1. MATERIAL CETAK KEDOKTERAN GIGI
LAPORAN SKILL LAB BIOMATERIAL I
DEVITA NURYCO PUTRI PRATINU
10617033
S1 KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam bidang Kedokteran Gigi penggunaan Bahan cetak atau
Material Cetak sangatlah penting, dimana sebelum seorang dokter
melakukan perawatan pembuatan gigi tiruan ataupun ortodosi, mereka
selalu melakukan proses mencetak pada gigi pasien, untuk mengetahui
kondisi pada gigi.
Bahan cetak adalah suatu bahan yang digunakan untuk prosedur
pencetakan dalam kedokteran gigi meliputi gigi, jaringan sekitarnya dan
lengkung gigi pasien dengan tepat untuk menghasilkan replika negatif.
Replika positif terbentuk dari gypsum yang diisikan ke dalam replika negatif
atau cetakan
(Scheller & Sheridan 2010, p. 176).
Didalam skill lab pertama ini, mahasiwa diajarkan bagaiaman cara
manipulasi bahan cetak sehingga dapat digunakan dan sesuai standar yang
ada.
Betapa pentingnya bagi mahasiwa untuk mengetahui jenis bahan
cetak, fungsi, proses manipulasi sampai waktu setting sebuah bahan cetak
yang digunakan, baik yang Elastis maupun non Elastis mengapa demikian,
karena penggunaan bahan cetak erat hubungannya dengan Bidang
Kedokteran Gigi.
3. 1.2 Tujuan
1. Mengetahui Jenis, Fungsi dan dan Komposisi bahan cetak
2. Mengetahui cara Manipulasi Bahan Cetak
3. Mengetahui Indikasi pada Bahan Cetak
4. Mengetahui Waktu Setting yang tepat pada Bahan Cetak
1.3 Manfaat
1. Pembaca dapat memahami Bahan cetak yang digunakan pada
Kedokteran Gigi
2. Mahasiswa dapat membedakan jenis – jenis Bahan Cetak
3. Mahasiswa dapat melakukan proses Manipulasi Bahan cetak
4. Mahasiswa dapat mengetahui waktu setting masing-masing Bahan
Cetak.
4. BAB II
METODE PENGAMATAN
2.1 Praktikum Bahan Cetak Alginat dan Double Impression
2.1.1 Alat
a. Spatulla dan Bowl
b. Paper pad & spatula semen (logam)
c. Sendok cetak sebagian
d. Model cast (model studi gigi)
e. Plat kaca
f. Timbangan digital
g. Stopwatch
h. Gelas Ukur
i. Sendok bebek
j. Plastic wrap
k.Alas meja warna biru muda
2.1.2 Bahan
a. Alginat
b. Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi very high
(heavy body/putty)
c. Material (base dan katalis) cetak silikon adisi konsistensi low high (light
body)
5. d. Vaselin Secukupnya
2.1.3 Cara Kerja:
1. Menghitung Waktu Setiing Bahan Cetak Alginat (dilakukan
perseorangan)
a. Menyiapkan alat dan bahan (alas meja, stopwatch, bowl, spatula,
1 sendok cetak sebagian, model cast, gelas ukur, alginat, vaselin)
b. Memasukkan bubuk alginate ke dalam rubber bowl sesuaikan
dengan ukuran cetakan untuk sendok cetak sebagian. Tambahkan
air sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan w/p (1:1)
atau sesuai petunjuk pabrik.
c. Mengaduk dengan gerakan memutar kurang lebih 10 detik
dilanjutkan gerakan spatulasi selama 30 detik sampai 1 menit.
d. Spatulasi dengan gerakaan cepat memutar angka 8 yang cukup
dengan cara ujung kerja spatula menempel dinding bowl, hingga
adonan homogen siap untuk dimanipulasi ke sendok cetak
sebagian (tidak boleh lebih dari 1 menit). Kumpulkan adonan
alginat menjadi satu titik pada bowl untuk memudahkan
mengambilnya.
e. Catat mixing time (satuan detik)
f. Mengambil adonan alginat dari bowl dan dilanjutkan manipulasi
ke sendok cetakan sebagian. Catat manipulating time (satuan
6. detik)
g. Melakukan pengamatan final setting (tanda alginat sudah final
setting adalah alginat sudah mengeras dan elastis). Catat waktu
final setting.
