SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Peranan Neurotransmiter Otak Pada 
Gangguan Perilaku dan 
Gangguan Psikiatrik 
Peranan Neurotransmiter Otak Pada Gangguan Perilaku 
dan Gangguan Psikiatrik 
Dalam berbagai tinjauan penelitian berbasis imunoneuropatobiologis menunjukkan 
bahwa Neurotransmiter berperanan sangat penting dalam gangguan perilaku dan 
gangguan psikiatrik. Neurotransmiter yang berpengaruh pada terjadinya gangguan 
perilaku dan pskiatrik diantaranya adalah dopamin, norepinefrin, serotonin, GABA, 
glutamat dan asetilkolin. Selain itu, penelitian-penelitian juga menunjukksan adanya 
kelompok neurotransmiter lain yang berperan penting pada timbulnya mania, yaitu 
golongan neuropeptida, termasuk endorfin, somatostatin, vasopresin dan oksitosin. 
Diketahui bahwa neurotransmiter-neurotransmiter ini, dalam beberapa cara, tidak 
seimbang (unbalanced) pada otak individu mania dibanding otak individu normal. 
GABA diketahui menurun kadarnya dalam darah dan cairan spinal pada pasien 
mania. Norepinefrin meningkat kadarnya pada celah sinaptik, tapi dengan serotonin 
normal. Dopamin juga meningkat kadarnya pada celah sinaptik, menimbulkan 
hiperaktivitas dan asgresivitas mania, seperti juga pada skizofrenia. Antidepresan 
trisiklik dan MAO inhibitor yang meningkatkan epinefrin bisa merangsang timbulnya 
mania, dan antipsikotik yang mem-blok reseptor dopamin yang menurunkan kadar 
dopamin bisa memperbaiki mania, seperti juga pada skizofrenia. 
Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk 
komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi ini, dikenal 
sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai pembawa pesan, 
mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-pesannya. 
Bila satu sel syaraf (neuron) berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. Satu neuron 
mengirimkan pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di 
dekatnya melalui celah sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik tersebut. 
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. 
Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan 
datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai 
penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara 
sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di 
otak dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di 
sampaikan ke bagian-bagian lain. 
Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan dengan otak di atur melalui tiga cara, 
yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di sebut neurotransmitter dan hormon yang 
dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh aktivitas di otak memanfaatkan neurotransmitter. 
Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:
 Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina 
 Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin 
 Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll. 
Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan yang 
berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino. 
Asam amino merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan 
kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran. 
Jaringan otak terdiri atas berjuta-juta sel otak yang disebut neuron. Sel ini terdiri atas badan 
sel, ujung axon dan dendrit. Antara ujung sel neuron satu dengan yang lain terdapat celah 
yang disebut celah sinaptik atau sinapsis. Satu neuron menerima berbagai macam informasi 
yang datang, mengolah atau mengintegrasikan informasi tersebut, lalu mengeluarkan 
responsnya yang dibawa suatu senyawa neurokimiawi yang disebut neurotransmiter. Terjadi 
potensial aksi dalam membran sel neuron yang memungkinkan dilepaskannya molekul 
neurotransmiter dari axon terminalnya (prasinaptik) ke celah sinaptik lalu ditangkap reseptor 
di membran sel dendrit dari neuron berikutnya. Terjadilah loncatan listrik dan komunikasi 
neurokimiawi antar dua neuron. Pada reseptor bisa terjadi “supersensitivitas” dan 
“subsensitivitas”. Supersensitivitas berarti respon reseptor lebih tinggi dari biasanya, yang 
menyebabkan neurotransmiter yang ditarik ke celah sinaptik lebih banyak jumlahnya yang 
berakibat naiknya kadar neurotransmiter di celah sinaptik tersebut. Subsensitivitas reseptor 
adalah bila terjadi sebaliknya. Bila reseptor di blok oleh obat tertentu maka kemampuannya 
menerima neurotransmiter akan hilang dan neurotransmiter yang ditarik ke celah sinaptik 
akan berkurang yang menyebabkan menurunnya kadar (jumlah) neurotransmiter tertentu di 
celah sinaptik. 
Suatu kelompok neurotransmiter adalah amin biogenik, yang terdiri atas enam 
neurotransmiter yaitu dopamin, norepinefrin, epinefrin, serotonin, asetilkholin dan histamin. 
Dopamin, norepinefrin, dan epinefrin disintesis dari asam amino yang sama, tirosin, dan 
diklasifikasikan dalam satu kelompok sebagai katekolamin. Serotonin disintesis dari asam 
amino triptofan dan merupakan satu-satunya indolamin dalam kelompok itu. Serotonin juga 
dikenal sebagai 5-hidroksitriptamin (5-HT). 
Selain kelompok amin biogenik, ada neurotransmiter lain dari asam amino. Asam amino 
dikenal sebagai pembangun blok protein. Dua neurotransmiter utama dari asam amino ini 
adalah gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glutamate. GABA adalah asam amino 
inhibitor (penghambat), sedang glutamate adalah asam amino eksitator. Kadang cara 
sederhana untuk melihat kerja otak adalah dengan melihat keseimbangan dari kedua 
neurotransmiter tersebut. 
Bila oleh karena suatu hal, misalnya subsensitivitas reseptor-reseptor pada membran sel 
paskasinaptik, neurotransmiter epinefrin, norepinefrin, serotonin, dopamin menurun kadarnya 
pada celah sinaptik, terjadilah sindrom depresi. Demikian pula bila terjadi disregulasi 
asetilkholin yang menyebabkan menurunnya kadar neurotransmiter asetilkolin di celah 
sinaptik, terjadilah gejala depresi. 
Monoamin dan Depresi 
 Penelitian menunjukkan bahwa zat-zat yang menyebabkan berkurangnya monoamin, 
seperti reserpin, dapat menyebabkan depresi.Akibatnya timbul teori yang menyatakan
bahwa berkurangnya ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama NE dan 
serotonin, dapat menyebabkan depresi. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya obat 
antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang bekerja meningkatkan 
monoamin di sinap. Peningkatan monoamin dapat memperbaiki depresi. 
Serotonin 
 Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks 
serebri, hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan hipokampus. Proyeksi ke 
tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik. 
Ada sekitar 14 reseptor serotonin, 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di 
susunan syaraf pusat. 
 Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. Sistem serotonin 
yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik 
sirkadian (siklus tidur-bangun, temperatur tubuh, dan fungsi axis HPA). Serotonin 
bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang 
terarah dan bertujuan. Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan 
reptilia. 
 Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang 
mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, 
dan gangguan makan. 
 Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi 
sistem serotonin tersebut. 
 Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri, 
mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi 
atau marah dan libido. 
 Gejala Defisit : Irritabilitas & Agresif, Depresi & Ansietas, Psikosis, Migren, 
Gangguan fungsi seksual, Gangguan tidur & Gangguan kognitif, Gangguan makan. 
Obsessive compulsive disorder (OCD) 
 Gejala Berlebihan : Sedasi, Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang 
jarang: halusinasi 
 Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. Dari penelitian dengan alat 
pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A 
pada pasien dengan depresi berat. Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda 
kerentanan terhadap kekambuhan depresi. 
 Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal 
dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. Kadar 
serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri. 
 Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun pada pasien 
depresi. Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi 
yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi. 
Memori, atensi, dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. 
Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. Ia 
dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan. 
 Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid). Terdapat 
penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi. Penurunan ini 
sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri. 
 Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA 
aksis. Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak 
sesuai dengan penurunan serotonin. Pada penderita depresi mayor didapatkan
penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal. Ini menunjukkan bahw 
adanya gangguan serotonin pada depresi. 
 Pada penderita bulimia nervosa (BN), dan terkait pesta-purge sindrom, faktor 
serotonin pusat (5-hydroxytryptamine, 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk 
disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian. 
Pada temuan dari studi neurobiologis, molekul-genetik, dan otak-pencitraan, telah 
diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimia. 
Asetilkolin 
 Neuron kolinergik mengandung setilkolin yang terdistribusi difus di korteks serebri 
dan mempunyai hubungan timbal balik dengan sistem monoamin. Abnormal kadar 
kolin (prekursor asetilkolin) terdapat di otak pasien depresi. Obat yang bersifat agonis 
kolinergik dapat menyebabkan letargi, anergi, dan retardasi psikomotor pada orang 
normal. Selain itu, ia juga dapat mengeksaserbasi simptom-simptom depresi dan 
mengurangi simptom mania. 
 Hipotesis kolinergik mengklaim bahwa penurunan fungsi kognitif pada demensia 
terutama terkait dengan penurunan neurotransmisi kolinergik. Hipotesis ini telah 
menyebabkan minat yang besar dalam keterlibatan putatif dari neurotransmisi 
kolinergik dalam proses pembelajaran dan memori. 
 Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan 
pemusatan perhatian. Berperan pula pada proses penyimpanan dan pemanggilan 
kembali ingatan, atensi dan respon individu. Di otak, asetilkolin ditemukan pada 
cerebral cortex, hippocampus (terlibat dalam fungís ingatan), bangsal ganglia 
(terlbat dalam fungís motoris), dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris). 
Ach merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. Ia 
ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak. AcH memiliki 
konsentrasi tinggi di basal ganglia dan cortex motorik. 
 Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur atensi, memori, rasa haus, 
pengaturan mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot. 
 Gejala Defisit: Kurangnya inhibisi, Berkurangnya fungsi memori, Euphoria, 
Antisosial, Penurunan fungsi bicara 
 Gejala Berlebihan: Over-inhibisi, Anxietas & Depresi dan Keluhan Somatic 
 Asetilkolin merupakan neurotransmiter hasil sintesa dari bahan utama berupa kolin. 
Saat ini, sangat cukup banyak penelitian yang mengkaji peranan kolin dalam 
pembelajaran. 
 Peran asetilkolin (Ach) dalam fungsi kognitif diselidiki. Keterlibatan AcH dalam 
proses pembelajaran dan memori. Terutama, penggunaan skopolamin sebagai alat 
farmakologis dikritik. Dalam bidang perilaku neuroscience racun kolinergik yang 
sangat spesifik telah dikembangkan. Tampaknya bahwa kerusakan yang lebih besar 
dan lebih spesifik kolinergik, efek sedikit dapat diamati pada tingkat perilaku. 
Korelasi antara penurunan penanda kolinergik dan penurunan kognitif pada demensia 
mungkin tidak tebang habis seperti yang telah diasumsikan. Keterlibatan sistem 
neurotransmitter lain dalam fungsi kognitif secara singkat dibahas. Dengan 
mempertimbangkan hasil dari berbagai bidang penelitian, gagasan bahwa AcH 
memainkan peran penting dalam belajar dan proses memori tampaknya dilebih-lebihkan. 
Bahkan ketika peran sistem neurotransmitter lainnya dalam belajar dan 
memori dipertimbangkan, tidak mungkin bahwa AcH memiliki peran tertentu dalam 
proses ini. Atas dasar data yang tersedia, AcH tampaknya lebih khusus terlibat dalam 
proses attentional dibandingkan dalam proses pembelajaran dan memori
Noradrenergik atau Norepinefrin 
 Norepinephrine memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam 
konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral. Selain itu 
ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf simpatis. 
 Norepinephrine dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan melalui 
proses reuptake aktif. 
 Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi; 
mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan memory. 
 Gejala Defisit : Ketumpulan. Kurang energi (Fatique), Depresi 
 Gejala Berlebihan : Anxietas. kesiagaan berlebih. Penurunan rasa awas, Paranoia, 
Kurang napsu makan. dan Paranoid 
 Badan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di locus 
ceruleus(LC) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri, sistem limbik, basal 
ganglia, hipotalamus dan talamus. Ia berperan dalam mulai dan mempertahankan 
keterjagaan (proyeksi ke limbiks dan korteks). Proyeksi noradrenergik ke hipokampus 
terlibat dalam sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan aktivasi locus 
ceruleus dan juga berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari. Locus 
ceruleus juga tempat neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber 
utama sekresi norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer. 
 Stresor akut dapat meningkatkan aktivitas LC. Selama terjadi aktivasi fungsi LC, 
fungsi vegetatif seperti makan dan tidur menurun. Persepsi terhadap stressor 
ditangkap oleh korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke LC, selanjutnya 
ke komponen simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor akut tsb. Porses kognitif 
dapat memperbesar atau memperkecil respon simpatoadrenal terhadap stressor akut 
tersebut. 
 Rangsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di otak) meningkat 
pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku yang bertujuan. Stressor yang 
menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di forbrain medial. Penurunan ini 
dapat menyebabkan anergia, anhedonia, dan penurunan libido pada depresi. 
 Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG). 
Penurunan aktivitas norepinefrin sentral dapat dilihat berdasarkan penurunan ekskresi 
MHPG. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa MHPG mengalami defisiensi pada 
penderita depresi. Kadar MHPG yang keluar di urin meningkat kadarnya pada 
penderita depresi yang di ECT (terapi kejang listrik). 
Dopamin 
 Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada kesimpulan 
bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan. Melalui 
mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin, maka hubungan zat kimia 
ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas. 
 Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi 
retikuler. Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin, yang berfungsi membantu otak 
mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental. 
 Walaupun dopamin di produksi oleh otak, individu tetap membutuhkan asupan tirosin 
yang cukup guna memproduksi dopamin. Tirosin di temukan pada makanan 
berprotein seperti : daging, produk-produk susu (sperti keju), ikan , kacang panjang, 
kacang-kacangan dan produk kedelai. Dengan 3-4 ons protein sehari, energi kita akan 
lebih terjaga.
 Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-neuron 
yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada 
regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi 
 Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area. 
Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara 
serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke 
struktur garis tengah (midline) 
 Ada empat jaras dopamin di otak, yaitu tuberoinfundobulair, nigrostriatal, 
mesolimbik, mesokorteks-mesolimbik. Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi, 
konsentrasi, memulai aktivitas yang bertujuan, terarah dan kompleks, serta tugas-tugas 
fungsi eksekutif. Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan 
gangguan kognitif, motorik, dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom 
depresi. 
Glutamate 
 Asam amino glutamat dan glisisn merupakan neurotransmiter utama di SSP, yang 
terdistribusi hampir di seluruh otak. Ada 5 reseptor glutamat, yaitu NMDA, kainat, L-AP4, 
dan ACPD. Bila berlebihan, glutamat bisa menyebabkan neurotoksik. Obat-obat 
yang antagonis terhadap NMDA mempunyai efek antidepresan. 
 Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak dimana hampir tiap 
area otak berisi glutamate. Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal dan 
di dalam sel cerebellar. Gangguan pada neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan 
atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi. 
 Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan memelihara 
ufngsi automatic. 
 Gejala Defisit : Gangguan memori, Low energy, Distractibilitas. Schizophrenia 
