Buku Ini sebagai pedoman pembelajaran Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan.
Dapat dipakai oleh Mahasiswa yang sedang menempuh PPL maupun guru sekolah
Semoga buku yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua guna membangun pendidikan yang lebih baik
Terima kasih
(jika ada kritik maupun saran, dapat menghubungi saya langsung via email)
Dengan mengucap syukur Alhamdulillahirabbil’alamin atas
karunia Allah, akhirnya buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya
Manusia” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Buku ini penulis
tujukan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin
mempelajari Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri dari 14
bab.
Harapan penulis semoga buku ini bisa menambah
perbendaharaan bahan ajar yang mudah untuk dipelajari dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dengan menyumbangkan pikiran dan
tenaga sehingga buku ini bisa selesai dengan lancar, semoga Allah
SWT membalasnya dengan berkah pahala yang berlipat ganda.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan
di sana-sini. Oleh sebab itu saran, kritik, dan koreksi sangat penulis
harapkan untuk menjadikan buku ini lebih baik lagi sehingga bisa
bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillahirabbil’alamin atas
karunia Allah, akhirnya buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya
Manusia” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Buku ini penulis
tujukan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin
mempelajari Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri dari 14
bab.
Harapan penulis semoga buku ini bisa menambah
perbendaharaan bahan ajar yang mudah untuk dipelajari dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dengan menyumbangkan pikiran dan
tenaga sehingga buku ini bisa selesai dengan lancar, semoga Allah
SWT membalasnya dengan berkah pahala yang berlipat ganda.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan
di sana-sini. Oleh sebab itu saran, kritik, dan koreksi sangat penulis
harapkan untuk menjadikan buku ini lebih baik lagi sehingga bisa
bermanfaat bagi masyarakat.
**TUKANG KETIK 24 JAM**
Layanan Jasa Profesional Pengetikan Tesis, Skripsi, Makalah, Dokumen, Tugas Kantor, Tugas Kuliah, Tugas Sekolah, Laporan, Buku, Modul, Proposal, Karya Ilmiah, Artikel, SPJ/LPJ, RPP Kurikulum 2013 semua mata pelajaran wajib, peminatan, mulok, SMA/MA dan SMK/MAK, Format-format Administrasi, dll.
**TUKANG TULIS TANGAN**
Penulisan Ijazah, Sertifikat, Undangan, dll.
**SERVICE ON YOUR BISNIS**
Data Entry dan Report (Rapot Sekolah, Karyawan) dengan Ms Excel, Freelance SAS (Sistem Adminitrasi Sekolah).
Pembuatan Aplikasi Raport Kurikulum 2013 dengan Ms. Excell + Pelatihan cara penggunaannya.
Pembuatan Aplikasi Excell lainnya sesuai kebutuhan dan yang anda inginkan dan butuhkan untuk memudahkan pekerjaan anda.
Terima Panggilan Les Private Ms. Word dan Ms. Excell 2007 ke rumah anda.
**KHUSUS GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN**
Terima pesanan pembuatan Perangkat Pembelajaran untuk Guru KTSP Berkarakter dan Kurikulum 2013.
Bagi yang membutuhkan RPP (Ready siap kirim : Matematika Wajib, Matematika Peminatan, Kimia, Biologi, Bahasa Indonesia SMA/SMK) kurikulum 2013 semester.
Untuk pemesanan pembuatan RPP mata pelajaran dan tingkat pendidikan selain di atas waktu tunggu 1 minggu.
Langsung atas nama anda (RAHASIA TERJAMIN).
Untuk mendapatkan/pembuatan RPP yang diinginkan, kirimkan bukti transfer ke nomor rekening BCA 4212562690 ke inbox saya atau mms/whatsapp ke 089650209941:
Besarannya = Rp. 100.000/RPP (per KD bahan ajar).
Bisa langsung print out dengan tambahan biaya Rp. 500/lembar (sudah termasuk ongkos kirim)
**GUDANG SOAL-SOAL UN/UNAS/UASBN SD,SLTP, SLTA**
Kirim Online soal-soal dari arsip tahun 2005 - 2012.
Anda lelah, sibuk, tidak sempat menyelesaikan pekerjaan anda? kami solusinya. JANGAN BUANG WAKTU ANDA.
Kami siap membantu anda, jangan ragu-ragu, hubungi 0896-5020-9941 atau 021-7870948 dokumen akan kami jemput dan setelah selesai akan kami antar kembali.
Rahasia anda adalah garansi kepuasan kami.
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran KontekstualIip Muzdalipah
Pendekatan Terbuka (Open-Ended Approach)
Menurut Shimada (1997: 1), pendekatan open ended adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dari mengenalkan atau menghadapkan siswa pada masalah terbuka.
Menurut Seherman dkk., (2003), pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu.
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and learning)
Pembelajaran kontekstual (CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural). Sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/-konteks lainnya.
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
Dosen : Dr. Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan STAI Al-Hidayah Bogor - Program Beasiswa Al-Hidayah (PBA) - Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Semester VII - Pertemuan 1 - Sabtu, 17 September 2016
ini adalah salah satu contoh buku buatan sendiri..
buku ini merupakan TUGAS dalam rangka Ujian Tengah Semester yang ditugaskan salah satu dosen pada mata kuliah Belajar Pembelajaran..
Buku ini diposting hanya sebagai contoh dalam mendesain dan menempatkan (mengatur layout sebuah buku pembelajaran) yang diharuskan untuk dikemas semenarik dan sekreatif mungkin, menggunakan media terbarukan..
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaRoliSupiawan
Ini adalah contoh laporan magang kerja industri tentang manajemen sumber daya manusia di PT. Glenmore banyuwangi.
Dapatkan artikel pengembangan diri di website saya : https://www.rolisupiawan.com/
Makalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajarannurwa ningsih
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Similar to Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching) (20)
nah ini salah satu contoh kalau kita bikin sebuah perusahaan, dari mulai bikin logo, visi, misi, dll jangan lupa bikin heading buat surat formal perusahaan kita
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 2
Hak Cipta 2014, pada Penulis
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun,
termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari
penerbit.
09042014, UPI
Kelompok Olah Karsa
Anggota:
Sifa Siti Mukrimah 1104176
Herlina 1105434
Dhiyantina Karlina 1100639
Rani Rahmawati 1102961
Nuryanti Sarju 1105729
Eva Devindiani 1102026
Rosalina Ibrahim 1100892
Gugun Ruslandi 1105994
Belajar dan Pembelajaran
Pendidikan Manajemen Bisnis A
Universitas Pendidikan Indonesia
Sifa Siti Mukrimah (Editor)
Sifa Siti Mukrimah (Desain Cover)
DR. B. Lena Nuryanti, M.Pd. (Dosen Pembimbing)
Class A
Business Managementof Education
Indonesian University of Education
Bumi Siliwangi, Bandung
2014
3. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas
berkat rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan buku
“Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk SMK dengan 10
Metode (for microteaching)” ini dengan penuh suka cita dan
kebaikan di dalamnya.
Buku ini disusun sebagai dimaksudkan untuk memberikan
wawasan dan tuntunan kepada para pendidik dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran. Dalam buku ini, pendidik
dibantu dalam melaksanakan KBM dengan metode yang menarik
yang disesuaikan dengan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013.
Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih kepada
pihak penerbit dan semua pihak yang telah membantu terbitnya buku
ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pendidik
dan calon pendidik agar dapat menyajikan pembelajaran yang menarik
dan interaktif.
Bumi Siliwangi, April 2014
Penulis
5. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... 3
MOTTO.................................................................................................4
DAFTAR ISI........................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................8
1.1 Kerangka Pemikiran Umum...................................................... 9
1.2 Konsep Silabus.....................................................................25
1.3 Konsep RPP.........................................................................29
1.4 Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan
Model 38
BAB II SILABUS................................................................................... 43
Silabus............................................................................................ 44
BAB III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ................. 57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................................58
BAB IV MATERI PEMBELAJARAN........................................................ 64
4.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha ............................. 65
4.2 Tujuan Kewirausahaan .......................................................... 67
4.3 Memahami Manfaat dan Kelemahan Kewirausahaan ............... 68
4.4 Memahami Peran Wirausaha dalam Bisnis.............................. 71
4.5 Memahami Karakteristik Kewirausahaan .................................72
4.6 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan................. 80
4.7 Perlunya Pengembangan Sikap Mental Wirausaha .................. 86
BAB V 10 METODE PEMBELAJARAN.................................................. 89
5.1 Metode Role Playing.............................................................. 90
5.2 Metode Field-Trip (Karya Wisata)............................................ 96
5.3 Metode Simulation (Simulasi)............................................... 102
6. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 6
5.4 Metode Diskusi Umum (Diskusi Kelas).................................. 105
5.5 Metode Demonstrasi............................................................ 108
5.6 Metode Tanya-Jawab .......................................................... 112
5.7 Metode Time Token Arends ................................................. 116
5.8 Metode Kumon.................................................................... 119
5.9 Metode Pair Check (Kelompok Sebangku/Pasangan Mengecek)
125
5.10 Metode Debat..................................................................... 128
BAB VI PROSEDUR MENGAJAR ....................................................... 132
6.1 Pengantar........................................................................... 133
6.2 Prosedur Strategi Pembelajaran ........................................... 133
6.3 Tabel Strategi Pembelajaran ................................................ 135
BAB VII EVALUASI............................................................................ 137
7.1 Pilihan Ganda ..................................................................... 138
7.2 Benar Salah........................................................................ 140
7.3 Menjodohkan...................................................................... 141
7.4 Essai Berstruktur................................................................. 142
7.5 Essai Bebas........................................................................ 144
BAB VIII TUGAS................................................................................ 145
LAMPIRAN........................................................................................ 147
A. Kunci Jawaban ....................................................................... 148
B. Format Penilaian Kinerja Guru ................................................. 149
1. Format Penilaian Kinerja Guru dalam RPP ............................ 149
2. Format Penilaian Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
150
3. Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pembelajaran............................................................................. 153
7. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 7
4. Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran 154
5. Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya ........... 155
6. Format Penilaian Memberikan Penguatan ............................. 157
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 159
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................... 161
9. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 9
1.1 Kerangka Pemikiran Umum
1.1.1 Input
1. Audience
Peserta Didik yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan.
10. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 10
2. Behavior
Terdapat 4 jenis watak manusia, yaitu: melankolis, korelis,
plegmatis dan sangunis, ke empat tipe tersebut akan
dijumpai pada peserta didik dalam sebuah kegiatan
belajar dan pembelajaran.
