG = MGJ – Free Gingival groove
– 3,5 mm - 4,5 mm pada maksilla
– 3,3mm-3,9mm pada mandibula
– Ke posterior makin sempit (1,8mm-1.9mm)
Papilla Interdental
– Merupakan Bagian
Gingiva yang mengisi
celah/embrasure gigi
– Berbentuk piramidal
atau “col shape”
– Pada regio posterior
terdapat col/lembah
yang menghubungkan
papilla fasial dan
lingual.
Gingiva Secara Mikroskopis
Secara mikroskopis, gingiva
terbagi menjadi :
1. Jaringan Epitel Gingiva
2. Jaringan Ikat Gingiva
Jaringan Epitel
A. Oral / Outer Epitelium (Keratinized)
Puncak Alveolar s/d attached gingiva
B. Oral Sulcular Epitelium (Parakeratinized)
Dinding Sulkus Gingiva
C. Junctional Epitelium (Non Keratinized)
Dasar Sulkus Gingiva
Oral Epithelium
– Stratified squamous keratinized epithelium
– Terdiri dari stratum basalis- spinosum- granulosum – corneum
– Terjadi proses keratinasi, yaitu proses differensiasi sel basal tua menjadi
keratinosit, kemudian tersquamasi di lapisan corneum
– Proses sel menjadi Aselular
– Terdapat epithelial retepegs
– Pada lapisan basal terdapat struktur hemidesmosom,
lamina basalis dan anchoring fibril.
– Sel saling berikatan berikatan melalui struktur
desmosome
Oral Sulcular Epithelium
– Stratified squamous para keratinized epitel.
– Tidak memiliki retepegs
– Tidak melekat pada permukaan gigi
– Membentuk dinding sulcus gingiva atau poket periodontal
Junctional Epithelium
– Non keratinized epitel
– Tidak memiliki retepegs
– Membentuk dasar sulkus gingiva
– Berikatan dengan gigi, Oral Sulcular Epitelium, dan Jaringan Ikat dibawahnya.
– Berikatan ke gigi melalui lamina basalis (hemidesmosom) dan gingival fiber
– Memiliki tiga Zona
1. Apical untuk regenerasi / germinasi
2. Middle untuk adhesi
3. Coronal bersifat permeable, tempat keluarnya gcf
Jaringan Ikat Gingiva
– Disebut juga lamina propia
– Terlihat retepegs/ epithelial ridge
– Terdapat 4 Komponen
– Selular : Fibroblas, sel inflamasi
– Ekstraselular : proteoglikan, dan
glikoprotein
– Fibers/serat : Kolagen
– Komponen Pembuluh Darah
Serat Kolagen
Pembuluh Darah Gingiva
– Suplai darah terdiri atas
1. Arteri Supraperiosteal
2. Arteri Ligamen Periodontal
3. Arterior Septum interdental
Biological Width
2. Ligamen Periodontal
– Struktur Jaringan Ikat yang mengelilingi akar gigi dan menghubungkannya ke
tulang alveolar
– Desmodont, Pericementum, Periodontal membrane
– Persambungan dari lamina propia, dan berhubungan dengan marrowspace
alveolar melalui volksman canal
– Memiliki lebar 0,25 mm dengan bagian tersempit di pertengahan akar
– Memiliki 4 Komponen
1. Komponen Selular : Sel Sintesis, Sel Resoptive, Sel
Progenitor, Sel Inflamasi,Sisa Sel Epitel Malassez
2. Ground Substance : Glikoaminoglikan dan Glikoprotein
3. Komponen Fiber : Serabut Kolagen
4. Komponen Pembuluh Darah, Limfe dan Saraf
Komponen Seluler
A : arteriole, BB : bundle bone, C : cementum, CC : cementocytes,
D : dentin, F: fibroblasts, M : cell rests of malassez, NV : neurovascular channel,
OB : osteoblasts, OC : osteocytes, SF : Sharpeys fibers, V : venules
Komponen Fiber
– Disebut Serabut Sharpey
– Dibentuk dari Kolagen Tipe I, disintesis oleh
Fibroblast, condroblas, osteoblas
– Terdiri dari Enam Kelompok Utama dan 1
Kelompok Tambahan
Komponen Pembuluh Darah
– Terdiri dari 3 cabang yaitu : Pembuluh
darah apical, pembuluh darah
interproximal, dan pembuluh darah
interradikuler
Fungsi Ligamen Periodontal
– Fungsi Fisik
Sebagai casing pelindung
Transmisi Tekanan Oklusal
Shock Absorber
– Fungsi Remodeling dan Resorpsi
Pembentukan dan resorpsi sementum dan tulang alveolar
– Fungsi Nutrisi dan Sensoris
Mensuplai nutrisi ke sementum, tulang alveolar, gingiva
Sensasi melalui serabut saraf sensoris trigeminal
3. Tulang Alveolar
– Tulang alveolar (alveolar bone) adalah bagian dari tulang maksila dan mandibula yang
membentuk dan mendukung soket gigi (alveoli)
– Terdiri dari tiga komponen:
1. Alveolar bone proper
Lapisan tipis tulang yg mengelilingi akar dan memberikan tempat perlekatan bagi
ligamen periodontal. Nama lain : lamina dura/plat kribriform (cribriform plate) /
lamina kribosa.
2. Cancellous bone (trabeculare/ spongy)
berada di tengah diantara tulang alveolar proprium dan tulang kortikal, tulang
kanselus berisi sumsum tulang.
3. Compact bone (cortical)
terbentuk dari tulang haversi (haversian bone) dan lamela tulang kompak (compacted
bone lamellae).
Matriks Seluler Tulang
• Anorganik : 2/3 bagian
• Organik : 1/3 bagian
• Bahan anorganik tersusun terutama dari mineral kalsium dan fosfat, selain itu juga
terdapat hidroksil, karbonat, sitran dan ion-ion lain seperti magnesium, sodium, dan
fluorin.
• Matriks organik mengandung 90% kolagen tipe I
• Semua permukaan tulang, tertutupi oleh jaringan ikat dengan permukaan luar disebut
periosteum dan permukaan dalam dilapisi oleh endosteum
4. Sementum
– Kalsifikasi jaringan mesenchymal avaskular yang membentuk bagian
terluar jaringan anatomis akar gigi
– KETEBALAN SEMENTUM
– ½ coronal dr akar = 16-60μm
– 1/3 apikal & furkasi = 150-200μm
– lebih tebal permukaan distal drpd mesial
Sementum Aselular (primer)
• Adalah sementum yg pertama kali terbentuk
• Tidak mengandung sel
• Terbentuk sebelum gigi mencapai occlusal plane (erupsi)
• Sementum Seluler (sekunder)
• Terbentuk setelah gigi mencapai occlusal plane
• Lebih tidak beraturan
• Lebih tebal dari acellular cementum
1. Acellular, Aflibrillar Cementum (AAC)
2. Acellular, Extrincic-fiber cementum (AEC)
3. Cellular, Intrinsic-fiber Cementum (CIC)
4. Cellular, Mixed-fiber Cementum (CMC)
Komponen Seluler
– Fibroblast dan sementoblas bekerjasama dalam formasi pembentukan
sementum
– Ligamen periodontal fibroblast aselular intrinsik sementum
– Sementoblas selular intrinsik sementum dan sebagian cellular mixed
fiber cementum dan kemungkinan aselular afibrial sementum
Komponen Ekstraseluler
– Organic matrix :
• 50%-55%
• Type I collagen (90%)
• Type III collagen (5%)
• Cementocytes
• Proteoglycans
• Glycoprotiens
• Phosphoprotiens
– Inorganic content:
• Hydroxyapetites (45-50%)
Fungsi Sementum
•Fungsi utama dari sementum adalah untuk memberikan anchorage ke gigi di
alveolus. Hal ini dicapai melalui bundel serat kolagen dari ligamen periodontal,
yang ujungnya tertanam dalam sementum.
•Sementum juga memainkan peran penting dalam mengkompensasi keausan
struktur gigi karena pemakaian dengan proses pembentukan yang terjadi terus
menerus.
Anatomi periodonsium normal

