Dokumen ini berisi ringkasan tentang kompilasi proyek manajemen perusahaan yang sedang berkembang. Dokumen ini membahas tentang definisi inovasi, alasan pentingnya inovasi, model inovasi Rothwell, dan skema rutinitas manajemen untuk keberhasilan inovasi."
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia Nya sehingga penyusun dapat menyusun buku kumpulan
materi Managerial Growing Business ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Buku
kumpulan materi Managerial Growing Business ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir
semester.
Dalam buku kumpulan Managerial Growing Business ini penulis akan membahas mengenai
teori – teori yang berhubungan dengan inovasi yang dibutuhkan terutama pada segala aspek
perusahaan . Buku ini dibuat dengan berbagai sumber dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk menyelesaikan buku kumpulan materi Managerial Growing Business. Penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan buku kumpulan materi ini. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar pada karya tulis ini.
Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membantu membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan buku kumpulan mater makro ekonomi ini. Semoga buku ini
dapat memberikan manfaat bagi semua.
Tangerang, 25 Desember 2018
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................2
DAFTAR ISI .........................................................................................................................3
Bab I Innovation – What It Is and Why It Matters................................................................5
A. Apa itu Inovasi ......................................................................................................5
B. Alasan Dibutuhkannya Inovasi ..............................................................................5
C. 4 Dimensi Inovasi....................................................................................................6
D. Disruptive Innovation.............................................................................................7
E. Contoh – Contoh Inovasi.........................................................................................7
F. Aspek – Aspek dalam Inovasi.................................................................................8
Bab II Innovation As A Core Business Model.......................................................................9
A. Rothwell’s Innovation Model.................................................................................9
B. Core Abilities in Managing Innovation..................................................................11
C. Skema Rutinitas Managemen Untuk Suksesnya Inovasi........................................12
Bab III Building Innovative Organization .............................................................................15
A. Peran Pemimpin didalam Inovasi............................................................................15
B. Macam – Macam Struktur Organisasi.....................................................................15
C. Climate Vs Culture.................................................................................................16
D. 6 Dimensi dari Climate...........................................................................................17
Bab IV Developing Innovation Strategy ..............................................................................18
A. Rationale Innovation Vs Incremental Innovation ..................................................18
B. Innovation Leadership Vs Followership.................................................................19
Bab V Sources of Innovation.................................................................................................20
A. Sumber – Sumber untuk Mendapatkan Inovasi.......................................................20
Bab VI Decision Making Under Uncertainity........................................................................22
A. VUCA.....................................................................................................................22
4. 4
B. Funnel of Innovation .............................................................................................24
Bab VII Building Innovation Case........................................................................................26
A. Langkah Forecasting Innovation ...........................................................................26
B. Karakteristik Inovasi...............................................................................................26
Bab VIII Creating New Product and Services.......................................................................28
A. Product Life Cycle..................................................................................................28
B. Diagram New Product Development......................................................................30
C. Pengaruh Teknologi dan Pasar pada Komersialisasi...............................................32
Bab IX Exploiting Open Innovation and Collaboration.........................................................35
A. Closed Innovation...................................................................................................35
B. Open Innovation.....................................................................................................36
C. Perbedaan Prinsip Closed Innovation dan Open Innovation..................................39
DAFTAR PUSTAKA
5. 5
BAB I
Innovation – What it is and
Why Its Matters
A. Apa itu Inovasi
Inovasi adalah sesuatu hal baru yang ditemukan untuk mempermudah suatu urusan
dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Menurut beberapa ahli, inovasi adalah :
1. Eskploitasi yang sukses dari ide baru. (saat ide bisa jadi barang produk dan bisa di
pasarkan )
- Peter Ducker
2. Suatu ide, gagasan,praktek atau objek / benda yang disadari dan diterima sebagai
suatu hal baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi
- Evert M. Rogers (Suwarno, 2008:9)
3. Kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru,
atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada
ke dalam produk atau proses produksi
- UU No. 18 tahun 2002
B. Alasan Dibutuhkannya Inovasi
Ada beberapa hal yang mengharuskan manusia atau suatu bangsa untuk berinovasi,
termasuk juga dalam hal untuk pembangunan bangsa itu sendiri.
Pertama, karena zaman itu terus berkembang, akan selalu ada perubahan-perubahan
yang terjadi dan mengaharuskan kita untuk menyesuaikannya. Bagaimana cara
menyesuaikan perubahan tersebut? Salah satunya adalah dengan diciptkannya inovasi,
6. 6
karena apabila tidak berinovasi, maka suatu bangsa akan tertinggal dari bangsa-
bangsa lainnya.
Kedua, karena dalam pembangunan suatu bangsa pasti ada cara yang dilakukan agar
pembangunan bangsa tersebut dapat berjalan dengan baik dan berhasil. Namun, dari
berbagai cara yang direncanakan atau bahkan sudah dilakukan, pasti ada
kemungkinan cara tersebut tidak berhasil atau berhasil namun kurang efektif, maka
harus dipirkan bagaimana caranya agar pembangunan bangsa ini dapat dilakukan
dengan ekeftif dan efisien serta tidak membuang-buang uang. Salah satu caranya
adalah dengan membuat inovasi dalam hal ( contohnya ) strategi pembangunannya
atau sistem pengaplikasiannya
C. 4 Dimensi Inovasi
Inovasi memiliki 4 dimensi yang digunakan untuk menganalisa inovasi dari suatu
perusahaan. Dimensi – dimensi tersebut adalah :
1. Product innovation
Inovasi yang dilakukan pada produk perusahaan seperti melakukan
pengembangan dari produk yang ada.
Contoh : Apple selalu mengeluarkan innovasi produknya misalnya iphone dari
3g,4,4s,5,5s,5c,dll
2. Process innovation
Inovasi yang dilakukan pada tahap proses produksinya.
Contoh : Pembuatan seri A, J, Note, dan Galaxy pada handphone Samsung
memiliki perbedaan dalam produksinya, sehingga fungsi dan fitur-fitur yang ada
pada berbagai macam seri tersebut berbeda.
3. Position innovation :
Inovasi yang dilakukan pada target customer
Contoh : Samsung memiliki berbagai macam seri handphone, dan setiap seri
memiliki fitur yang berbeda dan harga yang berbeda pula, sehingga target dari
7. 7
setiap seri – seri nya berbeda. Samsung seri note menargetkan menengah keatas,
untuk seri J atau A menargetkan menengah kebawah.
4. Paradigm innovation :
Inovasi yang diletakan pada image keahlian/kekhususan suatu brand ada dimana
(mental model)
Contoh : Dahulu Sony terkenal akan alat elektroniknya, sekarang Sony juga
terkenal akan rumah produksinya, yaitu Sony picture.
D. Disruptive Innovation
Disruptive Innovation adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, namun
mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada sehingga pada akhirnya teknologi
yang terdahulu pun digantikan oleh teknologi terbaru.
E. Contoh – Contoh Inovasi
1. Google.
Google membuat semua hal yang awalnya tidak mungkin dan susah dilakukan
menjadi mungkin. Sebelum ada google, orang-orang harus memberikan tenaga
ekstra untuk mencari informasi yang mereka ingin cari di buku-buku,
perpustakaan, dan lain-lain. Namun, sekarang mereka dapat mengetahui
informasi atau berita apaun, darimanapun, kapanpun mereka mau. Selain itu,
ciptaan-ciptaan google yang lain pun menciptakan hal yang sangat baru di dunia,
seperti google map contohnya.
2. I-Phone
I-Phone adalah inovasi yang sangat membanggakan dunia juga. I-phone bisa
dibilang adalah pelopor dari terbuatnya smartphone, dengan ada smarphone,
terjadilah hal-hal seperti sekarang, orang-orang hanya tinggal mengakses apa
yang mereka mau melalui smartpone dan urusan mereka selesai. Seperti memesan
tiket, memesan makanan, membayar tagihan, dan lain-lain
8. 8
3. Internet
Tentu saja, dari contoh-contoh yang sebutkan diatas, tidak akan ada contoh-
contoh diatas jika tidak ada yang namanya internet.Internet menurut saya adalah
salah satu inovasi terbesar di dunia, dengan internet ini, munculah hal hal seperti
contoh saya diatas tadi, internet juga membuat manusia yang awalnya dibatasi
jarak untuk berkomunikasi, sekarang tidak lagi, dan juga membantu segala aspek
di dunia, seperti dari hal pemerintahan, social, budaya, dan lain-lain
F. Aspek – Aspek Dalam Inovasi
1. DEGREE OF NOVELTY – incremental or radical
Sejauh mana tingkat kebaruan dari inovasi tersebut, dan seberapa besar dampak
dari inovasi tersebut, apakah menghasilkan sesuatu yang radikal atau signifikan,
atau incremental atau tidak signifikan.
2. Platform and Families of Innovation
Wadah bagi inovasi yang dihasilkan. Suatu inovasi yang dihasilkan tidak akan
berhasil apabila tidak ada wadah bagi inovasi tersebut.
3. Discontinuous Innovation
Sebagian besar waktu inovasi terjadi dalam seperangkat aturan permainan.
Kadang-kadang terjadi inovasi yang mengubah kerangka dan aturan.
Perubahan semacam ini bisa datang melalui munculnya teknologi baru.
Diskontinuitas juga dapat terjadi dengan membingkai ulang model bisnis yang
dominan, atau aturan main.
Contohnya seperti operator berbiaya rendah di industri pesawat terbang, iTunes di
industri musik.
9. 9
BAB II
Innovation As A Core
Business Process
A. Rothwell’s Innovation Model
Dalam praktiknya, inovasi adalah proses penggabungan di mana interaksi adalah elemen
penting. Salah satu masalah utama dalam mengelola inovasi adalah apa yang kita
butuhkan untuk memahami serangkaian fenomena yang kompleks, tidak pasti, dan
berisiko tinggi. Roy Rothwell, peneliti di bidang inovasi di SPRU University of Sussex,
menyarankan konsep inovasi generasi kelima atau yang biasa disebut Rothwell’s Five
Generation of Innovation Model.
Salah satu generasinya yaitu generasi ke-empat yang bermodel parallel berisi bahwa
dalam melakukan innovation management, harus ada integrasi yang baik dalam
perusahaan. Upstream dengan supplier dan downstream dengan permintaan customer
pun harus terlaksana dengan baik,serta menekankan pada hubungan dan aliansi.
10. 10
Model inovasi ini menekankan pada R&D dan pemasaran yang terintegrasi. Agar
dapat melakukan semuanya adengan cepat, seperti mengetahui kebutuhan konsumen
yang selalu berkembang, maka perusahaan pun harus dapat melakukan kegiatan-
kegiatan ini secara parallel, sehingga dapat menglihat hasil lebih cepat dan dapat
berinovasi lebih cepat pula.
Contoh : Unilever
Unilever berkata bahwa “Masa depan kami bergantung pada kemampuan kami untuk
mengantarkan inovasi kepada konsumen secara lebih cepat dibanding pesaing kami”
Itulah mengapa divisi Research and Development disebut sebagai jantung dari bisnis
Unilever, karena dengan divisi ini, mereka dapat terus memantau perkembangan di
pasar dan mengikuti perkembangan itu dengan terus berinovasi dengan produk-
produknya, serta lebih cepat dari kompetitornya
11. 11
B. Core Abilities in Managing Innovation.
Basic Ability Contributing Routine
Recognizing Perusahaan harus melihat keadaan
sekitar yang terkini agar dapat menjadi
bantuan dalam hal membuat perubahan
untuk berinovasi. Sehingga perubahan
untuk inovasi yang nantinya akan
dibuat tetap sesuai/nyambung dengan
yang seharusnya
Aligning Harus memastikan ide perubahan untuk
menghasilkan inovasi tersebut sesuai
dengan strategi bisnis, karna walaupun
idenya bagus, namun apabila tidak
sesuai dengan strategi bisnis dan tujuan
bisnis, maka tidak akan berguna.
Acquiring Mengetahui batasan-batasan yang
dimiliki perusahaan, dan mengetahui
sumber-sumber bantuan dalam hal
pengetahuan atau teknologi agar
batasan-batasan tersebut tidak
membatasi perusahaan dalam
melakukan inovasi.
Generating Memiliki kemampuan untuk
menghasilkan sebuah aspek teknologi
dengan R&D, membuat internal
engineering group, dan lain – lain
Choosing Menganalisis dan memilih cara yang
terbaik untuk melakukan inovasi
tersebut agar sesuai dengan strategi
bisnis perusahaan.
12. 12
Executing Mengontrol perkembangan projek /
proses baru dari masih menjadi ide
hingga menjadi hasil akhir
Implementing Mengontrol adanya perubahan untuk
memastikan bahwa inovasi yang ada
digunakan secara efektif
Learning Kemampuan untuk meng-evaluasi
selama proses inovasi dan meng-
identifikasi pelajaran yang dapat dipetik
untuk digunakan di keseharian
management nantinya
Developing the organization Menanamkan kebiasaan rutin yang
efektif di organisasi, seperti pada
strukturnya, prosesnya, dan lain-lain
C. Skema Rutinitas Management untuk Suksesnya Inovasi
13. 13
1. Search
Untuk menemukan inovasi, kita harus selalu update mengenai kondisi saat
ini/terbaru. Kita juga harus mengetahui hal apa yang sekarang menjadi
perhatian orang-orang, menjadi masalah orang-orang, dan menjadi hal yang
dicari dari orang-orang ( bisa dengan melakukan research ) . Dengan begitu,
kita dapat menemukan celah dimana kita harus berinovasi dan inovasi apa
yang ingin dibuat.
Contoh : Ada beberapa masalah di sekitar kita, seperti orang susah untuk
menempelkan kartu ke e-toll, orang yang kesusahan dalam mencari
kendaraan umum, orang yang susah memesan tiket, dan lain-lain. Semua hal
itu adalah kesempatan untuk inovasi, karena dimana ada masalah, disitu ada
peluang.
2. Select
Dari berbagai kejadian yang terjadi di sekitar kita, kita pasti dapat
menemukan beberapa kesempatan yang bisa kita manfaatkan untuk
menghasilkan inovasi, namun bukan berati kita harus mengambil semua
kesempatan itu, karena kita juga harus menganalisis beberapa hal dan
disesuaikan dengan sumber daya kita. Seperti melakukan swot dari masing-
masing kesempatan, dan lain-lain
Contoh : dari berbagai masalah yang ditemui tadi, akhirnya saya memilih
untuk membuat tongtol ( sekarang disebut sebagai tongtol ), karena
disesuaikan dengan sumber daya yang ada
3. Implement
Adalah cara bagaimana kita dapat membuat ide inovasi kita itu menjadi
suatu produk yang digunakan.
Contoh : Setelah mendapatkan ide untuk membuat tongtol, saya membuat
prototype mengenai ide saya tersebut lalu melakukan tes ke pasar. Setelah
produk saya oke, maka saya siap menjual produk saya ke pasaran.
14. 14
4. Capture
Setelah menjual produk tersebut ke pasar bebas, bagaimana cara owner
mendapatkan manfaat dari inovasi yang telah ia buat.
Contoh : Dengan mem-patenkan inovasi tersebut kemudian menjualnya
dengan tingkat keuntungan yang kita inginkan namun rasional, dengan
begitu kita dapat mendapatkan manfaat dari hasil inovasi.
15. 15
BAB III
Building Innovative Organization
A. Peran Pemimpin Didalam Inovasi
- Membangun dasar yag kuat dari suatu organisasi yaitu dengan kepercayaan satu
dengan yang lain diantara anggota dengan leader
- Mengajak seluruh tim untuk menemukan hal – hal baru, kemudian berkolaborasi
satu dengan yang lain untuk menciptakan suatu hasil yang luar biasa dan dapat
memenuhi kebutuhan pasar
- Berkomunikasi dengan baik dan juga mau belajar dari anggota
- Mengajak tim untuk berfikir secara kritis dan melihat dari kacamata yang penuh
peningkatan agar hasil yang muncul merupakan hal yan baru dan inovatif
- Mampu mengajar timnya untuk bekerja lebh baik dan mendekati sempurna.
B. Macam – Macam Struktur Organisasi
1. Simple Structure
Stuktur organisasi yang simple dan memiliki konrtol sentral ( biasanya hanya 1
orang yang mengontrol), contohnya adalah bisnis kecil atau start-up yang
ownernya masih mengatur dan menjalankan semua tugas
2. Machine Bureaucracy
Sistem di organisasi yang terpusat oleh mesin, sehingga mengandalkan teknologi
untuk memudahkan sistem yg ada di organisasi.
3. Divisionalized Form
Organisasi yang memiliki struktur desentralisasi, sehingga organisasi ini akan
membuat divisi/unit2 kecil untuk melakukan tugas tertentu.
16. 16
4. Professional Bureaucracy
Organisasi yang memiliki desentralisasi juga, namun unit2 kecilnya diisi oleh
orang2 profesional dimana koordinasi antar unitnya memiliki standar tertentu.
5. Adhocracy
Struktur organisasi yang fleksibel dan santai. Bentuknya sengaja dibuat seperti itu
dikarenakan memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan kreatifitas dan
mengutamakan kerjasama tim, sehingga dibutuhkan lingkungan yan fleksibel.
6. Mission-Oriented
Struktur organisasi yang terbentuk untuk berfokus pada suatu tujuan organisasi.
Organisasi yg menggunakan struktur mission-oriented biasanya sang penemunya
ingin mencapaisuatu tujuan tertentu di organisasi. Sehingga segala hal di
organisasi berfokus pada tujuan itu. Contohnya adalah website Kitabisa.com yang
memiliki tujuan untuk menggalangkan dana untuk diberikan kepada mereka –
mereka yang membutuhkan dana tambahan
C. Climate VS Culture
Climate Didefinisikan sebagai pola perilaku, sikap dan perasaan berulang
yang mencirikan kehidupan dalam organisasi.
Culture Nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma yang disepakati yang
membentuk perilaku - dengan kata lain, cara kita melakukan hal-hal di sekitar
dalam organisasi apa pun
17. 17
D. 6 Dimesi dari Climate
Terdapat 6 dimesi dari Climate yang mempengaruhi inovasi dan entrepreneurship
dalam suatu organisas, dimensi tersebut adalah :
1. Trust and openness
Dengan saling terbuka, maka tingkat kepercayaan antar satu sama lain akan
menguat, sehingga orang2 akan lebih berani dalam mengemukakan pendapat/ide2.
2. Challenge and involvement
Dengan adanya tantangan dan kontribusi yang besar dari orang2 di organisasi,
maka hal ini dapat memotivasi orang2 untuk lebih produktif lagi mengeluarkan
ide2 ( karena kan merasa tertantang, jadi secara ga langsung mendorong untuk
lebih kreatif )
3. Support and spaces for ideas
Waktu dan ruang yang dimiliki untuk menghasilkan dan membahas ide2
4. Conflict and debates
Konflik yang muncul di organisasi adalahhal yang wajar, walaupun terkesan
negative, tapi hal ini juga memiliki nilai positif yaitu dapat melibatkan orang2
untuk bertemu dan membahas konflik yang ada sehingga timbulah berbagai
pendapat dari perspektif dan sudut pandang yang berbeda-beda.
5. Risk taking
Jika dalam perusahaan memiliki kecenderungan untuk mengambil resiko, maka
akan muncul inisiatif2 yang berani untuk menghadapi kemungkinan resiko ini.
6. Freedom
Apabila di organsasi diberikan kebebasan ( pada tingkat yang benar ), maka
orang2 di organisasi akan lebih fleksibel dan dapat lebih memiliki leluasa untuk
bertindak sesuai pendapatnya masing2, sehingga kreatifitas mereka tidak akan
terhambat oleh aturan yang strict karena mereka diberi kebebasan yang cukup.
18. 18
BAB IV
Developing Innovation Strategy
A. Rationale Innovation Vs Incremental Innovation
Rationale Innovation Inovasi yang didapat dengan strategi dimana memiliki
step-step yang jelas dari mendeskripsikan, memahami lingkungan dan
menganalisis lingkungan, menentukan tindakan, dan melaksanakan tindakan yang
diputuskan.
Contoh :
1. GOJEK
GOJEK memahami bahwa masyarakat memiliki kesulitan dalam menemukan
kendaraan umum yang dapat mengantarkan mereka kemanapun dan
kapanpun ( karena sebelum adanya gojek, untuk dapat menaiki kendaraan
umum kita harus datang ke suatu halte atau harus mengethaui tempat-
tempat yang dilewati kendaraan umum). Oleh karena itu, GOJEK membuat
produk dimana orang-orang dapat mendapatkan transportasi dimanapun
mereka berada.
2. GOOGLE
Sebelum adanya google, orang-orang hanya dapat mencari informasi
melalui buku-buku/jurnal-jurnal yang ada. Melihat kesusahan orang-orang
dalam mencari informasi tersebut, GOOGLE akhirnya membuat sebuah
search engine untuk memudahkan orang-orang dalam memperoleh
informasi dari berbagai sumber yang ada di internet.
Incremental Innovation Serangkaian perbaikan kecil atau peningkatan yang
dibuat untuk produk, layanan, proses, atau metode perusahaan yang sudah ada.
Tujuannya untuk mengingkatkan kualitas dari produk/layanan/proses/metode
yang sudah ada.
19. 19
Contoh :
1. Baso Boedjangan
Baso Boedjangan adalah restoran baso yang cukup terkenal, alasan
terkenalnya Baso Boedjangan ini diantara ratusan restoran baso lainnya
adalah karena menu basonya yang bervariasi dan berbeda dari biasanya.
Baso pada umumnya memiliki rasa yang sama dengan tambahan makanan
yang sama pula, namun Baso Boedjangan ini memvariasikan baso ini dengan
berbagai rasa. Baso Boedjangan mengubah isi dari baso dan mengubah pula
kuah dari basonya, sehingga memiliki berbagai varian.
2. GOJEK
GOJEK selain menerapkan Rationale Innovation dalam pembuatannya, ia
pun menerapkan Incremental Innovatin dalam mengembangkan produk-
produknya. Selain fitur untuk transportasi, GOJEK berkembang dengan
menciptakan berbagai macam fitur yang menyelesaikan masalah orang-
orang pula. Seperti GO-FOOD.
B. Innovation Leadership Vs Followership
a. Innovation Leadership Strategi dimana perusahaan memilih untuk
menjadi yang pertama didalam pasar. ( Seperti Gojek, gojek memilih menjadi
yang pertama di Indonesia masuk ke pasar transportasi online )
b. Innovation Followership Strategi dimana persahaan memilih telat masuk ke
pasar karena dia ingin mempelajari pasar atau kompetitor lain terlebih dahulu agar
lebih matang ketika masuk ke pasar.
20. 20
BAB V
Sources of Innovation
A. Sumber - Sumber untuk Mendapatkan Inovasi
Seperti yang kita ketahui, inovasi adalah semuah penemuan baru yang dapat
memudahkan sebuah urusan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien, namun
apakah ide dari inovasi tersebut muncul begitu saja atau ada sumber – sumber yang
dapat dilihat agar bisa mendapatkan inovasi tersebut?
Selain karena adanya keinginan untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan inovasi,
inovasi yang ada juga memiliki beberapa sumber lain sebagai inspirasi munculnya ide
bagi inovasi tersebut, sumber – sumber tersebut adalah :
1. Knowledge push: Inovasi yang terbentuk karena didorong oleh pengetahuan
manusia dan digarap secara tekun untuk menyelesaikan permasalahan, mengisi
gap, serta menggunakan kesempatan yang ada di pasar pada situasi itu.
2. Need pull: Inovasi yang terbentuk dengan cara membuat sesuatu yang baru dan
mencari tau cara lain untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pasar, biasanya
yang tercipta adalah differentiation dan elaboration.
3. Users as innovator: Inovasi terbentuk karena terdapatnya kebutuhan pasar yang
sudah diidentifikasikan dan dicari produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
kemudian customer yang sudah menggunakan produk kita terlebih dahulu menjadi
inovator bagi company kita untuk membuat solusi yg lebih inovatif yang sesuai
dengan keadaan saat itu. Salah satu cara data research didapatkan adalah melalui
history customer mengenai produk kita.
4. Extreme users: Inovasi terbentuk berawal dari adanya pengguna-pengguna yang
ekstrem dari produk kita/produk sejenis dan melalui merekalah muncul inovasi-
inovasi baru.
21. 21
5. Watching others: Inovasi terbentuk ketika kita mendapatkan inspirasi dari
competitor ataupun mengimitasi/mengembangkan apa yang sudah dikerjakan
orang lain terlebih dahulu.
6. Recombination innovation: Proses mendapatkan inovasi dengan cara mentransfer
atau menggabungkan ide-ide lama pada konteks yang baru. Recombination
innovation juga memiliki arti lain yaitu menggabungkan 2 perusahaan atau lebih
yang sudah ada demi mencapai keinginan yang paling maksimal.
7. Design led innovation: Menambahkan nilai dari suatu produk sehingga tidak
hanya memenuhi kebutuhan customer secara psikologis dan faktor budaya namun
juga memperhatikan nilai-nilai personal customer terhadap produk tersebut.
8. Regulation: Inovasi yang terbentuk karena adanya regulasi di suatu wilayah
sehingga gap tersebut diisi dengan bisnis untuk menyeimbangkan kebutuhan pasar
dengan tersedianya sesuatu yang dibutuhkan.
9. Future and forecasting: Inovasi ini muncul ketika kita sedang mengimajinasikan
dan mengeksplor alternatif yang dibutuhkan untuk jangka panjang.
10. Accidents: Inovasi tidak selalu muncul ketika situasi sedang kondusif, melainkan
juga bisa ketika hal-hal yang tidak terduga muncul ke hadapan kita dan kita tidak
dapat menghindarinya. Selain itu, kecelakaan atau kesusahan yang kita rasakan
juga dapat memancing ide-ide inovatif agar kita tidak mengalami hal yang sama
dua kali.
22. 22
BAB VI
Decision Making Under
Uncertainity
A. VUCA
a. Volatility
Volatility adalah sebuah perubahan dinamika yang sangat cepat dalam berbagai hal
seperti sosial, ekonomi dan politik.
Salah satu hal yang menggambarkan volatility adalah perkembangan teknologi yang
berputar dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan perusahaan harus dapat
23. 23
menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Contoh perkembangan teknologi
nya adalah adanya IoT ( Internet of Things ) .
Contoh yang sudah terjadi di sekitar kita adalah sebuah toko, yang dulunya hanya
offline store, lalu seiring perkembangan teknologi, usaha-usaha mulai berjualan secara
online menggunakan website, dan selalu berkembang lagi hingga akhirnya ada media
sosial dan aplikasi-aplikasi.
b. Uncertainity
Sulitnya memprediksi isu dan peristiwa yang akan terjadi.
Contoh Kondisi kompetisi yang tidak pasti pada industri perhotelan. Saat banyak
hotel melakukan investasi besar – besaran dengan cara menambah jumlah cabang dan
memberikan training untuk para frontliner, aplikasi online marketplace untuk mencari
tempat tinggal mulai bermunculan. Aplikasi ini berhasil mencuri perhatian pasar
dengan memberikan kemudahan bagi para pemilik apartemen, kamar sewa, maupun
kos untuk disewakan pada orang lain, sehingga makin mudah bagi orang-orang untuk
mencari tempat tinggal selain hotel. Namun di sisi lain, aplikasi ini pun membantu
industri perhotelan untuk mendapatkan banyak customer.
c. Complexity
Adanya gangguan dan kekacauan yang mengelilingi setiap organisasi , bisa juga
disebut masalah berkepanjangan yang terjadi di sebuah perusahaan
Contoh Beberapa dekade lalu, perusahaan cukup berfokus untuk hanya mengejar
profit atas bisnis yang dijalankan. Namun saat ini, ada banyak faktor yang harus
dipertimbangkan untuk membuat perusahaan tetap sustain dalam menghadapi
derasnya persaingan industri. Faktor - faktor internal seperti mission statement,
penetapan action plan, manajemen risiko, dan skill set yang dimiliki oleh karyawan
adalah hal yang patut untuk dipikirkan. Selain faktor internal, faktor eksternal juga
24. 24
memiliki andil, misalnya faktor customer engagement, stakeholder relations,
CSR, dan kepatuhan regulasi. Untuk itu, kemampuan ecological thinking dari sebuah
perusahaan sangat diperlukan dalam mengatasi kerumitan ini.
d. Ambiguity
Suatu keadaan yang penuh dengan ketidakpastian dikarenakan kurang mengetahuinya
keadaan sekarang serta dampak nya kedepan
Contoh Di era sekarang, banyak pemain bisnis baru yang kehadirannya tidak dapat
diduga. Pemain bisnis lama yang semula tidak bersinggungan dengan area bisnis kita,
dapat mengekspansi area bisnisnya dan mengambil “makanan” yang sama, sehingga
dapat dikategorikan sebagai kompetitor. Contoh konkret dari sekat – sekat bisnis yang
mengabur adalah ekspansi bisnis yang dilakukan oleh provider ojek online di
Indonesia. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa bisnis yang dijalankan
ojek online, awalnya bersaing dengan ojek pangkalan. Namun, seiring bertambahnya
waktu, provider ojek online menambah layanan lain, misalnya layanan untuk
mengantar barang yang perlahan menggerogoti pangsa pasar penyedia jasa kurir dan
ekspedisi. Ditambah lagi layanan terapis pijat yang perlahan menggerogoti penyedia
jasa pijat, spa dan reflexology. Pemain bisnis lama pun harus melakukan inovasi dan
perubahan strategi bisnis jika ingin usahanya tetap bertahan.
B. Funnel of Innovation
25. 25
A. Outline Concept
Membuat konsep umum dari ide yang akan dibuat menjadi sebuah inovasi, sehingga
memiliki gambaran mengenai apa yang akan dibuat
B. Detailed Design
Konsep yang sudah dibuat diperdalam lagi segala halnya, mulai dari konsepnya itu
sendiri hingga yang berhubungan dengan desain.
C. Testing
Pada tahap ini, ide yang sudah dipilih dan dikembangkan akan dilakukan uji terlebih
dahulu untuk memastikan calon produk diproduksi dengan baik
D. Launch
Setelah ide yang sudah dipilih dikembangan dan dilakukan uji coba, ide tersebut siap
untuk dijadikan produk dan diluncurkan ke pasar.
26. 26
BAB VII
Building Innovation Case
A. Langkah Forecsting Innovation
1. Menganalisis data yang lalu, tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa
yang lalu. Analisis ini dilakukan dengan cara membuat tabel dari data yang lalu
sehingga dapat diketahui pola dari data tersebut.
2. Menentukan metode yang dipergunakan, masing-masing metode akan
memberikan hasil peramalan yang berbeda, metode peramalan yang baik adalah
metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan
kenyataan yang terjadi (penyimpangan yang paling kecil).
3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan
dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan, seperti kebijakan-
kebijakan yang mungkin terjadi, perkembangan potensi masyarakat,
perkembangan teknologi.
B. Karakteristik Inovasi
a. Relative advantage
Derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau unggul dibandingkan
dengan yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa faktor, seperti
faktor ekonomi, prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan. Semakin besar
keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut
dapat diadopsi
b. Compatibility
Derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang
berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi.
27. 27
Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah
sebagaimana halnya inovasi yang sesuai (compatible)
c. Complexity
Derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan
digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat
dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya.
Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat
suatu inovasi dapat diadopsi.
d. Trialability
Derajat dimana suatu inovasi dapat diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi
yang dapat diujicobakan dalam setting sesungguhnya umumnya akan lebih
cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus
mampu mengemukakan keunggulannya
e. Observability
Derajat dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Semakin
mudah seseorang melihat suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang
atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Semakin besar keunggulan
relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk
diamati serta semakin kecil kerumitannya semakin cepat diadopsi.
28. 28
BAB VIII
Creating New Product
and Services
A. Product Life Cycle
1. Introduction
Adalah tahap ketika bisnis baru dijalankan, pada tahap ini, founder masih
gencar – gencarnya melakukan pemasaran, dan juga hampir semua tugas di
bisnis tersebut dilakukan oleh founder.
2. Growth
Pada tahap ini, bisnis sudah mulai berkembang. Pendapatan sudah mulai stabil
dan sudah memiliki beberapa karyawan.
29. 29
3. Maturity
Bisnis sudah berada di fase aman, dimana pendapatan yang didapat sudah
stabil. Pada tahap ini adalah tahap penetuan apakah bisnis akan survive dan
terus berkembang, atau bahkan sebaliknya yaitu decline.
4. Decline
Adalah tahap ketika bisnis sudah mulai menurun, hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Keadaan internal yang buruk atau memang tidak pernah
melakukan inovasi sehingga keadaan bisnisnya stagnan dan akhirnya
mengalami penurunan.
Dari semua tahap di Product Life Cycle, inovasi dibutuhkan pada tahap mature.
Mengapa demikian? Dikarenakan pada tahap mature, bisnis sedang berada di fase
aman dikarenakan semuanya sudah stabil, namun setelah keadaan stabil, bisnis
memiliki 2 pilihan, terus berkembang atau mengalami penurunan. Apabila ingin
berkembang, maka dari keadaan yang sudah stabil ini, perusahaan harus melakukan
sesuatu seperti inovasi untuk mengembangkan bisnis agar terus berkembang dan tidak
mengalami penurunan.
Salah satu contohnya adalah Facebook. Dahulu Facebook memiliki berbagai macam
fitur yang unggul pada masa ia baru keluar, sampai akhirnya Facebook mendapatkan
sukses besar dan akhirnya masuk pada tahap mature. Namun makin kesini, semakin
banyak Media Social dan Instant Messanger yang menawarkan fitur-fitur yang lebih
menarik lagi. Higga akhirnya Facebook terus meng-update fiturnya hingga menjadi
Facebook yang sekarang ini.
30. 30
B. Diagram New Product Development
Diagram new product development adalah diagram yang menjelaskan proses
penciptaan sebuah produk baaru dari proses mencari ide hingga diluncurkan ke pasar.
Dibawah ini adalah diagram dari new product development
a. Stage 1 – Idea Generation
Proses untuk mendapatkan ide untuk membuat produk baru dari beberapa
sumber ide yang ada dan beberapa faktor penentu ide tersebut seperti
tujuannya, sumber daya yang ada, kebutuhannya, dan lain – lain.
b. Stage 2 – Idea Screening
Melakukan penilaian terhadap ide – ide yang dikeluarkan untuk memilih ide
mana yang cocok untuk dipilih dan ide mana yang seharusnya tidak digunakan.
Proses pemilihan idenya adalah dengan membuat suatu standar dari faktor –
faktor yang sudah ditentukan sebagai penentu dipilihnya suatu ide.
c. Stage 3 – Concept Development and Testing
Ide yang sudah dipilih akan dibahas lebih dalam lagi untuk dibuat konsep dari ide
tersebut ( jadi ide tersebut lebih dikembangkan lagi agar lebih sesuai dengan
kebutuhkan konsumen dan tujuan perusahaan ).
Setelah dikembangkan hingga terbentuk suatu konsep dari ide tersebut,
dilakukanlah testing untuk mencoba apakah produk tersebut sudah berjalan
dengan baik atau belum.
31. 31
d. Stage 4 – Marketing Strategy and Development
Setelah produk tersebut di uji dan menghasilkan hasil yang meguntungkan,
maka sekarang saatnya untuk merumuskan strategi marketing yang tepat untuk
produk baru ini. Berdasarkan target customer dari produk baru ini, bagaimana
cara untuk memasarkannya, hal apa saja yang harus dilakukan bagian marketing
di perusahaan untuk dapat memasarkan produk ini agar dapat diterima dipasar,
dimana perysahaan harus melakukan keggiatan marketing untuk memasarkan
produk baru baru ini, dan hal – hal berhubungan dengan pemasaran lainnya.
e. Stage 5 – Business Analysis
Pada tahap ini, produk akan dinilai seberapa menarik bisnis ini dan sejauh mana
produk baru ini layak secara ekonomi. Pada tahap ini produk juga diukur
kemampuannya untuk mencapai tujuan perusahaan ( memenuhi kapasitas dan
profibilitas )
f. Stage 6 – Product Development
Ketika tahap Business Analysis menghasilkan hasil yang baik, maka produk siap
untuk lebih dikembangkan lagi dalam hal desain, prorotype, dan diuji coba
kembali. Ini adalah tahap ketika ide produk baru dapat disebut sebagai produk
yang layak secara teknis dan komersial.
g. Stage 7 – Test Marketing
Setelah prototype sudah memenuhi semua ekspektasi dan produk tersebut
sudah siap untuk diluncurkan ke pasar, disarankan untuk melakukan test
marketing. Salah satu tujuannya adalah untuk mengukur reaksi konsumen dan
dealer dalam menangani, menggunakan, dan membeli kembali produk.
Pada tahap ini, perusahaan hanya memproduksi produk baru tersebut ( karena
tujuannya untuk melakukan uji pemasaran )
32. 32
h. Stage 8 - Commercialisation
Setelah uji pemasaran menghasilkan hasil yang memuaskan, maka sekarang
saatnya bagi perusahan untuk memproduksi produk baru tersebut secara masal
dan melakukan kegiatan pemasaran secara penuh.
C. Pengaruh Teknologi dan Pasar pada Komersialisasi
Pada diagram new product development, ada tahap test marketing dan komersialisasi,
sebelum memasuki tahap tersebut, kita harus memiliki gagasan yang jelas tentang
kematangan teknologi dan pasar, sehingga strategi pemasarannya dapat disesuaikan
dengan hal - hal tersebut.
Untuk mengetahui tingkat kematangan dari teknologi dan pasar, dapat menggunakan
matriks teknologi dan market.
a. Technological
- New solutions to existing problems –
Solusi yang dibuat untuk masalah yang sudah lama diketahui sebelumnya.
Produk ini biasanya mirip dengan solusi yang sudah ada sebelumnya, namun
dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih.
33. 33
Contoh : Go – Food.
Keinginan konsumen untuk dapat membeli makan tanpa harus keluar rumah
sudah dipenuhi sebenarnya oleh layanan delivery dari berbagai macam restoran,
namun solusi untuk masalah ini ada lagi yang lebih terbaru dan lebih mudah
yaitu dengan menggunakan jasa dari Go – Food. Layanan Go – Food sebenarnya
mirip dengan layanan delivery dari berbagai restoran, namun dengan
menggunakan Go – Food, pemesan bisa langsung melihat gambar dari menu
yang ingin dipesan dan dapat langsung melihat harganya tanpa harus menelfon
restoran terlebih dahulu untuk menanyakan menu dan harga – harga dari masing
– masing menu. Go – Food pun menggunakan teknologi yang lebih canggih yaitu
dengan internet dan aplikasi, sedangkan layanan delivery hanya menggunakan
telefon.
b. Complex
- Technology and market co-evolve –
Pada bagian ini, teknologi baru yang ada belum memiliki manfaat yang jelas dan
pasar yang jelas, namun seiring berjalannya waktu, orang-orang terus
mengembangkan teknologi tersebut dan lama kelamaan pasarnya pun terbentuk.
Contoh : Aplikasi GOJEK
Dulu GOJEK adalah suatu metode bisnis yang baru dengan menggunakan
teknologi, dimana kebutuhan masyarakat akan transportasi digabungkan dengan
smartphone yang pasti dibawa kemanapun dan kapanpun sehingga GOJEK
mengisi kebutuhan masyarakat dan semakin menarik dengan tarif yang sangat
terjangkau. Awalnya tidak semua orang mau menggunakan ojek online, namun
dengan berjalannya waktu, sekarang masyarakat Indonesia tidak bisa lepas
dengan kehadiran GOJEK dalam aktivitas sehari-hari mereka sehingga pasar ojek
online semakin luas.
34. 34
c. Differentiated
- Compete on quality and features –
Teknologi sudah lama ada dan pasarnya pun memang sudah ada, sehingga
dibutuhkan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada. Perbedaan tersebut
dapat dibuat dengan membedakan dalam hal packaging ataupun harga.
Contoh : Mango King
Mango King adalah brand yang menjual jus mangga namun dengan topping yang
lebih banyak, seperti menggunakan krim dan mangga asli. Alat – alat yang
digunakan sama saja seperti penjual jus pada umunya, pembelinya pun sama,
yaitu orang – orang yang memang menyukai jus mangga, namun Mango King
melakukan suatu pembeda yaitu dengan packagingnya yang besar sehingga
terlihat menarik dan toppingnya yang lebih banyak sehingga semakin menarik
pelanggan juga.
d. Architectural
- Novel combination of existing technologies –
Teknologi yang sudah ada digunakan untuk menghasilkan suatu produk / jasa
yang baru.
Contoh : Blender khusus rempah – rempah
Teknologi blender sebenarnya sudah lama ada, namun bertujuan untuk
menghancurkan buah agar bisa dibuat mejadi jus. Namuns ekarang ini, blender
terebut banyak yang sedikit diubah bentuknya menjadi lebih kecil namun
tujuannya untuk fungsi yang berbeda, yaitu untuk menghancurkan rempah –
rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan lain – lain untuk
membuat suatu bumbu masakan.
35. 35
BAB IX
Exploiting Open Innovation
and Collaboration
A. Closed Innovation
Ciri – ciri perushaan yang menerapkan closed innovation :
a. Terlalu fokus dengan internal
b. Banyak melakukan internal research & observation
c. Tidak memerhatikan faktor luar ( eksternal )
d. Tidak terbuka terhadap perubahan yang ada
Seperti pada gambar diatas, perusahaan yang menerapkan closed innovation
memiliki pembatas yang jelas antara faktor internal dan eksternal, faktor yang
perusahaan gunakan pun faktor interal, sehingga faktor eksternal tidak dapat masuk
andil dalam proses pengembangan suatu produk dari perusahaan tersebut.
Contoh : Nokia.
Dalam proses pengembangan Nokia, Nokia terlalu focus terhadap kekuatan yang dia
miliki tanpa memperhatikan opportunity dan threats yang ada diluar, sehingga
36. 36
dampaknya adalaah Nokia tidak dapat berkembang seperti produk – produk lainnya
yang berkembang dengan sangat pesat.
B. Open Innovation
Ciri – ciri perusahaan yang open innovation :
1. Terbuka terhadap perkembangan yang ada
2. Fokus pada internal maupun ekternal
3. Dalam melakukan research dan obervasi, perusahaan tersebut melakukannya di
internal perusahaan serta eksternal perusahaan
Seperti gambar diatas, dapat dilihat bahwa perusahaan yang menerapkan open
innovation memiliki batasan yang sedikit antara ekternal dan internal, sehingga
faktor eksternal yang ada dapat masuk dan ikut andil dalam proses perusahaan
dalam mengembangkan dan menghasilkan suatu produk. Sehingga, research yang
dilakukan secara internal dapat dicocokan dengan keadaan yang sebenarnya yang
berada di eksternal perusahaan.
Contoh : Oppo
Seperti yang kita tau, Oppo mulai terkenal setelah produknya yang Selfie Expert
muncul di pasaran. Hal ini menunjukan bahwa Oppo sangat Open Innovation
37. 37
dikarenakan Oppo terbuka terhadap hal yang terjadi di pasar, yaitu orang – orang
semakin menyukai selfie. Hal tersebut dilihat oleh Oppo sebagai kesempatan untuk
memberikan nilai plus dari produk yang akan diluncurkannya, yaitu suatu
smartphone dengan keunggulan utamanya adalah kamera yang sangat baik.
Dalam menerapkan open innovation, ada strategi – strategi yang dapat dilakukan,
diantaranya adalah :
a. Funding Innovation
Pada funding innovation terdapat 2 jenis organisasi yaitu innovation investor
yang dulunya adalah perusahaan kecil bergerak pada R&D namun sekarang
menjadi lebih luas seperti perusahaan venture capitalist, angel investors,
corporate VC entities, dll. Sedangkan innovation benefactors menyediakan
sumber pendanaan yang baru. Tidak seperti investor biasa, benefactors terfokus
untuk penemuan-penemuan yang masi pada tahap awal, seperti National
Science Foundation (NSF).
b. Generating Innovation
Terdapat 4 jenis organisasi yang terfokus pada mengembangkan inovasi:
a. Innovation explorers
Mengkhususkan diri dalam melakukan fungsi penelitian penemuan yang
sebelumnya terjadi terutama di laboratorium R&D perusahaan.
b. Innovation merchants
Berinovasi tetapi hanya dengan tujuan komersial tertentu dalam pikiran,
sedangkan penjelajah cenderung berinovasi demi inovasi.
c. Innovation architects
Untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, mereka mengembangkan
arsitektur yang praktis, memungkinkan banyak perusahaan lain untuk
38. 38
menyediakan potongan-potongan sistem, semuanya sambil memastikan
bahwa bagian-bagian tersebut saling bersatu dalamcara yang koheren
d. Innovation missionaries
Berisikan orang-orang yang membuat teknologi yang advance untuk
menyelesaikan masalah yang ada. Namun mereka tidak mencari
keuntungan pada pekerjaannya.
c. Commercializing Innovation
Terfokus pada membawa inovasi pada market, terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Innovation marketers
Fokus dalam mengembangkan pemahaman terhadap potensi yang
dibutuhkan oleh pasar dan membantu mereka mengidentifikasi ide-ide
yang harus dibawa ke organisasi.
b. Innovation one-stop centers
Menyediakan produk dan service yang komprehensif, mengambil ide
terbaik dan menyampaikannya ke konsumen dengan harga yang
kompetitif.
39. 39
C. Perbedaan Prinsip Closed Innovation dan Open Innovation
Closed Innovation Principles Open Innovation Principles
Orang penting di perusahaan bekerja untuk
kita
Tidak semua orang pintar bekerja untuk kita,
sehingga kita harus memaksimalkan
pengetahuan dan kemampuan orang pintar
yang ada di perusahan untuk memajukan
perusahaan
Untuk mendapatkan keuntungan dari R&D,
kita harus menemukan, mengembangkan,
dan melakukannya sendiri
External R&D dapat menghasilkan nilai yang
baik, Interal R&D juga penting untuk
memaksimalkan hasil R&D tersebut
Jika kita menemukan suatu penemuan, kita
akanmenjadi yang pertama di pasar
Kita tidak harus melakukan penelitian duluan
untuk mendapatkan keuntungan
Jika kita yang pertama
mengkomersialisasikan suatu produk, maka
kita akan menang
Membangun business model yang baik lebih
baik daripada masuk ke pasar duluan
Jika kita membangun ide terbaik di pasar,
kita kaan menang
Apabila kita menggunakan ide internal dan
eksternal sebaik baiknya, maka kita aka
menang
Kita harus mengontrol Intellectual Properti
kita gaar competitor tidak mendapatkan
keuntungan dari ide kita
Kita harus mengambil keuntungan dari orang
lain yang menggunaka IP kita, dan membeli
IP lain kapanpun hal tersebut dapat
mengembangkan business model
perusahaan.
40. 40
DAFTAR PUSTAKA
Divisi research & development di Unilever.
https://www.unilever.co.id/about/innovation/innovation-in-unilever/research-and-
development/. 25 Desember 2018
Volatility, Uncertainity, Complexity, and Ambiguity ( VUCA ).
http://binakarir.com/volatility-uncertainty-complexity-ambiguity-vuca/. 25 Desember 2018
Pengelolaan bisnis di era VUCA. http://www.vedapraxis.com/release/pengelolaan-bisnis-di-
era-vuca. 25 Desember 2018
Developing New Product ( With Diagram ).
http://www.yourarticlelibrary.com/products/developing-new-products-with-
diagram/48622. 25 Desember 2018
Product Life Cycle. https://anggih91.wordpress.com/2015/03/10/product-life-cycle-plc/. 25
Desember 2018.