Seorang guru harus mengenali karakteristik setiap siswa
tersebut dan merencanakan antisipasi dan strategi
pembelajaran agar semua peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang ditentukan.
11. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 11
3. Condition
Peserta didk dalam keadaan siap untuk belajar dan
suasana kondusif.
4. Degree
Peserta didik dalam pembelajaran ini adalah peserta didik
yang berada dalam jenjang SMK, khususnya kelas X.
12. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 12
1.1.2 Proses
1. Olah Rasa (Karsa)
Guru harus senantiasa mengolah rasa/karsanya untuk
menjadi manusia yang ramah dan saling menghargai,
peduli, mau bekerja sama, saling menolong dan produktif
(berkarya). Mari guraru, kita olah karsa kita agar menjadi
guru yang ramah, saling menghargai, peduli, mau
bekerjasama, mau menolong dan produktif. Kita tanamkan
juga olah rasa (karsa) ini kepada anak-anak didik kita di
sekolah. Olah rasa bermuara pada pengelolaan
kreativitas. Perkins (1988) menyatakan kreativitas sebagai
berikut : (1) suatu hasil kreatif adalah suatu hasil yang
baru dan layak (2) seseorang kreatif (seseorang dengan
kreativitas) adalah seseorang yang hampir secara rutin
menghasilkan hasil kreatif (Perkins, 1988:311).
Pembelajaran kreatif senantiasa hadir pada kelas dimana
kesiapan gurunya mengajar dan kesiapan muridnya
belajar penuh.Memberikan warmer activity atau semacam
simultan untuk menarik perhatian siswa dapat menjadi
solusi yang tepat untuk mengaplikasikan pembelajaran
yang kreatif. Di mana Guru tidak langsung memberikan
materi pada lima belas menit pertama. Simultan dapat
13. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 13
berupa games atau quiz macam bingo, monopoly, singing
ball, whispering activity, mime game, boom game, words
zap, short movie, dan sebagainya. Sehingga ketika dirasa
mereka sudah menikmatinya dan merasa siap, guru
dengan mudah dapat mentransfer ilmunya.
2. Olah Karsa
Cipta Rasa Karsa (Versi A), Mungkin banyak dari kita
pernah mendengar kata-kata TRIDAYA yaitu Cipta, Rasa
dan Karsa. Tetapi sangat sedikit dari kita memahami
secara mendalam tentang Tridaya ini. Inilah sebuah
kekuatan maha dahsyat yang ada pada diri kita yaitu
kekuatan Cipta, Rasa dan Karsa/Kehendak. Kekuatan
inilah yang sebenarnya menggerakkan setiap aktifitas
yang kita lakukan setiap hari mulai dari bangun tidur yaitu
saat pertama kali kaki menginjak tanah/lantai hingga saat
ketika kita melepas semua kepenatan hidup dan
membaringkan tubuh kita untuk tertidur lelap. Semuanya
itu adalah berkat kreasi dari Tridaya ini. Apakah Tridaya
itu? Inilah yang ingin kita ulas dalam tulisan ini. Semoga
ada manfaatnya. Cipta ialah kekuatan yang membuat
gambar-gambar terhadap rencana dan segala sesuatu
yang telah terjadi berupa Citraan (gambaran) yang ada di
14. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 14
benak kita. Kemudian Rasa ialah kekuatan halus yang
menyelimuti dan menyatu dari setiap gambar-gambar atau
citraan terhadap segala sesuatu yang membawa kesan,
hal ini sering kita namakan perasaan (emosi pribadi). Dan
yang terakhir adalah Karsa atau kehendak/tekad. Inilah
kekuatan yang menggerakkan segala Cipta dan Rasa itu
menjadi terlaksana. Cipta Rasa Karsa (Versi B), Ketika
The Secret terbit, gemanya nyaris memenuhi planet ini.
Dunia seolah tersentak, The Secret tidak lagi menjadi
rahasia bagi siapapun. Dalam pandangan Rhonda, The
Secret adalah rahasia kesuksesan yang dimiliki tokoh-
tokoh besar dan sejumlah orang sukses dari berbagai
belahan dunia sejak zaman 3000 tahun sebelum Masehi
hingga abad modern sekarang. Berpijak pada Hukum
Ketertarikan (Law of Attraction), Rhonda Byrne berhasil
mengemas The Secret menjadi sebuah karya
menakjubkan dalam bentuk buku, website dan DVD.
Pundi-pundi uangnya pun bertambah. Apa yang dikatakan
Rhonda benar adanya. Setiap bangsa di dunia memiliki
resep sukses yang cenderung memiliki kesamaan dengan
bangsa lainnya di dunia, termasuk Indonesia. Dalam
tradisi budaya Nusantara, resep sukses itu terangkum
15. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 15
dalam istilah cipta, rasa dan karsa. Tiga komponen kata
tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan (tritunggal). Pada masa lalu, kemampuan
manusia dalam mengolah cipta, rasa, karsa telah
menghasilkan peradaban menakjubkan. Cipta, rasa dan
karsa merupakan kekuatan manusia dalam
mempertahankan kelangsungan hidup. Inilah yang
melahirkan peradaban besar di masa lalu, sebagaimana
ditunjukkan orang-orang yang hidup pada masa
Majapahit, Mataram, Singasari, Demak, Sriwijaya, dll.
Itulah sebabnya, umumnya orang-orang tua dahulu sering
mengatakan bahwa apabila kita bisa menyelaraskan 3
komponen kata di atas, maka kita akan bisa merasakan
nikmatnya kehidupan (kemakmuran dan kebahagiaan).
Ketiga komponen (cipta, rasa dan karsa) tersebut
merupakan bagian dari sistem kebudayaan Nusantara
yang tak terpisahkan dari bingkai utamanya, yaitu
spiritualitas.
3. Olah Karya
16. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 16
1.1.3 Output
1. Manusia
Manusia adalah mahluk hidup yang sempurna di muka
bumi dan diciptakan oleh Illahi memiliki tubuh (body), jiwa
(mind) dan roh (spirit/soul). Konsep manusia dibagi
menjadi dua bagian:
Manusia sebagai system
Manusia sebagai adaptif
Manusia sebagai makhluk holistik
2. JEMPOL
Diharapkan peserta didik dapat menjadi manusia
JEMPOL, yakni manusia yang Jujur, Empati, Mandiri,
Percaya Diri, Optimis dan Luwes. Setiap pembelajaran
yang dilakukan diharapkan dapat mewujudkan tujuan ini.
3. Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan
berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
kemampuan mengevaluasi Dalam ranah kognitif itu
17. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 17
terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai
dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling
tinggi. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan
sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku
seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa
pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar
afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku. Ranah psikomotor merupakan ranah yang
berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang
berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson
(1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor
ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor
ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar
kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif
(yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-
18. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 18
kecenderungan berperilaku). Hasi belajar kognitif dan hasil
belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor
apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau
perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung
dalam ranah kognitif dan ranah afektif. Hasil belajar
keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1)
pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta
didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan
memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa
waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam
lingkungan kerjanya.
1.1.4 Outcome
1. Kemampuan
Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10)
mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri.
Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34)
mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar
seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan
19. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 19
pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat
berhasil. Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan
berarti kapasitas seseorang individu unutk melakukan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin
menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah
penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi
seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam
melakukan atau mengerrjakan beragam tugas dalam
suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan
seseorang. Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua
kelompok faktor (Robbin,2007:57) yaitu:
a. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu
kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan
memecahkan masalah.
b. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan
melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.
20. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 20
2. Inovatif
“Inovatif yaitu Usaha seseorang—dengan
mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi,
berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginyak—
dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri
ataupun lingkungannya.” Inovatif juga berarti Kemampuan
seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan
keahlian untuk menghasilkan karya baru. Berpikir inovatif
yaitu Proses berpikir yang menghasilkan solusi dan
gagasan di luar bingkai konservatif
Syarat-syarat berpikir inovatif
Elastisitas yang tinggi
Produktivitas yang tinggi
Orisinalitas yang tinggi
Sensitivitas yang tinggi
Syarat-syarat inovasi
Menghasilkan produk yang bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungannya.
Menghasilkan produk yang relatif baru.
Menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan
individu ataupun kelompok.
21. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 21
3. Kreatif dan Kinestetik
Freedam (1982) mengemukakan kreatif sebagai
kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi
pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara
yang baru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984)
memberikan batasan bahwa kreativitas adalah
kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil)
yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
Guilford (1976) mengemukakan kreatif adalah cara-cara
berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya
cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral. Berbeda pula
dari pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987)
yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan
dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product.
Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi
(person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong
kreatif dan hasil kreatifitas. Kreatif adalah suatu
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memberi
kesempatan individu untuk menciptakan ide2 asli/adaptif
fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang”
(Widyatun,1999). “Kreatifitas adalah kemampuan untuk
menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif
22. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 22
baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua
atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran”
(James R. Evans, 1994). Selo Sumarjan (1983)
mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang
berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan
mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu.
Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas
tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri
sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya
dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun
psikis. Berdasarkan atas berbagai pendapat tentang
pengertian kreatif dan kreativitas tersebut, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kreatif adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal
ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.
Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan hal yang baru?
Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak
harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai
gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.
23. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 23
Kinestetik merupakan kecerdasan yang berupa keahlian
menggunakan seluruh tubuh untuk menyampaikan ide dan
perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah suatu bentuk. Kecerdasan
ini meliputi kemampuan fisik yang khusus, seperti
koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan,
kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan
menerima rangsangan panca indera
1.1.5 4 Jenis Kecerdasan Manusia
1. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual merupakan jembatan yang
menghubungkan, menyeimbangkan perkembangan
dimensi-dimensi kecerdasan lain yang secara fitrah telah
diberikan oleh Yang Maha Pencipta.
2. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosi atau dalam bahasa londo nya
Emotional Intelligent pertama kali di sosialisasikan oleh
seorang psikolog Peter Salovey, dari Havard University
dan John Mayer dari University of New Hampshire yaitu
himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan
24. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 24
kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan
kemampuan pada orang lain, memilah-milah semua nya.
3. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual,
analisa, logika dan rasio. Ia merupakan kecerdasan untuk
menerima, menyimpan dan mengolah infomasi menjadi
fakta. Orang yang kecerdasan intelektualnya baik, baginya
tidak ada informasi yang sulit, semuanya dapat disimpan
dan diolah, pada waktu yang tepat dan pada saat
dibutuhkan diolah dan diinformasikan kembali. Proses
menerima, menyimpan, dan mengolah kembali informasi,
(baik informasi yang didapat lewat pendengaran,
penglihatan atau penciuman) biasa disebut "berfikir”.
Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan
atau khazanah otak manusia. Sayyed Hossein Nasr
menyebut akal sebagai proyeksi atau cermin dari hati
(qalb), tempat keyakinan dan kepercayaan manusia.
4. Kecerdasan Adversity
Menurut Stoltz (2005), pengertian kecerdasan adversity
tertuang ke dalam tiga bentuk, yaitu: pertama, kecerdasan
adversity sebagai suatu kerangka kerja konseptual yang
baru yang digunakan untuk memahami dan meningkatkan
25. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 25
semua segi kesuksesan. Kedua, kecerdasan adversity
sebagai suatu ukuran untuk mengetahui reaksi seseorang
terhadap kesulitan yang dihadapinya. Ketiga, kecerdasan
adversity sebagai seperangkat peralatan yang memiliki
landasan ilmiah untuk merekonstruksi reaksi terhadap
kesulitan hidup. Agar kesuksesan menjadi nyata, maka
Stoltz (Kusuma, 2004) berpendapat bahwa kombinasi dari
ketiga unsur tersebut yaitu pengetahuan baru, tolok ukur,
dan peralatan yang praktis merupakan sebuah kesatuan
yang lengkap untuk memahami dan memperbaiki
komponen dasar dalam meraih sukses.
1.2 Konsep Silabus
1.2.1 Pengertian Silabus
Silabus adalah rancangan program pembelajaran satu atau
dua kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi
yang harus dipelajari siswa, serta bagaimana cara mempelajarinya
dan bagaimana cara untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang
telah ditentukan.
Oleh karena itu, dalam merancang silabus berdasarkan pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan, hendaknya perancang
26. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 26
melakukan kegiatan berikut ini; (a) mengidentifikasi kompetensi dasar
setiap jenis performance untuk disesuaikan dengan tema yang ada;
(b) mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan
tema dan kompetensi dasar dan hasil belajar; (c) menentukan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong siswa
dan guru dalam mencapai tujuan dari proses pembelajaran. Dalam
penyusunan silabus hendaknya ditekankan bahwa bentuk penyajian
itu mencerminkan para pemakai dan pengguna silabus yang
diinginkan.
1.2.2 Langkah-langkah Penyusunan Silabus
Terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh guru dalam
menyusun sebuah silabus, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan;
2. Menentukan kompetensi dasar, hasil belajar yang diharapkan,
dan indikator hasil belajar (komponen ini hendaknya tersedia
dalam kurikulum yang berbasis pada standar kompetensi);
3. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran;
4. Menentukan alat dan sumber yang diperlukan; dan
5. Menentukan cara menilai hasil belajar berdasarkan indikator
pencapaian.
27. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 27
1.2.3 Format Tabel Silabus
Guru merupakan pihak yang paling tepat untuk menyusun
silabus dan RPP dengan model yang selaras dengan tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar dan materi pembelajaran. Walaupun
begitu, di bawah ini dikemukakan beberapa model silabus yang dapat
dijadikan alternatif atau pertimbangan dalam penyusunan silabus.
1. Model 1
Nama sekolah :
Mata pelajaran:
Kelas/program :
Semester :
Alokasi waktu :
1) Standar kompetensi
2) Kompetensi standar
3) Hasil belajar
4) Indikator
5) Pokok-pokok materi
6) Kegiatan belajar mengajar
7) Standar penilaian
2. Model 2
Nama sekolah :
Mata pelajaran:
28. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 28
Kelas/program :
Semester :
Topik/tema :
Pertemuan :
Waktu :
1) Kompetensi dasar
2) Hasil belajar
3) Materi pokok
4) Indikator
5) Langkah pembelajaran
6) Alat/sumber
7) Penilaian
Pada model-model di atas tampak variasi model silabus.
Setiap model memiliki pertimbagan sendiri. Namun suatu hal yang
perlu dicermati bahwa pada kedua model tersebut terdapat komponen
inti yang mesti ada, yaitu hal-hal yang diamanatkan kurikulum. Adapun
mengenai kegiatan pembelajaran diserahkan sepenuhnya kepada
guru. Apakah dia hendak merincinya atau menyajikannya secara garis
besar saja. Hal ini terkait dengan intensitas pengalaman guru.
Demikian pula dalam teknis penyajiannya, guru dapat menguraikan
silabus dalam bentuk tabel atau secara berurutan saja. Hal semacam
29. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 29
ini diserahkan pada pertimbangan guru dilihat dari kepraktisan,
efisiensi dan kekomunikatifan sebuah model silabus.
Format Silabus
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/program :
Semester :
Standar kompetensi :
Kompetensi
Dasar
Kegiatan
Pembelajaran
Materi
Pelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/Bahan
1.3 Konsep RPP
1.3.1 Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang
terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali
pertemuan atau lebih.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru
sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis
30. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 30
maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun,
lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar
untuk mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu
mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan
siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di
dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan
akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa
pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu
dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat
tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai
ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan
selesai.
1.3.2 Langkah-langkah Penyusunan dan Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik sebaiknya
disusun dalam bentuk atau format naratif. Contoh format dan
pedoman penysunan rencana pembelajaran tematik dapat dilihat dari
uraian berikut.
31. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 31
FORMAT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Tema :
Mata Pelajaran :
1. …
2. …
3. …
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
1) Kompetensi Dasar
Tuliskan kompetensi dasar yang dapat dipadukan dari
beberapa mata pelajaran yang akan dicapai dengan menggunakan
pembelajaran tematik. Tuliskan juga nomor kompetensi dasarnya
2) Indikator
Tuliskan indikator yang Anda kembangkan dari Kompetensi
Dasar di atas dari beberapa mata pelajaran yang akan dicapai
menggunakan pembelajaran tematik.
3) Tujuan Pembelajaran
Tuliskan tujuan pembelajaran yang Anda jabarkan dari
Kompetensi Dasar di atas yang mengandung kemampuan kognitif,
afe3ktif, dan psikomotor. (domain tersebut bersifat fleksibel tergantung
dari tema yang ditetapkan).
32. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 32
4) Materi Pokok
Tuliskan pokok-pokok materi (beserta uraian singkat) yang
perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditetapkan
5) Metode yang digunakan
Tuliskan metode yang digunakan dalam pembelajaran tematik.
Penetapan metode boleh lebih dari satu, misalnya: ceramah
bervariasi, Tanya jawab, diskusi, pembelajaran kooperatif, pemecahan
masalah, dan sebagainya.
6) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tuliskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran berupa alur
kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa
dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar
untuk menguasai kompetensi dasar, mencakup tatap muka dan
pengamatan belajar.
a. Kegiatan Pendahuluan (25 menit)
Kegiatan awal atau pendahuluan (introductions) pada
dasarnya merupakan kegiatan pembuka yang harus ditrmpuh
guru dan siswa pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran
tematik. Fungsinya terutama memberikan motivasi dan
menciptakan situasi pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan
33. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 33
baik. Efesiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu
diperhatikan, karena waktu yang tersedia relative singkat
berkisar antara 10-30 menit. Dengan waktu yang relative
singkat tersebut diharapkan guru dapat menciptakan kondisi
awal pembelajaran dengan baik, sehingga dalam kegiatan inti
pembelajaran siswa sudah siap untuk mengikuti pembelajaran
dengan seksama. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
pendahuluan pembelajaran inti diantaranya yaitu: (1)
melakukan apersepsi,yaitu mengaitkan materi yang telah
diberikan dengan materi yang akan dipelajari, sehingga
pemahaman siswa menjadi lebih utuh, (2) menginformasikan
tujuan atau kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa mengetahui arah
dan capaian yang akan diperoleh dalam kegiatan yang akan
dilakukannya, (3) melakukan pretest atau kuis, yaitu untuk
mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang
akan dipelajari, Penciptaan kondisi awal pembelajaran
dilakukan dengan cara: mengecek atau memeriksa kehadiran
siswa, menumbuhkan kesiapan belajar siswa (readiness),
menciptakan suasana belajar yang demokratis,
membangkitkan motivasi belajar siswa, dan membangkitkan
perhatian siswa.
34. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 34
b. Kegiatan Inti (sesuai dengan Alokasi Waktu yang Ditetapkan)
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasara dan indikatoryang telah ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegitan
ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegitan inti merupakan
kegiatan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik
yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman
belajar siswa (learning experience). Pengalaman belajar
tersebut bisa dalam bentuk kegiatan tatap muka dimaksudkan
sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara
guru dengan siswa, sedangkan pengalaman belajar nontatap
muka dimaksudkan sebagai kegiatan belahar yang dilakukan
siswa dalam berinteraksi dengan sumber belajar lain yang
bukan kegiatan interaksi guru-siswa. Kegiatan inti dalam
pembelajaran tematik bersifat situasional, dalam arti perlu
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dimana proses
35. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 35
pembelajaran itu berlangsung. Terdapat beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran
tematik. Kegiatan paling aawal yang perlu dilakukan guru
adalah memberitahukan tentang tema yang akan dibahas dan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh para siswa beserta
garis besar materi/ bahan pembelajaran berakhir. Cara yang
cukup praktis untuk memberitahukan kompetensi tersebut
kepada siswa bisa dilakukan dengan cara tertulis atau lisan,
atau kedua-duanya, guru menuliskan kompetensi tersebut di
papan tulis dilanjutkan dengan penjelasan ssecara lisan
mengenai pentingnya kompetensi tersebut dikuasai siswa.
