SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
 Mikrobiologi industri  merupakan
usaha memanfaatkan mikroba sebagai
komponen untuk industri atau mengikut
sertakan mikrobia dalam proses.
MIKROORGANISME DAN INDUSTRI
 Dilihat dari sudut perindustrian MO pabrik
zat Kimia, yg mampu melakukan perubahan
yg dikehendaki.
 MO merubah bahan mentah & beberapa
komponen dari medium tempat tumbuhnya
dan dapat dianggap sebagai substrat
mengubah bahan mentah menjadi produk
baru.
SYARAT YG HARUS DIPENUHI BAGI PROSES
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
1. Organisme  harus dapat menghasilkan produk yg
dikehendaki dalam jumlah yg cukup banyak, &
mempunyai sifat-sifat yg stabil mampu tumbuh
pesat & hebat serta tidak patogenik.
2. Medium termasuk substrat yg digunakan oleh
organisme untuk membuat produk baru, murah, dan
tersedia dalam jumlah yng banyak.
3. Hasil  Fermentasi industri dilakukan oleh tangki-
tangki yg besar kapasitasnya dan dapat mencapai
200.000 lt
PRODUK-PRODUK MIKROORGANISME INDUSTRI
1. Minuman beralkohol
2. Makanan Tambahan
3. Bahan Kimia Farmasi
4. Bahan Hayati (Vaksin
dan Antiserum)
5. Bahan Kimia Industri
BAKTERI YANG PENTING DLM FERMENTASI
1. Acetobacter aceti, berperan dlm produksi asam asetat,
yang mengoksidasi alkohol sehingga menjadi asam asetat.
2. Acetobacter xylinum, mampu mensintesis selulosa dari
gula yg dikonsumsi
3. Bacillius sp., awalnya sebagai penghasil enzim amilase
dan kemudian berkembang untuk bioinsektisida
4. Bividobacterium sp., bersifat anaerob dan digunakan
sebagai mikrobia probiotik
5. Lactobacillus sp., yang berperan dalam produksi as. Laktat
dan fermentasi pangan probiotik.
KHAMIR YANG PENTING DLM FERMENTASI
1. Saccharomyces cerevisiae, yang populer dalam
pengolahan pangan. Telah banyak digunakan untuk
produksi bir dan wine, juga digunakan sebagai
pengembang roti (ragi roti).
2. Saccharomyes roxxi, khamir yang digunakan dalam
pembuatan kecap dan berkontribusi dalam pembentukan
aroma kecap
KAPANG YANG PENTING DLM FERMENTASI
1. Aspergillus niger, digunakan dalam pembuatan asam sitrat.
2. Rhizopus oryzae, kapang penting dalam pembuatan
tempe.
3. Monascus purpureus, penghasil warna alami ebagai
pewarna makanan
4. Neurospora sitophila, merupakan sumber beta karoten,
berperan dalam pembuatan oncom
5. Penicillium sp., dikenal kemampuannya dalam
menghasilkan antibiotika
2. Sumber Mikroorganisme Industri
Fermentasi
1. Diisolasi dari alam (tanah, air, tanaman, dll)
2. Koleksi kultur   Kultur siap dipakai
 Dikelola oleh badan penelitian fermentasi/swasta
 Hasilnya merupakan hasil isolasi secara terus-
menerus
 Ciri-Ciri Strain Mikroorganisme Unggul :
1. Strain unggul
2. Secara genetik, strain stabil
3. Strain dapat memproduksi sel vegetatif, spora atau unit-unit reproduksi lainnya
4. Strain mampu tumbuh dg cepat dan kuat saat diinokulasi
5. Strain dapat menghasilkan produk yg diinginkan dalam jangka waktu yg
pendek dan tidak menghasilkan produk lain yg beracun
6. Strain mampu melindungi diri dari kontaminasi
7. Strain mampu disimpan dalam jangka waktu lama
8. Strain dapat menerima perubahan oleh bahan-bahan mutagenik lainnya.
