1. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman dan menyediakan nutrisi serta air.
2. Tanah terdiri atas bahan padat seperti mineral dan organik, air, dan udara, serta dihuni oleh berbagai makhluk hidup seperti mikroba, cacing tanah, dan lainnya.
3. Organisme tanah memainkan peran penting dalam membentuk tanah dan menyediakan nutrisi untuk tanaman.
2. 3.11 Memahami pentingnya tanah dan
organisme yang hidup dalam tanah
untuk keberlanjutan kehidupan melalui
pengamatan.
3. 1. Pendekatan Geologi (Akhir Abad
XIX)Tanah: adalah lapisan permukaan
bumi yang berasal dari bebatuan yang
telah mengalami serangkaian pelapukan
oleh gaya-gaya alam, sehingga
membentuk regolit (lapisan partikel halus).
3. Pendekatan Edaphologis (Jones
dari Cornel University Inggris)Kata
Edaphos = bahan tanah subur.Tanah
adalah media tumbuh tanaman
2. Pendekatan Pedologi (Dokuchaev
1870)Pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu
Pengetahuan Alam Murni. Kata Pedo =i gumpal
tanah.Tanah: adalah bahan padat (mineral atau
organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang
telah dan sedang serta terus mengalami
perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan
Waktu.
4. 4. Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang
Menyeluruh)Tanah adalah lapisan permukaan
bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran
penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara
kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi
5. Biologi tanah adalah ilmu yang
mempelajari mahluk-mahluk hidup
didalam tanah.Karena ada bagian-bagian
hidup di dalam tanah, maka tanah itu
disebut sebagai “Living System”
contohnya akar tanaman dan organisme
lainnya di dalam tanah.
6. Tanah tersusun dari: (a) bahan
padatan, (b) air, dan (c) udara. Bahan
padatan tersebut dapat berupa: (a)
bahan mineral, dan (b) bahan organik.
Bahan mineral terdiri dari partikel pasir,
debu dan liat.
7. Bahan organik adalah kumpulan beragam
senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang
atau telah mengalami proses dekomposisi, baik
berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-
senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk
juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat
dan berada didalamnya.
8. 1.Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan
unsur-unsur hara)
3.Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat
pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam
organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang
dapat meningkatkan kesediaan hara)
4.Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak
positif karena terlibat langsung atau tak langsung
dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder
tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif
karena merupakan hama & penyakit tanaman yang
9. Organisme tanah atau disebut juga
biota tanah merupakan semua
makhluk hidup baik hewan (fauna)
maupun tumbuhan (flora) yang seluruh
atau sebagian dari fase hidupnya
berada dalam sistem tanah.
10. Perubahan sifat tanah yang meliputi
(1) kandungan hara tersedia,
(2) meningkatnya kapasitas tukar kation,
(3) pH dan kandungan C organik.
11. a).Mikrobiota yaitu jasad mikro yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang dan
berukuran kurang dari 0,2 mm. Contohnya
protozoa, bahteri, jamur, protozoa dan lain-
lain.b).Mesobiota yaitu jasad yang berukuran
antara 0,2 mm s/d 10 mm artinya jasad yang
sudah dapat dilihat dengan mata telanjang
tetapi ukurannya masih kecil. Contohnya
tungau, semut, kutu, lalat dan lain-
12. Salah satu jasad hidup yang
memegang peranan besar dalam
pembentukan tanah adalah vegetasi.
13. Jenis vegetasi mempengaruhi pula
siklus hara.Seperti diketahui akar
tanaman mengabsorpsi unsur-unsur
hara dari larutan tanah dan
mentransportasikannya ke daun,
batang maupun pucuk tanaman. Jika
bagian atas tanaman mati dan jatuh ke
permukaan tanah maka dekomposisi
bahan organik akan membebaskan
unsur-unsur itu ke dalam larutan tanah.
Kation-kation basa yang dibebaskan
akan menghambat turunnya pH tanah
selanjutnya kation-kation ini akan
menggantikan kation-kation basa yang
hilang.