SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1
C10 Transmisi Humoral
Lecture Notes : Neurosains
Theme : Transmisi Humoral Sistem Saraf
Oleh : dr. Ninik Mudjihartini
A. Komposisi Jaringan Saraf
 Sebagian besar jaringan saraf disusun oleh lipid terutama di
substansia alba
 Kolesterol masih dalam prosentase yang seimbang
 Selain itu ada 30% struktur yang disusun oleh protein dan tinggi
pada substansia alba maupun grisea namun lebih banyak di
substansia grisea
 Kemudian, karbohidrat umumnya terikat pada lipid sebagai
glikolipid seperti glukosa, galaktosa, dan gula amina
(heksoamina)
 Karbohidrat ini bagian dari sfingomielin, cerebrosida, dan
gangliosida
 Maka dari itu, pada trimester 1 sangat penting bagi ibu hamil
untuk memakan makanan dengan nutrisi seimbang terutama
asam folat untuk pembentukan otak
B. Transmisi Sinyal
Transmisi impuls saraf akan dimulai dari informasi dari
lingkungan akan ditangkap oleh neuron sensorik. Selanjutnya
disalurkan sinyal tersebut dalam sinyal listrik, dan kemudian diubah
jadi sinyal kimia dalam bentuk neurotransmiter. Kemudian informasi
disalurkan ke neuron motorik dan efektornya adalah otak dan otot.
Sinaps merupakan tempat khusus bagi neuron untuk
berkomunikasi dengan neuron lain. Sinaps ini akan menyalurkan
sinyal ke satu arah. Ada dua macam tipe sinaps yaitu sinaps listrik
dan sinaps kimia.
a) Sinaps Listrik
Contohnya adalah gap junction. Intinya ada pori antar sel
sehingga terjadi komunikasi sel. Protein tidak dapat melewati
gap junction.
b) Sinaps Kimia
Contohnya adalah neuromuscular junction. Terdapat vesikel
yang berisikan neurotransmiter. Neurotransmiter ini perlu
dijaga dalam vesikel agar tidak dihidrolisis oleh mono amino
oksidase (MAO).
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2
C10 Transmisi Humoral
C. Sintesis Neurotransmiter
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang dilepaskan dari sel
saraf yang harus ditransmisikan dari satu sel ke sel lain. Intinya
neurotransmiter ini pesan yang membawa pesan neurologis.
Neurotransmiter memiliki banyak macam dan yang paling
sering adalah asetilkolin yang dibuat dari kolin, serotonin yang
dibuat dari triptofan, GABA yang dibuat dari glutamat, histamin
yang dibuat oleh histidin, epinefrin yang dibuat dari tirosin, dan NO
yang dibuat oleh arginin. Epinefrin, norepinefrin, dan dopamin
merupakan katekolamin, di mana dapat bertindak sebagai
neurotransmiter dan hormon. Mekanisme sintesis neurotransmiter :
1. Neurotransmiter Peptida
- Sintesis prekursor di RE kasar
- Pembelahan prekursor di aparatus Golgi dan menjadi
neurotransmiter aktif
- Sekresi vesikel berisi peptida keluar dari aparatus Golgi
- Granul sekretori ditranspor ke akson untuk disimpan
- Contoh : koleosistokinin, substansi P, somatostatin,
dirnophin, enkefalin
2. Neurotransmiter Amina dan Asam Amino
- Enzim mengubah prekursor jadi neurotransmiter
- Vesikel berisi neurotransmiter ditranspor oleh protein
transporter menuju akson terminal untuk disimpan
- Contoh : asetilkolin, dopamin, epinefrin, histamin, GABA,
glutamat, dan glisin
D. Transmisi Sinaptik
Terdapat sinyal yang dibawa oleh potensial aksi. Hal ini
