Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proses kewirausahaan meliputi tahap inovasi, pemicu, pelaksanaan, dan pertumbuhan. Inovasi dipengaruhi faktor internal dan eksternal, sedangkan faktor pemicu meliputi keinginan berprestasi dan menanggung risiko. Pelaksanaan membutuhkan kesiapan mental dan komitmen, sementara pertumbuhan didorong organisasi yang kompak dan strategi yang mantap.
Pengantar konsep kewirausahaan dan kewirausahaan dalam Islam, sebagai bahan studi bagi pelajar/mahasiswa serta pengembangan ilmiah studi ekonomi syariah.
Pengantar konsep kewirausahaan dan kewirausahaan dalam Islam, sebagai bahan studi bagi pelajar/mahasiswa serta pengembangan ilmiah studi ekonomi syariah.
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Pertemuan ke-2 [29 Februari 2016] ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan merintis wirausaha, beberapa faktor kritis u/ memulai usaha baru, Model proses kewirausahaan.
3. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemauan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi/daya guna, dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih
besar (Menurut Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang
GNMMK).
BACK
4. Tahap-tahap Kewirausahaan
Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat
untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha
baru yang mungkin untuk membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan franchising(voiting).
Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau
jasa.
5. Tahap-tahap Kewirausahaan
Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan
tahap "jalan", tahap ini seorang wirausahawan
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan,
SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.
6. Tahap-tahap Kewirausahaan
Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi.
Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang
diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
BACK
7. PROSES KEWIRAUSAHAAN
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3),
proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.
Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik
yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan
8. PROSES KEWIRAUSAHAAN
Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control,
kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan
yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang
besar.
Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi
kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi
lingkungan, organisasi dan keluarga.
BACK
9. Model Proses Kewirausahaan
Model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap
berikut :
a. Proses inovasi
b. Proses pemicu
c. Proses pelaksanaan
d. Proses pertumbuhan
10. PROSES INOVASI
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,
yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat
penasaran, keinginan menanggung risiko,
pendidikan, dan pengalaman.
11. PROSES INOVASI
Inovasi adalah suatu ciri yang sangat menonjol dari
wirausaha dan merupakan fungsi utama dalam proses
kewirausahaan. Inovasi merupakan suatu proses untuk
mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat
dipasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik.
Suatu gagasan murni memegang peranan penting,
pikiran kreatif mengembangkannya menjadi gagasan
yang berharga.
12. PROSES PEMICU
Beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk
terjun ke dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan
terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan
hubungan kerja (PHK), dorongan faktor usia,
keberanian menanggung resiko dan komitmen yang
tinggi terhadap bisnis.
13. PROSES PEMICU
Faktor-faktor yang menjadi pemicu kewirausahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-
faktor internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan,
dan insentif. Sedangkan faktor eksternal meliputi
lingkungan. Jadi, kemampuan berwirausaha merupakan
fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam
mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, dan
keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh
peluang
14. PROSES PELAKSANAAN
Beberapa faktor yang mendorong pelaksanaan
dari sebuah bisnis, yaitu kesiapan mental
wirausaha secara total, adanya manajer sebagai
pelaksanaan kegiatan, adanya komitmen
terhadap bisnis dan adanya visi jauh ke depan
untuk mencapai keberhasilan.
15. PROSES PERTUMBUHAN
Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi, yaitu
adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha,
adanya strategi mantap, adanya struktur dan budaya
organisasi yang baik, dan adanya produk yang
menjadi unggulan.