SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Nama kelompok :
1. Isabella Tampubolon
2. Evdi Muhammad
3. Dwi Afifah Ari
BAB 1
PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan institusional untuk perusahaan
Cina memiliki dua fitur yang menonjol: (1)
China sedang dalam transisi dari ekonomi
perintah ke ekonomi pasar, dan (2)
Sebagian besar perusahaan yang terdaftar
di Cina adalah perusahaan milik negara
(BUMN) sebelumnya dan negara masih
mempertahankannya. mengendalikan
tepat setelah perusahaan go public.
 Tidak sulit untuk memahami bahwa Cina memiliki
struktur kelembagaan yang berbeda dari negara
maju maupun banyak negara berkembang.
Sebagai contoh, di dunia Modigliani dan Miller,
pajak seharusnya tidak mempengaruhi struktur
modal perusahaan dalam ekonomi komando.
 Menurut model tradeoff statis, struktur modal
optimal memang ada. Perusahaan dianggap
menetapkan target tingkat utang dan secara
bertahap bergerak ke arahnya. Struktur modal
optimal perusahaan akan melibatkan tradeoff
antara efek pajak perusahaan dan pribadi, biaya
kebangkrutan dan biaya agensi, dll.
 Di sisi lain, hipotesis pecking order, pertama kali
disarankan oleh Myers dan Majluf (1984),
menyatakan bahwa tidak ada target rasio utang
yang terdefinisi dengan baik. Perusahaan
dikatakan lebih suka laba ditahan (aset likuid yang
tersedia) sebagai sumber dana utama dari
investasi.
 Penting untuk menguji hipotesis mana, tradeoff
atau pecking order, yang lebih kuat dalam
menjelaskan perilaku pembiayaan perusahaan.
Sayangnya, tidak ada tes konklusif.
 Makalah ini menggunakan database baru, yang
memiliki data pasar dan akuntansi untuk lebih dari
1000 perusahaan yang terdaftar di Cina hingga
tahun 2000.
 Database baru adalah Pasar Saham China dan
Database Riset Akuntansi (CSMAR),
dikembangkan dan dikelola bersama oleh China
Accounting dan Pusat Penelitian Keuangan di
Universitas Politeknik Hong Kong dan Teknologi
Informasi GTA Shenzhen.
 Beberapa data seperti struktur kepemilikan dan
kepemilikan saham manajemen berasal dari Basis
Data TEJ Daratan Taiwan. Dalam studi ini,
beberapa fitur struktur modal perusahaan terdaftar
di Tiongkok didokumentasikan.
 Pertama, korelasi antara karakteristik dan
leverage dalam perusahaan terdaftar yang
dikendalikan oleh negara Cina mirip dengan apa
yang telah ditemukan di negara lain.
 Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan-
perusahaan ini telah menjadi pemaksimalan laba
dan kekuatan ekonomi dasar juga bekerja di
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Cina.
 Ini menyiratkan bahwa diinginkan untuk
mendaftarkan BUMN meskipun negara tidak
menyerahkan hak kontrolnya, yang konsisten
dengan temuan Huang dan Song (2002).
 Kedua, dibandingkan dengan perusahaan di
ekonomi lain, perusahaan yang terdaftar di Cina
memiliki leverage yang jauh lebih rendah.
 Salah satu alasan yang mungkin adalah bahwa
pasar obligasi di Tiongkok sangat kecil dan sangat
tidak berkembang.
 Juga, Tobin's Q yang sangat tinggi membuat
penerbitan obligasi dan bahkan pinjaman bank
tidak menarik bagi perusahaan yang terdaftar di
Cina.
1.2 Rumusan Masalah
 Apakah keputusan leverage keuangan
perusahaan dibuat di perusahaan yang terdaftar
di Cina berbeda dari yang dibuat di perusahaan
di negara-negara di mana hak kepemilikan
pribadi jauh lebih populer dan mekanisme pasar
telah menjadi aturan selama bertahun-tahun?
 Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi
variabilitas cross-sectional dari struktur modal di
negara lain memiliki efek yang serupa pada
struktur modal perusahaan-perusahaan Cina?
Faktor-faktor telah diidentifikasi oleh studi teoritis
dan oleh studi empiris sebelumnya pada data
dari negara lain termasuk negara maju dan
berkembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN
EMPIRIS
 2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Profitabilitas Dan Struktur Modal
- Meskipun banyak pekerjaan teoritis telah
dilakukan sejak Modigliani dan Miller (1958), tidak
ada prediksi konsisten yang telah dicapai tentang
hubungan antara profitabilitas dan leverage.
- Berbeda dengan studi teoritis, sebagian besar
studi empiris menunjukkan bahwa leverage
berhubungan negatif dengan profitabilitas.
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis
yang mewakili hubungan antara Profitabilitas
dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu
sebagai berikut :
 H1Profitabilitas mempunyai pengaruh positif
terhadap Faktor Penentu Struktur modal
sehingga semakin tinggi profitabilitas semakin
baik bagi struktur modal dan kondisi keuangan
perusahaan.
 2.1.2 Tangibilitas Dan Struktur Modal
- Pada hubungan antara tangibilitas dan struktur
modal, teori-teori umumnya menyatakan bahwa
tangibilitas berhubungan positif dengan leverage.
- Studi empiris yang mengkonfirmasi prediksi
teoritis termasuk Marsh (1982), Long dan Malitz
(1985), Friend and Lang (1988), Rajan dan
Zingales (1995), dan Wald (1999). Dalam
penelitian ini, tangibilitas diukur sebagai aset tetap
yang diskalakan dengan total aset.
- Karena porsi kewajiban non-utang tidak
memerlukan jaminan, tangibilitas diharapkan akan
mempengaruhi utang jangka panjang atau rasio
total utang daripada rasio total kewajiban.
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis
yang mewakili hubungan antara Tangibilitas
dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu
sebagai berikut :
 H2Tangibilitas mempunyai pengaruh positif
terhadap Faktor Penentu Struktur modal
sehingga semakin banyak asset yang dimiliki
oleh perusahaan mempengaruhi pilihan
terhadap struktur modalnya (Titman dan
Wessels,1988). Asset yang dapat dijaminkan
merupakan asset yang diminta oleh kreditor
sebagai jaminan atas pinjaman.
 2.1.3 Pajak Dan Struktur Modal
- Dampak pajak terhadap struktur modal adalah tema
utama studi perintis oleh Modigliani dan Miller (1958).
Hampir semua peneliti sekarang percaya bahwa
pajak harus penting bagi struktur modal perusahaan.
- Namun, MacKie-Mason (1990) berkomentar bahwa
alasan mengapa banyak penelitian gagal
menemukan efek pajak yang masuk akal atau
signifikan pada perilaku pembiayaan, yang tersirat
oleh teorema Modigliani dan Miller, adalah karena
rasio utang / ekuitas adalah hasil kumulatif dari tahun
ke tahun.
- keputusan terpisah dan sebagian besar perisai pajak
memiliki efek yang dapat diabaikan pada tarif pajak
marjinal untuk sebagian besar perusahaan.
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis
yang mewakili hubungan antara Pajak dengan
Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai
berikut :
 H3tingkat pajak mempunyai pengaruh positif
terhadap Faktor Penentu Struktur modal
karena perusahaan yang terkena tarif
pajakbadan pasal 23 yangtinggi (marginal),
karenasemakin besar labaperusahaan akan
semakin tinggi tarif pajak
penghasilan(corporate taxrate)yangditerapkan