More Related Content

What's hot

penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
Mira Khairunnisa
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
asih gahayu
 
Ohi s
Ohi sOhi s
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
firman putra sujai
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalDellery Usman
 
prinsip preparasi
prinsip preparasiprinsip preparasi
prinsip preparasi
Mira Khairunnisa
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
Vina Widya Putri
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Ferdiana Agustin
 
LITREF BM
LITREF BMLITREF BM
LITREF BM
manu bawa
 
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/PSETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
devita nuryco
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulut
premaysari
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
Chusna Wardani
 
IMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINAT
IMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINATIMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINAT
IMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINAT
devita nuryco
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
saktiirdi19
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
hasril hasanuddin
 
Epulis granulomatosa
Epulis granulomatosaEpulis granulomatosa
Epulis granulomatosa
Amelia Arundito
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Vina Widya Putri
 

What's hot (20)

Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
prinsip preparasi
prinsip preparasiprinsip preparasi
prinsip preparasi
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
LITREF BM
LITREF BMLITREF BM
LITREF BM
 
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/PSETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulut
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
IMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINAT
IMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINATIMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINAT
IMBIBISI SINERESIS PADA BAHAN CETAK HIDROKOLOID ALGINAT
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Epulis granulomatosa
Epulis granulomatosaEpulis granulomatosa
Epulis granulomatosa
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 

Similar to Anatomi periodonsium normal

Sk 3
Sk 3Sk 3
SISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIASISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIA
RikiRisandi2
 
struktur histologis gigi
struktur histologis gigistruktur histologis gigi
struktur histologis gigi
wayan sugiritama
 
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk HidupJaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
unisparklezz
 
Histologi Gigi
Histologi Gigi Histologi Gigi
Histologi Gigi PSPDG-UNUD
 
Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong
Nur Aini
 
Tutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptxTutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptx
TasyaSunandar
 
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Henky Yoga
 
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
Resii1
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikat
lililiman09
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
Novitriani Saragih
 
Bone Tissue (Jaringan Tulang)
Bone Tissue (Jaringan Tulang)Bone Tissue (Jaringan Tulang)
Bone Tissue (Jaringan Tulang)
Nur Aini
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigi
Ferdiana Agustin
 
Struktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigiStruktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigiDede Krhezna
 
Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)Erni Aprilia
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangka
Sulistia Rini
 
Sistem jaringan hewan oleh ismail
Sistem jaringan hewan oleh ismailSistem jaringan hewan oleh ismail
Sistem jaringan hewan oleh ismail
Ismail Fizh
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETALSTRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
Muhammad Nasrullah
 
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesStruktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Histologifkunud
 
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.pptSTRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.ppt
HaifaAzizzah
 

Similar to Anatomi periodonsium normal (20)

Sk 3
Sk 3Sk 3
Sk 3
 
SISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIASISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIA
 
struktur histologis gigi
struktur histologis gigistruktur histologis gigi
struktur histologis gigi
 
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk HidupJaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
 
Histologi Gigi
Histologi Gigi Histologi Gigi
Histologi Gigi
 
Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong
 
Tutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptxTutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptx
 
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
 
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikat
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Bone Tissue (Jaringan Tulang)
Bone Tissue (Jaringan Tulang)Bone Tissue (Jaringan Tulang)
Bone Tissue (Jaringan Tulang)
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigi
 
Struktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigiStruktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigi
 
Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangka
 
Sistem jaringan hewan oleh ismail
Sistem jaringan hewan oleh ismailSistem jaringan hewan oleh ismail
Sistem jaringan hewan oleh ismail
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETALSTRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
 
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesStruktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
 
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.pptSTRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_JARINGAN_HEWAN_ppt.ppt
 

Recently uploaded

Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 

Recently uploaded (19)

Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 

Anatomi periodonsium normal

  • 1. Anatomi dan Histologi Jaringan Periodontal Pembimbing: drg. Indra Mustika, Sp.Perio Mellani Cindera Negara
  • 2. Jaringan Periodontal – Periodontal berasal dari Bahasa Yunani ; peri dan odont – Definisi : Jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi geligi. – Terdiri dari Empat Jaringan , yaitu :  Gingiva  Ligamen Periodontal  Cementum  Tulang Alveolar
  • 3. 1. Gingiva – Gingiva adalah bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi linggir alveolar. – Masticatory Mucosa – Klinis: berwarna salmon coral pink, kenyal, orange-peel appearance – Anatomis – Marginal – Attached – Interdental – Sulcus
  • 4. Marginal Gingiva – Definisi : Bagian Gusi yang mengelilingi leher gigi seperti kerah baju, dan tidak melekat langsung pada gigi. – Dipisahkan dengan attached gingiva melalui marginal groove/free gingival groove – Membentuk dinding sulcus gingiva
  • 5. Sulcus Gingiva – Celah dangkal berbentuk V – Parameter Penting Diagnosa – Kedalaman normal probing 2-3 mm – Dasar sulcus dibentuk oleh epithelium junctional
  • 6. Attached Gingiva – Perluasan dari gingiva bebas – Konsistensi lebih kaku – Memberikan gambaran stipling – Lebar AG = MGJ – Free Gingival groove – 3,5 mm - 4,5 mm pada maksilla – 3,3mm-3,9mm pada mandibula – Ke posterior makin sempit (1,8mm-1.9mm)
  • 7. Papilla Interdental – Merupakan Bagian Gingiva yang mengisi celah/embrasure gigi – Berbentuk piramidal atau “col shape” – Pada regio posterior terdapat col/lembah yang menghubungkan papilla fasial dan lingual.
  • 8. Gingiva Secara Mikroskopis Secara mikroskopis, gingiva terbagi menjadi : 1. Jaringan Epitel Gingiva 2. Jaringan Ikat Gingiva
  • 9. Jaringan Epitel A. Oral / Outer Epitelium (Keratinized) Puncak Alveolar s/d attached gingiva B. Oral Sulcular Epitelium (Parakeratinized) Dinding Sulkus Gingiva C. Junctional Epitelium (Non Keratinized) Dasar Sulkus Gingiva
  • 10. Oral Epithelium – Stratified squamous keratinized epithelium – Terdiri dari stratum basalis- spinosum- granulosum – corneum
  • 11. – Terjadi proses keratinasi, yaitu proses differensiasi sel basal tua menjadi keratinosit, kemudian tersquamasi di lapisan corneum – Proses sel menjadi Aselular
  • 12. – Terdapat epithelial retepegs – Pada lapisan basal terdapat struktur hemidesmosom, lamina basalis dan anchoring fibril. – Sel saling berikatan berikatan melalui struktur desmosome
  • 13. Oral Sulcular Epithelium – Stratified squamous para keratinized epitel. – Tidak memiliki retepegs – Tidak melekat pada permukaan gigi – Membentuk dinding sulcus gingiva atau poket periodontal
  • 14. Junctional Epithelium – Non keratinized epitel – Tidak memiliki retepegs – Membentuk dasar sulkus gingiva – Berikatan dengan gigi, Oral Sulcular Epitelium, dan Jaringan Ikat dibawahnya. – Berikatan ke gigi melalui lamina basalis (hemidesmosom) dan gingival fiber – Memiliki tiga Zona 1. Apical untuk regenerasi / germinasi 2. Middle untuk adhesi 3. Coronal bersifat permeable, tempat keluarnya gcf
  • 15. Jaringan Ikat Gingiva – Disebut juga lamina propia – Terlihat retepegs/ epithelial ridge – Terdapat 4 Komponen – Selular : Fibroblas, sel inflamasi – Ekstraselular : proteoglikan, dan glikoprotein – Fibers/serat : Kolagen – Komponen Pembuluh Darah
  • 17. Pembuluh Darah Gingiva – Suplai darah terdiri atas 1. Arteri Supraperiosteal 2. Arteri Ligamen Periodontal 3. Arterior Septum interdental
  • 20. – Struktur Jaringan Ikat yang mengelilingi akar gigi dan menghubungkannya ke tulang alveolar – Desmodont, Pericementum, Periodontal membrane – Persambungan dari lamina propia, dan berhubungan dengan marrowspace alveolar melalui volksman canal – Memiliki lebar 0,25 mm dengan bagian tersempit di pertengahan akar
  • 21. – Memiliki 4 Komponen 1. Komponen Selular : Sel Sintesis, Sel Resoptive, Sel Progenitor, Sel Inflamasi,Sisa Sel Epitel Malassez 2. Ground Substance : Glikoaminoglikan dan Glikoprotein 3. Komponen Fiber : Serabut Kolagen 4. Komponen Pembuluh Darah, Limfe dan Saraf
  • 22. Komponen Seluler A : arteriole, BB : bundle bone, C : cementum, CC : cementocytes, D : dentin, F: fibroblasts, M : cell rests of malassez, NV : neurovascular channel, OB : osteoblasts, OC : osteocytes, SF : Sharpeys fibers, V : venules
  • 23. Komponen Fiber – Disebut Serabut Sharpey – Dibentuk dari Kolagen Tipe I, disintesis oleh Fibroblast, condroblas, osteoblas – Terdiri dari Enam Kelompok Utama dan 1 Kelompok Tambahan
  • 24. Komponen Pembuluh Darah – Terdiri dari 3 cabang yaitu : Pembuluh darah apical, pembuluh darah interproximal, dan pembuluh darah interradikuler
  • 25. Fungsi Ligamen Periodontal – Fungsi Fisik Sebagai casing pelindung Transmisi Tekanan Oklusal Shock Absorber – Fungsi Remodeling dan Resorpsi Pembentukan dan resorpsi sementum dan tulang alveolar – Fungsi Nutrisi dan Sensoris Mensuplai nutrisi ke sementum, tulang alveolar, gingiva Sensasi melalui serabut saraf sensoris trigeminal
  • 26. 3. Tulang Alveolar – Tulang alveolar (alveolar bone) adalah bagian dari tulang maksila dan mandibula yang membentuk dan mendukung soket gigi (alveoli) – Terdiri dari tiga komponen: 1. Alveolar bone proper Lapisan tipis tulang yg mengelilingi akar dan memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodontal. Nama lain : lamina dura/plat kribriform (cribriform plate) / lamina kribosa. 2. Cancellous bone (trabeculare/ spongy) berada di tengah diantara tulang alveolar proprium dan tulang kortikal, tulang kanselus berisi sumsum tulang. 3. Compact bone (cortical) terbentuk dari tulang haversi (haversian bone) dan lamela tulang kompak (compacted bone lamellae).
  • 27.
  • 28. Matriks Seluler Tulang • Anorganik : 2/3 bagian • Organik : 1/3 bagian • Bahan anorganik tersusun terutama dari mineral kalsium dan fosfat, selain itu juga terdapat hidroksil, karbonat, sitran dan ion-ion lain seperti magnesium, sodium, dan fluorin. • Matriks organik mengandung 90% kolagen tipe I • Semua permukaan tulang, tertutupi oleh jaringan ikat dengan permukaan luar disebut periosteum dan permukaan dalam dilapisi oleh endosteum
  • 29. 4. Sementum – Kalsifikasi jaringan mesenchymal avaskular yang membentuk bagian terluar jaringan anatomis akar gigi – KETEBALAN SEMENTUM – ½ coronal dr akar = 16-60μm – 1/3 apikal & furkasi = 150-200μm – lebih tebal permukaan distal drpd mesial
  • 30. Sementum Aselular (primer) • Adalah sementum yg pertama kali terbentuk • Tidak mengandung sel • Terbentuk sebelum gigi mencapai occlusal plane (erupsi) • Sementum Seluler (sekunder) • Terbentuk setelah gigi mencapai occlusal plane • Lebih tidak beraturan • Lebih tebal dari acellular cementum
  • 31. 1. Acellular, Aflibrillar Cementum (AAC) 2. Acellular, Extrincic-fiber cementum (AEC) 3. Cellular, Intrinsic-fiber Cementum (CIC) 4. Cellular, Mixed-fiber Cementum (CMC)
  • 32. Komponen Seluler – Fibroblast dan sementoblas bekerjasama dalam formasi pembentukan sementum – Ligamen periodontal fibroblast aselular intrinsik sementum – Sementoblas selular intrinsik sementum dan sebagian cellular mixed fiber cementum dan kemungkinan aselular afibrial sementum
  • 33. Komponen Ekstraseluler – Organic matrix : • 50%-55% • Type I collagen (90%) • Type III collagen (5%) • Cementocytes • Proteoglycans • Glycoprotiens • Phosphoprotiens – Inorganic content: • Hydroxyapetites (45-50%)
  • 34. Fungsi Sementum •Fungsi utama dari sementum adalah untuk memberikan anchorage ke gigi di alveolus. Hal ini dicapai melalui bundel serat kolagen dari ligamen periodontal, yang ujungnya tertanam dalam sementum. •Sementum juga memainkan peran penting dalam mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian dengan proses pembentukan yang terjadi terus menerus.