menyebabkan pembukaan kanal ion kalsium. Kemudian terjadi
pembukaan vesikel neurotransmiter di membran prasinaps.
Neurotransmiter mengalami eksositosis dan menyeberang celah
sinaps kemudian menempel pada reseptor di membran post sinaps.
Sebagian besar vesikel tidak berada di zona aktif tetap ada di
dekat dengan terminal akson. Hal ini dikendalikan oleh protein
membran vesikel sensitif ion kalsoum yang disebut VAMPs. Kanal
ion kalsium terdapat pada akson terminal dan akan membuka saat
terjadi depolarisasi akibat potensial aksi di neuron.
E. Mekanisme Pelepasan Neurotransmiter
1. Mobilisasi
Kalsium yang masuk ke terminal akson akan diikat oleh
kalmodulin sehingga terjadi aktivasi protein kinase II. Protein
Klasifikasi Neurotransmiter
Berikut neurotransmiter penting
berdasarkan prekursornya, antara
lain :
1. Asam Amino
 Gamma-aminobutyric acid
 Glutamat
 Glisin
2. Amina
 Asetilkolin
 Dopamin
 Epinefrin
 Histamin
 Norepinefrin
 Serotonin
3. Peptida
 Koleosistokinin
 Dinorphin
 Enkefalin
 N-asetilaspartylglutamat
 Neuropeptida Y
 Substansi P
 Somatostatin
 Thyrotropin-releasing
hormone
 Vasoactiveintestinal
polypeptide
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3
C10 Transmisi Humoral
kinase II ini memfosforilasi sinapsin sehingga berubah bentuk.
Hal ini menyebabkan vesikel terlepas dari zona aktif.
2. Eksositosis
Vesikel tadi berjalan menuju zona aktif yang dimulai dengan
docking. Kemudian ada dua macam protein antara lain
synaptobrevin (vesikel) dan sintaksin (membran prasinaps) yang
menyatukan vesikel dengan membran prasinaps. Lalu, ada
protein dari vesikel yang disebut synaptofisin dan dari membran
presinaps yaitu fisofilin yang membentuk garis untuk mengawali
proses fusi. Setelah fusi, vesikel didegradasi, dan menyebabkan
gradien konsenterasi menurun karena neurotransmiter
tereksositosis.
F. Terminasi Sinyal
1. Degradasi neurotransmiter oleh enzim pada sinaps seperti
asetilkolin yang didegradasi oleh asetilkolinesterase.
2. Re-uptake oleh protein khusus misalnya plasmalemal pada
terminal presinaps.
3. Mengikat neurotransmiter oleh protein reseptor khusus
4. Neurotransmiter menyebar dan menjauh dari sinaps
G. Reseptor Neurotransmiter
Reseptor adalah protein yang bersifat transmembran. Reseptor
akan menangkap neurotransmiter dan menangkap pesan. Reseptor
ini memiliki sifat yang mirip dengan sifat enzim lock and key. Ada
dua macam reseptor, antara lain :
1. Ionotropik (ligand-gated ion channels)
Tidak membutuhkan second messanger. Digunakan untuk
reaksi cepat. Responnya cepat dan singkat.
Gambar 10.1 Mobilisasi Neurotransmiter
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4
C10 Transmisi Humoral
2. Metabotropik (G protein – coupled)
Membutuhkan second messanger. Digunakan untuk reaksi
yang membutuhkan waktu panjang. Responnya lambat.
H. Obat Mirip Neurotransmiter
1. Agonis
Dapat berikatan ke reseptor dan bereaksi seperti
neurotransmiter. Contoh : nikotin
2. Antagonis
Dapat berikatan namun hanya sebagian. Antagonis ini dapat
menghambat neurotransmiter. Contoh : beta blocker
Gambar 10.2 Dua Jenis Reseptor Neurotransmiter