Kegiatan lainnya di awal kegiatan inti pembelajaran, yaitu
menjelaskan alternative kegiatan belajar yang akan dialami
siswa. Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan kepada
siswa tentang kegiatan-kegiatan belajar yang harus ditempuh
siswa dalam mempelajari tema, topic, atau materi
pembelajaran. Kegiatan belajar yang ditempuh siswa dalam
pembelajaran tematik lebih diutamakan pada proses belajar
yang berkadar aktivitas tinggi. Pembelajaran berorientasi pada
aktivitas siswa, sedangkan guru lebih banyak bertindak
sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan
kepada siswa untuk belajar. Siswa diarahkan untuk mencari
36. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 36
dan menemukan sendiri apa yang dipelajarinya, sehingga
prinsip-prinsip belajar dalam teori konstruktivisme dapat
dijalankan. Dalam membahas dan menyajikan materi
pembelajaran tematik harus diarahkan pada suatu proses
perubahan tingkah laku siswa. Penyajian bahan pembelajaran
harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan
konsep-konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep-
konsep mata pelajaran yang lainnya. Dalam hal ini, guru harus
berupaya menyajikan bahan pelajaran dengan strategi
mengajar bervariasi, yang mendorong siswa pada upaya
penemuan pengetahuan baru. Kegiatan pembelajaran tematik
bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan oembelajaran secara
klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.
c. Kegiatan Penutup (25 menit)
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tematik tidak hanya
diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, ttapi juga
sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan
tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh
berdasarkan pada proses hasil belajar siswa. Waktu yang
tersedia untuk kegiatanini relative singkat, oleh karena itu, guru
perlu mengefesiensikan dan memanfaatkan waktu. Secara
umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran
37. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 37
terpadu di antaranya: (1) siswa menyimpulkan KBM di bawah
arahan guru, (2) melakukan post test atau penilaian akhir, (3)
melaksanakan tindak lanjut pembelajaran melalui kegiatan
pemberian tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah,
(4) menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit
oleh siswa, (5) menginformasikan topic atau tema yang akan
dibahas pada pertemuan yang akan datang, dan (6) menutup
kegiatan pembelajaran.
7) Alat, Media, dan Sumber
Tuliskan berbagai alat, media, dan sumber belajar yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk
pencapaian kompetensi dasar dan indikator. Gunakan cara penulisan
yang sudah baku, tuliskan juga bagian/ bab dan halamannya.
8) Penilaian Hasil Belajar
Tuliskan jenis, bentuk, dan alat test yang digunakan untuk
menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta tindak lanjut
hasil penilaian (kalau diperlukan), seperti remedial, pengayaan, atau
percepatan. Sesuai dengan teknik penilaian berbasis kelas, seperti
penilaian portofolio, hasil karya (product), penugasan (project), kinerja
(performance), dan tes tertulis (written test). Dan tidak lupa
mencantumkan kunci jawaban dari soal tes yang telah dibuat.
38. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 38
1.4 Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik
dan Model
1.4.1 Pendekatan
Pendekatan Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan
pembelajaran, yaitu:
1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan
39. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 39
2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach).
1.4.2 Strategi
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih
bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya,
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu:
1) exposition-discovery learning dan
2) group-individual learning.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif
dan strategi pembelajaran deduktif. Contoh dari strategi pembelajaran
adalah strategi cooperative learning dan strategi active learning.
1.4.3 Metode
Metode Pembelajaran: dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
40. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 40
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya:
1) ceramah;
2) demonstrasi;
3) diskusi;
4) simulasi;
5) laboratorium;
6) pengalaman lapangan;
7) brainstorming;
8) debat,
9) simposium, dan sebagainya.
Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur
pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
1. Teknik
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik
dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat
diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
41. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 41
yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan
metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
2. Taktik
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang
dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda
dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu
cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia
memiliki sense of humor yang tinggi,
1.4.4 Model
Model pembelajaran: pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran. Berkenaan dengan model
pembelajaran, mengetengahkan 4 (empat) kelompok model
pembelajaran, antara lain:
42. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 42
1) model interaksi sosial;
2) model pengolahan informasi;
3) model personal-humanistik; dan
4) model modifikasi tingkah laku.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model
pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
44. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 44
SILABUS
NAMA SEKOLAH : .............................................................................
MATA PELAJARAN : Kewirausahaan
KELAS/SEMESTER : X/1 dan 2
STANDAR KOMPETENSI : 1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
KODE KOMPETENSI : A
ALOKASI WAKTU : 52 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.1 Mengidentifik
asi sikap dan
perilaku
wirausaha
Pengertian
sikap dan
perilaku
wirausaha
Pengertian
wirausaha,
kew irausaha
an
Karakteristik
wirausahawa
n
Ruang lingkup
kew irausaha
an
Sasaran,
Berdiskusi
tentang
beberapa
pengertian
wirausaha,
tujuan
kew irausahaan
perkembangan
kew irausahaan,
serta ruang
lingkup
kew irausahaan.
Berdiskusi
tentang
Mampu
memahami
dan
membedakan
konsep
wirausaha
dengan
kew irausahaan
.
Memahami
tujuan
kew irausahaan
.
Mampu
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
4 1
(2)
1
(4)
Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal 5
sd 46.
Buku
referensi yang
relevan
45. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 45
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
tujuan,
manfaat
kew irausaha
an
Mengidentifika
si kegagalan
dan
keberhasilan
seseorang
wirausahawa
n
karakteristik
wirausaha yang
mandiri, dalam
kehidupan
sehari-hari,
maupun di
lingkungan
sekolah.
membedakan
karakteristik
kew irausahaan
sebelum abad
pertengahan
sampai
dengan
kew irausahaan
pada abad 21.
Memahami
ruang lingkup
kew irausahaan
, baik internal
maupun
eksternal.
Kebeberhasila
n dan
kegagalan
wirausahawan
diidentifikasi
berdasarkan
sikap dan
perilakunya
sehari-hari.
46. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 46
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
Menyimpulkan
karakteristik
wirausahawan
yang berhasil
dan yang
gagal
Mampu
bersikap
proaktif dan
antisipatif
terhadap faktor
kegagalan dan
keberhasilan
pada setiap
aspek usaha.
Mampu
mengubah
pola pikir/cara
pandang yang
keliru
mengenai
kew irausahaan
.
47. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 47
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
Tingkatan
wirausaha
dalam
mengatasi
rasa
takut/kegagala
n diidentifikasi
1.2 Menerapkan
sikap dan
perilaku kerja
prestatif
Pengertian ,
tujuan,
manfaat
perilaku kerja
prestatif
Perilaku kerja
prestatif
Berdiskusi
tentang tujuan,
manfaat dan
sikap perilaku
kerja prestatif
Pengertian
kerja prestatif
dijelaskan
secara tepat
Karakteristik
kerja prestatif
wirausaha
diidentifikasi
secara rinci
Bentuk-bentuk
kerja prestatif
diidentifikasi
secara rinci
Kerja prestatif
diterapkan
dalam
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
5 2
(4)
1
(4)
Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
47 sd 58.
Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
Laporan
kinerja siswa
48. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 48
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
keseharian
siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
Buku
referensi yang
relevan
49. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 49
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.3 Merumuskan
solusi
masalah
Pengertian
masalah
Teknik
pemecahan
masalah
Membedakan
masalah dan
bukan masalah
Masalah dan
faktor
penyebabnya
Alternatif
pemecahan
masalah
Kunci sukses
pemecahan
masalah
Berdiskusi
tentang
pengertian
masalah dan
teknik
pemecahan
masalah.
Berdiskusi
tentang masalah
dan bukan
masalah serta
cirri-ciri masalah
dalam kegiatan
usaha.
Berdiskusi
tentang faktor
penyebab
terjadinya
masalah.
Berdiskusi
tentang cara
mencari dan
menentukan
alternatif
pemecahan
masalah serta
kunci sukses
dalam
Memiliki
kemampuan
dalam
mengatasi
rasa takut dan
berpikir kreatif.
Mampu
membedakan
masalah dan
bukan
masalah.
Mengidentifika
si dan
merumuskan/
mengu-raikan
masalah dalam
usaha
berdasarkan
data.
Mampu
memberikan
alternatif
pemecahan
masalah yang
berbeda-beda
Kunci sukses
dalam
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
5 2
(4)
1
(4)
Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
59 sd 76.
Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
Buku
referensi yang
relevan
50. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 50
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.4 Mengemban
gkan
semangat
wirausaha
Pengertian
Semangat
Faktor yang
mempengaruh
i semangat
wirausaha
Kreatifitas
Inovatif
Motivasi
Sikap bekerja
efektif dan
efisien
Berdiskusi
tentang
pengertian
semangat
Berdiskusi
tentang faktor
yang
mempengaruhi
semangat
wirausaha
Berdiskusi
tentang konsep
inovasi sebagai
hasil dari
kreativitas, dan
tentang konsep
motivasi.
Berdiskusi
tentang sikap
kerja efisien dan
efektif.
Pengertian
Semangat
dijelaskan secara
tepat
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
semangat kerja
diidentifikasi
dengan rinci
Semangat
wirausaha
dikembangkan
dengan kreatif,
inovatif, motifasi
dan sikap kerja
efektif dan
efisiensi
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
6 2
(4)
- Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
77 sd 96.
Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
Buku
referensi yang
relevan
51. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 51
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.5 Membangun
komitmen
bagi dirinya
dan bagi
orang lain
Pengertian
komitmen
Faktor-faktor
yang
menunjukkan
komitmen
tinggi
Manfaat
komitmen bagi
wirausaha
Menerapkan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji,
kepedulian
terhadap mutu
hasil kerja
pengendalian
diri
Jenis-jenis
komitmen
dalam
Berdiskusi
tentang
pengertian
komitmen
Berdiskusi
tentang faktor-
faktor yang
menunjukan
seseorang
berkomitmen
tinggi.
Berdiskusikan
tentang manfaat
komitmen bagi
wirausaha.
Berdiskusikan
tentang perilaku
tepat janji
kepedulian
terhadap mutu
hasil kerja.
Berdiskusi
Pengertian
komitmen
dijelaskan
dengan tepat
Faktor-faktor
komitmen
bagi diri
sendiri dan
orang lain
diidentifikasi
secara
Arti penting
komitmen bagi
wirausaha
dijelaksan
secara tepat
Komitmen
diterapkan
dalam perilaku
tepat waktu,
tepat janji dan
kepedulian
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
5 2
(4)
1
(4)
Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
97 sd 106.
Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
Buku
referensi yang
relevan
52. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 52
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
berwirausaha tentang jenis-
jenis komitmen
dalam
berw irausaha.
terhadap hasil
mutu kerja
serta
pengendalian
diri
53. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 53
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.6 Mengambil
resiko usaha
Prinsip dasar
resiko meliputi
pengertian,
macam, unsur,
manfaat, tujuan
dsb
Jenis-jenis
resiko
Situasi berisiko
Manajemen
resiko
Berdiskusikan
tentang konsep
dasar dari resiko
usaha
Berdiskusikan
tentang jenis-
jenis resiko
Berdiskusikan
tentang situasi
resiko
Berdiskusikan
tentang
manajemen
resiko
Pengertian
resiko usaha
dijelaskan secara
tepat
Resiko usaha
diidentifikasi
berdasarkan
jenis-jenis resiko
usaha
Macam-macam
resiko usaha
dijelaskan secara
tepat
Situasi resiko
dijelaskan secara
tepat
Pengambilan
resiko usaha
diterapkan
berdasarkan
manajemen
resiko
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
4 2
(4)
- Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
107 sd 118.
Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
Buku
referensi yang
relevan
54. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 54
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.7 Membuat
keputusan
Pengertian
pembuatan
keputusan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembuatan
keputusan
Pertimbangan
dalam membuat
keputusan
Macam-macam
keputusan
Solusi
pemecahan
masalah
Komunikasi
Analisis SWOT
Berdiskusi
tentang jenis-
jenis keputusan
dan latar
belakang sebuah
keputusan.
Berlatih
melakukan
proses
pengambilan
keputusan dan
mengkomunikasi
kan hasil
keputusan.
Melakukan
analisis masalah
dengan
menggunakan
analisis SWOT.
Pengertian
pembuatan
keputusan
dijelaskan
dengan jelas
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembuatan
keputusan
diidentifikasi
dengan rinci
Pertimbangan
dalam
pembuatan
keputusan
dijelaskan secara
tepat
Macam-macam
keputusan
diidentifikasi
secara rinci
Dasar dan tehnik
pembutan
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
6 2
(4)
- Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
119 sd 134.
Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
Buku
referensi yang
relevan
55. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 55
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
keputusan
dijelaskan secara
tepat
Komunikasi
dalam
pembuatan
keputusan
dijelaskan secara
tepat
Keputusan usaha
dibuat
berdasarkan
analisis SWOT
1.8 Menunjukkan
sikap
pantang
menyerah
dan ulet
Jiw a
kepemimpinan
(leadership)
Semangat
pantang
menyerah dan
ulet
Berdiskusi
tentang konsep
kepemimpinan
(leadership).
Berdiskusi
tentang
beberapa hal
yang mampu
Mampu
membedakan
konsep
manajemen
dan
kepemimpinan
(leadership).
Sifat-sifat yang
Tes tertulis
Observasi
Laporan/portof
olio
6 2
(4)
- Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
135 sd 146.
56. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 56
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
menumbuhkan
semangat
pantang
menyerah.
memengaruhi
keberhasilan
kepemimpinan
diidentifikasi.
Faktor yang
mampu
menumbuhkan
semangat
pantang
menyerah dan
ulet dalam
berw irausaha
dideskripsikan
(kegagalan
dan modal).
Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
Buku
referensi yang
relevan
58. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 58
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : …
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : Mengaktualisasi Sikap dan Perilaku
Wirausaha
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku
Wirausaha
Indikator :
Mampu memahami dan membedakan
konsep wirausaha dengan
kewirausahaan
Memahami tujuan kewirausahaan
Memahami ruang lingkup
kewirausahaan, baik internal maupun
eksternal
Keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan diidentifikasi berdasarkan
sikap dan perilakunya sehari-hari
Menyimpulkan karakteristik
wirausahawan yang berhasil dan yang
gagal
Mampu bersikap produktif dan antisipatif
terhadap faktor kegagalan dan
keberhasilan pada setiap aspek usaha
Mampu mengubah pola pikir/cara
pandang yang keliru mengenai
kewirausahaan
Tingkatan wirausaha dalam mengatasi
rasa takut/kegagalan diidentifikasi
Alokasi Waktu : 1 x 90 menit (1 pertemuan)
59. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 59
Tujuan pembelajaran :
Peserta didik dapat menjelaskan sikap
dan perilaku wirausaha secara tepat
Peserta didik dapat menjelaskan
pengertian kewirausahaan, wirausaha,
dan wirausahawan secara tepat
Peserta didik dapat mengidenifikasi
karakteristik, sikap dan perilaku
wirausaha secara rinci
Peserta didik dapat mengidentifikasi 10
keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan berdasarkan sikap dan
perilakunya dalam keseharian
Materi Pembelajaran :
Pengertian sikap dan perilaku wirausaha
Pengertian wirausaha dan
kewirausahaan
Karakteristik wirausahawan
Ruang lingkup kewirausahaan
Sasaran, tujuan dan manfaat
kewirausahaan
Mengidentifikasi kegagalan dan
keberhasilan seorang wirausahawan
Metode Pembelajaran :
Tanya-Jawab
Diskusi Kelompok
Role Playing
Time Token Arends
60. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 60
Langkah Pembelajaran :
Pertemuan 1
Tahapan Pembelajaran Durasi Karakter
a. Kegiatan Pendahuluan
Salam dan tegur sapa
Do’a
Pengkondisian kelas
Absensi
Appersepsi dengan memberikan ilustrasi yang bisa menarik
perhatian peserta didik ke arah materi pembelajaran dan
melakukan keterampilan bertanya dasar tentang materi
wirausaha, kewirausahaan, dan sikap kewirausahaan
Memberikan apresiasi bagi peserta didik yang mampu
menjawab/ikut berpartisipasi pada awal pembelajaran
Informasi tujuan pembelajaran
Menyampaikan cakupan materi
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi tahap 1 (20’)
- Peserta didik dibagi kedalam dua kelompok, masing-
masing kelompok menunjuk satu orang sebagai
perwakilan kelompoknya untuk memainkan sebuah
peran
5 menit
75menit
Santun dan peduli sesama
Religius
peduli sesama
Santun dan peduli sesama
Ingin tahu, Santun dan peduli
sesama
Santun, ingin tahu dan peduli
Santun dan peduli sesama
Ingin tahu, mandiri
Menghargai karya dan prestasi
61. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 61
- Tiap perwakilan memainkan peran sesuai instruksi
guru (tentang sikap dan perilaku wirausaha)
- Anggota kelompok yang lain mencatat dan menjawab
tentang sikap dan perilaku wirausaha yang diperankan
perwakilannya
- Jawaban diidentifikasi dan dijabarkan definisinya serta
masing-masing sikap dan perilaku diberi contoh
- Jawaban masing-masing kelompok dipresentasikan
dan dikritisi oleh kelompok lain
Elaborasi tahap 1 (5’)
- Guru menampilkan video tentang sikap dan perilaku
wirausaha
Konfirmasi Tahap 1 (10’)
- Guru menjelaskan lebih rinci tentang pengertian
wirausaha, kewirausahaan, perbedaan wirausaha dan
wiraswasta serta menjelaskan tentang sikap dan
perilaku wirausaha.
Eksplorasi Tahap 2 (10’)
- Peserta didik ditugaskan untuk membuat kelompok
berpasangan.
- Peserta didik ditugaskan untuk menganalisis bisnis
disekitarnya (min. 5 bisnis) dan mengidentifikasi faktor
orang lain
Ingin tahu, percaya diri
Ingin tahu, berjiwa wirausaha
Santun, demokratis, peduli sosial
Peduli sosial
Mandiri, tanggungjawab, percaya diri
Menghargai karya dan prestasi
orang lain
62. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 62
kegagalan dan keberhasilan bisnis tersebut.
- Hasil diskusi dipresentasikan dan dikritisi oleh
kelompok lain.
Elaborasi Tahap 2 (10’)
- Peserta didik menyimak profil usaha dari seorang
wirausaha
Konfirmasi Tahap 2 (10’)
- Guru memberikan penegasan tentang ruang lingkup
KWU, sasaran, tujuan, manfaat kewirausahaan, dan
mengidentifikasi faktor kegagalan/kesuksesan sebuah
usaha.
- Pemberian motivasi
Elaborasi (10’)
- Peserta didik mengerjakan latihan tentang eksplorasi
tahap 1 dan tahap 2 (Quiz atau Ulangan Harian)
c. Kegiatan Penutup
Guru melakukan penilaian
Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
pokok isi materi yang sudah dibahas
Pemberian PR
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
10menit
Demokratis, percaya diri
Mandiri, bertanggungjawab, cinta
ilmu
Ingin tahu
63. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 63
Alat dan Media : Buku, Slide (PPT), Infokus, Kupon Waktu,
Kertas Ujian, dan Laptop.
Sumber Pembelajaran :
Modul Kewirausahaan untuk SMK dan
MAK kelas X, karangan Hendro, hal 5 sd
46.
Buku referensi yang relevan
Penilaian Pembelajaran: penilaian terhadap hasil dan proses
pembelajaran
Bentuk penilaian : Tugas, Presentasi, Ujian Harian/Kuis,
Ulangan Umum (UTS dan UAS)
Alat Ukut Penilaian : Test, Performance Assesment dan Portofolio
Assesment
65. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 65
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU
WIRAUSAHA
Standar Kompetensi
1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha
secara tepat
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan,
wirausaha, dan wirausahawan secara tepat
3. Peserta didik dapat mengidenifikasi karakteristik, sikap dan
perilaku wirausaha secara rinci
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi 10 keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan berdasarkan sikap dan perilakunya
dalam keseharian
4.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha
Pengertian Kewirausahaan adalah Semangat , sikap, perilaku
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru
66. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 66
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.Tetapi kalau definisi
kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa
sumber. Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut
entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya
pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku
mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau
mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan
kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal. Sedangkan menurut
Peter Kilby (dalam bukunya Entrepreneurship and economic
Development, New York, 1971) Kewirausahaan adalah bentuk usaha
67. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 67
untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis,
manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang
ada dan lewat keterampilan komunikasi dan manajemen untuk
memobilisasi manusia, keuangan dan sumber daya yang diperlukan
untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. Pengertian
Wirausaha adalah Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat
dalam memastikan kesuksesan.Wirausaha adalah seseorang
pembuat keputusan yang membantu terbentuknyasystem ekonomi
perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung
kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang
nyata. Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian
dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa
bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri.Meskipun
perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi
bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan
andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia.