2. Melakukan teknik cetak Double Impression dengan Plastic
Wrapping (dilakukan per kelompok)
a. Menyiapkan alat dan bahan (alas meja, stopwatch, bowl, spatula
semen, 1 sendok cetak sebagian, model cast, heavy body dan light
body elastomer, vaselin)
b. Mengolesi model cast dengan vaselin
c. Mengeluarkan heavybody (basis dan katalis), letakkan di atas plat
kaca sebanyak masing-masing setengah scoop.
d. Manipulasi heavy body dengan menggunakan jari tangan tanpa
menggunakan handscoon sampai warna basis dan katalis
homogen
e. Meletakkan bahan cetak yang sudah homogen ke sendok cetak
sebagian, dilanjutkan meletakkan plastik (plastic wrapping) di
atas adonan heavy body
f. Mencetakkan adonan heavy body ke model cast dan ditunggu
sampai mengeras
g. Mengeluarkan pasta dasar dan pasta katalis light body di atas
paper pad dengan panjang 2-3 cm.
7. h. Mencampur pasta dasar dan katalis light body memakai spatula
dengan gerakan memutar selama 20-30 detik sampai homogen
kemudian sisa-sisa sedikit adonan yang menempel pada ujung
spatula dibersihkan dengan tissue.
i. Melanjutkan pencampuran dengan gerakan spatula yang lebih
luas selama 25-30 detik dengan cara tekanan ringan spatula ke
paper pad dan memperluas gerakaan spatula pada paper pad
Kemudian dilanjutkan gerakan melipat-lipat spatula untuk
mengumpulkan adonan. Gerakan spatula dulangi sampai 2-3 kali
j. Menyatukan adonan material cetak di ujung spatula.
k. Melepas palstik pada cetakan heavy body kemudian mengisi
bagian permukaan cetakan
heavy body dengan adonan light body
l. Mencetakan kembali sendok cetak yang sudah terdapat light body
ke model, biarkan light body mengeras.
m. Melepas cetakan dari model cast
8. 2.2 Dokumentasi Praktikum
A. Alginat
2.2.2 pengadukan menggunakan
alginate dengan air sesuai
spatula dengan gerakan
2.2.1 Pencampuran Alginat
dengan air
2.2.3 Alginat dimasukkan
kedalam sendok cetak
2.2.4 Mencetakkan Alginat di
sendok cetak pada model
rahang
9. 2.2.5 sisa cetakan digunakan
untuk memastikan apakah
alginat sudah mengeras
2.2.5 alginat yang sudah setting
akan mudah lipeas dan mencatat
kondisi gigi dengan baik.
2.2.7 catatan waktu saat manipulasi
10. Double Impression
2.2.8 elastomer Heavy Body
basis katalis
2.2.9 model rahang diolesi
Vaseline terlebih dahulu
2.2.10 pencampuran heavy
body menggunakan tangan
2.2.11 bahan cetak dimasukkan
ke sendok cetak
2.2.12 sendok cetak dilapisi plasticwrap 2.2.13 dicetakkan pada model rahang
11. 2.2.14 hasil cetakan pertama 2.2.15 menyiapkan bahan light body
2.2.16 mencampur bahan
basis dan katalis
2.2.17 memasukkan light body
pada cetakan heavy body
2.2.18 mencetakan kembali
bahan ke model rahang
2.2.19 cetakan double impression
siap digunakan
12. BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Tabel. Hasil Pengamatan Waktu Setting Alginat (detik)
Ket.
- Mixing Time = Waktu mencampur Alginat dengan Air
- Manipulating time = Waktu alginate dimasukkan ke sendok cetak
sampai ditekan di model rahang
- Initial setting = Mixing Time + Manipulating Time (sampai
Alginat ditekan di model rahang )
- Final setting = Alginate dilepas dari Model Rahang / Alginat
mengeras.
- Setting Time = Initial setting + Final Setting ( dari mulai alginate
ditekan ke model rahang, sampai mengeras dan
dilepas.
Material
Mixing
Time (A)
Manipulating
Time (B)
Working
Time/Initial
Setting
(A+B)
Final
Setting
Setting Time
(Initial+final)
Alginat 33,3 detik 8 detik 41,3 detik 1 menit 55, 3
detik
2 menit 43,2
detik
13. BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam skill lab manipulasi bahan cetak, ada beberapa hal yang diamati
mulai dari proses pengadukan, penuangan ke sendok cetak sampai mengerasnya
sebuat alginate, sebelum itu, perlu untuk mengetahui tentang bahan cetak.