dan akan semakin besar keuntungan pajak
yang diperolehperusahaan daripengurangan
biaya bunga utang tersebut. Pengurangan
biaya bunga tersebut sangat bernilai/berarti
bagi perusahaan.
 2.1.4 Ukuran Dan Struktur Modal
- Banyak penelitian menunjukkan ada hubungan positif
antara leverage dan ukuran. Marsh (1982)
menemukan bahwa perusahaan besar lebih sering
memilih hutang jangka panjang sedangkan
perusahaan kecil memilih hutang jangka pendek.
- logaritma natural penjualan digunakan untuk
mengukur ukuran perusahaan dalam penelitian ini.
Dengan demikian, kami menyiratkan efek ukuran
pada leverage adalah nonlinier.
- Logaritma natural dari penjualan dan total aset sangat
berkorelasi (koefisien korelasinya adalah 0,79),
sehingga masing-masing harus menjadi proksi yang
tepat untuk ukuran perusahaan. Di sini penjualan
daripada total aset digunakan untuk mencegah
kemungkinan korelasi palsu.
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang
mewakili hubungan antara Ukuran dengan Faktor
Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :
 H4Ukuran perusahan mempunyai pengaruh
positif dan negative terhadap Faktor Penentu
Struktur modal karena Ukuran perusahaan sering
dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya
kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana
perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang
lebih mampu menghadapi krisis dalam
menjalankan usahanya. Perusahaan yang besar,
akan melakukan diversifikasi usaha yang lebih
banyak, maka kemungkinan gagal dalam
menjalankanya usahanya atau bangkrut itu akan
lebih kecil. Perusahaan besar bisa saja
mengalami bangkrut, namun bagaimanapun
perusahaan besar dianggap mampu untuk
menghadapi krisis.
 2.1.5 Perisai pajak non-utang Dan Struktur
Modal
- Pengurangan pajak untuk depresiasi dan kredit
pajak investasi disebut non-debt tax shields
(NTDS).
- DeAngelo dan Masulis (1980) berpendapat bahwa
perisai pajak non-utang adalah pengganti untuk
manfaat pajak dari pembiayaan utang dan
perusahaan dengan perisai pajak non-utang yang
lebih besar, ceteris paribus, diharapkan
menggunakan lebih sedikit utang. Studi empiris
umumnya mengkonfirmasi prediksi mereka.
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis
yang mewakili hubungan antara Perisai pajak non
– utang dengan Faktor Penentu Struktur modal,
yaitu sebagai berikut :
 H2Perisai Pajak non – utang mempunyai
pengaruh positif terhadap Faktor Penentu
Struktur modal karena Perusahaan dapat
memperoleh keuntungan pajak yang lain yang
diperoleh selain karena akibat utang atau
disebut non debt tax shield.
 2.1.6 Peluang Pertumbuhan Dan Struktur
Modal
- Studi teoritis umumnya menunjukkan peluang
pertumbuhan terkait negatif dengan leverage.
- Di satu sisi, seperti ditunjukkan Jung, Kim dan
Stulz (1996), jika manajemen mengejar tujuan
pertumbuhan, kepentingan manajemen dan
pemegang saham cenderung bertepatan dengan
perusahaan dengan peluang investasi yang kuat.
- Tetapi untuk perusahaan yang tidak memiliki
peluang investasi, hutang berfungsi untuk
membatasi biaya agensi dari kebijaksanaan
manajerial seperti yang disarankan oleh Jensen
(1986) dan Stulz (1990).
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis
yang mewakili hubungan antara tingkat
pertumbuhan dengan Faktor Penentu Struktur
modal, yaitu sebagai berikut :
 H6tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh
negative terhadap Faktor Penentu Struktur
modal karena semakin Semakin tinggi
pertumbuhan perusahaan yang berarti pula
bahwa kesempatan bertumbuh perusahaan
semakin tinggi, maka akan semakin besar
kebutuhan dana dan modal yang diperlukan.
 2.1.7 Volatilitas Dan Struktur Modal
- Volatilitas atau risiko bisnis adalah proksi untuk
kemungkinan kesulitan keuangan dan umumnya
diharapkan berhubungan negatif dengan leverage.
- Namun, Hsia (1981), berdasarkan sifat klaim
kontinjensi ekuitas, menggabungkan model
penentuan harga opsi (OPM), model penetapan
harga aset modal (CAMP), dan teorema
Modigliani-Miller untuk menunjukkan bahwa
sebagai varian dari nilai aset perusahaan
meningkat, risiko sistematis ekuitas menurun.
- Jadi risiko bisnis diharapkan secara positif terkait
dengan leverage.
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang
mewakili hubungan antara tingkat Volatilitas dengan
Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :
 H6volatilitas pengaruh positife dan negative
terhadap Faktor Penentu Struktur modal karena
Risiko bisnis perusahaan akan berpengaruh
terhadap struktur modalnya karena Semakin
tinggi risiko bisnis perusahaan, maka perusahaan
cenderung kesulitan dalam memperoleh
pendanaan dari sumber eksternal. Dan hal itu
akan mendorong perusahaan untuk memaksa
menggunakan dana dari sumber internal. Laba
ditahan tetapi Walaupun risiko bisnis ini tinggi,
jika perusahaan memiliki aktiva tetap yang
banyak. Kreditur bisa saja memberikan pinjaman
dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan.
 2.1.8 Struktur Kepemilikan dan Kepemilikan
Saham Manajerial Dan Struktur Modal.
- Teori keagenan (Jensen dan Meckling (1976),
Jensen (1986) dll) menyatakan bahwa struktur
leverage dan kepemilikan yang optimal dapat
digunakan untuk meminimalkan total biaya agensi.
- Mereka mengusulkan dua jenis konflik
kepentingan: konflik antara pemegang saham dan
manajer, dan konflik antara pemegang saham dan
debtholders. Sehingga diharapkan ada beberapa
korelasi antara struktur kepemilikan (termasuk
kepemilikan manajerial) dan leverage.
 Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis
yang mewakili hubungan antara tingkat
kepemilikan manajerial dengan Faktor Penentu
Struktur modal, yaitu sebagai berikut :
 H8tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh
positif dan negative terhadap Faktor Penentu
Struktur modal karena kepemilikan manajerial
akan mempengaruhi manajemen dalam
mengambil keputusan untuk menambah atau
mengurangi utang, sehingga berpengaruh
terhadap struktur modal perusahaan.
2.2 Model Penelitian Empiris
Profitabilitas
(X1)
Tangibilitas
(X2)
Pajak
(X3)
Peluang
Pertumbuhan
(X6)
Ukuran (X4)
Volatilitas
(X7)
Struktur
Kepemilikan dan
Kepemilikan
Saham Manajerial
Perisai Pajak
non -Utang
(X5)
Fa
faktor
Penentu
Struktur
Modal (Y)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
 Model Penelitian Empirik yang disajikan diatas
menjelaskan bahwa tingkat penentu struktur
modal sangat ditentukan oleh Profitabilitas,
Tangibilitas, Pajak, Ukuran, Perisai Pajak non –
Utang, Peluang Pertumbuhan, Volatilitas, dan
Struktur Kepemilikan dan Kepemilikan Saham
Manajerial seperti yang telah diihipotesiskan
diatas.
PERUSAHAAN
PENDEKATAN BARU UNTUK TEORI BADAN
PENGUJI DAN APLIKASI UNTUK INDUSTRI
PERBANKAN
 BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Masalah
 Biaya agensi merupakan masalah penting dalam
tata kelola perusahaan dikeuangan dan non