 Gejala Berlebihan : Kindling, Seizures dan Bipolar affective disorder. 
GABA 
 GABA merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam gejala-gejala 
pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron GABA. 
 GABA (gamma-aminobutyric acid) memiliki efek inhibisi terhadap monoamin, 
terutama pada sistem mesokorteks dan mesolimbik. 
 Pada penderita depresi terdapat penurunan GABA. Stressor khronik dapat mengurangi 
kadar GABA dan antidepresor dapat meningkatkan regulasi reseptor GABA.Banyak 
pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan Neurotransmitter utama untuk 
sel Purkinje. GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism oleh GABA 
transaminase 
 Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan 
aktif dalam fungsi eksitasi. 
 Gejala Defisit : Irritabilitas, Hostilitas, Tension and worry, Anxietas, Seizure. 
 Gejala Berlebihan : Mengurangi rangsang selular, Sedasi dan Gangguan memori 
HPA aksis (Hypothalamic-Pituitary-Adrenal) 
 Bila pengalaman yang berbentuk stressor dalam kehidupan sehari-hari kita tercatat 
dalam korteks serebri dan sistem limbik sebagai stresor atau emosi yang mengganggu, 
bagian dari otak ini akan mengirim pesan ke tubuh. Tubuh meningkatkan
kewaspadaan untuk mengatasi stressor tersebut. Target adalah kelenjar adrenal. 
Adrenal akan mengeluarkan hormon kortisol untuk mempertahankan kehidupan. 
Kortisol memegang peranan penting dalam mengatur tidur, nafsu makan, fungsi 
ginjal, sistem imun, dan semua faktor penting kehidupan. Peningkatan aktivitas 
glukokortikoid (kortizol) merupakan respon utama terhadap stressor. Kadar kortisol 
yang meningkat menyebabkan “umpan balik”, yaitu hipotalamus menekan sekresi 
cortikotropik-releasing hormone (CRH), kemudian mengirimkan pesan ini ke 
hipofisis sehingga hipofisi juga menurunkan produksi adrenocortictropin hormon 
(ACTH). Akhirnya pesan ini juga diteruskan kembali ke adrenal untuk mengurangi 
produksi kortisol. 
 Pengalaman buruk seperti penganiayaan pada masa anak atau penelantaran pada awal 
perkembangan merupakan faktor yang bermakna untuk terjadinya gangguan mood 
pada masa dewasa. 
 Sistem CRH merupakan sistem yang paling terpengaruh oleh stressor yang dialami 
seseorang pada awal kehidupannya. Stressor yang berulang menyebabkan 
peningkatan sekresi CRH, dan penurunan sensitivitas reseptor CRH adenohipofisis. 
Stressor pada awal masa perkembangan ini dapat menyebabkan perubahan yang 
menetap pada sistem neurobiologik atau dapat membuat jejak pada sistem syaraf yang 
berfungsi merespon respon tersebut. Akibatnya, seseorang menjadi rentan terhadap 
stressor dan resiko terhadap penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stressor 
meningkat, seperti terjadinya depresi setelah dewasa. 
 Stressor pada awal kehidupan seperti perpisahan dengan ibu, pola pengasuhan buruk, 
menyebabkan hiperaktivitas sistem neuron CRH sepanjang kehidupannya. Selain itu , 
setelah dewasa, reaktivitas aksis HPA sangat berlebihan terhadap stressor. 
 Adanya faktor genetik yang disertai dengan stressor di awal kehidupan, 
mengakibatkan hiperaktivitas dan sensitivitas yang menetap pada sistem syaraf. 
Keadaan ini menjadi dasar kerentanan seseorang terhadap depresi setelah dewasa. 
Depresi dapat dicetuskan hanya oleh stressor yang derajatnya sangat ringan. 
 Peneliti lain melaporkan bahwa respons sistem otonom dan hipofisis-adrenal terhadap 
stressor psikososial pada wanita dengan depresi yang mempunyai riwayat penyiksaan 
fisik dan seksual ketika masa anak lebih tinggi dibanding kontrol. 
 Stressor berat di awal kehidupan menyebabkan kerentanan biologik seseorang 
terhadap stressor. Kerentanan ini menyebabkan sekresi CRH sangat tinngi bila orang 
tersebut menghadapi stressor. Sekresi tinggi CRH ini akan berpengaruh pula pada 
tempat di luar hipotalamus, misalnya di hipokampus. Akibatnya, mekanisme “umpan 
balik” semakin terganggu. Ini menyebabkan ketidakmampuan kortisol menekan 
sekresi CRH sehingga pelepasan CRH semakin tinggi. Hal ini mempermudah 
seseorang mengalami depresi mayor, bila berhadapan dengan stressor. 
 Peningkatan aktivitas aksis HPA meningkatkan kadar kortisol. Bila peningkatan kadar 
kortisol berlangsung lama, kerusakan hipokampus dapat terjadi. Kerusakan ini 
menjadi prediposisi depresi. Simptom gangguan kognitif pada depresi dikaitkan 
dengan gangguan hipokampus 
 Hiperaktivitas aksis HPA merupakan penemuan yang hampir selalu konsisten pada 
gangguan depresi mayor. Gangguan aksis HPA pada depresi dapat ditunjukkan 
dengan adanya hiperkolesterolemia, resistennya sekresi kortisol terhadap supresi 
deksametason, tidak adanya respon ACTH terhadap pemberian CRH, dan 
peningkatan konsentrasi CRH di cairan serebrospinal. Gangguan aksis HPA, pada 
keadaan depresi, terjadi akibat tidak berfungsinya sistem otoregulasi atau fungsi 
inhibisi umpan balik. Hal ini dapat diketahui dengan test DST (dexamethasone 
supression test).
Endorphin 
 Endorphin adalah suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord yang 
mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. Dalam keadaan defisit adalah 
Keluhan Somatic. 
 6. Glisin 
 Glisin (Gly, G) atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana. 
Rumus kimianya NH2CH2COOH. Glisin merupakan asam amino terkecil dari 20 
asam amino yang umum ditemukan dalam protein. Kodonnya adalah GGU, GGC, 
GGA dan GGG. 
 Glisin merupakan satu-satunya asam amino yang tidak memiliki isomer optik karena 
gugus residu yang terikat pada atom karbon alpha adalah atom hidrogen sehingga 
terjadi simetri. Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin. 
 Glisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi 
karena strukturnya sederhana. Sebagai contoh, glisin adalah satu-satunya asam amino 
internal pada heliks kolagen, suatu protein struktural. Pada sejumlah protein penting 
tertentu, misalnya sitokrom c, mioglobin, dan hemoglobin, glisin selalu berada pada 
posisi yang sama sepanjang evolusi (terkonservasi). Penggantian glisin dengan asam 
amino lain akan merusak struktur dan membuat protein tidak berfungsi dengan 
normal. Secara umum protein tidak banyak pengandung glisina. Perkecualian ialah 
pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisin. 
 Glisin bekerja sebagai transmiter inhibisi pada sistem saraf pusat, terutama pada 
medula spinalis, brainstem, dan retina. Jika reseptor glisin teraktivasi, korida 
memasuki neuron melalui reseptor inotropik, menyebabkan terjadinya potensial 
inhibisi post sinaps (Inhibitory postsynaptic potential / IPSP). Strychnine merupakan 
antagonis reseptor glisin yang kuat, sedangkan bicuculline merupakan antagonis 
reseptor glisin yang lemah. Glisin merupakan reseptor agonis bagi glutamat reseptor 
NMDA.
3. GlutamateGlutamate merupakan neurotransmitter yang paling umum di 
sistem saraf pusat, jumlahnya kira-kira separuh dari semua neurons di otak. Sangat 
penting dalam hal memori. Kelebihan Glutamate akan membunuh neuron di otak. 
Terkadang kerusakan otak atau stroke akan mengakibatkan produksi glutamat 
berlebih akan mengakibatkan kelebihan dan diakhiri dengan banyak sel-sel otak mati 
daripada yang asli dari trauma. AlS, lebih dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig’s, dari 
hasil produksi berlebihan glutamate. Banyak percaya mungkin juga cukup 
bertanggung jawab untuk berbagai penyakit pada sistem saraf, dan mencari cara untuk 
meminimalisir efek. 
9. Asetilkolin 
Asetilkolin disekresi oleh neuron-neuron yang terdapat di sebagian besar daerah otak, 
namun khususnya oleh sel-sel piramid besar korteks motorik, oleh beberapa neuron dalam 
ganglia basalis, neuron motorik yang menginervasi otot rangka, neuron preganglion sistem 
saraf otonom,, neuron postganglion sistem saraf simpatik,. Pada sebagian besar contoh di atas 
asetilkolin memiliki efek eksitasi, namun asetilkolin juga telah diketahui memilik efek 
inhibisi pada beberapa ujung saraf parasimpatik perifer, misalnya inhibisi jantung oleh nervus 
vagus. 
b. Norephineprin 
Disekresi oleh sebagian besar neuron yang badan sel/somanya terletak pada batang 
otak dan hipothalamus. Secara khas neuron-neuron penyekresi norephineprin yang terletak di 
lokus seruleus di dalam pons akan mengirimkan serabut-serabut saraf yang luas di dalam otak 
dan akan membantu pengaturan seluruh aktivitas dan perasaan, seperti peningkatan 
kewaspadaan. Pada sebagian daerah ini, norephineprin mungkin mengaktivasi reseptor 
aksitasi, namun pada yang lebih sempit malahan mengatur reseptor inhibisi. Norephineprin 
juga sebagian disekresikan oleh sebagian besar neuron post ganglion sistem saraf 
simpatisdimana ephineprin merangsang beberapa organ tetapi menghambat organ yang lain
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan

More Related Content

What's hot

019 belajar membaca tanpa mengeja buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...
019 belajar membaca tanpa mengeja  buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...019 belajar membaca tanpa mengeja  buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...
019 belajar membaca tanpa mengeja buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...sehroni
 
Kelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriKelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriw0nd0
 
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasaProposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasaKhoiril Anam
 
Laporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempeLaporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempeIndra SHkm
 
Proposal www.i-kedai.com usaha sembako
Proposal www.i-kedai.com usaha sembakoProposal www.i-kedai.com usaha sembako
Proposal www.i-kedai.com usaha sembakoFurqan Lubis
 
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiBahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiDayana Florencia
 
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fbFirman Bachtiar
 
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalBab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalnatal kristiono
 
Proposal Usaha Toko Kelontong Rumahan
Proposal Usaha Toko Kelontong RumahanProposal Usaha Toko Kelontong Rumahan
Proposal Usaha Toko Kelontong RumahanYenny Agustin
 
Bupena 1 c t5 st1 kn13n
Bupena 1 c t5 st1 kn13nBupena 1 c t5 st1 kn13n
Bupena 1 c t5 st1 kn13nRasmujo Kahar
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Syaiful Ahdan
 
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...Brassindo Persada
 
Tugas Pendidikan Karakter
Tugas Pendidikan KarakterTugas Pendidikan Karakter
Tugas Pendidikan KarakterBoy Hilman
 
PPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptx
PPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptxPPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptx
PPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptxDanialAskar
 

What's hot (20)

019 belajar membaca tanpa mengeja buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...
019 belajar membaca tanpa mengeja  buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...019 belajar membaca tanpa mengeja  buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...
019 belajar membaca tanpa mengeja buku 1 oleh intan noviana msi [www.pustaka...
 
Kelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriKelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sri
 
Profil penulis
Profil penulisProfil penulis
Profil penulis
 
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasaProposal kegiatan peringatan bulan bahasa
Proposal kegiatan peringatan bulan bahasa
 
Laporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempeLaporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempe
 
Proposal www.i-kedai.com usaha sembako
Proposal www.i-kedai.com usaha sembakoProposal www.i-kedai.com usaha sembako
Proposal www.i-kedai.com usaha sembako
 
Outline skripsi
Outline skripsiOutline skripsi
Outline skripsi
 
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiBahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
 
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
 
Surat permohonan pengunduran diri
Surat  permohonan pengunduran diriSurat  permohonan pengunduran diri
Surat permohonan pengunduran diri
 
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalBab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
 
Proposal Usaha Toko Kelontong Rumahan
Proposal Usaha Toko Kelontong RumahanProposal Usaha Toko Kelontong Rumahan
Proposal Usaha Toko Kelontong Rumahan
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
Bupena 1 c t5 st1 kn13n
Bupena 1 c t5 st1 kn13nBupena 1 c t5 st1 kn13n
Bupena 1 c t5 st1 kn13n
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
 
Tugas Pendidikan Karakter
Tugas Pendidikan KarakterTugas Pendidikan Karakter
Tugas Pendidikan Karakter
 
Kata pengantar makalah
Kata pengantar makalahKata pengantar makalah
Kata pengantar makalah
 
PPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptx
PPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptxPPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptx
PPT_RENCANA_BISNIS_KLP_1.pptx
 

Similar to Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuronNeurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuronheri damanik
 
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversiKuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversiElviraYunita2
 
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.pptMatriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.pptSriHariatiDongge
 
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfFARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfYonetaSrangenge1
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...gex'z windha suardika
 
C9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiC9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiCatatan Medis
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxelly394769
 
Slide depresi bag puji
Slide depresi bag pujiSlide depresi bag puji
Slide depresi bag pujiAgung Yihuu
 
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdfPPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdffiah0289
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitteratika rizki
 
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docxPPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docxfiah0289
 

Similar to Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan (20)

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuronNeurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron
 
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
 
Depresi & mania
Depresi & maniaDepresi & mania
Depresi & mania
 
Tinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofreniaTinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofrenia
 
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversiKuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
 
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.pptMatriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
 
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfFARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
 
C9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiC9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik Farmakologi
 
Ii. obat otonom
Ii. obat otonomIi. obat otonom
Ii. obat otonom
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
 
Slide depresi bag puji
Slide depresi bag pujiSlide depresi bag puji
Slide depresi bag puji
 
Kelompok 2 9e
Kelompok 2 9eKelompok 2 9e
Kelompok 2 9e
 
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNAObat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdfPPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
 
BIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptxBIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptx
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docxPPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
 

More from I Gede Kusuma Pro

More from I Gede Kusuma Pro (7)

47476385 laporan-pendahuluan-bph
47476385 laporan-pendahuluan-bph47476385 laporan-pendahuluan-bph
47476385 laporan-pendahuluan-bph
 
Pms
PmsPms
Pms
 
Alay
AlayAlay
Alay
 
Pengertian sel dan metabolisme
Pengertian sel dan metabolismePengertian sel dan metabolisme
Pengertian sel dan metabolisme
 
makalah karangan deskripsi
makalah karangan deskripsimakalah karangan deskripsi
makalah karangan deskripsi
 
Definisi anatomi
Definisi anatomiDefinisi anatomi
Definisi anatomi
 
Euthanasia
EuthanasiaEuthanasia
Euthanasia
 

Recently uploaded

DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxmirzagozali2
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 

Recently uploaded (20)

DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 

Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan

  • 1. Peranan Neurotransmiter Otak Pada Gangguan Perilaku dan Gangguan Psikiatrik Peranan Neurotransmiter Otak Pada Gangguan Perilaku dan Gangguan Psikiatrik Dalam berbagai tinjauan penelitian berbasis imunoneuropatobiologis menunjukkan bahwa Neurotransmiter berperanan sangat penting dalam gangguan perilaku dan gangguan psikiatrik. Neurotransmiter yang berpengaruh pada terjadinya gangguan perilaku dan pskiatrik diantaranya adalah dopamin, norepinefrin, serotonin, GABA, glutamat dan asetilkolin. Selain itu, penelitian-penelitian juga menunjukksan adanya kelompok neurotransmiter lain yang berperan penting pada timbulnya mania, yaitu golongan neuropeptida, termasuk endorfin, somatostatin, vasopresin dan oksitosin. Diketahui bahwa neurotransmiter-neurotransmiter ini, dalam beberapa cara, tidak seimbang (unbalanced) pada otak individu mania dibanding otak individu normal. GABA diketahui menurun kadarnya dalam darah dan cairan spinal pada pasien mania. Norepinefrin meningkat kadarnya pada celah sinaptik, tapi dengan serotonin normal. Dopamin juga meningkat kadarnya pada celah sinaptik, menimbulkan hiperaktivitas dan asgresivitas mania, seperti juga pada skizofrenia. Antidepresan trisiklik dan MAO inhibitor yang meningkatkan epinefrin bisa merangsang timbulnya mania, dan antipsikotik yang mem-blok reseptor dopamin yang menurunkan kadar dopamin bisa memperbaiki mania, seperti juga pada skizofrenia. Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi ini, dikenal sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai pembawa pesan, mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Bila satu sel syaraf (neuron) berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. Satu neuron mengirimkan pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di dekatnya melalui celah sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik tersebut. Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di sampaikan ke bagian-bagian lain. Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan dengan otak di atur melalui tiga cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di sebut neurotransmitter dan hormon yang dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh aktivitas di otak memanfaatkan neurotransmitter. Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:
  • 2.  Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina  Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin  Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll. Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan yang berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino. Asam amino merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran. Jaringan otak terdiri atas berjuta-juta sel otak yang disebut neuron. Sel ini terdiri atas badan sel, ujung axon dan dendrit. Antara ujung sel neuron satu dengan yang lain terdapat celah yang disebut celah sinaptik atau sinapsis. Satu neuron menerima berbagai macam informasi yang datang, mengolah atau mengintegrasikan informasi tersebut, lalu mengeluarkan responsnya yang dibawa suatu senyawa neurokimiawi yang disebut neurotransmiter. Terjadi potensial aksi dalam membran sel neuron yang memungkinkan dilepaskannya molekul neurotransmiter dari axon terminalnya (prasinaptik) ke celah sinaptik lalu ditangkap reseptor di membran sel dendrit dari neuron berikutnya. Terjadilah loncatan listrik dan komunikasi neurokimiawi antar dua neuron. Pada reseptor bisa terjadi “supersensitivitas” dan “subsensitivitas”. Supersensitivitas berarti respon reseptor lebih tinggi dari biasanya, yang menyebabkan neurotransmiter yang ditarik ke celah sinaptik lebih banyak jumlahnya yang berakibat naiknya kadar neurotransmiter di celah sinaptik tersebut. Subsensitivitas reseptor adalah bila terjadi sebaliknya. Bila reseptor di blok oleh obat tertentu maka kemampuannya menerima neurotransmiter akan hilang dan neurotransmiter yang ditarik ke celah sinaptik akan berkurang yang menyebabkan menurunnya kadar (jumlah) neurotransmiter tertentu di celah sinaptik. Suatu kelompok neurotransmiter adalah amin biogenik, yang terdiri atas enam neurotransmiter yaitu dopamin, norepinefrin, epinefrin, serotonin, asetilkholin dan histamin. Dopamin, norepinefrin, dan epinefrin disintesis dari asam amino yang sama, tirosin, dan diklasifikasikan dalam satu kelompok sebagai katekolamin. Serotonin disintesis dari asam amino triptofan dan merupakan satu-satunya indolamin dalam kelompok itu. Serotonin juga dikenal sebagai 5-hidroksitriptamin (5-HT). Selain kelompok amin biogenik, ada neurotransmiter lain dari asam amino. Asam amino dikenal sebagai pembangun blok protein. Dua neurotransmiter utama dari asam amino ini adalah gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glutamate. GABA adalah asam amino inhibitor (penghambat), sedang glutamate adalah asam amino eksitator. Kadang cara sederhana untuk melihat kerja otak adalah dengan melihat keseimbangan dari kedua neurotransmiter tersebut. Bila oleh karena suatu hal, misalnya subsensitivitas reseptor-reseptor pada membran sel paskasinaptik, neurotransmiter epinefrin, norepinefrin, serotonin, dopamin menurun kadarnya pada celah sinaptik, terjadilah sindrom depresi. Demikian pula bila terjadi disregulasi asetilkholin yang menyebabkan menurunnya kadar neurotransmiter asetilkolin di celah sinaptik, terjadilah gejala depresi. Monoamin dan Depresi  Penelitian menunjukkan bahwa zat-zat yang menyebabkan berkurangnya monoamin, seperti reserpin, dapat menyebabkan depresi.Akibatnya timbul teori yang menyatakan
  • 3. bahwa berkurangnya ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama NE dan serotonin, dapat menyebabkan depresi. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya obat antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang bekerja meningkatkan monoamin di sinap. Peningkatan monoamin dapat memperbaiki depresi. Serotonin  Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks serebri, hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan hipokampus. Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik. Ada sekitar 14 reseptor serotonin, 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat.  Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun, temperatur tubuh, dan fungsi axis HPA). Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan. Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia.  Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan gangguan makan.  Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut.  Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido.  Gejala Defisit : Irritabilitas & Agresif, Depresi & Ansietas, Psikosis, Migren, Gangguan fungsi seksual, Gangguan tidur & Gangguan kognitif, Gangguan makan. Obsessive compulsive disorder (OCD)  Gejala Berlebihan : Sedasi, Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang: halusinasi  Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat. Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi.  Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri.  Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun pada pasien depresi. Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi. Memori, atensi, dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan.  Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid). Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi. Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri.  Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis. Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin. Pada penderita depresi mayor didapatkan
  • 4. penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal. Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi.  Pada penderita bulimia nervosa (BN), dan terkait pesta-purge sindrom, faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine, 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian. Pada temuan dari studi neurobiologis, molekul-genetik, dan otak-pencitraan, telah diungkapkan model integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimia. Asetilkolin  Neuron kolinergik mengandung setilkolin yang terdistribusi difus di korteks serebri dan mempunyai hubungan timbal balik dengan sistem monoamin. Abnormal kadar kolin (prekursor asetilkolin) terdapat di otak pasien depresi. Obat yang bersifat agonis kolinergik dapat menyebabkan letargi, anergi, dan retardasi psikomotor pada orang normal. Selain itu, ia juga dapat mengeksaserbasi simptom-simptom depresi dan mengurangi simptom mania.  Hipotesis kolinergik mengklaim bahwa penurunan fungsi kognitif pada demensia terutama terkait dengan penurunan neurotransmisi kolinergik. Hipotesis ini telah menyebabkan minat yang besar dalam keterlibatan putatif dari neurotransmisi kolinergik dalam proses pembelajaran dan memori.  Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan pemusatan perhatian. Berperan pula pada proses penyimpanan dan pemanggilan kembali ingatan, atensi dan respon individu. Di otak, asetilkolin ditemukan pada cerebral cortex, hippocampus (terlibat dalam fungís ingatan), bangsal ganglia (terlbat dalam fungís motoris), dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris). Ach merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. Ia ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak. AcH memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan cortex motorik.  Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur atensi, memori, rasa haus, pengaturan mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot.  Gejala Defisit: Kurangnya inhibisi, Berkurangnya fungsi memori, Euphoria, Antisosial, Penurunan fungsi bicara  Gejala Berlebihan: Over-inhibisi, Anxietas & Depresi dan Keluhan Somatic  Asetilkolin merupakan neurotransmiter hasil sintesa dari bahan utama berupa kolin. Saat ini, sangat cukup banyak penelitian yang mengkaji peranan kolin dalam pembelajaran.  Peran asetilkolin (Ach) dalam fungsi kognitif diselidiki. Keterlibatan AcH dalam proses pembelajaran dan memori. Terutama, penggunaan skopolamin sebagai alat farmakologis dikritik. Dalam bidang perilaku neuroscience racun kolinergik yang sangat spesifik telah dikembangkan. Tampaknya bahwa kerusakan yang lebih besar dan lebih spesifik kolinergik, efek sedikit dapat diamati pada tingkat perilaku. Korelasi antara penurunan penanda kolinergik dan penurunan kognitif pada demensia mungkin tidak tebang habis seperti yang telah diasumsikan. Keterlibatan sistem neurotransmitter lain dalam fungsi kognitif secara singkat dibahas. Dengan mempertimbangkan hasil dari berbagai bidang penelitian, gagasan bahwa AcH memainkan peran penting dalam belajar dan proses memori tampaknya dilebih-lebihkan. Bahkan ketika peran sistem neurotransmitter lainnya dalam belajar dan memori dipertimbangkan, tidak mungkin bahwa AcH memiliki peran tertentu dalam proses ini. Atas dasar data yang tersedia, AcH tampaknya lebih khusus terlibat dalam proses attentional dibandingkan dalam proses pembelajaran dan memori
  • 5. Noradrenergik atau Norepinefrin  Norepinephrine memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral. Selain itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf simpatis.  Norepinephrine dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan melalui proses reuptake aktif.  Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi; mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan memory.  Gejala Defisit : Ketumpulan. Kurang energi (Fatique), Depresi  Gejala Berlebihan : Anxietas. kesiagaan berlebih. Penurunan rasa awas, Paranoia, Kurang napsu makan. dan Paranoid  Badan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di locus ceruleus(LC) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri, sistem limbik, basal ganglia, hipotalamus dan talamus. Ia berperan dalam mulai dan mempertahankan keterjagaan (proyeksi ke limbiks dan korteks). Proyeksi noradrenergik ke hipokampus terlibat dalam sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan aktivasi locus ceruleus dan juga berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari. Locus ceruleus juga tempat neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber utama sekresi norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer.  Stresor akut dapat meningkatkan aktivitas LC. Selama terjadi aktivasi fungsi LC, fungsi vegetatif seperti makan dan tidur menurun. Persepsi terhadap stressor ditangkap oleh korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke LC, selanjutnya ke komponen simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor akut tsb. Porses kognitif dapat memperbesar atau memperkecil respon simpatoadrenal terhadap stressor akut tersebut.  Rangsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di otak) meningkat pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku yang bertujuan. Stressor yang menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di forbrain medial. Penurunan ini dapat menyebabkan anergia, anhedonia, dan penurunan libido pada depresi.  Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG). Penurunan aktivitas norepinefrin sentral dapat dilihat berdasarkan penurunan ekskresi MHPG. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa MHPG mengalami defisiensi pada penderita depresi. Kadar MHPG yang keluar di urin meningkat kadarnya pada penderita depresi yang di ECT (terapi kejang listrik). Dopamin  Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan. Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin, maka hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas.  Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi retikuler. Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin, yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental.  Walaupun dopamin di produksi oleh otak, individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin. Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti : daging, produk-produk susu (sperti keju), ikan , kacang panjang, kacang-kacangan dan produk kedelai. Dengan 3-4 ons protein sehari, energi kita akan lebih terjaga.
  • 6.  Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi  Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area. Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)  Ada empat jaras dopamin di otak, yaitu tuberoinfundobulair, nigrostriatal, mesolimbik, mesokorteks-mesolimbik. Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi, konsentrasi, memulai aktivitas yang bertujuan, terarah dan kompleks, serta tugas-tugas fungsi eksekutif. Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif, motorik, dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi. Glutamate  Asam amino glutamat dan glisisn merupakan neurotransmiter utama di SSP, yang terdistribusi hampir di seluruh otak. Ada 5 reseptor glutamat, yaitu NMDA, kainat, L-AP4, dan ACPD. Bila berlebihan, glutamat bisa menyebabkan neurotoksik. Obat-obat yang antagonis terhadap NMDA mempunyai efek antidepresan.  Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak dimana hampir tiap area otak berisi glutamate. Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal dan di dalam sel cerebellar. Gangguan pada neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi.  Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan memelihara ufngsi automatic.  Gejala Defisit : Gangguan memori, Low energy, Distractibilitas. Schizophrenia  Gejala Berlebihan : Kindling, Seizures dan Bipolar affective disorder. GABA  GABA merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam gejala-gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron GABA.  GABA (gamma-aminobutyric acid) memiliki efek inhibisi terhadap monoamin, terutama pada sistem mesokorteks dan mesolimbik.  Pada penderita depresi terdapat penurunan GABA. Stressor khronik dapat mengurangi kadar GABA dan antidepresor dapat meningkatkan regulasi reseptor GABA.Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan Neurotransmitter utama untuk sel Purkinje. GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism oleh GABA transaminase  Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi eksitasi.  Gejala Defisit : Irritabilitas, Hostilitas, Tension and worry, Anxietas, Seizure.  Gejala Berlebihan : Mengurangi rangsang selular, Sedasi dan Gangguan memori HPA aksis (Hypothalamic-Pituitary-Adrenal)  Bila pengalaman yang berbentuk stressor dalam kehidupan sehari-hari kita tercatat dalam korteks serebri dan sistem limbik sebagai stresor atau emosi yang mengganggu, bagian dari otak ini akan mengirim pesan ke tubuh. Tubuh meningkatkan
  • 7. kewaspadaan untuk mengatasi stressor tersebut. Target adalah kelenjar adrenal. Adrenal akan mengeluarkan hormon kortisol untuk mempertahankan kehidupan. Kortisol memegang peranan penting dalam mengatur tidur, nafsu makan, fungsi ginjal, sistem imun, dan semua faktor penting kehidupan. Peningkatan aktivitas glukokortikoid (kortizol) merupakan respon utama terhadap stressor. Kadar kortisol yang meningkat menyebabkan “umpan balik”, yaitu hipotalamus menekan sekresi cortikotropik-releasing hormone (CRH), kemudian mengirimkan pesan ini ke hipofisis sehingga hipofisi juga menurunkan produksi adrenocortictropin hormon (ACTH). Akhirnya pesan ini juga diteruskan kembali ke adrenal untuk mengurangi produksi kortisol.  Pengalaman buruk seperti penganiayaan pada masa anak atau penelantaran pada awal perkembangan merupakan faktor yang bermakna untuk terjadinya gangguan mood pada masa dewasa.  Sistem CRH merupakan sistem yang paling terpengaruh oleh stressor yang dialami seseorang pada awal kehidupannya. Stressor yang berulang menyebabkan peningkatan sekresi CRH, dan penurunan sensitivitas reseptor CRH adenohipofisis. Stressor pada awal masa perkembangan ini dapat menyebabkan perubahan yang menetap pada sistem neurobiologik atau dapat membuat jejak pada sistem syaraf yang berfungsi merespon respon tersebut. Akibatnya, seseorang menjadi rentan terhadap stressor dan resiko terhadap penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stressor meningkat, seperti terjadinya depresi setelah dewasa.  Stressor pada awal kehidupan seperti perpisahan dengan ibu, pola pengasuhan buruk, menyebabkan hiperaktivitas sistem neuron CRH sepanjang kehidupannya. Selain itu , setelah dewasa, reaktivitas aksis HPA sangat berlebihan terhadap stressor.  Adanya faktor genetik yang disertai dengan stressor di awal kehidupan, mengakibatkan hiperaktivitas dan sensitivitas yang menetap pada sistem syaraf. Keadaan ini menjadi dasar kerentanan seseorang terhadap depresi setelah dewasa. Depresi dapat dicetuskan hanya oleh stressor yang derajatnya sangat ringan.  Peneliti lain melaporkan bahwa respons sistem otonom dan hipofisis-adrenal terhadap stressor psikososial pada wanita dengan depresi yang mempunyai riwayat penyiksaan fisik dan seksual ketika masa anak lebih tinggi dibanding kontrol.  Stressor berat di awal kehidupan menyebabkan kerentanan biologik seseorang terhadap stressor. Kerentanan ini menyebabkan sekresi CRH sangat tinngi bila orang tersebut menghadapi stressor. Sekresi tinggi CRH ini akan berpengaruh pula pada tempat di luar hipotalamus, misalnya di hipokampus. Akibatnya, mekanisme “umpan balik” semakin terganggu. Ini menyebabkan ketidakmampuan kortisol menekan sekresi CRH sehingga pelepasan CRH semakin tinggi. Hal ini mempermudah seseorang mengalami depresi mayor, bila berhadapan dengan stressor.  Peningkatan aktivitas aksis HPA meningkatkan kadar kortisol. Bila peningkatan kadar kortisol berlangsung lama, kerusakan hipokampus dapat terjadi. Kerusakan ini menjadi prediposisi depresi. Simptom gangguan kognitif pada depresi dikaitkan dengan gangguan hipokampus  Hiperaktivitas aksis HPA merupakan penemuan yang hampir selalu konsisten pada gangguan depresi mayor. Gangguan aksis HPA pada depresi dapat ditunjukkan dengan adanya hiperkolesterolemia, resistennya sekresi kortisol terhadap supresi deksametason, tidak adanya respon ACTH terhadap pemberian CRH, dan peningkatan konsentrasi CRH di cairan serebrospinal. Gangguan aksis HPA, pada keadaan depresi, terjadi akibat tidak berfungsinya sistem otoregulasi atau fungsi inhibisi umpan balik. Hal ini dapat diketahui dengan test DST (dexamethasone supression test).
  • 8. Endorphin  Endorphin adalah suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord yang mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. Dalam keadaan defisit adalah Keluhan Somatic.  6. Glisin  Glisin (Gly, G) atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana. Rumus kimianya NH2CH2COOH. Glisin merupakan asam amino terkecil dari 20 asam amino yang umum ditemukan dalam protein. Kodonnya adalah GGU, GGC, GGA dan GGG.  Glisin merupakan satu-satunya asam amino yang tidak memiliki isomer optik karena gugus residu yang terikat pada atom karbon alpha adalah atom hidrogen sehingga terjadi simetri. Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin.  Glisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Sebagai contoh, glisin adalah satu-satunya asam amino internal pada heliks kolagen, suatu protein struktural. Pada sejumlah protein penting tertentu, misalnya sitokrom c, mioglobin, dan hemoglobin, glisin selalu berada pada posisi yang sama sepanjang evolusi (terkonservasi). Penggantian glisin dengan asam amino lain akan merusak struktur dan membuat protein tidak berfungsi dengan normal. Secara umum protein tidak banyak pengandung glisina. Perkecualian ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisin.  Glisin bekerja sebagai transmiter inhibisi pada sistem saraf pusat, terutama pada medula spinalis, brainstem, dan retina. Jika reseptor glisin teraktivasi, korida memasuki neuron melalui reseptor inotropik, menyebabkan terjadinya potensial inhibisi post sinaps (Inhibitory postsynaptic potential / IPSP). Strychnine merupakan antagonis reseptor glisin yang kuat, sedangkan bicuculline merupakan antagonis reseptor glisin yang lemah. Glisin merupakan reseptor agonis bagi glutamat reseptor NMDA.
  • 9. 3. GlutamateGlutamate merupakan neurotransmitter yang paling umum di sistem saraf pusat, jumlahnya kira-kira separuh dari semua neurons di otak. Sangat penting dalam hal memori. Kelebihan Glutamate akan membunuh neuron di otak. Terkadang kerusakan otak atau stroke akan mengakibatkan produksi glutamat berlebih akan mengakibatkan kelebihan dan diakhiri dengan banyak sel-sel otak mati daripada yang asli dari trauma. AlS, lebih dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig’s, dari hasil produksi berlebihan glutamate. Banyak percaya mungkin juga cukup bertanggung jawab untuk berbagai penyakit pada sistem saraf, dan mencari cara untuk meminimalisir efek. 9. Asetilkolin Asetilkolin disekresi oleh neuron-neuron yang terdapat di sebagian besar daerah otak, namun khususnya oleh sel-sel piramid besar korteks motorik, oleh beberapa neuron dalam ganglia basalis, neuron motorik yang menginervasi otot rangka, neuron preganglion sistem saraf otonom,, neuron postganglion sistem saraf simpatik,. Pada sebagian besar contoh di atas asetilkolin memiliki efek eksitasi, namun asetilkolin juga telah diketahui memilik efek inhibisi pada beberapa ujung saraf parasimpatik perifer, misalnya inhibisi jantung oleh nervus vagus. b. Norephineprin Disekresi oleh sebagian besar neuron yang badan sel/somanya terletak pada batang otak dan hipothalamus. Secara khas neuron-neuron penyekresi norephineprin yang terletak di lokus seruleus di dalam pons akan mengirimkan serabut-serabut saraf yang luas di dalam otak dan akan membantu pengaturan seluruh aktivitas dan perasaan, seperti peningkatan kewaspadaan. Pada sebagian daerah ini, norephineprin mungkin mengaktivasi reseptor aksitasi, namun pada yang lebih sempit malahan mengatur reseptor inhibisi. Norephineprin juga sebagian disekresikan oleh sebagian besar neuron post ganglion sistem saraf simpatisdimana ephineprin merangsang beberapa organ tetapi menghambat organ yang lain