Menurut Ningsih DS dkk tahun 2016, Bahan cetak adalah suatu bahan yang
digunakan untuk mendapatkan reproduksi negatif dari gigi dan jaringan rongga
mulut pada proses pembuatan gigitiruan lepasan maupun cekat. Bahan cetak dalam
kedokteran gigi bervariasi yaitu bahan cetak yang bersifat elastis dan non elastis.
( A.G Haryanto dkk , 2015 )
Dalam skill lab kali ini bahan cetak yang digunakan ialah bahan cetak elastis
Hidrokoloid Irreversble ( Alginat ) dan bahan cetak Elastomer (Silicon Adisi).
Digunakannya kedua bahan cetak tersebut bertujuan untuk mengetahui adanya
perbedaan tingkat keakuratan dari masing-masing bahan cetak.
Bahan cetak alginate merupakan bahan cetak yang paling sering digunakan
dalam bidang kedokteran gigi, mengapa demikian, karena dinilai bahan cetak
alginate mudah dimanipulasi serta mudah untuk mendapatkannya, bagi pasien
bahan cetak alginate juga banyak disukai karena memiliki rasa dan aroma yang
mudah diterima.
14. Bahan cetak alginat adalah suatu bahan cetak golongan hidrokoloid bersifat
elastis yang irreversible. Bahan utamanya adalah garam Natrium, Kalium atau
Ammonium Alginat yang larut dalam air.
Menurut Ralph Phillips 2003, komposisi bahan cetak alginat terdiri atas :
Potasium alginat 15%, Kalsium sulfat 16%, Zink oksida 4%, Potasium titanium
fluorida 3%, Diatomaceous earth 60% dan Natrium fosfat 2%. Bahan ini berupa
bubuk yang bila dicampur dengan air membentuk massa gel dimana dapat mencetak
rahang dan gigi manusia. Hasil cetakan akan diisi dengan gipsum kedokteran gigi
tipe III yang dikenal sebagai dental stone. Setelah mengeras bentuk gipsum
merupakan reproduksi dari benda yang dicetak.
Bahan cetak alginat juga memiliki kekurangan dan apabila dibiarkan akan terjadi
perubahan dimensi yaitu sineresis dan imbibisi
(Larasakti Santoso ED, 2014)
Proses manipulasi alginate menjadi pokok bahasan utama dalam skill lab.
Dimana mahasiwa harus mampu menentukan waktu Manipulasi hingga final
setting, sampai alginate benar-benar padat dan gigi pada model rahang tercetak
sempurna ( alginate setting time ).
Setting time adalah waktu yang diukur dari mulai pengadukan hingga
terjadinya gelasi (setting). Setting time harus menyediakan waktu yang cukup untuk
dokter gigi melakukan pengadukan, mengisi ke sendok cetak, dan mencetak ke
mulut pasien
(Anusavice et al., 2014: 106).
15. Pada Skill lab kali ini, alginate yang digunakan adalah tipe normal, dimana
setting time ada alginate tersebut berkisar antara 2-4,5 menit. Proses pengadukan
pada laginat juga mempengaruhi ketidak sempurnaan cetakan, pada pengadukan
yang kurang tepat akan mengurangi 50% dari kekuatan gel alginate, demikian pula
waktu pengadukan alginate yang lama dapat mempengaruhi menurunnya kekuatan
pada bahan cetak alginate, waktu pengadukan yang umm adalah 30 detik sampai 1
menit, tergantung tipe alginate yang digunakan.
.(Combe, 1986, Pg. 211–214)
Saat skill lab pada pencetakan perseorangan yang dilakukan didapatkan
waktu yang sudah cukup tepat untuk proses manipulasi alginate, dimana waktu dari
mulai pencampuran alginate dengan air, pengadukan, memasukkan alginate
kedalam sendok cetak, hingga alginate menjadi setting adalah 2 menit 43,2 detik.
Dari perlakuan tersebut didapatkan cetakan alginate pada model rahang yang sudah
baik, karena hampir seluruh oklusi gigi tercatat.
Ada beberapa alginate yang memiliki waktu setting yang cukup sebentar, yaitu 1-2
menit, alginate seperti ini diindikaskan untuk rahang anak-anak serta pada pasien
yang mudah mengalami mual.
(Annusavice et al., 2014: 106).
Skill lab ini juga menggunakan bahan cetak Elastomer jenis Silikon adisi,
dimana bahan cetak elastomer ini dinilai lebih mahal dari alginate. Elastomer
digunakan untuk mencetak gigi tiruan lepasan, GTP, Mahkota serta immediate
denture yang memerlukan cetakan yang akurat dan detail.
16. ( Ongo TA 2014 )
Bahan cetak elastomer adalah bahan cetak yang bersifat elastis seperti karet
yang bila digunakan dan dikeluarkan dari rongga mulut akan tetap bersifat elastis
dan fleksibel. Secara kimia, terdapat empat jenis elastomer yang digunakan sebagai
bahan cetak yaitu polisulfida, polieter, silikon polimerisasi kondensasi, silikon
polimerisasi adisi. Bahan cetak elastomer menggunakan sistem 2 komponen yang
dikemas dalam bentuk pasta (basis dan katalis) yang dicampur terlebih dahulu
sebelum dilakukan pencetakan. Masingmasing jenis bahan cetak elastomer
kemudian dibagi menjadi 4 kelas viskositas: (1) light body, (2) medium atau regular
body, (3) heavy body, dan (4) putty, dimana viskositas merupakan sifat bahan yang
mengendalikan karakteristik aliran suatu bahan
( Power JM et.all 2012 )
Pada saat skill lab , bahan cetak elastomer yang digunakan adalah Silicon
Adisi Heavy Body dan Light Body. Bahan cetak elastomer tersebut di manipulasi
dengan cara Double Impression.
Penggunaan heavy body pada perlakuan pertama, dimana heavy body
mempertahankan dimensi dari hasil cetakan, sedangkan light body pada perlakuan
kedua, tujuannya adalah karena light body memiliki vikositas yang tinggi,
diharapkan mampu mencetak profil gigi yang tidak terjangkau oleh heavy body.
Pada proses manipulasi elastomer lebih mudah karena tanpa memerlukan
alat seperti bowl atau spatula, cukup plat kaca dan spatula logam saja. Namun yang
harus diperhatikan jika pada saat manipulasi heavy body menggunakan tangan,
kondisi tangan harus benar-benar kering tidak boleh berkeringat ataupun berair.
17. BAB V
KESIMPULAN
Bahan cetak pada kedokteran Gigi ada berbagai macam,elastis maupun non
elastis, pada praktikum bahan cetak yang digunakan adalah Alginat dan Silikon
adisi dimana alginat adalah bahan yang mengandung komposisi sodium alginat 12-
15%, kalsium sulfat dihidrat 8-12%, sodium fosfat 2%, reinforcing filler 70%, trace
alkali zinc flourides dan trace of coloring and flavoring agents for esthetics.
Sedangkan Silikon mengandung ortoalkisilika, dimetilsiloksan dan in organic filler
30-40% pada pasta dan 75% pada putty.
Bahan cetak alginat setting time cepat biasanya digunakan pada anak-anak
atau penderita yang mudah mual, sedangkan penggunaan elatomer pada GTL, GTP,
Mahkota serta immediete denture yang memerlukan cetakan yangakurat dan
detaail.
Proses manipulasi, juga mempengaruhi tingkat keakuratan bahan cetak,
seperti lama pengadukan, takaran air dan tangan yang basah ( pada elastomer).
18. DAFTAR PUSTAKA
Scheller & Sheridan 2010, Basic guide to dental materials, Blackwell Publishing
Nigsih DS, Sundari I, Rizka SM. Uji setting time pada modifikasi alginat dengan
penambahan tepung jagung (zea mays) sebagai alternatif bahan cetak.
J Syiah Kuala Dent Soc 2016; 1(1): 59-64.
Setiabudi I, A.G Haryanto. Pencetakanrahangbergigi sebagian. In: Gunadi H.A. Buku
ajar ilmu geligi tiruan sebagaian lepasan. Jakarta:Hipokrates; 2015:51-76
Larasakti Santoso ED, Tri Widodo T, Baehaqi M. Pengaruh lama perendaman
cetakan alginat di dalam larutan desinfektan glutaraldehid 2%
terhadap stabilitas dimensi. J Odonto Dent 2014; 1(2): 35-9.
Powers JM, Wataha JC. Dental materials properties and manipulation 9th. St
Louis: Elsevier, 2008: 169-195
Ongo TA, Rachmadi P, Arya IW. Stabilitas dimensi hasil cetakan bahan cetak
elastomer setelah disemprot menggunakan sodium hipoklorit. Dentino
J Ked Gigi. 2014; 2(1): 83-8.
Anusavice KJ, Shen C, Rawls HR. Phillips’ Science of Dental Materials. Ed. 12.
Elsevier, 2014: 154-155.
Combe E. C., 1986. Notes on Dental Materials 5th ed. Manchester, Longmann
Group Limited, pp 255.