Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut, termasuk karakteristiknya, klasifikasi, sifat fisik, kimia, dan biologi, serta interaksinya. Juga dibahas mengenai pengelolaan tanah gambut untuk pertanian dan kehutanan secara berkelanjutan agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut, termasuk karakteristiknya, klasifikasi, sifat fisik, kimia, dan biologi, serta interaksinya. Juga dibahas mengenai pengelolaan tanah gambut untuk pertanian dan kehutanan secara berkelanjutan agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang udara tanah, termasuk komposisi, pergerakan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Udara tanah berisi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroorganisme. Pergerakan udara tanah dipengaruhi oleh proses difusi, aliran massa gas, dan air hujan.
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan untuk melakukan evaluasi lahan berdasarkan data hasil pemetaan skala 1:50.000 untuk menentukan kelas kesesuaian lahan terhadap berbagai komoditas pertanian. Buku ini juga menjelaskan prosedur evaluasi lahan, asumsi-asumsi yang digunakan, dan contoh penilaian kesesuaian lahan.
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, tekanan, dan kelembaban udara serta pengaruhnya terhadap tanaman. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis dan respirasi serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional).
Laporan praktikum ilmu gulma mendiskusikan percobaan dormansi biji gulma pada berbagai jenis tanah. Percobaan menunjukkan bahwa jenis gulma yang mengalami pematahan dormansi berbeda di setiap tanah. Tanah pekarangan memiliki jumlah gulma terbanyak sedangkan tanah sawah tidak menunjukkan pematahan dormansi. Secara umum, tidak ada pengaruh nyata jenis tanah terhadap pematahan dormansi biji gulma.
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat biologi tanah pada lahan hutan dan non-hutan. Ia menjelaskan definisi biologi tanah dan organisme tanah, jenis dan klasifikasi organisme tanah, sumber bahan organik, dan pengaruh bahan organik terhadap sifat biologi tanah. Penelitian dilakukan untuk menganalisis sifat tanah di kebun kopi di Sumatera Utara. Hasilnya menunjukkan adanya variasi ketinggian, su
Dokumen tersebut membahas tentang kesuburan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesuburan tanah didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman dan lingkungan seperti iklim, sifat tanah, dan ketersediaan unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri atas makron
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran intensitas radiasi dan lama penyinaran surya menggunakan alat solarimeter dan kertas pias. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa lama penyinaran terpanjang terjadi pada kertas pias kelompok empat yaitu 4,5 jam, sedangkan yang terpendek pada kelompok dua yaitu 1,5 jam. Perbedaan ini disebabkan oleh keadaan langit yang berawan atau cerah saat pengukuran.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi tanah dan proses pembentukan tanah. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan oleh faktor iklim, organisme, dan relief melalui proses fisika, kimia, dan biologi. Tanah merupakan habitat bagi berbagai mikroorganisme yang berperan dalam siklus nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan dan pengangkutan air pada tanaman. Penyerapan air dapat terjadi secara aktif maupun pasif, sedangkan pengangkutannya dipengaruhi oleh tekanan akar, transpirasi, dan kohesi air. Penyerapan pasif lebih penting dibanding aktif karena beberapa keterbatasan penyerapan aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang udara tanah, termasuk komposisi, pergerakan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Udara tanah berisi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroorganisme. Pergerakan udara tanah dipengaruhi oleh proses difusi, aliran massa gas, dan air hujan.
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan untuk melakukan evaluasi lahan berdasarkan data hasil pemetaan skala 1:50.000 untuk menentukan kelas kesesuaian lahan terhadap berbagai komoditas pertanian. Buku ini juga menjelaskan prosedur evaluasi lahan, asumsi-asumsi yang digunakan, dan contoh penilaian kesesuaian lahan.
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, tekanan, dan kelembaban udara serta pengaruhnya terhadap tanaman. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis dan respirasi serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional).
Laporan praktikum ilmu gulma mendiskusikan percobaan dormansi biji gulma pada berbagai jenis tanah. Percobaan menunjukkan bahwa jenis gulma yang mengalami pematahan dormansi berbeda di setiap tanah. Tanah pekarangan memiliki jumlah gulma terbanyak sedangkan tanah sawah tidak menunjukkan pematahan dormansi. Secara umum, tidak ada pengaruh nyata jenis tanah terhadap pematahan dormansi biji gulma.
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat biologi tanah pada lahan hutan dan non-hutan. Ia menjelaskan definisi biologi tanah dan organisme tanah, jenis dan klasifikasi organisme tanah, sumber bahan organik, dan pengaruh bahan organik terhadap sifat biologi tanah. Penelitian dilakukan untuk menganalisis sifat tanah di kebun kopi di Sumatera Utara. Hasilnya menunjukkan adanya variasi ketinggian, su
Dokumen tersebut membahas tentang kesuburan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesuburan tanah didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman dan lingkungan seperti iklim, sifat tanah, dan ketersediaan unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri atas makron
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran intensitas radiasi dan lama penyinaran surya menggunakan alat solarimeter dan kertas pias. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa lama penyinaran terpanjang terjadi pada kertas pias kelompok empat yaitu 4,5 jam, sedangkan yang terpendek pada kelompok dua yaitu 1,5 jam. Perbedaan ini disebabkan oleh keadaan langit yang berawan atau cerah saat pengukuran.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi tanah dan proses pembentukan tanah. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan oleh faktor iklim, organisme, dan relief melalui proses fisika, kimia, dan biologi. Tanah merupakan habitat bagi berbagai mikroorganisme yang berperan dalam siklus nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan dan pengangkutan air pada tanaman. Penyerapan air dapat terjadi secara aktif maupun pasif, sedangkan pengangkutannya dipengaruhi oleh tekanan akar, transpirasi, dan kohesi air. Penyerapan pasif lebih penting dibanding aktif karena beberapa keterbatasan penyerapan aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang pelapukan dan jenis-jenis tanah. Pelapukan adalah proses dekomposisi batuan di permukaan bumi akibat faktor fisik, kimia, dan biologi yang menghasilkan tanah. Komposisi tanah dipengaruhi oleh batuan induk dan proses pembentukannya. Ada berbagai jenis tanah seperti tanah vulkanik, organosol, aluvial, dan litosol.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, dan dampaknya. Pencemaran tanah disebabkan oleh limbah domestik, industri, dan pertanian yang meresap ke tanah. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia akibat paparan zat berbahaya, serta perubahan ekosistem tanah yang dapat memengaruhi rantai makanan. Untuk mencegahnya perlu dilakukan remediasi tanah dan bioremediasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, dan dampaknya. Pencemaran tanah disebabkan oleh limbah domestik, industri, dan pertanian seperti sampah, limbah cair, sisa pupuk dan pestisida. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia dan ekosistem akibat perubahan kimiawi tanah. Untuk mencegahnya perlu remediasi tanah dan bioremediasi untuk membersihkan zat pencemar menjadi bahan
Dokumen tersebut membahas tentang faktor abiotik tanah dan topografi. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi tanah seperti tekstur, suhu, udara, dan air, pengaruh tanah terhadap makhluk hidup, serta pengaruh topografi terhadap pembentukan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, dampaknya, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran tanah. Pencemaran tanah umumnya disebabkan oleh limbah industri, kebocoran bahan kimia, penggunaan pestisida berlebihan, dan masuknya air permukaan tercemar ke tanah. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia dan ekosistem. Upaya yang dapat dilakukan
1. Daur biogeokimia melibatkan perubahan bentuk kimia unsur-unsur dalam ekosistem melalui proses biologis dan geologis antara bentuk organik dan anorganik.
2. Kecepatan dekomposisi bahan organik menentukan kecepatan pendauran unsur-unsur kimia.
3. Tanaman memainkan peran penting dalam mengontrol pendauran unsur-unsur kimia di dalam ekosistem.
Dokumen tersebut membahas tentang daur biogeokimia yang melibatkan perubahan bentuk kimia unsur-unsur dalam ekosistem melalui proses biologis dan geologis. Proses tersebut meliputi daur karbon, nitrogen, fosfor, serta dampak aktivitas manusia seperti eutrofikasi, hujan asam, dan penipisan ozon atmosfer.
Dokumen tersebut membahas tentang daur biogeokimia yang melibatkan perubahan bentuk kimia unsur-unsur dalam ekosistem melalui proses biologis dan geologis. Proses tersebut meliputi daur karbon, nitrogen, fosfor, serta dampak aktivitas manusia seperti eutrofikasi, hujan asam, dan penipisan ozon atmosfer.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan organik tanah dan pengaruhnya terhadap sifat tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi struktur, porositas, kemampuan menahan air, dan sifat kimia tanah seperti pH dan kapasitas pertukaran kation. Bahan organik berperan penting dalam pembentukan agregat tanah dan meningkatkan aerasi serta kemampuan tanah menyimpan air.
Dokumen tersebut membahas tentang organisme tanah, termasuk jenis, peran, dan pentingnya organisme tanah untuk pertanian. Organisme tanah seperti bakteri, jamur, dan cacing dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah melalui proses dekomposisi bahan organik dan siklus unsur hara.
I. Promosi kesehatan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri melalui proses komunikasi, informasi, dan edukasi.
II. Indikator keberhasilan promosi kesehatan antara lain meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.
III. Salah satu perilaku hidup sehat yang perlu ditingkatkan adalah cuci tangan pakai sabun setelah buang air bes
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan pelayanan kesehatan primer di Indonesia, dimulai dari upaya penanggulangan penyakit menular pada abad ke-16 hingga pembentukan sistem jaringan puskesmas berdasarkan konsep Bandung Plan pada tahun 1951. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai program dan kebijakan kesehatan masyarakat yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan program kesehatan masyarakat, meliputi pengertian dan urgensi perencanaan, siklus pemecahan masalah, dan analisis situasi. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan analisis situasi kesehatan suatu wilayah, seperti mengidentifikasi masalah kesehatan, sumber informasi yang dibutuhkan, serta cara menyajikan hasil analisis situasi se
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan berdasarkan teori Skinner mengenai konsep S-O-R dan klasifikasi perilaku kesehatan menurut Becker. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku kesehatan yaitu faktor internal seperti pengetahuan dan faktor eksternal seperti lingkungan sosial. Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu perilaku hidup sehat, perilaku sakit, dan
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan kerja, yang didefinisikan sebagai upaya untuk menyesuaikan kapasitas dan beban kerja setiap individu agar selalu dalam kondisi sehat dan produktif tanpa menimbulkan risiko bagi dirinya atau lingkungannya. Tujuannya adalah memperoleh tenaga kerja yang sehat dan produktif, meningkatkan produktivitas, dan melindungi masyarakat dari bahaya akibat kerja. Upaya yang dilak
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat meliputi faktor lingkungan (fisik dan sosial), perilaku (gaya hidup), genetik, dan kualitas pelayanan kesehatan. Lingkungan yang buruk, gaya hidup tidak sehat, riwayat penyakit keluarga, serta akses terhadap fasilitas kesehatan yang terbatas dapat mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang demografi dan kependudukan. Ia mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, dan perubahan penduduk akibat kelahiran, kematian, dan migrasi. Dokumen tersebut juga membahas variabel-variabel demografi seperti fertilitas, mortalitas, dan migrasi serta masalah-masalah kependudukan di Indonesia seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi dan ketimpangan perse
Dokumen tersebut membahas konsep perilaku kesehatan dan sakit dari berbagai perspektif. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seperti faktor psikososial, budaya, ekonomi, serta model-model yang menganalisis perilaku kesehatan seperti model Anderson dan model Kassl-Cobb. Juga dibahas mengenai konsep sehat dan sakit, tanda-tanda sakit, serta perilaku ketika sehat dan
Kebijakan perumahsakitan dan akreditasi rumah sakit di Indonesia memberikan fokus pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan, perlindungan pasien, serta pengembangan sistem rujukan yang merata dan berkualitas melalui serangkaian regulasi dan standarisasi proses akreditasi rumah sakit.
More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Bahan organik tanah
1. BAHAN ORGANIK
TANAH
Dick Dick Maulana, SP., Msi
Fakultas Pertanian
Program Studi Agroteknologi
Universitas Islam Nusantara Bandung
2. Pendahuluan
• Bahan organik : mencakup semua bahan yang berasal dari jaringan
tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yang telah mati, pada
berbagai tingkatan (stage) dekomposisi (Milar, 1955).
• Bahan organik tanah : lebih mengacu pada bahan (sisa jaringan
tanaman/ hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi
baik sebagian/ seluruhnya, yang telah mengalami humifikasi maupun
yang belum).
• Kononova (1966) dan Schnitzer (1978) membagi bahan organik tanah
menjadi 2 kelompok, yakni: bahan yang telah terhumifikasi, yang
disebut sebagai bahan humik (humic substances) dan bahan yang
tidak terhumifikasi, yang disebut sebagai bahan bukan humik (non-
humic substances).
• Kelompok pertama lebih dikenal sebagai “humus” yang merupakan
hasil akhir proses dekomposisi bahan organic bersifat stabil dan
tahan terhadap proses bio-degradasi (Tan, 1982). Terdiri atas fraksi
asam humat, asam fulfat dan humin. Humus menyusun 90% bagian
bahan organik tanah (Thompson & Troeh, 1978).
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
2
3. • Kelompok kedua meliputi senyawa-senyawa organik seperti
karbohidrat, asam amino, peptida, lemak, lilin, lignin, asam
nukleat, protein.
• Bahan organik tanah berada pada kondisi yang dinamik
sebagai akibat adanya mikroorganisme tanah yang
memanfaatkannya sebagai sumber energi dan karbon.
• Kandungan bahan organik tanah terutama ditentukan oleh
kesetimbangan antara laju penimbunan dengan laju
dekomposisinya (Pal & Clark, 1989).
• Kandungan bahan organik tanah sangat beragam, berkisar
antara 0,5% - 5,0% pada tanah-tanah mineral atau bahkan
sampai 100% pada tanah organik (Histosol) (Bohn, 1979).
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
3
4. • Faktor yang mempengaruhi kandungan BO tanah adalah :
iklim, vegetasi, topografi, waktu, bahan induk dan
pertanaman (cropping).
• Persebaran vegetasi berkaitan erat dengan pola tertentu
dari kondisi temperatur dan curah hujan. Pada wilayah yang
CH rendah, maka vegetasi juga jarang sehingga akumulasi
BO juga rendah. Pada wilayah yang temperatur dingin,
maka kegiatan mikroorganisme juga rendah sehingga
proses dekomposisi lambat.
• Apabila terjadi laju penimbunan bahan organik melampaui
laju dekomposisinya, terutama pada daerah dengan kondisi
jenuh air dan suhu rendah, maka kandungan bahan organik
akan meningkat dengan tingkat dekomposisi yang rendah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
4
5. • Ciri dan kandungan bahan organik tanah merupakan ciri
penting suatu tanah, karena BO tanah mempengaruhi sifat-
sifat tanah melalui berbagai cara.
• Hasil perombakan bahan organik BO mampu mempercepat
proses pelapukan bahan-bahan mineral tanah; agihan
(distribution) bahan organik di dalam tanah berpengaruh
terhadap pemilahan (differentiation) horison.
• Proses perombakan bahan organik merupakan mekanisme
awal yang selanjutnya menentukan fungsi dan peran bahan
organik tersebut di dalam tanah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
5
6. Stevenson (1982) menyajikan proses
dekomposisi BO dengan urutan sebagai berikut :
• Fase perombakan bahan organik segar. Proses ini akan
merubah ukuran bahan menjadi lebih kecil.
• Fase perombakan lanjutan, yang melibatkan kegiatan
enzim mikroorganisme tanah. Fase ini dibagi lagi menjadi
beberapa tingkatan :
• tingkatan awal: dicirikan oleh kehilangan secara cepat
bahan-bahan yang mudah terdekomposisi sebagai
akibat pemanfaatan BO sebagai sumber karbon dan
energi oleh mikroorganisme tanah, terutama bakteri.
Dihasilkan sejumlah senyawa sampingan (by products)
seperti NH3, H2S, CO2, as organik dll.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
6
7. • tingkatan tengah: terbentuk senyawa organik
tengahan/antara (intermediate products) dan biomasa
baru sel organisme.
• tingkatan akhir: dicirikan oleh terjadinya dekomposisi
secara berangsur bagian jaringan tanaman/hewan
yang lebih resisten (misal : lignin). Peran fungi dan
Actinomycetes pada tingkatan ini sangat dominan.
• Fase perombakan dan sintesis ulang senyawa-senyawa
organik (humifikasi) yang akan membentuk humus.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
7
9. SUSUNAN UMUM JARINGAN
TUMBUHAN
Karbohidrat
Lemak, lilin, tanin dll
Lignin
Protein
Sederhana
Larut air
Kasar
Gula dan pati
Hemiselulosa
Selulosa
1-5%
10-28%
20-50%
1-8%
10-30%
1-15%
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
9
10. Hasil-hasil sederhana yang dihasilkan dari
aktivitas mikroba tanah adalah sebagai berikut :
Karbon : CO2, CO3
=, HCO3
-, CH4, karbon
elementer (kompleks)
Nitrogen : NH4
+, NO2
-, NO3
-, gas N2
Sulfur : S, H2S, SO3
=, SO4
=, CS2
Fosfor : H2PO4
-,HPO4
=
Lain-lain : H2O, O2, H2, H+, OH-, K+, Ca+, Mg+ dll
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
10
11. PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK
• Sisa-sisa tanaman dan binatang mengalami perombakan
dalam atau di atas tanah pada kondisi-kondisi yang
berbeda.
• Kecepatan perombakan dan hasil-hasil akhir terbentuk
bergantung kepada suhu, lengas, udara, bahan kimia dan
mikroba.
• Semakin tinggi suhu (hingga 40C) akan semakin
mempercepat perombakan. Ini merupakan salah satu
alasan bahwa tanah atasan mempunyai kandungan BO
rendah.
• Lengas diperlukan untuk perombakan secara biologis,
namun air yang berlebihan sangat menyebabkan kahat
(kurang) udara dan akibatnya akan memperlambat
perombakan.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
11
12. PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK
• Ketersediaan bahan-bahan kimia yang diperlukan sebagai
zat hara (terutama N) bagi mikrobia menentukan kecepatan
perombakan dan berpengaruh terhadap jenis humus yang
dibentuk.
• BO terombak lebih cepat di dalam tanah yang subur
dibanding dalam tanah yang kurus.
• Urutan perombakan komponen-komponen BO tanah
adalah :
• Gula, pati, protein-protein yang larut air.
• Protein kasar
• Hemiselulosa
• Selulosa
• Minyak, lemak, lignin, lilin
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
12
13. PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK
• Kecepatan perombakan BO menurun sesuai dengan waktu dan
tercapainya suatu komposisi kimia yang mirip humus yang
dianggap sebagai salah satu hasil pertengahan perombakan.
• Perombakan BO di dalam tanah adalah merupakan suatu
proses pencernaan yang tidak sama dengan pencernaan BO di
dalam perut binatang. Sejumlah besar oksigen diperlukan
untuk perombakan BO tersebut. Oksida BO paling cepat di
dalam tanah permukaan dan paling lambat di dalam lapisan
tanah bawahan, terutama jika tanah mampat dan basah.
• Peristiwa khas: pengkerutan dan amblesnya Muck (mencapai
2-5 cm/th di Florida) dan gambut (peat) setelah diolah, karena
berkembang dalam kondisi air tanah yang tinggi sehingga
menghambat perombakan. Perlu drainase dan perbaikan
aerasi sehingga perombakan dapat dipercepat.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
13
14. PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM
TANAH
• Pengaruh BO di dalam tanah mencakup gatra-gatra
(aspect) genesa dan kesuburan tanah.
• Pengaruhnya dapat bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang. Pengaruh jangka pendek terutama
diperankan oleh bahan-bahan non-humus (non-
humified materials), sedangkan pengaruh jangka
panjang diberikan oleh bahan humus. Kedua pengaruh
tersebut dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
14
15. PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM
TANAH
• Tersedianya BO dalam tanah berarti pula tersedianya sumber
karbon dan energi bagi mikroorganisme tanah yang perannya
sangat dominan dalam proses perombakan BO.
• Lewat proses mineralisasi, BO mampu menyediakan unsur-unsur
hara bagi tanaman, terutama : N, P, S dan unsur-unsur hara
mikro.
• BO memainkan peran utama dalam pembentukan agregat dan
struktur tanah yang baik, sehingga secara tidak langsung akan
memperbaiki kondisi fisik tanah, dan pada gilirannya akan
mempermudah penetrasi air, penyerapan air, perkembangan
akar, serta meningkatkan ketahanan terhadap erosi (erodibilitas
tanah).
• BO juga mampu meningkatkan KTK dan daya sangga tanah
(erodibilitas tanah), fotosintesis, ketahanan terhadap
pencucian hara (leachability), serta biodegradasi pestisida
di dalam tanah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
15
16. PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM
TANAH
• BO juga dapat membentuk kompleks dengan unsur hara mikro
sehingga dapat mencegah kehilangan lewat pelindihan, serta
mengurangi timbulnya keracunan unsur hara mikro. BO juga
mampu melepaskan P yang disemat oleh oksida-oksida (Fe, Al)
dalam tanah (Sanchez, 1976).
• Temperatur dan kelembaban yang tinggi akan memacu
konversi/perubahan (alih rupa) mineral, dan pengaruh tersebut
akan diperbesar oleh kehadiran substansi organik.
• Kandungan BO tanah merupakan kriterium paling penting untuk
mencirikan dan memapankan batas-batas suatu epipedon.
Kandungan BO menentukan sebagai horison organik atau
bukan.
• Beberapa epipedon yang menggunakan BO sebagai ciri
pembeda utama adalah : epipedon histik, molik, umbrik, dan
okrik. Peran BO sangat vital dalam genesis horison spodik.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
16
17. Pengaruh humus (BO) terhadap sifat-
sifat tanah:
• Pengaruh secara fisik:
• Warna tanah menjadi lebih kelam, coklat-hitam :
menaikkan suhu
• Meningkatkan agregasi (granulasi tanah) dan
durabilitas agregat, aerasi tanah lebih baik, drainase
lebih baik, lebih tahan terhadap erosi
• Mengurangi plastisitas pada tanah lempung (liat-clay)
tanah lebih mudah diolah (lebih gembur)
• Menaikkan kemampuan mengikat/menyimpan air.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
17
18. Pengaruh humus (BO) terhadap sifat-
sifat tanah:
• Pengaruh secara kimia:
• Menaikkan KTK (humus mempunyai KTK>200 me/100 gr)
• Merupakan salah satu sumber unsur hara (penting dalam
daur/siklus unsur hara)
• Merupakan cadangan unsur hara utama N, P, S dalam
bentuk organik dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn, B,
Mo, Ca) dalam bentuk khelat (chelate) dan akan dilepaskan
secara perlahan-lahan
• Meningkatkan aktivitas, jumlah dan populasi mikro dan
makro organisme tanah (O merupakan sumber
energi/makanan) (bakteri, fungi, actinomycetes, cacing,
serangga dll).
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
18
19. Rasio C/N
• C merupakan komponen BO yang relatif dalam jumlah besar
dan proporsi tertentu. Sedangkan N merupakan hara yang
konsentrasinya sering mengontrol kecepatan dekomposisi BO
(karena N digunakan untuk membentuk protein dalam
populasi bakteri dan fungi).
• Kandungan N dalam mikro-organisme dan BO dinyatakan
dalam proporsinya terhadap kandungan C, dan disebut nisbah
C/N.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
19
20. Rasio C/N
• Kenyataan bahwa C/N rasio tanah cukup konstan (10:1 -
12:1, tapi kisarannya mulai 8:1 s.d 15:1), memberikan arti
penting dalam mengontrol:
• Ketersediaan N,
• Total BO, dan kecepatan perobakan organik,
• Pengembangan model pengelolaan tanah yang menyeluruh
.
• C/N BO tanah penting untuk dua alasan utama yaitu:
• Kompetisi antara mikro-organisme terhadap keterse-diaan
N akibat penambahan residu dengan nisbah C/N tinggi ke
dalam tanah; dan
• Karena rasio ini relatif konstan dalam tanah, pemeliharaan
C -dan juga BO tanah- sangat bergantung pada kandungan
N tanah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
20
21. Beberapa contoh nisbah C/N BO.
BO Nisbah C/N
• Bakteria 4:1; 5:1
• Fungi 9:1
• Humus tanah terolah di daerah hangat 11:1
• Legume mature (alfalfa atau clover) 20:1
• Sampah hutan 30:1
• Jerami, batang jagung 90:1
• Serbuk gergaji 250:1
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
21
22. Rasio C/N
• Banyaknya mikroorganisme terbatas jika N tersedia tidak
mencukupi. Bakteria membutuhkan 1 kg N untuk setiap 4-5
kg C pengguna N yang berat.
• Jika jerami dengan C/N 90:1 ditambahkan ke dalam tanah
dengan N rendah, banyaknya bakteria akan me-ningkat lambat
karena keterbatasan N. Jerami akan terdekompos lambat
karena rendahnya hara makanan untuk mikro-organisme
perombak.
• Proses perombakan ini dapat dipercepat dengan
menambahkan pupuk N untuk mensuplai kebutuhan
mikroorganisme dan kebutuhan tanaman.
• Pada kondisi BO dengan C/N tinggi di tambahkan ke dalam
tanah merugikan tanamantanaman akan kahat N, karena
mikroorganisme menggunaan N dari tanah untuk menyusun
tubuhnya.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
22
Humus : campuran senyawa yang kompleks (tersusun oleh asam humat, as fulfat, ligno protein dll), mempunyai sifat agak/cukup resisten (tahan) terhadap perombakan jasad renik (mikroorganisme), bersifat amorf (tak mempunyai bentuk tertentu), berwarna coklat-hitam, bersifat koloid (< 1 m, bermuatan) dan berasal dari proses humifikasi bahan orgaik oleh mikroba tanah.
Gambut muncul pada daerah lembab/basah, suhu rendah, bakteri sedikit, dekomposisi lambat, akumulasi bahan organik tinggi
Daerah temperatur/tinggi : pada musim gugur; suhu mulai menurun sehingga dekomposisi lambat. Hanya pada musim panas suhu tinggi, sehingga dekomposisi cepat.