1. Kriteria Mikroorganisme Industri
Fermentasi
ISOLASI MIKROBA UNTUK INDUSTRI
 Kriteria mikroba untuk industri yang baik untuk diisolasi:
 Nutrisi yang dibutuhkan murah dan mudah diperoleh
 Suhu optimum dibawah 40oC
 Proses: tidak memerlukan alat yang sukar dikendalikan
 Mikroba stabil
 Produktivitas cukup tinggi
 Mudah memisahkan produk dari kultur
KOLEKSI KULTUR UTAMA
Koleksi kultur Negara
National Collection of Type Cultures(NCTC) Inggris
National Collection of Industrial and Marine Bacteria Ltd. (NCIB, NCMB) Inggris
National Collection of Yeast Cultures (NCYC) Inggris
Collection of International Mycological Institute (IMI) Inggris
American Type Culture Collection (ATCC) Amerika
Deutsche Sammlung von Mikroorganismen und Zelkulturen (DSM) Jerman
Centraalbureau voor Schimmelcultures (CBS) Belanda
Czechoslovak Collection of Microorganisms (CCM) Rep. Ceko
Collection Nationale de Cultures de Microorganisms (CNCM) Perancis
Japan Collection of Microorganisms Jepang
Culture Collection of the Institute for Fermentation (IFO) Jepang
METODE ISOLASI MIKROBA
 Metoda isolasi:
 Menggunakan seleksi terhadap karakteristik tertentu
pengayaan  mempermudah proses isolasi
 Tidak menggunakan seleksi terhadap karakteristik tertentu
Isolasi secara acak  dilakukan penapisan
Medium isolasi : memungkinkan ekspresi maksimum dari materi
genetik isolat-isolat tersebut
 Prosedur isolasi tergantung pada:
 Jenis mikroba yang akan diisolasi
 Biaya yang tersedia
 Waktu
ISOLASI DENGAN PENGAYAAN
Beberapa metode isolasi dengan
pengayaan
1. Metode kimia
Manipulasi nutrien secara selektif untuk:
 meningkatkan pertumbuhan organisme
tertentu
 menghambat anggota populasi alami
(senyawa toksik)
2. Metode fisika
 Manipulasi kondisi lingkungan
seperti suhu, pH, dll.
ISOLASI DENGAN PENGAYAAN
(LANJUTAN..)
3. Metode biologis
Memanfaatkan sifat organisme spt spesifisitas inang,
patogenisitas thd hewan / tanaman, motilitas, ukuran, dll
 mikroba berflagel dan non motil  agar semi solid
 gliding bacteria  tumbuh cepat pd permukaan agar
Agen pengaya Mikroba yang diseleksi
“Guinea pig spleen” Legionella
Darah tikus Streptococcus pneumoniae
Tanaman tomat Pseudomonas solanacearum
Jeruk Phytophthora sp.
Mengumpan dengan keratin
(rambut, bulu)
Dermatophytes
ISOLASI DENGAN PENGAYAAN
(LANJUTAN..)
4. Senyawa toksik
Digunakan dalam media pengaya untuk menghambat organisme
yang tidak diinginkan dan menyeleksi organisme target
Senyawa toksik selektif Indikator
Kristal violet Menghambat bakteri gram (+)
Brilliant green Mengisolasi koliform
Menghambat B. substilis (1:4.000.000) dan E. coli (1:30.000)
Bile Menyeleksi bakteri enterik
Selenit Mengisolasi Salmonella dan menghambat koliform
Telurit Menghambat bakteri gram (-)
Mengisolasi corynebacteria dan streptococci
7,5% NaCl Mengisolasi Staphylococcus aureus
Penisilin/Streptomisin Menghambat bakteri pada saat isolasi fungi / mycoplasma
Aktidion Menghambat fungi
ISOLASI TANPA SELEKSI
KARAKTERISTIK
Metode isolasi tanpa seleksi thd
karakteristik tertentu
Produk yang dihasilkan mikroba tidak
memberikan sifat selektif untuk
kepentingan isolasi
Mikroba diisolasi secara acak
Dikembangkan teknik untuk
memisahkan secara cepat isolat-isolat
yang memiliki karakteristik tertentu
Medium untuk isolasi : memungkinkan
ekspresi maksimal dari materi genetik
isolat-isolat tersebut  media
overproduksi
MEDIA “OVER PRODUCTION”
Panduan merancang media “overproduction”
Memakai sejumlah media dengan berbagai faktor pembatas
pertumbuhan (misal C,N,P,O)
Untuk tiap media dengan nutrien yang terbatas, digunakan
bermacam bentuk nutrien yang menyokong pertumbuhan
Menggunakan nutrien pembatas pertumbuhan dalam bentuk
polimer / kompleks
Tidak menggunakan sumber C dan N yang dapat
menyebabkan represi katabolit
Memiliki kofaktor
Menggunakan buffer
METODE PEMISAHAN MIKROBA
Pemisahan mikroba penghasil antibiotik
Deteksi adanya senyawa antimikroba : agar yang mengandung mikroba uji
 penghambatan m.o uji
Pemahaman biosintesis dinding sel dan mekanisme kerja antibiotik 
penisilin: inhibisi transpeptidase  enzym inhibitor assays
Penapisan seny. penghambat -laktamase yang dpt digabung dg ampicilin
 kombinasi agen terapeutik
Deteksi senyawa yg memiliki aktivitas farmakologis dengan receptor-ligand
binding assay  seny. penghambat enzim kunci atau sisi reseptor
Perkembangan biologi molekuler, genetik, imunologi: reporter gene assay,
molecular probe, ELISA, dll
Pemisahan mikroba penghasil faktor pertumbuhan
Contoh faktor pertumbuhan : asam amino, nukleotida
Deteksi : stimulasi pertumbuhan bakteri auksotrof oleh isolat
Pemisahan mikroba penghasil polisakarida
Isolasi dari limbah yang banyak mengandung polisakarida
Isolat diitumbuhkan pada media yang sesuai
ISOLASI MIKROORGANISME
 Strategi untuk memperoleh mikrooranisme
yang sesuai dalam industri adalah
memperolehnya dari lingkungan.
 Isolat yang diperoleh kemudian dimurnikan
dan ditumbuhkan pada medium padat.
Sebagai kultur sediaan biasanya digunakan
medium miring
 Isolasi meliputi mendapatkan, memurnikan,
identifikasi dan pengujian produksi
PERBAIKAN STRAIN DAN MUTASI
GENETIK
 Perbaikan strain dilakukan untuk
memperoleh mikrobia yang :
1. Stabil secara genetik
2. Efisien dalam produksi
3. Tidak membutuhkan faktor tumbuh
4. Dapat menggunakan berbagai sumber
karbon yang ekonomis
5. Dapat dilakukan rekayasa genetik
6. Aman, tidak patogen
PENYIMPANAN KULTUR
1. Ekstrak Tanah Agar
agar lunak (3g/L) yang mengandung ekstrak tanah (1kg tanah
subur dalam 2L air dan disterilkan selama 1 jam pada suhu 130°C
kemudian disaring). Inokulasi secara tusuk pd bagian tengah,
setelah tumbuh disimpan pada suhu 4°C.
2. Agar Miring dengan Parafin
Kultur ditumbuhkan pada agar miring yang mengandung pepton.
Setelah tumbuh ditutup dengan parafin steril untuk mencegah
penguapan dan membatasi penggunaan oksigen
3. Deep Freezing
Suhu Pendingin (°C) % sel setelah 24 jam % sel setelah 15 hari
-7 49 2
-30 52 41
4. Liofilisasi
pada cara ini sel-sel mikrobia disuspensikan pada medium
pembawa (suspending medium) untuk melindungin sel. Hasil
liofilisasi berupa tepung yang terdiri atsa sel mikrobia yang bersifat
liofilik.
5. Kultur Tanah
cara ini digunakan untuk mikrobia pembentuk spora (penicillium,
aspergillus, bacillus dan streptomyces. Suspensi spora pertama
diperoleh dengan menggunakan medium khusus.

More Related Content

Similar to MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Similar to MIKROBIOLOGI INDUSTRI (20)

Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)
 
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTABioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
 
Enzim i
Enzim iEnzim i
Enzim i
 
Bab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9iBab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9i
 
Bioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganBioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang pangan
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Kelompok 5 bioteknologi
Kelompok 5 bioteknologiKelompok 5 bioteknologi
Kelompok 5 bioteknologi
 
Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3
 
KLP 1 BIOTEKNOLOGI & PERKEMBANGANNYA.pptx
KLP 1 BIOTEKNOLOGI & PERKEMBANGANNYA.pptxKLP 1 BIOTEKNOLOGI & PERKEMBANGANNYA.pptx
KLP 1 BIOTEKNOLOGI & PERKEMBANGANNYA.pptx
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah Bioteknologi
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologi
 
Bab 8 bioteknologi - Kelas 3 SMA
Bab 8   bioteknologi - Kelas 3 SMABab 8   bioteknologi - Kelas 3 SMA
Bab 8 bioteknologi - Kelas 3 SMA
 
Bab 5.ppt biotechnology ipa
Bab 5.ppt biotechnology ipaBab 5.ppt biotechnology ipa
Bab 5.ppt biotechnology ipa
 
Biotehnologi
BiotehnologiBiotehnologi
Biotehnologi
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industri
 

Recently uploaded

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

  • 1. MIKROBIOLOGI INDUSTRI  Mikrobiologi industri  merupakan usaha memanfaatkan mikroba sebagai komponen untuk industri atau mengikut sertakan mikrobia dalam proses.
  • 2. MIKROORGANISME DAN INDUSTRI  Dilihat dari sudut perindustrian MO pabrik zat Kimia, yg mampu melakukan perubahan yg dikehendaki.  MO merubah bahan mentah & beberapa komponen dari medium tempat tumbuhnya dan dapat dianggap sebagai substrat mengubah bahan mentah menjadi produk baru.
  • 3. SYARAT YG HARUS DIPENUHI BAGI PROSES MIKROBIOLOGI INDUSTRI 1. Organisme  harus dapat menghasilkan produk yg dikehendaki dalam jumlah yg cukup banyak, & mempunyai sifat-sifat yg stabil mampu tumbuh pesat & hebat serta tidak patogenik. 2. Medium termasuk substrat yg digunakan oleh organisme untuk membuat produk baru, murah, dan tersedia dalam jumlah yng banyak. 3. Hasil  Fermentasi industri dilakukan oleh tangki- tangki yg besar kapasitasnya dan dapat mencapai 200.000 lt
  • 4.
  • 5. PRODUK-PRODUK MIKROORGANISME INDUSTRI 1. Minuman beralkohol 2. Makanan Tambahan 3. Bahan Kimia Farmasi 4. Bahan Hayati (Vaksin dan Antiserum) 5. Bahan Kimia Industri
  • 6. BAKTERI YANG PENTING DLM FERMENTASI 1. Acetobacter aceti, berperan dlm produksi asam asetat, yang mengoksidasi alkohol sehingga menjadi asam asetat. 2. Acetobacter xylinum, mampu mensintesis selulosa dari gula yg dikonsumsi 3. Bacillius sp., awalnya sebagai penghasil enzim amilase dan kemudian berkembang untuk bioinsektisida 4. Bividobacterium sp., bersifat anaerob dan digunakan sebagai mikrobia probiotik 5. Lactobacillus sp., yang berperan dalam produksi as. Laktat dan fermentasi pangan probiotik.
  • 7. KHAMIR YANG PENTING DLM FERMENTASI 1. Saccharomyces cerevisiae, yang populer dalam pengolahan pangan. Telah banyak digunakan untuk produksi bir dan wine, juga digunakan sebagai pengembang roti (ragi roti). 2. Saccharomyes roxxi, khamir yang digunakan dalam pembuatan kecap dan berkontribusi dalam pembentukan aroma kecap
  • 8. KAPANG YANG PENTING DLM FERMENTASI 1. Aspergillus niger, digunakan dalam pembuatan asam sitrat. 2. Rhizopus oryzae, kapang penting dalam pembuatan tempe. 3. Monascus purpureus, penghasil warna alami ebagai pewarna makanan 4. Neurospora sitophila, merupakan sumber beta karoten, berperan dalam pembuatan oncom 5. Penicillium sp., dikenal kemampuannya dalam menghasilkan antibiotika
  • 9. 2. Sumber Mikroorganisme Industri Fermentasi 1. Diisolasi dari alam (tanah, air, tanaman, dll) 2. Koleksi kultur   Kultur siap dipakai  Dikelola oleh badan penelitian fermentasi/swasta  Hasilnya merupakan hasil isolasi secara terus- menerus  Ciri-Ciri Strain Mikroorganisme Unggul : 1. Strain unggul 2. Secara genetik, strain stabil 3. Strain dapat memproduksi sel vegetatif, spora atau unit-unit reproduksi lainnya 4. Strain mampu tumbuh dg cepat dan kuat saat diinokulasi 5. Strain dapat menghasilkan produk yg diinginkan dalam jangka waktu yg pendek dan tidak menghasilkan produk lain yg beracun 6. Strain mampu melindungi diri dari kontaminasi 7. Strain mampu disimpan dalam jangka waktu lama 8. Strain dapat menerima perubahan oleh bahan-bahan mutagenik lainnya. 1. Kriteria Mikroorganisme Industri Fermentasi
  • 10. ISOLASI MIKROBA UNTUK INDUSTRI  Kriteria mikroba untuk industri yang baik untuk diisolasi:  Nutrisi yang dibutuhkan murah dan mudah diperoleh  Suhu optimum dibawah 40oC  Proses: tidak memerlukan alat yang sukar dikendalikan  Mikroba stabil  Produktivitas cukup tinggi  Mudah memisahkan produk dari kultur
  • 11. KOLEKSI KULTUR UTAMA Koleksi kultur Negara National Collection of Type Cultures(NCTC) Inggris National Collection of Industrial and Marine Bacteria Ltd. (NCIB, NCMB) Inggris National Collection of Yeast Cultures (NCYC) Inggris Collection of International Mycological Institute (IMI) Inggris American Type Culture Collection (ATCC) Amerika Deutsche Sammlung von Mikroorganismen und Zelkulturen (DSM) Jerman Centraalbureau voor Schimmelcultures (CBS) Belanda Czechoslovak Collection of Microorganisms (CCM) Rep. Ceko Collection Nationale de Cultures de Microorganisms (CNCM) Perancis Japan Collection of Microorganisms Jepang Culture Collection of the Institute for Fermentation (IFO) Jepang
  • 12. METODE ISOLASI MIKROBA  Metoda isolasi:  Menggunakan seleksi terhadap karakteristik tertentu pengayaan  mempermudah proses isolasi  Tidak menggunakan seleksi terhadap karakteristik tertentu Isolasi secara acak  dilakukan penapisan Medium isolasi : memungkinkan ekspresi maksimum dari materi genetik isolat-isolat tersebut  Prosedur isolasi tergantung pada:  Jenis mikroba yang akan diisolasi  Biaya yang tersedia  Waktu
  • 13. ISOLASI DENGAN PENGAYAAN Beberapa metode isolasi dengan pengayaan 1. Metode kimia Manipulasi nutrien secara selektif untuk:  meningkatkan pertumbuhan organisme tertentu  menghambat anggota populasi alami (senyawa toksik) 2. Metode fisika  Manipulasi kondisi lingkungan seperti suhu, pH, dll.
  • 14. ISOLASI DENGAN PENGAYAAN (LANJUTAN..) 3. Metode biologis Memanfaatkan sifat organisme spt spesifisitas inang, patogenisitas thd hewan / tanaman, motilitas, ukuran, dll  mikroba berflagel dan non motil  agar semi solid  gliding bacteria  tumbuh cepat pd permukaan agar Agen pengaya Mikroba yang diseleksi “Guinea pig spleen” Legionella Darah tikus Streptococcus pneumoniae Tanaman tomat Pseudomonas solanacearum Jeruk Phytophthora sp. Mengumpan dengan keratin (rambut, bulu) Dermatophytes
  • 15. ISOLASI DENGAN PENGAYAAN (LANJUTAN..) 4. Senyawa toksik Digunakan dalam media pengaya untuk menghambat organisme yang tidak diinginkan dan menyeleksi organisme target Senyawa toksik selektif Indikator Kristal violet Menghambat bakteri gram (+) Brilliant green Mengisolasi koliform Menghambat B. substilis (1:4.000.000) dan E. coli (1:30.000) Bile Menyeleksi bakteri enterik Selenit Mengisolasi Salmonella dan menghambat koliform Telurit Menghambat bakteri gram (-) Mengisolasi corynebacteria dan streptococci 7,5% NaCl Mengisolasi Staphylococcus aureus Penisilin/Streptomisin Menghambat bakteri pada saat isolasi fungi / mycoplasma Aktidion Menghambat fungi
  • 16. ISOLASI TANPA SELEKSI KARAKTERISTIK Metode isolasi tanpa seleksi thd karakteristik tertentu Produk yang dihasilkan mikroba tidak memberikan sifat selektif untuk kepentingan isolasi Mikroba diisolasi secara acak Dikembangkan teknik untuk memisahkan secara cepat isolat-isolat yang memiliki karakteristik tertentu Medium untuk isolasi : memungkinkan ekspresi maksimal dari materi genetik isolat-isolat tersebut  media overproduksi
  • 17. MEDIA “OVER PRODUCTION” Panduan merancang media “overproduction” Memakai sejumlah media dengan berbagai faktor pembatas pertumbuhan (misal C,N,P,O) Untuk tiap media dengan nutrien yang terbatas, digunakan bermacam bentuk nutrien yang menyokong pertumbuhan Menggunakan nutrien pembatas pertumbuhan dalam bentuk polimer / kompleks Tidak menggunakan sumber C dan N yang dapat menyebabkan represi katabolit Memiliki kofaktor Menggunakan buffer
  • 18. METODE PEMISAHAN MIKROBA Pemisahan mikroba penghasil antibiotik Deteksi adanya senyawa antimikroba : agar yang mengandung mikroba uji  penghambatan m.o uji Pemahaman biosintesis dinding sel dan mekanisme kerja antibiotik  penisilin: inhibisi transpeptidase  enzym inhibitor assays Penapisan seny. penghambat -laktamase yang dpt digabung dg ampicilin  kombinasi agen terapeutik Deteksi senyawa yg memiliki aktivitas farmakologis dengan receptor-ligand binding assay  seny. penghambat enzim kunci atau sisi reseptor Perkembangan biologi molekuler, genetik, imunologi: reporter gene assay, molecular probe, ELISA, dll Pemisahan mikroba penghasil faktor pertumbuhan Contoh faktor pertumbuhan : asam amino, nukleotida Deteksi : stimulasi pertumbuhan bakteri auksotrof oleh isolat Pemisahan mikroba penghasil polisakarida Isolasi dari limbah yang banyak mengandung polisakarida Isolat diitumbuhkan pada media yang sesuai
  • 19. ISOLASI MIKROORGANISME  Strategi untuk memperoleh mikrooranisme yang sesuai dalam industri adalah memperolehnya dari lingkungan.  Isolat yang diperoleh kemudian dimurnikan dan ditumbuhkan pada medium padat. Sebagai kultur sediaan biasanya digunakan medium miring  Isolasi meliputi mendapatkan, memurnikan, identifikasi dan pengujian produksi
  • 20. PERBAIKAN STRAIN DAN MUTASI GENETIK  Perbaikan strain dilakukan untuk memperoleh mikrobia yang : 1. Stabil secara genetik 2. Efisien dalam produksi 3. Tidak membutuhkan faktor tumbuh 4. Dapat menggunakan berbagai sumber karbon yang ekonomis 5. Dapat dilakukan rekayasa genetik 6. Aman, tidak patogen
  • 21. PENYIMPANAN KULTUR 1. Ekstrak Tanah Agar agar lunak (3g/L) yang mengandung ekstrak tanah (1kg tanah subur dalam 2L air dan disterilkan selama 1 jam pada suhu 130°C kemudian disaring). Inokulasi secara tusuk pd bagian tengah, setelah tumbuh disimpan pada suhu 4°C. 2. Agar Miring dengan Parafin Kultur ditumbuhkan pada agar miring yang mengandung pepton. Setelah tumbuh ditutup dengan parafin steril untuk mencegah penguapan dan membatasi penggunaan oksigen 3. Deep Freezing Suhu Pendingin (°C) % sel setelah 24 jam % sel setelah 15 hari -7 49 2 -30 52 41
  • 22. 4. Liofilisasi pada cara ini sel-sel mikrobia disuspensikan pada medium pembawa (suspending medium) untuk melindungin sel. Hasil liofilisasi berupa tepung yang terdiri atsa sel mikrobia yang bersifat liofilik. 5. Kultur Tanah cara ini digunakan untuk mikrobia pembentuk spora (penicillium, aspergillus, bacillus dan streptomyces. Suspensi spora pertama diperoleh dengan menggunakan medium khusus.