SlideShare a Scribd company logo
LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS
FAKULTAS PETERNAKAN UNPAD
2011
BIOSECURITY DAN MANAJEMEN
BREEDING
PENDAHULUAN
Masalah penyakit merupakan gangguan dan ancaman
terbesar dalam usaha peningkatan produksi ternak ayam.

Maka, perlu dilakukan berbagai usaha untuk mencegah
terjangkitnya penyakit yaitu salah satunya dengan
melaksanakan program biosecurity .
BIOSECURITY
• Biosecurity dapat diartikan sebagai segala usaha
yang dilakukan untuk mencegah masuknya
infeksi bibit penyakit ke dalam area farm
• Biosecurity terdiri atas tiga komponen yaitu :
– biosecurity konseptual
– biosecurity struktural
– biosecurity operasional.
• Biosecurity konseptual
 Merupakan program pencegahan penyakit
yang meliputi pemilihan lokasi farm di daerah tertentu
yang bertujuan untuk memisahkan populasi ayam
berdasarkan jenis ayam atau umur ayam, dan
menghindari kontak dengan unggas liar
• Biosecurity struktural
 biosecurity tingkat kedua yang meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan tataletak (lay-out) peternakan
• Biosecurity operasional
 Merupakan prosedur manajemen dan rutin yang
dimaksudkan untuk mencegah kejadian dan
penyebaran infeksi di dalam komplek peternakan.
Beberapa hal yang mempengaruhi
program biosecurity didalam suatu
perusahaan ternak, antara lain :
• Lokasi dan Rancangan
• Penanganan air dan pakan
Lokasi dan Rancangan
• Kandang sebaiknya terletak pada lokasi khusus peternakan
• Gerbang dan pintu harus selalu dalam keadaan tertutup
• Lantai kandang terbuat dari semen agar mudah didesinfeksi
• Dinding dan pintu tahan tikus dan hewan liar
• Tempat minum tertutup (nipple) lebih baik dari sistim terbuka
(paralon)
• Gunakan waring agar serangga, burung dan hewan liar lainnya
tidak masuk area kandang
Lokasi Farm
• Farm parent jaraknya 5 mil dari farm komersil
• Flock yang belum dewasa jarak 2 mil , Broiler 0,5 – 1 mil
• Lokasi jauh untuk membatasi kendaraan dan manusia
• Lokasi jauh untuk mencegah burung liar, hean liar da angin
menyebarkan penyakit
Layout & Design Farm
• Sistim all in all out untuk mengosongkan kandang dan
kontaminasi
• Peternakan petelur yang multiple brooding, mengkarantina
setiap kandang, pekerja mengganti pakaian , sepatu, mandi
• Kandang sebaiknya 30 m dari pagar
Penanganan air dan pakan
• Supaya kualitas air terjaga diperlukan pemeriksaan kimiawi
maupun bakteriologi, karena air merupakan sumber infeksi
bacterial (salmonelosis) dan kontaminasi jamur.
Air bebas penyakit , beri chlorine 2 ppm
• Langkah awal program biosecurity pakan :
1. Hindari kontaminasi setelah pengiriman
2. Bersihkan dari debu ----- menarik serangga, tikus
3. Ruang ransum dibersihkan sebelum diisi ransum baru
4. Tempatkan silo pakan di pagar untuk parent
5. Pengemudi dan pegawai yang menangani ransum paham
prinsif kerja program biosecurity
Objek-objek biosecurity
a. Manusia
b. Barang
c. Kendaraan
d. Areal perkandangan
a. Manusia
 Bagi yang akan masuk ke area
farm harus melewati prosedur
sanitasi
 Salah satu prosedur sanitasinya
ialah tata cara masuk kedalam
spray desinfektan seperti
Flow Chart berikut :
shower room
Entrance
Take All Clothes Off
Spraying Room
Shower Room
Use Farm Uniform
Exit
flow Chart Masuk ke Ruang Desinfektan
b. Barang
 Sebelum memasuki areal farm barang harus di disinfeksi
terlebih dahulu
 Untuk barang anti air dapat menggunakan kotak ultraviolet
yang disediakan.
c. Kendaraan
 Kendaraan Truk pengantar Pullet, telur harus dibersihkan
dan didisinfeksi terlebih dulu sebelum dan sesudah masuk
dengan melewati car spray saat akan masuk
 Truk pengangkut pakan merupakan bahaya utama karena
mereka membawa dari farm satu ke farm yang lain.
Jika tidak mungkin untuk didisinfektan, maka truk & sopir
tidak masuk farm (pakan dibongkar diluar area pagar)
d. Areal perkandangan
 Sebaiknya di rawat dengan menerapkan program
biosecurity yang benar, meliputi :
- Menjaga kebersihan sekitar dng mencegah rumput/gulma tumbuh
- Gunakan racun tikus dan semprot insektisida untuk membasmi
hewan liar seperti tikus dan kumbang
- Pasang waring disekitar pintu masuk untuk mencegah masuknya
debu, serangga dan burung liar
- Membakar ayam mati/ bangkai dengan incenerator
Persiapan Kandang
1. Penyemprotan Desintektan Pertama
2. Basmi Tikus
3. Keluarkan Peralatan Kandang seperti :
• Feeder betina dan jantan,
• Sangkar digantung,
• Alas sangkar,
• Semua Peralatan simpan digudang
kandang.
4. Angkat Pupuk/feeces
5. Penyemprot Desinfectant kedua,
6. Sapu sisa pupuk
7. Cuci kandang
8. Repair Lantai + Kapur dinding kandang
9. Pasang slat
10. Semprot desinfektan ke tiga,
11. Pembersihan kandang dan lingkungan
BREEDING MAGEMENT
12. Pengecekan alat – alat, seperti pipa nipple,
blower hood, frame kipas dan panel box
13. Pemasangan cell pad
14. Pemasangan Tirai
15. Penyemprotan desinfectant keempat
16. Semprot Formalin 10%
17. Tabur kapur hidup, dalam kandang 10
karung dan luar kandang 5 karung
18. Pemasangan peralatan makanan
19. Pemasangan cover slat sekam
20. Tabur sekam
21. Pemasangan waring + Chick Guard
22. Pemasangan tudung blower
23. Pemasangan instalasi gasolec
24. Memasukan Peralatan DOC, seperti feed
tray dan gallon
25. Semprot desinfektan kelima,
26. Semprot desinfektan keenam,
27. Selama kandang ditutup dilakukan
pembersihan dilingkungan kandang.
Persiapan Penerimaan DOC
• Gasolec dinyalakan 3 jam sebelum DOC datang,
• Temperatur litter dan lantai minimal 30 ⁰ C ideal 33 ⁰ C,
• Gasolec dalam kondisi menyala dengan baik,
• Feeder tray, gallon dan nipple sudah tersedia dengan
cukup,
• Gallon telah diisi larutan antibiotik (Quinabik) 500ml
(20 gr / 150 lt),
• Pemakaian kertas koran dibawah nipple dengan
pemberian pakan selama dua hari,
• Pasang temperatur tiap brooder + form record suhu.
Persiapan Penerimaan DOC
Prosedur Penerimaan DOC
Pengecekan Surat
Jalan
Menurunkan DOC
Menimbang DOC 5 %
Memasukan DOC ke
dalam kandang
Vaksinasi IBH
DOC diberikan minum
yang mengandung
antibiotik (Quinabik)
Manajemen Brooder
Meliputi penempatan DOC berdasarkan jenis kelamin
dan untuk men-design suatu tempat pemeliharan
yang menyerupai induk dari anak ayam
 Dihari pertama area brooder diisi 50 ekor/m2, dan
untuk hari selanjutnya terjadi pelebaran sekat (chick
guard), Sesuai dengan pertumbuhan bobot badan
ayam bersangkutan.
Temperatur Fase Brooding
Umur Suhu Brooding
(hari) (⁰C)
1 – 2 32 – 33
3 – 7 31 – 32
7 – 14 30 – 31
14 – 21 29 – 30
21 – 28 28 – 29
Persiapan Penerimaan DOC
• Setiap kandang dilakukan pembagian brooder untuk jantan
dan betina, sehingga dalam pemeliharaan pada fase brooding
dan growing terpisah.
Pembagian Brooder dalam Kandang
Pemberian Ransum
• Program pemberian ransum dibuat berdasarkan standar
keperluan ayam yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Jumlah keperluan ransum didasarkan pada tuntutan per ekor
ayam per hari (gr) dikenal dengan point feed.
• Ayam berumur 1-21 hari menggunakan feeder chick/feeder tray
• Apabila ayam tinggi badannya sudah mencukupi untuk makan pada
hanging feeder, maka feeder chick diganti dengan round feeder atau
hanging feeder.
Umur 1-7 hari
adalah 23
gram/ekor/hari
Umur 8-14 hari
Adalah 27
gram/ekor/hari
Umur 15-21 hari
adalah 30
gram/ekor/hari
Umur 21-28
hari adalah 33
gram/ekor/hari.
Feeder Dan Wáter Space Ayam Jantan Selama Fase Brooder
Betina Jantan
Floor space: 10,8 10,8
Feeder space:
Chain (cm/ekor) 5.0 5
Tube (ekor) 20 – 30 20 – 30
Feeder tray (ekor) 21 21
• Water space:
Gallon drinker (ekor) 42 42
• Nipples (ekor) 10 – 12 10 – 12
Pemberian Pakan
Pemberian Minum
• Pemberian air minum pada fase brooding diberikan
secara ad-libitum tetapi terkontrol dengan
menggunakan nipple dan round waterer / gallon.
• Umur 1-5 hari ayam diberikan air minum dengan
menggunakan round waterer / gallon putih selain
nipple system dan selanjutnya system pemberian air
minum hanya melalui nipple.
• Pemberian air minum melalui gallon putih adalah
untuk pemberian antibiotik dan nopstres selama 5 hari
Pemberian Minum
• Pemotongan jari kaki bagian belakang pada ayam jantan
dilakukan di hatchery pada saat DOC.
• Pemotongan jari kaki belakang dimaksudkan agar kuku dan
jari kaki ternak tidak tumbuh karena kalau tumbuh dengan
baik sampai dewasa biasanya pada saat kawin akan melukai
punggung betinanya.
Pemotongan Jari Kaki Bagian Belakang
(Males Toe Clipped)
Pemotongan Paruh (debeaking)
 Dilaksanakan pada umur 6
hari oleh karyawan kandang
yang berpengalaman.
 Pisau yang tajam/masih baru
(1 Pisau untuk 1000 ekor)
 Dengan sangat hati-hati dan
teliti (maksimum 1/3 yang
dipotong)
Grading
• Grading merupakan teknik untuk
meningkatkan keseragaman ayam baik dari
bobot badan maupun keseragamaan
kerangka tubuh.
• Grading yang biasa dilakukan untuk anak
ayam ialah :
 Grading Visual, &
 Grading Total.
• Setiap diadakan Vaksinasi juga sambil dilakukan seleksi anak
ayam
• Sewaktu Vaksin ND/IB juga dilakukan grading ayam
• Ayam kecil hasil seleksi dipisahkan dan disimpan di pen kecil.
• Grading total dilakukan umur 19 hari dan langsung
ditempatkan penuh satu kandang berdasarkan grade masing-
masing.
Beberapa hal yang dilakukan pada saat grading, yaitu:
Grading
Saat Vaksin
sambil
melakukan
grading ayam
Ayam kecil
Setiap Vaksin seleksi anak ayam
4 jam setelah terima DOC; semua
DOC harus terisi penuh
temboloknya
Grading Berdasarkan Pen
PEN 1
Besar
PEN 2
Kecil
PEN 3
Jantan
PEN 4
Sedang
PEN 5
Sedang
PEN 6
Sedang
• Jumlah ayam jantan sex ratio dengan betina dari total awal
penerimaan DOC sebanyak 15% jantan dapat dipresentasekan
sebagai berikut:
– Umur 7 -14 hari seleksi ; tinggal 14.5 % jantan
– Umur 20 minggu tinggal 13% jantan
– Umur 30 minggu tinggal 12-12.5% jantan
– Umur 60 minggu tinggal 9% jantan
Grading
Biosecurity breeding

