SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Cara Kerja Sistem Saraf
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang m
embawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor-tanggapan.
Lanjutan Bab I
• B. Rumusan Masalah
• Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar
dalam penulisan ini kami dapat memperoleh hasil yang
diinginkan, maka kami mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah
“Pembahasan dari Apa yang Ada dalam Sistem Saraf”.
•
• C. Tujuan
• Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
• a. Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam
Sistem Saraf.
• b.Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SYARAF DAN BAGIAN-BAGIANNYA
• Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang
berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi
guna transmisi impuls, juga merendam adanya
aliran impuls yang menuju ke dendrit.
• Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi
atau konduksi impuls.
• Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi
transmiter (acetylcholin, norepinephrin).
B. MEKANISME TERJADINYA RANGSANG SYARAF
Proses terjadinya konduksi impuls syaraf terdapat dua
teori antara lain:
Yang menyatakan bahwa mekanisme induksi impuls
syaraf tergantung pada permeabilitas deferensial
perbedaan permeabilitas dari ion Natrium dan
Kalium pada membran neuron yang dikendalikan
oleh medan listrik.
Dari kedua faktor tersebut maka akan menimbulkan
nilai ambang tertentu eksitasi tersebut dapat
terjadi. Eksitasi disalurkan ke sepanjang serabut
berupa aksi potensial.
C. PEMBAGIAN SISTEM SYARAF PADA MANUSIA
• Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :
• 1. Sistem syaraf pusat terdiri dari :
• · Otak
• · Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)
• 2. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh
beberapa syaraf yang berhubungan dengan syaraf pusat
secara langsung maupun tidak langsung.
• · Syaraf cranial
• · Syaraf otonom :
• - syaraf simpatis
• - syaraf parasimpatetis
JENIS SEL SARAF
BERDASARKAN FUNGSI
Saraf Sensorik
Saraf Motorik
Saraf Penghubung
SEL SARAF
D. GANGGUAN SISTEM SARAF
1. Gangguan pada serebrum. Penyakit atau kerusakan
yang timbul setelah cedera atau yang menyusul
kecelakaan serebro-vaskuler pada otak, tergantung dari
daerah dan neuron yang terserang.
· Paralis motorik jenis spastik, dengan gejala kaku-otot
dan refleks-meninggi merupakan akibat dari neuron
atas yang terkena cedera. Hemiplegis hanya dapat
menyerang lengan dan tungkai sebelah saja, sedang
otot wajah, kepala, leher dan badan kendati badan tidak
terkena,
· Paralis sensorik, sebagai akibat dari cedera pada
halur sensorik. Gerak refleksi tidak normal,
ketidaknormalan ini melibatkan juga refleks organik
pupil mata yang mengalami kontrasi atau tidak dapat
berkontraksi.
2. Ganglion Basalis. Penyakit parkison, paralisis agitans diduga
disebabkan oleh degenerasi ganglion-ganglion basalis.
3. Batang otak, pons dan medula oblongata. Pusat-pusat vital
pengendalian pernapasan dan tekanan darah terletak di sini,
sehingga suatu kerusakan pada daerah ini akan menyebabkan
kematian. Jumlah jalur saraf yang berpusat disini sedemikian
banyaknya, sehingga suatu cedera kecil sekalipun yang terjedi di
situ dapat menyebabkan kelemahan dan hilangnya perasaan.
4. Kerusakan pada sumsum tulang belakang. Seringkali
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas adalah cedera serius yang
dapat berakibat menyeluruh atau sebagian. Apabila cedera itu
mengenai daerah servikal pada lengan, badan dan tungkai maka
penderita itu tidak tertolong. Apabila saraf frenikus tidak
terserang cedera maka diafragma mungkin tidak terserang,
sebaliknya bila saraf frenikus terserang maka dibutuhkan
pernapasan buatan.
• 5. Spastisitas dan kekakuan. Pada saat keadaan
paralia lemas berlalu, otot mendapat kembali tonusnya,
kendati masih lemah. Anggota gerak yang terserang
menjadi spastik dan kaku. Gerak refleks terjadi
khususnya pada bagian yang mempunyai hubungan
dengan kelompok otot flexor dan abduktor, walaupun
tidak terdapat pengendalian sadar atas gerakan ini.
Kemampuan pengendalian sadar hilang. Pada tahap ini
ada kemungkinan terjadi deformitas.
• 6. Terputusnya serabut saraf campuran yang lazim
terjadi pada kecelakaan lalu lintas, dapat menyebabkan
daerah-daerah yang dilayaninya kehilangan kemampuan
bergerak, oleh karena ini merupakan cedera neuron
motorik bawah yang menyebabkan hilangnya perasaan.
7. Neuritis adalah istilah gabungan yang digunakan
dengan dengan adanya gangguan pada saraf tepi, entah
itu karena peradangan, keracunan, seperti pada neuritis
alkohol maupun karena tekanan. Simptom yang timbul
karena peradangan ada macam-macam biasanya
berupa rasa sakit yang justru menghebat pada malam
hari, dan tidak berkurang kendati si penderita
beristirahat. Jenis-jenis neuritis dinamakan sesuai
dengan plexus atau urat saraf yang terserang, misalnya :
a. Neuritis plexus brakhialis yang mungkin disebabkan
infeksi, cedera ataupun tekanan.
b. Neuritis nervus radialis, dapat cidera apabila lengan
dibiarkan bergelantungan pada sisi alat pengusung atau
meja operasi.
c. Tekanan pada nervus ulnaris, dapat timbul karena
bertelekan pada siku pada saat berbaring.
d. Kompresi nervus medianus dalam saluran karpal.
• 8. Neuritis siatika atau lebih dikenal dengan siatika
• Timbulnya siatika sering kali diduga disebabkan tekanan yang
berasal dari prolapsus diskus intervertebralis atau karena
cedera lain pada bagian bawah kolumna vertebra.
• Nervus popliteus lateralis apabila tungkai dibalut gips, dapat
tertekan pada saat gips itu melingkari kepala fibula.
• 9. Ensefaliatis adalah peradangan pada jaringan otak, yang
biasanya disebabkan infeksi virus.
• 10. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak.
• · Bedah saraf adalah cabang atau jenis pembedahan yang
sangat khusus serta berkembang pesat. Termasuk kedalamnya
adalah semua pembedahan yang dilakukan terhadap otak,
sumsum tulang belakang dan saraf tepi.
• · Kraniotomi adalah melubangi tengkorak, yang umumnya
dilaksanakan bila terdapat tumor, darah atau gumpalan darah
ataupun fraktur pada kubah yang dapat menekan otak.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain
2. Syaraf (neuron)terdiri dari :
· Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme,
penghasil energi guna transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls
yang menuju ke dendrit.
· Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls.
· Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin,
norepinephrin).
3. Proses terjadinya konduksi impuls syaraf ada dua teori :
a. Teori Membran
b. Teori Penyaluran Sirkuit Lokal
4. Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :
a. Sistem syaraf pusat terdiri dari :
b. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang
berhubungan dengan syaraf pusat secara langsung maupun tidak
langsung.

More Related Content

What's hot

Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 
Biologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusatBiologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusatAulia Rizqi
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaDeybi Wasida
 
Anatomi saraf
Anatomi sarafAnatomi saraf
Anatomi sarafDnea Is
 
Susunan saraf (neuroanatomi)
Susunan saraf (neuroanatomi)Susunan saraf (neuroanatomi)
Susunan saraf (neuroanatomi)Rini Mulyani
 
Sistem Saraf pada Manusia
Sistem Saraf pada ManusiaSistem Saraf pada Manusia
Sistem Saraf pada ManusiaHudaya Sumeri
 
Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous systemlengku
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisSeascape Surveys
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafAndi Asri Ainun
 
Cara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomiCara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomiGregory Budiman
 
Sel saraf ( neuron )
Sel saraf ( neuron )Sel saraf ( neuron )
Sel saraf ( neuron )ainiyah firda
 
Bab.9 sistem koordinasi
Bab.9 sistem koordinasiBab.9 sistem koordinasi
Bab.9 sistem koordinasialloysius02
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impulsDin Shofyan
 

What's hot (19)

Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Biologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusatBiologi sistem saraf pusat
Biologi sistem saraf pusat
 
Anatomi & fisiologi syaraf 2
Anatomi & fisiologi syaraf 2Anatomi & fisiologi syaraf 2
Anatomi & fisiologi syaraf 2
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusia
 
Anatomi saraf
Anatomi sarafAnatomi saraf
Anatomi saraf
 
Susunan saraf (neuroanatomi)
Susunan saraf (neuroanatomi)Susunan saraf (neuroanatomi)
Susunan saraf (neuroanatomi)
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem Saraf pada Manusia
Sistem Saraf pada ManusiaSistem Saraf pada Manusia
Sistem Saraf pada Manusia
 
Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous system
 
NERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEMNERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEM
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
Cara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomiCara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomi
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Sel saraf ( neuron )
Sel saraf ( neuron )Sel saraf ( neuron )
Sel saraf ( neuron )
 
Bab.9 sistem koordinasi
Bab.9 sistem koordinasiBab.9 sistem koordinasi
Bab.9 sistem koordinasi
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
 

Similar to Sistem Saraf Manusia

Similar to Sistem Saraf Manusia (20)

Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Konsep Dasar IPA
Konsep Dasar IPAKonsep Dasar IPA
Konsep Dasar IPA
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Biologi bab 8
Biologi bab 8Biologi bab 8
Biologi bab 8
 
Jaringan Saraf
Jaringan SarafJaringan Saraf
Jaringan Saraf
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafanMakalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafan
 
Makalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafanMakalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafan
 
Anatomi Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi
Anatomi Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf TepiAnatomi Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi
Anatomi Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi
 
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptxPPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
 
SISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptxSISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
 
SISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptxSISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptx
 
Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Sistem Saraf Manusia

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Cara Kerja Sistem Saraf Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut : a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang m embawa rangsang ke otak d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain. Skema terjadinya gerak sadar Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor-tanggapan.
  • 2. Lanjutan Bab I • B. Rumusan Masalah • Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini kami dapat memperoleh hasil yang diinginkan, maka kami mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah “Pembahasan dari Apa yang Ada dalam Sistem Saraf”. • • C. Tujuan • Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain: • a. Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Saraf. • b.Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. SYARAF DAN BAGIAN-BAGIANNYA • Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi guna transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls yang menuju ke dendrit. • Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls. • Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin, norepinephrin).
  • 4. B. MEKANISME TERJADINYA RANGSANG SYARAF Proses terjadinya konduksi impuls syaraf terdapat dua teori antara lain: Yang menyatakan bahwa mekanisme induksi impuls syaraf tergantung pada permeabilitas deferensial perbedaan permeabilitas dari ion Natrium dan Kalium pada membran neuron yang dikendalikan oleh medan listrik. Dari kedua faktor tersebut maka akan menimbulkan nilai ambang tertentu eksitasi tersebut dapat terjadi. Eksitasi disalurkan ke sepanjang serabut berupa aksi potensial.
  • 5. C. PEMBAGIAN SISTEM SYARAF PADA MANUSIA • Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain : • 1. Sistem syaraf pusat terdiri dari : • · Otak • · Medulla spinalis (sumsum tulang belakang) • 2. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang berhubungan dengan syaraf pusat secara langsung maupun tidak langsung. • · Syaraf cranial • · Syaraf otonom : • - syaraf simpatis • - syaraf parasimpatetis
  • 11. D. GANGGUAN SISTEM SARAF 1. Gangguan pada serebrum. Penyakit atau kerusakan yang timbul setelah cedera atau yang menyusul kecelakaan serebro-vaskuler pada otak, tergantung dari daerah dan neuron yang terserang. · Paralis motorik jenis spastik, dengan gejala kaku-otot dan refleks-meninggi merupakan akibat dari neuron atas yang terkena cedera. Hemiplegis hanya dapat menyerang lengan dan tungkai sebelah saja, sedang otot wajah, kepala, leher dan badan kendati badan tidak terkena, · Paralis sensorik, sebagai akibat dari cedera pada halur sensorik. Gerak refleksi tidak normal, ketidaknormalan ini melibatkan juga refleks organik pupil mata yang mengalami kontrasi atau tidak dapat berkontraksi.
  • 12. 2. Ganglion Basalis. Penyakit parkison, paralisis agitans diduga disebabkan oleh degenerasi ganglion-ganglion basalis. 3. Batang otak, pons dan medula oblongata. Pusat-pusat vital pengendalian pernapasan dan tekanan darah terletak di sini, sehingga suatu kerusakan pada daerah ini akan menyebabkan kematian. Jumlah jalur saraf yang berpusat disini sedemikian banyaknya, sehingga suatu cedera kecil sekalipun yang terjedi di situ dapat menyebabkan kelemahan dan hilangnya perasaan. 4. Kerusakan pada sumsum tulang belakang. Seringkali disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas adalah cedera serius yang dapat berakibat menyeluruh atau sebagian. Apabila cedera itu mengenai daerah servikal pada lengan, badan dan tungkai maka penderita itu tidak tertolong. Apabila saraf frenikus tidak terserang cedera maka diafragma mungkin tidak terserang, sebaliknya bila saraf frenikus terserang maka dibutuhkan pernapasan buatan.
  • 13. • 5. Spastisitas dan kekakuan. Pada saat keadaan paralia lemas berlalu, otot mendapat kembali tonusnya, kendati masih lemah. Anggota gerak yang terserang menjadi spastik dan kaku. Gerak refleks terjadi khususnya pada bagian yang mempunyai hubungan dengan kelompok otot flexor dan abduktor, walaupun tidak terdapat pengendalian sadar atas gerakan ini. Kemampuan pengendalian sadar hilang. Pada tahap ini ada kemungkinan terjadi deformitas. • 6. Terputusnya serabut saraf campuran yang lazim terjadi pada kecelakaan lalu lintas, dapat menyebabkan daerah-daerah yang dilayaninya kehilangan kemampuan bergerak, oleh karena ini merupakan cedera neuron motorik bawah yang menyebabkan hilangnya perasaan.
  • 14. 7. Neuritis adalah istilah gabungan yang digunakan dengan dengan adanya gangguan pada saraf tepi, entah itu karena peradangan, keracunan, seperti pada neuritis alkohol maupun karena tekanan. Simptom yang timbul karena peradangan ada macam-macam biasanya berupa rasa sakit yang justru menghebat pada malam hari, dan tidak berkurang kendati si penderita beristirahat. Jenis-jenis neuritis dinamakan sesuai dengan plexus atau urat saraf yang terserang, misalnya : a. Neuritis plexus brakhialis yang mungkin disebabkan infeksi, cedera ataupun tekanan. b. Neuritis nervus radialis, dapat cidera apabila lengan dibiarkan bergelantungan pada sisi alat pengusung atau meja operasi. c. Tekanan pada nervus ulnaris, dapat timbul karena bertelekan pada siku pada saat berbaring. d. Kompresi nervus medianus dalam saluran karpal.
  • 15. • 8. Neuritis siatika atau lebih dikenal dengan siatika • Timbulnya siatika sering kali diduga disebabkan tekanan yang berasal dari prolapsus diskus intervertebralis atau karena cedera lain pada bagian bawah kolumna vertebra. • Nervus popliteus lateralis apabila tungkai dibalut gips, dapat tertekan pada saat gips itu melingkari kepala fibula. • 9. Ensefaliatis adalah peradangan pada jaringan otak, yang biasanya disebabkan infeksi virus. • 10. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak. • · Bedah saraf adalah cabang atau jenis pembedahan yang sangat khusus serta berkembang pesat. Termasuk kedalamnya adalah semua pembedahan yang dilakukan terhadap otak, sumsum tulang belakang dan saraf tepi. • · Kraniotomi adalah melubangi tengkorak, yang umumnya dilaksanakan bila terdapat tumor, darah atau gumpalan darah ataupun fraktur pada kubah yang dapat menekan otak.
  • 16. BAB III PENUTUP KESIMPULAN : 1. Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain 2. Syaraf (neuron)terdiri dari : · Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi guna transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls yang menuju ke dendrit. · Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls. · Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin, norepinephrin). 3. Proses terjadinya konduksi impuls syaraf ada dua teori : a. Teori Membran b. Teori Penyaluran Sirkuit Lokal 4. Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain : a. Sistem syaraf pusat terdiri dari : b. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang berhubungan dengan syaraf pusat secara langsung maupun tidak langsung.