4.2 Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan
mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di
68. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 68
kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan
berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para
wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahtraan
masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan
kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan
masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
4.3 Memahami Manfaat dan Kelemahan Kewirausahaan
Wirausahawa biasanya menikmati permainan bisnisnya
dengan resiko yang diperhitungkan dan tidak mau menyerah
meskipun menghadapi tantangan seberat apapun keadaannya. Dan
kewirausahaan adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan
dikembangkan, Oleh karena itu sebelum menjadi wirausahawan dan
menjadi pemilik bisnis kita harus mengetahui apa sebenarnya manfaat
adanya kewirausahaan.Manfaat itu antara lain :
1. Peluang mengendalikan sendiri : memberikan kebebasan dan
peluang untuk menentukan sasaran penting bagi dirinya
2. Kesempatan melakukan perubahan : melakukan perubahan
yang dianggap penting
69. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 69
3. Peluang untuk neggunakan potensi sepenuhnya : bisnis
merupakan alat aktualisasi diri dimana pertumbuhan diri hanya
dibatasi oleh bakat dan kekuatan sendiri
4. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas : keuntungan
tanpa batas bisa menjadi motivasi untuk menciptakan
kekayaan atau memperoleh lebih banyak kesenangan
5. Peluang untuk berperan penting bagi masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usaha sendiri, memberikan citra
yang baik bagi perekonomian nasional dan masyarakat
sekitarnya adalah kepuasan pribadi baginya
6. Peluang melakukan sesuatu yang disukai : membuat
pekerjaanya menjadi suatu kesenangan hidup karena mereka
tertarik dan menyenangi pekerjaannya tersebut
Kelemahan menjadi wirausahawan antara lain adalah :
1. Pendapatan yang tidak pasti : bisnis yang dijalankan belum
memberikan kepastian akan jaminan cukup uang untuk hidup
sesuai dengan yang diinginkan
2. Resiko kehilangan seluruh investasi : Tingkat kegagalan bisnis
relative tinggi . Berdasarkan penelitian bahwa 24% bisnis baru,
gagal dalam 2 tahun, 51% tutup dalam waktu 4 tahun, dan
63% gulung tikar setelah 6 tahun. Penelitian ini membuktikan
70. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 70
bahwa wirausahawan patut mempersiapkan diri secara
psikologis dampak kegagalan
3. Kerja lama dan kerja keras : membutuhkan tenaga ekstra di
saat pengawas lain tidak bekerja karena harus mampu
memberikan waktu lebih dari yang diharapkan pelanggannya
dan rela untuk tidak menerima upahnya. Bersedia bekerja
keras.
4. Mutu hidup rendah sampai bisnisanya mapan : waktu yang
panjang tersita hanya untuk bisnis dan seringkali keluarga
terabaikan. Padahal pemula bisnis di Indonesia biasanya usia
25 tahun dan usia tersebut adalah usia membentuk keluarga
5. Ketegangan mental yang tinggi : Ketegangan mental terjadi
akibat penanaman modal yang berdampak pada kekhwatiran
akan pengelolaannya. Frustasi sering diderita tatkala
lingkungan ekonomi melemahkan kekuatan modalnya
6. Tanggungjawab penuh : Kemampuan menguasai keahlian
hanya tertentu saja dan tidak di semua bidang, oleh karena itu
keputusan seringkali membebani dengan ketidakyakinan atas
hasilnya. Biasanya karena kurang pengalaman dan
pengetahuan
71. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 71
4.4 Memahami Peran Wirausaha dalam Bisnis
Para wirausaha memiliki peran utama dalam pembangunan
ekonomi. Mereka sebagai seorang individu maupun melalui
perusahaannya telah berbuat sesuatu yang inovatif dan secara kreatif
membongkar struktur pasar yang ada. Di samping itu mereka juga
memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan
produktivitas dan daya saing, serta melakukan pembentukan industri
baru.Pentingnya kewirausahaan di negara berkembang dijelaskan
oleh Sameekha Desai (2009) bahwa terdapat hubungan yang sangat
kuat antara penciptaan wirausahawan dengan pembangunan ekonomi
di negara-negara tersebut, di mana di negara maju kewirausahaan
bahkan telah menghasilkan kemakmuran. Dalam beberapa tahun
terkahir, beberapa pakar telah mengenalkan upaya untuk mengatasi
kesenjangan kapasitas kewirausahaan dalam inovasi dan
pertumbuhan serta kontribusinya pada kemakmuran dan
kesejahteraan ekonomi. Maka peran wirausaha di dalam bisnis antara
lain :
1. Menciptakan pekerjaan
2. Mempertahankan kebebasan berusaha
3. Mendorong persaingan yang sehat
4. Menghasilkan kesejahteraan
5. Memperluas kemakmuran
72. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 72
6. Menjamin inovasi dan kreativitas
7. Mendorong pengembangan kelompok akar rumput
8. Kemajuan social dalam suatu lingkungan masyarakat
9. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara
4.5 Memahami Karakteristik Kewirausahaan
Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sesuatu
yang baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi
peluang dan menggabungkan sumberdaya yang diperlukan untuk
mewujudkannya. Untuk menjadi pemilik bisnis juga diperlukan
kemauan yang kuat untuk bekerja sendiri.
Ciri dan watak wirausahawan disebutkan oleh Geoffrey G
Meredith antara lain adalah :
1. Percaya diri, Wirausahawan memiliki watak berkenyakinan
tinggi, tidak tergantung pada orang lain, individualistis dan
optimis
2. Berorientasi pada tugas dan hasil, Wirausahwan berwatak
butuh berprestasi, berorientasi pada laba, tekun dan tabah,
tekad bekerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan
inisiatif
73. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 73
3. Pengambilan resiko dan tantangan, Wirausahawan memiliki
watak mampumengambil resiko yang wajar
4. Kepemimpinan, Wirausahawan berperilaku sebagai pemimpin,
bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik oleh
orang lain
5. Keorisinilan, Wirausahawan berwatak inovatif dan kreatif serta
fleksibel
6. Berorientasi ke masa depan, Wirausahawan berpandangan ke
depan dan perspektif
Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal
dengan istilah 10 D,yaitu :
1. Dream (mimpi)
2. Decisiveness (cepat mengambil keputusan)
3. Doers (pelaku)
4. Determination (ketetapan hati)
5. Dedication (dedikasi)
6. Devotion (kesetiaan)
7. Detail (rincian)
8. Destiny (nasib)
9. Dollars (uang)
10. Distribute (distribusi)
74. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 74
Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993; 6-7 )mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh
ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya
untuk menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
Sedangkan untuk memahami karakteristik wirausahawan yang
lain dimana yang selalu berhubungan dengan keberhasilan usaha,
antara lain:
1. Disiplin, Disiplin berasal dari bahasa inggris disciple yang
berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti
latihan dan ketaatan kepada aturan. Menurut S. Nasution
(1972:63) disiplin adalah usaha untuk mengatur atau
mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau
75. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 75
diharuskan. Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah
laku seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam-
macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya
tumbuh sendiri dalam diri seseorang yang merasa terpanggil.
Upaya pembentukan sikap disiplin dapat dilakukan di dalam
ataupun di luar sekolah. Konsep disiplin dilingkungan sekolah
pada umumnya selalu memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Peraturan-peraturan yang jelas serta sanksi-sanksi
hukumnya yang jelas.
b. Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak
sekolah harus masuk akal dan dipahami oleh semua
pihak.
c. Konsep disiplin yan dibuat sekolah adalah untuk
kepentingan keadilan, kesejahtraan bersama.
d. Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta
dijalankan secara baik dan konsekuen.
Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di
lingkungan sekolah, maka perlu dilakukan upaya :
a. Menanamkan berbuat jujur.
b. Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja.
c. Menanamkan sikap mau bekerja keras.
d. Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.
76. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 76
e. Menanamkan ketulusan untuk maju bersama.
f. Menanamkan sikap iklas.
g. Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Contoh : Seorang wirausaha melakukan konsep disiplin dalam
system kerja yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang
memuaskan.
2. Jujur, Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu
mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat,
apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak
mengingkari. Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur
akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan.
Karena sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam
berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan
tanggung jawab dalam diri seorang wirausaha adalah dengan
cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih
disiplin diri. Contohnya adalah seorang wirausaha yang
bergerak dalam bidang makanan tidak banyak menggunakan
bahan-bahan kimia yang merugikan pembeli demi
pelaksanaan keuntungan pribadi.
77. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 77
3. Komitmen Tinggi, Seorang wirausaha yang berhasil adalah
seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam
pengertiannya komitmen diartikan sebagai berpegang teguh.
Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat
pikirannya tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki
sikap yang tegas, dan kosisten. Contohnya wirausaha yang
bergerak dibidang jasa hotel, mempunyai komitmen untuk
pelayanan yang ada di hotel dengan pelayanan yang terbaik,
kualitas produk yang memuaskan sesuai dengan standart
harganya yang sudah ditawarkan dan berusaha tidak
mengecewakan pelanggan dengan adanya pemecahan
masalah terhadap keluhan konsumen.
4. Mandiri, Mandiri Artinya sikap untuk tidak menggantungkan
keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain,
sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa
besar. Karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya
resiko yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus
diselesaikan adalah milik kita sendiri dan kita yang
memutuskan cara menghadapi dan menuntaskannya, tentunya
selalu berdo‟a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contohnya adalah Ketika kita tidak mampu memperkerjakan
orang dalam memulai bisnis pertama kalinya berarti pertama-
78. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 78
pertama yang menjadi keputusan yaitu menjadi satu-satunya
pegawai di tempat usaha yang kita dirikan.
5. Realitas, Cara berfikir yang penuh dengan perhitungan dan
sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan
diajukan bukan hanya menjadi anganangan atau mimpi
belaka. Oleh karena itu apabila anda memiliki gagasan atau
ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan
realitasnya atau keterlaksanaannya. Contoh : Sekelompok
siswa SMK jurusan Otomotif memberanikan diri membuat
mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas, serta
membangun bodi sesuai keinginan dan kemampuannya.
6. Kreatif dan inovatif, Kreatif adalah kemampuan seseorang
melahirkan sesuatu (produk) yang baru. Menurut Analisis
Guilford, proses berpikir kreatif terdiri atas :
a. Fluency (kelancaran), kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan ide
b. Fleksibilitas (keluwesan), kemampuan untuk
meyesuaikan dengan berbagai situasi yang terjadi dan
cepat berubah
c. Originality (keaslian), kemampuan menghasilkan
gagasan dengan asli tidak klise.
79. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 79
d. Elaboration (penguraian), kemampuan untuk
menguraikan sesuatu secara lebih terperinci
e. Redefinition (perumusan kembali), kemampuan untuk
merumuskan/ menciptakan formula yang baru dari
yang sudah adaInovatif adalah sikap yang memberikan
pengenalan pada hal-hal yang baru dan diterima oleh
masyarakat.
Contohnya untuk karakteristik kreatif dan inovatif bagi seorang
wirausaha adalah usaha dibidang kue brownies dengan
memainkan permainan rasa, misalnya kue brownies topping
stobery, kue brownies topping pandan, kue bronies kering
7. Prestatif, Melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan
diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga
memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi
bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain.Contohnya
pelawak sule, dia selalu berusaha untuk tampil maksimal
dengan berbagai macam cara agar pecintanya tidak jenuh
dengan lawakannya sehingga sule bias mencuri hati
penggemarnya. Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan
tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam
melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang
80. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 80
di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian
menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat,
mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang
sampai ada hasil.
Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan
umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis
yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu
dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
4.6 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan
Seseorang ketika mengawali usahanya harus siap dengan dua
hal yaitu : berhasil dalam mengembangkan usahanya atau gagal sama
sekali dalam usahanya. Penyebab wirausaha gagal dalam
menjalankan usahanya:
1. Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam
manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan
strategi perusahaan.Strategi baik yang dibuat tidak dapat
dilaksanakan tanpa adanya kompetensi dalam manajerial.
Menempatkan orang-orang yang tidak kompeten di tempat
yang sangat strategis akan memperburuk jalannya usaha.
Kompetensi dalam manajerial sangat membantu keberhasilan
perusahaan karena meletakan orang-orang yang sesuai
81. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 81
dengan kemampuan, bakat dan minat bekerja karyawan akan
mempermudah usaha dan strategi perusahaan untuk
dilaksanakan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena
tidak dapat memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan
digeluti. Seorang wirausahawan apabila tidak dapat
mendeskripsikan dan memvisualisakan bentuk usaha yang
digeluti mengantar pada kehancuran usaha. Pemaham bisnis
atau bidang usaha yang diambil secara kontekstual dan riel
sangat membantu arah, tujuan, misi, dan visi perusahaan.
Kejelasan bidang usaha yang telah ditentukan sangat
membantu dan mempermudah mengambil kebijakan
manajerial dan strategi yang dibuat.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan
keuangan (modal dan kendali kredit). Pengelolaan adminsitrasi
dan keuangan yang apa adanya akan mempersulit majunya
perusahaan. Pencatatan adminsitrasi dan keuangan secara
sembarang akan semakin memperburuk kondisi usaha karena
tidak dapat membaca transaksi dan aktivitas yang telah terjadi.
Aktivitas yang telah dilalui seperti pembayaran utang-piutang,
jumlah pesanan, jadwal kirim, proses produksi, dll akan tidak
dapat terselesaikan dengan baik. Penanganan modal dan
82. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 82
kredit dari bank atau swasta apabila tidak dicatat pengeluaran
dan alokasi penggunaannya akan semakin memperburuk
kondisi keuangan. Alangkah baiknya dalam melakukan
aktivitas selalu berpedoman “Segala yang telah dikerjakan
harus dicatat dan segala yang tercatat harus dapat dikerjakan
dengan baik” sehingga perusahaan yang menggunakan prinsip
tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
4. Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan
rencana biasanya karena rencana yang telah dibuat
berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang
belum pernah diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi karena tidak
tahu sama seklai kondisi atau medan usaha yang digelutinya.
Faktor-faktor yang mendukung kegagalan dalam
melaksanakan atau menerapkan rencana adalah dari dalam
diri sendiri.
5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. Tempat
usaha dan lokasi sangat menentukan kelancaran bisnis yang
digeluti. Salah memilih, membangun, atau membuka tempat
usaha yang harapnnya dapat memperbesar usaha justru
kandas karena kesalahan tersebut. Tempat usaha seharusnya
diperiksa dulu kelayakannya seperti budaya, karakter, strata
sosial, pendapatan, selera, kemanan masyarakat disekitarnya.
83. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 83
6. Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan,
dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan.
Kemampuan dalam pengadaan, pemeliharaan, pengawasan
bahan baku dan peralatan yang dimiliki sangatlah penting.
Karena apabila tidak memiliki kemapuan dalam bidang ini akan
membuat biaya operasioanal semakin tinggi dan kerugian
akan terjadi.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
perubahan teknologi. Seoranng yang berwirausaha haruis
berani melakukan perubahan dalam organisasinya. Salah satu
perubahan yang dapat membantunya adalah perubahan
teknologi yang sedang berkembang. Ketidakmampuan
mengikuti perubahan teknologi tidak membuat organisasi mati
begitu saja tetapi pergerakan organisasinya berlahan-lahan
lambat dan berangsur-angsur ketinggalan dengan organisasi
yang lain yang lebih cepat menanggapi perubahan teknologi.
8. Hambatan birokrasi. Birokrasi sangat membantu dalam
kearsipan dan adminsitrasi organisasi tetapi apabila birokrasi
sangat lambat dan menghambat sama sekali maka akan
memperlambat laju kinerga organsiasi.
9. Keuntungan yang tidak mencukupi. Keuntungan yang akan
diperoleh dalam berwirausaha adalah dasar motivasi ketika
84. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 84
seseorang merencanakan bidang usaha. Akan tetapi
keuntungan yang diperolah di luar dari jangkau biaya yang
telah dikeluarkan atau perkiraan laba yang diperoleh
sebelumnya akan mengakibatkan kelangsungan usaha yang
cepat berhenti. Motivasi karena bayangnan keuntungan yang
diperoleh sangat tinggi adalah sikap yang kurang objektif
apabila belum mengetahui kondisi lingkungan bisnis yang
sebenarnya. Hal yanng paling penting sebelum mnemproleh
laba yang tinggi adalah cepat kembalinya modal awal yang
digunakan sebagai operasional awal.
10. Tidak adanya produk yang baru. Produk yang telah dibuat dan
berhasil memenangi pasar belum tentu akan bertahan lama
karena banyak kompetitor yang selalu melakukan inovasi
maupun perbaikan produk mereka untuk tampil di pasar.
Pengusaha yang tidak pernah menampilkan produk baru yang
kreatif maupun inovatif akan mempercepat berhenti usahanya.
Hal ini terjadi karena tidak mampu bersaing oleh kompetitor
yang telah mengeluarkan produk baru dan mearik perhatian
pasar.
Dalam konteks wirausaha, kiranya perlu juga kita ketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam usaha. Adapun
faktor-faktor tersebut adalah :
85. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 85
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu
maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan
menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha
maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan
perusahaan
5. Adanya perencanaan yang tepat dan matang, serta dapat
dilaksanakan dengan baik.
6. Adanya komitmen yang tinggi dalam usaha untuk mencapai
tujuan dan prestasi.
7. Adanya dana yang cukup untuk usaha.
8. Adanya SDM yang handal dan teknologi tinggi.
9. Adanya manajemen usaha yang baik, tepat, dan realistis.
10. Adanya faktor internal dan eksternal berupa peningkatan
permintaan akan barang dan jasa.
11. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha.
12. Adanya kecocokan minat atau interes terhadap barang usaha.
13. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
14. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap sebagai
penunjang usaha.
86. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 86
Apabila faktor-faktor diatas menunjukkan sisi positif, maka
kemungkinan berhasil akan tinggi sedangkan apabila menunjukkan
sisi negatif, maka akan berpotensi terjadi kegagalan.
PENGUSAHA SUKSES BERDINAS CELANA PENDEK
Pendiri dan pemilik tunggal Kem
Chicks (supermarket), ini mantan sopir
taksi, Mobilnya tabrakan dan hancur.
Lantas beralih jadi kuli bangunan dengan
upah harian Rp 100. dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi
pengusaha sukses.
4.7 Perlunya Pengembangan Sikap Mental Wirausaha
Kebutuhan ini bermula dari adanya kenyataan bahwa negara-
negara bekembang (termasuk Indonesia) menghadapi persoalan-
persoalan berupa : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan /
pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. Dan harapan besar
untuk keluar dari persoalan itu tertuju pada wirausaha sebagai suatu
alternatif karena wirausaha dinilai dapat mendorong terciptanya:
lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat,
pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi
tertentu. Atau dengan kata lain sikap mental wirausaha merupakan
87. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 87
motor penggerak dalam pembangunan negara dalam hal : memajukan
ekonomi bangsa dan negara, meningkatkan taraf hidup masyarakat,
ikut mengurangi pengangguran, membantu mengentaskan
kemiskinan.
Disamping itu, suatu kenyataan pula bahwa sampai saat ini
sebagian besar penduduk (di Indonesia) masih terpola pada
kebiasaan untuk mencari kerja (menjadi pekerja) bukan menciptakan
kerja. Tentu saja persoalan ini akan selalu menjadi masalah bagi
negara.Coba bayangkan apa yang akan terjadi bila seluruh penduduk
usia kerja hanya menggantungkan diri untuk mencari kerja, berapa
juta tempat kerja yang harus tersedia, dan siapa yang harus
menyediakan tempat kerja dan kalau hanya mengandalkan
pemerintah saja, rasanya mustahil untuk diwujudkan. Selanjutnya mari
kita perhatikan pemetaan kekuatan pendukung ekonomi negara
dengan kuadran berikut ini :
Dari pemetaan diatas dapat dijelaskan sbb. : Suatu negara
akan menjadi miskin apabila sebagian besar kekuatan ekonomi lebih
88. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 88
bertumpu pada kuadran sebelah kiri (kuadran 1 dan 2). Sebaliknya
akan menjadi Negara makmur bila bertumpu pada kuadran sebelah
kanan (kuadran 3 dan 4) apalagi bila kuadran 4 lebih dominan,
ekonomi negara akan semakin kuat. Kalau kita perhatikan kondisi di
negara kita yang realitas termasuk negara miskin dimana kekuatan
ekonomi lebih bertumpu pada kuadran sebelah kiri khususnya kuadran
1, maka jawaban atas pertanyaan diatas “mengapa wirausaha
dibutuhkan” adalah bahwa hal ini merupakan upaya untuk merubah
pola pikir dan budaya mencari kerja menjadi budaya untuk
menciptakan kerja sehingga lambat laut kekuatan ekonomi tidak
hanya bertumpu pada kuadran sebelah kiri tetapi disebelah kanan.
Untuk merubah pola pikir semacam itu tentu saja hanya bisa dilakukan
dengan menanamkan sikap mental wirausaha. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha
penting karena akan dapat merubah pola pikir dari pencari kerja
menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam
mengatasi permasalahan klise dari Negara-negara miskin seperti :
kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran,
pertumbuhan ekonomi rendah.
90. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 90
5.1 Metode Role Playing
Metode Role Playing atau Bermain Peran pada prinsipnya
merupakan metode untuk ‘menghadirkan’ peran-peran yang ada
dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi
agar peserta memberikan penilaian terhadap. Misalnya: menilai
keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan
kemudian memberikan saran/alternatif pendapat bagi pengembangan
peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah
yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan
pemain dalam melakukan permainan peran.
Langkah-langkah pelaksanaan metode Role Playing, menurut
Shaftel dan Shaftel (E. Mulyasa, 2004:141) adalah sebagai berikut.
91. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 91
1) Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik.
Menghangatkan suasana kelompok termasuk mengantarkan
peserta didik terhadap masalah pembelajaran yang perlu
dipelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
masalah, menjelaskan masalah, menafsirkan cerita dan
mengeksplorasi isu-isu, serta menjelaskan peran yang akan
dimainkan.
Tahap ini lebih banyak dimaksudkan untuk memotivasi peserta
didik agar tertarik pada masalah karena itu tahap ini sangat
penting dalam bermain peran dan paling menentukan
keberhasilan. Bermain peran akan berhasil apabila peserta
didik menaruh minat dan memperhatikan masalah yang
diajukan guru.
2) Memilih peran
Memilih peran dalam pembelajaran, tahap ini peserta didik dan
guru mendeskripsikan berbagai watak atau karakter, apa yang
mereka suka, bagaimana mereka merasakan, dan apa yang
harus mereka kerjakan, kemudian para peserta didik diberi
kesempatan secara sukarela untuk menjadi pemeran.
3) Menyusun tahap-tahap peran
Menyusun tahap-tahap baru, pada tahap ini para pemeran
menyusun garis-garis besar adegan yang akan dimainkan.
92. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 92
Dalam hal ini, tidak perlu ada dialog khusus karena para
peserta didik dituntut untuk bertindak dan berbicara secara
spontan.
4) Menyiapkan pengamat
Menyiapkan pengamat, sebaiknya pengamat dipersiapkan
secara matang dan terlibat dalam cerita yang akan dimainkan
agar semua peserta didik turut mengalami dan menghayati
peran yang dimainkan dan aktif mendiskusikannya.
5) Pemeranan
Pada tahap ini para peserta didik mulai beraksi secara
spontan, sesuai dengan peran masing-masing. Pemeranan
dapat berhenti apabila para peserta didik telah merasa cukup,
dan apa yang seharusnya mereka perankan telah dicoba
lakukan. Ada kalanya para peserta didik keasyikan bermain
peran sehingga tanpa disadari telah mamakan waktu yang
terlampau lama. Dalam hal ini guru perlu menilai kapan
bermain peran dihentikan.
6) Diskusi dan evaluasi
Diskusi akan mudah dimulai jika pemeran dan pengamat telah
terlibat dalam bermain peran, baik secara emosional maupun
secara intelektual. Dengan melontarkan sebuah pertanyaan,
para peserta didik akan segera terpancing untuk diskusi.
93. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 93
7) Pemeranan ulang
Pemeranan ulang, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan
diskusi mengenai alternatif pemeranan. Mungkin ada
perubahan peran watak yang dituntut. Perubahan ini
memungkinkan adanya perkembangan baru dalam upaya
pemecahan masalah. Setiap perubahan peran akan
mempengaruhi peran lainnya.
8) Diskusi dan evaluasi tahap dua
Diskusi dan evaluasi tahap dua, diskusi dan evaluasi pada
tahap ini sama seperti pada tahap enam, hanya dimaksudkan
untuk menganalisis hasil pemeranan ulang, dan pemecahan
masalah pada tahap ini mungkin sudah lebih jelas.
9) Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan
Pada tahap ini para peserta didik saling mengemukakan
pengalaman hidupnya dalam berhadapan dengan orang tua,
guru, teman dan sebagainya. Semua pengalaman peserta
didik dapat diungkap atau muncul secara spontan.
Kelebihan dan Kelemahan metode Role Playing adalah sebagai
berikut.
1) Kelebihan
Kelebihan metode Role Playing melibatkan seluruh siswa
berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan
94. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 94
kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat belajar
menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Selain itu, kelebihan
metode ini adalah, sebagai berikut:
Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara
utuh.
Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat
digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui
pengamatan pada waktu melakukan permainan.
Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan
siswa. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan
yang saling untuk dilupakan
Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas
menjadi dinamis dan penuh antusias
Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri
siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan
kesetiakawanan sosial yang tinggi
Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah,
dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di
dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
95. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 95
Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional
siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi
lapangan kerja
2) Kelemahan
Hakekatnya sebuah ilmu yang tercipca oleh manusia tidak ada
yang sempurna,semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan.Jika kita
melihat metode Role Playing dalam dalam cakupan cara dalam
prooses mengajar dan belajar dalam lingkup pendidikan tentunya
selain kelebihan terdapat kelemahan. Kelemahan metode role palying
antara lain:
Metode bermain peranan memelrukan waktu yang relatif
panjang/banyak
Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak
guru maupun murid. Dan ini tidak semua gurumemilikinya
Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa
malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu
Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran
mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan
kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak
tercapai
Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode
ini.
96. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 96
5.2 Metode Field-Trip (Karya Wisata)
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang
dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa
membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik
yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar rekreasi,
tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat
kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat
atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki
sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko
serba ada, dan sebagainya. Metode field trip atau karya wisata
menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar
yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman
97. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 97
belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian
integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki
banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan
dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan
wawasan pengalaman tentang dunia luar.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan
metode karyawisata adalah sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan atau Perencanaan
Sebelum karyawisata dilakukan, guru harus membuat
persiapan atau perencanaan yang matang agar waktu yang
dipakai selama karyawisata digunakan dengan sebaik-baiknya.
Persiapan atau perencanaan itu meliputi faktor-faktor sebagai
berikut.
a. Menetapkan tujuan penggunaan metode ini;
b. Penentuan metode pembelajaran harus dipilih
berdasarkan kebutuhan siswa ketika melakukan
karyawisata.
c. Penentuan objek karyawisata.
d. Selain alasan-alasan yang telah dikemukakan di awal,
perlu dipertimbangkan juga dengan kurikulum yang ada.
Apabila, bahan pelajaran itu tidak tercantum dalam
kurikulum dan guru berpendapat bahwa siswa harus
98. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 98
mengetahui objek yang ada itu maka dapat digunakan
pertimbangan dari segi didaktik, yaitu prinsip lingkungan.
Misalnya, disaat siswa harus mengenal alam
lingkungannya dengan sebaik-baiknya.
e. Dengan demikian, alasan pertimbangan dan penetapan
objek yang dipilih guru berdasarkan berikut ini.
f. Kepentingan kurikulum/rencana pelajaran dalam setahun;
g. Kepentingan siswa didik untuk menambah pengalaman
dan memperluas pengetahuan;
h. Kepentingan objeknya;
i. Kepentingan guru sendiri. Mungkin saja selama ini guru
bersangkutan belum pernah melihat objek itu secara
langsung dan dengan demikian untuk memperkaya
pengetahuan dan pengalaman guru, alangkah baiknya jika
pergi bersama siswa didik berkaryawisata;
j. Kepentingan didaktis yaitu kepentingan berdasarkan ilmu
mengajar. Seperti kita ketahui, menurut prinsip-prinsip
didaktik, mengajar harus memperhatikan prinsip peragaan
dan lingkungan untuk menghindari timbulnya verbalisme
(mengetahui kata tetapi tidak memahami isi pengertian
kata tersebut). Untuk itu metode karya wisata merupakan
metode yang tepat;
99. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 99
k. Penetapan waktu karyawisata; dan Untuk menetapkan
berapa lama waktu yang akan digunakan dalam
karyawisata, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan.
Banyak atau sedikitnya bahan yang harus diteliti pada
objek yang akan dikunjungi;
Mudah atau sulitnya bahan yang harus diteliti pada
objek tersebut; dan
Banyaknya waktu yang dapat diambil dari mata
pelajaran lainnya tanpa menghambat kemajuan mata-
mata pelajaran tersebut dalam keseluruhan rencana
pelajaran.
l. Penetapan teknik-teknik untuk mempelajari objek.Sebelum
karyawisata dilakukan, guru dengan siswa didik perlu
menetapkan teknik- teknik yang umumnya dipergunakan
adalah:
Observasi
Wawancara
Diskusi
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ialah suatu tahapan yang disaat semua
acara yang telah disiapkan dan diatur seperti yang
100. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 100
sebelumnya dilaksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan
pada objek metode ini adalah:
a. pertemuan dengan pimpinan atau kepala pengurus objek
yang kita kunjungi;
b. para siswa diatur untuk melakukan penelitiannya sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan oleh pimpinan objek
tersebut;
c. siswa berperan aktif selama peninjauan dan pengamatan
objek kepada petugas untuk mendapatkan informasi
melalui tanya jawab; dan
d. akhirnya, setelah semua kegiatan selesai, tidak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada pimpinan objek
tersebut.
3) Tahap Penyelesaian
Tahap penyeselesaian ini sering pula disebut tahap tindak
lanjut, yaitu suatu tahap setelah siswa kembali ke sekolah. Di
kelas kemudian diadakan lagi diskusi atau pertukaran data dan
informasi untuk saling melengkapi. Setelah data dan informasi
terkumpul dengan lengkap, maka disusunlah sebuah laporan.
101. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 101
Kelebihan dan kelemahan metode field-trip (karyawisata) adalah
sebagai berikut.
1) Kelebihan
Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di
masyarakat.
Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
2) Kelemahan
Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas
daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya
terabaikan.
Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap
gerak-gerik anak didik di lapangan.
Biayanya cukup mahal.
Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas
kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik,
terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
102. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 102
5.3 Metode Simulation (Simulasi)
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya
untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan
mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi
yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya
kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang
sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan,
seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi
penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi
yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar
merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan). Contoh
lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan
simulasi suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya
bersama kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan
103. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 103
sebagai kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam
keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.).
Dalam contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan bermain
peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai
dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar
akan dilakukannya.
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam
pembalajaran adalah sebagai berikut:
Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleg guru
Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur,
teknik, dan peran yang dimainkan
Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan
prosedur dapat dilakukan dengan diskusi.
Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi
Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu
ditempuh dalam melaksanakan simulasi adalah:
Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai
Memberikan gambaran tentang situasi yang akan
disimulasikan
Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing
Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi