SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan
khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang
mempunyai tanggung jawab sbagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di
sekolah, di tuntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar
bimbingan dan konseling di sekolah.
Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.Kenyataan yang
dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan
mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga
tidak dapat lepas dari masalah.
Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan
tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak
hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian
anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid
mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dasar bimbingan dan konseling?
2. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
3. Apa yang melatar belakangi diperlukannya bimbingan dan konseling?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dasar bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui latar belakang diperlukannya bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Bimbingan dan Konseling
Dasar bimbingan dan konseling adalah ketentuan-ketentuan yang harus ditetapkan dalam
peyelenggaraan pelayanan, agar kegiatan pelayanan tersebut dapat terlakasana dengan baik serta
mendapat hasil yang memuaskan bagi konseling.
Dasarbimbingan dan konseling tersebut adalah :
1. Asas Kerahasiaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan
keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang
tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing (konselor)
berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya
benar-benar terjamin,
2. Asas Kesukarelaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta
didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya.Guru
Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
3. Asas Keterbukaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi
sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan
keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari
luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban
mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru
pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.Asas
keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan.
4. Asas Kegiatan
Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi
sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.Guru
Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam
setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.
5. Asas Kemandirian
Yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu peserta didik
(klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-
individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.Guru Pembimbing
(konselor) hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi
berkembangnya kemandirian peserta didik.
6. Asas Kekinian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan
dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang.
Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan
apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien) pada saat sekarang.
7. Asas Kedinamisan
Yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien)
hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan
Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang
dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan
terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
9. Asas Kenormatifan
Asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan
pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan
kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam
memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.
10.Asas Keahlian
Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas
dasar kaidah-kaidah profesional.Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan
konseling.Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus terwujud baik dalam
penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam
penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus
Yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien)
kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
(konselor)dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain.
Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor), dapat mengalih-tangankan kasus
kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar
sekolah.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat
menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan
memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta
didik (klien
B. Prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah hal-hal yang menjadi pegangan dalam proses bimbingan
dan konseling. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang
menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik disekolah maupun diluar
sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu (guidance is fo all individuals). Prinsip ini
berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua individu atau peserta didik, baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah.Pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih
bersifat preventif dan pengembangan daripada penyembuhan (kuratif) dan lebih diutamakan
teknik kelompok daripada perseorangan (individual).
2. Bimbingan bersifat individualisasi
Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan individu
dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti
bahwa yang menjadi focus sasaran bantuan adalah individu, meskipun layanan bimbingannya
menggunakan kelompok.
3. Bimbingan menekankan hal yang positif
Bimbingan merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena
bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4. Bimbingan merupakan usaha bersama
Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan
kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan
Bimbingan diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil
keputusan.Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada
individu, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan.Kehidupan
individu diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi individu untuk
mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan meyempurnakan tujuan melalui pengambilan
keputusan yang tepat.
6. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan
Pemberian layanan bimbingan tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi juga dilingkungan
keluarga,dan masyarakat pada umumnya. Bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek,
yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan dan pekerjaan.
Menurut Haditono 12 prinsip bimbingan adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk anak-anak, orang dewasa, dan orang-orang
yang sudah tua.
2. Tiap aspek dari kepribadian seseorang menentukkan tingkah laku orang itu.
3. Usaha-usaha bimbingan pada prinsipnya harus menyeluruh kesemua orang karena semua
orang mempunyai berbagai masalah yang butuh pertolongan.
4. Semua guru disekolah seharusnya menjadi pembimbing karena semua murid juga
membutuhkan bimbingan.
5. Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan sehingga alat-alat dan teknik
mengajar juga sebaiknya mengandung suatu dasar pandangan bimbingan.
6. Dalam memberikan suatu bimbingan harus diingat bahwa semua orang, mempunyai
perbedaan-perbedaan individual dan perbedaan tersebut yang harus diperhatikan.
7. Supaya bimbingan dapat berhasil dengan baik, dibutuhkan pengertian yang mendalam
mengenai orang yang dibimbing.
8. Memerlukan sekumpulan catatan mengenai kemajuan dan keadaan anak yang dibimbing.
9. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara pembimbing dengan masyarakat yang mempunyai
hubungan denga bimbingan.
10. Bagi anak-anak, sikap orang tua dan suasana rumah sangat mempengaruhi tingkah laku
mereka. Tanpa bantuan dan pengertian orang tua, usaha bimbingan kadang-kadang hampir tidak
dapat dicari jalan keluarnya.
11. Fungsi dari bimbingan adalah menolong orang supaya berani dan dapat memikul tanggung
jawab sendiri dalam mengatasi kesukaran yang dialaminya, yang hasilnya apat berupa kemajuan
dari keseluruhan pribadi orang yang bersangkutan.
12. Usaha bimbingan harus bersifat flexible sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat,
serta kebutuhan individual.
C. Latar Belakang diperlukannya Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan
manusia.Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi
persoalan-persoalan yang silih berganti.Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yang lain
muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat
maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak
lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang
lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling sangat diperlukan.
Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal dirinya
sendiri, mereka akan dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang ada pada
pada dirinya. Walaupun demikian, tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan
dirinya.Mereka memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri, lengkap
dengan segala kemampuan yang dimilikinya dan bantuan tersebut dapat diberikan oleh
bimbingan dan konseling.
Pada kenyataannya, bimbingan dan konseling juga diperlukan, baik oleh masyarakat yang belum
maju maupun masyarakat yang modern. Persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat
modern sangat kompleks. Makin maju suatu masyarakat maka akan semakin kompleks
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh anggota masyarakatnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan ialah suatu proses membantu individu melalui sendiri untuk mengembangkan dan
menemukan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individual yang bertujuan untuk
membantu dia langsung dalam bersikap dan tingkah laku.
Bimbingan amatlah penting peranannya, sebab semakin tinggi dan penting peranannya, berbagai
ilmu pengetahuan manusia di dunia, makin bertambahlah masalah-masalah kehidupan manusia
dan tata susunan masyarakat. Oleh karena itu, melalui bimbingan siswa kelak dapat
menyesuaikan diri setiap keadaan.
Dalam bimbingan dan konseling terdapat dasar,prinsip dan latar belakang diperlukannya
bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip yang dimaksud disisni ialah hal-hal yang dapat
menjadi pegangan didalam proses bimbingan dan konseling.
Daftar Pustaka
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Yusuf, Syamsu. 2006. Program Bimbingan dan Konseling (SLTP dan SLTA). Bandung : Pustaka
Bani Quraisy
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan + Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta : CV Andi Offset
http://andasayabisa.blogspot.com/2012/06/konsep-dasar-bimbingan-dan-konseling.html
http://id.shvoong.com/authors/dasar-dasar-bimbingan-dan-konseling/
di ambildi
http://makalahs1.blogspot.com/2013/05/makalah-bimbingan-dan-konseling-dasar.html
MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di sekolah ada beberapa prinsip yang
perlu kita perhatikan. Prinsip-prinsip tersebut menjadi pedoman dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling. Maknanya apabila bimbingan dan konseling dilaksanakan tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip tersebut berarti bukan merupakan bimbingan dan konseling dalam arti yang
sebenarnya.[1]
Bimbingan dan konseling mrupakan layanan kemanusiaan. Pelaksanaannya selain harus
berlandaskan pada prinsip-prinsip dan asas-asas tertentu juga harus mengacu pada kepada
landasan bimbingan dan konseling itu sendiri.[2]
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat kita rumuskan masalahnya
sebagai berikut:
1. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
2. Apa saja landasan bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui landasan-landasan bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling.
Prinsip berasal dari kata “prinsipra” yang artinya pemulaan dengan cara tertentu yang
melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung pada pemula itu. Prinsip ini merupakan
hasil perpaduan antara kajian teoritis dan teori lapangan yang terarah dan dipergunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan pokok-pokok dasar pemikiran yang
dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis
atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah.[3]
Arifin dan Eti Katika Wati dalam Tohirin dalam bukunya Bimbingan dan Konseling di
Sekolah dan Madrasah menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
1. Prinsip-prinsip Umum
a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya.
b. Bimbingan di arahkan kepada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu
mengarahkan dirinya dan mampu menghadapi kesulita-kesulitan dalam kehidupannya.
c. Pemberian bantuan sesuai dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku induvidu.
e. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan yang
dirasakan individu yan dibimbing.
f. Uapaya pemberian bimbingan dan konseling harus fleksibel.
g. Progaram bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan
di sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
h. Implementasi bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang mememiliki
keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling.
i. Untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan
konseling, harus diadakan penilaian dan evaluasi secara teratur dan berkesinambungan.
2. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu siswa
a. Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada seluruh siswa.
b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada
individu atau siswa.
c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa,
d. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah maupun madrasah harus memenuhi
kebutuhan siswa yang bersangkutan beragam dan luas
e. Keputusan akhir dalam bimbingan dan konseling dibentuk oleh siswa yang sendiri.
f. Individu atau siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara beransur-ansur
menolong dirinya.
3. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembimbing
Adapun perinsip-prinsip khusus bimbingan dan konseling yang berhubugan dengan
pembimbing dan konseling adalah:
a. Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuan masing-
masing.
b. Pembimbing atau konselor di sekolah atau madrasah dipilih atas dasar kualifikasi
kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
c. Sebagai tuntutan profesi pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha
mengembngkan diri dan melalui berbaga kegiatan.
d. Pembimbing atau konselor harus hendaknya selalu menggunakan bergabagi informasi yang
tersedia tentang individu atau siswa.
e. Pembimbing atau konselor harus menghormati menjaga informasi tentang individu atau
siswa yang dibimbingnya.
f. Pembimbing atau konselor dalam melaksanakan tugas hendaknya mempergunakan
berbagai metode dan teknik.
4. Prinsip Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Pelayanan Bimbingan dan
Konseling
a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
b. Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus ada dikartu pribadi bagi setiap setiap siswa.
c. Program bimbingan dan konseling harus disusun dengan sesuai dengan kebutuhan sekolah
dan madrasah yang bersangkutan.
d. Harus ada pembagian waktu antara pembimbing.
e. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu dan kelompok sesuai
dengan masalah yang dipecahkan.
f. Dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling sekolah dan madrasah harus
berkerjasama dari berbagai pihak.
g. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan bimbingan
dan konseling di sekolah
B. Landasan Bimbingan dan Konseling
Landasan bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya bagi konselor selaku pelaksana utama dalam
mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.
Secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari bimbingan dan konseling
yaitu:
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman
khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang
lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, estis maupun estis.
2. Landasan psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor
tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien).
3. Landasan sosial-budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada
konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang
memperngaruhi terhadap perilaku individu.
4. Landasan pengetahuan dan teknologi
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-
dasar kilmuan, baik menyangkut teori maupun prakteknya. Pengetahuan bimbingan dan
konseling disususn secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai metode seperti:
pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris yang
dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan ilmiah lannya.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arifin dan Eti Katika Wati dalam Tohirin dalam bukunya Bimbingan dan Konseling di
Sekolah dan Madrasah menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
Perinsip secara umum
1. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu siswa
2. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembimbing
3. Prinsip Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Pelayanan
Terdapat empat aspek yang mendasari bimbingan dan konseling diantaranya yaitu:
landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan IMTEK.
B. Saran-saran
Setelah penulis menyelesaikan penulisan makalah ini maka penulis menyarankan guru
khususnya para konselor agar lebih memahami prinsip-peinsip dan landasan dalam bimbingan
dan konseling.
Demi perkembangan penulisan makalah ini ke depannya maka penulis sangat
mengharapkan kritik dari kawan-kawan pembaca tentunya kritk dan saran yang membangun
demi perkembangan dalam penulisan makalah ke depannya.
[1] Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Pekanbaru, Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 69
[2] Ibid., h.95
[3] Anas Salahuddin, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta, Pustaka Setia, 2009), h. 43
[4] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/landasan -bimbingan-dan-konseling/
Diposkan oleh haryadi tanjung di 09.37
http://wwwharyadi.blogspot.com/2013/03/makalah-bimbingan-dan-konseling.html

More Related Content

What's hot

Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingSholehah Hadi Isyrin
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingdirta07
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)Rizka Lubis
 
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGAbdul Rosyid
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Ricky Ramadhan
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajayaAdymaz
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahNurul Khotimah
 
Nota ringkas bimbingan dan kaunseling
Nota ringkas bimbingan dan kaunselingNota ringkas bimbingan dan kaunseling
Nota ringkas bimbingan dan kaunselingHazel Bug
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELINGMAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELINGAlexandria Madinah
 
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingFungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingYuniarti H
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power pointImam Sutisna
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...rahmawati904635
 

What's hot (20)

BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konseling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Makalah bk sosial
Makalah bk sosialMakalah bk sosial
Makalah bk sosial
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
 
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
 
A
AA
A
 
BIMBINGAN KAUNSELING
BIMBINGAN KAUNSELINGBIMBINGAN KAUNSELING
BIMBINGAN KAUNSELING
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
 
Nota ringkas bimbingan dan kaunseling
Nota ringkas bimbingan dan kaunselingNota ringkas bimbingan dan kaunseling
Nota ringkas bimbingan dan kaunseling
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELINGMAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
 
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingFungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling
 
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
 

Viewers also liked

Strategi kesantunan verbal
Strategi kesantunan verbalStrategi kesantunan verbal
Strategi kesantunan verbalMickgun
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)Wisnu Gilang Ramadhan
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingW.R. Putra
 
Legnormas aula 1
Legnormas aula 1Legnormas aula 1
Legnormas aula 1Nilda Silva
 
Apresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaeger
Apresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaegerApresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaeger
Apresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaegerCAURS
 
Livro manual arquiteto 2015 interativo
Livro manual arquiteto 2015 interativoLivro manual arquiteto 2015 interativo
Livro manual arquiteto 2015 interativoBeatriz Goulart
 
Responsabilidade civil e criminal
Responsabilidade civil e criminalResponsabilidade civil e criminal
Responsabilidade civil e criminalLindemberg Trindade
 
Etica profissional
Etica profissionalEtica profissional
Etica profissionalFatima Silva
 
relacionamento no ambiente de trabalho
relacionamento no ambiente de trabalhorelacionamento no ambiente de trabalho
relacionamento no ambiente de trabalhoDannilo Stelio
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanNurul Azzahra
 
La etica y los valores
La etica y los valoresLa etica y los valores
La etica y los valoresAurora RM
 
éTica pessoal e empresarial
éTica pessoal e empresarialéTica pessoal e empresarial
éTica pessoal e empresarialleojusto
 
éTica no ambiente profissional
éTica no ambiente profissionaléTica no ambiente profissional
éTica no ambiente profissionalleojusto
 

Viewers also liked (20)

Strategi kesantunan verbal
Strategi kesantunan verbalStrategi kesantunan verbal
Strategi kesantunan verbal
 
Bab i ii iii
Bab i ii iiiBab i ii iii
Bab i ii iii
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
 
Legnormas aula 1
Legnormas aula 1Legnormas aula 1
Legnormas aula 1
 
Apresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaeger
Apresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaegerApresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaeger
Apresentação III Fórum Temático arq. urb. eduardo jaeger
 
Arquiteto paisagista
Arquiteto paisagistaArquiteto paisagista
Arquiteto paisagista
 
Livro manual arquiteto 2015 interativo
Livro manual arquiteto 2015 interativoLivro manual arquiteto 2015 interativo
Livro manual arquiteto 2015 interativo
 
Ética profissional parte 1 ética 2012
Ética profissional parte 1 ética 2012Ética profissional parte 1 ética 2012
Ética profissional parte 1 ética 2012
 
Responsabilidade civil e criminal
Responsabilidade civil e criminalResponsabilidade civil e criminal
Responsabilidade civil e criminal
 
Etica profissional
Etica profissionalEtica profissional
Etica profissional
 
(13) ética e etiqueta pessoal e profissional
(13) ética e etiqueta pessoal e profissional(13) ética e etiqueta pessoal e profissional
(13) ética e etiqueta pessoal e profissional
 
relacionamento no ambiente de trabalho
relacionamento no ambiente de trabalhorelacionamento no ambiente de trabalho
relacionamento no ambiente de trabalho
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikan
 
La etica y los valores
La etica y los valoresLa etica y los valores
La etica y los valores
 
éTica pessoal e empresarial
éTica pessoal e empresarialéTica pessoal e empresarial
éTica pessoal e empresarial
 
Etica Pessoal E Profissional Melo
Etica Pessoal E Profissional MeloEtica Pessoal E Profissional Melo
Etica Pessoal E Profissional Melo
 
éTica profissional
éTica profissionaléTica profissional
éTica profissional
 
éTica no ambiente profissional
éTica no ambiente profissionaléTica no ambiente profissional
éTica no ambiente profissional
 

Similar to Bab i

Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]HERI YANTO
 
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptxPPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptxRaidahAuliaMursyid
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Hudenk Hudunx
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMuhammad Firdaus
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanburhan to
 
Guru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbingGuru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbingsreedewi
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layananUnnes
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 

Similar to Bab i (20)

Asas bk
Asas bkAsas bk
Asas bk
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
BK KEL 4.pptx
BK KEL 4.pptxBK KEL 4.pptx
BK KEL 4.pptx
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
PPT EDU.pdf
PPT EDU.pdfPPT EDU.pdf
PPT EDU.pdf
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
 
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptxPPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
Guru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbingGuru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbing
 
PPT BK.pptx
PPT BK.pptxPPT BK.pptx
PPT BK.pptx
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 

Bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sbagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, di tuntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah. Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja dasar bimbingan dan konseling? 2. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling? 3. Apa yang melatar belakangi diperlukannya bimbingan dan konseling? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui dasar bimbingan dan konseling 2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling 3. Untuk mengetahui latar belakang diperlukannya bimbingan dan konseling
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Dasar Bimbingan dan Konseling Dasar bimbingan dan konseling adalah ketentuan-ketentuan yang harus ditetapkan dalam peyelenggaraan pelayanan, agar kegiatan pelayanan tersebut dapat terlakasana dengan baik serta mendapat hasil yang memuaskan bagi konseling. Dasarbimbingan dan konseling tersebut adalah : 1. Asas Kerahasiaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin, 2. Asas Kesukarelaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya.Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. 3. Asas Keterbukaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan. 4. Asas Kegiatan
  • 3. Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.Guru Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya. 5. Asas Kemandirian Yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu- individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.Guru Pembimbing (konselor) hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik. 6. Asas Kekinian Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien) pada saat sekarang. 7. Asas Kedinamisan Yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. 8. Asas Keterpaduan Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya. 9. Asas Kenormatifan
  • 4. Asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut. 10.Asas Keahlian Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling.Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling. 11. Asas Alih Tangan Kasus Yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing (konselor)dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor), dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah. 12. Asas Tut Wuri Handayani Yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien B. Prinsip Bimbingan dan Konseling
  • 5. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah hal-hal yang menjadi pegangan dalam proses bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik disekolah maupun diluar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut : 1. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu (guidance is fo all individuals). Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua individu atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah.Pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan daripada penyembuhan (kuratif) dan lebih diutamakan teknik kelompok daripada perseorangan (individual). 2. Bimbingan bersifat individualisasi Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi focus sasaran bantuan adalah individu, meskipun layanan bimbingannya menggunakan kelompok. 3. Bimbingan menekankan hal yang positif Bimbingan merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang. 4. Bimbingan merupakan usaha bersama Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan. 5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan Bimbingan diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan.Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan.Kehidupan individu diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi individu untuk
  • 6. mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan meyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. 6. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan Pemberian layanan bimbingan tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi juga dilingkungan keluarga,dan masyarakat pada umumnya. Bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan dan pekerjaan. Menurut Haditono 12 prinsip bimbingan adalah sebagai berikut : 1. Bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk anak-anak, orang dewasa, dan orang-orang yang sudah tua. 2. Tiap aspek dari kepribadian seseorang menentukkan tingkah laku orang itu. 3. Usaha-usaha bimbingan pada prinsipnya harus menyeluruh kesemua orang karena semua orang mempunyai berbagai masalah yang butuh pertolongan. 4. Semua guru disekolah seharusnya menjadi pembimbing karena semua murid juga membutuhkan bimbingan. 5. Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan sehingga alat-alat dan teknik mengajar juga sebaiknya mengandung suatu dasar pandangan bimbingan. 6. Dalam memberikan suatu bimbingan harus diingat bahwa semua orang, mempunyai perbedaan-perbedaan individual dan perbedaan tersebut yang harus diperhatikan. 7. Supaya bimbingan dapat berhasil dengan baik, dibutuhkan pengertian yang mendalam mengenai orang yang dibimbing. 8. Memerlukan sekumpulan catatan mengenai kemajuan dan keadaan anak yang dibimbing. 9. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara pembimbing dengan masyarakat yang mempunyai hubungan denga bimbingan.
  • 7. 10. Bagi anak-anak, sikap orang tua dan suasana rumah sangat mempengaruhi tingkah laku mereka. Tanpa bantuan dan pengertian orang tua, usaha bimbingan kadang-kadang hampir tidak dapat dicari jalan keluarnya. 11. Fungsi dari bimbingan adalah menolong orang supaya berani dan dapat memikul tanggung jawab sendiri dalam mengatasi kesukaran yang dialaminya, yang hasilnya apat berupa kemajuan dari keseluruhan pribadi orang yang bersangkutan. 12. Usaha bimbingan harus bersifat flexible sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, serta kebutuhan individual. C. Latar Belakang diperlukannya Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia.Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti.Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yang lain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling sangat diperlukan. Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal dirinya sendiri, mereka akan dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang ada pada pada dirinya. Walaupun demikian, tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya.Mereka memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri, lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya dan bantuan tersebut dapat diberikan oleh bimbingan dan konseling. Pada kenyataannya, bimbingan dan konseling juga diperlukan, baik oleh masyarakat yang belum maju maupun masyarakat yang modern. Persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat modern sangat kompleks. Makin maju suatu masyarakat maka akan semakin kompleks persoalan-persoalan yang dihadapi oleh anggota masyarakatnya. BAB III
  • 8. PENUTUP A. Kesimpulan Bimbingan ialah suatu proses membantu individu melalui sendiri untuk mengembangkan dan menemukan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individual yang bertujuan untuk membantu dia langsung dalam bersikap dan tingkah laku. Bimbingan amatlah penting peranannya, sebab semakin tinggi dan penting peranannya, berbagai ilmu pengetahuan manusia di dunia, makin bertambahlah masalah-masalah kehidupan manusia dan tata susunan masyarakat. Oleh karena itu, melalui bimbingan siswa kelak dapat menyesuaikan diri setiap keadaan. Dalam bimbingan dan konseling terdapat dasar,prinsip dan latar belakang diperlukannya bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip yang dimaksud disisni ialah hal-hal yang dapat menjadi pegangan didalam proses bimbingan dan konseling. Daftar Pustaka Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Yusuf, Syamsu. 2006. Program Bimbingan dan Konseling (SLTP dan SLTA). Bandung : Pustaka Bani Quraisy Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan + Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta : CV Andi Offset http://andasayabisa.blogspot.com/2012/06/konsep-dasar-bimbingan-dan-konseling.html http://id.shvoong.com/authors/dasar-dasar-bimbingan-dan-konseling/ di ambildi
  • 9. http://makalahs1.blogspot.com/2013/05/makalah-bimbingan-dan-konseling-dasar.html MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di sekolah ada beberapa prinsip yang perlu kita perhatikan. Prinsip-prinsip tersebut menjadi pedoman dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Maknanya apabila bimbingan dan konseling dilaksanakan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut berarti bukan merupakan bimbingan dan konseling dalam arti yang sebenarnya.[1] Bimbingan dan konseling mrupakan layanan kemanusiaan. Pelaksanaannya selain harus berlandaskan pada prinsip-prinsip dan asas-asas tertentu juga harus mengacu pada kepada landasan bimbingan dan konseling itu sendiri.[2] B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat kita rumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling? 2. Apa saja landasan bimbingan dan konseling? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
  • 10. 2. Untuk mengetahui landasan-landasan bimbingan dan konseling. BAB II PEMBAHASAN A. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling. Prinsip berasal dari kata “prinsipra” yang artinya pemulaan dengan cara tertentu yang melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung pada pemula itu. Prinsip ini merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritis dan teori lapangan yang terarah dan dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.[3] Arifin dan Eti Katika Wati dalam Tohirin dalam bukunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. 1. Prinsip-prinsip Umum a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya. b. Bimbingan di arahkan kepada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan mampu menghadapi kesulita-kesulitan dalam kehidupannya. c. Pemberian bantuan sesuai dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
  • 11. d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku induvidu. e. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan individu yan dibimbing. f. Uapaya pemberian bimbingan dan konseling harus fleksibel. g. Progaram bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan di sekolah atau madrasah yang bersangkutan. h. Implementasi bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang mememiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling. i. Untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan konseling, harus diadakan penilaian dan evaluasi secara teratur dan berkesinambungan. 2. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu siswa a. Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada seluruh siswa. b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada individu atau siswa. c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa, d. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah maupun madrasah harus memenuhi kebutuhan siswa yang bersangkutan beragam dan luas e. Keputusan akhir dalam bimbingan dan konseling dibentuk oleh siswa yang sendiri. f. Individu atau siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara beransur-ansur menolong dirinya. 3. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembimbing Adapun perinsip-prinsip khusus bimbingan dan konseling yang berhubugan dengan pembimbing dan konseling adalah:
  • 12. a. Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuan masing- masing. b. Pembimbing atau konselor di sekolah atau madrasah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya. c. Sebagai tuntutan profesi pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha mengembngkan diri dan melalui berbaga kegiatan. d. Pembimbing atau konselor harus hendaknya selalu menggunakan bergabagi informasi yang tersedia tentang individu atau siswa. e. Pembimbing atau konselor harus menghormati menjaga informasi tentang individu atau siswa yang dibimbingnya. f. Pembimbing atau konselor dalam melaksanakan tugas hendaknya mempergunakan berbagai metode dan teknik. 4. Prinsip Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan. b. Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus ada dikartu pribadi bagi setiap setiap siswa. c. Program bimbingan dan konseling harus disusun dengan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan madrasah yang bersangkutan. d. Harus ada pembagian waktu antara pembimbing. e. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu dan kelompok sesuai dengan masalah yang dipecahkan. f. Dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling sekolah dan madrasah harus berkerjasama dari berbagai pihak. g. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah
  • 13. B. Landasan Bimbingan dan Konseling Landasan bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya bagi konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari bimbingan dan konseling yaitu: 1. Landasan Filosofis Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, estis maupun estis. 2. Landasan psikologis Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). 3. Landasan sosial-budaya Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang memperngaruhi terhadap perilaku individu. 4. Landasan pengetahuan dan teknologi Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar- dasar kilmuan, baik menyangkut teori maupun prakteknya. Pengetahuan bimbingan dan konseling disususn secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai metode seperti: pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan ilmiah lannya.[4]
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Arifin dan Eti Katika Wati dalam Tohirin dalam bukunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Perinsip secara umum 1. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu siswa 2. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembimbing 3. Prinsip Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Pelayanan Terdapat empat aspek yang mendasari bimbingan dan konseling diantaranya yaitu: landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan IMTEK. B. Saran-saran Setelah penulis menyelesaikan penulisan makalah ini maka penulis menyarankan guru khususnya para konselor agar lebih memahami prinsip-peinsip dan landasan dalam bimbingan dan konseling. Demi perkembangan penulisan makalah ini ke depannya maka penulis sangat mengharapkan kritik dari kawan-kawan pembaca tentunya kritk dan saran yang membangun demi perkembangan dalam penulisan makalah ke depannya. [1] Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Pekanbaru, Raja Grafindo Persada, 2007), h. 69
  • 15. [2] Ibid., h.95 [3] Anas Salahuddin, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta, Pustaka Setia, 2009), h. 43 [4] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/landasan -bimbingan-dan-konseling/ Diposkan oleh haryadi tanjung di 09.37 http://wwwharyadi.blogspot.com/2013/03/makalah-bimbingan-dan-konseling.html