SlideShare a Scribd company logo
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 1
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 2
Hak Cipta 2014, pada Penulis
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun,
termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari
penerbit.
09042014, UPI
Kelompok Olah Karsa
Anggota:
Sifa Siti Mukrimah 1104176
Herlina 1105434
Dhiyantina Karlina 1100639
Rani Rahmawati 1102961
Nuryanti Sarju 1105729
Eva Devindiani 1102026
Rosalina Ibrahim 1100892
Gugun Ruslandi 1105994
Belajar dan Pembelajaran
Pendidikan Manajemen Bisnis A
Universitas Pendidikan Indonesia
Sifa Siti Mukrimah (Editor)
Sifa Siti Mukrimah (Desain Cover)
DR. B. Lena Nuryanti, M.Pd. (Dosen Pembimbing)
Class A
Business Managementof Education
Indonesian University of Education
Bumi Siliwangi, Bandung
2014
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas
berkat rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan buku
“Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk SMK dengan 10
Metode (for microteaching)” ini dengan penuh suka cita dan
kebaikan di dalamnya.
Buku ini disusun sebagai dimaksudkan untuk memberikan
wawasan dan tuntunan kepada para pendidik dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran. Dalam buku ini, pendidik
dibantu dalam melaksanakan KBM dengan metode yang menarik
yang disesuaikan dengan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013.
Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih kepada
pihak penerbit dan semua pihak yang telah membantu terbitnya buku
ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pendidik
dan calon pendidik agar dapat menyajikan pembelajaran yang menarik
dan interaktif.
Bumi Siliwangi, April 2014
Penulis
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 4
MOTTO
“Membuka Mata Peserta Didik, Membuka Mata Dunia”
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... 3
MOTTO.................................................................................................4
DAFTAR ISI........................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................8
1.1 Kerangka Pemikiran Umum...................................................... 9
1.2 Konsep Silabus.....................................................................25
1.3 Konsep RPP.........................................................................29
1.4 Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan
Model 38
BAB II SILABUS................................................................................... 43
Silabus............................................................................................ 44
BAB III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ................. 57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................................58
BAB IV MATERI PEMBELAJARAN........................................................ 64
4.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha ............................. 65
4.2 Tujuan Kewirausahaan .......................................................... 67
4.3 Memahami Manfaat dan Kelemahan Kewirausahaan ............... 68
4.4 Memahami Peran Wirausaha dalam Bisnis.............................. 71
4.5 Memahami Karakteristik Kewirausahaan .................................72
4.6 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan................. 80
4.7 Perlunya Pengembangan Sikap Mental Wirausaha .................. 86
BAB V 10 METODE PEMBELAJARAN.................................................. 89
5.1 Metode Role Playing.............................................................. 90
5.2 Metode Field-Trip (Karya Wisata)............................................ 96
5.3 Metode Simulation (Simulasi)............................................... 102
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 6
5.4 Metode Diskusi Umum (Diskusi Kelas).................................. 105
5.5 Metode Demonstrasi............................................................ 108
5.6 Metode Tanya-Jawab .......................................................... 112
5.7 Metode Time Token Arends ................................................. 116
5.8 Metode Kumon.................................................................... 119
5.9 Metode Pair Check (Kelompok Sebangku/Pasangan Mengecek)
125
5.10 Metode Debat..................................................................... 128
BAB VI PROSEDUR MENGAJAR ....................................................... 132
6.1 Pengantar........................................................................... 133
6.2 Prosedur Strategi Pembelajaran ........................................... 133
6.3 Tabel Strategi Pembelajaran ................................................ 135
BAB VII EVALUASI............................................................................ 137
7.1 Pilihan Ganda ..................................................................... 138
7.2 Benar Salah........................................................................ 140
7.3 Menjodohkan...................................................................... 141
7.4 Essai Berstruktur................................................................. 142
7.5 Essai Bebas........................................................................ 144
BAB VIII TUGAS................................................................................ 145
LAMPIRAN........................................................................................ 147
A. Kunci Jawaban ....................................................................... 148
B. Format Penilaian Kinerja Guru ................................................. 149
1. Format Penilaian Kinerja Guru dalam RPP ............................ 149
2. Format Penilaian Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
150
3. Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pembelajaran............................................................................. 153
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 7
4. Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran 154
5. Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya ........... 155
6. Format Penilaian Memberikan Penguatan ............................. 157
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 159
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................... 161
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 8
BAB I
PENDAHULUAN
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 9
1.1 Kerangka Pemikiran Umum
1.1.1 Input
1. Audience
Peserta Didik yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 10
2. Behavior
Terdapat 4 jenis watak manusia, yaitu: melankolis, korelis,
plegmatis dan sangunis, ke empat tipe tersebut akan
dijumpai pada peserta didik dalam sebuah kegiatan
belajar dan pembelajaran.
Seorang guru harus mengenali karakteristik setiap siswa
tersebut dan merencanakan antisipasi dan strategi
pembelajaran agar semua peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang ditentukan.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 11
3. Condition
Peserta didk dalam keadaan siap untuk belajar dan
suasana kondusif.
4. Degree
Peserta didik dalam pembelajaran ini adalah peserta didik
yang berada dalam jenjang SMK, khususnya kelas X.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 12
1.1.2 Proses
1. Olah Rasa (Karsa)
Guru harus senantiasa mengolah rasa/karsanya untuk
menjadi manusia yang ramah dan saling menghargai,
peduli, mau bekerja sama, saling menolong dan produktif
(berkarya). Mari guraru, kita olah karsa kita agar menjadi
guru yang ramah, saling menghargai, peduli, mau
bekerjasama, mau menolong dan produktif. Kita tanamkan
juga olah rasa (karsa) ini kepada anak-anak didik kita di
sekolah. Olah rasa bermuara pada pengelolaan
kreativitas. Perkins (1988) menyatakan kreativitas sebagai
berikut : (1) suatu hasil kreatif adalah suatu hasil yang
baru dan layak (2) seseorang kreatif (seseorang dengan
kreativitas) adalah seseorang yang hampir secara rutin
menghasilkan hasil kreatif (Perkins, 1988:311).
Pembelajaran kreatif senantiasa hadir pada kelas dimana
kesiapan gurunya mengajar dan kesiapan muridnya
belajar penuh.Memberikan warmer activity atau semacam
simultan untuk menarik perhatian siswa dapat menjadi
solusi yang tepat untuk mengaplikasikan pembelajaran
yang kreatif. Di mana Guru tidak langsung memberikan
materi pada lima belas menit pertama. Simultan dapat
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 13
berupa games atau quiz macam bingo, monopoly, singing
ball, whispering activity, mime game, boom game, words
zap, short movie, dan sebagainya. Sehingga ketika dirasa
mereka sudah menikmatinya dan merasa siap, guru
dengan mudah dapat mentransfer ilmunya.
2. Olah Karsa
Cipta Rasa Karsa (Versi A), Mungkin banyak dari kita
pernah mendengar kata-kata TRIDAYA yaitu Cipta, Rasa
dan Karsa. Tetapi sangat sedikit dari kita memahami
secara mendalam tentang Tridaya ini. Inilah sebuah
kekuatan maha dahsyat yang ada pada diri kita yaitu
kekuatan Cipta, Rasa dan Karsa/Kehendak. Kekuatan
inilah yang sebenarnya menggerakkan setiap aktifitas
yang kita lakukan setiap hari mulai dari bangun tidur yaitu
saat pertama kali kaki menginjak tanah/lantai hingga saat
ketika kita melepas semua kepenatan hidup dan
membaringkan tubuh kita untuk tertidur lelap. Semuanya
itu adalah berkat kreasi dari Tridaya ini. Apakah Tridaya
itu? Inilah yang ingin kita ulas dalam tulisan ini. Semoga
ada manfaatnya. Cipta ialah kekuatan yang membuat
gambar-gambar terhadap rencana dan segala sesuatu
yang telah terjadi berupa Citraan (gambaran) yang ada di
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 14
benak kita. Kemudian Rasa ialah kekuatan halus yang
menyelimuti dan menyatu dari setiap gambar-gambar atau
citraan terhadap segala sesuatu yang membawa kesan,
hal ini sering kita namakan perasaan (emosi pribadi). Dan
yang terakhir adalah Karsa atau kehendak/tekad. Inilah
kekuatan yang menggerakkan segala Cipta dan Rasa itu
menjadi terlaksana. Cipta Rasa Karsa (Versi B), Ketika
The Secret terbit, gemanya nyaris memenuhi planet ini.
Dunia seolah tersentak, The Secret tidak lagi menjadi
rahasia bagi siapapun. Dalam pandangan Rhonda, The
Secret adalah rahasia kesuksesan yang dimiliki tokoh-
tokoh besar dan sejumlah orang sukses dari berbagai
belahan dunia sejak zaman 3000 tahun sebelum Masehi
hingga abad modern sekarang. Berpijak pada Hukum
Ketertarikan (Law of Attraction), Rhonda Byrne berhasil
mengemas The Secret menjadi sebuah karya
menakjubkan dalam bentuk buku, website dan DVD.
Pundi-pundi uangnya pun bertambah. Apa yang dikatakan
Rhonda benar adanya. Setiap bangsa di dunia memiliki
resep sukses yang cenderung memiliki kesamaan dengan
bangsa lainnya di dunia, termasuk Indonesia. Dalam
tradisi budaya Nusantara, resep sukses itu terangkum
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 15
dalam istilah cipta, rasa dan karsa. Tiga komponen kata
tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan (tritunggal). Pada masa lalu, kemampuan
manusia dalam mengolah cipta, rasa, karsa telah
menghasilkan peradaban menakjubkan. Cipta, rasa dan
karsa merupakan kekuatan manusia dalam
mempertahankan kelangsungan hidup. Inilah yang
melahirkan peradaban besar di masa lalu, sebagaimana
ditunjukkan orang-orang yang hidup pada masa
Majapahit, Mataram, Singasari, Demak, Sriwijaya, dll.
Itulah sebabnya, umumnya orang-orang tua dahulu sering
mengatakan bahwa apabila kita bisa menyelaraskan 3
komponen kata di atas, maka kita akan bisa merasakan
nikmatnya kehidupan (kemakmuran dan kebahagiaan).
Ketiga komponen (cipta, rasa dan karsa) tersebut
merupakan bagian dari sistem kebudayaan Nusantara
yang tak terpisahkan dari bingkai utamanya, yaitu
spiritualitas.
3. Olah Karya
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 16
1.1.3 Output
1. Manusia
Manusia adalah mahluk hidup yang sempurna di muka
bumi dan diciptakan oleh Illahi memiliki tubuh (body), jiwa
(mind) dan roh (spirit/soul). Konsep manusia dibagi
menjadi dua bagian:
 Manusia sebagai system
 Manusia sebagai adaptif
 Manusia sebagai makhluk holistik
2. JEMPOL
Diharapkan peserta didik dapat menjadi manusia
JEMPOL, yakni manusia yang Jujur, Empati, Mandiri,
Percaya Diri, Optimis dan Luwes. Setiap pembelajaran
yang dilakukan diharapkan dapat mewujudkan tujuan ini.
3. Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan
berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
kemampuan mengevaluasi Dalam ranah kognitif itu
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 17
terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai
dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling
tinggi. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan
sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku
seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa
pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar
afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku. Ranah psikomotor merupakan ranah yang
berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang
berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson
(1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor
ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor
ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar
kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif
(yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 18
kecenderungan berperilaku). Hasi belajar kognitif dan hasil
belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor
apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau
perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung
dalam ranah kognitif dan ranah afektif. Hasil belajar
keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1)
pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta
didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan
memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa
waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam
lingkungan kerjanya.
1.1.4 Outcome
1. Kemampuan
Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10)
mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri.
Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34)
mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar
seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 19
pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat
berhasil. Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan
berarti kapasitas seseorang individu unutk melakukan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin
menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah
penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi
seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam
melakukan atau mengerrjakan beragam tugas dalam
suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan
seseorang. Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua
kelompok faktor (Robbin,2007:57) yaitu:
a. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu
kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan
memecahkan masalah.
b. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan
melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 20
2. Inovatif
“Inovatif yaitu Usaha seseorang—dengan
mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi,
berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginyak—
dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri
ataupun lingkungannya.” Inovatif juga berarti Kemampuan
seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan
keahlian untuk menghasilkan karya baru. Berpikir inovatif
yaitu Proses berpikir yang menghasilkan solusi dan
gagasan di luar bingkai konservatif
Syarat-syarat berpikir inovatif
 Elastisitas yang tinggi
 Produktivitas yang tinggi
 Orisinalitas yang tinggi
 Sensitivitas yang tinggi
Syarat-syarat inovasi
 Menghasilkan produk yang bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungannya.
 Menghasilkan produk yang relatif baru.
 Menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan
individu ataupun kelompok.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 21
3. Kreatif dan Kinestetik
Freedam (1982) mengemukakan kreatif sebagai
kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi
pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara
yang baru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984)
memberikan batasan bahwa kreativitas adalah
kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil)
yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
Guilford (1976) mengemukakan kreatif adalah cara-cara
berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya
cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral. Berbeda pula
dari pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987)
yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan
dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product.
Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi
(person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong
kreatif dan hasil kreatifitas. Kreatif adalah suatu
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memberi
kesempatan individu untuk menciptakan ide2 asli/adaptif
fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang”
(Widyatun,1999). “Kreatifitas adalah kemampuan untuk
menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 22
baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua
atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran”
(James R. Evans, 1994). Selo Sumarjan (1983)
mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang
berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan
mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu.
Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas
tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri
sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya
dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun
psikis. Berdasarkan atas berbagai pendapat tentang
pengertian kreatif dan kreativitas tersebut, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kreatif adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal
ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.
Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan hal yang baru?
Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak
harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai
gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 23
Kinestetik merupakan kecerdasan yang berupa keahlian
menggunakan seluruh tubuh untuk menyampaikan ide dan
perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah suatu bentuk. Kecerdasan
ini meliputi kemampuan fisik yang khusus, seperti
koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan,
kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan
menerima rangsangan panca indera
1.1.5 4 Jenis Kecerdasan Manusia
1. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual merupakan jembatan yang
menghubungkan, menyeimbangkan perkembangan
dimensi-dimensi kecerdasan lain yang secara fitrah telah
diberikan oleh Yang Maha Pencipta.
2. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosi atau dalam bahasa londo nya
Emotional Intelligent pertama kali di sosialisasikan oleh
seorang psikolog Peter Salovey, dari Havard University
dan John Mayer dari University of New Hampshire yaitu
himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 24
kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan
kemampuan pada orang lain, memilah-milah semua nya.
3. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual,
analisa, logika dan rasio. Ia merupakan kecerdasan untuk
menerima, menyimpan dan mengolah infomasi menjadi
fakta. Orang yang kecerdasan intelektualnya baik, baginya
tidak ada informasi yang sulit, semuanya dapat disimpan
dan diolah, pada waktu yang tepat dan pada saat
dibutuhkan diolah dan diinformasikan kembali. Proses
menerima, menyimpan, dan mengolah kembali informasi,
(baik informasi yang didapat lewat pendengaran,
penglihatan atau penciuman) biasa disebut "berfikir”.
Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan
atau khazanah otak manusia. Sayyed Hossein Nasr
menyebut akal sebagai proyeksi atau cermin dari hati
(qalb), tempat keyakinan dan kepercayaan manusia.
4. Kecerdasan Adversity
Menurut Stoltz (2005), pengertian kecerdasan adversity
tertuang ke dalam tiga bentuk, yaitu: pertama, kecerdasan
adversity sebagai suatu kerangka kerja konseptual yang
baru yang digunakan untuk memahami dan meningkatkan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 25
semua segi kesuksesan. Kedua, kecerdasan adversity
sebagai suatu ukuran untuk mengetahui reaksi seseorang
terhadap kesulitan yang dihadapinya. Ketiga, kecerdasan
adversity sebagai seperangkat peralatan yang memiliki
landasan ilmiah untuk merekonstruksi reaksi terhadap
kesulitan hidup. Agar kesuksesan menjadi nyata, maka
Stoltz (Kusuma, 2004) berpendapat bahwa kombinasi dari
ketiga unsur tersebut yaitu pengetahuan baru, tolok ukur,
dan peralatan yang praktis merupakan sebuah kesatuan
yang lengkap untuk memahami dan memperbaiki
komponen dasar dalam meraih sukses.
1.2 Konsep Silabus
1.2.1 Pengertian Silabus
Silabus adalah rancangan program pembelajaran satu atau
dua kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi
yang harus dipelajari siswa, serta bagaimana cara mempelajarinya
dan bagaimana cara untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang
telah ditentukan.
Oleh karena itu, dalam merancang silabus berdasarkan pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan, hendaknya perancang
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 26
melakukan kegiatan berikut ini; (a) mengidentifikasi kompetensi dasar
setiap jenis performance untuk disesuaikan dengan tema yang ada;
(b) mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan
tema dan kompetensi dasar dan hasil belajar; (c) menentukan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong siswa
dan guru dalam mencapai tujuan dari proses pembelajaran. Dalam
penyusunan silabus hendaknya ditekankan bahwa bentuk penyajian
itu mencerminkan para pemakai dan pengguna silabus yang
diinginkan.
1.2.2 Langkah-langkah Penyusunan Silabus
Terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh guru dalam
menyusun sebuah silabus, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan;
2. Menentukan kompetensi dasar, hasil belajar yang diharapkan,
dan indikator hasil belajar (komponen ini hendaknya tersedia
dalam kurikulum yang berbasis pada standar kompetensi);
3. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran;
4. Menentukan alat dan sumber yang diperlukan; dan
5. Menentukan cara menilai hasil belajar berdasarkan indikator
pencapaian.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 27
1.2.3 Format Tabel Silabus
Guru merupakan pihak yang paling tepat untuk menyusun
silabus dan RPP dengan model yang selaras dengan tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar dan materi pembelajaran. Walaupun
begitu, di bawah ini dikemukakan beberapa model silabus yang dapat
dijadikan alternatif atau pertimbangan dalam penyusunan silabus.
1. Model 1
Nama sekolah :
Mata pelajaran:
Kelas/program :
Semester :
Alokasi waktu :
1) Standar kompetensi
2) Kompetensi standar
3) Hasil belajar
4) Indikator
5) Pokok-pokok materi
6) Kegiatan belajar mengajar
7) Standar penilaian
2. Model 2
Nama sekolah :
Mata pelajaran:
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 28
Kelas/program :
Semester :
Topik/tema :
Pertemuan :
Waktu :
1) Kompetensi dasar
2) Hasil belajar
3) Materi pokok
4) Indikator
5) Langkah pembelajaran
6) Alat/sumber
7) Penilaian
Pada model-model di atas tampak variasi model silabus.
Setiap model memiliki pertimbagan sendiri. Namun suatu hal yang
perlu dicermati bahwa pada kedua model tersebut terdapat komponen
inti yang mesti ada, yaitu hal-hal yang diamanatkan kurikulum. Adapun
mengenai kegiatan pembelajaran diserahkan sepenuhnya kepada
guru. Apakah dia hendak merincinya atau menyajikannya secara garis
besar saja. Hal ini terkait dengan intensitas pengalaman guru.
Demikian pula dalam teknis penyajiannya, guru dapat menguraikan
silabus dalam bentuk tabel atau secara berurutan saja. Hal semacam
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 29
ini diserahkan pada pertimbangan guru dilihat dari kepraktisan,
efisiensi dan kekomunikatifan sebuah model silabus.
Format Silabus
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/program :
Semester :
Standar kompetensi :
Kompetensi
Dasar
Kegiatan
Pembelajaran
Materi
Pelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/Bahan
1.3 Konsep RPP
1.3.1 Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang
terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali
pertemuan atau lebih.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru
sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 30
maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun,
lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar
untuk mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu
mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan
siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di
dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan
akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa
pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu
dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat
tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai
ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan
selesai.
1.3.2 Langkah-langkah Penyusunan dan Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik sebaiknya
disusun dalam bentuk atau format naratif. Contoh format dan
pedoman penysunan rencana pembelajaran tematik dapat dilihat dari
uraian berikut.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 31
FORMAT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Tema :
Mata Pelajaran :
1. …
2. …
3. …
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
1) Kompetensi Dasar
Tuliskan kompetensi dasar yang dapat dipadukan dari
beberapa mata pelajaran yang akan dicapai dengan menggunakan
pembelajaran tematik. Tuliskan juga nomor kompetensi dasarnya
2) Indikator
Tuliskan indikator yang Anda kembangkan dari Kompetensi
Dasar di atas dari beberapa mata pelajaran yang akan dicapai
menggunakan pembelajaran tematik.
3) Tujuan Pembelajaran
Tuliskan tujuan pembelajaran yang Anda jabarkan dari
Kompetensi Dasar di atas yang mengandung kemampuan kognitif,
afe3ktif, dan psikomotor. (domain tersebut bersifat fleksibel tergantung
dari tema yang ditetapkan).
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 32
4) Materi Pokok
Tuliskan pokok-pokok materi (beserta uraian singkat) yang
perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditetapkan
5) Metode yang digunakan
Tuliskan metode yang digunakan dalam pembelajaran tematik.
Penetapan metode boleh lebih dari satu, misalnya: ceramah
bervariasi, Tanya jawab, diskusi, pembelajaran kooperatif, pemecahan
masalah, dan sebagainya.
6) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tuliskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran berupa alur
kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa
dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar
untuk menguasai kompetensi dasar, mencakup tatap muka dan
pengamatan belajar.
a. Kegiatan Pendahuluan (25 menit)
Kegiatan awal atau pendahuluan (introductions) pada
dasarnya merupakan kegiatan pembuka yang harus ditrmpuh
guru dan siswa pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran
tematik. Fungsinya terutama memberikan motivasi dan
menciptakan situasi pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 33
baik. Efesiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu
diperhatikan, karena waktu yang tersedia relative singkat
berkisar antara 10-30 menit. Dengan waktu yang relative
singkat tersebut diharapkan guru dapat menciptakan kondisi
awal pembelajaran dengan baik, sehingga dalam kegiatan inti
pembelajaran siswa sudah siap untuk mengikuti pembelajaran
dengan seksama. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
pendahuluan pembelajaran inti diantaranya yaitu: (1)
melakukan apersepsi,yaitu mengaitkan materi yang telah
diberikan dengan materi yang akan dipelajari, sehingga
pemahaman siswa menjadi lebih utuh, (2) menginformasikan
tujuan atau kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa mengetahui arah
dan capaian yang akan diperoleh dalam kegiatan yang akan
dilakukannya, (3) melakukan pretest atau kuis, yaitu untuk
mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang
akan dipelajari, Penciptaan kondisi awal pembelajaran
dilakukan dengan cara: mengecek atau memeriksa kehadiran
siswa, menumbuhkan kesiapan belajar siswa (readiness),
menciptakan suasana belajar yang demokratis,
membangkitkan motivasi belajar siswa, dan membangkitkan
perhatian siswa.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 34
b. Kegiatan Inti (sesuai dengan Alokasi Waktu yang Ditetapkan)
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasara dan indikatoryang telah ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegitan
ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegitan inti merupakan
kegiatan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik
yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman
belajar siswa (learning experience). Pengalaman belajar
tersebut bisa dalam bentuk kegiatan tatap muka dimaksudkan
sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara
guru dengan siswa, sedangkan pengalaman belajar nontatap
muka dimaksudkan sebagai kegiatan belahar yang dilakukan
siswa dalam berinteraksi dengan sumber belajar lain yang
bukan kegiatan interaksi guru-siswa. Kegiatan inti dalam
pembelajaran tematik bersifat situasional, dalam arti perlu
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dimana proses
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 35
pembelajaran itu berlangsung. Terdapat beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran
tematik. Kegiatan paling aawal yang perlu dilakukan guru
adalah memberitahukan tentang tema yang akan dibahas dan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh para siswa beserta
garis besar materi/ bahan pembelajaran berakhir. Cara yang
cukup praktis untuk memberitahukan kompetensi tersebut
kepada siswa bisa dilakukan dengan cara tertulis atau lisan,
atau kedua-duanya, guru menuliskan kompetensi tersebut di
papan tulis dilanjutkan dengan penjelasan ssecara lisan
mengenai pentingnya kompetensi tersebut dikuasai siswa.
Kegiatan lainnya di awal kegiatan inti pembelajaran, yaitu
menjelaskan alternative kegiatan belajar yang akan dialami
siswa. Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan kepada
siswa tentang kegiatan-kegiatan belajar yang harus ditempuh
siswa dalam mempelajari tema, topic, atau materi
pembelajaran. Kegiatan belajar yang ditempuh siswa dalam
pembelajaran tematik lebih diutamakan pada proses belajar
yang berkadar aktivitas tinggi. Pembelajaran berorientasi pada
aktivitas siswa, sedangkan guru lebih banyak bertindak
sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan
kepada siswa untuk belajar. Siswa diarahkan untuk mencari
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 36
dan menemukan sendiri apa yang dipelajarinya, sehingga
prinsip-prinsip belajar dalam teori konstruktivisme dapat
dijalankan. Dalam membahas dan menyajikan materi
pembelajaran tematik harus diarahkan pada suatu proses
perubahan tingkah laku siswa. Penyajian bahan pembelajaran
harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan
konsep-konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep-
konsep mata pelajaran yang lainnya. Dalam hal ini, guru harus
berupaya menyajikan bahan pelajaran dengan strategi
mengajar bervariasi, yang mendorong siswa pada upaya
penemuan pengetahuan baru. Kegiatan pembelajaran tematik
bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan oembelajaran secara
klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.
c. Kegiatan Penutup (25 menit)
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tematik tidak hanya
diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, ttapi juga
sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan
tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh
berdasarkan pada proses hasil belajar siswa. Waktu yang
tersedia untuk kegiatanini relative singkat, oleh karena itu, guru
perlu mengefesiensikan dan memanfaatkan waktu. Secara
umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 37
terpadu di antaranya: (1) siswa menyimpulkan KBM di bawah
arahan guru, (2) melakukan post test atau penilaian akhir, (3)
melaksanakan tindak lanjut pembelajaran melalui kegiatan
pemberian tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah,
(4) menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit
oleh siswa, (5) menginformasikan topic atau tema yang akan
dibahas pada pertemuan yang akan datang, dan (6) menutup
kegiatan pembelajaran.
7) Alat, Media, dan Sumber
Tuliskan berbagai alat, media, dan sumber belajar yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk
pencapaian kompetensi dasar dan indikator. Gunakan cara penulisan
yang sudah baku, tuliskan juga bagian/ bab dan halamannya.
8) Penilaian Hasil Belajar
Tuliskan jenis, bentuk, dan alat test yang digunakan untuk
menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta tindak lanjut
hasil penilaian (kalau diperlukan), seperti remedial, pengayaan, atau
percepatan. Sesuai dengan teknik penilaian berbasis kelas, seperti
penilaian portofolio, hasil karya (product), penugasan (project), kinerja
(performance), dan tes tertulis (written test). Dan tidak lupa
mencantumkan kunci jawaban dari soal tes yang telah dibuat.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 38
1.4 Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik
dan Model
1.4.1 Pendekatan
Pendekatan Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan
pembelajaran, yaitu:
1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 39
2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach).
1.4.2 Strategi
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih
bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya,
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu:
1) exposition-discovery learning dan
2) group-individual learning.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif
dan strategi pembelajaran deduktif. Contoh dari strategi pembelajaran
adalah strategi cooperative learning dan strategi active learning.
1.4.3 Metode
Metode Pembelajaran: dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 40
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya:
1) ceramah;
2) demonstrasi;
3) diskusi;
4) simulasi;
5) laboratorium;
6) pengalaman lapangan;
7) brainstorming;
8) debat,
9) simposium, dan sebagainya.
Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur
pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
1. Teknik
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik
dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat
diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 41
yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan
metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
2. Taktik
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang
dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda
dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu
cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia
memiliki sense of humor yang tinggi,
1.4.4 Model
Model pembelajaran: pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran. Berkenaan dengan model
pembelajaran, mengetengahkan 4 (empat) kelompok model
pembelajaran, antara lain:
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 42
1) model interaksi sosial;
2) model pengolahan informasi;
3) model personal-humanistik; dan
4) model modifikasi tingkah laku.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model
pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 43
BAB II
SILABUS KEWIRAUSAHAAN
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 44
SILABUS
NAMA SEKOLAH : .............................................................................
MATA PELAJARAN : Kewirausahaan
KELAS/SEMESTER : X/1 dan 2
STANDAR KOMPETENSI : 1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
KODE KOMPETENSI : A
ALOKASI WAKTU : 52 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.1 Mengidentifik
asi sikap dan
perilaku
wirausaha
 Pengertian
sikap dan
perilaku
wirausaha
 Pengertian
wirausaha,
kew irausaha
an
 Karakteristik
wirausahawa
n
 Ruang lingkup
kew irausaha
an
 Sasaran,
 Berdiskusi
tentang
beberapa
pengertian
wirausaha,
tujuan
kew irausahaan
perkembangan
kew irausahaan,
serta ruang
lingkup
kew irausahaan.
 Berdiskusi
tentang
 Mampu
memahami
dan
membedakan
konsep
wirausaha
dengan
kew irausahaan
.
 Memahami
tujuan
kew irausahaan
.
 Mampu
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
4 1
(2)
1
(4)
 Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal 5
sd 46.
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 45
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
tujuan,
manfaat
kew irausaha
an
 Mengidentifika
si kegagalan
dan
keberhasilan
seseorang
wirausahawa
n
karakteristik
wirausaha yang
mandiri, dalam
kehidupan
sehari-hari,
maupun di
lingkungan
sekolah.
membedakan
karakteristik
kew irausahaan
sebelum abad
pertengahan
sampai
dengan
kew irausahaan
pada abad 21.
 Memahami
ruang lingkup
kew irausahaan
, baik internal
maupun
eksternal.
 Kebeberhasila
n dan
kegagalan
wirausahawan
diidentifikasi
berdasarkan
sikap dan
perilakunya
sehari-hari.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 46
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
 Menyimpulkan
karakteristik
wirausahawan
yang berhasil
dan yang
gagal
 Mampu
bersikap
proaktif dan
antisipatif
terhadap faktor
kegagalan dan
keberhasilan
pada setiap
aspek usaha.
 Mampu
mengubah
pola pikir/cara
pandang yang
keliru
mengenai
kew irausahaan
.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 47
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
 Tingkatan
wirausaha
dalam
mengatasi
rasa
takut/kegagala
n diidentifikasi
1.2 Menerapkan
sikap dan
perilaku kerja
prestatif
 Pengertian ,
tujuan,
manfaat
perilaku kerja
prestatif
 Perilaku kerja
prestatif
 Berdiskusi
tentang tujuan,
manfaat dan
sikap perilaku
kerja prestatif
 Pengertian
kerja prestatif
dijelaskan
secara tepat
 Karakteristik
kerja prestatif
wirausaha
diidentifikasi
secara rinci
 Bentuk-bentuk
kerja prestatif
diidentifikasi
secara rinci
 Kerja prestatif
diterapkan
dalam
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
5 2
(4)
1
(4)
 Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
47 sd 58.
 Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
 Laporan
kinerja siswa
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 48
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
keseharian
siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 49
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.3 Merumuskan
solusi
masalah
 Pengertian
masalah
 Teknik
pemecahan
masalah
 Membedakan
masalah dan
bukan masalah
 Masalah dan
faktor
penyebabnya
 Alternatif
pemecahan
masalah
 Kunci sukses
pemecahan
masalah
 Berdiskusi
tentang
pengertian
masalah dan
teknik
pemecahan
masalah.
 Berdiskusi
tentang masalah
dan bukan
masalah serta
cirri-ciri masalah
dalam kegiatan
usaha.
 Berdiskusi
tentang faktor
penyebab
terjadinya
masalah.
 Berdiskusi
tentang cara
mencari dan
menentukan
alternatif
pemecahan
masalah serta
kunci sukses
dalam
 Memiliki
kemampuan
dalam
mengatasi
rasa takut dan
berpikir kreatif.
 Mampu
membedakan
masalah dan
bukan
masalah.
 Mengidentifika
si dan
merumuskan/
mengu-raikan
masalah dalam
usaha
berdasarkan
data.
 Mampu
memberikan
alternatif
pemecahan
masalah yang
berbeda-beda
 Kunci sukses
dalam
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
5 2
(4)
1
(4)
 Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
59 sd 76.
 Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
 Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 50
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.4 Mengemban
gkan
semangat
wirausaha
 Pengertian
Semangat
 Faktor yang
mempengaruh
i semangat
wirausaha
 Kreatifitas
 Inovatif
 Motivasi
 Sikap bekerja
efektif dan
efisien
 Berdiskusi
tentang
pengertian
semangat
 Berdiskusi
tentang faktor
yang
mempengaruhi
semangat
wirausaha
 Berdiskusi
tentang konsep
inovasi sebagai
hasil dari
kreativitas, dan
tentang konsep
motivasi.
 Berdiskusi
tentang sikap
kerja efisien dan
efektif.
 Pengertian
Semangat
dijelaskan secara
tepat
 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
semangat kerja
diidentifikasi
dengan rinci
 Semangat
wirausaha
dikembangkan
dengan kreatif,
inovatif, motifasi
dan sikap kerja
efektif dan
efisiensi
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
6 2
(4)
-  Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
77 sd 96.
 Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
 Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 51
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.5 Membangun
komitmen
bagi dirinya
dan bagi
orang lain
 Pengertian
komitmen
 Faktor-faktor
yang
menunjukkan
komitmen
tinggi
 Manfaat
komitmen bagi
wirausaha
 Menerapkan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji,
kepedulian
terhadap mutu
hasil kerja
pengendalian
diri
 Jenis-jenis
komitmen
dalam
 Berdiskusi
tentang
pengertian
komitmen
 Berdiskusi
tentang faktor-
faktor yang
menunjukan
seseorang
berkomitmen
tinggi.
 Berdiskusikan
tentang manfaat
komitmen bagi
wirausaha.
 Berdiskusikan
tentang perilaku
tepat janji
kepedulian
terhadap mutu
hasil kerja.
 Berdiskusi
 Pengertian
komitmen
dijelaskan
dengan tepat
 Faktor-faktor
komitmen
bagi diri
sendiri dan
orang lain
diidentifikasi
secara
 Arti penting
komitmen bagi
wirausaha
dijelaksan
secara tepat
 Komitmen
diterapkan
dalam perilaku
tepat waktu,
tepat janji dan
kepedulian
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
5 2
(4)
1
(4)
 Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
97 sd 106.
 Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
 Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 52
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
berwirausaha tentang jenis-
jenis komitmen
dalam
berw irausaha.
terhadap hasil
mutu kerja
serta
pengendalian
diri
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 53
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.6 Mengambil
resiko usaha
 Prinsip dasar
resiko meliputi
pengertian,
macam, unsur,
manfaat, tujuan
dsb
 Jenis-jenis
resiko
 Situasi berisiko
 Manajemen
resiko
 Berdiskusikan
tentang konsep
dasar dari resiko
usaha
 Berdiskusikan
tentang jenis-
jenis resiko
 Berdiskusikan
tentang situasi
resiko
 Berdiskusikan
tentang
manajemen
resiko
 Pengertian
resiko usaha
dijelaskan secara
tepat
 Resiko usaha
diidentifikasi
berdasarkan
jenis-jenis resiko
usaha
 Macam-macam
resiko usaha
dijelaskan secara
tepat
 Situasi resiko
dijelaskan secara
tepat
 Pengambilan
resiko usaha
diterapkan
berdasarkan
manajemen
resiko
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
4 2
(4)
-  Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
107 sd 118.
 Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
 Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 54
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1.7 Membuat
keputusan
 Pengertian
pembuatan
keputusan
 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembuatan
keputusan
 Pertimbangan
dalam membuat
keputusan
 Macam-macam
keputusan
 Solusi
pemecahan
masalah
 Komunikasi
 Analisis SWOT
 Berdiskusi
tentang jenis-
jenis keputusan
dan latar
belakang sebuah
keputusan.
 Berlatih
melakukan
proses
pengambilan
keputusan dan
mengkomunikasi
kan hasil
keputusan.
 Melakukan
analisis masalah
dengan
menggunakan
analisis SWOT.
 Pengertian
pembuatan
keputusan
dijelaskan
dengan jelas
 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembuatan
keputusan
diidentifikasi
dengan rinci
 Pertimbangan
dalam
pembuatan
keputusan
dijelaskan secara
tepat
 Macam-macam
keputusan
diidentifikasi
secara rinci
 Dasar dan tehnik
pembutan
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
6 2
(4)
-  Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
119 sd 134.
 Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
 Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 55
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
keputusan
dijelaskan secara
tepat
 Komunikasi
dalam
pembuatan
keputusan
dijelaskan secara
tepat
 Keputusan usaha
dibuat
berdasarkan
analisis SWOT
1.8 Menunjukkan
sikap
pantang
menyerah
dan ulet
 Jiw a
kepemimpinan
(leadership)
 Semangat
pantang
menyerah dan
ulet
 Berdiskusi
tentang konsep
kepemimpinan
(leadership).
 Berdiskusi
tentang
beberapa hal
yang mampu
 Mampu
membedakan
konsep
manajemen
dan
kepemimpinan
(leadership).
 Sifat-sifat yang
 Tes tertulis
 Observasi
 Laporan/portof
olio
6 2
(4)
-  Modul
Kew irausahaa
n untuk SMK
dan MAK
kelas X,
karangan
Hendro, hal
135 sd 146.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 56
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
PEMELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
menumbuhkan
semangat
pantang
menyerah.
memengaruhi
keberhasilan
kepemimpinan
diidentifikasi.
 Faktor yang
mampu
menumbuhkan
semangat
pantang
menyerah dan
ulet dalam
berw irausaha
dideskripsikan
(kegagalan
dan modal).
 Instrumen
penilaian
pelajaran
kew irausahaa
n
 Laporan
kinerja siswa
yang
dihasilkan
dalam SIM
kinerja siswa
 Buku
referensi yang
relevan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 57
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 58
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : …
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : Mengaktualisasi Sikap dan Perilaku
Wirausaha
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku
Wirausaha
Indikator :
 Mampu memahami dan membedakan
konsep wirausaha dengan
kewirausahaan
 Memahami tujuan kewirausahaan
 Memahami ruang lingkup
kewirausahaan, baik internal maupun
eksternal
 Keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan diidentifikasi berdasarkan
sikap dan perilakunya sehari-hari
 Menyimpulkan karakteristik
wirausahawan yang berhasil dan yang
gagal
 Mampu bersikap produktif dan antisipatif
terhadap faktor kegagalan dan
keberhasilan pada setiap aspek usaha
 Mampu mengubah pola pikir/cara
pandang yang keliru mengenai
kewirausahaan
 Tingkatan wirausaha dalam mengatasi
rasa takut/kegagalan diidentifikasi
Alokasi Waktu : 1 x 90 menit (1 pertemuan)
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 59
Tujuan pembelajaran :
 Peserta didik dapat menjelaskan sikap
dan perilaku wirausaha secara tepat
 Peserta didik dapat menjelaskan
pengertian kewirausahaan, wirausaha,
dan wirausahawan secara tepat
 Peserta didik dapat mengidenifikasi
karakteristik, sikap dan perilaku
wirausaha secara rinci
 Peserta didik dapat mengidentifikasi 10
keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan berdasarkan sikap dan
perilakunya dalam keseharian
Materi Pembelajaran :
 Pengertian sikap dan perilaku wirausaha
 Pengertian wirausaha dan
kewirausahaan
 Karakteristik wirausahawan
 Ruang lingkup kewirausahaan
 Sasaran, tujuan dan manfaat
kewirausahaan
 Mengidentifikasi kegagalan dan
keberhasilan seorang wirausahawan
Metode Pembelajaran :
 Tanya-Jawab
 Diskusi Kelompok
 Role Playing
 Time Token Arends
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 60
Langkah Pembelajaran :
Pertemuan 1
Tahapan Pembelajaran Durasi Karakter
a. Kegiatan Pendahuluan
 Salam dan tegur sapa
 Do’a
 Pengkondisian kelas
 Absensi
 Appersepsi dengan memberikan ilustrasi yang bisa menarik
perhatian peserta didik ke arah materi pembelajaran dan
melakukan keterampilan bertanya dasar tentang materi
wirausaha, kewirausahaan, dan sikap kewirausahaan
 Memberikan apresiasi bagi peserta didik yang mampu
menjawab/ikut berpartisipasi pada awal pembelajaran
 Informasi tujuan pembelajaran
 Menyampaikan cakupan materi
b. Kegiatan Inti
 Eksplorasi tahap 1 (20’)
- Peserta didik dibagi kedalam dua kelompok, masing-
masing kelompok menunjuk satu orang sebagai
perwakilan kelompoknya untuk memainkan sebuah
peran
5 menit
75menit
Santun dan peduli sesama
Religius
peduli sesama
Santun dan peduli sesama
Ingin tahu, Santun dan peduli
sesama
Santun, ingin tahu dan peduli
Santun dan peduli sesama
Ingin tahu, mandiri
Menghargai karya dan prestasi
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 61
- Tiap perwakilan memainkan peran sesuai instruksi
guru (tentang sikap dan perilaku wirausaha)
- Anggota kelompok yang lain mencatat dan menjawab
tentang sikap dan perilaku wirausaha yang diperankan
perwakilannya
- Jawaban diidentifikasi dan dijabarkan definisinya serta
masing-masing sikap dan perilaku diberi contoh
- Jawaban masing-masing kelompok dipresentasikan
dan dikritisi oleh kelompok lain
 Elaborasi tahap 1 (5’)
- Guru menampilkan video tentang sikap dan perilaku
wirausaha
 Konfirmasi Tahap 1 (10’)
- Guru menjelaskan lebih rinci tentang pengertian
wirausaha, kewirausahaan, perbedaan wirausaha dan
wiraswasta serta menjelaskan tentang sikap dan
perilaku wirausaha.
 Eksplorasi Tahap 2 (10’)
- Peserta didik ditugaskan untuk membuat kelompok
berpasangan.
- Peserta didik ditugaskan untuk menganalisis bisnis
disekitarnya (min. 5 bisnis) dan mengidentifikasi faktor
orang lain
Ingin tahu, percaya diri
Ingin tahu, berjiwa wirausaha
Santun, demokratis, peduli sosial
Peduli sosial
Mandiri, tanggungjawab, percaya diri
Menghargai karya dan prestasi
orang lain
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 62
kegagalan dan keberhasilan bisnis tersebut.
- Hasil diskusi dipresentasikan dan dikritisi oleh
kelompok lain.
 Elaborasi Tahap 2 (10’)
- Peserta didik menyimak profil usaha dari seorang
wirausaha
 Konfirmasi Tahap 2 (10’)
- Guru memberikan penegasan tentang ruang lingkup
KWU, sasaran, tujuan, manfaat kewirausahaan, dan
mengidentifikasi faktor kegagalan/kesuksesan sebuah
usaha.
- Pemberian motivasi
 Elaborasi (10’)
- Peserta didik mengerjakan latihan tentang eksplorasi
tahap 1 dan tahap 2 (Quiz atau Ulangan Harian)
c. Kegiatan Penutup
 Guru melakukan penilaian
 Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
pokok isi materi yang sudah dibahas
 Pemberian PR
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
10menit
Demokratis, percaya diri
Mandiri, bertanggungjawab, cinta
ilmu
Ingin tahu
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 63
Alat dan Media : Buku, Slide (PPT), Infokus, Kupon Waktu,
Kertas Ujian, dan Laptop.
Sumber Pembelajaran :
 Modul Kewirausahaan untuk SMK dan
MAK kelas X, karangan Hendro, hal 5 sd
46.
 Buku referensi yang relevan
Penilaian Pembelajaran: penilaian terhadap hasil dan proses
pembelajaran
Bentuk penilaian : Tugas, Presentasi, Ujian Harian/Kuis,
Ulangan Umum (UTS dan UAS)
Alat Ukut Penilaian : Test, Performance Assesment dan Portofolio
Assesment
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 64
BAB IV
MATERI PEMBELAJARAN
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 65
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU
WIRAUSAHA
Standar Kompetensi
1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha
secara tepat
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan,
wirausaha, dan wirausahawan secara tepat
3. Peserta didik dapat mengidenifikasi karakteristik, sikap dan
perilaku wirausaha secara rinci
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi 10 keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan berdasarkan sikap dan perilakunya
dalam keseharian
4.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha
Pengertian Kewirausahaan adalah Semangat , sikap, perilaku
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 66
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.Tetapi kalau definisi
kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa
sumber. Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut
entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya
pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku
mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau
mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan
kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal. Sedangkan menurut
Peter Kilby (dalam bukunya Entrepreneurship and economic
Development, New York, 1971) Kewirausahaan adalah bentuk usaha
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 67
untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis,
manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang
ada dan lewat keterampilan komunikasi dan manajemen untuk
memobilisasi manusia, keuangan dan sumber daya yang diperlukan
untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. Pengertian
Wirausaha adalah Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat
dalam memastikan kesuksesan.Wirausaha adalah seseorang
pembuat keputusan yang membantu terbentuknyasystem ekonomi
perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung
kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang
nyata. Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian
dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa
bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri.Meskipun
perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi
bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan
andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia.
4.2 Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan
mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 68
kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan
berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para
wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahtraan
masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan
kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan
masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
4.3 Memahami Manfaat dan Kelemahan Kewirausahaan
Wirausahawa biasanya menikmati permainan bisnisnya
dengan resiko yang diperhitungkan dan tidak mau menyerah
meskipun menghadapi tantangan seberat apapun keadaannya. Dan
kewirausahaan adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan
dikembangkan, Oleh karena itu sebelum menjadi wirausahawan dan
menjadi pemilik bisnis kita harus mengetahui apa sebenarnya manfaat
adanya kewirausahaan.Manfaat itu antara lain :
1. Peluang mengendalikan sendiri : memberikan kebebasan dan
peluang untuk menentukan sasaran penting bagi dirinya
2. Kesempatan melakukan perubahan : melakukan perubahan
yang dianggap penting
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 69
3. Peluang untuk neggunakan potensi sepenuhnya : bisnis
merupakan alat aktualisasi diri dimana pertumbuhan diri hanya
dibatasi oleh bakat dan kekuatan sendiri
4. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas : keuntungan
tanpa batas bisa menjadi motivasi untuk menciptakan
kekayaan atau memperoleh lebih banyak kesenangan
5. Peluang untuk berperan penting bagi masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usaha sendiri, memberikan citra
yang baik bagi perekonomian nasional dan masyarakat
sekitarnya adalah kepuasan pribadi baginya
6. Peluang melakukan sesuatu yang disukai : membuat
pekerjaanya menjadi suatu kesenangan hidup karena mereka
tertarik dan menyenangi pekerjaannya tersebut
Kelemahan menjadi wirausahawan antara lain adalah :
1. Pendapatan yang tidak pasti : bisnis yang dijalankan belum
memberikan kepastian akan jaminan cukup uang untuk hidup
sesuai dengan yang diinginkan
2. Resiko kehilangan seluruh investasi : Tingkat kegagalan bisnis
relative tinggi . Berdasarkan penelitian bahwa 24% bisnis baru,
gagal dalam 2 tahun, 51% tutup dalam waktu 4 tahun, dan
63% gulung tikar setelah 6 tahun. Penelitian ini membuktikan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 70
bahwa wirausahawan patut mempersiapkan diri secara
psikologis dampak kegagalan
3. Kerja lama dan kerja keras : membutuhkan tenaga ekstra di
saat pengawas lain tidak bekerja karena harus mampu
memberikan waktu lebih dari yang diharapkan pelanggannya
dan rela untuk tidak menerima upahnya. Bersedia bekerja
keras.
4. Mutu hidup rendah sampai bisnisanya mapan : waktu yang
panjang tersita hanya untuk bisnis dan seringkali keluarga
terabaikan. Padahal pemula bisnis di Indonesia biasanya usia
25 tahun dan usia tersebut adalah usia membentuk keluarga
5. Ketegangan mental yang tinggi : Ketegangan mental terjadi
akibat penanaman modal yang berdampak pada kekhwatiran
akan pengelolaannya. Frustasi sering diderita tatkala
lingkungan ekonomi melemahkan kekuatan modalnya
6. Tanggungjawab penuh : Kemampuan menguasai keahlian
hanya tertentu saja dan tidak di semua bidang, oleh karena itu
keputusan seringkali membebani dengan ketidakyakinan atas
hasilnya. Biasanya karena kurang pengalaman dan
pengetahuan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 71
4.4 Memahami Peran Wirausaha dalam Bisnis
Para wirausaha memiliki peran utama dalam pembangunan
ekonomi. Mereka sebagai seorang individu maupun melalui
perusahaannya telah berbuat sesuatu yang inovatif dan secara kreatif
membongkar struktur pasar yang ada. Di samping itu mereka juga
memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan
produktivitas dan daya saing, serta melakukan pembentukan industri
baru.Pentingnya kewirausahaan di negara berkembang dijelaskan
oleh Sameekha Desai (2009) bahwa terdapat hubungan yang sangat
kuat antara penciptaan wirausahawan dengan pembangunan ekonomi
di negara-negara tersebut, di mana di negara maju kewirausahaan
bahkan telah menghasilkan kemakmuran. Dalam beberapa tahun
terkahir, beberapa pakar telah mengenalkan upaya untuk mengatasi
kesenjangan kapasitas kewirausahaan dalam inovasi dan
pertumbuhan serta kontribusinya pada kemakmuran dan
kesejahteraan ekonomi. Maka peran wirausaha di dalam bisnis antara
lain :
1. Menciptakan pekerjaan
2. Mempertahankan kebebasan berusaha
3. Mendorong persaingan yang sehat
4. Menghasilkan kesejahteraan
5. Memperluas kemakmuran
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 72
6. Menjamin inovasi dan kreativitas
7. Mendorong pengembangan kelompok akar rumput
8. Kemajuan social dalam suatu lingkungan masyarakat
9. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara
4.5 Memahami Karakteristik Kewirausahaan
Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sesuatu
yang baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi
peluang dan menggabungkan sumberdaya yang diperlukan untuk
mewujudkannya. Untuk menjadi pemilik bisnis juga diperlukan
kemauan yang kuat untuk bekerja sendiri.
Ciri dan watak wirausahawan disebutkan oleh Geoffrey G
Meredith antara lain adalah :
1. Percaya diri, Wirausahawan memiliki watak berkenyakinan
tinggi, tidak tergantung pada orang lain, individualistis dan
optimis
2. Berorientasi pada tugas dan hasil, Wirausahwan berwatak
butuh berprestasi, berorientasi pada laba, tekun dan tabah,
tekad bekerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan
inisiatif
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 73
3. Pengambilan resiko dan tantangan, Wirausahawan memiliki
watak mampumengambil resiko yang wajar
4. Kepemimpinan, Wirausahawan berperilaku sebagai pemimpin,
bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik oleh
orang lain
5. Keorisinilan, Wirausahawan berwatak inovatif dan kreatif serta
fleksibel
6. Berorientasi ke masa depan, Wirausahawan berpandangan ke
depan dan perspektif
Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal
dengan istilah 10 D,yaitu :
1. Dream (mimpi)
2. Decisiveness (cepat mengambil keputusan)
3. Doers (pelaku)
4. Determination (ketetapan hati)
5. Dedication (dedikasi)
6. Devotion (kesetiaan)
7. Detail (rincian)
8. Destiny (nasib)
9. Dollars (uang)
10. Distribute (distribusi)
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 74
Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993; 6-7 )mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh
ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya
untuk menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
Sedangkan untuk memahami karakteristik wirausahawan yang
lain dimana yang selalu berhubungan dengan keberhasilan usaha,
antara lain:
1. Disiplin, Disiplin berasal dari bahasa inggris disciple yang
berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti
latihan dan ketaatan kepada aturan. Menurut S. Nasution
(1972:63) disiplin adalah usaha untuk mengatur atau
mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 75
diharuskan. Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah
laku seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam-
macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya
tumbuh sendiri dalam diri seseorang yang merasa terpanggil.
Upaya pembentukan sikap disiplin dapat dilakukan di dalam
ataupun di luar sekolah. Konsep disiplin dilingkungan sekolah
pada umumnya selalu memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Peraturan-peraturan yang jelas serta sanksi-sanksi
hukumnya yang jelas.
b. Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak
sekolah harus masuk akal dan dipahami oleh semua
pihak.
c. Konsep disiplin yan dibuat sekolah adalah untuk
kepentingan keadilan, kesejahtraan bersama.
d. Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta
dijalankan secara baik dan konsekuen.
Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di
lingkungan sekolah, maka perlu dilakukan upaya :
a. Menanamkan berbuat jujur.
b. Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja.
c. Menanamkan sikap mau bekerja keras.
d. Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 76
e. Menanamkan ketulusan untuk maju bersama.
f. Menanamkan sikap iklas.
g. Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Contoh : Seorang wirausaha melakukan konsep disiplin dalam
system kerja yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang
memuaskan.
2. Jujur, Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu
mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat,
apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak
mengingkari. Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur
akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan.
Karena sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam
berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan
tanggung jawab dalam diri seorang wirausaha adalah dengan
cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih
disiplin diri. Contohnya adalah seorang wirausaha yang
bergerak dalam bidang makanan tidak banyak menggunakan
bahan-bahan kimia yang merugikan pembeli demi
pelaksanaan keuntungan pribadi.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 77
3. Komitmen Tinggi, Seorang wirausaha yang berhasil adalah
seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam
pengertiannya komitmen diartikan sebagai berpegang teguh.
Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat
pikirannya tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki
sikap yang tegas, dan kosisten. Contohnya wirausaha yang
bergerak dibidang jasa hotel, mempunyai komitmen untuk
pelayanan yang ada di hotel dengan pelayanan yang terbaik,
kualitas produk yang memuaskan sesuai dengan standart
harganya yang sudah ditawarkan dan berusaha tidak
mengecewakan pelanggan dengan adanya pemecahan
masalah terhadap keluhan konsumen.
4. Mandiri, Mandiri Artinya sikap untuk tidak menggantungkan
keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain,
sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa
besar. Karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya
resiko yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus
diselesaikan adalah milik kita sendiri dan kita yang
memutuskan cara menghadapi dan menuntaskannya, tentunya
selalu berdo‟a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contohnya adalah Ketika kita tidak mampu memperkerjakan
orang dalam memulai bisnis pertama kalinya berarti pertama-
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 78
pertama yang menjadi keputusan yaitu menjadi satu-satunya
pegawai di tempat usaha yang kita dirikan.
5. Realitas, Cara berfikir yang penuh dengan perhitungan dan
sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan
diajukan bukan hanya menjadi anganangan atau mimpi
belaka. Oleh karena itu apabila anda memiliki gagasan atau
ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan
realitasnya atau keterlaksanaannya. Contoh : Sekelompok
siswa SMK jurusan Otomotif memberanikan diri membuat
mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas, serta
membangun bodi sesuai keinginan dan kemampuannya.
6. Kreatif dan inovatif, Kreatif adalah kemampuan seseorang
melahirkan sesuatu (produk) yang baru. Menurut Analisis
Guilford, proses berpikir kreatif terdiri atas :
a. Fluency (kelancaran), kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan ide
b. Fleksibilitas (keluwesan), kemampuan untuk
meyesuaikan dengan berbagai situasi yang terjadi dan
cepat berubah
c. Originality (keaslian), kemampuan menghasilkan
gagasan dengan asli tidak klise.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 79
d. Elaboration (penguraian), kemampuan untuk
menguraikan sesuatu secara lebih terperinci
e. Redefinition (perumusan kembali), kemampuan untuk
merumuskan/ menciptakan formula yang baru dari
yang sudah adaInovatif adalah sikap yang memberikan
pengenalan pada hal-hal yang baru dan diterima oleh
masyarakat.
Contohnya untuk karakteristik kreatif dan inovatif bagi seorang
wirausaha adalah usaha dibidang kue brownies dengan
memainkan permainan rasa, misalnya kue brownies topping
stobery, kue brownies topping pandan, kue bronies kering
7. Prestatif, Melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan
diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga
memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi
bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain.Contohnya
pelawak sule, dia selalu berusaha untuk tampil maksimal
dengan berbagai macam cara agar pecintanya tidak jenuh
dengan lawakannya sehingga sule bias mencuri hati
penggemarnya. Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan
tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam
melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 80
di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian
menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat,
mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang
sampai ada hasil.
Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan
umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis
yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu
dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
4.6 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan
Seseorang ketika mengawali usahanya harus siap dengan dua
hal yaitu : berhasil dalam mengembangkan usahanya atau gagal sama
sekali dalam usahanya. Penyebab wirausaha gagal dalam
menjalankan usahanya:
1. Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam
manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan
strategi perusahaan.Strategi baik yang dibuat tidak dapat
dilaksanakan tanpa adanya kompetensi dalam manajerial.
Menempatkan orang-orang yang tidak kompeten di tempat
yang sangat strategis akan memperburuk jalannya usaha.
Kompetensi dalam manajerial sangat membantu keberhasilan
perusahaan karena meletakan orang-orang yang sesuai
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 81
dengan kemampuan, bakat dan minat bekerja karyawan akan
mempermudah usaha dan strategi perusahaan untuk
dilaksanakan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena
tidak dapat memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan
digeluti. Seorang wirausahawan apabila tidak dapat
mendeskripsikan dan memvisualisakan bentuk usaha yang
digeluti mengantar pada kehancuran usaha. Pemaham bisnis
atau bidang usaha yang diambil secara kontekstual dan riel
sangat membantu arah, tujuan, misi, dan visi perusahaan.
Kejelasan bidang usaha yang telah ditentukan sangat
membantu dan mempermudah mengambil kebijakan
manajerial dan strategi yang dibuat.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan
keuangan (modal dan kendali kredit). Pengelolaan adminsitrasi
dan keuangan yang apa adanya akan mempersulit majunya
perusahaan. Pencatatan adminsitrasi dan keuangan secara
sembarang akan semakin memperburuk kondisi usaha karena
tidak dapat membaca transaksi dan aktivitas yang telah terjadi.
Aktivitas yang telah dilalui seperti pembayaran utang-piutang,
jumlah pesanan, jadwal kirim, proses produksi, dll akan tidak
dapat terselesaikan dengan baik. Penanganan modal dan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 82
kredit dari bank atau swasta apabila tidak dicatat pengeluaran
dan alokasi penggunaannya akan semakin memperburuk
kondisi keuangan. Alangkah baiknya dalam melakukan
aktivitas selalu berpedoman “Segala yang telah dikerjakan
harus dicatat dan segala yang tercatat harus dapat dikerjakan
dengan baik” sehingga perusahaan yang menggunakan prinsip
tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
4. Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan
rencana biasanya karena rencana yang telah dibuat
berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang
belum pernah diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi karena tidak
tahu sama seklai kondisi atau medan usaha yang digelutinya.
Faktor-faktor yang mendukung kegagalan dalam
melaksanakan atau menerapkan rencana adalah dari dalam
diri sendiri.
5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. Tempat
usaha dan lokasi sangat menentukan kelancaran bisnis yang
digeluti. Salah memilih, membangun, atau membuka tempat
usaha yang harapnnya dapat memperbesar usaha justru
kandas karena kesalahan tersebut. Tempat usaha seharusnya
diperiksa dulu kelayakannya seperti budaya, karakter, strata
sosial, pendapatan, selera, kemanan masyarakat disekitarnya.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 83
6. Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan,
dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan.
Kemampuan dalam pengadaan, pemeliharaan, pengawasan
bahan baku dan peralatan yang dimiliki sangatlah penting.
Karena apabila tidak memiliki kemapuan dalam bidang ini akan
membuat biaya operasioanal semakin tinggi dan kerugian
akan terjadi.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
perubahan teknologi. Seoranng yang berwirausaha haruis
berani melakukan perubahan dalam organisasinya. Salah satu
perubahan yang dapat membantunya adalah perubahan
teknologi yang sedang berkembang. Ketidakmampuan
mengikuti perubahan teknologi tidak membuat organisasi mati
begitu saja tetapi pergerakan organisasinya berlahan-lahan
lambat dan berangsur-angsur ketinggalan dengan organisasi
yang lain yang lebih cepat menanggapi perubahan teknologi.
8. Hambatan birokrasi. Birokrasi sangat membantu dalam
kearsipan dan adminsitrasi organisasi tetapi apabila birokrasi
sangat lambat dan menghambat sama sekali maka akan
memperlambat laju kinerga organsiasi.
9. Keuntungan yang tidak mencukupi. Keuntungan yang akan
diperoleh dalam berwirausaha adalah dasar motivasi ketika
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 84
seseorang merencanakan bidang usaha. Akan tetapi
keuntungan yang diperolah di luar dari jangkau biaya yang
telah dikeluarkan atau perkiraan laba yang diperoleh
sebelumnya akan mengakibatkan kelangsungan usaha yang
cepat berhenti. Motivasi karena bayangnan keuntungan yang
diperoleh sangat tinggi adalah sikap yang kurang objektif
apabila belum mengetahui kondisi lingkungan bisnis yang
sebenarnya. Hal yanng paling penting sebelum mnemproleh
laba yang tinggi adalah cepat kembalinya modal awal yang
digunakan sebagai operasional awal.
10. Tidak adanya produk yang baru. Produk yang telah dibuat dan
berhasil memenangi pasar belum tentu akan bertahan lama
karena banyak kompetitor yang selalu melakukan inovasi
maupun perbaikan produk mereka untuk tampil di pasar.
Pengusaha yang tidak pernah menampilkan produk baru yang
kreatif maupun inovatif akan mempercepat berhenti usahanya.
Hal ini terjadi karena tidak mampu bersaing oleh kompetitor
yang telah mengeluarkan produk baru dan mearik perhatian
pasar.
Dalam konteks wirausaha, kiranya perlu juga kita ketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam usaha. Adapun
faktor-faktor tersebut adalah :
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 85
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu
maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan
menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha
maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan
perusahaan
5. Adanya perencanaan yang tepat dan matang, serta dapat
dilaksanakan dengan baik.
6. Adanya komitmen yang tinggi dalam usaha untuk mencapai
tujuan dan prestasi.
7. Adanya dana yang cukup untuk usaha.
8. Adanya SDM yang handal dan teknologi tinggi.
9. Adanya manajemen usaha yang baik, tepat, dan realistis.
10. Adanya faktor internal dan eksternal berupa peningkatan
permintaan akan barang dan jasa.
11. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha.
12. Adanya kecocokan minat atau interes terhadap barang usaha.
13. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
14. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap sebagai
penunjang usaha.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 86
Apabila faktor-faktor diatas menunjukkan sisi positif, maka
kemungkinan berhasil akan tinggi sedangkan apabila menunjukkan
sisi negatif, maka akan berpotensi terjadi kegagalan.
PENGUSAHA SUKSES BERDINAS CELANA PENDEK
Pendiri dan pemilik tunggal Kem
Chicks (supermarket), ini mantan sopir
taksi, Mobilnya tabrakan dan hancur.
Lantas beralih jadi kuli bangunan dengan
upah harian Rp 100. dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi
pengusaha sukses.
4.7 Perlunya Pengembangan Sikap Mental Wirausaha
Kebutuhan ini bermula dari adanya kenyataan bahwa negara-
negara bekembang (termasuk Indonesia) menghadapi persoalan-
persoalan berupa : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan /
pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. Dan harapan besar
untuk keluar dari persoalan itu tertuju pada wirausaha sebagai suatu
alternatif karena wirausaha dinilai dapat mendorong terciptanya:
lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat,
pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi
tertentu. Atau dengan kata lain sikap mental wirausaha merupakan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 87
motor penggerak dalam pembangunan negara dalam hal : memajukan
ekonomi bangsa dan negara, meningkatkan taraf hidup masyarakat,
ikut mengurangi pengangguran, membantu mengentaskan
kemiskinan.
Disamping itu, suatu kenyataan pula bahwa sampai saat ini
sebagian besar penduduk (di Indonesia) masih terpola pada
kebiasaan untuk mencari kerja (menjadi pekerja) bukan menciptakan
kerja. Tentu saja persoalan ini akan selalu menjadi masalah bagi
negara.Coba bayangkan apa yang akan terjadi bila seluruh penduduk
usia kerja hanya menggantungkan diri untuk mencari kerja, berapa
juta tempat kerja yang harus tersedia, dan siapa yang harus
menyediakan tempat kerja dan kalau hanya mengandalkan
pemerintah saja, rasanya mustahil untuk diwujudkan. Selanjutnya mari
kita perhatikan pemetaan kekuatan pendukung ekonomi negara
dengan kuadran berikut ini :
Dari pemetaan diatas dapat dijelaskan sbb. : Suatu negara
akan menjadi miskin apabila sebagian besar kekuatan ekonomi lebih
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 88
bertumpu pada kuadran sebelah kiri (kuadran 1 dan 2). Sebaliknya
akan menjadi Negara makmur bila bertumpu pada kuadran sebelah
kanan (kuadran 3 dan 4) apalagi bila kuadran 4 lebih dominan,
ekonomi negara akan semakin kuat. Kalau kita perhatikan kondisi di
negara kita yang realitas termasuk negara miskin dimana kekuatan
ekonomi lebih bertumpu pada kuadran sebelah kiri khususnya kuadran
1, maka jawaban atas pertanyaan diatas “mengapa wirausaha
dibutuhkan” adalah bahwa hal ini merupakan upaya untuk merubah
pola pikir dan budaya mencari kerja menjadi budaya untuk
menciptakan kerja sehingga lambat laut kekuatan ekonomi tidak
hanya bertumpu pada kuadran sebelah kiri tetapi disebelah kanan.
Untuk merubah pola pikir semacam itu tentu saja hanya bisa dilakukan
dengan menanamkan sikap mental wirausaha. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha
penting karena akan dapat merubah pola pikir dari pencari kerja
menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam
mengatasi permasalahan klise dari Negara-negara miskin seperti :
kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran,
pertumbuhan ekonomi rendah.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 89
BAB V
10 METODE
PEMBELAJARAN
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 90
5.1 Metode Role Playing
Metode Role Playing atau Bermain Peran pada prinsipnya
merupakan metode untuk ‘menghadirkan’ peran-peran yang ada
dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi
agar peserta memberikan penilaian terhadap. Misalnya: menilai
keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan
kemudian memberikan saran/alternatif pendapat bagi pengembangan
peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah
yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan
pemain dalam melakukan permainan peran.
Langkah-langkah pelaksanaan metode Role Playing, menurut
Shaftel dan Shaftel (E. Mulyasa, 2004:141) adalah sebagai berikut.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 91
1) Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik.
Menghangatkan suasana kelompok termasuk mengantarkan
peserta didik terhadap masalah pembelajaran yang perlu
dipelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
masalah, menjelaskan masalah, menafsirkan cerita dan
mengeksplorasi isu-isu, serta menjelaskan peran yang akan
dimainkan.
Tahap ini lebih banyak dimaksudkan untuk memotivasi peserta
didik agar tertarik pada masalah karena itu tahap ini sangat
penting dalam bermain peran dan paling menentukan
keberhasilan. Bermain peran akan berhasil apabila peserta
didik menaruh minat dan memperhatikan masalah yang
diajukan guru.
2) Memilih peran
Memilih peran dalam pembelajaran, tahap ini peserta didik dan
guru mendeskripsikan berbagai watak atau karakter, apa yang
mereka suka, bagaimana mereka merasakan, dan apa yang
harus mereka kerjakan, kemudian para peserta didik diberi
kesempatan secara sukarela untuk menjadi pemeran.
3) Menyusun tahap-tahap peran
Menyusun tahap-tahap baru, pada tahap ini para pemeran
menyusun garis-garis besar adegan yang akan dimainkan.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 92
Dalam hal ini, tidak perlu ada dialog khusus karena para
peserta didik dituntut untuk bertindak dan berbicara secara
spontan.
4) Menyiapkan pengamat
Menyiapkan pengamat, sebaiknya pengamat dipersiapkan
secara matang dan terlibat dalam cerita yang akan dimainkan
agar semua peserta didik turut mengalami dan menghayati
peran yang dimainkan dan aktif mendiskusikannya.
5) Pemeranan
Pada tahap ini para peserta didik mulai beraksi secara
spontan, sesuai dengan peran masing-masing. Pemeranan
dapat berhenti apabila para peserta didik telah merasa cukup,
dan apa yang seharusnya mereka perankan telah dicoba
lakukan. Ada kalanya para peserta didik keasyikan bermain
peran sehingga tanpa disadari telah mamakan waktu yang
terlampau lama. Dalam hal ini guru perlu menilai kapan
bermain peran dihentikan.
6) Diskusi dan evaluasi
Diskusi akan mudah dimulai jika pemeran dan pengamat telah
terlibat dalam bermain peran, baik secara emosional maupun
secara intelektual. Dengan melontarkan sebuah pertanyaan,
para peserta didik akan segera terpancing untuk diskusi.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 93
7) Pemeranan ulang
Pemeranan ulang, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan
diskusi mengenai alternatif pemeranan. Mungkin ada
perubahan peran watak yang dituntut. Perubahan ini
memungkinkan adanya perkembangan baru dalam upaya
pemecahan masalah. Setiap perubahan peran akan
mempengaruhi peran lainnya.
8) Diskusi dan evaluasi tahap dua
Diskusi dan evaluasi tahap dua, diskusi dan evaluasi pada
tahap ini sama seperti pada tahap enam, hanya dimaksudkan
untuk menganalisis hasil pemeranan ulang, dan pemecahan
masalah pada tahap ini mungkin sudah lebih jelas.
9) Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan
Pada tahap ini para peserta didik saling mengemukakan
pengalaman hidupnya dalam berhadapan dengan orang tua,
guru, teman dan sebagainya. Semua pengalaman peserta
didik dapat diungkap atau muncul secara spontan.
Kelebihan dan Kelemahan metode Role Playing adalah sebagai
berikut.
1) Kelebihan
Kelebihan metode Role Playing melibatkan seluruh siswa
berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 94
kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat belajar
menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Selain itu, kelebihan
metode ini adalah, sebagai berikut:
 Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara
utuh.
 Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat
digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
 Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui
pengamatan pada waktu melakukan permainan.
 Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan
siswa. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan
yang saling untuk dilupakan
 Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas
menjadi dinamis dan penuh antusias
 Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri
siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan
kesetiakawanan sosial yang tinggi
 Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah,
dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di
dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 95
 Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional
siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi
lapangan kerja
2) Kelemahan
Hakekatnya sebuah ilmu yang tercipca oleh manusia tidak ada
yang sempurna,semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan.Jika kita
melihat metode Role Playing dalam dalam cakupan cara dalam
prooses mengajar dan belajar dalam lingkup pendidikan tentunya
selain kelebihan terdapat kelemahan. Kelemahan metode role palying
antara lain:
 Metode bermain peranan memelrukan waktu yang relatif
panjang/banyak
 Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak
guru maupun murid. Dan ini tidak semua gurumemilikinya
 Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa
malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu
 Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran
mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan
kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak
tercapai
 Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode
ini.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 96
5.2 Metode Field-Trip (Karya Wisata)
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang
dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa
membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik
yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar rekreasi,
tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat
kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat
atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki
sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko
serba ada, dan sebagainya. Metode field trip atau karya wisata
menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar
yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 97
belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian
integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki
banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan
dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan
wawasan pengalaman tentang dunia luar.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan
metode karyawisata adalah sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan atau Perencanaan
Sebelum karyawisata dilakukan, guru harus membuat
persiapan atau perencanaan yang matang agar waktu yang
dipakai selama karyawisata digunakan dengan sebaik-baiknya.
Persiapan atau perencanaan itu meliputi faktor-faktor sebagai
berikut.
a. Menetapkan tujuan penggunaan metode ini;
b. Penentuan metode pembelajaran harus dipilih
berdasarkan kebutuhan siswa ketika melakukan
karyawisata.
c. Penentuan objek karyawisata.
d. Selain alasan-alasan yang telah dikemukakan di awal,
perlu dipertimbangkan juga dengan kurikulum yang ada.
Apabila, bahan pelajaran itu tidak tercantum dalam
kurikulum dan guru berpendapat bahwa siswa harus
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 98
mengetahui objek yang ada itu maka dapat digunakan
pertimbangan dari segi didaktik, yaitu prinsip lingkungan.
Misalnya, disaat siswa harus mengenal alam
lingkungannya dengan sebaik-baiknya.
e. Dengan demikian, alasan pertimbangan dan penetapan
objek yang dipilih guru berdasarkan berikut ini.
f. Kepentingan kurikulum/rencana pelajaran dalam setahun;
g. Kepentingan siswa didik untuk menambah pengalaman
dan memperluas pengetahuan;
h. Kepentingan objeknya;
i. Kepentingan guru sendiri. Mungkin saja selama ini guru
bersangkutan belum pernah melihat objek itu secara
langsung dan dengan demikian untuk memperkaya
pengetahuan dan pengalaman guru, alangkah baiknya jika
pergi bersama siswa didik berkaryawisata;
j. Kepentingan didaktis yaitu kepentingan berdasarkan ilmu
mengajar. Seperti kita ketahui, menurut prinsip-prinsip
didaktik, mengajar harus memperhatikan prinsip peragaan
dan lingkungan untuk menghindari timbulnya verbalisme
(mengetahui kata tetapi tidak memahami isi pengertian
kata tersebut). Untuk itu metode karya wisata merupakan
metode yang tepat;
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 99
k. Penetapan waktu karyawisata; dan Untuk menetapkan
berapa lama waktu yang akan digunakan dalam
karyawisata, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan.
 Banyak atau sedikitnya bahan yang harus diteliti pada
objek yang akan dikunjungi;
 Mudah atau sulitnya bahan yang harus diteliti pada
objek tersebut; dan
 Banyaknya waktu yang dapat diambil dari mata
pelajaran lainnya tanpa menghambat kemajuan mata-
mata pelajaran tersebut dalam keseluruhan rencana
pelajaran.
l. Penetapan teknik-teknik untuk mempelajari objek.Sebelum
karyawisata dilakukan, guru dengan siswa didik perlu
menetapkan teknik- teknik yang umumnya dipergunakan
adalah:
 Observasi
 Wawancara
 Diskusi
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ialah suatu tahapan yang disaat semua
acara yang telah disiapkan dan diatur seperti yang
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 100
sebelumnya dilaksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan
pada objek metode ini adalah:
a. pertemuan dengan pimpinan atau kepala pengurus objek
yang kita kunjungi;
b. para siswa diatur untuk melakukan penelitiannya sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan oleh pimpinan objek
tersebut;
c. siswa berperan aktif selama peninjauan dan pengamatan
objek kepada petugas untuk mendapatkan informasi
melalui tanya jawab; dan
d. akhirnya, setelah semua kegiatan selesai, tidak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada pimpinan objek
tersebut.
3) Tahap Penyelesaian
Tahap penyeselesaian ini sering pula disebut tahap tindak
lanjut, yaitu suatu tahap setelah siswa kembali ke sekolah. Di
kelas kemudian diadakan lagi diskusi atau pertukaran data dan
informasi untuk saling melengkapi. Setelah data dan informasi
terkumpul dengan lengkap, maka disusunlah sebuah laporan.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 101
Kelebihan dan kelemahan metode field-trip (karyawisata) adalah
sebagai berikut.
1) Kelebihan
 Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
 Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di
masyarakat.
 Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
2) Kelemahan
 Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
 Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
 Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas
daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya
terabaikan.
 Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap
gerak-gerik anak didik di lapangan.
 Biayanya cukup mahal.
 Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas
kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik,
terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 102
5.3 Metode Simulation (Simulasi)
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya
untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan
mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi
yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya
kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang
sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan,
seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi
penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi
yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar
merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan). Contoh
lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan
simulasi suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya
bersama kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan
StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 103
sebagai kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam
keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.).
Dalam contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan bermain
peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai
dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar
akan dilakukannya.
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam
pembalajaran adalah sebagai berikut:
 Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleg guru
 Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
 Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur,
teknik, dan peran yang dimainkan
 Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan
prosedur dapat dilakukan dengan diskusi.
 Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi
Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu
ditempuh dalam melaksanakan simulasi adalah:
 Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai
 Memberikan gambaran tentang situasi yang akan
disimulasikan
 Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing
 Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)

More Related Content

What's hot

Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
Yuliana
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Dadang Solihin
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranSri Siswaty Tahir
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
Erlita Marcelia II
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
misbahulkausar
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Siti Sahati
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
Muhammad Arsad
 
Ppt life skill dalam bisnis
Ppt life skill dalam  bisnisPpt life skill dalam  bisnis
Ppt life skill dalam bisnis
dewi handayani
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenmochammad rasyiid
 
Tugas perekonomian terbuka
Tugas perekonomian terbukaTugas perekonomian terbuka
Tugas perekonomian terbukaazelia
 
Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiKreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasi
Dani Maulana
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi KewirausahaanAlir Retno
 
Contoh Bisnis Plan
Contoh Bisnis PlanContoh Bisnis Plan
Contoh Bisnis Plan
Grapadi
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
Verar Oka
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanHadi Purwanto
 
Daftar nama dosen pgsd fix
Daftar nama dosen pgsd fixDaftar nama dosen pgsd fix
Daftar nama dosen pgsd fixLaba Laksana
 

What's hot (20)

Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Mastitis
MastitisMastitis
Mastitis
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Ppt life skill dalam bisnis
Ppt life skill dalam  bisnisPpt life skill dalam  bisnis
Ppt life skill dalam bisnis
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
 
Tugas perekonomian terbuka
Tugas perekonomian terbukaTugas perekonomian terbuka
Tugas perekonomian terbuka
 
Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiKreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasi
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi Kewirausahaan
 
Contoh Bisnis Plan
Contoh Bisnis PlanContoh Bisnis Plan
Contoh Bisnis Plan
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaan
 
Daftar nama dosen pgsd fix
Daftar nama dosen pgsd fixDaftar nama dosen pgsd fix
Daftar nama dosen pgsd fix
 

Viewers also liked

Materi spirit wirausaha
Materi spirit wirausahaMateri spirit wirausaha
Materi spirit wirausaha
Udiens Okay
 
Materi Riset
Materi RisetMateri Riset
Materi Riset
guest19facd
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiNovhie Red Queen
 
Metode Pembelajaran Fisika
Metode Pembelajaran FisikaMetode Pembelajaran Fisika
Metode Pembelajaran Fisika
yuliantifisika
 
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa PendidikanMakalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
Muhammad Rusdil Fikri
 
2. paparan model penilaian
2. paparan model penilaian2. paparan model penilaian
2. paparan model penilaian
Otto Ono Gallery
 
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran KontekstualPendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Iip Muzdalipah
 
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro TeachingMicro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
Haristian Sahroni Putra
 
pendekatan saintifik
pendekatan saintifikpendekatan saintifik
pendekatan saintifik
cindrya
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
Erga Wahyoedi
 
Modul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaranModul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaranRAHMANULJA
 
Silabus microteaching
Silabus microteachingSilabus microteaching
Silabus microteaching250052
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
saipul anam
 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Narto Wastyowadi
 
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaranKeterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaranPutry Ayuningtyas
 
Pembelajaran dan Kognisi dalam Area Materi
Pembelajaran dan Kognisi dalam Area MateriPembelajaran dan Kognisi dalam Area Materi
Pembelajaran dan Kognisi dalam Area Materi
Aas Firdausy
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Hariyatunnisa Ahmad
 

Viewers also liked (20)

Materi spirit wirausaha
Materi spirit wirausahaMateri spirit wirausaha
Materi spirit wirausaha
 
Materi Riset
Materi RisetMateri Riset
Materi Riset
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasi
 
Metode Pembelajaran Fisika
Metode Pembelajaran FisikaMetode Pembelajaran Fisika
Metode Pembelajaran Fisika
 
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa PendidikanMakalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
2. paparan model penilaian
2. paparan model penilaian2. paparan model penilaian
2. paparan model penilaian
 
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran KontekstualPendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
 
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro TeachingMicro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
 
pendekatan saintifik
pendekatan saintifikpendekatan saintifik
pendekatan saintifik
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Modul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaranModul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaran
 
Ppl & microteaching
Ppl & microteachingPpl & microteaching
Ppl & microteaching
 
Silabus microteaching
Silabus microteachingSilabus microteaching
Silabus microteaching
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
 
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaranKeterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
 
Pembelajaran dan Kognisi dalam Area Materi
Pembelajaran dan Kognisi dalam Area MateriPembelajaran dan Kognisi dalam Area Materi
Pembelajaran dan Kognisi dalam Area Materi
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 

Similar to Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)

45 metode-pembelajaran-
45 metode-pembelajaran- 45 metode-pembelajaran-
45 metode-pembelajaran-
husna farhana
 
53 metode belajar dan pembelajaran beserta aplikasinya
53 metode belajar dan pembelajaran  beserta aplikasinya53 metode belajar dan pembelajaran  beserta aplikasinya
53 metode belajar dan pembelajaran beserta aplikasinya
Sinta Rosanti
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
Sifa Siti Mukrimah
 
Metode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas
Metode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelasMetode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas
Metode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas
erwan861
 
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNINGPELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
temanna #LABEDDU
 
Buku Digital - Supervisi Pendidikan.pdf
Buku Digital - Supervisi Pendidikan.pdfBuku Digital - Supervisi Pendidikan.pdf
Buku Digital - Supervisi Pendidikan.pdf
heruchristianto
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Izmi KM
 
Laporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes banten
Laporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes bantenLaporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes banten
Laporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes bantenHospitality Industry
 
penjaskes sd_mi_kelas_1
penjaskes sd_mi_kelas_1penjaskes sd_mi_kelas_1
penjaskes sd_mi_kelas_1Sdit Rahmah
 
Tesis manajemen guru model Guardian Angel
Tesis manajemen guru model Guardian AngelTesis manajemen guru model Guardian Angel
Tesis manajemen guru model Guardian Angel
sdittopkids
 
PKK SMK Kurikulum 2013
PKK SMK Kurikulum 2013 PKK SMK Kurikulum 2013
PKK SMK Kurikulum 2013
YunitaSartika1
 
BUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIAN
BUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIANBUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIAN
BUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIAN
MuhammadSaprizal1
 
modul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usahamodul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usaha
Rahma Rahmawinasa
 
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docx
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docxMODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docx
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docx
BektiWidhianto
 
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdf
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdfMODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdf
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdf
AbdulKodir68
 
MODUL PKK KELAS XI.pdf
MODUL PKK KELAS XI.pdfMODUL PKK KELAS XI.pdf
MODUL PKK KELAS XI.pdf
DanelaMartias
 
Kelas vii smp bahasa indonesia_atikah a
Kelas vii smp bahasa indonesia_atikah aKelas vii smp bahasa indonesia_atikah a
Kelas vii smp bahasa indonesia_atikah aw0nd0
 
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaContoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
RoliSupiawan
 
Makalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaran
Makalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaranMakalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaran
Makalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaran
nurwa ningsih
 

Similar to Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching) (20)

45 metode-pembelajaran-
45 metode-pembelajaran- 45 metode-pembelajaran-
45 metode-pembelajaran-
 
53 metode belajar dan pembelajaran beserta aplikasinya
53 metode belajar dan pembelajaran  beserta aplikasinya53 metode belajar dan pembelajaran  beserta aplikasinya
53 metode belajar dan pembelajaran beserta aplikasinya
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
Metode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas
Metode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelasMetode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas
Metode Pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas
 
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNINGPELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
 
Buku Digital - Supervisi Pendidikan.pdf
Buku Digital - Supervisi Pendidikan.pdfBuku Digital - Supervisi Pendidikan.pdf
Buku Digital - Supervisi Pendidikan.pdf
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
 
Laporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes banten
Laporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes bantenLaporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes banten
Laporan prakerin melia purosani yogyakarta eni smk baitul hamdi menes banten
 
penjaskes sd_mi_kelas_1
penjaskes sd_mi_kelas_1penjaskes sd_mi_kelas_1
penjaskes sd_mi_kelas_1
 
Tesis manajemen guru model Guardian Angel
Tesis manajemen guru model Guardian AngelTesis manajemen guru model Guardian Angel
Tesis manajemen guru model Guardian Angel
 
PKK SMK Kurikulum 2013
PKK SMK Kurikulum 2013 PKK SMK Kurikulum 2013
PKK SMK Kurikulum 2013
 
BUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIAN
BUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIANBUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIAN
BUKU STATISTIK PENDIDIKAN DASAE UNTUK PENELITIAN
 
modul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usahamodul siapa bilang melaksanakan usaha
modul siapa bilang melaksanakan usaha
 
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docx
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docxMODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docx
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.docx
 
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdf
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdfMODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdf
MODUL_PKK_SMK-KELAS-XI_SEMESTER-GANJIL-1-Anny-Pradhana-combined.pdf
 
MODUL PKK KELAS XI.pdf
MODUL PKK KELAS XI.pdfMODUL PKK KELAS XI.pdf
MODUL PKK KELAS XI.pdf
 
Kelas vii smp bahasa indonesia_atikah a
Kelas vii smp bahasa indonesia_atikah aKelas vii smp bahasa indonesia_atikah a
Kelas vii smp bahasa indonesia_atikah a
 
PEMBELAJARAN PAIKEM
PEMBELAJARAN PAIKEMPEMBELAJARAN PAIKEM
PEMBELAJARAN PAIKEM
 
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaContoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Contoh Laporan Magang Kerja Industri Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Makalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaran
Makalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaranMakalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaran
Makalah kdp kelompok 8 (2) model pembelajaran
 

More from Sifa Siti Mukrimah

Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaaNissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
Sifa Siti Mukrimah
 
Out of the box ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa
Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaaOut of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa
Out of the box ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa
Sifa Siti Mukrimah
 
Changing letter
Changing letterChanging letter
Changing letter
Sifa Siti Mukrimah
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
Sifa Siti Mukrimah
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
Sifa Siti Mukrimah
 
Analisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnisAnalisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnis
Sifa Siti Mukrimah
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Sifa Siti Mukrimah
 
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Sifa Siti Mukrimah
 
Belajar Membuat Heading Surat
Belajar Membuat Heading SuratBelajar Membuat Heading Surat
Belajar Membuat Heading Surat
Sifa Siti Mukrimah
 
Media pembelajaran video
Media pembelajaran videoMedia pembelajaran video
Media pembelajaran video
Sifa Siti Mukrimah
 
Media audio visual(tv)
Media audio visual(tv)Media audio visual(tv)
Media audio visual(tv)
Sifa Siti Mukrimah
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
Sifa Siti Mukrimah
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Sifa Siti Mukrimah
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
Sifa Siti Mukrimah
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
Sifa Siti Mukrimah
 
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
Sifa Siti Mukrimah
 

More from Sifa Siti Mukrimah (18)

Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaaNissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
 
Out of the box ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa
Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaaOut of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa
Out of the box ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa
 
Reference letter
Reference letterReference letter
Reference letter
 
Changing letter
Changing letterChanging letter
Changing letter
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Analisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnisAnalisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnis
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
 
Belajar Membuat Heading Surat
Belajar Membuat Heading SuratBelajar Membuat Heading Surat
Belajar Membuat Heading Surat
 
Media pembelajaran video
Media pembelajaran videoMedia pembelajaran video
Media pembelajaran video
 
Media audio visual(tv)
Media audio visual(tv)Media audio visual(tv)
Media audio visual(tv)
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
 
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)

  • 2. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 2 Hak Cipta 2014, pada Penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit. 09042014, UPI Kelompok Olah Karsa Anggota: Sifa Siti Mukrimah 1104176 Herlina 1105434 Dhiyantina Karlina 1100639 Rani Rahmawati 1102961 Nuryanti Sarju 1105729 Eva Devindiani 1102026 Rosalina Ibrahim 1100892 Gugun Ruslandi 1105994 Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Manajemen Bisnis A Universitas Pendidikan Indonesia Sifa Siti Mukrimah (Editor) Sifa Siti Mukrimah (Desain Cover) DR. B. Lena Nuryanti, M.Pd. (Dosen Pembimbing) Class A Business Managementof Education Indonesian University of Education Bumi Siliwangi, Bandung 2014
  • 3. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 3 KATA PENGANTAR Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas berkat rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan buku “Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Untuk SMK dengan 10 Metode (for microteaching)” ini dengan penuh suka cita dan kebaikan di dalamnya. Buku ini disusun sebagai dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan tuntunan kepada para pendidik dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Dalam buku ini, pendidik dibantu dalam melaksanakan KBM dengan metode yang menarik yang disesuaikan dengan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih kepada pihak penerbit dan semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pendidik dan calon pendidik agar dapat menyajikan pembelajaran yang menarik dan interaktif. Bumi Siliwangi, April 2014 Penulis
  • 4. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 4 MOTTO “Membuka Mata Peserta Didik, Membuka Mata Dunia”
  • 5. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................... 3 MOTTO.................................................................................................4 DAFTAR ISI........................................................................................... 5 BAB I PENDAHULUAN...........................................................................8 1.1 Kerangka Pemikiran Umum...................................................... 9 1.2 Konsep Silabus.....................................................................25 1.3 Konsep RPP.........................................................................29 1.4 Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model 38 BAB II SILABUS................................................................................... 43 Silabus............................................................................................ 44 BAB III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ................. 57 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................................58 BAB IV MATERI PEMBELAJARAN........................................................ 64 4.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha ............................. 65 4.2 Tujuan Kewirausahaan .......................................................... 67 4.3 Memahami Manfaat dan Kelemahan Kewirausahaan ............... 68 4.4 Memahami Peran Wirausaha dalam Bisnis.............................. 71 4.5 Memahami Karakteristik Kewirausahaan .................................72 4.6 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan................. 80 4.7 Perlunya Pengembangan Sikap Mental Wirausaha .................. 86 BAB V 10 METODE PEMBELAJARAN.................................................. 89 5.1 Metode Role Playing.............................................................. 90 5.2 Metode Field-Trip (Karya Wisata)............................................ 96 5.3 Metode Simulation (Simulasi)............................................... 102
  • 6. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 6 5.4 Metode Diskusi Umum (Diskusi Kelas).................................. 105 5.5 Metode Demonstrasi............................................................ 108 5.6 Metode Tanya-Jawab .......................................................... 112 5.7 Metode Time Token Arends ................................................. 116 5.8 Metode Kumon.................................................................... 119 5.9 Metode Pair Check (Kelompok Sebangku/Pasangan Mengecek) 125 5.10 Metode Debat..................................................................... 128 BAB VI PROSEDUR MENGAJAR ....................................................... 132 6.1 Pengantar........................................................................... 133 6.2 Prosedur Strategi Pembelajaran ........................................... 133 6.3 Tabel Strategi Pembelajaran ................................................ 135 BAB VII EVALUASI............................................................................ 137 7.1 Pilihan Ganda ..................................................................... 138 7.2 Benar Salah........................................................................ 140 7.3 Menjodohkan...................................................................... 141 7.4 Essai Berstruktur................................................................. 142 7.5 Essai Bebas........................................................................ 144 BAB VIII TUGAS................................................................................ 145 LAMPIRAN........................................................................................ 147 A. Kunci Jawaban ....................................................................... 148 B. Format Penilaian Kinerja Guru ................................................. 149 1. Format Penilaian Kinerja Guru dalam RPP ............................ 149 2. Format Penilaian Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran 150 3. Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pembelajaran............................................................................. 153
  • 7. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 7 4. Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran 154 5. Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya ........... 155 6. Format Penilaian Memberikan Penguatan ............................. 157 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 159 BIOGRAFI PENULIS .......................................................................... 161
  • 8. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 8 BAB I PENDAHULUAN
  • 9. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 9 1.1 Kerangka Pemikiran Umum 1.1.1 Input 1. Audience Peserta Didik yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan.
  • 10. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 10 2. Behavior Terdapat 4 jenis watak manusia, yaitu: melankolis, korelis, plegmatis dan sangunis, ke empat tipe tersebut akan dijumpai pada peserta didik dalam sebuah kegiatan belajar dan pembelajaran. Seorang guru harus mengenali karakteristik setiap siswa tersebut dan merencanakan antisipasi dan strategi pembelajaran agar semua peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.
  • 11. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 11 3. Condition Peserta didk dalam keadaan siap untuk belajar dan suasana kondusif. 4. Degree Peserta didik dalam pembelajaran ini adalah peserta didik yang berada dalam jenjang SMK, khususnya kelas X.
  • 12. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 12 1.1.2 Proses 1. Olah Rasa (Karsa) Guru harus senantiasa mengolah rasa/karsanya untuk menjadi manusia yang ramah dan saling menghargai, peduli, mau bekerja sama, saling menolong dan produktif (berkarya). Mari guraru, kita olah karsa kita agar menjadi guru yang ramah, saling menghargai, peduli, mau bekerjasama, mau menolong dan produktif. Kita tanamkan juga olah rasa (karsa) ini kepada anak-anak didik kita di sekolah. Olah rasa bermuara pada pengelolaan kreativitas. Perkins (1988) menyatakan kreativitas sebagai berikut : (1) suatu hasil kreatif adalah suatu hasil yang baru dan layak (2) seseorang kreatif (seseorang dengan kreativitas) adalah seseorang yang hampir secara rutin menghasilkan hasil kreatif (Perkins, 1988:311). Pembelajaran kreatif senantiasa hadir pada kelas dimana kesiapan gurunya mengajar dan kesiapan muridnya belajar penuh.Memberikan warmer activity atau semacam simultan untuk menarik perhatian siswa dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengaplikasikan pembelajaran yang kreatif. Di mana Guru tidak langsung memberikan materi pada lima belas menit pertama. Simultan dapat
  • 13. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 13 berupa games atau quiz macam bingo, monopoly, singing ball, whispering activity, mime game, boom game, words zap, short movie, dan sebagainya. Sehingga ketika dirasa mereka sudah menikmatinya dan merasa siap, guru dengan mudah dapat mentransfer ilmunya. 2. Olah Karsa Cipta Rasa Karsa (Versi A), Mungkin banyak dari kita pernah mendengar kata-kata TRIDAYA yaitu Cipta, Rasa dan Karsa. Tetapi sangat sedikit dari kita memahami secara mendalam tentang Tridaya ini. Inilah sebuah kekuatan maha dahsyat yang ada pada diri kita yaitu kekuatan Cipta, Rasa dan Karsa/Kehendak. Kekuatan inilah yang sebenarnya menggerakkan setiap aktifitas yang kita lakukan setiap hari mulai dari bangun tidur yaitu saat pertama kali kaki menginjak tanah/lantai hingga saat ketika kita melepas semua kepenatan hidup dan membaringkan tubuh kita untuk tertidur lelap. Semuanya itu adalah berkat kreasi dari Tridaya ini. Apakah Tridaya itu? Inilah yang ingin kita ulas dalam tulisan ini. Semoga ada manfaatnya. Cipta ialah kekuatan yang membuat gambar-gambar terhadap rencana dan segala sesuatu yang telah terjadi berupa Citraan (gambaran) yang ada di
  • 14. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 14 benak kita. Kemudian Rasa ialah kekuatan halus yang menyelimuti dan menyatu dari setiap gambar-gambar atau citraan terhadap segala sesuatu yang membawa kesan, hal ini sering kita namakan perasaan (emosi pribadi). Dan yang terakhir adalah Karsa atau kehendak/tekad. Inilah kekuatan yang menggerakkan segala Cipta dan Rasa itu menjadi terlaksana. Cipta Rasa Karsa (Versi B), Ketika The Secret terbit, gemanya nyaris memenuhi planet ini. Dunia seolah tersentak, The Secret tidak lagi menjadi rahasia bagi siapapun. Dalam pandangan Rhonda, The Secret adalah rahasia kesuksesan yang dimiliki tokoh- tokoh besar dan sejumlah orang sukses dari berbagai belahan dunia sejak zaman 3000 tahun sebelum Masehi hingga abad modern sekarang. Berpijak pada Hukum Ketertarikan (Law of Attraction), Rhonda Byrne berhasil mengemas The Secret menjadi sebuah karya menakjubkan dalam bentuk buku, website dan DVD. Pundi-pundi uangnya pun bertambah. Apa yang dikatakan Rhonda benar adanya. Setiap bangsa di dunia memiliki resep sukses yang cenderung memiliki kesamaan dengan bangsa lainnya di dunia, termasuk Indonesia. Dalam tradisi budaya Nusantara, resep sukses itu terangkum
  • 15. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 15 dalam istilah cipta, rasa dan karsa. Tiga komponen kata tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan (tritunggal). Pada masa lalu, kemampuan manusia dalam mengolah cipta, rasa, karsa telah menghasilkan peradaban menakjubkan. Cipta, rasa dan karsa merupakan kekuatan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Inilah yang melahirkan peradaban besar di masa lalu, sebagaimana ditunjukkan orang-orang yang hidup pada masa Majapahit, Mataram, Singasari, Demak, Sriwijaya, dll. Itulah sebabnya, umumnya orang-orang tua dahulu sering mengatakan bahwa apabila kita bisa menyelaraskan 3 komponen kata di atas, maka kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan (kemakmuran dan kebahagiaan). Ketiga komponen (cipta, rasa dan karsa) tersebut merupakan bagian dari sistem kebudayaan Nusantara yang tak terpisahkan dari bingkai utamanya, yaitu spiritualitas. 3. Olah Karya
  • 16. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 16 1.1.3 Output 1. Manusia Manusia adalah mahluk hidup yang sempurna di muka bumi dan diciptakan oleh Illahi memiliki tubuh (body), jiwa (mind) dan roh (spirit/soul). Konsep manusia dibagi menjadi dua bagian:  Manusia sebagai system  Manusia sebagai adaptif  Manusia sebagai makhluk holistik 2. JEMPOL Diharapkan peserta didik dapat menjadi manusia JEMPOL, yakni manusia yang Jujur, Empati, Mandiri, Percaya Diri, Optimis dan Luwes. Setiap pembelajaran yang dilakukan diharapkan dapat mewujudkan tujuan ini. 3. Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi Dalam ranah kognitif itu
  • 17. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 17 terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-
  • 18. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 18 kecenderungan berperilaku). Hasi belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif. Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. 1.1.4 Outcome 1. Kemampuan Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan
  • 19. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 19 pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil. Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerrjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor (Robbin,2007:57) yaitu: a. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan masalah. b. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.
  • 20. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 20 2. Inovatif “Inovatif yaitu Usaha seseorang—dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginyak— dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya.” Inovatif juga berarti Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. Berpikir inovatif yaitu Proses berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif Syarat-syarat berpikir inovatif  Elastisitas yang tinggi  Produktivitas yang tinggi  Orisinalitas yang tinggi  Sensitivitas yang tinggi Syarat-syarat inovasi  Menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.  Menghasilkan produk yang relatif baru.  Menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok.
  • 21. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 21 3. Kreatif dan Kinestetik Freedam (1982) mengemukakan kreatif sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Guilford (1976) mengemukakan kreatif adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral. Berbeda pula dari pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product. Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas. Kreatif adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memberi kesempatan individu untuk menciptakan ide2 asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang” (Widyatun,1999). “Kreatifitas adalah kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif
  • 22. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 22 baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran” (James R. Evans, 1994). Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis. Berdasarkan atas berbagai pendapat tentang pengertian kreatif dan kreativitas tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kreatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.
  • 23. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 23 Kinestetik merupakan kecerdasan yang berupa keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk menyampaikan ide dan perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah suatu bentuk. Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang khusus, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan panca indera 1.1.5 4 Jenis Kecerdasan Manusia 1. Kecerdasan Spiritual Kecerdasan spiritual merupakan jembatan yang menghubungkan, menyeimbangkan perkembangan dimensi-dimensi kecerdasan lain yang secara fitrah telah diberikan oleh Yang Maha Pencipta. 2. Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosi atau dalam bahasa londo nya Emotional Intelligent pertama kali di sosialisasikan oleh seorang psikolog Peter Salovey, dari Havard University dan John Mayer dari University of New Hampshire yaitu himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan
  • 24. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 24 kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah semua nya. 3. Kecerdasan Intelektual Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio. Ia merupakan kecerdasan untuk menerima, menyimpan dan mengolah infomasi menjadi fakta. Orang yang kecerdasan intelektualnya baik, baginya tidak ada informasi yang sulit, semuanya dapat disimpan dan diolah, pada waktu yang tepat dan pada saat dibutuhkan diolah dan diinformasikan kembali. Proses menerima, menyimpan, dan mengolah kembali informasi, (baik informasi yang didapat lewat pendengaran, penglihatan atau penciuman) biasa disebut "berfikir”. Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan atau khazanah otak manusia. Sayyed Hossein Nasr menyebut akal sebagai proyeksi atau cermin dari hati (qalb), tempat keyakinan dan kepercayaan manusia. 4. Kecerdasan Adversity Menurut Stoltz (2005), pengertian kecerdasan adversity tertuang ke dalam tiga bentuk, yaitu: pertama, kecerdasan adversity sebagai suatu kerangka kerja konseptual yang baru yang digunakan untuk memahami dan meningkatkan
  • 25. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 25 semua segi kesuksesan. Kedua, kecerdasan adversity sebagai suatu ukuran untuk mengetahui reaksi seseorang terhadap kesulitan yang dihadapinya. Ketiga, kecerdasan adversity sebagai seperangkat peralatan yang memiliki landasan ilmiah untuk merekonstruksi reaksi terhadap kesulitan hidup. Agar kesuksesan menjadi nyata, maka Stoltz (Kusuma, 2004) berpendapat bahwa kombinasi dari ketiga unsur tersebut yaitu pengetahuan baru, tolok ukur, dan peralatan yang praktis merupakan sebuah kesatuan yang lengkap untuk memahami dan memperbaiki komponen dasar dalam meraih sukses. 1.2 Konsep Silabus 1.2.1 Pengertian Silabus Silabus adalah rancangan program pembelajaran satu atau dua kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa, serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dalam merancang silabus berdasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, hendaknya perancang
  • 26. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 26 melakukan kegiatan berikut ini; (a) mengidentifikasi kompetensi dasar setiap jenis performance untuk disesuaikan dengan tema yang ada; (b) mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan tema dan kompetensi dasar dan hasil belajar; (c) menentukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong siswa dan guru dalam mencapai tujuan dari proses pembelajaran. Dalam penyusunan silabus hendaknya ditekankan bahwa bentuk penyajian itu mencerminkan para pemakai dan pengguna silabus yang diinginkan. 1.2.2 Langkah-langkah Penyusunan Silabus Terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh guru dalam menyusun sebuah silabus, antara lain adalah sebagai berikut. 1. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan; 2. Menentukan kompetensi dasar, hasil belajar yang diharapkan, dan indikator hasil belajar (komponen ini hendaknya tersedia dalam kurikulum yang berbasis pada standar kompetensi); 3. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran; 4. Menentukan alat dan sumber yang diperlukan; dan 5. Menentukan cara menilai hasil belajar berdasarkan indikator pencapaian.
  • 27. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 27 1.2.3 Format Tabel Silabus Guru merupakan pihak yang paling tepat untuk menyusun silabus dan RPP dengan model yang selaras dengan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan materi pembelajaran. Walaupun begitu, di bawah ini dikemukakan beberapa model silabus yang dapat dijadikan alternatif atau pertimbangan dalam penyusunan silabus. 1. Model 1 Nama sekolah : Mata pelajaran: Kelas/program : Semester : Alokasi waktu : 1) Standar kompetensi 2) Kompetensi standar 3) Hasil belajar 4) Indikator 5) Pokok-pokok materi 6) Kegiatan belajar mengajar 7) Standar penilaian 2. Model 2 Nama sekolah : Mata pelajaran:
  • 28. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 28 Kelas/program : Semester : Topik/tema : Pertemuan : Waktu : 1) Kompetensi dasar 2) Hasil belajar 3) Materi pokok 4) Indikator 5) Langkah pembelajaran 6) Alat/sumber 7) Penilaian Pada model-model di atas tampak variasi model silabus. Setiap model memiliki pertimbagan sendiri. Namun suatu hal yang perlu dicermati bahwa pada kedua model tersebut terdapat komponen inti yang mesti ada, yaitu hal-hal yang diamanatkan kurikulum. Adapun mengenai kegiatan pembelajaran diserahkan sepenuhnya kepada guru. Apakah dia hendak merincinya atau menyajikannya secara garis besar saja. Hal ini terkait dengan intensitas pengalaman guru. Demikian pula dalam teknis penyajiannya, guru dapat menguraikan silabus dalam bentuk tabel atau secara berurutan saja. Hal semacam
  • 29. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 29 ini diserahkan pada pertimbangan guru dilihat dari kepraktisan, efisiensi dan kekomunikatifan sebuah model silabus. Format Silabus Nama sekolah : Mata pelajaran : Kelas/program : Semester : Standar kompetensi : Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Materi Pelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber/Bahan 1.3 Konsep RPP 1.3.1 Pengertian RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis
  • 30. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 30 maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai. 1.3.2 Langkah-langkah Penyusunan dan Format RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik sebaiknya disusun dalam bentuk atau format naratif. Contoh format dan pedoman penysunan rencana pembelajaran tematik dapat dilihat dari uraian berikut.
  • 31. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 31 FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Nama Sekolah : Alamat Sekolah : Tema : Mata Pelajaran : 1. … 2. … 3. … Kelas/Semester : Alokasi Waktu : 1) Kompetensi Dasar Tuliskan kompetensi dasar yang dapat dipadukan dari beberapa mata pelajaran yang akan dicapai dengan menggunakan pembelajaran tematik. Tuliskan juga nomor kompetensi dasarnya 2) Indikator Tuliskan indikator yang Anda kembangkan dari Kompetensi Dasar di atas dari beberapa mata pelajaran yang akan dicapai menggunakan pembelajaran tematik. 3) Tujuan Pembelajaran Tuliskan tujuan pembelajaran yang Anda jabarkan dari Kompetensi Dasar di atas yang mengandung kemampuan kognitif, afe3ktif, dan psikomotor. (domain tersebut bersifat fleksibel tergantung dari tema yang ditetapkan).
  • 32. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 32 4) Materi Pokok Tuliskan pokok-pokok materi (beserta uraian singkat) yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan 5) Metode yang digunakan Tuliskan metode yang digunakan dalam pembelajaran tematik. Penetapan metode boleh lebih dari satu, misalnya: ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, pembelajaran kooperatif, pemecahan masalah, dan sebagainya. 6) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Tuliskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran berupa alur kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar, mencakup tatap muka dan pengamatan belajar. a. Kegiatan Pendahuluan (25 menit) Kegiatan awal atau pendahuluan (introductions) pada dasarnya merupakan kegiatan pembuka yang harus ditrmpuh guru dan siswa pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran tematik. Fungsinya terutama memberikan motivasi dan menciptakan situasi pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan
  • 33. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 33 baik. Efesiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia relative singkat berkisar antara 10-30 menit. Dengan waktu yang relative singkat tersebut diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik, sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran siswa sudah siap untuk mengikuti pembelajaran dengan seksama. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran inti diantaranya yaitu: (1) melakukan apersepsi,yaitu mengaitkan materi yang telah diberikan dengan materi yang akan dipelajari, sehingga pemahaman siswa menjadi lebih utuh, (2) menginformasikan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa mengetahui arah dan capaian yang akan diperoleh dalam kegiatan yang akan dilakukannya, (3) melakukan pretest atau kuis, yaitu untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari, Penciptaan kondisi awal pembelajaran dilakukan dengan cara: mengecek atau memeriksa kehadiran siswa, menumbuhkan kesiapan belajar siswa (readiness), menciptakan suasana belajar yang demokratis, membangkitkan motivasi belajar siswa, dan membangkitkan perhatian siswa.
  • 34. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 34 b. Kegiatan Inti (sesuai dengan Alokasi Waktu yang Ditetapkan) Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasara dan indikatoryang telah ditetapkan. Kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegitan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegitan inti merupakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa (learning experience). Pengalaman belajar tersebut bisa dalam bentuk kegiatan tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa, sedangkan pengalaman belajar nontatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan belahar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan sumber belajar lain yang bukan kegiatan interaksi guru-siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran tematik bersifat situasional, dalam arti perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi dimana proses
  • 35. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 35 pembelajaran itu berlangsung. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran tematik. Kegiatan paling aawal yang perlu dilakukan guru adalah memberitahukan tentang tema yang akan dibahas dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh para siswa beserta garis besar materi/ bahan pembelajaran berakhir. Cara yang cukup praktis untuk memberitahukan kompetensi tersebut kepada siswa bisa dilakukan dengan cara tertulis atau lisan, atau kedua-duanya, guru menuliskan kompetensi tersebut di papan tulis dilanjutkan dengan penjelasan ssecara lisan mengenai pentingnya kompetensi tersebut dikuasai siswa. Kegiatan lainnya di awal kegiatan inti pembelajaran, yaitu menjelaskan alternative kegiatan belajar yang akan dialami siswa. Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan-kegiatan belajar yang harus ditempuh siswa dalam mempelajari tema, topic, atau materi pembelajaran. Kegiatan belajar yang ditempuh siswa dalam pembelajaran tematik lebih diutamakan pada proses belajar yang berkadar aktivitas tinggi. Pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk belajar. Siswa diarahkan untuk mencari
  • 36. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 36 dan menemukan sendiri apa yang dipelajarinya, sehingga prinsip-prinsip belajar dalam teori konstruktivisme dapat dijalankan. Dalam membahas dan menyajikan materi pembelajaran tematik harus diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku siswa. Penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep-konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep- konsep mata pelajaran yang lainnya. Dalam hal ini, guru harus berupaya menyajikan bahan pelajaran dengan strategi mengajar bervariasi, yang mendorong siswa pada upaya penemuan pengetahuan baru. Kegiatan pembelajaran tematik bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan oembelajaran secara klasikal, kelompok kecil, dan perorangan. c. Kegiatan Penutup (25 menit) Kegiatan akhir dalam pembelajaran tematik tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, ttapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses hasil belajar siswa. Waktu yang tersedia untuk kegiatanini relative singkat, oleh karena itu, guru perlu mengefesiensikan dan memanfaatkan waktu. Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran
  • 37. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 37 terpadu di antaranya: (1) siswa menyimpulkan KBM di bawah arahan guru, (2) melakukan post test atau penilaian akhir, (3) melaksanakan tindak lanjut pembelajaran melalui kegiatan pemberian tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah, (4) menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, (5) menginformasikan topic atau tema yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang, dan (6) menutup kegiatan pembelajaran. 7) Alat, Media, dan Sumber Tuliskan berbagai alat, media, dan sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk pencapaian kompetensi dasar dan indikator. Gunakan cara penulisan yang sudah baku, tuliskan juga bagian/ bab dan halamannya. 8) Penilaian Hasil Belajar Tuliskan jenis, bentuk, dan alat test yang digunakan untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta tindak lanjut hasil penilaian (kalau diperlukan), seperti remedial, pengayaan, atau percepatan. Sesuai dengan teknik penilaian berbasis kelas, seperti penilaian portofolio, hasil karya (product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes tertulis (written test). Dan tidak lupa mencantumkan kunci jawaban dari soal tes yang telah dibuat.
  • 38. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 38 1.4 Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model 1.4.1 Pendekatan Pendekatan Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu: 1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan
  • 39. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 39 2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). 1.4.2 Strategi Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: 1) exposition-discovery learning dan 2) group-individual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Contoh dari strategi pembelajaran adalah strategi cooperative learning dan strategi active learning. 1.4.3 Metode Metode Pembelajaran: dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
  • 40. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 40 pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1) ceramah; 2) demonstrasi; 3) diskusi; 4) simulasi; 5) laboratorium; 6) pengalaman lapangan; 7) brainstorming; 8) debat, 9) simposium, dan sebagainya. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. 1. Teknik Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
  • 41. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 41 yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. 2. Taktik Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, 1.4.4 Model Model pembelajaran: pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berkenaan dengan model pembelajaran, mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, antara lain:
  • 42. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 42 1) model interaksi sosial; 2) model pengolahan informasi; 3) model personal-humanistik; dan 4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
  • 43. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 43 BAB II SILABUS KEWIRAUSAHAAN
  • 44. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 44 SILABUS NAMA SEKOLAH : ............................................................................. MATA PELAJARAN : Kewirausahaan KELAS/SEMESTER : X/1 dan 2 STANDAR KOMPETENSI : 1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha KODE KOMPETENSI : A ALOKASI WAKTU : 52 x 45 menit KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI 1.1 Mengidentifik asi sikap dan perilaku wirausaha  Pengertian sikap dan perilaku wirausaha  Pengertian wirausaha, kew irausaha an  Karakteristik wirausahawa n  Ruang lingkup kew irausaha an  Sasaran,  Berdiskusi tentang beberapa pengertian wirausaha, tujuan kew irausahaan perkembangan kew irausahaan, serta ruang lingkup kew irausahaan.  Berdiskusi tentang  Mampu memahami dan membedakan konsep wirausaha dengan kew irausahaan .  Memahami tujuan kew irausahaan .  Mampu  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 4 1 (2) 1 (4)  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 5 sd 46.  Buku referensi yang relevan
  • 45. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 45 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI tujuan, manfaat kew irausaha an  Mengidentifika si kegagalan dan keberhasilan seseorang wirausahawa n karakteristik wirausaha yang mandiri, dalam kehidupan sehari-hari, maupun di lingkungan sekolah. membedakan karakteristik kew irausahaan sebelum abad pertengahan sampai dengan kew irausahaan pada abad 21.  Memahami ruang lingkup kew irausahaan , baik internal maupun eksternal.  Kebeberhasila n dan kegagalan wirausahawan diidentifikasi berdasarkan sikap dan perilakunya sehari-hari.
  • 46. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 46 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI  Menyimpulkan karakteristik wirausahawan yang berhasil dan yang gagal  Mampu bersikap proaktif dan antisipatif terhadap faktor kegagalan dan keberhasilan pada setiap aspek usaha.  Mampu mengubah pola pikir/cara pandang yang keliru mengenai kew irausahaan .
  • 47. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 47 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI  Tingkatan wirausaha dalam mengatasi rasa takut/kegagala n diidentifikasi 1.2 Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif  Pengertian , tujuan, manfaat perilaku kerja prestatif  Perilaku kerja prestatif  Berdiskusi tentang tujuan, manfaat dan sikap perilaku kerja prestatif  Pengertian kerja prestatif dijelaskan secara tepat  Karakteristik kerja prestatif wirausaha diidentifikasi secara rinci  Bentuk-bentuk kerja prestatif diidentifikasi secara rinci  Kerja prestatif diterapkan dalam  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 5 2 (4) 1 (4)  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 47 sd 58.  Instrumen penilaian pelajaran kew irausahaa n  Laporan kinerja siswa
  • 48. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 48 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI keseharian siswa yang dihasilkan dalam SIM kinerja siswa  Buku referensi yang relevan
  • 49. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 49 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI 1.3 Merumuskan solusi masalah  Pengertian masalah  Teknik pemecahan masalah  Membedakan masalah dan bukan masalah  Masalah dan faktor penyebabnya  Alternatif pemecahan masalah  Kunci sukses pemecahan masalah  Berdiskusi tentang pengertian masalah dan teknik pemecahan masalah.  Berdiskusi tentang masalah dan bukan masalah serta cirri-ciri masalah dalam kegiatan usaha.  Berdiskusi tentang faktor penyebab terjadinya masalah.  Berdiskusi tentang cara mencari dan menentukan alternatif pemecahan masalah serta kunci sukses dalam  Memiliki kemampuan dalam mengatasi rasa takut dan berpikir kreatif.  Mampu membedakan masalah dan bukan masalah.  Mengidentifika si dan merumuskan/ mengu-raikan masalah dalam usaha berdasarkan data.  Mampu memberikan alternatif pemecahan masalah yang berbeda-beda  Kunci sukses dalam  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 5 2 (4) 1 (4)  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 59 sd 76.  Instrumen penilaian pelajaran kew irausahaa n  Laporan kinerja siswa yang dihasilkan dalam SIM kinerja siswa  Buku referensi yang relevan
  • 50. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 50 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI 1.4 Mengemban gkan semangat wirausaha  Pengertian Semangat  Faktor yang mempengaruh i semangat wirausaha  Kreatifitas  Inovatif  Motivasi  Sikap bekerja efektif dan efisien  Berdiskusi tentang pengertian semangat  Berdiskusi tentang faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha  Berdiskusi tentang konsep inovasi sebagai hasil dari kreativitas, dan tentang konsep motivasi.  Berdiskusi tentang sikap kerja efisien dan efektif.  Pengertian Semangat dijelaskan secara tepat  Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja diidentifikasi dengan rinci  Semangat wirausaha dikembangkan dengan kreatif, inovatif, motifasi dan sikap kerja efektif dan efisiensi  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 6 2 (4) -  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 77 sd 96.  Instrumen penilaian pelajaran kew irausahaa n  Laporan kinerja siswa yang dihasilkan dalam SIM kinerja siswa  Buku referensi yang relevan
  • 51. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 51 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI 1.5 Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi orang lain  Pengertian komitmen  Faktor-faktor yang menunjukkan komitmen tinggi  Manfaat komitmen bagi wirausaha  Menerapkan perilaku tepat waktu, tepat janji, kepedulian terhadap mutu hasil kerja pengendalian diri  Jenis-jenis komitmen dalam  Berdiskusi tentang pengertian komitmen  Berdiskusi tentang faktor- faktor yang menunjukan seseorang berkomitmen tinggi.  Berdiskusikan tentang manfaat komitmen bagi wirausaha.  Berdiskusikan tentang perilaku tepat janji kepedulian terhadap mutu hasil kerja.  Berdiskusi  Pengertian komitmen dijelaskan dengan tepat  Faktor-faktor komitmen bagi diri sendiri dan orang lain diidentifikasi secara  Arti penting komitmen bagi wirausaha dijelaksan secara tepat  Komitmen diterapkan dalam perilaku tepat waktu, tepat janji dan kepedulian  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 5 2 (4) 1 (4)  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 97 sd 106.  Instrumen penilaian pelajaran kew irausahaa n  Laporan kinerja siswa yang dihasilkan dalam SIM kinerja siswa  Buku referensi yang relevan
  • 52. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 52 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI berwirausaha tentang jenis- jenis komitmen dalam berw irausaha. terhadap hasil mutu kerja serta pengendalian diri
  • 53. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 53 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI 1.6 Mengambil resiko usaha  Prinsip dasar resiko meliputi pengertian, macam, unsur, manfaat, tujuan dsb  Jenis-jenis resiko  Situasi berisiko  Manajemen resiko  Berdiskusikan tentang konsep dasar dari resiko usaha  Berdiskusikan tentang jenis- jenis resiko  Berdiskusikan tentang situasi resiko  Berdiskusikan tentang manajemen resiko  Pengertian resiko usaha dijelaskan secara tepat  Resiko usaha diidentifikasi berdasarkan jenis-jenis resiko usaha  Macam-macam resiko usaha dijelaskan secara tepat  Situasi resiko dijelaskan secara tepat  Pengambilan resiko usaha diterapkan berdasarkan manajemen resiko  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 4 2 (4) -  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 107 sd 118.  Instrumen penilaian pelajaran kew irausahaa n  Laporan kinerja siswa yang dihasilkan dalam SIM kinerja siswa  Buku referensi yang relevan
  • 54. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 54 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI 1.7 Membuat keputusan  Pengertian pembuatan keputusan  Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan  Pertimbangan dalam membuat keputusan  Macam-macam keputusan  Solusi pemecahan masalah  Komunikasi  Analisis SWOT  Berdiskusi tentang jenis- jenis keputusan dan latar belakang sebuah keputusan.  Berlatih melakukan proses pengambilan keputusan dan mengkomunikasi kan hasil keputusan.  Melakukan analisis masalah dengan menggunakan analisis SWOT.  Pengertian pembuatan keputusan dijelaskan dengan jelas  Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan diidentifikasi dengan rinci  Pertimbangan dalam pembuatan keputusan dijelaskan secara tepat  Macam-macam keputusan diidentifikasi secara rinci  Dasar dan tehnik pembutan  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 6 2 (4) -  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 119 sd 134.  Instrumen penilaian pelajaran kew irausahaa n  Laporan kinerja siswa yang dihasilkan dalam SIM kinerja siswa  Buku referensi yang relevan
  • 55. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 55 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI keputusan dijelaskan secara tepat  Komunikasi dalam pembuatan keputusan dijelaskan secara tepat  Keputusan usaha dibuat berdasarkan analisis SWOT 1.8 Menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet  Jiw a kepemimpinan (leadership)  Semangat pantang menyerah dan ulet  Berdiskusi tentang konsep kepemimpinan (leadership).  Berdiskusi tentang beberapa hal yang mampu  Mampu membedakan konsep manajemen dan kepemimpinan (leadership).  Sifat-sifat yang  Tes tertulis  Observasi  Laporan/portof olio 6 2 (4) -  Modul Kew irausahaa n untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 135 sd 146.
  • 56. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 56 KOMPETENSI DASAR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI menumbuhkan semangat pantang menyerah. memengaruhi keberhasilan kepemimpinan diidentifikasi.  Faktor yang mampu menumbuhkan semangat pantang menyerah dan ulet dalam berw irausaha dideskripsikan (kegagalan dan modal).  Instrumen penilaian pelajaran kew irausahaa n  Laporan kinerja siswa yang dihasilkan dalam SIM kinerja siswa  Buku referensi yang relevan
  • 57. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 57 BAB III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
  • 58. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 58 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : … Mata Pelajaran : Kewirausahaan Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : Mengaktualisasi Sikap dan Perilaku Wirausaha Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausaha Indikator :  Mampu memahami dan membedakan konsep wirausaha dengan kewirausahaan  Memahami tujuan kewirausahaan  Memahami ruang lingkup kewirausahaan, baik internal maupun eksternal  Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan diidentifikasi berdasarkan sikap dan perilakunya sehari-hari  Menyimpulkan karakteristik wirausahawan yang berhasil dan yang gagal  Mampu bersikap produktif dan antisipatif terhadap faktor kegagalan dan keberhasilan pada setiap aspek usaha  Mampu mengubah pola pikir/cara pandang yang keliru mengenai kewirausahaan  Tingkatan wirausaha dalam mengatasi rasa takut/kegagalan diidentifikasi Alokasi Waktu : 1 x 90 menit (1 pertemuan)
  • 59. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 59 Tujuan pembelajaran :  Peserta didik dapat menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha secara tepat  Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan, wirausaha, dan wirausahawan secara tepat  Peserta didik dapat mengidenifikasi karakteristik, sikap dan perilaku wirausaha secara rinci  Peserta didik dapat mengidentifikasi 10 keberhasilan dan kegagalan wirausahawan berdasarkan sikap dan perilakunya dalam keseharian Materi Pembelajaran :  Pengertian sikap dan perilaku wirausaha  Pengertian wirausaha dan kewirausahaan  Karakteristik wirausahawan  Ruang lingkup kewirausahaan  Sasaran, tujuan dan manfaat kewirausahaan  Mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan Metode Pembelajaran :  Tanya-Jawab  Diskusi Kelompok  Role Playing  Time Token Arends
  • 60. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 60 Langkah Pembelajaran : Pertemuan 1 Tahapan Pembelajaran Durasi Karakter a. Kegiatan Pendahuluan  Salam dan tegur sapa  Do’a  Pengkondisian kelas  Absensi  Appersepsi dengan memberikan ilustrasi yang bisa menarik perhatian peserta didik ke arah materi pembelajaran dan melakukan keterampilan bertanya dasar tentang materi wirausaha, kewirausahaan, dan sikap kewirausahaan  Memberikan apresiasi bagi peserta didik yang mampu menjawab/ikut berpartisipasi pada awal pembelajaran  Informasi tujuan pembelajaran  Menyampaikan cakupan materi b. Kegiatan Inti  Eksplorasi tahap 1 (20’) - Peserta didik dibagi kedalam dua kelompok, masing- masing kelompok menunjuk satu orang sebagai perwakilan kelompoknya untuk memainkan sebuah peran 5 menit 75menit Santun dan peduli sesama Religius peduli sesama Santun dan peduli sesama Ingin tahu, Santun dan peduli sesama Santun, ingin tahu dan peduli Santun dan peduli sesama Ingin tahu, mandiri Menghargai karya dan prestasi
  • 61. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 61 - Tiap perwakilan memainkan peran sesuai instruksi guru (tentang sikap dan perilaku wirausaha) - Anggota kelompok yang lain mencatat dan menjawab tentang sikap dan perilaku wirausaha yang diperankan perwakilannya - Jawaban diidentifikasi dan dijabarkan definisinya serta masing-masing sikap dan perilaku diberi contoh - Jawaban masing-masing kelompok dipresentasikan dan dikritisi oleh kelompok lain  Elaborasi tahap 1 (5’) - Guru menampilkan video tentang sikap dan perilaku wirausaha  Konfirmasi Tahap 1 (10’) - Guru menjelaskan lebih rinci tentang pengertian wirausaha, kewirausahaan, perbedaan wirausaha dan wiraswasta serta menjelaskan tentang sikap dan perilaku wirausaha.  Eksplorasi Tahap 2 (10’) - Peserta didik ditugaskan untuk membuat kelompok berpasangan. - Peserta didik ditugaskan untuk menganalisis bisnis disekitarnya (min. 5 bisnis) dan mengidentifikasi faktor orang lain Ingin tahu, percaya diri Ingin tahu, berjiwa wirausaha Santun, demokratis, peduli sosial Peduli sosial Mandiri, tanggungjawab, percaya diri Menghargai karya dan prestasi orang lain
  • 62. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 62 kegagalan dan keberhasilan bisnis tersebut. - Hasil diskusi dipresentasikan dan dikritisi oleh kelompok lain.  Elaborasi Tahap 2 (10’) - Peserta didik menyimak profil usaha dari seorang wirausaha  Konfirmasi Tahap 2 (10’) - Guru memberikan penegasan tentang ruang lingkup KWU, sasaran, tujuan, manfaat kewirausahaan, dan mengidentifikasi faktor kegagalan/kesuksesan sebuah usaha. - Pemberian motivasi  Elaborasi (10’) - Peserta didik mengerjakan latihan tentang eksplorasi tahap 1 dan tahap 2 (Quiz atau Ulangan Harian) c. Kegiatan Penutup  Guru melakukan penilaian  Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan pokok isi materi yang sudah dibahas  Pemberian PR  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 10menit Demokratis, percaya diri Mandiri, bertanggungjawab, cinta ilmu Ingin tahu
  • 63. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 63 Alat dan Media : Buku, Slide (PPT), Infokus, Kupon Waktu, Kertas Ujian, dan Laptop. Sumber Pembelajaran :  Modul Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelas X, karangan Hendro, hal 5 sd 46.  Buku referensi yang relevan Penilaian Pembelajaran: penilaian terhadap hasil dan proses pembelajaran Bentuk penilaian : Tugas, Presentasi, Ujian Harian/Kuis, Ulangan Umum (UTS dan UAS) Alat Ukut Penilaian : Test, Performance Assesment dan Portofolio Assesment
  • 64. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 64 BAB IV MATERI PEMBELAJARAN
  • 65. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 65 MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA Standar Kompetensi 1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha secara tepat 2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan, wirausaha, dan wirausahawan secara tepat 3. Peserta didik dapat mengidenifikasi karakteristik, sikap dan perilaku wirausaha secara rinci 4. Peserta didik dapat mengidentifikasi 10 keberhasilan dan kegagalan wirausahawan berdasarkan sikap dan perilakunya dalam keseharian 4.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha Pengertian Kewirausahaan adalah Semangat , sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru
  • 66. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 66 dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.Tetapi kalau definisi kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa sumber. Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa: 1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan 2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal. Sedangkan menurut Peter Kilby (dalam bukunya Entrepreneurship and economic Development, New York, 1971) Kewirausahaan adalah bentuk usaha
  • 67. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 67 untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada dan lewat keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, keuangan dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. Pengertian Wirausaha adalah Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan.Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknyasystem ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri.Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia. 4.2 Tujuan Kewirausahaan Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di
  • 68. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 68 kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah : a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat. b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul. c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas. 4.3 Memahami Manfaat dan Kelemahan Kewirausahaan Wirausahawa biasanya menikmati permainan bisnisnya dengan resiko yang diperhitungkan dan tidak mau menyerah meskipun menghadapi tantangan seberat apapun keadaannya. Dan kewirausahaan adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan, Oleh karena itu sebelum menjadi wirausahawan dan menjadi pemilik bisnis kita harus mengetahui apa sebenarnya manfaat adanya kewirausahaan.Manfaat itu antara lain : 1. Peluang mengendalikan sendiri : memberikan kebebasan dan peluang untuk menentukan sasaran penting bagi dirinya 2. Kesempatan melakukan perubahan : melakukan perubahan yang dianggap penting
  • 69. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 69 3. Peluang untuk neggunakan potensi sepenuhnya : bisnis merupakan alat aktualisasi diri dimana pertumbuhan diri hanya dibatasi oleh bakat dan kekuatan sendiri 4. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas : keuntungan tanpa batas bisa menjadi motivasi untuk menciptakan kekayaan atau memperoleh lebih banyak kesenangan 5. Peluang untuk berperan penting bagi masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha sendiri, memberikan citra yang baik bagi perekonomian nasional dan masyarakat sekitarnya adalah kepuasan pribadi baginya 6. Peluang melakukan sesuatu yang disukai : membuat pekerjaanya menjadi suatu kesenangan hidup karena mereka tertarik dan menyenangi pekerjaannya tersebut Kelemahan menjadi wirausahawan antara lain adalah : 1. Pendapatan yang tidak pasti : bisnis yang dijalankan belum memberikan kepastian akan jaminan cukup uang untuk hidup sesuai dengan yang diinginkan 2. Resiko kehilangan seluruh investasi : Tingkat kegagalan bisnis relative tinggi . Berdasarkan penelitian bahwa 24% bisnis baru, gagal dalam 2 tahun, 51% tutup dalam waktu 4 tahun, dan 63% gulung tikar setelah 6 tahun. Penelitian ini membuktikan
  • 70. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 70 bahwa wirausahawan patut mempersiapkan diri secara psikologis dampak kegagalan 3. Kerja lama dan kerja keras : membutuhkan tenaga ekstra di saat pengawas lain tidak bekerja karena harus mampu memberikan waktu lebih dari yang diharapkan pelanggannya dan rela untuk tidak menerima upahnya. Bersedia bekerja keras. 4. Mutu hidup rendah sampai bisnisanya mapan : waktu yang panjang tersita hanya untuk bisnis dan seringkali keluarga terabaikan. Padahal pemula bisnis di Indonesia biasanya usia 25 tahun dan usia tersebut adalah usia membentuk keluarga 5. Ketegangan mental yang tinggi : Ketegangan mental terjadi akibat penanaman modal yang berdampak pada kekhwatiran akan pengelolaannya. Frustasi sering diderita tatkala lingkungan ekonomi melemahkan kekuatan modalnya 6. Tanggungjawab penuh : Kemampuan menguasai keahlian hanya tertentu saja dan tidak di semua bidang, oleh karena itu keputusan seringkali membebani dengan ketidakyakinan atas hasilnya. Biasanya karena kurang pengalaman dan pengetahuan
  • 71. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 71 4.4 Memahami Peran Wirausaha dalam Bisnis Para wirausaha memiliki peran utama dalam pembangunan ekonomi. Mereka sebagai seorang individu maupun melalui perusahaannya telah berbuat sesuatu yang inovatif dan secara kreatif membongkar struktur pasar yang ada. Di samping itu mereka juga memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas dan daya saing, serta melakukan pembentukan industri baru.Pentingnya kewirausahaan di negara berkembang dijelaskan oleh Sameekha Desai (2009) bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara penciptaan wirausahawan dengan pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut, di mana di negara maju kewirausahaan bahkan telah menghasilkan kemakmuran. Dalam beberapa tahun terkahir, beberapa pakar telah mengenalkan upaya untuk mengatasi kesenjangan kapasitas kewirausahaan dalam inovasi dan pertumbuhan serta kontribusinya pada kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi. Maka peran wirausaha di dalam bisnis antara lain : 1. Menciptakan pekerjaan 2. Mempertahankan kebebasan berusaha 3. Mendorong persaingan yang sehat 4. Menghasilkan kesejahteraan 5. Memperluas kemakmuran
  • 72. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 72 6. Menjamin inovasi dan kreativitas 7. Mendorong pengembangan kelompok akar rumput 8. Kemajuan social dalam suatu lingkungan masyarakat 9. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara 4.5 Memahami Karakteristik Kewirausahaan Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sesuatu yang baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumberdaya yang diperlukan untuk mewujudkannya. Untuk menjadi pemilik bisnis juga diperlukan kemauan yang kuat untuk bekerja sendiri. Ciri dan watak wirausahawan disebutkan oleh Geoffrey G Meredith antara lain adalah : 1. Percaya diri, Wirausahawan memiliki watak berkenyakinan tinggi, tidak tergantung pada orang lain, individualistis dan optimis 2. Berorientasi pada tugas dan hasil, Wirausahwan berwatak butuh berprestasi, berorientasi pada laba, tekun dan tabah, tekad bekerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif
  • 73. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 73 3. Pengambilan resiko dan tantangan, Wirausahawan memiliki watak mampumengambil resiko yang wajar 4. Kepemimpinan, Wirausahawan berperilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik oleh orang lain 5. Keorisinilan, Wirausahawan berwatak inovatif dan kreatif serta fleksibel 6. Berorientasi ke masa depan, Wirausahawan berpandangan ke depan dan perspektif Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal dengan istilah 10 D,yaitu : 1. Dream (mimpi) 2. Decisiveness (cepat mengambil keputusan) 3. Doers (pelaku) 4. Determination (ketetapan hati) 5. Dedication (dedikasi) 6. Devotion (kesetiaan) 7. Detail (rincian) 8. Destiny (nasib) 9. Dollars (uang) 10. Distribute (distribusi)
  • 74. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 74 Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 )mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi : 1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. 2. Lebih memilih risiko yang moderat. 3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil 4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera 5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan 6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik . 7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah 8. Selalu menilai prestasi dengan uang. Sedangkan untuk memahami karakteristik wirausahawan yang lain dimana yang selalu berhubungan dengan keberhasilan usaha, antara lain: 1. Disiplin, Disiplin berasal dari bahasa inggris disciple yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Menurut S. Nasution (1972:63) disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau
  • 75. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 75 diharuskan. Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah laku seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam- macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya tumbuh sendiri dalam diri seseorang yang merasa terpanggil. Upaya pembentukan sikap disiplin dapat dilakukan di dalam ataupun di luar sekolah. Konsep disiplin dilingkungan sekolah pada umumnya selalu memperhatikan hal-hal berikut ini : a. Peraturan-peraturan yang jelas serta sanksi-sanksi hukumnya yang jelas. b. Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak sekolah harus masuk akal dan dipahami oleh semua pihak. c. Konsep disiplin yan dibuat sekolah adalah untuk kepentingan keadilan, kesejahtraan bersama. d. Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan konsekuen. Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah, maka perlu dilakukan upaya : a. Menanamkan berbuat jujur. b. Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja. c. Menanamkan sikap mau bekerja keras. d. Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.
  • 76. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 76 e. Menanamkan ketulusan untuk maju bersama. f. Menanamkan sikap iklas. g. Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contoh : Seorang wirausaha melakukan konsep disiplin dalam system kerja yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang memuaskan. 2. Jujur, Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak mengingkari. Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Karena sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab dalam diri seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih disiplin diri. Contohnya adalah seorang wirausaha yang bergerak dalam bidang makanan tidak banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang merugikan pembeli demi pelaksanaan keuntungan pribadi.
  • 77. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 77 3. Komitmen Tinggi, Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten. Contohnya wirausaha yang bergerak dibidang jasa hotel, mempunyai komitmen untuk pelayanan yang ada di hotel dengan pelayanan yang terbaik, kualitas produk yang memuaskan sesuai dengan standart harganya yang sudah ditawarkan dan berusaha tidak mengecewakan pelanggan dengan adanya pemecahan masalah terhadap keluhan konsumen. 4. Mandiri, Mandiri Artinya sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar. Karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya resiko yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus diselesaikan adalah milik kita sendiri dan kita yang memutuskan cara menghadapi dan menuntaskannya, tentunya selalu berdo‟a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya adalah Ketika kita tidak mampu memperkerjakan orang dalam memulai bisnis pertama kalinya berarti pertama-
  • 78. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 78 pertama yang menjadi keputusan yaitu menjadi satu-satunya pegawai di tempat usaha yang kita dirikan. 5. Realitas, Cara berfikir yang penuh dengan perhitungan dan sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan hanya menjadi anganangan atau mimpi belaka. Oleh karena itu apabila anda memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya atau keterlaksanaannya. Contoh : Sekelompok siswa SMK jurusan Otomotif memberanikan diri membuat mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas, serta membangun bodi sesuai keinginan dan kemampuannya. 6. Kreatif dan inovatif, Kreatif adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu (produk) yang baru. Menurut Analisis Guilford, proses berpikir kreatif terdiri atas : a. Fluency (kelancaran), kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan ide b. Fleksibilitas (keluwesan), kemampuan untuk meyesuaikan dengan berbagai situasi yang terjadi dan cepat berubah c. Originality (keaslian), kemampuan menghasilkan gagasan dengan asli tidak klise.
  • 79. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 79 d. Elaboration (penguraian), kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih terperinci e. Redefinition (perumusan kembali), kemampuan untuk merumuskan/ menciptakan formula yang baru dari yang sudah adaInovatif adalah sikap yang memberikan pengenalan pada hal-hal yang baru dan diterima oleh masyarakat. Contohnya untuk karakteristik kreatif dan inovatif bagi seorang wirausaha adalah usaha dibidang kue brownies dengan memainkan permainan rasa, misalnya kue brownies topping stobery, kue brownies topping pandan, kue bronies kering 7. Prestatif, Melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain.Contohnya pelawak sule, dia selalu berusaha untuk tampil maksimal dengan berbagai macam cara agar pecintanya tidak jenuh dengan lawakannya sehingga sule bias mencuri hati penggemarnya. Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang
  • 80. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 80 di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya. 4.6 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan Seseorang ketika mengawali usahanya harus siap dengan dua hal yaitu : berhasil dalam mengembangkan usahanya atau gagal sama sekali dalam usahanya. Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya: 1. Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.Strategi baik yang dibuat tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya kompetensi dalam manajerial. Menempatkan orang-orang yang tidak kompeten di tempat yang sangat strategis akan memperburuk jalannya usaha. Kompetensi dalam manajerial sangat membantu keberhasilan perusahaan karena meletakan orang-orang yang sesuai
  • 81. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 81 dengan kemampuan, bakat dan minat bekerja karyawan akan mempermudah usaha dan strategi perusahaan untuk dilaksanakan. 2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti. Seorang wirausahawan apabila tidak dapat mendeskripsikan dan memvisualisakan bentuk usaha yang digeluti mengantar pada kehancuran usaha. Pemaham bisnis atau bidang usaha yang diambil secara kontekstual dan riel sangat membantu arah, tujuan, misi, dan visi perusahaan. Kejelasan bidang usaha yang telah ditentukan sangat membantu dan mempermudah mengambil kebijakan manajerial dan strategi yang dibuat. 3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit). Pengelolaan adminsitrasi dan keuangan yang apa adanya akan mempersulit majunya perusahaan. Pencatatan adminsitrasi dan keuangan secara sembarang akan semakin memperburuk kondisi usaha karena tidak dapat membaca transaksi dan aktivitas yang telah terjadi. Aktivitas yang telah dilalui seperti pembayaran utang-piutang, jumlah pesanan, jadwal kirim, proses produksi, dll akan tidak dapat terselesaikan dengan baik. Penanganan modal dan
  • 82. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 82 kredit dari bank atau swasta apabila tidak dicatat pengeluaran dan alokasi penggunaannya akan semakin memperburuk kondisi keuangan. Alangkah baiknya dalam melakukan aktivitas selalu berpedoman “Segala yang telah dikerjakan harus dicatat dan segala yang tercatat harus dapat dikerjakan dengan baik” sehingga perusahaan yang menggunakan prinsip tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. 4. Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi karena tidak tahu sama seklai kondisi atau medan usaha yang digelutinya. Faktor-faktor yang mendukung kegagalan dalam melaksanakan atau menerapkan rencana adalah dari dalam diri sendiri. 5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. Tempat usaha dan lokasi sangat menentukan kelancaran bisnis yang digeluti. Salah memilih, membangun, atau membuka tempat usaha yang harapnnya dapat memperbesar usaha justru kandas karena kesalahan tersebut. Tempat usaha seharusnya diperiksa dulu kelayakannya seperti budaya, karakter, strata sosial, pendapatan, selera, kemanan masyarakat disekitarnya.
  • 83. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 83 6. Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan. Kemampuan dalam pengadaan, pemeliharaan, pengawasan bahan baku dan peralatan yang dimiliki sangatlah penting. Karena apabila tidak memiliki kemapuan dalam bidang ini akan membuat biaya operasioanal semakin tinggi dan kerugian akan terjadi. 7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi. Seoranng yang berwirausaha haruis berani melakukan perubahan dalam organisasinya. Salah satu perubahan yang dapat membantunya adalah perubahan teknologi yang sedang berkembang. Ketidakmampuan mengikuti perubahan teknologi tidak membuat organisasi mati begitu saja tetapi pergerakan organisasinya berlahan-lahan lambat dan berangsur-angsur ketinggalan dengan organisasi yang lain yang lebih cepat menanggapi perubahan teknologi. 8. Hambatan birokrasi. Birokrasi sangat membantu dalam kearsipan dan adminsitrasi organisasi tetapi apabila birokrasi sangat lambat dan menghambat sama sekali maka akan memperlambat laju kinerga organsiasi. 9. Keuntungan yang tidak mencukupi. Keuntungan yang akan diperoleh dalam berwirausaha adalah dasar motivasi ketika
  • 84. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 84 seseorang merencanakan bidang usaha. Akan tetapi keuntungan yang diperolah di luar dari jangkau biaya yang telah dikeluarkan atau perkiraan laba yang diperoleh sebelumnya akan mengakibatkan kelangsungan usaha yang cepat berhenti. Motivasi karena bayangnan keuntungan yang diperoleh sangat tinggi adalah sikap yang kurang objektif apabila belum mengetahui kondisi lingkungan bisnis yang sebenarnya. Hal yanng paling penting sebelum mnemproleh laba yang tinggi adalah cepat kembalinya modal awal yang digunakan sebagai operasional awal. 10. Tidak adanya produk yang baru. Produk yang telah dibuat dan berhasil memenangi pasar belum tentu akan bertahan lama karena banyak kompetitor yang selalu melakukan inovasi maupun perbaikan produk mereka untuk tampil di pasar. Pengusaha yang tidak pernah menampilkan produk baru yang kreatif maupun inovatif akan mempercepat berhenti usahanya. Hal ini terjadi karena tidak mampu bersaing oleh kompetitor yang telah mengeluarkan produk baru dan mearik perhatian pasar. Dalam konteks wirausaha, kiranya perlu juga kita ketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam usaha. Adapun faktor-faktor tersebut adalah :
  • 85. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 85 1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas 2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang 3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya 4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan 5. Adanya perencanaan yang tepat dan matang, serta dapat dilaksanakan dengan baik. 6. Adanya komitmen yang tinggi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan prestasi. 7. Adanya dana yang cukup untuk usaha. 8. Adanya SDM yang handal dan teknologi tinggi. 9. Adanya manajemen usaha yang baik, tepat, dan realistis. 10. Adanya faktor internal dan eksternal berupa peningkatan permintaan akan barang dan jasa. 11. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha. 12. Adanya kecocokan minat atau interes terhadap barang usaha. 13. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan. 14. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap sebagai penunjang usaha.
  • 86. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 86 Apabila faktor-faktor diatas menunjukkan sisi positif, maka kemungkinan berhasil akan tinggi sedangkan apabila menunjukkan sisi negatif, maka akan berpotensi terjadi kegagalan. PENGUSAHA SUKSES BERDINAS CELANA PENDEK Pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket), ini mantan sopir taksi, Mobilnya tabrakan dan hancur. Lantas beralih jadi kuli bangunan dengan upah harian Rp 100. dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses. 4.7 Perlunya Pengembangan Sikap Mental Wirausaha Kebutuhan ini bermula dari adanya kenyataan bahwa negara- negara bekembang (termasuk Indonesia) menghadapi persoalan- persoalan berupa : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. Dan harapan besar untuk keluar dari persoalan itu tertuju pada wirausaha sebagai suatu alternatif karena wirausaha dinilai dapat mendorong terciptanya: lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu. Atau dengan kata lain sikap mental wirausaha merupakan
  • 87. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 87 motor penggerak dalam pembangunan negara dalam hal : memajukan ekonomi bangsa dan negara, meningkatkan taraf hidup masyarakat, ikut mengurangi pengangguran, membantu mengentaskan kemiskinan. Disamping itu, suatu kenyataan pula bahwa sampai saat ini sebagian besar penduduk (di Indonesia) masih terpola pada kebiasaan untuk mencari kerja (menjadi pekerja) bukan menciptakan kerja. Tentu saja persoalan ini akan selalu menjadi masalah bagi negara.Coba bayangkan apa yang akan terjadi bila seluruh penduduk usia kerja hanya menggantungkan diri untuk mencari kerja, berapa juta tempat kerja yang harus tersedia, dan siapa yang harus menyediakan tempat kerja dan kalau hanya mengandalkan pemerintah saja, rasanya mustahil untuk diwujudkan. Selanjutnya mari kita perhatikan pemetaan kekuatan pendukung ekonomi negara dengan kuadran berikut ini : Dari pemetaan diatas dapat dijelaskan sbb. : Suatu negara akan menjadi miskin apabila sebagian besar kekuatan ekonomi lebih
  • 88. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 88 bertumpu pada kuadran sebelah kiri (kuadran 1 dan 2). Sebaliknya akan menjadi Negara makmur bila bertumpu pada kuadran sebelah kanan (kuadran 3 dan 4) apalagi bila kuadran 4 lebih dominan, ekonomi negara akan semakin kuat. Kalau kita perhatikan kondisi di negara kita yang realitas termasuk negara miskin dimana kekuatan ekonomi lebih bertumpu pada kuadran sebelah kiri khususnya kuadran 1, maka jawaban atas pertanyaan diatas “mengapa wirausaha dibutuhkan” adalah bahwa hal ini merupakan upaya untuk merubah pola pikir dan budaya mencari kerja menjadi budaya untuk menciptakan kerja sehingga lambat laut kekuatan ekonomi tidak hanya bertumpu pada kuadran sebelah kiri tetapi disebelah kanan. Untuk merubah pola pikir semacam itu tentu saja hanya bisa dilakukan dengan menanamkan sikap mental wirausaha. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha penting karena akan dapat merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan klise dari Negara-negara miskin seperti : kemiskinan, keterbelakangan, ketenagakerjaan / pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah.
  • 89. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 89 BAB V 10 METODE PEMBELAJARAN
  • 90. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 90 5.1 Metode Role Playing Metode Role Playing atau Bermain Peran pada prinsipnya merupakan metode untuk ‘menghadirkan’ peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap. Misalnya: menilai keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran/alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran. Langkah-langkah pelaksanaan metode Role Playing, menurut Shaftel dan Shaftel (E. Mulyasa, 2004:141) adalah sebagai berikut.
  • 91. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 91 1) Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik. Menghangatkan suasana kelompok termasuk mengantarkan peserta didik terhadap masalah pembelajaran yang perlu dipelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, menjelaskan masalah, menafsirkan cerita dan mengeksplorasi isu-isu, serta menjelaskan peran yang akan dimainkan. Tahap ini lebih banyak dimaksudkan untuk memotivasi peserta didik agar tertarik pada masalah karena itu tahap ini sangat penting dalam bermain peran dan paling menentukan keberhasilan. Bermain peran akan berhasil apabila peserta didik menaruh minat dan memperhatikan masalah yang diajukan guru. 2) Memilih peran Memilih peran dalam pembelajaran, tahap ini peserta didik dan guru mendeskripsikan berbagai watak atau karakter, apa yang mereka suka, bagaimana mereka merasakan, dan apa yang harus mereka kerjakan, kemudian para peserta didik diberi kesempatan secara sukarela untuk menjadi pemeran. 3) Menyusun tahap-tahap peran Menyusun tahap-tahap baru, pada tahap ini para pemeran menyusun garis-garis besar adegan yang akan dimainkan.
  • 92. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 92 Dalam hal ini, tidak perlu ada dialog khusus karena para peserta didik dituntut untuk bertindak dan berbicara secara spontan. 4) Menyiapkan pengamat Menyiapkan pengamat, sebaiknya pengamat dipersiapkan secara matang dan terlibat dalam cerita yang akan dimainkan agar semua peserta didik turut mengalami dan menghayati peran yang dimainkan dan aktif mendiskusikannya. 5) Pemeranan Pada tahap ini para peserta didik mulai beraksi secara spontan, sesuai dengan peran masing-masing. Pemeranan dapat berhenti apabila para peserta didik telah merasa cukup, dan apa yang seharusnya mereka perankan telah dicoba lakukan. Ada kalanya para peserta didik keasyikan bermain peran sehingga tanpa disadari telah mamakan waktu yang terlampau lama. Dalam hal ini guru perlu menilai kapan bermain peran dihentikan. 6) Diskusi dan evaluasi Diskusi akan mudah dimulai jika pemeran dan pengamat telah terlibat dalam bermain peran, baik secara emosional maupun secara intelektual. Dengan melontarkan sebuah pertanyaan, para peserta didik akan segera terpancing untuk diskusi.
  • 93. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 93 7) Pemeranan ulang Pemeranan ulang, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan diskusi mengenai alternatif pemeranan. Mungkin ada perubahan peran watak yang dituntut. Perubahan ini memungkinkan adanya perkembangan baru dalam upaya pemecahan masalah. Setiap perubahan peran akan mempengaruhi peran lainnya. 8) Diskusi dan evaluasi tahap dua Diskusi dan evaluasi tahap dua, diskusi dan evaluasi pada tahap ini sama seperti pada tahap enam, hanya dimaksudkan untuk menganalisis hasil pemeranan ulang, dan pemecahan masalah pada tahap ini mungkin sudah lebih jelas. 9) Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan Pada tahap ini para peserta didik saling mengemukakan pengalaman hidupnya dalam berhadapan dengan orang tua, guru, teman dan sebagainya. Semua pengalaman peserta didik dapat diungkap atau muncul secara spontan. Kelebihan dan Kelemahan metode Role Playing adalah sebagai berikut. 1) Kelebihan Kelebihan metode Role Playing melibatkan seluruh siswa berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan
  • 94. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 94 kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Selain itu, kelebihan metode ini adalah, sebagai berikut:  Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.  Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.  Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.  Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan  Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias  Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi  Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
  • 95. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 95  Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja 2) Kelemahan Hakekatnya sebuah ilmu yang tercipca oleh manusia tidak ada yang sempurna,semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan.Jika kita melihat metode Role Playing dalam dalam cakupan cara dalam prooses mengajar dan belajar dalam lingkup pendidikan tentunya selain kelebihan terdapat kelemahan. Kelemahan metode role palying antara lain:  Metode bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak  Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua gurumemilikinya  Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu  Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai  Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
  • 96. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 96 5.2 Metode Field-Trip (Karya Wisata) Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya. Metode field trip atau karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman
  • 97. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 97 belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan metode karyawisata adalah sebagai berikut. 1) Tahap Persiapan atau Perencanaan Sebelum karyawisata dilakukan, guru harus membuat persiapan atau perencanaan yang matang agar waktu yang dipakai selama karyawisata digunakan dengan sebaik-baiknya. Persiapan atau perencanaan itu meliputi faktor-faktor sebagai berikut. a. Menetapkan tujuan penggunaan metode ini; b. Penentuan metode pembelajaran harus dipilih berdasarkan kebutuhan siswa ketika melakukan karyawisata. c. Penentuan objek karyawisata. d. Selain alasan-alasan yang telah dikemukakan di awal, perlu dipertimbangkan juga dengan kurikulum yang ada. Apabila, bahan pelajaran itu tidak tercantum dalam kurikulum dan guru berpendapat bahwa siswa harus
  • 98. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 98 mengetahui objek yang ada itu maka dapat digunakan pertimbangan dari segi didaktik, yaitu prinsip lingkungan. Misalnya, disaat siswa harus mengenal alam lingkungannya dengan sebaik-baiknya. e. Dengan demikian, alasan pertimbangan dan penetapan objek yang dipilih guru berdasarkan berikut ini. f. Kepentingan kurikulum/rencana pelajaran dalam setahun; g. Kepentingan siswa didik untuk menambah pengalaman dan memperluas pengetahuan; h. Kepentingan objeknya; i. Kepentingan guru sendiri. Mungkin saja selama ini guru bersangkutan belum pernah melihat objek itu secara langsung dan dengan demikian untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman guru, alangkah baiknya jika pergi bersama siswa didik berkaryawisata; j. Kepentingan didaktis yaitu kepentingan berdasarkan ilmu mengajar. Seperti kita ketahui, menurut prinsip-prinsip didaktik, mengajar harus memperhatikan prinsip peragaan dan lingkungan untuk menghindari timbulnya verbalisme (mengetahui kata tetapi tidak memahami isi pengertian kata tersebut). Untuk itu metode karya wisata merupakan metode yang tepat;
  • 99. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 99 k. Penetapan waktu karyawisata; dan Untuk menetapkan berapa lama waktu yang akan digunakan dalam karyawisata, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.  Banyak atau sedikitnya bahan yang harus diteliti pada objek yang akan dikunjungi;  Mudah atau sulitnya bahan yang harus diteliti pada objek tersebut; dan  Banyaknya waktu yang dapat diambil dari mata pelajaran lainnya tanpa menghambat kemajuan mata- mata pelajaran tersebut dalam keseluruhan rencana pelajaran. l. Penetapan teknik-teknik untuk mempelajari objek.Sebelum karyawisata dilakukan, guru dengan siswa didik perlu menetapkan teknik- teknik yang umumnya dipergunakan adalah:  Observasi  Wawancara  Diskusi 2) Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan ialah suatu tahapan yang disaat semua acara yang telah disiapkan dan diatur seperti yang
  • 100. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 100 sebelumnya dilaksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan pada objek metode ini adalah: a. pertemuan dengan pimpinan atau kepala pengurus objek yang kita kunjungi; b. para siswa diatur untuk melakukan penelitiannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pimpinan objek tersebut; c. siswa berperan aktif selama peninjauan dan pengamatan objek kepada petugas untuk mendapatkan informasi melalui tanya jawab; dan d. akhirnya, setelah semua kegiatan selesai, tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pimpinan objek tersebut. 3) Tahap Penyelesaian Tahap penyeselesaian ini sering pula disebut tahap tindak lanjut, yaitu suatu tahap setelah siswa kembali ke sekolah. Di kelas kemudian diadakan lagi diskusi atau pertukaran data dan informasi untuk saling melengkapi. Setelah data dan informasi terkumpul dengan lengkap, maka disusunlah sebuah laporan.
  • 101. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 101 Kelebihan dan kelemahan metode field-trip (karyawisata) adalah sebagai berikut. 1) Kelebihan  Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.  Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.  Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. 2) Kelemahan  Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.  Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.  Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.  Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.  Biayanya cukup mahal.  Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
  • 102. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 102 5.3 Metode Simulation (Simulasi) Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan). Contoh lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan simulasi suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya bersama kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan
  • 103. StrategiPembelajaran Kewirausahaan (SMK) dengan 10 Metode 103 sebagai kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.). Dalam contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan bermain peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya. Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembalajaran adalah sebagai berikut:  Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleg guru  Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas  Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan  Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi.  Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan simulasi adalah:  Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai  Memberikan gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan  Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing  Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi