SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
KELOMPOK 10
BAB 15
TEORI DAN KEBIJAKSANAAN STRUKTUR
MODAL
-CH
AN
DRA
D
W
I PRASETYA(31115083)
-DEN
I KU
SW
O
RO
(31116019)
-ISM
AW
ATI(31116079)
PENGERTIAN STRUKTUR MODAL MENURUT PARA AHLI
Pengertian struktur modal
menurut Martono dan D. Agus Harjito (2010; 240) menyatakan :
“Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka
panjang terhadap modal sendiri”.
Sedangkan menurut Kamaludin (2011:306) menyatakan
“Struktur modal atau capital structure adalah kombinasi atau bauran sumber
pembiayaan jangka panjang”.
Begitupula menurut Bambang Riyanto (2008:296)
“Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing
(jangka panjang) dengan modal sendiri”.Struktur modal merupakan cermin
dari kebijakan perusahaan dalam menentukan “jenis” securities yang
ditentukan.
disimpulkan bahwa struktur modal merupakan bauran atau perbandingan
antara modal asing dengan modal sendiri yang digunakan perusahaan untuk
membiayai aktivanya.
Selain notasi tersebut ada juga asumsi asumsi yang tidak dijumpai dalam
kenyataan asumsi ini diberikan agar mempermudah teori pembahasan
struktur modal asumsi- asumsi tersebut antara lain :
Keuntungan yang diperoleh perusahaan dianggap konstan, artinya
perusahaan tidak mengadakan perubahan terhadap investasinya. 
Seluruh keuntungan yang diperoleh merupakan hak pemegang saham
sehingga akan dibagikan semuanya kepada para pemegang saham.
Hutang yang digunakan bersifat permanen, dengan arti bahwa bila ada
hutang yang jatuh tempo harus di roll over atau segera diganti dengan
hutang baru. 
Perusahaan dapat mengubah struktur modalnya secara langsung,
misalnya mengubah obligasi menjadi saham dan sebaliknya saham menjadi
obligasi dengan mudah dan tidak ada biaya transaksi
 Pendekatan Tradisional
Pada pendekatan tradisional diasumsikan terjadi perubahan struktur modal
yang optimal dan peningkatan nilai total perusahaan melalui
penggunaan financial leverage(hutang dibagi modal sendiri atau B/S).
Dengan menggunakan pendekatan tradisional, bisa diperoleh struktur modal
yang optimal yaitu struktur modal yang memberikan biaya modal
keseluruhan yang terendah dan memberikan harga saham yang
tertinggi.Hal ini disebabkan karena berubahnya tingkat kapitalisasi
perusahaan.
PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER (MM APPROACH)
MODIGLIANI DAN MILLER BERPENDAPAT BAHWA PEMBAGIAN STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN ANTARA HUTANG DAN MODAL SENDIRI SELALU TERDAPAT
PERLINDUNGAN ATAS NILAI INVESTASI. YAITU KARENA NILAI INVESTASI TOTAL
PERUSAHAAN TERGANTUNG DARI KEUNTUNGAN DAN RESIKO, SEHINGGA NILAI
PERUSAHAAN TIDAK BERUBAH WALAUPUN STRUKTUR MODALNYA BERUBAH. ASUMSI-
ASUMSI YANG DIGUNAKAN MM ADALAH :
PASAR MODAL ADALAH SEMPURNA, DAN INVESTOR BERTINDAK RASIONAL.
NILAI YANG DIHARAPKAN DARI DISTRIBUSI PROBABILITAS SEMUA INVESTOR
SAMA.
PERUSAHAAN MEMPUNYAI RISIKO USAHA YANG SAMA.
TIDAK ADA PAJAK.
TEORI MM DENGAN PAJAK
TEORI MM TANPA PAJAK DIANGGAP TIDAK REALISTIS DAN KEMUDIAN MM
MEMASUKKAN FAKTOR PAJAK KE DALAM TEORINYA. PAJAK DIBAYARKAN KEPADA
PEMERINTAH, YANG BERARTI MERUPAKAN ALIRAN KAS KELUAR. HUTANG BISA
DIGUNAKAN UNTUK MENGHEMAT PAJAK, KARENA BUNGA BISA DIPAKAI SEBAGAI
PENGURANG PAJAK.
Misalkan PT.ABC mempunyai 100% modal sendiri, dan diharapkan memperoleh laba
bersih setiap tahunnya sebesar Rp.10 juta. Kalau tingkat keuntungan yang disyaratkan
oleh pemilik modal sendiri (= ke
) adalah 20%, maka nilai perusahaan dan biaya modal
perusahaan bisa dihitung sebagai berikut. Biaya modal perusahaan juga bisa dihitung
dengan rumus =
ke
= 10 juta/50 juta = 0,20
O   Laba bersih operasi Rp. 10 juta
F   Bunga
E    Laba tersedia untuk poemilik saham Rp.10 juta
ke   Biaya modal sendiri 0,2
S    Nilai modal sendiri Rp.50 juta
B   Nilai pasar hutang
V   Nilai perusahaan Rp.50 juta
ko  Biaya modal perusahaan =
0,20 (50/50) + 0(0/50) 0,2
misalkan PT.ABC akan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang. atau tingkat
keuntungannya yang diminta oleh kreditor, misalnya 60%. Untuk menggunakan hutang tersebut
perusahaan harus membayar bunga setiap tahunya sebesar Rp.4 juta. Dengan menggunakan
hutang perusahaan menjadi lebih berisiko, dan karenanya biaya modal sendiri naik menjadi lebih
berisiko, dan karenanya biaya modal sendiri naik menjadi, misalnya, 22%. Kalau laba operasi
bersih tidak berubah, maka nilai perusahaan akan nampak sebagai berikut.
O Laba operasi bersih Rp.10,00 juta
F Bunga Rp.  4,00 juta
E Laba tersedia untuk pemegang saham Rp.  6,00 juta
ke Biaya modal sendiri         0,22
S Nilai modal sendiri Rp. 27,27 juta
B Nilai hutang (4 juta/0,16) Rp. 25,00 juta
V Nilai perusahaan Rp. 52,27 juta
ko Biaya modal perusahaan
=0,22(27,27)+0,16(25/52,27)=        0,191
Jadi keadaan perusahaan menjadi lebih baik setelah perusahaan menggunakan hutang kerena nilai perusahaan meningkat
(atau biaya modal perusahaan menurun). Kalau misalkan sebelum perusahaan menggunakan hutang perusahaan
mempunyai jumlah lembar saham sebanyak 1.000 lembar, maka harga sahamnya adalah Rp.50.000 per lembar. Setelah
perusahaan mengganti sebagian saham dengan hutang (yang diganti adalah sebesar Rp.25 juta atau 500 lembar saham),
maka nialai shamnya naik menjadi Rp.27,27 juta/saham = Rp.54.540

More Related Content

What's hot

Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiNony Saraswati Gendis
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Tobagus Makmun
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanahmad aniq azharoni
 
Akl aktiva tetap
Akl aktiva tetapAkl aktiva tetap
Akl aktiva tetapOcie Rosie
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Skedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanSkedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanDiarta
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)Futurum2
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Tika Evitasuhri
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
 
Akl aktiva tetap
Akl aktiva tetapAkl aktiva tetap
Akl aktiva tetap
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Skedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanSkedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi Pinjaman
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
 
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 

Similar to TEORI STRUKTUR MODAL

8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptx8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptxNellyAgustini
 
8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptx8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptxNellyAgustini
 
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03SalsadilaJannati
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4MahendraDicky
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03AuroraSiahaan
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalwardahmega
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04DeaIvana1
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 
9.struktur modal 1
9.struktur modal 19.struktur modal 1
9.struktur modal 1Yoyo Sudaryo
 
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...Masriermawijya
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03AuroraSiahaan
 
9.struktur modal 2
9.struktur modal 29.struktur modal 2
9.struktur modal 2Yoyo Sudaryo
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershareTecalonika Capung
 

Similar to TEORI STRUKTUR MODAL (20)

Kapitalisasi
KapitalisasiKapitalisasi
Kapitalisasi
 
8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptx8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptx
 
8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptx8. Struktur-Modal.pptx
8. Struktur-Modal.pptx
 
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modal
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
 
resume Mk bab 15
resume Mk bab 15resume Mk bab 15
resume Mk bab 15
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
9.struktur modal 1
9.struktur modal 19.struktur modal 1
9.struktur modal 1
 
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
 
9.struktur modal 2
9.struktur modal 29.struktur modal 2
9.struktur modal 2
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
 

TEORI STRUKTUR MODAL

  • 1. KELOMPOK 10 BAB 15 TEORI DAN KEBIJAKSANAAN STRUKTUR MODAL -CH AN DRA D W I PRASETYA(31115083) -DEN I KU SW O RO (31116019) -ISM AW ATI(31116079)
  • 2. PENGERTIAN STRUKTUR MODAL MENURUT PARA AHLI Pengertian struktur modal menurut Martono dan D. Agus Harjito (2010; 240) menyatakan : “Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri”. Sedangkan menurut Kamaludin (2011:306) menyatakan “Struktur modal atau capital structure adalah kombinasi atau bauran sumber pembiayaan jangka panjang”. Begitupula menurut Bambang Riyanto (2008:296) “Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri”.Struktur modal merupakan cermin dari kebijakan perusahaan dalam menentukan “jenis” securities yang ditentukan. disimpulkan bahwa struktur modal merupakan bauran atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri yang digunakan perusahaan untuk membiayai aktivanya.
  • 3.
  • 4. Selain notasi tersebut ada juga asumsi asumsi yang tidak dijumpai dalam kenyataan asumsi ini diberikan agar mempermudah teori pembahasan struktur modal asumsi- asumsi tersebut antara lain : Keuntungan yang diperoleh perusahaan dianggap konstan, artinya perusahaan tidak mengadakan perubahan terhadap investasinya.  Seluruh keuntungan yang diperoleh merupakan hak pemegang saham sehingga akan dibagikan semuanya kepada para pemegang saham. Hutang yang digunakan bersifat permanen, dengan arti bahwa bila ada hutang yang jatuh tempo harus di roll over atau segera diganti dengan hutang baru.  Perusahaan dapat mengubah struktur modalnya secara langsung, misalnya mengubah obligasi menjadi saham dan sebaliknya saham menjadi obligasi dengan mudah dan tidak ada biaya transaksi
  • 5.  Pendekatan Tradisional Pada pendekatan tradisional diasumsikan terjadi perubahan struktur modal yang optimal dan peningkatan nilai total perusahaan melalui penggunaan financial leverage(hutang dibagi modal sendiri atau B/S). Dengan menggunakan pendekatan tradisional, bisa diperoleh struktur modal yang optimal yaitu struktur modal yang memberikan biaya modal keseluruhan yang terendah dan memberikan harga saham yang tertinggi.Hal ini disebabkan karena berubahnya tingkat kapitalisasi perusahaan.
  • 6. PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER (MM APPROACH) MODIGLIANI DAN MILLER BERPENDAPAT BAHWA PEMBAGIAN STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN ANTARA HUTANG DAN MODAL SENDIRI SELALU TERDAPAT PERLINDUNGAN ATAS NILAI INVESTASI. YAITU KARENA NILAI INVESTASI TOTAL PERUSAHAAN TERGANTUNG DARI KEUNTUNGAN DAN RESIKO, SEHINGGA NILAI PERUSAHAAN TIDAK BERUBAH WALAUPUN STRUKTUR MODALNYA BERUBAH. ASUMSI- ASUMSI YANG DIGUNAKAN MM ADALAH : PASAR MODAL ADALAH SEMPURNA, DAN INVESTOR BERTINDAK RASIONAL. NILAI YANG DIHARAPKAN DARI DISTRIBUSI PROBABILITAS SEMUA INVESTOR SAMA. PERUSAHAAN MEMPUNYAI RISIKO USAHA YANG SAMA. TIDAK ADA PAJAK. TEORI MM DENGAN PAJAK TEORI MM TANPA PAJAK DIANGGAP TIDAK REALISTIS DAN KEMUDIAN MM MEMASUKKAN FAKTOR PAJAK KE DALAM TEORINYA. PAJAK DIBAYARKAN KEPADA PEMERINTAH, YANG BERARTI MERUPAKAN ALIRAN KAS KELUAR. HUTANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENGHEMAT PAJAK, KARENA BUNGA BISA DIPAKAI SEBAGAI PENGURANG PAJAK.
  • 7. Misalkan PT.ABC mempunyai 100% modal sendiri, dan diharapkan memperoleh laba bersih setiap tahunnya sebesar Rp.10 juta. Kalau tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal sendiri (= ke ) adalah 20%, maka nilai perusahaan dan biaya modal perusahaan bisa dihitung sebagai berikut. Biaya modal perusahaan juga bisa dihitung dengan rumus = ke = 10 juta/50 juta = 0,20 O   Laba bersih operasi Rp. 10 juta F   Bunga E    Laba tersedia untuk poemilik saham Rp.10 juta ke   Biaya modal sendiri 0,2 S    Nilai modal sendiri Rp.50 juta B   Nilai pasar hutang V   Nilai perusahaan Rp.50 juta ko  Biaya modal perusahaan = 0,20 (50/50) + 0(0/50) 0,2
  • 8. misalkan PT.ABC akan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang. atau tingkat keuntungannya yang diminta oleh kreditor, misalnya 60%. Untuk menggunakan hutang tersebut perusahaan harus membayar bunga setiap tahunya sebesar Rp.4 juta. Dengan menggunakan hutang perusahaan menjadi lebih berisiko, dan karenanya biaya modal sendiri naik menjadi lebih berisiko, dan karenanya biaya modal sendiri naik menjadi, misalnya, 22%. Kalau laba operasi bersih tidak berubah, maka nilai perusahaan akan nampak sebagai berikut. O Laba operasi bersih Rp.10,00 juta F Bunga Rp.  4,00 juta E Laba tersedia untuk pemegang saham Rp.  6,00 juta ke Biaya modal sendiri         0,22 S Nilai modal sendiri Rp. 27,27 juta B Nilai hutang (4 juta/0,16) Rp. 25,00 juta V Nilai perusahaan Rp. 52,27 juta ko Biaya modal perusahaan =0,22(27,27)+0,16(25/52,27)=        0,191 Jadi keadaan perusahaan menjadi lebih baik setelah perusahaan menggunakan hutang kerena nilai perusahaan meningkat (atau biaya modal perusahaan menurun). Kalau misalkan sebelum perusahaan menggunakan hutang perusahaan mempunyai jumlah lembar saham sebanyak 1.000 lembar, maka harga sahamnya adalah Rp.50.000 per lembar. Setelah perusahaan mengganti sebagian saham dengan hutang (yang diganti adalah sebesar Rp.25 juta atau 500 lembar saham), maka nialai shamnya naik menjadi Rp.27,27 juta/saham = Rp.54.540