More Related Content

What's hot

Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Tata Naipospos
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Tata Naipospos
 
Lingkungan danTingkah Laku Ternak.ppt
Lingkungan danTingkah Laku Ternak.pptLingkungan danTingkah Laku Ternak.ppt
Lingkungan danTingkah Laku Ternak.ppt
aria800212
 
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
Tata Naipospos
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Tata Naipospos
 
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Tata Naipospos
 
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Tata Naipospos
 
Perkandangan
Perkandangan Perkandangan
Perkandangan
BBPP_Batu
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Rahardi Gautama
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Proses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur TetasProses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur Tetas
Lusia Komala Widiastuti
 
Susu
SusuSusu
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tata Naipospos
 
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxKapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
FadilidrusFadil
 
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakosoPenyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Nusdianto Triakoso
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Tata Naipospos
 
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
SIlfani Sabila
 

What's hot (20)

Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
 
Lingkungan danTingkah Laku Ternak.ppt
Lingkungan danTingkah Laku Ternak.pptLingkungan danTingkah Laku Ternak.ppt
Lingkungan danTingkah Laku Ternak.ppt
 
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
 
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
Risiko Masuknya Virus PMK Melalui Importasi Ternak Ruminansia Besar Dari Braz...
 
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
 
Perkandangan
Perkandangan Perkandangan
Perkandangan
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Proses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur TetasProses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur Tetas
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
 
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxKapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
 
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakosoPenyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
 
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 

Similar to Biosecurity breeding

AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3
PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3
PPGhybrid3
 
Budidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungBudidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampung
Ainun Nadhifa
 
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
TazmanianDevilz
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Syartiwidya Syariful
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
Benmart Manalu
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
YuziNosfris
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingIr. Zakaria, M.M
 
manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
Fhie-fhiedz Saguphritz
 
Materi ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dk
Materi ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dkMateri ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dk
Materi ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dk
DediKusmana2
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
Inoy Trisnaini
 
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi 5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
Alat Alat Laboratorium [dot] com
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
WahyuSholehudin
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Syartiwidya Syariful
 
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Surianim Azmi
 
Copy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang bekuCopy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang bekuAsif Yahya
 
Kod amali udang beku
Kod amali udang bekuKod amali udang beku
Kod amali udang beku
Asif Yahya
 
Cara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izayCara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izay
nizar zulfi
 

Similar to Biosecurity breeding (20)

AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3
 
Budidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungBudidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampung
 
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
 
Ayam pedaging
Ayam pedagingAyam pedaging
Ayam pedaging
 
Materi ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dk
Materi ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dkMateri ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dk
Materi ajar berbasis problem based learning m5 kb3 dk
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
 
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi 5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
 
Copy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang bekuCopy of kod amali udang beku
Copy of kod amali udang beku
 
Kod amali udang beku
Kod amali udang bekuKod amali udang beku
Kod amali udang beku
 
Cara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izayCara pengembang biakan sutera by izay
Cara pengembang biakan sutera by izay
 

More from Muhammad Eko

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Muhammad Eko
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutrition
Muhammad Eko
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guide
Muhammad Eko
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
Muhammad Eko
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
Muhammad Eko
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feeding
Muhammad Eko
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Muhammad Eko
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feeding
Muhammad Eko
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]
Muhammad Eko
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Muhammad Eko
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition development
Muhammad Eko
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technology
Muhammad Eko
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicks
Muhammad Eko
 
hatchery design
hatchery designhatchery design
hatchery design
Muhammad Eko
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
Muhammad Eko
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
Muhammad Eko
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
Muhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
Muhammad Eko
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Muhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
Muhammad Eko
 

More from Muhammad Eko (20)

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutrition
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guide
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feeding
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultry
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feeding
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition development
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technology
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicks
 
hatchery design
hatchery designhatchery design
hatchery design
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 

Biosecurity breeding

  • 1. LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS FAKULTAS PETERNAKAN UNPAD 2011 BIOSECURITY DAN MANAJEMEN BREEDING
  • 2. PENDAHULUAN Masalah penyakit merupakan gangguan dan ancaman terbesar dalam usaha peningkatan produksi ternak ayam.  Maka, perlu dilakukan berbagai usaha untuk mencegah terjangkitnya penyakit yaitu salah satunya dengan melaksanakan program biosecurity .
  • 3. BIOSECURITY • Biosecurity dapat diartikan sebagai segala usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya infeksi bibit penyakit ke dalam area farm • Biosecurity terdiri atas tiga komponen yaitu : – biosecurity konseptual – biosecurity struktural – biosecurity operasional.
  • 4. • Biosecurity konseptual  Merupakan program pencegahan penyakit yang meliputi pemilihan lokasi farm di daerah tertentu yang bertujuan untuk memisahkan populasi ayam berdasarkan jenis ayam atau umur ayam, dan menghindari kontak dengan unggas liar • Biosecurity struktural  biosecurity tingkat kedua yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan tataletak (lay-out) peternakan • Biosecurity operasional  Merupakan prosedur manajemen dan rutin yang dimaksudkan untuk mencegah kejadian dan penyebaran infeksi di dalam komplek peternakan.
  • 5. Beberapa hal yang mempengaruhi program biosecurity didalam suatu perusahaan ternak, antara lain : • Lokasi dan Rancangan • Penanganan air dan pakan
  • 6. Lokasi dan Rancangan • Kandang sebaiknya terletak pada lokasi khusus peternakan • Gerbang dan pintu harus selalu dalam keadaan tertutup • Lantai kandang terbuat dari semen agar mudah didesinfeksi • Dinding dan pintu tahan tikus dan hewan liar • Tempat minum tertutup (nipple) lebih baik dari sistim terbuka (paralon) • Gunakan waring agar serangga, burung dan hewan liar lainnya tidak masuk area kandang
  • 7. Lokasi Farm • Farm parent jaraknya 5 mil dari farm komersil • Flock yang belum dewasa jarak 2 mil , Broiler 0,5 – 1 mil • Lokasi jauh untuk membatasi kendaraan dan manusia • Lokasi jauh untuk mencegah burung liar, hean liar da angin menyebarkan penyakit Layout & Design Farm • Sistim all in all out untuk mengosongkan kandang dan kontaminasi • Peternakan petelur yang multiple brooding, mengkarantina setiap kandang, pekerja mengganti pakaian , sepatu, mandi • Kandang sebaiknya 30 m dari pagar
  • 8. Penanganan air dan pakan • Supaya kualitas air terjaga diperlukan pemeriksaan kimiawi maupun bakteriologi, karena air merupakan sumber infeksi bacterial (salmonelosis) dan kontaminasi jamur. Air bebas penyakit , beri chlorine 2 ppm • Langkah awal program biosecurity pakan : 1. Hindari kontaminasi setelah pengiriman 2. Bersihkan dari debu ----- menarik serangga, tikus 3. Ruang ransum dibersihkan sebelum diisi ransum baru 4. Tempatkan silo pakan di pagar untuk parent 5. Pengemudi dan pegawai yang menangani ransum paham prinsif kerja program biosecurity
  • 9. Objek-objek biosecurity a. Manusia b. Barang c. Kendaraan d. Areal perkandangan
  • 10. a. Manusia  Bagi yang akan masuk ke area farm harus melewati prosedur sanitasi  Salah satu prosedur sanitasinya ialah tata cara masuk kedalam spray desinfektan seperti Flow Chart berikut : shower room
  • 11. Entrance Take All Clothes Off Spraying Room Shower Room Use Farm Uniform Exit flow Chart Masuk ke Ruang Desinfektan
  • 12. b. Barang  Sebelum memasuki areal farm barang harus di disinfeksi terlebih dahulu  Untuk barang anti air dapat menggunakan kotak ultraviolet yang disediakan. c. Kendaraan  Kendaraan Truk pengantar Pullet, telur harus dibersihkan dan didisinfeksi terlebih dulu sebelum dan sesudah masuk dengan melewati car spray saat akan masuk  Truk pengangkut pakan merupakan bahaya utama karena mereka membawa dari farm satu ke farm yang lain. Jika tidak mungkin untuk didisinfektan, maka truk & sopir tidak masuk farm (pakan dibongkar diluar area pagar)
  • 13. d. Areal perkandangan  Sebaiknya di rawat dengan menerapkan program biosecurity yang benar, meliputi : - Menjaga kebersihan sekitar dng mencegah rumput/gulma tumbuh - Gunakan racun tikus dan semprot insektisida untuk membasmi hewan liar seperti tikus dan kumbang - Pasang waring disekitar pintu masuk untuk mencegah masuknya debu, serangga dan burung liar - Membakar ayam mati/ bangkai dengan incenerator
  • 14. Persiapan Kandang 1. Penyemprotan Desintektan Pertama 2. Basmi Tikus 3. Keluarkan Peralatan Kandang seperti : • Feeder betina dan jantan, • Sangkar digantung, • Alas sangkar, • Semua Peralatan simpan digudang kandang. 4. Angkat Pupuk/feeces 5. Penyemprot Desinfectant kedua, 6. Sapu sisa pupuk 7. Cuci kandang 8. Repair Lantai + Kapur dinding kandang 9. Pasang slat 10. Semprot desinfektan ke tiga, 11. Pembersihan kandang dan lingkungan BREEDING MAGEMENT
  • 15. 12. Pengecekan alat – alat, seperti pipa nipple, blower hood, frame kipas dan panel box 13. Pemasangan cell pad 14. Pemasangan Tirai 15. Penyemprotan desinfectant keempat 16. Semprot Formalin 10% 17. Tabur kapur hidup, dalam kandang 10 karung dan luar kandang 5 karung 18. Pemasangan peralatan makanan 19. Pemasangan cover slat sekam 20. Tabur sekam 21. Pemasangan waring + Chick Guard 22. Pemasangan tudung blower 23. Pemasangan instalasi gasolec 24. Memasukan Peralatan DOC, seperti feed tray dan gallon 25. Semprot desinfektan kelima, 26. Semprot desinfektan keenam, 27. Selama kandang ditutup dilakukan pembersihan dilingkungan kandang.
  • 16. Persiapan Penerimaan DOC • Gasolec dinyalakan 3 jam sebelum DOC datang, • Temperatur litter dan lantai minimal 30 ⁰ C ideal 33 ⁰ C, • Gasolec dalam kondisi menyala dengan baik, • Feeder tray, gallon dan nipple sudah tersedia dengan cukup, • Gallon telah diisi larutan antibiotik (Quinabik) 500ml (20 gr / 150 lt), • Pemakaian kertas koran dibawah nipple dengan pemberian pakan selama dua hari, • Pasang temperatur tiap brooder + form record suhu.
  • 18. Prosedur Penerimaan DOC Pengecekan Surat Jalan Menurunkan DOC Menimbang DOC 5 % Memasukan DOC ke dalam kandang Vaksinasi IBH DOC diberikan minum yang mengandung antibiotik (Quinabik)
  • 19. Manajemen Brooder Meliputi penempatan DOC berdasarkan jenis kelamin dan untuk men-design suatu tempat pemeliharan yang menyerupai induk dari anak ayam  Dihari pertama area brooder diisi 50 ekor/m2, dan untuk hari selanjutnya terjadi pelebaran sekat (chick guard), Sesuai dengan pertumbuhan bobot badan ayam bersangkutan.
  • 20. Temperatur Fase Brooding Umur Suhu Brooding (hari) (⁰C) 1 – 2 32 – 33 3 – 7 31 – 32 7 – 14 30 – 31 14 – 21 29 – 30 21 – 28 28 – 29 Persiapan Penerimaan DOC
  • 21. • Setiap kandang dilakukan pembagian brooder untuk jantan dan betina, sehingga dalam pemeliharaan pada fase brooding dan growing terpisah. Pembagian Brooder dalam Kandang
  • 22. Pemberian Ransum • Program pemberian ransum dibuat berdasarkan standar keperluan ayam yang telah ditentukan oleh perusahaan. Jumlah keperluan ransum didasarkan pada tuntutan per ekor ayam per hari (gr) dikenal dengan point feed. • Ayam berumur 1-21 hari menggunakan feeder chick/feeder tray • Apabila ayam tinggi badannya sudah mencukupi untuk makan pada hanging feeder, maka feeder chick diganti dengan round feeder atau hanging feeder. Umur 1-7 hari adalah 23 gram/ekor/hari Umur 8-14 hari Adalah 27 gram/ekor/hari Umur 15-21 hari adalah 30 gram/ekor/hari Umur 21-28 hari adalah 33 gram/ekor/hari.
  • 23. Feeder Dan Wáter Space Ayam Jantan Selama Fase Brooder Betina Jantan Floor space: 10,8 10,8 Feeder space: Chain (cm/ekor) 5.0 5 Tube (ekor) 20 – 30 20 – 30 Feeder tray (ekor) 21 21 • Water space: Gallon drinker (ekor) 42 42 • Nipples (ekor) 10 – 12 10 – 12 Pemberian Pakan
  • 24. Pemberian Minum • Pemberian air minum pada fase brooding diberikan secara ad-libitum tetapi terkontrol dengan menggunakan nipple dan round waterer / gallon. • Umur 1-5 hari ayam diberikan air minum dengan menggunakan round waterer / gallon putih selain nipple system dan selanjutnya system pemberian air minum hanya melalui nipple. • Pemberian air minum melalui gallon putih adalah untuk pemberian antibiotik dan nopstres selama 5 hari
  • 26. • Pemotongan jari kaki bagian belakang pada ayam jantan dilakukan di hatchery pada saat DOC. • Pemotongan jari kaki belakang dimaksudkan agar kuku dan jari kaki ternak tidak tumbuh karena kalau tumbuh dengan baik sampai dewasa biasanya pada saat kawin akan melukai punggung betinanya. Pemotongan Jari Kaki Bagian Belakang (Males Toe Clipped)
  • 27. Pemotongan Paruh (debeaking)  Dilaksanakan pada umur 6 hari oleh karyawan kandang yang berpengalaman.  Pisau yang tajam/masih baru (1 Pisau untuk 1000 ekor)  Dengan sangat hati-hati dan teliti (maksimum 1/3 yang dipotong)
  • 28. Grading • Grading merupakan teknik untuk meningkatkan keseragaman ayam baik dari bobot badan maupun keseragamaan kerangka tubuh. • Grading yang biasa dilakukan untuk anak ayam ialah :  Grading Visual, &  Grading Total.
  • 29. • Setiap diadakan Vaksinasi juga sambil dilakukan seleksi anak ayam • Sewaktu Vaksin ND/IB juga dilakukan grading ayam • Ayam kecil hasil seleksi dipisahkan dan disimpan di pen kecil. • Grading total dilakukan umur 19 hari dan langsung ditempatkan penuh satu kandang berdasarkan grade masing- masing. Beberapa hal yang dilakukan pada saat grading, yaitu:
  • 30. Grading Saat Vaksin sambil melakukan grading ayam Ayam kecil Setiap Vaksin seleksi anak ayam 4 jam setelah terima DOC; semua DOC harus terisi penuh temboloknya
  • 31. Grading Berdasarkan Pen PEN 1 Besar PEN 2 Kecil PEN 3 Jantan PEN 4 Sedang PEN 5 Sedang PEN 6 Sedang
  • 32. • Jumlah ayam jantan sex ratio dengan betina dari total awal penerimaan DOC sebanyak 15% jantan dapat dipresentasekan sebagai berikut: – Umur 7 -14 hari seleksi ; tinggal 14.5 % jantan – Umur 20 minggu tinggal 13% jantan – Umur 30 minggu tinggal 12-12.5% jantan – Umur 60 minggu tinggal 9% jantan Grading

Editor's Notes

  1. Setiap brooder harus ada pen unyil dengan sekatan waring, setelah turun sekam pen macan permanen (BRC) harus langsung digunakan dengan menggunakan pengaman dari jaring vaksin, jangan menggunakan kawat loket.