More Related Content

What's hot

PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
indri yetti
 
Biologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusatBiologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusat
Aulia Rizqi
 
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONSEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
Maharani517
 
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuhFisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Ayang Ayg
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
elmakrufi
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
Din Shofyan
 
Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1
Ryan Falamy
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Andi Asri Ainun
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
Natalia Julita
 

What's hot (20)

Sistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. Hermanto
Sistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. HermantoSistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. Hermanto
Sistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. Hermanto
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Biologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusatBiologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusat
 
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONSEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
 
Anatomi & fisiologi syaraf 2
Anatomi & fisiologi syaraf 2Anatomi & fisiologi syaraf 2
Anatomi & fisiologi syaraf 2
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuhFisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Materi biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fixMateri biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fix
 
Spinal cord
Spinal cordSpinal cord
Spinal cord
 
NERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEMNERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEM
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
 
Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
 
Jaringan Saraf
Jaringan SarafJaringan Saraf
Jaringan Saraf
 
Makalah sistem saraff
Makalah sistem saraffMakalah sistem saraff
Makalah sistem saraff
 
Fisiologi saraf
Fisiologi sarafFisiologi saraf
Fisiologi saraf
 

Viewers also liked

Otak kiri-vs-otak-kanan
Otak kiri-vs-otak-kananOtak kiri-vs-otak-kanan
Otak kiri-vs-otak-kanan
ryan ryno
 
permainan IQ
permainan IQpermainan IQ
permainan IQ
jessielau
 
Tes konsentrasi
Tes konsentrasiTes konsentrasi
Tes konsentrasi
desy_anwar
 

Viewers also liked (20)

Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
 
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
How To Master Your Mind
How To Master Your MindHow To Master Your Mind
How To Master Your Mind
 
C4 Biolistrik
C4 BiolistrikC4 Biolistrik
C4 Biolistrik
 
Neurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin PresentationNeurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin Presentation
 
Anda dominan otak kiri atau otak kanan
Anda dominan otak kiri atau otak kananAnda dominan otak kiri atau otak kanan
Anda dominan otak kiri atau otak kanan
 
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
 
Giant step (kekuatan pikiran)
Giant step (kekuatan pikiran)Giant step (kekuatan pikiran)
Giant step (kekuatan pikiran)
 
International Certification NLP
International Certification NLPInternational Certification NLP
International Certification NLP
 
Program Jedi
Program JediProgram Jedi
Program Jedi
 
Rahasia Gaya Belajar Orang Besar
Rahasia Gaya Belajar Orang BesarRahasia Gaya Belajar Orang Besar
Rahasia Gaya Belajar Orang Besar
 
Otak kiri-vs-otak-kanan
Otak kiri-vs-otak-kananOtak kiri-vs-otak-kanan
Otak kiri-vs-otak-kanan
 
Rahasia Kekuatan Hati dan Pikiran
Rahasia Kekuatan Hati dan PikiranRahasia Kekuatan Hati dan Pikiran
Rahasia Kekuatan Hati dan Pikiran
 
Social Media for Business: An Introduction
Social Media for Business: An IntroductionSocial Media for Business: An Introduction
Social Media for Business: An Introduction
 
Neurotransmitter - Dopamine
Neurotransmitter - DopamineNeurotransmitter - Dopamine
Neurotransmitter - Dopamine
 
Jogging Otak
Jogging OtakJogging Otak
Jogging Otak
 
permainan IQ
permainan IQpermainan IQ
permainan IQ
 
Tes konsentrasi
Tes konsentrasiTes konsentrasi
Tes konsentrasi
 

Similar to C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf

Jelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefin
Jelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefinJelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefin
Jelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefin
galuh apsari
 
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuronNeurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
heri damanik
 
Anatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrinAnatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrin
sugay32
 
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguanPeranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
I Gede Kusuma Pro
 

Similar to C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf (20)

Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversiKuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
 
Insulin reseptor
Insulin reseptorInsulin reseptor
Insulin reseptor
 
Jelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefin
Jelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefinJelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefin
Jelaskan proses sintesis epinefrin dan nonepinefin
 
Membran Transpor
Membran TransporMembran Transpor
Membran Transpor
 
Hormon bonni rubak g2 l1 19 008
Hormon bonni rubak g2 l1 19 008Hormon bonni rubak g2 l1 19 008
Hormon bonni rubak g2 l1 19 008
 
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuronNeurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
 
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptxKelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
 
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptxKelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
 
Fix faal
Fix faalFix faal
Fix faal
 
Biologi molekuler
Biologi molekulerBiologi molekuler
Biologi molekuler
 
Protein.pptx
Protein.pptxProtein.pptx
Protein.pptx
 
Anatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrinAnatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrin
 
Cell interaction
Cell interactionCell interaction
Cell interaction
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
SISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptxSISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptx
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
 
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguanPeranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
 
(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik
 

More from Catatan Medis

More from Catatan Medis (20)

Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
 
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalLecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
 
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi Dasar
 
C18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi GenC18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi Gen
 
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
 
C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan Polimorfisme
 
C21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja ObatC21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja Obat
 
C13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
C13 Sintesis Protein dan Protein TargettingC13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
C13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
 
C18 Gene Rearrangement
C18 Gene RearrangementC18 Gene Rearrangement
C18 Gene Rearrangement
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar Farmakologi
 
C17 Terapi Gen
C17 Terapi GenC17 Terapi Gen
C17 Terapi Gen
 
C12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNAC12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNA
 
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikC11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
 

Recently uploaded

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 

Recently uploaded (20)

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 

C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf

  • 1.
  • 2. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1 C10 Transmisi Humoral Lecture Notes : Neurosains Theme : Transmisi Humoral Sistem Saraf Oleh : dr. Ninik Mudjihartini A. Komposisi Jaringan Saraf  Sebagian besar jaringan saraf disusun oleh lipid terutama di substansia alba  Kolesterol masih dalam prosentase yang seimbang  Selain itu ada 30% struktur yang disusun oleh protein dan tinggi pada substansia alba maupun grisea namun lebih banyak di substansia grisea  Kemudian, karbohidrat umumnya terikat pada lipid sebagai glikolipid seperti glukosa, galaktosa, dan gula amina (heksoamina)  Karbohidrat ini bagian dari sfingomielin, cerebrosida, dan gangliosida  Maka dari itu, pada trimester 1 sangat penting bagi ibu hamil untuk memakan makanan dengan nutrisi seimbang terutama asam folat untuk pembentukan otak B. Transmisi Sinyal Transmisi impuls saraf akan dimulai dari informasi dari lingkungan akan ditangkap oleh neuron sensorik. Selanjutnya disalurkan sinyal tersebut dalam sinyal listrik, dan kemudian diubah jadi sinyal kimia dalam bentuk neurotransmiter. Kemudian informasi disalurkan ke neuron motorik dan efektornya adalah otak dan otot. Sinaps merupakan tempat khusus bagi neuron untuk berkomunikasi dengan neuron lain. Sinaps ini akan menyalurkan sinyal ke satu arah. Ada dua macam tipe sinaps yaitu sinaps listrik dan sinaps kimia. a) Sinaps Listrik Contohnya adalah gap junction. Intinya ada pori antar sel sehingga terjadi komunikasi sel. Protein tidak dapat melewati gap junction. b) Sinaps Kimia Contohnya adalah neuromuscular junction. Terdapat vesikel yang berisikan neurotransmiter. Neurotransmiter ini perlu dijaga dalam vesikel agar tidak dihidrolisis oleh mono amino oksidase (MAO).
  • 3. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2 C10 Transmisi Humoral C. Sintesis Neurotransmiter Neurotransmiter merupakan zat kimia yang dilepaskan dari sel saraf yang harus ditransmisikan dari satu sel ke sel lain. Intinya neurotransmiter ini pesan yang membawa pesan neurologis. Neurotransmiter memiliki banyak macam dan yang paling sering adalah asetilkolin yang dibuat dari kolin, serotonin yang dibuat dari triptofan, GABA yang dibuat dari glutamat, histamin yang dibuat oleh histidin, epinefrin yang dibuat dari tirosin, dan NO yang dibuat oleh arginin. Epinefrin, norepinefrin, dan dopamin merupakan katekolamin, di mana dapat bertindak sebagai neurotransmiter dan hormon. Mekanisme sintesis neurotransmiter : 1. Neurotransmiter Peptida - Sintesis prekursor di RE kasar - Pembelahan prekursor di aparatus Golgi dan menjadi neurotransmiter aktif - Sekresi vesikel berisi peptida keluar dari aparatus Golgi - Granul sekretori ditranspor ke akson untuk disimpan - Contoh : koleosistokinin, substansi P, somatostatin, dirnophin, enkefalin 2. Neurotransmiter Amina dan Asam Amino - Enzim mengubah prekursor jadi neurotransmiter - Vesikel berisi neurotransmiter ditranspor oleh protein transporter menuju akson terminal untuk disimpan - Contoh : asetilkolin, dopamin, epinefrin, histamin, GABA, glutamat, dan glisin D. Transmisi Sinaptik Terdapat sinyal yang dibawa oleh potensial aksi. Hal ini menyebabkan pembukaan kanal ion kalsium. Kemudian terjadi pembukaan vesikel neurotransmiter di membran prasinaps. Neurotransmiter mengalami eksositosis dan menyeberang celah sinaps kemudian menempel pada reseptor di membran post sinaps. Sebagian besar vesikel tidak berada di zona aktif tetap ada di dekat dengan terminal akson. Hal ini dikendalikan oleh protein membran vesikel sensitif ion kalsoum yang disebut VAMPs. Kanal ion kalsium terdapat pada akson terminal dan akan membuka saat terjadi depolarisasi akibat potensial aksi di neuron. E. Mekanisme Pelepasan Neurotransmiter 1. Mobilisasi Kalsium yang masuk ke terminal akson akan diikat oleh kalmodulin sehingga terjadi aktivasi protein kinase II. Protein Klasifikasi Neurotransmiter Berikut neurotransmiter penting berdasarkan prekursornya, antara lain : 1. Asam Amino  Gamma-aminobutyric acid  Glutamat  Glisin 2. Amina  Asetilkolin  Dopamin  Epinefrin  Histamin  Norepinefrin  Serotonin 3. Peptida  Koleosistokinin  Dinorphin  Enkefalin  N-asetilaspartylglutamat  Neuropeptida Y  Substansi P  Somatostatin  Thyrotropin-releasing hormone  Vasoactiveintestinal polypeptide
  • 4. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3 C10 Transmisi Humoral kinase II ini memfosforilasi sinapsin sehingga berubah bentuk. Hal ini menyebabkan vesikel terlepas dari zona aktif. 2. Eksositosis Vesikel tadi berjalan menuju zona aktif yang dimulai dengan docking. Kemudian ada dua macam protein antara lain synaptobrevin (vesikel) dan sintaksin (membran prasinaps) yang menyatukan vesikel dengan membran prasinaps. Lalu, ada protein dari vesikel yang disebut synaptofisin dan dari membran presinaps yaitu fisofilin yang membentuk garis untuk mengawali proses fusi. Setelah fusi, vesikel didegradasi, dan menyebabkan gradien konsenterasi menurun karena neurotransmiter tereksositosis. F. Terminasi Sinyal 1. Degradasi neurotransmiter oleh enzim pada sinaps seperti asetilkolin yang didegradasi oleh asetilkolinesterase. 2. Re-uptake oleh protein khusus misalnya plasmalemal pada terminal presinaps. 3. Mengikat neurotransmiter oleh protein reseptor khusus 4. Neurotransmiter menyebar dan menjauh dari sinaps G. Reseptor Neurotransmiter Reseptor adalah protein yang bersifat transmembran. Reseptor akan menangkap neurotransmiter dan menangkap pesan. Reseptor ini memiliki sifat yang mirip dengan sifat enzim lock and key. Ada dua macam reseptor, antara lain : 1. Ionotropik (ligand-gated ion channels) Tidak membutuhkan second messanger. Digunakan untuk reaksi cepat. Responnya cepat dan singkat. Gambar 10.1 Mobilisasi Neurotransmiter
  • 5. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4 C10 Transmisi Humoral 2. Metabotropik (G protein – coupled) Membutuhkan second messanger. Digunakan untuk reaksi yang membutuhkan waktu panjang. Responnya lambat. H. Obat Mirip Neurotransmiter 1. Agonis Dapat berikatan ke reseptor dan bereaksi seperti neurotransmiter. Contoh : nikotin 2. Antagonis Dapat berikatan namun hanya sebagian. Antagonis ini dapat menghambat neurotransmiter. Contoh : beta blocker Gambar 10.2 Dua Jenis Reseptor Neurotransmiter