1. Email : mahafendy@gmail.com
Mahafendy. S. Tukan
Neonatal seizure
Pembimbing :
Dr. Gatot irawan S. Sp.A (K)
Dr. Arsita Eka Rini Msi.Med,Sp.A(K)
Dr. Adhie Nur Radityo Msi.Med,Sp.A(K)
3. Pendahuluan
• Kejang neonatal adalah masalah umum yang sering terjadi dan diatasi oleh dokter
dan perawat.
• Mengenali manifestasi klinis yang seringkali tidak kentara
• Mengobati kejang dan penyebab yang mendasarinya dengan segera, penting untuk
mengenali faktor risiko dan potensi penyebab kejang pada bayi.
4. Epidemiologi
Diperkirakan terjadi pada 0,1% hingga 0,5% bayi baru lahir (umumnya minggu pertama)
Di negara-negara terbelakang, perkiraannya bahkan lebih tinggi.
Beberapa faktor yang menyebabkan insiden tinggi ini:
• Otak neonatal lebih rentan kejang karena faktor maturasi
• Preterm
• Cedera saat kelahiran
• Gangguan metabolisme akut
• Malformasi bawaan, kelainan genetik
6. Patofisiologi
Neuron mengalami sinkronisasi yang berlebihan,
depolarisasi sehingga menghasilkan:
1. Peningkatan excitatory neurotransmitters
(glutamat)
2. Penurunan inhibitory neurotransmitters
(GABA)
3. Gangguan ATP, kegagalan potensial membran
aliran pompa Na, K, dimana pompa natrium
dan kalium di neuron keluar dari neuron
4. Alterasi membran Peningkatan permeabili
tas membran
7. Patofisiologi
Gambar 1. Peningkatan excitatory neurotransmitters
(Glutamat)
Gambar 2. Penurunan inhibitory neurotransmitters (GABA)
Otak bayi baru lahir lebih rentan terhadap defisiensi G-asam aminob
utyric (GABA) inhibitor karena neurotransmitter penghambat utama
di otak yang aterm memiliki efek eteksitasi pada bayi
8. Patofisiologi
Gambar 3. Gangguan ATP,, kegagalan aliran pompa Na, K,
dimana pompa natrium dan kalium di neuron keluar dari
neuron
Pada otak yang belum matang, terdapat konsentrasi
klorida yang relatif lebih tinggi di dalam neuron,
sehingga efek penghambatan keseluruhan GABA
berkurang
10. Gambar 5. Penggambaran skematis profil perkembangan
glutamat dan ekspresi dan fungsi reseptor GABA
Periode perkembangan yang sama ditampilkan untuk
tikus dan manusia di sumbu x (atas dan bawah)
- Aktivasi reseptor GABA mengalami depolarisasi, pada tikus
di awal minggu pertama pasca kelahiran dan pada manusia
hingga dan termasuk periode neonatal.
- Fungsi inhibisi, secara bertahap berkembang pada tikus dan
manusia. Sebelum inhibisi penuh dimediasi GABA.
- Subtipe NMDA dan AMPA dari reseptor glutamat memunca
k antara minggu pertama dan kedua pascakelahiran pada
tikus dan pada periode neonatal pada manusia.
- Kejang neonatal muncul dalam "periode kritis" sinaptogene
sis dan perkembangan otak.
Patofisiologi
12. Etiologi
Cerebrovascular Metabolik Infeksi CNS Perkembangan Lainnya
Hypoxic ischemic encephalopathy Hypoglycemia Bacterial meningitis Multiple forms of cerebral dysgenesis Rare genetic syndromic disorders
Arterial and venous ischemic stroke Hypocalcemia Viral meningoencephalitis Benign neonatal familial convulsions (sodium and potassiu
m channel mutations identified)
Intra-cerebral hemorrhage Hypomagnesemia Intrauterine (“TORCH”) infections Early myoclonic encephalopathy
Intra-ventricular hemorrhage Hypo- or hypernatremia
Sub-dural hemorrhage Withdrawal syndromes associated
with maternal drug use
Sub-arachnoid hemorrhage Iatrogenic associated with inadvert
ent fetal administration of local an
esthetic
Rare inborn errors of metabolism
(including pyridoxine responsive)
Berdasarkan sumber
15. Etiologi
• Ketika bayi datang kejang, penyebab yang mendasarinya
harus diselidiki dengan cermat.
• Langkah pertama adalah mencari gangguan metabolisme
yang dapat diperbaiki tidak diatasi cedera otak tam
bahan.
• Hipoglikemiadiatasi dengan cepat menghindari cede
ra otak.
• Penyebab kejang neonatal yang paling umum adalah
asfiksia perinatal dan kondisi hipoksia lainnya
(gangguan jantung)
• Perdarahan intrakranial adalah penyebab umum kejang
neonatal lainnya.
• Persalinan yang tampaknya atraumatic dapat menyebab
kan beberapa perdarahan superfisial, subarachnoid
kejang dapat terjadi secara sementara
• Malformasi otak kongenital dapat bermanifestasi den
gan kejang pada periode neonatal, meskipun dalam
banyak kasus, terutama dengan displasia fokal kecil d
an heterotopia, kejang dapat dimulai pada usia beber
apa bulan atau tahun.
• Beberapa malformasi yang lebih parah yang dapat
bermanifestasi dengan kejang pada neonatus adalah
lissencephaly, holoprosencephaly, dan berbagai
tingkat hydranencephaly