keuangan industri. Pemisahan kepemilikan dan
kontrol di perusahaan yang dikelola secara
profesional dapat mengakibatkan manajer
mengerahkan upaya kerja yang tidak mencukupi,
memilih input atau output yang sesuai dengan
prefensi mereka sendiri atau gagal
memaksimalkan nilai perusahaan.
 Akibatnya, biaya agensi kepemilikan luar sama
dengan nilai yang hilang dari manajer profesional
memaksimalkan utilitas mereka sendiri, dari pada
nilai perusahaan. Teori menunjukkan bahwa
pilihan struktur modal dapat membantu
mengurangi biaya agensi ini.
 Tiga masalah muncul dalam studi sebelumnya
yang di bahas .
 Pertama, ukuran kinerja perusahaan biasanya
rasio dibuat dari laporan keuangan atau data
pasar saham, seperti margin operasi yang
disesuaikan industri atau pengembalian pasar
saham.
 Kedua, penelitian sebelumnya umumnya tidak
memperhitungkan kemungkinan penyebab terbalik
dari kinerja ke struktur modal.
 Ketiga, beberapa, tetapi tidak semua studi
sebelumnya tidak memperhitungkan struktur
kepemilikan. Di bawah hampir semua teori biaya
agensi, struktur kepemilikan adalah penting,
karena pemisahan kepemilikan dan kontrol yang
menciptakan biaya agensi ( Barnea, Haugen, dan
Senbet 1985).
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana efisiensi laba atau seberapa
dekat laba perusahaan dalam tolok ukur
perusahaan praktik terbaik yang
menghadapi kondisi eksogen yang
sama ?
 Bagaimana menggunakan model
persamaan simultan yang
memperhitungkan kausalitas terbalik
dari kinerja ke struktur modal ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN
MODEL PENELITIAN
EMPIRIS 2.1 Tinjauan Pustaka
 2.1.1 Ukuran Kinerja Perusahaan
- Literatur menggunakan sejumlah ukuran kinerja
perusahaan yang berbeda untuk mengujibiaya agensi
hipotesis.
- 1) rasio keuangan dari neraca dan laporan laba rugi
- 2) pengembalian pasar saham dan volatilitasnya
- 3) Tobin q, yang menggabungkan nilai pasar dengan
nilai akuntansi (misalnya, Morck, Shleifer, dan Vishny
1988, McConnell dan Servaes 1990, 1995, Mehran
1995, Himmelberg, Hubbard, dan Palia 1999, Zhou
2001).
 2.2.2 Teori kausalitas terbalik dari kinerja ke
struktur modal
- Biaya agensi umumnya tidak memperhitungkan
kemungkinan terbalik kausalisasi dari kinerja ke
struktur modal, yang dapat mengakibatkan bias
persamaan simultan.
- Kami menawarkan dua hipotesis penyebab
terbalik
- i) efisiensi laba sangat positif terkait dengan
pengembalian yang diharapkan, dan
- ii) pengembalian yang lebih tinggi dari efisiensi
tinggi diganti dengan modal ekuitas untuk
mengelola risiko.
 2.2.3 Penggunaan Variabel Struktur
Kepemilikan
- Kami berpendapat bahwa struktur kepemilikan
serta struktur modal harus dimasukkan dalam
studi tentangagensi biaya, karena pemisahan
kepemilikan dan kontrol yang menciptakan biaya
agensi.
- Sejumlah penelitian sebelumnya meneliti
pengaruh struktur modal terhadap kinerja tanpa
mengendalikan struktur kepemilikan (misalnya
Titman dan Wessels 1988), sementara yang lain
mengevaluasi pengaruh struktur kepemilikan
terhadap kinerja tanpa mengendalikan struktur
modal (misalnya Mester 1993, Pi dan Timme
1993) , Gorton dan Rosen 1995, DeYoung, Spong
dan Sullivan 2001).
2.2 Model Empiris
Kepemilikan
struktur modal
Harga pasar,
karakteristik
bank lain,
faktor pasar,
EFF dan ECAP
H2
 Kami menguji hipotesis biaya agensi yang meningkatkan
leverage atau mengurangi rasio ekuitas / aset dikaitkan
dengan pengurangan biaya agensi dari ekuitas luar dan
peningkatan kinerja perusahaan dengan meregreskan
efisiensi laba pada rasio modal ekuitas plus kontrol
 variabel. Persamaan regresi dapat ditulis sebagai: EFFi =
f1 (ECAPi, Z1i) + e1i , (5) di mana EFFi adalah ukuran
standar perusahaan atau efisiensi keuntungan alternatif,
dan ECAPi adalah rasio ekuitas modal ke total aset kotor.
 Penggunaan ECAPi sebagai ukuran terbalik dari
leverage adalah standar dalam penelitian perbankan
sebagian karena perhatian regulasi yang dibayarkan
kepada rasio modal.
 VektorZ1i berisi karakteristik lain yang cenderung
mempengaruhi efisiensi laba, termasuk ukuran struktur
kepemilikan, konsentrasi pasar, perusahaan ukuran,
ragam pendapatan, dan lingkungan peraturan. Akhirnya,
e1i adalahistilah gangguan berarti-nol. Semua variabel
diukur selama periode 1990-1995, dan dalam kebanyakan
kasus adalah rata-rata selama periode ini.
 Agensi Biaya hipotesis memprediksi bahwa
peningkatan leverage menimbulkan efisiensi,
yaitu, ∂EFF /∂ECAP <0,sebagai rasio modal yang
lebih tinggi atau leverage yang lebih rendah
mengurangi tekanan pada manajer dari pemegang
saham luar untuk memaksimalkan nilai,
memperparah masalah keagenan antara pihak-
pihak tersebut dan pemilik dan mengurangi
efisiensi laba.
 Kami menguji hipotesis ini terhadap nol dari ∂EFF
/∂ECAP = 0. Namun, ketika leverage cukup tinggi,
peningkatan lebih lanjut dapat menghasilkan
efisiensi yang lebih rendah karena manfaat dalam
hal pengurangan biaya agensi dariluar
ekuitasdiatasi oleh biaya agensi yang lebih besar
dari hutang.
 Kami menentukan bentuk fungsional kuadratik
yang mencakup ECAP dan 1⁄2ECAP2 untuk
memungkinkan hubungan antara biaya agensi
dan leverage menjadi nonmonotonic dan
membalikkan tanda ketika leverage tinggi. Yang
penting, kami menguji hipotesis bersama bahwa
leverage mempengaruhiagensi biayadan bahwa
inefisiensi laba mewujudkan setidaknya sebagian
dari biaya agensi ini.
 Hipotesis efisiensi-risiko dan nilai-waralaba
diuji menggunakan parameter yang kedua
persamaan dalam model, yang menentukan rasio
modal ekuitas sebagai fungsi dari efisiensi laba:
ECAPi = f2 (EFFi, Z2i) + e2i (6 . Vektor Z2i berisi faktor-
faktor selain efisiensi laba yang cenderung
mempengaruhi modal ekuitas rasio, termasuk
ukuran harga pasar lokal, ukuran perusahaan,
varians pendapatan, konsentrasi pasar, dan
lingkungan regulasi.
 Istilah kesalahan e2i dapat dikorelasikan dengan
istilah kesalahan dari persamaan (5), e1i.Dua-
model persamaan diidentifikasi secara
ekonometrik dengan pembatasan eksklusi dalam
vektor Z (dibahas di bawah), dan diperkirakan
dengan dua tahap kuadrat (2SLS).
 Hipotesis efisiensi-risiko memprediksi bahwa
perusahaan dengan efisiensi laba tinggi akan
menggantikan ekuitas modal, sehingga ∂ECAP /
∂EFF <0 dalam persamaan (6).
 Sebaliknya, hipotesis nilai waralaba memprediksi
perusahaan itudengan efisiensi laba tinggi akan
berusaha melindungi nilai pendapatan tinggi mereka
dengan memegang lebih banyak modal ekuitas, jadi
bahwa ∂ECAP / ∂EFF> 0.
 Sangat mungkin bahwa setiap hipotesis
menggambarkan pilihan ekuitas dari subset bank.
Kitamenginterpretasikan derivatif yang diestimasi
sebagai efek bersih dari dua hipotesis ini, atau
indikator apakah efek substitusi versus efek
pendapatan umumnya mendominasi.
 Kami lagi menentukan bentuk kuadratik, termasuk
baik EFF dan 1⁄2EFF2 untuk memungkinkan
kausalitas terbalik menjadi nonmonotonik.

More Related Content

What's hot

Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanTrisnadi Wijaya
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 
Analisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalAnalisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalIRAWANPERWANDA
 
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfDewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfSari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfBimoKunDwiCahyo
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04DeaIvana1
 
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy22. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2sunitha devi
 
Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...PT. PLN (Persero)
 
2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnis2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnisbank bjb
 
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdfAyudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdfBimoKunDwiCahyo
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...SukrasnoSukrasno
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Kristine M H
 
Review jurnal determinants of dividend payout dwi hastho
Review jurnal determinants of dividend payout dwi hasthoReview jurnal determinants of dividend payout dwi hastho
Review jurnal determinants of dividend payout dwi hasthoDwi Hastho Oke Sekali
 
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3nova sabrina
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...Bonita Admaja
 

What's hot (20)

Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Analisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalAnalisis Struktur Modal
Analisis Struktur Modal
 
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfDewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
 
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfSari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
 
Arlita et al. 2019 .pdf
Arlita et al. 2019 .pdfArlita et al. 2019 .pdf
Arlita et al. 2019 .pdf
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
 
Tugas hukum pajak
Tugas hukum pajakTugas hukum pajak
Tugas hukum pajak
 
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy22. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
 
Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be &amp; gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
 
2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnis2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnis
 
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdfAyudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
 
Review jurnal determinants of dividend payout dwi hastho
Review jurnal determinants of dividend payout dwi hasthoReview jurnal determinants of dividend payout dwi hastho
Review jurnal determinants of dividend payout dwi hastho
 
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implications, un...
 

Similar to Struktur Modal Cina

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANTUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANkecepirit
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positifAditya Rizky
 
Financial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investmentFinancial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investmentYusuf Darismah
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4MahendraDicky
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03AuroraSiahaan
 
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...Dian chandra
 
Tugas suheni
Tugas suheniTugas suheni
Tugas suhenisuheni1
 
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfSTRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfLUTFIMUSTAKIM
 
Artikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modal
Artikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modalArtikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modal
Artikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modalAdityaPutra179
 
Rmk uniformity and disclosure
Rmk uniformity and disclosureRmk uniformity and disclosure
Rmk uniformity and disclosureEndah Wigati
 
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTUREtheory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE DGT
 
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfRaisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Trisnadi Wijaya
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03AuroraSiahaan
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Trisnadi Wijaya
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...Antoni Butarbutar
 

Similar to Struktur Modal Cina (20)

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANTUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positif
 
Financial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investmentFinancial leverage on firm investment
Financial leverage on firm investment
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
 
BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
 
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
 
Tugas suheni
Tugas suheniTugas suheni
Tugas suheni
 
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfSTRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
 
Artikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modal
Artikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modalArtikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modal
Artikel dampak growth oppertunity dan likuiditas terhadap struktur modal
 
Rmk uniformity and disclosure
Rmk uniformity and disclosureRmk uniformity and disclosure
Rmk uniformity and disclosure
 
deskripsi
deskripsideskripsi
deskripsi
 
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTUREtheory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
 
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfRaisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (19)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Struktur Modal Cina

  • 1. Nama kelompok : 1. Isabella Tampubolon 2. Evdi Muhammad 3. Dwi Afifah Ari
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN  1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan institusional untuk perusahaan Cina memiliki dua fitur yang menonjol: (1) China sedang dalam transisi dari ekonomi perintah ke ekonomi pasar, dan (2) Sebagian besar perusahaan yang terdaftar di Cina adalah perusahaan milik negara (BUMN) sebelumnya dan negara masih mempertahankannya. mengendalikan tepat setelah perusahaan go public.
  • 3.  Tidak sulit untuk memahami bahwa Cina memiliki struktur kelembagaan yang berbeda dari negara maju maupun banyak negara berkembang. Sebagai contoh, di dunia Modigliani dan Miller, pajak seharusnya tidak mempengaruhi struktur modal perusahaan dalam ekonomi komando.  Menurut model tradeoff statis, struktur modal optimal memang ada. Perusahaan dianggap menetapkan target tingkat utang dan secara bertahap bergerak ke arahnya. Struktur modal optimal perusahaan akan melibatkan tradeoff antara efek pajak perusahaan dan pribadi, biaya kebangkrutan dan biaya agensi, dll.
  • 4.  Di sisi lain, hipotesis pecking order, pertama kali disarankan oleh Myers dan Majluf (1984), menyatakan bahwa tidak ada target rasio utang yang terdefinisi dengan baik. Perusahaan dikatakan lebih suka laba ditahan (aset likuid yang tersedia) sebagai sumber dana utama dari investasi.  Penting untuk menguji hipotesis mana, tradeoff atau pecking order, yang lebih kuat dalam menjelaskan perilaku pembiayaan perusahaan. Sayangnya, tidak ada tes konklusif.
  • 5.  Makalah ini menggunakan database baru, yang memiliki data pasar dan akuntansi untuk lebih dari 1000 perusahaan yang terdaftar di Cina hingga tahun 2000.  Database baru adalah Pasar Saham China dan Database Riset Akuntansi (CSMAR), dikembangkan dan dikelola bersama oleh China Accounting dan Pusat Penelitian Keuangan di Universitas Politeknik Hong Kong dan Teknologi Informasi GTA Shenzhen.  Beberapa data seperti struktur kepemilikan dan kepemilikan saham manajemen berasal dari Basis Data TEJ Daratan Taiwan. Dalam studi ini, beberapa fitur struktur modal perusahaan terdaftar di Tiongkok didokumentasikan.
  • 6.  Pertama, korelasi antara karakteristik dan leverage dalam perusahaan terdaftar yang dikendalikan oleh negara Cina mirip dengan apa yang telah ditemukan di negara lain.  Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan- perusahaan ini telah menjadi pemaksimalan laba dan kekuatan ekonomi dasar juga bekerja di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Cina.  Ini menyiratkan bahwa diinginkan untuk mendaftarkan BUMN meskipun negara tidak menyerahkan hak kontrolnya, yang konsisten dengan temuan Huang dan Song (2002).
  • 7.  Kedua, dibandingkan dengan perusahaan di ekonomi lain, perusahaan yang terdaftar di Cina memiliki leverage yang jauh lebih rendah.  Salah satu alasan yang mungkin adalah bahwa pasar obligasi di Tiongkok sangat kecil dan sangat tidak berkembang.  Juga, Tobin's Q yang sangat tinggi membuat penerbitan obligasi dan bahkan pinjaman bank tidak menarik bagi perusahaan yang terdaftar di Cina.
  • 8. 1.2 Rumusan Masalah  Apakah keputusan leverage keuangan perusahaan dibuat di perusahaan yang terdaftar di Cina berbeda dari yang dibuat di perusahaan di negara-negara di mana hak kepemilikan pribadi jauh lebih populer dan mekanisme pasar telah menjadi aturan selama bertahun-tahun?  Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi variabilitas cross-sectional dari struktur modal di negara lain memiliki efek yang serupa pada struktur modal perusahaan-perusahaan Cina? Faktor-faktor telah diidentifikasi oleh studi teoritis dan oleh studi empiris sebelumnya pada data dari negara lain termasuk negara maju dan berkembang.
  • 9. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN EMPIRIS  2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Profitabilitas Dan Struktur Modal - Meskipun banyak pekerjaan teoritis telah dilakukan sejak Modigliani dan Miller (1958), tidak ada prediksi konsisten yang telah dicapai tentang hubungan antara profitabilitas dan leverage. - Berbeda dengan studi teoritis, sebagian besar studi empiris menunjukkan bahwa leverage berhubungan negatif dengan profitabilitas.
  • 10.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara Profitabilitas dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H1Profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap Faktor Penentu Struktur modal sehingga semakin tinggi profitabilitas semakin baik bagi struktur modal dan kondisi keuangan perusahaan.
  • 11.  2.1.2 Tangibilitas Dan Struktur Modal - Pada hubungan antara tangibilitas dan struktur modal, teori-teori umumnya menyatakan bahwa tangibilitas berhubungan positif dengan leverage. - Studi empiris yang mengkonfirmasi prediksi teoritis termasuk Marsh (1982), Long dan Malitz (1985), Friend and Lang (1988), Rajan dan Zingales (1995), dan Wald (1999). Dalam penelitian ini, tangibilitas diukur sebagai aset tetap yang diskalakan dengan total aset. - Karena porsi kewajiban non-utang tidak memerlukan jaminan, tangibilitas diharapkan akan mempengaruhi utang jangka panjang atau rasio total utang daripada rasio total kewajiban.
  • 12.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara Tangibilitas dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H2Tangibilitas mempunyai pengaruh positif terhadap Faktor Penentu Struktur modal sehingga semakin banyak asset yang dimiliki oleh perusahaan mempengaruhi pilihan terhadap struktur modalnya (Titman dan Wessels,1988). Asset yang dapat dijaminkan merupakan asset yang diminta oleh kreditor sebagai jaminan atas pinjaman.
  • 13.  2.1.3 Pajak Dan Struktur Modal - Dampak pajak terhadap struktur modal adalah tema utama studi perintis oleh Modigliani dan Miller (1958). Hampir semua peneliti sekarang percaya bahwa pajak harus penting bagi struktur modal perusahaan. - Namun, MacKie-Mason (1990) berkomentar bahwa alasan mengapa banyak penelitian gagal menemukan efek pajak yang masuk akal atau signifikan pada perilaku pembiayaan, yang tersirat oleh teorema Modigliani dan Miller, adalah karena rasio utang / ekuitas adalah hasil kumulatif dari tahun ke tahun. - keputusan terpisah dan sebagian besar perisai pajak memiliki efek yang dapat diabaikan pada tarif pajak marjinal untuk sebagian besar perusahaan.
  • 14.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara Pajak dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H3tingkat pajak mempunyai pengaruh positif terhadap Faktor Penentu Struktur modal karena perusahaan yang terkena tarif pajakbadan pasal 23 yangtinggi (marginal), karenasemakin besar labaperusahaan akan semakin tinggi tarif pajak penghasilan(corporate taxrate)yangditerapkan dan akan semakin besar keuntungan pajak yang diperolehperusahaan daripengurangan biaya bunga utang tersebut. Pengurangan biaya bunga tersebut sangat bernilai/berarti bagi perusahaan.
  • 15.  2.1.4 Ukuran Dan Struktur Modal - Banyak penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara leverage dan ukuran. Marsh (1982) menemukan bahwa perusahaan besar lebih sering memilih hutang jangka panjang sedangkan perusahaan kecil memilih hutang jangka pendek. - logaritma natural penjualan digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan dalam penelitian ini. Dengan demikian, kami menyiratkan efek ukuran pada leverage adalah nonlinier. - Logaritma natural dari penjualan dan total aset sangat berkorelasi (koefisien korelasinya adalah 0,79), sehingga masing-masing harus menjadi proksi yang tepat untuk ukuran perusahaan. Di sini penjualan daripada total aset digunakan untuk mencegah kemungkinan korelasi palsu.
  • 16.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara Ukuran dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H4Ukuran perusahan mempunyai pengaruh positif dan negative terhadap Faktor Penentu Struktur modal karena Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Perusahaan yang besar, akan melakukan diversifikasi usaha yang lebih banyak, maka kemungkinan gagal dalam menjalankanya usahanya atau bangkrut itu akan lebih kecil. Perusahaan besar bisa saja mengalami bangkrut, namun bagaimanapun perusahaan besar dianggap mampu untuk menghadapi krisis.
  • 17.  2.1.5 Perisai pajak non-utang Dan Struktur Modal - Pengurangan pajak untuk depresiasi dan kredit pajak investasi disebut non-debt tax shields (NTDS). - DeAngelo dan Masulis (1980) berpendapat bahwa perisai pajak non-utang adalah pengganti untuk manfaat pajak dari pembiayaan utang dan perusahaan dengan perisai pajak non-utang yang lebih besar, ceteris paribus, diharapkan menggunakan lebih sedikit utang. Studi empiris umumnya mengkonfirmasi prediksi mereka.
  • 18.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara Perisai pajak non – utang dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H2Perisai Pajak non – utang mempunyai pengaruh positif terhadap Faktor Penentu Struktur modal karena Perusahaan dapat memperoleh keuntungan pajak yang lain yang diperoleh selain karena akibat utang atau disebut non debt tax shield.
  • 19.  2.1.6 Peluang Pertumbuhan Dan Struktur Modal - Studi teoritis umumnya menunjukkan peluang pertumbuhan terkait negatif dengan leverage. - Di satu sisi, seperti ditunjukkan Jung, Kim dan Stulz (1996), jika manajemen mengejar tujuan pertumbuhan, kepentingan manajemen dan pemegang saham cenderung bertepatan dengan perusahaan dengan peluang investasi yang kuat. - Tetapi untuk perusahaan yang tidak memiliki peluang investasi, hutang berfungsi untuk membatasi biaya agensi dari kebijaksanaan manajerial seperti yang disarankan oleh Jensen (1986) dan Stulz (1990).
  • 20.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara tingkat pertumbuhan dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H6tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh negative terhadap Faktor Penentu Struktur modal karena semakin Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan yang berarti pula bahwa kesempatan bertumbuh perusahaan semakin tinggi, maka akan semakin besar kebutuhan dana dan modal yang diperlukan.
  • 21.  2.1.7 Volatilitas Dan Struktur Modal - Volatilitas atau risiko bisnis adalah proksi untuk kemungkinan kesulitan keuangan dan umumnya diharapkan berhubungan negatif dengan leverage. - Namun, Hsia (1981), berdasarkan sifat klaim kontinjensi ekuitas, menggabungkan model penentuan harga opsi (OPM), model penetapan harga aset modal (CAMP), dan teorema Modigliani-Miller untuk menunjukkan bahwa sebagai varian dari nilai aset perusahaan meningkat, risiko sistematis ekuitas menurun. - Jadi risiko bisnis diharapkan secara positif terkait dengan leverage.
  • 22.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara tingkat Volatilitas dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H6volatilitas pengaruh positife dan negative terhadap Faktor Penentu Struktur modal karena Risiko bisnis perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modalnya karena Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka perusahaan cenderung kesulitan dalam memperoleh pendanaan dari sumber eksternal. Dan hal itu akan mendorong perusahaan untuk memaksa menggunakan dana dari sumber internal. Laba ditahan tetapi Walaupun risiko bisnis ini tinggi, jika perusahaan memiliki aktiva tetap yang banyak. Kreditur bisa saja memberikan pinjaman dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
  • 23.  2.1.8 Struktur Kepemilikan dan Kepemilikan Saham Manajerial Dan Struktur Modal. - Teori keagenan (Jensen dan Meckling (1976), Jensen (1986) dll) menyatakan bahwa struktur leverage dan kepemilikan yang optimal dapat digunakan untuk meminimalkan total biaya agensi. - Mereka mengusulkan dua jenis konflik kepentingan: konflik antara pemegang saham dan manajer, dan konflik antara pemegang saham dan debtholders. Sehingga diharapkan ada beberapa korelasi antara struktur kepemilikan (termasuk kepemilikan manajerial) dan leverage.
  • 24.  Dengan demikian dapat diambil suatu hipotesis yang mewakili hubungan antara tingkat kepemilikan manajerial dengan Faktor Penentu Struktur modal, yaitu sebagai berikut :  H8tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh positif dan negative terhadap Faktor Penentu Struktur modal karena kepemilikan manajerial akan mempengaruhi manajemen dalam mengambil keputusan untuk menambah atau mengurangi utang, sehingga berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
  • 25. 2.2 Model Penelitian Empiris Profitabilitas (X1) Tangibilitas (X2) Pajak (X3) Peluang Pertumbuhan (X6) Ukuran (X4) Volatilitas (X7) Struktur Kepemilikan dan Kepemilikan Saham Manajerial Perisai Pajak non -Utang (X5) Fa faktor Penentu Struktur Modal (Y) H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8
  • 26.  Model Penelitian Empirik yang disajikan diatas menjelaskan bahwa tingkat penentu struktur modal sangat ditentukan oleh Profitabilitas, Tangibilitas, Pajak, Ukuran, Perisai Pajak non – Utang, Peluang Pertumbuhan, Volatilitas, dan Struktur Kepemilikan dan Kepemilikan Saham Manajerial seperti yang telah diihipotesiskan diatas.
  • 27. PERUSAHAAN PENDEKATAN BARU UNTUK TEORI BADAN PENGUJI DAN APLIKASI UNTUK INDUSTRI PERBANKAN  BAB I PENDAHULUAN  1.1 Latar Belakang Masalah  Biaya agensi merupakan masalah penting dalam tata kelola perusahaan dikeuangan dan non keuangan industri. Pemisahan kepemilikan dan kontrol di perusahaan yang dikelola secara profesional dapat mengakibatkan manajer mengerahkan upaya kerja yang tidak mencukupi, memilih input atau output yang sesuai dengan prefensi mereka sendiri atau gagal memaksimalkan nilai perusahaan.
  • 28.  Akibatnya, biaya agensi kepemilikan luar sama dengan nilai yang hilang dari manajer profesional memaksimalkan utilitas mereka sendiri, dari pada nilai perusahaan. Teori menunjukkan bahwa pilihan struktur modal dapat membantu mengurangi biaya agensi ini.  Tiga masalah muncul dalam studi sebelumnya yang di bahas .  Pertama, ukuran kinerja perusahaan biasanya rasio dibuat dari laporan keuangan atau data pasar saham, seperti margin operasi yang disesuaikan industri atau pengembalian pasar saham.
  • 29.  Kedua, penelitian sebelumnya umumnya tidak memperhitungkan kemungkinan penyebab terbalik dari kinerja ke struktur modal.  Ketiga, beberapa, tetapi tidak semua studi sebelumnya tidak memperhitungkan struktur kepemilikan. Di bawah hampir semua teori biaya agensi, struktur kepemilikan adalah penting, karena pemisahan kepemilikan dan kontrol yang menciptakan biaya agensi ( Barnea, Haugen, dan Senbet 1985).
  • 30. 1.2 Rumusan Masalah  Bagaimana efisiensi laba atau seberapa dekat laba perusahaan dalam tolok ukur perusahaan praktik terbaik yang menghadapi kondisi eksogen yang sama ?  Bagaimana menggunakan model persamaan simultan yang memperhitungkan kausalitas terbalik dari kinerja ke struktur modal ?
  • 31. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN EMPIRIS 2.1 Tinjauan Pustaka  2.1.1 Ukuran Kinerja Perusahaan - Literatur menggunakan sejumlah ukuran kinerja perusahaan yang berbeda untuk mengujibiaya agensi hipotesis. - 1) rasio keuangan dari neraca dan laporan laba rugi - 2) pengembalian pasar saham dan volatilitasnya - 3) Tobin q, yang menggabungkan nilai pasar dengan nilai akuntansi (misalnya, Morck, Shleifer, dan Vishny 1988, McConnell dan Servaes 1990, 1995, Mehran 1995, Himmelberg, Hubbard, dan Palia 1999, Zhou 2001).
  • 32.  2.2.2 Teori kausalitas terbalik dari kinerja ke struktur modal - Biaya agensi umumnya tidak memperhitungkan kemungkinan terbalik kausalisasi dari kinerja ke struktur modal, yang dapat mengakibatkan bias persamaan simultan. - Kami menawarkan dua hipotesis penyebab terbalik - i) efisiensi laba sangat positif terkait dengan pengembalian yang diharapkan, dan - ii) pengembalian yang lebih tinggi dari efisiensi tinggi diganti dengan modal ekuitas untuk mengelola risiko.
  • 33.  2.2.3 Penggunaan Variabel Struktur Kepemilikan - Kami berpendapat bahwa struktur kepemilikan serta struktur modal harus dimasukkan dalam studi tentangagensi biaya, karena pemisahan kepemilikan dan kontrol yang menciptakan biaya agensi. - Sejumlah penelitian sebelumnya meneliti pengaruh struktur modal terhadap kinerja tanpa mengendalikan struktur kepemilikan (misalnya Titman dan Wessels 1988), sementara yang lain mengevaluasi pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja tanpa mengendalikan struktur modal (misalnya Mester 1993, Pi dan Timme 1993) , Gorton dan Rosen 1995, DeYoung, Spong dan Sullivan 2001).
  • 34. 2.2 Model Empiris Kepemilikan struktur modal Harga pasar, karakteristik bank lain, faktor pasar, EFF dan ECAP H2
  • 35.  Kami menguji hipotesis biaya agensi yang meningkatkan leverage atau mengurangi rasio ekuitas / aset dikaitkan dengan pengurangan biaya agensi dari ekuitas luar dan peningkatan kinerja perusahaan dengan meregreskan efisiensi laba pada rasio modal ekuitas plus kontrol  variabel. Persamaan regresi dapat ditulis sebagai: EFFi = f1 (ECAPi, Z1i) + e1i , (5) di mana EFFi adalah ukuran standar perusahaan atau efisiensi keuntungan alternatif, dan ECAPi adalah rasio ekuitas modal ke total aset kotor.  Penggunaan ECAPi sebagai ukuran terbalik dari leverage adalah standar dalam penelitian perbankan sebagian karena perhatian regulasi yang dibayarkan kepada rasio modal.  VektorZ1i berisi karakteristik lain yang cenderung mempengaruhi efisiensi laba, termasuk ukuran struktur kepemilikan, konsentrasi pasar, perusahaan ukuran, ragam pendapatan, dan lingkungan peraturan. Akhirnya, e1i adalahistilah gangguan berarti-nol. Semua variabel diukur selama periode 1990-1995, dan dalam kebanyakan kasus adalah rata-rata selama periode ini.
  • 36.  Agensi Biaya hipotesis memprediksi bahwa peningkatan leverage menimbulkan efisiensi, yaitu, ∂EFF /∂ECAP <0,sebagai rasio modal yang lebih tinggi atau leverage yang lebih rendah mengurangi tekanan pada manajer dari pemegang saham luar untuk memaksimalkan nilai, memperparah masalah keagenan antara pihak- pihak tersebut dan pemilik dan mengurangi efisiensi laba.  Kami menguji hipotesis ini terhadap nol dari ∂EFF /∂ECAP = 0. Namun, ketika leverage cukup tinggi, peningkatan lebih lanjut dapat menghasilkan efisiensi yang lebih rendah karena manfaat dalam hal pengurangan biaya agensi dariluar ekuitasdiatasi oleh biaya agensi yang lebih besar dari hutang.
  • 37.  Kami menentukan bentuk fungsional kuadratik yang mencakup ECAP dan 1⁄2ECAP2 untuk memungkinkan hubungan antara biaya agensi dan leverage menjadi nonmonotonic dan membalikkan tanda ketika leverage tinggi. Yang penting, kami menguji hipotesis bersama bahwa leverage mempengaruhiagensi biayadan bahwa inefisiensi laba mewujudkan setidaknya sebagian dari biaya agensi ini.
  • 38.  Hipotesis efisiensi-risiko dan nilai-waralaba diuji menggunakan parameter yang kedua persamaan dalam model, yang menentukan rasio modal ekuitas sebagai fungsi dari efisiensi laba: ECAPi = f2 (EFFi, Z2i) + e2i (6 . Vektor Z2i berisi faktor- faktor selain efisiensi laba yang cenderung mempengaruhi modal ekuitas rasio, termasuk ukuran harga pasar lokal, ukuran perusahaan, varians pendapatan, konsentrasi pasar, dan lingkungan regulasi.  Istilah kesalahan e2i dapat dikorelasikan dengan istilah kesalahan dari persamaan (5), e1i.Dua- model persamaan diidentifikasi secara ekonometrik dengan pembatasan eksklusi dalam vektor Z (dibahas di bawah), dan diperkirakan dengan dua tahap kuadrat (2SLS).
  • 39.  Hipotesis efisiensi-risiko memprediksi bahwa perusahaan dengan efisiensi laba tinggi akan menggantikan ekuitas modal, sehingga ∂ECAP / ∂EFF <0 dalam persamaan (6).  Sebaliknya, hipotesis nilai waralaba memprediksi perusahaan itudengan efisiensi laba tinggi akan berusaha melindungi nilai pendapatan tinggi mereka dengan memegang lebih banyak modal ekuitas, jadi bahwa ∂ECAP / ∂EFF> 0.  Sangat mungkin bahwa setiap hipotesis menggambarkan pilihan ekuitas dari subset bank. Kitamenginterpretasikan derivatif yang diestimasi sebagai efek bersih dari dua hipotesis ini, atau indikator apakah efek substitusi versus efek pendapatan umumnya mendominasi.  Kami lagi menentukan bentuk kuadratik, termasuk baik EFF dan 1⁄2EFF2 untuk memungkinkan kausalitas terbalik menjadi nonmonotonik.